MAKALAH TATA KALIMAT BAHASA INDONESIA (1)

Disusun oleh:
Kelompok 5
Alfi Syarhin Fitriyani
Firda Fairisa Azhar
Siti Kurniasih

Akuntansi C – Semester 2
STIE SEBELAS APRIL SUMEDANG
2014/2015
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan dan berkat-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah “Tata Kalimat Bahasa Indonesia” ini dengan baik.
Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia. Makalah ini
menjelaskan lebih mendalam mengenai Tata, pola, bentuk, dan fungsi kalimat dengan
bahasa yang lebih mudah untuk di cerna dan di pahami.
Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang penulis
peroleh dari buku panduan yang berkaitan dengan kalimat bahasa Indonesia, serta
infomasi dari media massa yang berhubungan dengan penggunaan kalimat yang baik.
Penulis berharap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi
kita semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai keluasan kalimat

dalam bahasa Indonesia, khususnya bagi penulis. Akhir kata, mungkin dalam penulisan
makalah ini masih banyak kekurangan. Kritik dan saran tentunya sangat kami harapkan
demi perbaikan dan kesempurnaan. Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah
ini, sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Sumedang, Maret 2015
Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................

i

DAFTAR ISI .............................................................................................................

ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ..............................................................................................
1.2 Rumusan Masalah .........................................................................................
1.3 Tujuan ............................................................................................................

1
1
2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kalimat .......................................................................................
2.2 Pola Kalimat ..................................................................................................
2.3 Macam-macam Kalimat ................................................................................

3
3
6

2.4 Bentuk Kalimat .............................................................................................

8


2.5 Fungsi Kalimat ..............................................................................................

10

BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ...................................................................................................
3.2 Saran ..............................................................................................................

11
11

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................

12

ii

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahasa adalah sarana berpikir baik untuk menyampaikan pesan kepada orang lain
maupun untuk menerima pesan dari orang lain. Pikiran yang disampaikan dalam
pembicaraan atau tulisan diungkapkan melalui rangkaian kata yang terpilih dan tersusun
menurut kaidah tertentu. Bahasa sebagai symbol yang bermakna terdiri atas satuansatuan tertentu yang secara fungsional saling berhubungan sebagai suatu system. Satuan
terkecil yang mengandung makna berupa kata atau frasa (kelompok kata), sedangkan
satuan yang lebih besar yang mengandung pikiran berupa kalimat.
Kalimat adalah bagian ujaran yang mempunyai struktur minimal subjek (S) dan
predikat (P) dan intonasinya menunjukkan bagian ujaran itu sudah lengkap dengan
makna. Intonasi final kalimat dalam bahasa tulis adalah berupa tanda baca titik, tanda
tanya, atau tanda seru. Penetapan struktur minimal S dan P dalam hal ini menunjukkan
bahwa kalimat bukanlah semata-mata gabungan atau rangkaian kata yang tidak
mempunyai kesatuan bentuk. Lengkap dengan makna menunjukkan sebuah kalimat
harus mengandung pokok pikiran yang lengkap sebagai pengungkap maksud
penuturannya. Hal ini menunjukkan bahwa penguasaan bahasa sebagai sarana berpikir
dan berkomunikasi banyak ditentukan oleh penguasaan kaidah kalimat yang didukung
oleh kosakata yang memadai.
Hal inilah yang kemudian menarik untuk diketahui tentang bagaimana pengertian
kalimat, bagian- bagiannya dan jenis kalimat tunggal. Oleh karena itu penulis berusaha

untuk memberikan pemahaman tentang pertanyaan tersebut dalam makalah ini.
Semoga makalah ini dapat menjadi jawaban dan memberikan pemahaman terkait
pertanyaan yang dikaji.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian kalimat?

2. Bagaimana susunan pola kalimat dasar?

1

3. Apa saja macam-macam kalimat?

4. Bagaimana bentuk kalimat?

5. Apa fungsi kalimat?

1.3 Tujuan
1.

2.
3.
4.
5.

Untuk mengetahui tentang kalimat.
Untuk mengetahui pola-pola kalimat.
Untuk mengetahui macam-macam kalimat.
Untuk mengetahui bentuk-bentuk kalimat.
Untuk mengetahui fungsi kalimat.

