Pengaruh Kinerja Guru Motivasi Kerja dan
PENGARUH KINERJA GURU, MOTIVASI KERJA, DAN PENGALAMAN
ORGANISASI TERHADAP KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH
Wasty Mentari K. T. Ratundima / 942016018
Universitas Kristen Satya Wacana
wasty.mentari@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kinerja guru, motivasi kerja dan
pengalaman organisasi terhadap kepemimpinan kepala sekolah. Penelitian ini dilakukan dengan
metode deskriptif kuantitatif dengan menggunakan kuesioner. Sampel penelitian adalah 30 orang
guru di SMK Saraswati Salatiga. Analisis data dilakukan dengan perhitungan statistik melalui
Software SPSS (Statistical Program Smart Solution) version 20.0 For Windows. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kinerja guru berpengaruh terhadap kepemimpinan kepala sekolah sebesar
11,8%, motivasi kerja berpengaruh pada kepemimpinan kepala sekolah sebesar 14% dan
pengalaman organisasi berpengaruh pada kepemimpinan kepala sekolah sebesar 5,7%.
Kata kunci: kinerja guru, motivasi kerja, pengalaman organisasi, kepemimpinan kepala sekolah
I.
tenaga pendidik dan kependidikan harus
PENDAHULUAN
memiliki
A. Latar belakang
Salah satu tujuan dari suatu organisasi
empat
profesional,
kompetensi,
pedagogik,
yaitu
sosial
dan
pendidikan adalah meningkatkan kualitas
kepribadian, maka melalui berbagai kegiatan
sumber daya manusia, dalam hal ini para
pengembangan
tenaga pendidik dan kependidikan. Hal ini
dilakukan agar dapat menghasilkan tenaga
tidak terlepas dari peran pemimpin, yaitu
didik yang kompeten dan berdampak pada
kepala
mengelola
kinerjanya. Kualitas guru yang baik akan
sumber daya yang ada sehingga dapat
menentukan kualitas hasil pendidikan pada
menghasilkan sumber daya manusia yang
siswa.
sekolah
yang
dapat
kompetensi
tersebut,
kompeten dan bermutu. Sejalan dengan
Pencapaian kualitas yang baik dari
Permendiknas No.19 Tahun 2007 bahwa
seorang guru tidak terlepas dari motivasinya
dalam menjalankan tanggung jawabnya
guru dengan kepemimpinan kepala sekolah
sebagai
di SMK Saraswati Salatiga.
tenaga
pendidik.
Motivasi
merupakan salah satu hal yang penting
untuk mencapai target atau kinerja yang baik
B. Rumusan masalah penelitian
1. Apakah ada pengaruh kinerja guru
dimana motivasi adalah keadaan yang
terhadap
mendorong seseorang dari dalam dirinya
sekolah?
kepemimpinan
kepala
untuk melaksanakan suatu aktifitas atau
2. Apakah ada pengaruh motivasi kerja
kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi
guru terhadap kepemimpinan kepala
atau tujuan individu (Sejati, 2012). Oleh
sekolah?
karena itu, semakin tinggi motivasi yang
3. Apakah
ada
pengaruh
dimiliki guru, semakin baik pula kinerja
organisasi
yang dapat dihasilkan.
kepala sekolah?
Hal
ini
kepemimpinan
juga
dipengaruhi
seorang
kepala
oleh
ditetapkan,
bekerja
dan
menyelesaikan
pekerjaannya tepat waktu, terlibat dalam
kegiatan pengembangan kompetensi, dan
dapat membangun hubungan kerja sama
yang baik antar sesama rekan kerja maupun
Adapun tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh kinerja guru, motivasi kerja, dan
pengalaman
yang ada, baik dalam hal motivasi yang
tinggi serta memiliki banyak pengalaman
dalam kegiatan pengembangan diri, maka
organisasi
terhadap
kepemimpinan kepala sekolah.
D. Manfaat Penelitian
dengan kepala sekolah. Apabila guru dapat
memenuhi semua standar atau peraturan
kepemimpinan
C. Tujuan penelitian
sekolah
dimana guru harus mematuhi peraturan yang
terhadap
pengalaman
Melalui penelitian ini, pembaca
mendapatkan informasi mengenai pengaruh
kinerja
guru,
pengalaman
motivasi
organisasi
kerja
dan
terhadap
kepemimpinan kepala sekolah.
dapat menghasilkan tenaga pendidik dengan
kinerja yang baik, yang juga tidak terlepas
II.
dari keberhasilan kepala sekolah dalam
A. Kepemimpinan kepala sekolah
LANDASAN TEORI
memimpin sekolah tersebut. Maka dari itu,
Kepemimpinan dapat menjadi faktor
penelitian ini diadakan untuk mengetahui
penentu terwujudnya tenaga pendidik yang
keterkaitan antara kinerja yang dihasilkan
berkualitas karena kepala sekolah harus
dapat mengatur dan menjamin hubungan
kepala sekolah dapat menjalankan tugas
kerja sama yang baik dengan para tenaga
dengan baik apabila didukung oleh budaya
pendidik.
organisasi sekolah yang dianut seluruh
Menurut
Sutisna
(dalam
E.
Mulyasa, 2002), kepemimpinan merupakan
warga sekolah secara kondusif.
proses mempengaruhi kegiatan seseorang
B. Kinerja guru
atau kelompok dalam
usaha ke arah
Menurut
Samsudin
(2006),
kinerja
pencapaian tujuan dalam situasi tertentu.
adalah tingkat pelaksanaan tugas yang
Dalam hal ini, kepala sekolah adalah pihak
dicapai seseorang dengan menggunakan
yang akan mempengaruhi dan mengarahkan
kemampuannya. Sejalan dengan itu, Adam
bawahannya
tujuan
(2014 :6) berpendapat bahwa kinerja guru
yaitu menghasilkan sumber
merupakan seluruh usaha dan kemampuan
pendidikan
untuk
mencapai
daya manusia yang berkualitas. Menurut
guru
Thoha
2002),
pembelajaran untuk mencapai tujuan dari
kepemimpinan merupakan norma perilaku
pendidikan. Dengan demikian, guru yang
yang digunakan seseorang pada saat orang
memaksimalkan
tersebut mencoba mempengaruhi perilaku
mewujudkan proses pembelajaran yang
orang lain seperti yang ia lihat. Gaya
efektif dengan mulai dari merencanakan
kepemimpinan kepala sekolah juga dapat
kegiatan pembelajaran hingga memberikan
mempengaruhi kinerja dan motivasi kerja
penilaian
bawahannya, oleh karena itu, pemimpin
Mangkunegara (2001:32, dalam
harus dibekali dengan pengetahuan, keahlian
2014:11),
dan keterampilan serta kemampuan untuk
sebagai hasil kerja secara kualitas dan
mempengaruhi dan memotivasi bawahannya
kuantitas yang dapat dicapai oleh seorang
agar
yang
pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai
diberikan dan dapat meningkatkan kinerja
dengan tanggung jawab yang diberikan
bawahannya.
kepadanya.
