Teori dan konsep keperawatan menurut dor

Nama Anggota:
1. Sri Leny
2. Susiani
3. Fitrikus Hartati
Kelas: 1B
TEORI DAN KONSEP
KEPERAWATAN MENURUT
DOROTHY E. JOHNSON
BAB I
PENDAHULUAN
Konsep merupakan suatu ide dimana terdapat suatu kesan yang abstrak yang dapat
diorganisir

menjadi

symbol-simbol

yang

nyata,


sedangkan

kosep

keperawatan

merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau model keperawatan.
Teori itu sendiri merupakan sekelompok konsep yang membentuk sebuah pola yang
nyata atau suatu pernyataan yang menjelaskan suatu proses, peristiwa atau kejadian
yang didasari oleh fakta-fakta yang telah diobservasi tetapi kurang absolute atau
kurang bukti secara langsung.
Teori

keperawatan

digunakan

untuk

menyusun


suatu

model

konsep

dalam

keperawatan sehingga model keperawatan ini mengandung arti aplikasi dari struktur
keperawatan itu sendiri yang memungkinkan perawat . model konsep keperawatan ,
mengingat dalam model praktek keperawatan mengandung komponen dasar seperti
adanya keyakinan dan nilai yang mendasari sebuah model, adanya tujuan praktek yang
ingin dicapai dalam memberikan pelayanan kepada kebutuhan semua pasien serta
adanya pengetahuan dan keterampilan dalam hal ini dibutuhkan oleh perawat dalam
mengembangkan tujuanya.

BAB II
ISI
PANDANGAN DOROTHY E. JOHNSON MENGENAI KONSEP DAN TEORI

KEPERAWATAN
Dorothy

E.

Jhonson

dilahiorkan

pada

tanggal

21

agustus

1919

di


savannah,Georgia. Teori system perilaku Johnson tumbuh dari keyakinan Nightingale
yakni tujuan tujuan perawatan adalah membantu individu-individu untuk mencegah
atau mengobati dari penyakit atau cidera. Ilmu dan senimerawat harus berfokus pada
pasien sebagi individu dan bukan pada entitas yang spesifik.
Johnson memanfaatkan hasil kerja ilmu perilaku dalam psikologi, sosiologi dan
etnologi untuk membangun teorinya . ia menyandarkan sepenuhnya pada toeri systemsistem dan menggunakan konsep dan definisi dari A. Rapoport,R. Chin dan W.Buckley.
struktur teori system perilakudipolakan sesudah model system; system dinyatakan
terdiri dari bagian yangberkaitan untuk melakukan fungsibersama-sama untuk
membentuk keseluruhan. Dalam tulisanya, Johnson mengkonseptualkan manusia
sebagai system perilaku diman fungsi adalah pbservasi perilaku adalah teori system
biologi, yang menyatakan bahwa manusia merupakan system biologi yang terdiri dari
bagian biologi da penyakit adalah hasil gangguan system biologi.
Pengembangan teori dari sebuah perspektif filosofis, Johnson menulis bahwa
perawatan merupakan konstribusi penyediaan fungsi perilaku efektif pada pasien
sebelum, selama dan sesudah penyakit. Ia memakai konsep dari disiplin ilmu lain
seperti sosialisasi, motivasi, stimulus, kepekaan, adaptasi dan modifikasi perilaku,
untuk mengembangkan teorinya.
Johnson mencatat bahwa meski literature menunjukkan ide dukungan lain yaitu
bahwa manusia merupakan system perilaku, sejauh yang ian tahu, ide tersebut adalah

asli dari dirinya. Pengetahuan bagian-bagian system perilaku dicikung dalam ilmu-ilmu
perilaku, tetapi literature empiris mendukung dugaan bahwa system perilaku
merupakan

keseluruhan

yang

belumdikembangkan.

Dalam

system

biologis

,

pengetahuan atas bagian-bagianya lebih dahulu dari pengetahuan keseluruahan
system.


KONSEP-KONSEP UTAMA DAN DEFINISI-DEFINISI
Teori keperawatan Dorothy E Johnson diukur dengan behavioral system theory.
Johnson menerima definisi perilaku seperti diyatakan oleh para ahli perilaku dan
biologi: output dari struktur dan proses-proses intra-organismik yang keduanya

dikoordinasi dan di artikulasi dan bersifat responsive terhadap perubahan-perubahan
dalam sensori stimulation. Johnson memfokuskan pada perilaku yang dipengaruhi oleh
kehadiran actual dan tak langsung makhluk social lain yang telah ditunjukkan
mempunyai signifikansi adaptif utama.
Sistem.

