Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Requiem: Untuk Solo Vokal, Koor dan Orkestra T1 852015801 BAB II
LANDASAN TEORI
A. WordsPainting
Words painting merupakan istilah atau teknik komposisi yang digunakan
untuk mengerksperikan kata dalam syair lagu dengan perlakuan melodi atau
pola ritme tertentu. Sebagian besar komposer terkenal menggunakan teknik
ini.Istilah words painting sendiri mulaipopuler pada jaman Romantik ketika
musik vokal lieder menjadi populer. Mozart juga sudah menggunakannya
dalam komposisi Requiem karyanya yang terdapat pada lagu Lacrimosa
berikut ini :
Notasi 2.1
Untaian nada sedih pada birama dua (nada D dan C#) menyebabkan rasa haru
bagi yang mendengarnya.
Words painting sendiri sudah muncul pada akhir abad 16 pada lagu-lagu
madrigal7oleh komposer di Italia dan Inggris. Pada waktu itu mereka sudah
menggunakan nada untuk mengekspresikan suasana alam yang indah.
Komponis Handel juga menggunakannya dalam aria dari The Messiah yang
berjudul “Every valley shall be exaltedyang melukiskan bahwa semua lembah
dan bukit akan diratakan untuk menyambut kedatangan Tuhan. Lompatanlompatan nada yang melukiskan lembah dan bukit dan tanah bergelombang
diekspresikan dengan apik oleh Handel.
Istilah words painting berjaya pada masa Schubert dengan lieder8 nya
yang puitis dan ekspresif. Schubert mengekspresikan tiga karakter dalam
komposisinya yang berjudul Erl Konig dimana terdapat tiga tokoh dalam
cerita syairnya: anak, ayah dan hantu. Pengolahan tiga karakter tersebut ditulis
dalam tiga melodi yang berbeda. Karakter anak ditulis dengan nada tinggi
7
8
Komposisi polifoni musik sekular.
Lieder adalah lagu.
8
yang menyiratkan bahwa si anak takut terhadap hantu yang mengejarnya
ketika ayah dan anak naik kuda dengan kencang. Karakter ayah ditulis dengan
nada rendah yang melukiskan kebijaksanaan dan pengayoman. Karakter hantu
ditulis dengan nada yang romantis dan menyiratkan bujukan agar anak mau
mengikutinya dengan iming-iming ada banyak baju dari emas, mainan ang
banyak dan tidak pernah ada rasa takut, walaupun sebenarnya adalah yang
didapat rasa ketakutan itu sendiri. Suara derap langkah kuda juga
diekspresikan oleh Schubert dengan nada triol 1/8 dengan tempo Allegro,
untuk menggambarkan situasi dimana ayah dan anak sedang berkuda dengan
tergesa-gesa melewati hutan belantara dan padang yang luas dan dikejar-kejar
oleh hantu yang akhirnya merenggut nyawa si anak.
Seiring dengan perkembangan musik, istilah words painting kemudian
digunakan sebagai salah satu teknik komposisi dalam mengolah lagu terutama
lagu bersyair. Konektivitas antara melodi dan tekstur harmoni terhadap syair
dianggap penting karena tanpa interpretasi pemahaman syair yang baik tidak
akan mungkin seorang komposer menciptakan lagu yang tak lekang oleh
waktu. Words painting menjadi semacam tradisi dalam menyusun komposisi
bersyair sampai masa sekarang.
B. Misa
Misa adalah tatacara ibadat umat Katolik. Setiap bagian memiliki lagu
untuk peneguhan pernyataan iman umat Kristiani. Dalam misa terdapat 4
bagian. Bagian awal disebut liturgi pembuka, berisi tentang pembuka untuk
mengawali ibadah. Terdiri dari lagu pembuka, seruan tobat, kemuliaan, dan
doa pembuka. Bagian kedua disebut liturgi sabda yang berisi bacaan pertama,
tanggapan sabda, bacaan kedua, bait pengantar Injil, bacaan Injil dan
dilanjutkan dengan homili, berisi tentang kotbah pastor yang mengolah dan
mengupas bacaan Injil dan disampaikan kepada umat. Bagian homili murni
tidak menggunakan lagu, hanya berupa renungan dari pastor. Bagian ketiga
disebutliturgi ekaristi. Diawali dengan syahadat iman Katolik, doa umat, dan
persembahan umat diiringi lagu pengantar persembahan dilanjutkan dengan
9
Doa Syukur Agung dan komuni. Bagian yang paling inti adalah Doa Syukur
Agung dimana semua aktivitas kerohanian umat berpusat pada kepercayaan
akan iman Kristiani yang percaya bahwa tubuh dan darah Kristus
bertransformasi kedalam wujud anggur dan roti9 yang sudah diberkati.