(dalam
dapat
Menurut
Mulyasa,
menjalankan
Sudharto
tugas
melaksanakan
kemampuannya
bagi
kinerja
siswa.
dapat
proses
untuk
Menurut
Adam,
didefinisikan
kepala
Kepemimpinan seorang kepala sekolah
sekolah mempunyai kedudukan strategis
juga mempengaruhi motivasi kerja guru
dalam
dalam
mengembangkan
(2012),
dalam
sumber
daya
melaksanakan
tugas
yang
sekolah terutama guru dalam pencapaian
diembannya.
tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dan
motivasi yang tinggi dalam menjalankan
Apabila
guru
memiliki
dalam
Motivasi kerja dalam psikologi kerja dapat
pendidikan dapat terwujud, demikian juga
diartikan hal atau keadaan menjadi motif
sebaliknya.
dimana motivasi adalah sesuatu yang
C. Motivasi Kerja
menimbulkan semangat atau dorongan kerj,
tugasnya,
maka
keberhasilan
Dalam menjalani tugas mengajarnya,
sehingga kuat lemahnya motivasi kerja
guru kadang tertantang untuk melanjutkan
seorang tenaga kerja ikut menentukan besar
tanggung jawabnya. Hal ini dipengaruhi
kecilnya prestasi (Wexley & Yulk, 1992).
oleh motivasi kerja seorang guru dimana
motivasi itu sendiri adalah keadaan dalam
D. Pengalaman organisasi
diri seseorang yang mendorong keinginan
Menurut Akdon (2004), pengalaman
individu untuk melakukan kegiatan tertentu
yang dimiliki seseorang dapat mendukung
guna mencapai tujuan baik organisasi
pelaksanaan
tugasnya,
maupun tujuan individual (Handoko, 2003).
bersangkutan
dapat
Sejalan dengan itu, As’ad (1991, dalam
maksimal.dalam Permendiknas Nomor 13
Sejati, 2012) berpendapat bahwa motivasi
Tahun 2007 juga tertulis bahwa jika
adalah
seorang guru yang ingin menjadi kepala
sesuatu
yang
menimbulkan
sehingga
bekerja
yang
secara
semangat atau dorongan kerja, sehingga
sekolah
seseorang yang mempunyai motivasi akan
mengajar kurang lebih 5 tahun. Bagi kepala
dapat mewujudkan suatu tujuan yang ingin
sekolah, pengalaman organisasi berkaitan
dicapainya. Menurut Supardi dan Anwar
dengan kompetensi kepala sekolah antara
(2001), motivasi adalah keadaan dalam
lain, kompetensi kepribadian, manajerial,
pribadi
keinginan
seseorang
individu
harus
memiliki
pengalaman
yang
mendorong
kewirausahaan, supervisi dan sosial (Agus,
untuk
melakukan
2009).
kegiatan tertentu guna mencapai tujuan.
Motivasi yang ada pada diri seseorang akan
mewujudkan suatu perilaku yang diarahkan
E. Hipotesis penelitian
1. Kinerja guru berpengaruh pada
kepemimpinan kepala sekolah
pada tujuan mencapai sasaran kepuasan.
Heidjachman dan Husnan (2003) juga
2.
kepemimpinan kepala sekolah
berpendapat motivasi merupakan proses
untuk mencoba mempengaruhi seseorang
agar melakukan sesuatu yang diinginkan.
Motivasi kerja berpengaruh pada
3.
Pengalaman organisasi berpengaruh
pada
sekolah.
kepemimpinan
kepala
III.
yang berisi instrumen mengenai kinerja
METODE PENELITIAN
guru,
A. Jenis Penelitian
Penelitian
metode
ini
deskriptif
merupakan
metode
pengalaman
sekolah.
dan
verifikatif. Metode deskriptif kuantitatif
kerja,
organisasi dan kepemimpinan kepala
menggunakan
kuantitatif
motivasi
E. Teknik analisis data
Data
yang
dianalisis
dengan
menggambarkan fakta dan kejadian
menggunakan
pada objek yang diteliti, sedangkan
(Statistical Program Smart Solution)
metode verifikatif digunakan untuk
version 20.0 For Windows.
menguji hipotesis.
IV.
Penelitian ini dilaksanakan di
SPSS
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam
B. Waktu dan Tempat penelitian
Software
penelitian
ini,
peneliti
ingin
mengetahui seberapa besar pengaruh kinerja
SMK Saraswati Salatiga yang berlokasi
guru
di
organisasi terhadap kepemimpinan kepala
Jalan
Hasanudin
No.