Dengan

memakai

definisi

sitem


oleh

rapoport

tahun

1968,

Johnson

menyatakan , “ A system is a whole that fungtions as a whole by virtue of the
interpedence of its prt.” (system merupakan keseluruhan yang berfungsi berdasarkan
atas ketergantungan antar bagian-bagiannya). Johnson menerima pernyataan chin
yakni tedapat “organisasi, interaksi, interpedensi dan integrasi bagian dan elemenelemen”. Disamping itu , manusia berusaha menjaga keseimbangan dalam bagianbagian ini9 melalui pengaturan dan adapatasi terhadap kekuatan yang mengenai
mereka.
A.System perilaku (behavioral system).
System perilaku mencakup pola, perulangan dan cara-cara bersikap dengan
maksud tertentu. Cara-cara bersikap ini membentuk unit fungsi teroraganisasi dan
terintegrasi yang menentukan dan membatasi interaksi antara seseorang dengan
lingkunganya dan menciptakan hubungan seseorang dengan obyek, peristiwa dan

situasi dengan lingkunganya . biasanya sikap daqpat digambarkan dan dijelaskan.
Manusia

sebagai

system

perilaku

berusaha

untuk

mencapai

stabilitas

dan

keseimbangan dengan pengaturan dan adaptasi yang berhasil pada beberapa

tingkatan untuk efisiensi dan efektifitas suatu fungsi. System biasanya cukup fleksibel
untuk mengakomodasi pengaruh yang diakibatkan.
B. Subsistem.
Karena behavioral system memiliki banyak tugas untuk dikerjakan, bagianbagian system berubah menjadi subsistem-subsistem dengan tugas tertentu. Suatu
subsistem merupakan “system kecil dengan tujuan khusus sendiri dan berfungsi dapat
dijaga sepanjang hubunganya dengan subsitem lain atau lingkungan tidak diganggu.
Tujuh subsistem yang di identifikasi oleh Johnson bersifat terbuka, terhubung dan
saling berkaitan (interealated). Motivasi mengendalikan langsungaktifitas subsistemsubsistem ini yang berubah secara kontinyu dikarenakan kedewasaan, pengalaman
dan pembelajaran . system yang dijelaskan tampak ada cross-culturally dan di control
oleh factor biologis, psikologi dan sosiologi, tujuh elemen yang diidentifikasi adalah
attachment-affiliative, dependency, ingestive, eliminative, sexual, achievement dan
aggressive.
1.Subsitem attachement-affiliative.
Subsistem attacement-afiliative mungkin merupakan yang paling kritis, karena
subsistem ini membentuk landasan untuk semua organisasi social. Pada tingktan
umum, hal itu memberikan kelangsungan (survival) dan keamanan (security). Sebagai
konsekuensinya adalah inklusi social, kedekatan (intimacy) dan susunan serta
pemeliharaan ikatan social yang kuat.

2. Subsistem dependency

Dalam hal paling luas, subsistem dependency membantu mengembangkan perilaku
yang memerlukan respon pengasuhan . konsukuensinya adalah bantuan persetujuan,
perhatian atau pengenalan dan bantuan fisik. Pengembanganya, perilaku dependency
berybah dari hamper, bergantung total kepada orang lain kea rah bergantung total
kepada orang lain kearah bergantungkepada diri sendiri dengan derajat yang lebih
besar . jumlah interpedency tertentu adalah penting untuk kelangsungan kelompok
social
3. Subsistem biologis
Subsistem biologis ingestion dan eliminasi “ berkaitan dengan kapan, bagaimana apa,
berapa banyak dan dengan kondisi apa kita makan dan kapan, bagaimana dan dengan
komdisi apa kita makan dan dengan kondisi apa kita buang.” Respon-respon ini
dikaitkan dengan social dan psikologis seperti halnya pertimbangan biologis.
4. Subsistem seksual
Subsistem seksual memiliki fungsi ganda yakni hasil (procreation) dan kepuasan
(gratification). Termasuk tapi tidak dibatasi. Courting dan mating, system respon ini
dimulai dengan perkembangan identitas jenis kelamin dan termasuk (dalam cakupan
yang luas)perilaku-perilaku berdasar prinsip jenis kelamin.
5. Subsistem agresif
adalah perlindungan (protection) dan pemeliharaan (preservation). Hal ini mengikuti
garis pemikiran ahli ethologi seperti Lorenz dan feshback bukanya dengan bantuan