Pengantar komuni adalah kudus10, prefasi-konsekrasi11 dan doa Bapa Kami.
Komuni adalah peristiwa iman yang dilambangkan dengan makan tubuh dan
minum darah Kristus yang dilambangkan dengan anggur dan hosti. Bagian
terakhir disebut liturgi penutup, berisi tentang syukur setelah peristiwa iman
yang dialami selama ibadat. Dalam penutup, umat diajak untuk menjadi saksi
Kristus yang mengabarkan sukacita dan cinta kasih12.
C. Misa Requiem
Misa requiem merupakan tata cara ibadat untuk melepas atau mengenang
arwah. Tata caranya menyerupai misa biasa, akan tetapi ada beberapa bagian yang
berbeda, yaitu :
1. Misa requiem tidak menggunakan kemuliaan karena dalam suasana
berduka dan mengenang. Kemuliaan identik dengan suasana pesta.
2. Bagian penutup terdapat tambahan berupa doa atau lagu untuk
kedamaian jiwa-jiwa yang sudah meninggal, sebelum lagu penutup
misa.13
Pedoman
misa
requiem
akan
digunakan
sebagai
rambu
dalam
penyususnan komposisi requiem.
Pada masa musik Gregorian, requiem hanya menggunakan melodi vokal
tunggal dan a capella. Seiring perkembangan jaman, monodi ini diberi iringan
instrumen organ secara chordal14.Requiem mengalami perkembangan dari masa
ke masa sesuai dengan perubahan periode musik yang terjadi. Pada jaman Klasik,
9
Roti tidak beragi dan tidak berasa yang disebut hosti, berbentuk lingkaran.
Pengakuan akan karya-karya Tuhan yang kudus (suci) dapat berupa doa atau lagu.
11
Ritual doa transformatif tubuh dan darah Kristus dilambangkan dengan anggur dan
10
hosti.
12
Jaan Koopmaan, Misaa (Leiden, Voorskript, 1989) 20
Martasudjita, Melepas Arwah Orang Beriman (Yogyakarta, Kanisius,1996) 25
14
Chordal adalah pola iringan hanya berupa akor dan melodi vokal saja.
13
10
requiem berjaya ditangan Mozart. Mozart piawai mengolah requiem dalam format
solo vokal, koor dan orkestra. Pada periode Romantik, requiem juga mengalami
kejayaan ditangan Brahms dan Verdi. Brahms menulis dengan gayanya yang
ekspresif sedangkan Verdi menulis dengan gayanya yang operatik. Requiem terus
berkembang ditangan Faure, John Rutter sampai Andrew Lloyd Webber dan
sudah beralih fungsi selain untuk kebutuhan misa arwah di gereja juga untuk
pertunjukan.
Dalam tradisi gereja Katolik, requiem mempunyai tata urutan sama seperti
misa mingguan yaitu:
1. Liturgi Pembuka, berisi tentang :
a. Lagu pembuka : merupakan lagu pengantar di awal misa. Bisa
berupa prelude instrumental atau lagu umat atau koor. Fungsi lagu
pembuka
untuk
mengajak
umat
yang
hadir
pada
misa
merefleksikan pengalaman iman akan Tuhan dalam mengawali
misa.
b. Seruan tobat : dapat berupa doa tobat atau lagu. Pada umumnya
menggunakan syair kyrie eleison (Tuhan kasihanilah). Berfungsi
untuk mengajak umat merefleksikan diri dan merendahkan diri
dihadapah Tuhan karena manusia mempunyai dosa dan mohon
pengampunan dari Tuhan.
c. Doa pembuka : berisi sebuah doa atau ujub15 tertentu yang intinya
adalah mengajak umat membuka perayaan ekaristi.