738,
Mangunsari, Sidomukti, Salatiga.
hingga
pengalaman
guru
dalam
sekolah di SMK Saraswati Salatiga. Dalam
penelitian ini, variabel yang diteliti adalah:
C. Populasi dan sampel
Populasi dalam penelitian ini
Pengaruh
Variabel
(Kinerja
motivasi
yang berjumlah 63 dengan sampel yang
terhadap Variabel Y (Kepemimpinan kepala
digunakan adalah 30 orang guru.
sekolah) dengan menyertakan uji linearitas,
organisasi)
uji normalitas, uji autokorelasi, uji korelasi
D. Teknik pengumpulan data
data
pengalaman
guru,
adalah guru SMK Saraswati Salatiga
Pengumpulan
kerja,
X
dilakukan
dan uji determinan.
dengan menggunakan lembar kuesioner
a. Data
Rspndn Jumlah Kinerja Jumlah Motivasi Jumlah Pengalaman Jumlah
Kepemimpinan
Kinerja
Motivasi
Pnglman
Kpmmpinan
1
16
3.2
18
3.6
18
3.6
38
3.8
2
19
3.8
19
3.8
19
3.8
38
3.8
3
15
3
17
3.4
18
3.6
36
3.6
4
16
3.2
15
3
16
3.2
34
3.4
5
20
4
20
4
18
3.6
39
3.9
6
19
3.8
19
3.8
19
3.8
36
3.6
7
19
3.8
20
4
20
4
38
3.8
8
19
3.8
20
4
19
3.8
40
4
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
17
15
20
16
20
15
19
16
16
19
15
15
18
17
17
16
15
18
15
17
16
18
3.4
3
4
3.2
4
3
3.8
3.2
3.2
3.8
3
3
3.6
3.4
3.4
3.2
3
3.6
3
3.4
3.2
3.6
15
15
20
18
20
15
20
18
17
19
17
19
16
16
18
18
16
19
15
16
15
18
3
3
4
3.6
4
3
4
3.6
3.4
3.8
3.4
3.8
3.2
3.2
3.6
3.6
3.2
3.8
3
3.2
3
3.6
19
15
20
20
20
15
20
20
19
18
16
16
15
15
18
19
18
16
15
17
16
18
3.8
3
4
4
4
3
4
4
3.8
3.6
3.2
3.2
3
3
3.6
3.8
3.6
3.2
3
3.4
3.2
3.8
35
33
40
35
39
32
37
35
35
36
34
33
33
33
33
35
33
37
34
33
32
39
3.5
3.3
4
3.5
3.9
3.2
3.7
3.5
3.5
3.6
3.4
3.3
3.3
3.3
3.3
3.5
3.3
3.7
3.4
3.3
3.2
3.9
b. Statistik Deskriptif
Sebelum melakukan uji regresi, data akan diuji dengan statistik deskriptif untuk melihat
distribusi dan variasi data.
N
Valid
Missing
Mean
Median
Mode
Std. Deviation
Variance
Skewness
Std. Error of
Skewness
Statistics
Kinerja Motivasi Pengalaman Kepemimpin
an
30
30
30
30
8
8
8
8
3.4200 3.5200
3.5533
3.5500
3.4000 3.6000
3.6000
3.5000
a
a
3.00
3.00
3.80
3.30
.34978 .36615
.36268
.24740
.122
.134
.132
.061
.293
-.153
-.334
.388
.427
.427
.427
.427
Kurtosis
-1.348
-1.377
-1.347
Std. Error of
.833
.833
.833
Kurtosis
Range
1.00
1.00
1.00
Minimum
3.00
3.00
3.00
Maximum
4.00
4.00
4.00
Sum
102.60 105.60
106.60
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
-1.088
.833
.80
3.20
4.00
106.50
Berdasarkan tabel diatas, untuk data kinerja,
karena nilainya hampir sama.
nilai mean adalah 3,4200, median 3,4000
skewness dari keempat variabel berada di -3
dan modus 3,00. Data motivasi, nilai mean
sampai +3 karena nilainya, 0,293, -0,153, -
adalah 3,5200, median 3,6000 dan modus
0,334 dan 0,388. Nilai standar deviasi
3,00. Data pengalaman, nilai mean 3,5533,
kinerja
median 3,6000, modus 3,80. Sedangkan
pengalaman 0, 36268 dan kepemimpinan
untuk data kepemimpinan, nilai mean
0,24740. Ini menunjukkan bahwa data
3,5500, median 3,5000 dan modus 3,30. Ini
bervariasi
berarti data berdistribusi normal simetris
mendekati mean.
0,34978,
karena
motivasi
nilai
Nilai
0,36615,
tersebut
tidak
1. Uji reliabilitas dan validitas
Reliabilitas artinya apakah hasil
digunakan telah mengukur apa yang
pengukuran yang telah dilakukan
ingin diukur. Data tersebut dianalisis
tetap konsisten apabila dilakukan
dengan menggunakan SPSS Version
dengan cara yang sama oleh peneliti
20.0
yang berbeda. Sedangkan validitas
Analyze-Scale-Reliability
artinya
apakah
alat
ukur
yang
dengan
langkah-langkah:
Analysis
-
Kinerja Guru
Reliability Statistics
Cronbach's
Cronbach's
N of
Alpha
Alpha Based
Items
on
Standardized
Items
.717
.716
5
-
Motivasi kerja
Reliability Statistics
Cronbach's
Cronbach's
N of
Alpha
Alpha Based
Items
on
Standardized
Items
.777
.777
5
-
Pengalaman organisasi
Reliability Statistics
Cronbach's
Cronbach's
N of
Alpha
Alpha Based
Items
on
Standardized
Items
.771
-
.771
5
Kepemimpinan kepala sekolah
Reliability Statistics
Cronbach's
Cronbach's
N of
Alpha
Alpha Based
Items
on
Standardized
Items
.702
.688
10
Berdasarkan tabel output diatas, nilai Cronbach’s Alpha kinerja 0,717, motivasi 0,777,
pengalaman 0,771 dengan n=5 dan kepemimpinan 0,702 dengan n=10.