pemikiran perilaku sekolah. Dianggap perilaku agresif tidak hanya di pelajari tapi
memiliki maksud utama membahayakan yang lain. Bagaimanapun, masyarakat
meminta batasan-batasan tersebut diletakkan pada mode perlindungan diri dan orangorang serta harta milik mereka dihormati dan dilindungi.
6. Subsistem achievement
Subsistem achievement berusaha memanipulasi lingkungan. Fungsinya mengontrol
atau menguasai aspek pribadi atau lingkungan pada beberapa standar kesempurnaan .
cakupan perilaku prestasi termasuk kemampuan intelektual , fisikis, kreatif, mekanis
dan social.
Johnson kemudian mengidentifikasi konsep-konsep lain yang menggambarkan lebih
jauh

teori

manusia

sebagai

system

perilaku(behavioral

system).

Halo

yang

membedakan antara apa yang ada di dalam dan apa yang di luar system adalah ikatan
(boundary). Ini merupakan titik (point) dimana system memiliki control kecil atau
pengaruh pada hasil-hasil. Equilibrium didefinisikan “ sebagai kondisi akhir yang stabil
tetapi lebih atau kurang kekal, dimana didalamnya individu berada dalam keselarasan
dengan dirinya dan dengan lingkunganya. Homeostasis adalah proses menjaga
stabilitas dalam system perilaku. Stabilitas adalah pemeliharaan suatu level atau
daerah perilaku tertentu yang dapat diiterima. Ketidakstabilan (instability) terjadi saat
system mengalami overcompensate berkaitan dengan strees (tekanan). Ketika output

energi tambahan digunakan untuk menjaga stabilitas dikosongkan . stressor adalah
stimulan

eksternal

dan

internal

yang

menghasilkan

tegangan(tension)

dan

menyebabkan ketidakstabilan . tensi adalah kondisi dalam keadaan tegang atau kendor
. ia disebabkan karena disequilibrium dan merupakan sumber potensi perubahan.

MODEL KONSEP DAN TEORI KEPERAWATAN JOHNSON
Model konsep dan teori keperawatan menurut Johnson adalah dengan
pendekatan system perilaku, dimana individu dipandang sebagai sitem perilakuyang
selalu ingin mencapai keseimgangan dan stabilitas, baik di lingkungan internal
maupun eksternal, juga memiliki keinginan dalam mengatur dan menyesuaikan dari
pengaruh yang ditimbulkanya. Sebagi suatu system , didalamnya terdapat komponen
sub system yang membentuka system tersebut, diantaranya komponen sub system
yang membentuk system perilaku menurut Johnson adalah
1. Ingestif, yaitu sumber dalam memelihara integritas serta mencapai kesenagan dalam
pencapaian pengakuan dari lingkungan.
2. Achievement, merupakan tingkat pencapaian prestasi melalui kterampilan yang kreatif.
3. Agresif, merupakan bentuk mekanisme pertahanan diri atau perlindungan dan berbagai
ancaman yang ada di lingkungan.
4. Eliminasi, merupakan bentuk pengelauran segala sesuatu dari sampah atau barang
yang tidak berguna secara biologis
5. Seksual, digunakan dalam pemenuhan kebutuhan saling mencintai dan dicintai.
6. Gabungan/tambahan, merupakan bentuk pemenuhan kebutuhan tambahan dalam
mempertahankan lingkungan yang kondusif dengan penyesuaian dalam kehidupan
social, keamanan, dan kelangsungan hidup.
Ketergantungan, merupakna bagian yang membentuk system perilaku dalam
mendapatkan bantuan, kedamaian, keamanan serta kepercayaan.
Berdasarkan sub system tersebut diatas, maka akan terbentuk sebuah system
perilaku individu, sehingga Johnson memiliki pandangan bahwa keperawatan dalam
mengatasi permasalahan tersebut harus dapat berfungsi sebagai pengatur agar dapat
menyeimbangkan system perilaku tersebut. Klien dalamhal ini adalaha manusia yang
mendapat bantuan perawatan dengan keadaan terancam atau potensial oleh kesakitan
atau ketidak seimbangan penyesuaian dengan lingkungan. Status kesehatan yang ingin
dicapai adalah mereka yang mampu berperilaku untuk memelihara keseimbangan atau
stabilitas dengan lingkungan.