2. Liturgi Sabda : berisi tentang bacaan Injil perjanjian. Berbicara tentang
Tuhan yang digambarkan sebagai hakim agung yang menghukum dan
mengadili semua orang pada penghujung hari kiamat. Biasanya berupa
nyanyian mazmur dengan bait yang panjang. Seiring perkembangan
waktu, nyanyian ini dapat dipisah dalam beberapa komposisi lagu
format bebas seperti solo dan koor. Pada bagian homili tidak ada
15
Permohonan tertentu. Bisa berupa permohonan mendoakan arwah, doa syukur, doa
mohon kesembuhan, dll.
11
nyanyian. Hanya kotbah dari pastor sebagai gembala umat beriman
Katolik.
3. Liturgi Ekaristi
Persembahanmerupakan pengantar sebelum memasuki ritus Doa
Syukur Agung16.
a. Lagu persembahan
Merupakan pengiring barisan wakil umat yang membawa
persembahan hasil bumi untuk dipersembahkan kepada Tuhan.
Dalam misa requiem, konteks persembahan adalah menyerahkan
arwah orang yang meninggal ke dalam kerahiman Tuhan yang
penuh belas kasih17.
b. Kudus
Merupakan doa tentang betapa kudusnya Tuhan. Biasanya
digabung dengan syair benedictus yang merupakan satu kesatuan
dalam doa tersebut.
c. Doa Syukur Agung (DSA)
Berisi doa-doa untuk mendoakan dunia khususnya arwah orang
yang sudah meninggal dunia. Dalam DSA tubuh dan darah Kristus
diubah dalam bentuk roti (hosti) dan anggur.
d. Bapa Kami
Merupakan penyatuan seluruh doa dalam rangkaian perayaan
ekaristi dengan doa yang diajarkan Kristus sendiri yaitu doa Bapa
Kami. Dapat didoakan ataupun dinyanyikan berupa melodi
Gregorian.
e. Anak Domba Allah
Merupakan doa permohonan (dapat didoakan atau dinyanyikan)
untuk penyelamatan dosa-dosa dunia melalui misteri wafatnya
Yesus Kristus. Dalam misa requiem, doa ini lebih mengarah ke
permohonan ampun untuk arwah orang yang sudah meninggal.
16
Doa inti dari perwujudan syukur iman Kristiani. Didalamnya terdapat simbol tubuh dan
darah Kristus yang dilambangkan dengan anggur dan roti tak beragi (hosti).
17
Martasudjita, Doa Arwah (Yogyakarta, Kanisius,1997) 39
12
f. Komuni
Inti dari komuni adalah umat menyambut tubuh dan darah Kristus
dalam wujud roti dan anggur sebagai sebuah bentuk kesatuan iman
antara manusia dengan Tuhan.18 Dalam komuni, biasanya diiringi
dengan instrumental organ atau nyanyian yang dibawakan oleh
solis atau koor.
4. Liturgi Penutup
Berisi tentang doa penutup misa, berkat pengutusan dan lagu
penutup. Inti dari ritus penutup dalam requiem adalah memberikan
berkat istirahat kekal dalam kedamaian abadi untuk arwah orang
meninggal dan berkat pengutusan untuk yang masih hidup didunia
untuk selalu mewartakan kabar sukacita dan kedamaian.
D. Orkestra
Orkestra pada awal masa kebudayaan Yunani dan Romawi merupakan
sebuah tempat pertunjukan, yang sekarang dikenal sebagai teater19. Seiring
perkembangan jaman, orkestra berubah makna menjadi sekumpulan musisi Klasik
yang memainkan alat musik bersama20. Orkestra muncul pada abad ke-15 dan ke16. Pada waktu itu, orkestra terbentuk karena adanya suatu kebutuhan dari para
bangsawan yang menyewa beberapa orang musisi untuk memainkan musik di
pesta-pesta dansa mereka. Pada abad ke-16 setelah muncul perkembangan dalam
dunia teater khususnya opera, orkestra mulai dikenal oleh masyarakat luas dan
semakin meluas sampai abad ini. Alat musik yang digunakan adalah seksi gesek
(violin, viola, cello, contrabass,harpa), seksi tiup kayu (flute, oboe, clarinet),
18
Martasudjita, Ekaristi (Kanisius, 1996),20.