-
Kinerja guru
Scale Mean
if Item
Deleted
13.77
13.67
13.73
13.67
13.57
Item1
Item2
Item3
Item4
Item5
-
Item6
Item7
Item8
Item9
Item10
-
Item11
Item12
Item13
Item14
Item15
Item-Total Statistics
Scale
Corrected
Variance if
Item-Total
Item Deleted Correlation
1.840
.620
2.230
.382
1.995
.594
1.885
.664
2.530
.168
Squared
Cronbach's
Multiple
Alpha if Item
Correlation
Deleted
.557
.605
.238
.705
.553
.622
.494
.590
.095
.781
Motivasi kerja
Item-Total Statistics
Scale
Corrected
Variance if
Item-Total
Item Deleted Correlation
2.240
.568
2.300
.514
2.240
.568
2.378
.463
2.166
.640
Squared
Cronbach's
Multiple
Alpha if Item
Correlation
Deleted
.346
.729
.331
.748
.390
.729
.254
.764
.485
.705
Pengalaman organisasi
Item-Total Statistics
Scale Mean
Scale
Corrected
if Item
Variance if
Item-Total
Deleted
Item Deleted Correlation
14.13
2.120
.647
14.20
2.579
.305
14.13
1.982
.766
14.13
2.395
.433
14.07
2.202
.597
Squared
Cronbach's
Multiple
Alpha if Item
Correlation
Deleted
.579
.691
.123
.806
.639
.647
.223
.765
.420
.710
Scale Mean
if Item
Deleted
14.03
14.10
14.03
14.03
14.20
-
Item16
Item17
Item18
Item19
Item20
Item21
Item22
Item23
Item24
Item25
Kepemimpinan kepala sekolah
Item-Total Statistics
Scale Mean
Scale
Corrected
if Item
Variance if
Item-Total
Deleted
Item Deleted Correlation
32.00
4.966
.396
32.20
5.269
.297
32.07
4.685
.542
31.83
5.661
.101
31.53
5.982
.118
32.03
5.068
.348
31.97
5.482
.161
31.87
4.809
.498
31.93
4.547
.614
32.07
4.754
.506
Squared
Cronbach's
Multiple
Alpha if Item
Correlation
Deleted
.492
.672
.286
.690
.610
.644
.329
.722
.284
.707
.451
.681
.261
.715
.476
.653
.714
.630
.339
.651
Berdasarkan tabel diatas, nilai Corrected
menguji kenormalan distribusinya sebelum
Item-Total Correlation di tiap item untuk
peneliti tersebut menganalisis data yang
keempat variabel tersebut bernilai positif
sesungguhnya. Analisis data ini
yang artinya data tersebut valid.
menggunakan uji Normalitas dengan
2. Uji Normalitas
Uji ini dilakukan untuk mengetahui
Kolmogorov Smirnov dengan SPSS Version
20.0 dengan langkah-langkah: Analyze –
apakah data yang diuji berdistribusi normal
Non Parametric Test – Legacy Dialog – 1
atau tidak. Hal ini dilakukan peneliti untuk
Sample KS.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Kinerja Motivasi Pengalaman Kepemimpin
an
N
30
30
30
30
Mean
3.4200 3.5200
3.5533
3.5500
a,b
Normal Parameters
Std.
.34978 .36615
.36268
.24740
Deviation
Absolute
.202
.153
.185
.147
Most Extreme
Positive
.202
.142
.168
.147
Differences
Negative
-.161
-.153
-.185
-.111
Kolmogorov-Smirnov Z
1.106
.839
1.014
.804
Asymp. Sig. (2-tailed)
.173
.483
.255
.538
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Berdasarkan tabel diatas, pada Asymp. Sig (2-tailed), nilai variabel-variabel menunjukan
hasil positif sehingga dapat disimpulkan distribusi hasil tersebut adalah normal.
3. Uji Linearitas
Berikut ini adalah hasil analisis data dengan menggunakan uji linearitas dengan SPSS
Version 20.0 dengan langkah-langkah: Analyze – Regression – Linear - Regression
Coefficient. Dari data dibawah ini, hasil dari variabel-variebl yang diuji mendapatkan
hasil positif sehingga variabel tersebut linear.
Koefisien korelasi antara kinerja guru, motivasi kerja dan pengalaman organisasi terhadap
kepemimpinan kepala sekolah sebesar kinerja guru 0,344, motivasi kerja 0,375, pengalaman
organisasi 0,240. Koefisien Determinasi untuk variabel kinerja guru (0,344)2=0,118 atau 11,8%,
untuk variabel motivasi kerja (0,375)2 = 0,140 atau 14%, untuk (0,240)2 = 0,057 atau 5,7%.
4. Uji Autokorelasi
Berikut ini adalah hasil analisis data dengan menggunakan uji autokorelasi dengan
SPSS Version 20.0 dengan langkah-langkah: Analyze – Regression – Linear – Durbin
Watson.
Model Summaryb
Mod
el
1
R
.841a
R
Square
.707
Adjusted
R Square
.674
Std. Error
of the
Estimate
Change Statistics
R Square
F
Change Change
.14136
.707 20.941
df1
df2
3
26
Sig. F
Change
DurbinWatson
.000
a. Predictors: (Constant), Pengalaman, Kinerja, Motivasi
b. Dependent Variable: Kepemimpinan
Berdasarkan tabel diatas, hasil Durbin-Watson adalah 1,399 sehingga dapat disimpulkan
bahwa model ini memiliki autokorelasi positif.
1.399
H1 : Tidak ada hubungan antara
5. Uji Korelasi Pearson
Untuk
menguji
korelasi
kinerja, motivasi dan pengalaman
antara variabel X dan Y, maka
organisasi
guru
digunakan uji korelasi Pearson yang
kepemimpinan kepala sekolah
juga menjadi salah satu syarat untuk
Berikut
distribusi normal data.
Pearson dengan SPSS Version 20.0
H0 : Ada hubungan antara kinerja,
dan langkah-langkahnya: Analyze –
motivasi dan pengalaman organisasi
Correlate – Bivariate.