ASUMSI-ASUMSI
A. Perawatan (nursing)

Perawatan, seperti yang dipandang Johnson, adalah tinmdakan eksternala untuk
memberikan organisasi perilakupasien ketika pasien dalam kondisi strres dengan
memakai mekanisasi pengaturan yang berkesan atau dengan penyediaan sumberdaya.
Seni

dan

ilmu,

memberikan

eksternal

baik

sebelum

dan

selama

gangguan

keseimbangan system dan karenanya membutuhkan pengetahuan tentang order,
disorder dan control. Aktivitas perawatan tadak bergantung pada wewenang medis
tetapi bersifat pelengkap(komplementer) bagi medis/ pengobatan.
B. Orang (person)
Johnson

memandang

manusia

sebagai

system

perilaku

dengan

pola,

pengulangan dan cara bersikap dengan maksud tertentu yang menghubungkan dirinya
dengan lingkungannya. Pola-pola respon spesifik manusia membentuk keseluruhan
yang terorganisasi dan terintegrasi. Person adalah system dari bagian-bagian
interpedent yang membutuhkan beberapa aturan dan pengaturan untuk menjaga
keseimbangan.
Johnson lebih jauh menganggap bahwa behavioral system adalah penting untuk
manusia dan apabila ada tekanan yang kuat atau ketahanan yang rendah mengganggu
keseimbangan sistemt perilaku , integritas manusia terancam. Usaha-usaha mausia
untuk menbangun kembali keseimbangan membutuhkan pengeluaran energi yang luar
biasa, yang menyisakan sedikit energi untuk membantu proses-proses biologis dan
penyembuhan.
C. Kesehatan(health)
Johnson

memandang

kesehatan

sebagai

suatu

kondisi

yang

sulit

dipahami(elusive) dan dinamis, yang dipengaruhi oleh factor-faktor biologis, psikologis
dan social. Kesehatan menjadi suatu nilai yang diinginkan oleh para pekerja kesehatan
dan memfokuskan pada person bukanya penyakit.
Kesehatan direfleksikan oleh organisasi, interaksi, saling ketergantungan
subsistem

–subsistem

dari

system

perilaku.

Manusia

berusaha

mencapai

keseimbangan dalam system ini yang akan mengarah ke perilaku fungsional.
Keseimbangan yang kurang baik dalam persyaratan structural atau fungsional
cenderung mengarah ke memburuknya kesehatan. Ketika system membutuhkan
sejumlah energi minimum untuk pemeliharaan , suplai energi yang lebih besar yang
tersedia mempengaruhi proses biologi dan penyembuhan.
D. Lingkungan
Dalam teori Johnson , lingkungan terdiri dari seluruh factor yang bukan bagian
system perilaku individu tetapi hal itu mempengaruhi system, dan dapat dimanipulasi
oleh perawat untuk mencapai kesehatan yang menjadi tujuan pasien. Individu
menghubungkan dirinya untuk berinteraksi dengan lingkungan-nya. System perilaku
berusaha menjaga equilibrium dalam respon terhadap factor lilngkungan dengan
mengatur dan adaptasi terhadap kekuatan yang menyertainya. Gaya lingkungan yang
kuat secara berlebihan mengganggu keseimbangan system perilaku dan mengancam

stabilitas seseorang jumlah energi yang tidak tentu dibutuhkan supaya system
membangun kembalieqilibrium dalam menghadapi tekanan-tekanan berikutnya. Ketika
lingkungan stabil, individu dapat melanjutkan dengan perilaku-perilaku yang baik.

BAB III
PENUTUP
Dorothy E. Johnson meyakini bahwa asuhan keperawatan dilakukan untuk
membantu individu menfasilitasi tingkah laku yang efektif dan efisien untuk mencegah
timbulnya penyakit. Manusia adalah makhluk yang utuh dan terdiri dari dua system
yaitu sitem biologi dan tingkah laku tertentu. Lingkungan termasuk masyarakat adalah
system eksternal yang berpengaruh terhadap perilaku seseorang.
Seseorang dikatakan sehat jika mampu berespons adaptif baik fisik, mental, emosi dan
sosialo terhadap lingkungan internal dan eksternal dengan harapan dapat memelihara
kesehantanya.

Asuhan

keperawatan

dilakukan

untuk

membantu

keseimbangan

individu terutama koping atau cara pemecahan masalah yang dilakukan ketika ia sakit.
Menurut Johnson ada empat tujuan asuhan keperawatan kepada individu yaitu agar
tingkah lakunya sesuai dengan tuntutan dan harapan masyarakat, mampu beradaptasi
terhadap perubahan fungsi tubuhnya, bermanfaat bagi dirinya dan orang lain atau
produktif serta mampu mengatasi masalah kesehatan yang dialaminya.

DAFTAR PUSTAKA
Hidayat,A.Aziz alimul.2004. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan.
Gaffar,Ade jumadi. Pengantar Keperawatan Profesional
Morriner,Ann. Teori Ilmu Keperawatan