Gedung pertunjukan
20
Christine Ammer, The Facts On File Dictionary Of Music (USA, Facts On File, Inc.,
2014), 40.
19
13
seksi tiup logam (french horn, trumpet, trombone), seksi perkusi (timpani)21.
Organ akan ditambahkan untuk memperkuat aroma sakral Kristiani.
Pemilihan instrumen dalam orkestra tersebut adalah untuk mengoptimalkan
ekspresivitas dari komposisi requiem yang akan disusun. Seksi gesek memiliki
karakter suara hangat, ringan, menyayat, kadang menyerupai warna suara
manusia, dan paling sering digunakan dalam sebuah orkestra. Seksi tiup kayu
memilki warna suara yang hangat, ringan, melengking, intim, romantis. Seksi tiup
logam memiliki warna suara yang tajam, gagah, tegas, keras. Seksi perkusi
mempunyai warna suara yang tebal, tegas dan bombastis. Penambahan instrumen
organ untuk memperkuat kesan sakral khas gereja Katolik.
E. Koor
Koor atau paduan suara adalah sekumpulan penyanyi yang bernyanyi
bersama dengan pembagian suara dan harmoni tertentu22. Dalam komposisi
requiem akan menggunakan paduan suara dewasa campur dengan instrumentasi
Soprano23, Alto24, Tenor25, Bas26. Penyusunan motif melodi untuk koor bersifat
sederhana, tetapi diberi perlakuan harmoni yang sedemikian rupa sehingga terlihat
virtuos.
F. Komposisi
Dalam komposisi ini penulis berencana menyusun misa requiemuntuk solo
vokal (soprano, mezzosoprano, tenor, baritone), koor dewasa campuran, organ
dan orkestra. Akan terdapat lagu berupa prelude27, resitatif28, aria29 solo maupun
21
Christine Ammer, The Facts On File Dictionary Of Music (USA, Facts On File, Inc.,
20014), 41.
22
Christine Ammer, The Facts On File Dictionary Of Music (USA, Facts On File, Inc.,
20014), 20.
23
Suara tinggi wanita
24
Awalnya disebut suara tinggi pria, pada perkembangannya berubah menjadi suara
rendah wanita.
25
Suara tinggi pria dewasa.
26
Suara rendah pria dewasa.
28
minimal.
29
Gaya bermusik untuk vokal, lebih cenderung berdeklamasi secara cepat dengan nada
Lagu.
14
duet ataupun kuartetsolo vokal dan lagu koor. Penulis akan menyusun dengan
orkestrasi virtuos untuk pengiring para pemain orkes dan organis gereja yang
sudah memiliki kemampuan bermusik yang baik dan sudah mempunyai jam
terbang yang tinggi. Rencana penulisan komposisi akan berjumlah 18 lagu.
Dalam komposisi penulis menggunakan teknik komposisi berupa words
painting yaitu istilah dalam musik vokal dimana penulisan musik mengabdi
kepada syair dan menggambarkan arti dari syair tersebut. Dalam konteks musik
instrumental, words painting digambarkan melalui bunyi instrumen tertentu atau
melodi tanpa syair. Sebagai contoh adalah menggambarkan mendaki gunung
dengan menggunakan nada-nada yang bergerak naik.30 Komposisi requiem akan
mengusung hal-hal seperti air mata, rasa lega setelah beristirahat panjang, cahaya,
gempa bumi, kebangkitan, pengampunan, penderitaan, kekudusan Tuhan, surga,
pengharapan. Perlakuan yang diberikan meliputi melodi, tekstur harmoni dan
instrumentasi.