ini
adalah
dengan
uji
korelasi
guru dengan kepemimpinan kepala
sekolah
Correlations
Kinerja Motivasi Pengalaman Kepemimpin
an
Pearson
1
.724**
Correlation
Kinerja
Sig. (2-tailed)
.000
N
30
30
Pearson
.724**
1
Correlation
Motivasi
Sig. (2-tailed)
.000
N
30
30
Pearson
.508**
.667**
Correlation
Pengalaman
Sig. (2-tailed)
.004
.000
N
30
30
Pearson
.737**
.784**
Kepemimpina Correlation
n
Sig. (2-tailed)
.000
.000
N
30
30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Berdasarkan tabel diatas, nilai signifikan
Kinerja –
.508**
.737**
.004
30
.000
30
.667**
.784**
.000
30
.000
30
1
.665**
30
.000
30
.665**
1
.000
30
30
Motivasi 0,000; Kinerja –
dari ke empat variabel tersebut lebih kecil
Pengalaman
0,004;
Kinerja
–
dari 0,05 atau
ORGANISASI TERHADAP KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH
Wasty Mentari K. T. Ratundima / 942016018
Universitas Kristen Satya Wacana
wasty.mentari@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kinerja guru, motivasi kerja dan
pengalaman organisasi terhadap kepemimpinan kepala sekolah. Penelitian ini dilakukan dengan
metode deskriptif kuantitatif dengan menggunakan kuesioner. Sampel penelitian adalah 30 orang
guru di SMK Saraswati Salatiga. Analisis data dilakukan dengan perhitungan statistik melalui
Software SPSS (Statistical Program Smart Solution) version 20.0 For Windows. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kinerja guru berpengaruh terhadap kepemimpinan kepala sekolah sebesar
11,8%, motivasi kerja berpengaruh pada kepemimpinan kepala sekolah sebesar 14% dan
pengalaman organisasi berpengaruh pada kepemimpinan kepala sekolah sebesar 5,7%.
Kata kunci: kinerja guru, motivasi kerja, pengalaman organisasi, kepemimpinan kepala sekolah
I.
tenaga pendidik dan kependidikan harus
PENDAHULUAN
memiliki
A. Latar belakang
Salah satu tujuan dari suatu organisasi
empat
profesional,
kompetensi,
pedagogik,
yaitu
sosial
dan
pendidikan adalah meningkatkan kualitas
kepribadian, maka melalui berbagai kegiatan
sumber daya manusia, dalam hal ini para
pengembangan
tenaga pendidik dan kependidikan. Hal ini
dilakukan agar dapat menghasilkan tenaga
tidak terlepas dari peran pemimpin, yaitu
didik yang kompeten dan berdampak pada
kepala
mengelola
kinerjanya. Kualitas guru yang baik akan
sumber daya yang ada sehingga dapat
menentukan kualitas hasil pendidikan pada
menghasilkan sumber daya manusia yang
siswa.
sekolah
yang
dapat
kompetensi
tersebut,
kompeten dan bermutu. Sejalan dengan
Pencapaian kualitas yang baik dari
Permendiknas No.19 Tahun 2007 bahwa
seorang guru tidak terlepas dari motivasinya
dalam menjalankan tanggung jawabnya
guru dengan kepemimpinan kepala sekolah
sebagai
di SMK Saraswati Salatiga.
tenaga
pendidik.
Motivasi
merupakan salah satu hal yang penting
untuk mencapai target atau kinerja yang baik
B. Rumusan masalah penelitian
1. Apakah ada pengaruh kinerja guru
dimana motivasi adalah keadaan yang
terhadap
mendorong seseorang dari dalam dirinya
sekolah?
kepemimpinan
kepala
untuk melaksanakan suatu aktifitas atau
2. Apakah ada pengaruh motivasi kerja
kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi
guru terhadap kepemimpinan kepala
atau tujuan individu (Sejati, 2012). Oleh
sekolah?
karena itu, semakin tinggi motivasi yang
3. Apakah
ada
pengaruh
dimiliki guru, semakin baik pula kinerja
organisasi
yang dapat dihasilkan.
kepala sekolah?
Hal
ini
kepemimpinan
juga
dipengaruhi
seorang
kepala
oleh
ditetapkan,
bekerja
dan
menyelesaikan
pekerjaannya tepat waktu, terlibat dalam
kegiatan pengembangan kompetensi, dan
dapat membangun hubungan kerja sama
yang baik antar sesama rekan kerja maupun
Adapun tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh kinerja guru, motivasi kerja, dan
pengalaman
yang ada, baik dalam hal motivasi yang
tinggi serta memiliki banyak pengalaman
dalam kegiatan pengembangan diri, maka
organisasi
terhadap
kepemimpinan kepala sekolah.
D. Manfaat Penelitian
dengan kepala sekolah. Apabila guru dapat
memenuhi semua standar atau peraturan
kepemimpinan
C. Tujuan penelitian
sekolah
dimana guru harus mematuhi peraturan yang
terhadap
pengalaman
Melalui penelitian ini, pembaca
mendapatkan informasi mengenai pengaruh
kinerja
guru,
pengalaman
motivasi
organisasi
kerja
dan
terhadap
kepemimpinan kepala sekolah.
dapat menghasilkan tenaga pendidik dengan
kinerja yang baik, yang juga tidak terlepas
II.
dari keberhasilan kepala sekolah dalam
A. Kepemimpinan kepala sekolah
LANDASAN TEORI
memimpin sekolah tersebut. Maka dari itu,
Kepemimpinan dapat menjadi faktor
penelitian ini diadakan untuk mengetahui
penentu terwujudnya tenaga pendidik yang
keterkaitan antara kinerja yang dihasilkan
berkualitas karena kepala sekolah harus
dapat mengatur dan menjamin hubungan
kepala sekolah dapat menjalankan tugas
kerja sama yang baik dengan para tenaga
dengan baik apabila didukung oleh budaya
pendidik.
organisasi sekolah yang dianut seluruh
Menurut
Sutisna
(dalam
E.
Mulyasa, 2002), kepemimpinan merupakan
warga sekolah secara kondusif.
proses mempengaruhi kegiatan seseorang
B. Kinerja guru
atau kelompok dalam
usaha ke arah
Menurut
Samsudin
(2006),
kinerja
pencapaian tujuan dalam situasi tertentu.
adalah tingkat pelaksanaan tugas yang
Dalam hal ini, kepala sekolah adalah pihak
dicapai seseorang dengan menggunakan
yang akan mempengaruhi dan mengarahkan
kemampuannya. Sejalan dengan itu, Adam
bawahannya
tujuan
(2014 :6) berpendapat bahwa kinerja guru
yaitu menghasilkan sumber
merupakan seluruh usaha dan kemampuan
pendidikan
untuk
mencapai
daya manusia yang berkualitas. Menurut
guru
Thoha
2002),
pembelajaran untuk mencapai tujuan dari
kepemimpinan merupakan norma perilaku
pendidikan. Dengan demikian, guru yang
yang digunakan seseorang pada saat orang
memaksimalkan
tersebut mencoba mempengaruhi perilaku
mewujudkan proses pembelajaran yang
orang lain seperti yang ia lihat. Gaya
efektif dengan mulai dari merencanakan
kepemimpinan kepala sekolah juga dapat
kegiatan pembelajaran hingga memberikan
mempengaruhi kinerja dan motivasi kerja
penilaian
bawahannya, oleh karena itu, pemimpin
Mangkunegara (2001:32, dalam
harus dibekali dengan pengetahuan, keahlian
2014:11),
dan keterampilan serta kemampuan untuk
sebagai hasil kerja secara kualitas dan
mempengaruhi dan memotivasi bawahannya
kuantitas yang dapat dicapai oleh seorang
agar
yang
pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai
diberikan dan dapat meningkatkan kinerja
dengan tanggung jawab yang diberikan
bawahannya.
kepadanya.