30
Ammer, The Facts On Files Dictionary of Music (New York, Facts On File, Inc,2004),
477.
15
A. WordsPainting
Words painting merupakan istilah atau teknik komposisi yang digunakan
untuk mengerksperikan kata dalam syair lagu dengan perlakuan melodi atau
pola ritme tertentu. Sebagian besar komposer terkenal menggunakan teknik
ini.Istilah words painting sendiri mulaipopuler pada jaman Romantik ketika
musik vokal lieder menjadi populer. Mozart juga sudah menggunakannya
dalam komposisi Requiem karyanya yang terdapat pada lagu Lacrimosa
berikut ini :
Notasi 2.1
Untaian nada sedih pada birama dua (nada D dan C#) menyebabkan rasa haru
bagi yang mendengarnya.
Words painting sendiri sudah muncul pada akhir abad 16 pada lagu-lagu
madrigal7oleh komposer di Italia dan Inggris. Pada waktu itu mereka sudah
menggunakan nada untuk mengekspresikan suasana alam yang indah.
Komponis Handel juga menggunakannya dalam aria dari The Messiah yang
berjudul “Every valley shall be exaltedyang melukiskan bahwa semua lembah
dan bukit akan diratakan untuk menyambut kedatangan Tuhan. Lompatanlompatan nada yang melukiskan lembah dan bukit dan tanah bergelombang
diekspresikan dengan apik oleh Handel.
Istilah words painting berjaya pada masa Schubert dengan lieder8 nya
yang puitis dan ekspresif. Schubert mengekspresikan tiga karakter dalam
komposisinya yang berjudul Erl Konig dimana terdapat tiga tokoh dalam
cerita syairnya: anak, ayah dan hantu. Pengolahan tiga karakter tersebut ditulis
dalam tiga melodi yang berbeda. Karakter anak ditulis dengan nada tinggi
7
8
Komposisi polifoni musik sekular.
Lieder adalah lagu.
8
yang menyiratkan bahwa si anak takut terhadap hantu yang mengejarnya
ketika ayah dan anak naik kuda dengan kencang. Karakter ayah ditulis dengan
nada rendah yang melukiskan kebijaksanaan dan pengayoman. Karakter hantu
ditulis dengan nada yang romantis dan menyiratkan bujukan agar anak mau
mengikutinya dengan iming-iming ada banyak baju dari emas, mainan ang
banyak dan tidak pernah ada rasa takut, walaupun sebenarnya adalah yang
didapat rasa ketakutan itu sendiri. Suara derap langkah kuda juga
diekspresikan oleh Schubert dengan nada triol 1/8 dengan tempo Allegro,
untuk menggambarkan situasi dimana ayah dan anak sedang berkuda dengan
tergesa-gesa melewati hutan belantara dan padang yang luas dan dikejar-kejar
oleh hantu yang akhirnya merenggut nyawa si anak.
Seiring dengan perkembangan musik, istilah words painting kemudian
digunakan sebagai salah satu teknik komposisi dalam mengolah lagu terutama
lagu bersyair. Konektivitas antara melodi dan tekstur harmoni terhadap syair
dianggap penting karena tanpa interpretasi pemahaman syair yang baik tidak
akan mungkin seorang komposer menciptakan lagu yang tak lekang oleh
waktu. Words painting menjadi semacam tradisi dalam menyusun komposisi
bersyair sampai masa sekarang.
B. Misa
Misa adalah tatacara ibadat umat Katolik. Setiap bagian memiliki lagu
untuk peneguhan pernyataan iman umat Kristiani. Dalam misa terdapat 4
bagian. Bagian awal disebut liturgi pembuka, berisi tentang pembuka untuk
mengawali ibadah. Terdiri dari lagu pembuka, seruan tobat, kemuliaan, dan
doa pembuka. Bagian kedua disebut liturgi sabda yang berisi bacaan pertama,
tanggapan sabda, bacaan kedua, bait pengantar Injil, bacaan Injil dan
dilanjutkan dengan homili, berisi tentang kotbah pastor yang mengolah dan
mengupas bacaan Injil dan disampaikan kepada umat. Bagian homili murni
tidak menggunakan lagu, hanya berupa renungan dari pastor. Bagian ketiga
disebutliturgi ekaristi. Diawali dengan syahadat iman Katolik, doa umat, dan
persembahan umat diiringi lagu pengantar persembahan dilanjutkan dengan
9
Doa Syukur Agung dan komuni. Bagian yang paling inti adalah Doa Syukur
Agung dimana semua aktivitas kerohanian umat berpusat pada kepercayaan
akan iman Kristiani yang percaya bahwa tubuh dan darah Kristus
bertransformasi kedalam wujud anggur dan roti9 yang sudah diberkati.
Pengantar komuni adalah kudus10, prefasi-konsekrasi11 dan doa Bapa Kami.
Komuni adalah peristiwa iman yang dilambangkan dengan makan tubuh dan
minum darah Kristus yang dilambangkan dengan anggur dan hosti. Bagian
terakhir disebut liturgi penutup, berisi tentang syukur setelah peristiwa iman
yang dialami selama ibadat. Dalam penutup, umat diajak untuk menjadi saksi
Kristus yang mengabarkan sukacita dan cinta kasih12.
C. Misa Requiem
Misa requiem merupakan tata cara ibadat untuk melepas atau mengenang
arwah. Tata caranya menyerupai misa biasa, akan tetapi ada beberapa bagian yang
berbeda, yaitu :
1. Misa requiem tidak menggunakan kemuliaan karena dalam suasana
berduka dan mengenang. Kemuliaan identik dengan suasana pesta.
2. Bagian penutup terdapat tambahan berupa doa atau lagu untuk
kedamaian jiwa-jiwa yang sudah meninggal, sebelum lagu penutup
misa.13
Pedoman
misa
requiem
akan
digunakan
sebagai
rambu
dalam
penyususnan komposisi requiem.
Pada masa musik Gregorian, requiem hanya menggunakan melodi vokal
tunggal dan a capella. Seiring perkembangan jaman, monodi ini diberi iringan
instrumen organ secara chordal14.Requiem mengalami perkembangan dari masa
ke masa sesuai dengan perubahan periode musik yang terjadi. Pada jaman Klasik,
9
Roti tidak beragi dan tidak berasa yang disebut hosti, berbentuk lingkaran.
Pengakuan akan karya-karya Tuhan yang kudus (suci) dapat berupa doa atau lagu.
11
Ritual doa transformatif tubuh dan darah Kristus dilambangkan dengan anggur dan
10
hosti.
12
Jaan Koopmaan, Misaa (Leiden, Voorskript, 1989) 20
Martasudjita, Melepas Arwah Orang Beriman (Yogyakarta, Kanisius,1996) 25
14
Chordal adalah pola iringan hanya berupa akor dan melodi vokal saja.
13
10
requiem berjaya ditangan Mozart. Mozart piawai mengolah requiem dalam format
solo vokal, koor dan orkestra. Pada periode Romantik, requiem juga mengalami
kejayaan ditangan Brahms dan Verdi. Brahms menulis dengan gayanya yang
ekspresif sedangkan Verdi menulis dengan gayanya yang operatik. Requiem terus
berkembang ditangan Faure, John Rutter sampai Andrew Lloyd Webber dan
sudah beralih fungsi selain untuk kebutuhan misa arwah di gereja juga untuk
pertunjukan.
Dalam tradisi gereja Katolik, requiem mempunyai tata urutan sama seperti
misa mingguan yaitu:
1. Liturgi Pembuka, berisi tentang :
a. Lagu pembuka : merupakan lagu pengantar di awal misa. Bisa
berupa prelude instrumental atau lagu umat atau koor. Fungsi lagu
pembuka
untuk
mengajak
umat
yang
hadir
pada
misa
merefleksikan pengalaman iman akan Tuhan dalam mengawali
misa.
b. Seruan tobat : dapat berupa doa tobat atau lagu. Pada umumnya
menggunakan syair kyrie eleison (Tuhan kasihanilah). Berfungsi
untuk mengajak umat merefleksikan diri dan merendahkan diri
dihadapah Tuhan karena manusia mempunyai dosa dan mohon
pengampunan dari Tuhan.
c. Doa pembuka : berisi sebuah doa atau ujub15 tertentu yang intinya
adalah mengajak umat membuka perayaan ekaristi.