(dalam
dapat
Menurut
Mulyasa,
menjalankan
Sudharto
tugas
melaksanakan
kemampuannya
bagi
kinerja
siswa.
dapat
proses
untuk
Menurut
Adam,
didefinisikan
kepala
Kepemimpinan seorang kepala sekolah
sekolah mempunyai kedudukan strategis
juga mempengaruhi motivasi kerja guru
dalam
dalam
mengembangkan
(2012),
dalam
sumber
daya
melaksanakan
tugas
yang
sekolah terutama guru dalam pencapaian
diembannya.
tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dan
motivasi yang tinggi dalam menjalankan
Apabila
guru
memiliki
dalam
Motivasi kerja dalam psikologi kerja dapat
pendidikan dapat terwujud, demikian juga
diartikan hal atau keadaan menjadi motif
sebaliknya.
dimana motivasi adalah sesuatu yang
C. Motivasi Kerja
menimbulkan semangat atau dorongan kerj,
tugasnya,
maka
keberhasilan
Dalam menjalani tugas mengajarnya,
sehingga kuat lemahnya motivasi kerja
guru kadang tertantang untuk melanjutkan
seorang tenaga kerja ikut menentukan besar
tanggung jawabnya. Hal ini dipengaruhi
kecilnya prestasi (Wexley & Yulk, 1992).
oleh motivasi kerja seorang guru dimana
motivasi itu sendiri adalah keadaan dalam
D. Pengalaman organisasi
diri seseorang yang mendorong keinginan
Menurut Akdon (2004), pengalaman
individu untuk melakukan kegiatan tertentu
yang dimiliki seseorang dapat mendukung
guna mencapai tujuan baik organisasi
pelaksanaan
tugasnya,
maupun tujuan individual (Handoko, 2003).
bersangkutan
dapat
Sejalan dengan itu, As’ad (1991, dalam
maksimal.dalam Permendiknas Nomor 13
Sejati, 2012) berpendapat bahwa motivasi
Tahun 2007 juga tertulis bahwa jika
adalah
seorang guru yang ingin menjadi kepala
sesuatu
yang
menimbulkan
sehingga
bekerja
yang
secara
semangat atau dorongan kerja, sehingga
sekolah
seseorang yang mempunyai motivasi akan
mengajar kurang lebih 5 tahun. Bagi kepala
dapat mewujudkan suatu tujuan yang ingin
sekolah, pengalaman organisasi berkaitan
dicapainya. Menurut Supardi dan Anwar
dengan kompetensi kepala sekolah antara
(2001), motivasi adalah keadaan dalam
lain, kompetensi kepribadian, manajerial,
pribadi
keinginan
seseorang
individu
harus
memiliki
pengalaman
yang
mendorong
kewirausahaan, supervisi dan sosial (Agus,
untuk
melakukan
2009).
kegiatan tertentu guna mencapai tujuan.
Motivasi yang ada pada diri seseorang akan
mewujudkan suatu perilaku yang diarahkan
E. Hipotesis penelitian
1. Kinerja guru berpengaruh pada
kepemimpinan kepala sekolah
pada tujuan mencapai sasaran kepuasan.
Heidjachman dan Husnan (2003) juga
2.
kepemimpinan kepala sekolah
berpendapat motivasi merupakan proses
untuk mencoba mempengaruhi seseorang
agar melakukan sesuatu yang diinginkan.
Motivasi kerja berpengaruh pada
3.
Pengalaman organisasi berpengaruh
pada
sekolah.
kepemimpinan
kepala
III.
yang berisi instrumen mengenai kinerja
METODE PENELITIAN
guru,
A. Jenis Penelitian
Penelitian
metode
ini
deskriptif
merupakan
metode
pengalaman
sekolah.
dan
verifikatif. Metode deskriptif kuantitatif
kerja,
organisasi dan kepemimpinan kepala
menggunakan
kuantitatif
motivasi
E. Teknik analisis data
Data
yang
dianalisis
dengan
menggambarkan fakta dan kejadian
menggunakan
pada objek yang diteliti, sedangkan
(Statistical Program Smart Solution)
metode verifikatif digunakan untuk
version 20.0 For Windows.
menguji hipotesis.
IV.
Penelitian ini dilaksanakan di
SPSS
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam
B. Waktu dan Tempat penelitian
Software
penelitian
ini,
peneliti
ingin
mengetahui seberapa besar pengaruh kinerja
SMK Saraswati Salatiga yang berlokasi
guru
di
organisasi terhadap kepemimpinan kepala
Jalan
Hasanudin
No.