2. Liturgi Sabda : berisi tentang bacaan Injil perjanjian. Berbicara tentang
Tuhan yang digambarkan sebagai hakim agung yang menghukum dan
mengadili semua orang pada penghujung hari kiamat. Biasanya berupa
nyanyian mazmur dengan bait yang panjang. Seiring perkembangan
waktu, nyanyian ini dapat dipisah dalam beberapa komposisi lagu
format bebas seperti solo dan koor. Pada bagian homili tidak ada
15
Permohonan tertentu. Bisa berupa permohonan mendoakan arwah, doa syukur, doa
mohon kesembuhan, dll.
11
nyanyian. Hanya kotbah dari pastor sebagai gembala umat beriman
Katolik.
3. Liturgi Ekaristi
Persembahanmerupakan pengantar sebelum memasuki ritus Doa
Syukur Agung16.
a. Lagu persembahan
Merupakan pengiring barisan wakil umat yang membawa
persembahan hasil bumi untuk dipersembahkan kepada Tuhan.
Dalam misa requiem, konteks persembahan adalah menyerahkan
arwah orang yang meninggal ke dalam kerahiman Tuhan yang
penuh belas kasih17.
b. Kudus
Merupakan doa tentang betapa kudusnya Tuhan. Biasanya
digabung dengan syair benedictus yang merupakan satu kesatuan
dalam doa tersebut.
c. Doa Syukur Agung (DSA)
Berisi doa-doa untuk mendoakan dunia khususnya arwah orang
yang sudah meninggal dunia. Dalam DSA tubuh dan darah Kristus
diubah dalam bentuk roti (hosti) dan anggur.
d. Bapa Kami
Merupakan penyatuan seluruh doa dalam rangkaian perayaan
ekaristi dengan doa yang diajarkan Kristus sendiri yaitu doa Bapa
Kami. Dapat didoakan ataupun dinyanyikan berupa melodi
Gregorian.
e. Anak Domba Allah
Merupakan doa permohonan (dapat didoakan atau dinyanyikan)
untuk penyelamatan dosa-dosa dunia melalui misteri wafatnya
Yesus Kristus. Dalam misa requiem, doa ini lebih mengarah ke
permohonan ampun untuk arwah orang yang sudah meninggal.
16
Doa inti dari perwujudan syukur iman Kristiani. Didalamnya terdapat simbol tubuh dan
darah Kristus yang dilambangkan dengan anggur dan roti tak beragi (hosti).
17
Martasudjita, Doa Arwah (Yogyakarta, Kanisius,1997) 39
12
f. Komuni
Inti dari komuni adalah umat menyambut tubuh dan darah Kristus
dalam wujud roti dan anggur sebagai sebuah bentuk kesatuan iman
antara manusia dengan Tuhan.18 Dalam komuni, biasanya diiringi
dengan instrumental organ atau nyanyian yang dibawakan oleh
solis atau koor.
4. Liturgi Penutup
Berisi tentang doa penutup misa, berkat pengutusan dan lagu
penutup. Inti dari ritus penutup dalam requiem adalah memberikan
berkat istirahat kekal dalam kedamaian abadi untuk arwah orang
meninggal dan berkat pengutusan untuk yang masih hidup didunia
untuk selalu mewartakan kabar sukacita dan kedamaian.
D. Orkestra
Orkestra pada awal masa kebudayaan Yunani dan Romawi merupakan
sebuah tempat pertunjukan, yang sekarang dikenal sebagai teater19. Seiring
perkembangan jaman, orkestra berubah makna menjadi sekumpulan musisi Klasik
yang memainkan alat musik bersama20. Orkestra muncul pada abad ke-15 dan ke16. Pada waktu itu, orkestra terbentuk karena adanya suatu kebutuhan dari para
bangsawan yang menyewa beberapa orang musisi untuk memainkan musik di
pesta-pesta dansa mereka. Pada abad ke-16 setelah muncul perkembangan dalam
dunia teater khususnya opera, orkestra mulai dikenal oleh masyarakat luas dan
semakin meluas sampai abad ini. Alat musik yang digunakan adalah seksi gesek
(violin, viola, cello, contrabass,harpa), seksi tiup kayu (flute, oboe, clarinet),
18
Martasudjita, Ekaristi (Kanisius, 1996),20.
Gedung pertunjukan
20
Christine Ammer, The Facts On File Dictionary Of Music (USA, Facts On File, Inc.,
2014), 40.
19
13
seksi tiup logam (french horn, trumpet, trombone), seksi perkusi (timpani)21.
Organ akan ditambahkan untuk memperkuat aroma sakral Kristiani.
Pemilihan instrumen dalam orkestra tersebut adalah untuk mengoptimalkan
ekspresivitas dari komposisi requiem yang akan disusun. Seksi gesek memiliki
karakter suara hangat, ringan, menyayat, kadang menyerupai warna suara
manusia, dan paling sering digunakan dalam sebuah orkestra. Seksi tiup kayu
memilki warna suara yang hangat, ringan, melengking, intim, romantis. Seksi tiup
logam memiliki warna suara yang tajam, gagah, tegas, keras. Seksi perkusi
mempunyai warna suara yang tebal, tegas dan bombastis. Penambahan instrumen
organ untuk memperkuat kesan sakral khas gereja Katolik.
E. Koor
Koor atau paduan suara adalah sekumpulan penyanyi yang bernyanyi
bersama dengan pembagian suara dan harmoni tertentu22. Dalam komposisi
requiem akan menggunakan paduan suara dewasa campur dengan instrumentasi
Soprano23, Alto24, Tenor25, Bas26. Penyusunan motif melodi untuk koor bersifat
sederhana, tetapi diberi perlakuan harmoni yang sedemikian rupa sehingga terlihat
virtuos.
F. Komposisi
Dalam komposisi ini penulis berencana menyusun misa requiemuntuk solo
vokal (soprano, mezzosoprano, tenor, baritone), koor dewasa campuran, organ
dan orkestra. Akan terdapat lagu berupa prelude27, resitatif28, aria29 solo maupun
21
Christine Ammer, The Facts On File Dictionary Of Music (USA, Facts On File, Inc.,
20014), 41.
22
Christine Ammer, The Facts On File Dictionary Of Music (USA, Facts On File, Inc.,
20014), 20.
23
Suara tinggi wanita
24
Awalnya disebut suara tinggi pria, pada perkembangannya berubah menjadi suara
rendah wanita.
25
Suara tinggi pria dewasa.
26
Suara rendah pria dewasa.
28
minimal.
29
Gaya bermusik untuk vokal, lebih cenderung berdeklamasi secara cepat dengan nada
Lagu.
14
duet ataupun kuartetsolo vokal dan lagu koor. Penulis akan menyusun dengan
orkestrasi virtuos untuk pengiring para pemain orkes dan organis gereja yang
sudah memiliki kemampuan bermusik yang baik dan sudah mempunyai jam
terbang yang tinggi. Rencana penulisan komposisi akan berjumlah 18 lagu.
Dalam komposisi penulis menggunakan teknik komposisi berupa words
painting yaitu istilah dalam musik vokal dimana penulisan musik mengabdi
kepada syair dan menggambarkan arti dari syair tersebut. Dalam konteks musik
instrumental, words painting digambarkan melalui bunyi instrumen tertentu atau
melodi tanpa syair. Sebagai contoh adalah menggambarkan mendaki gunung
dengan menggunakan nada-nada yang bergerak naik.30 Komposisi requiem akan
mengusung hal-hal seperti air mata, rasa lega setelah beristirahat panjang, cahaya,
gempa bumi, kebangkitan, pengampunan, penderitaan, kekudusan Tuhan, surga,
pengharapan. Perlakuan yang diberikan meliputi melodi, tekstur harmoni dan
instrumentasi.
30
Ammer, The Facts On Files Dictionary of Music (New York, Facts On File, Inc,2004),
477.
15