738,
Mangunsari, Sidomukti, Salatiga.
hingga
pengalaman
guru
dalam
sekolah di SMK Saraswati Salatiga. Dalam
penelitian ini, variabel yang diteliti adalah:
C. Populasi dan sampel
Populasi dalam penelitian ini
Pengaruh
Variabel
(Kinerja
motivasi
yang berjumlah 63 dengan sampel yang
terhadap Variabel Y (Kepemimpinan kepala
digunakan adalah 30 orang guru.
sekolah) dengan menyertakan uji linearitas,
organisasi)
uji normalitas, uji autokorelasi, uji korelasi
D. Teknik pengumpulan data
data
pengalaman
guru,
adalah guru SMK Saraswati Salatiga
Pengumpulan
kerja,
X
dilakukan
dan uji determinan.
dengan menggunakan lembar kuesioner
a. Data
Rspndn Jumlah Kinerja Jumlah Motivasi Jumlah Pengalaman Jumlah
Kepemimpinan
Kinerja
Motivasi
Pnglman
Kpmmpinan
1
16
3.2
18
3.6
18
3.6
38
3.8
2
19
3.8
19
3.8
19
3.8
38
3.8
3
15
3
17
3.4
18
3.6
36
3.6
4
16
3.2
15
3
16
3.2
34
3.4
5
20
4
20
4
18
3.6
39
3.9
6
19
3.8
19
3.8
19
3.8
36
3.6
7
19
3.8
20
4
20
4
38
3.8
8
19
3.8
20
4
19
3.8
40
4
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
17
15
20
16
20
15
19
16
16
19
15
15
18
17
17
16
15
18
15
17
16
18
3.4
3
4
3.2
4
3
3.8
3.2
3.2
3.8
3
3
3.6
3.4
3.4
3.2
3
3.6
3
3.4
3.2
3.6
15
15
20
18
20
15
20
18
17
19
17
19
16
16
18
18
16
19
15
16
15
18
3
3
4
3.6
4
3
4
3.6
3.4
3.8
3.4
3.8
3.2
3.2
3.6
3.6
3.2
3.8
3
3.2
3
3.6
19
15
20
20
20
15
20
20
19
18
16
16
15
15
18
19
18
16
15
17
16
18
3.8
3
4
4
4
3
4
4
3.8
3.6
3.2
3.2
3
3
3.6
3.8
3.6
3.2
3
3.4
3.2
3.8
35
33
40
35
39
32
37
35
35
36
34
33
33
33
33
35
33
37
34
33
32
39
3.5
3.3
4
3.5
3.9
3.2
3.7
3.5
3.5
3.6
3.4
3.3
3.3
3.3
3.3
3.5
3.3
3.7
3.4
3.3
3.2
3.9
b. Statistik Deskriptif
Sebelum melakukan uji regresi, data akan diuji dengan statistik deskriptif untuk melihat
distribusi dan variasi data.
N
Valid
Missing
Mean
Median
Mode
Std. Deviation
Variance
Skewness
Std. Error of
Skewness
Statistics
Kinerja Motivasi Pengalaman Kepemimpin
an
30
30
30
30
8
8
8
8
3.4200 3.5200
3.5533
3.5500
3.4000 3.6000
3.6000
3.5000
a
a
3.00
3.00
3.80
3.30
.34978 .36615
.36268
.24740
.122
.134
.132
.061
.293
-.153
-.334
.388
.427
.427
.427
.427
Kurtosis
-1.348
-1.377
-1.347
Std. Error of
.833
.833
.833
Kurtosis
Range
1.00
1.00
1.00
Minimum
3.00
3.00
3.00
Maximum
4.00
4.00
4.00
Sum
102.60 105.60
106.60
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
-1.088
.833
.80
3.20
4.00
106.50
Berdasarkan tabel diatas, untuk data kinerja,
karena nilainya hampir sama.
nilai mean adalah 3,4200, median 3,4000
skewness dari keempat variabel berada di -3
dan modus 3,00. Data motivasi, nilai mean
sampai +3 karena nilainya, 0,293, -0,153, -
adalah 3,5200, median 3,6000 dan modus
0,334 dan 0,388. Nilai standar deviasi
3,00. Data pengalaman, nilai mean 3,5533,
kinerja
median 3,6000, modus 3,80. Sedangkan
pengalaman 0, 36268 dan kepemimpinan
untuk data kepemimpinan, nilai mean
0,24740. Ini menunjukkan bahwa data
3,5500, median 3,5000 dan modus 3,30. Ini
bervariasi
berarti data berdistribusi normal simetris
mendekati mean.
0,34978,
karena
motivasi
nilai
Nilai
0,36615,
tersebut
tidak
1. Uji reliabilitas dan validitas
Reliabilitas artinya apakah hasil
digunakan telah mengukur apa yang
pengukuran yang telah dilakukan
ingin diukur. Data tersebut dianalisis
tetap konsisten apabila dilakukan
dengan menggunakan SPSS Version
dengan cara yang sama oleh peneliti
20.0
yang berbeda. Sedangkan validitas
Analyze-Scale-Reliability
artinya
apakah
alat
ukur
yang
dengan
langkah-langkah:
Analysis
-
Kinerja Guru
Reliability Statistics
Cronbach's
Cronbach's
N of
Alpha
Alpha Based
Items
on
Standardized
Items
.717
.716
5
-
Motivasi kerja
Reliability Statistics
Cronbach's
Cronbach's
N of
Alpha
Alpha Based
Items
on
Standardized
Items
.777
.777
5
-
Pengalaman organisasi
Reliability Statistics
Cronbach's
Cronbach's
N of
Alpha
Alpha Based
Items
on
Standardized
Items
.771
-
.771
5
Kepemimpinan kepala sekolah
Reliability Statistics
Cronbach's
Cronbach's
N of
Alpha
Alpha Based
Items
on
Standardized
Items
.702
.688
10
Berdasarkan tabel output diatas, nilai Cronbach’s Alpha kinerja 0,717, motivasi 0,777,
pengalaman 0,771 dengan n=5 dan kepemimpinan 0,702 dengan n=10.
-
Kinerja guru
Scale Mean
if Item
Deleted
13.77
13.67
13.73
13.67
13.57
Item1
Item2
Item3
Item4
Item5
-
Item6
Item7
Item8
Item9
Item10
-
Item11
Item12
Item13
Item14
Item15
Item-Total Statistics
Scale
Corrected
Variance if
Item-Total
Item Deleted Correlation
1.840
.620
2.230
.382
1.995
.594
1.885
.664
2.530
.168
Squared
Cronbach's
Multiple
Alpha if Item
Correlation
Deleted
.557
.605
.238
.705
.553
.622
.494
.590
.095
.781
Motivasi kerja
Item-Total Statistics
Scale
Corrected
Variance if
Item-Total
Item Deleted Correlation
2.240
.568
2.300
.514
2.240
.568
2.378
.463
2.166
.640
Squared
Cronbach's
Multiple
Alpha if Item
Correlation
Deleted
.346
.729
.331
.748
.390
.729
.254
.764
.485
.705
Pengalaman organisasi
Item-Total Statistics
Scale Mean
Scale
Corrected
if Item
Variance if
Item-Total
Deleted
Item Deleted Correlation
14.13
2.120
.647
14.20
2.579
.305
14.13
1.982
.766
14.13
2.395
.433
14.07
2.202
.597
Squared
Cronbach's
Multiple
Alpha if Item
Correlation
Deleted
.579
.691
.123
.806
.639
.647
.223
.765
.420
.710
Scale Mean
if Item
Deleted
14.03
14.10
14.03
14.03
14.20
-
Item16
Item17
Item18
Item19
Item20
Item21
Item22
Item23
Item24
Item25
Kepemimpinan kepala sekolah
Item-Total Statistics
Scale Mean
Scale
Corrected
if Item
Variance if
Item-Total
Deleted
Item Deleted Correlation
32.00
4.966
.396
32.20
5.269
.297
32.07
4.685
.542
31.83
5.661
.101
31.53
5.982
.118
32.03
5.068
.348
31.97
5.482
.161
31.87
4.809
.498
31.93
4.547
.614
32.07
4.754
.506
Squared
Cronbach's
Multiple
Alpha if Item
Correlation
Deleted
.492
.672
.286
.690
.610
.644
.329
.722
.284
.707
.451
.681
.261
.715
.476
.653
.714
.630
.339
.651
Berdasarkan tabel diatas, nilai Corrected
menguji kenormalan distribusinya sebelum
Item-Total Correlation di tiap item untuk
peneliti tersebut menganalisis data yang
keempat variabel tersebut bernilai positif
sesungguhnya. Analisis data ini
yang artinya data tersebut valid.
menggunakan uji Normalitas dengan
2. Uji Normalitas
Uji ini dilakukan untuk mengetahui
Kolmogorov Smirnov dengan SPSS Version
20.0 dengan langkah-langkah: Analyze –
apakah data yang diuji berdistribusi normal
Non Parametric Test – Legacy Dialog – 1
atau tidak. Hal ini dilakukan peneliti untuk
Sample KS.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Kinerja Motivasi Pengalaman Kepemimpin
an
N
30
30
30
30
Mean
3.4200 3.5200
3.5533
3.5500
a,b
Normal Parameters
Std.
.34978 .36615
.36268
.24740
Deviation
Absolute
.202
.153
.185
.147
Most Extreme
Positive
.202
.142
.168
.147
Differences
Negative
-.161
-.153
-.185
-.111
Kolmogorov-Smirnov Z
1.106
.839
1.014
.804
Asymp. Sig. (2-tailed)
.173
.483
.255
.538
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Berdasarkan tabel diatas, pada Asymp. Sig (2-tailed), nilai variabel-variabel menunjukan
hasil positif sehingga dapat disimpulkan distribusi hasil tersebut adalah normal.
3. Uji Linearitas
Berikut ini adalah hasil analisis data dengan menggunakan uji linearitas dengan SPSS
Version 20.0 dengan langkah-langkah: Analyze – Regression – Linear - Regression
Coefficient. Dari data dibawah ini, hasil dari variabel-variebl yang diuji mendapatkan
hasil positif sehingga variabel tersebut linear.
Koefisien korelasi antara kinerja guru, motivasi kerja dan pengalaman organisasi terhadap
kepemimpinan kepala sekolah sebesar kinerja guru 0,344, motivasi kerja 0,375, pengalaman
organisasi 0,240. Koefisien Determinasi untuk variabel kinerja guru (0,344)2=0,118 atau 11,8%,
untuk variabel motivasi kerja (0,375)2 = 0,140 atau 14%, untuk (0,240)2 = 0,057 atau 5,7%.
4. Uji Autokorelasi
Berikut ini adalah hasil analisis data dengan menggunakan uji autokorelasi dengan
SPSS Version 20.0 dengan langkah-langkah: Analyze – Regression – Linear – Durbin
Watson.
Model Summaryb
Mod
el
1
R
.841a
R
Square
.707
Adjusted
R Square
.674
Std. Error
of the
Estimate
Change Statistics
R Square
F
Change Change
.14136
.707 20.941
df1
df2
3
26
Sig. F
Change
DurbinWatson
.000
a. Predictors: (Constant), Pengalaman, Kinerja, Motivasi
b. Dependent Variable: Kepemimpinan
Berdasarkan tabel diatas, hasil Durbin-Watson adalah 1,399 sehingga dapat disimpulkan
bahwa model ini memiliki autokorelasi positif.
1.399
H1 : Tidak ada hubungan antara
5. Uji Korelasi Pearson
Untuk
menguji
korelasi
kinerja, motivasi dan pengalaman
antara variabel X dan Y, maka
organisasi
guru
digunakan uji korelasi Pearson yang
kepemimpinan kepala sekolah
juga menjadi salah satu syarat untuk
Berikut
distribusi normal data.
Pearson dengan SPSS Version 20.0
H0 : Ada hubungan antara kinerja,
dan langkah-langkahnya: Analyze –
motivasi dan pengalaman organisasi
Correlate – Bivariate.
ini
adalah
dengan
uji
korelasi
guru dengan kepemimpinan kepala
sekolah
Correlations
Kinerja Motivasi Pengalaman Kepemimpin
an
Pearson
1
.724**
Correlation
Kinerja
Sig. (2-tailed)
.000
N
30
30
Pearson
.724**
1
Correlation
Motivasi
Sig. (2-tailed)
.000
N
30
30
Pearson
.508**
.667**
Correlation
Pengalaman
Sig. (2-tailed)
.004
.000
N
30
30
Pearson
.737**
.784**
Kepemimpina Correlation
n
Sig. (2-tailed)
.000
.000
N
30
30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Berdasarkan tabel diatas, nilai signifikan
Kinerja –
.508**
.737**
.004
30
.000
30
.667**
.784**
.000
30
.000
30
1
.665**
30
.000
30
.665**
1
.000
30
30
Motivasi 0,000; Kinerja –
dari ke empat variabel tersebut lebih kecil
Pengalaman
0,004;
Kinerja
–
dari 0,05 atau