2

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kalimat
Kalimat adalah satuan bahasa berupa kata atau rangkaian kata yang dapat berdiri
sendiri dan menyatakan makna yang lengkap. Kalimat adalah satuan bahasa terkecil
yang mengungkapkan pikiran yang utuh, baik dengan cara lisan maupun tulisan. Dalam
wujud lisan, kalimat diucapkan dengan suara naik turun, dan keras lembut, disela jeda,

dan diakhiri dengan intonasi akhir. Sedangkan dalam wujud tulisan berhuruf latin,
kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik (.) untuk
menyatakan kalimat berita atau yang bersifat informatif, tanda tanya (?) untuk
menyatakan pertanyaan dan tanda seru (!) untuk menyatakan kalimat perintah.
Sekurang-kurangnya kalimat dalam ragam resmi, baik lisan maupun tertulis, harus
memiliki sebuah subjek (S) dan sebuah predikat (P). Kalau tidak memiliki kedua unsur
tersebut, pernyataan itu bukanlah kalimat melainkan hanya sebuah frasa. Itulah yang
membedakan frasa dengan kalimat.

2.2 Pola Kalimat

Kalimat dasar bukanlah nama jenis kalimat, melainkan acuan untuk membuat
berbagai tipe kalimat. Kalimat dasar terdiri atas beberapa struktur kalimat yang
dibentuk dengan lima unsur kalimat, yaitu S,P,O,Pel,Ket.
Berdasarkan fungsi dan peran gramatikalnya ada enam tipe kalimat yang
dapat dijadikan model pola kalimat dasar bahasa Indonesia. Keenam tipe kalimat itu
tercantum di bawah ini :
a) Kalimat dasar berpola SP
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek dan predikat. Predikat kalimat untuk
tipe ini dapat berupa kata kerja, kata benda, kata sifat, atau kata bilangan. Misalnya:


 Mereka (S) / sedang berenang (P) : kata kerja
3

 Ayahnya (S) / guru SMA (P) : kata benda
 Gambar itu (S) / bagus (P): kata sifat
 Peserta penataran ini (S) / empat puluh orang (P) : kata bilangan

b) Kalimat Dasar Berpola S P O
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, dan objek. subjek berupa
nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba transitif, dan objek berupa nomina
atau frasa nominal. Misalnya:
Mereka / sedang menyusun / karangan ilmiah.
S
P
O
c) Kalimat Dasar Berpola S P Pel.
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, dan pelengkap. Subjek
berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba intransitif atau kata sifat, dan
pelengkap berupa nomina atau adjektiva. Misalnya:

Anaknya / beternak / ayam.
S
P
Pel.
d) Kalimat Dasar Berpola S P O Pel.

Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, objek, dan pelengkap.
subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba intransitif, objek
berupa nomina atau frasa nominal, dan pelengkap berupa nomina atau frasa nominal.
Misalnya:
Dia / mengirimi / saya / surat.
S
P
O
Pel.

4
e) Kalimat Dasar Berpola S P K
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, dan harus memiliki unsur
keterangan karena diperlukan oleh predikat. Subjek berupa nomina atau frasa nominal,

predikat berupa verba intransitif, dan keterangan berupa frasa berpreposisi. Misalnya:
Mereka / berasal / dari Surabaya.
S
P
K

f) Kalimat Dasar Berpola S P O K
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, objek, dan keterangan.
subjek berupa nomina atau frasa nomina, predikat berupa verba intransitif, objek berupa
nomina atau frasa nominal, dan keterangan berupa frasa berpreposisi. Misalnya:
Kami / memasukkan / pakaian / ke dalam lemari.
S
P
O
K
g)

Kalimat Dasar Berpola S P Pel. K

Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, pelengkap, dan keterangan.

Subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba intransitif atau kata
sifat, pelengkap berupa nomina atau adjektiva, dan keterangan berupa frasa
berpreposisi. Misalnya
Ungu / bermain / musik / di atas panggung.
S
P
Pel.
K
h) Kalimat Dasar Berpola S P O Pel. K
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, objek, pelengkap, dan
keterangan. subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba intransitif,

objek berupa nomina atau frasa nominal, pelengkap berupa nomina atau frasa nominal,
dan keterangan berupa frasa berpreposisi. Misalnya:
Dia / mengirimi / ibunya / uang / setiap bulan.
S
P
O
Pel.
K
5

2.3 Macam-macam Kalimat
Kalimat adalah gabungan dari dua kata atau lebih yang menghasilkan sebuah
pengertian dan pola intonasi akhir. Kalimat dapat dibagi menurut jenis dan fungsinya
yang di jelaskan pada bagian lain :
Contoh :
1. Kalimat lengkap, Kalimat tidak lengakap
2. Kalimat aktif, Kalimat pasif
3. Kalimat perintah, Kalimat majemuk
Contoh Kalimat secara umum :
“Universitas Gunadarma adalah salah satu universitas terbaik di Indonesia”
Unsur- Unsur kalimat
1. Subyek
2. Predikat
3. Obyek
4. Keterangan
Macam-Macam Kalimat
1. Berdasarkan Nilai informasinya (sasaran atau tujuan yang akan di capai)
a. Kalimat berita : suatu bentuk kalimat yang menyatakan suatu pernyataan berita
atau peristiwa yang perlu diketahui sendiri atau orang lain.
Contoh :
 Pemerintah menunda kenaikan harga BBM.
 Kenaikan harga BBM diikuti oleh kenaikan harga kebutuhan pokok.
 Demo kenaikan harga BBM yang dilakukan oleh mahasiswa di beberapa daerah
mengakibatkan kerusakan beberapa fasilitas umum.

b. Kalimat Tanya : suatu bentuk susunan kalimat yang sebenarnya belum lengkap
dikarenakan kalimat tersebut memerlukan suatu jawaban sebagai bagian dari kalimat
yang dimaksud.
Contoh :
 Kapan akan dilaksanakan pemilihan Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2017?
6
 Siapakah pemenang Indonesian Idol tahun 2012?
 Apakah perbedaan pertamax dengan premium?
c. Kalimat perintah : merupakan bentuk susunan kalimat yang menyatakan perintah
atau suruhan yang harus dikerjakan oleh orang kedua dan hubungannya erat sekali.
a) Suruhan
Contoh: Buanglah sampah pada tempatnya.
b) Permintaan
Contoh: Mohon untuk datang langsung ke kantor Sriwijaya Air untuk melakukan
penambahan biaya perubhan jadal penerbangan.
c) Larangan
Contoh: Jangan makan sambil berjalan.
d. Kalimat ajakan : merupakan bentuk susunan kalimat yang sebenarnya juga
merupakan kalimat perintah yang diperluas dan erat hubungannya dengan orang kedua.
Contoh : Mari kita cegah bahaya penggunaan rokok bagi perokok pasif maupun aktif..
e. Kalimat pengandaian
Contoh : Andaikan saya memiliki banyak uang, saya ingin megajak Ibu saya naik haji.
f. Kalimat harapan : kalimat yang isinya mengharap suatu hal.
Contoh : Semoga amal perbuatan beliau diterima disisi–Nya.
d. kalimat seru : adalah kalimat yang bermakna seruan dari pembicara kepada pihak
yang lain. Karena jenis kalimat ini berisi seruan, lazim sekali digunakan kata seru,
seperti ah, amboi, bukan main, hai, halo, huh, hus, wah, wow, dan sebagainya.
Contoh:

 Amboi, cantiknya putri itu.
 Bukan main, luasnya kampus perguruan tinggi ini.
 Hai, mau ke mana engkau?
 Wow, jumlah karyawan yang fantastis.

7
2. Berdasarkan diathesis kalimat
a. Kalimat aktif (subyek melakukan perbuatan) : bentuk kalimat yang subyeknya
melakukan pekerjaan yang mengenai langsung terhadap obyeknya.
b. Kalimat pasif : suatu bentuk kalimat yang mana subyeknya dari klimat tersebut
menderita.
3. Berdasarkan urutan kata
a. Kalimat normal ( subyek mendahului predikat)
b. Kalimat inverse (prediakat mendahului obyek)

2.4 Bentuk kalimat
A. Kalimat Dasar
Kalimat dasar adalah kalimat yang menjadi dasar untuk membangun kalimat
luas, baik kalimat luas tunggal maupun kalimat luas majemuk. Bentuk kalimat ini
memiliki beberapa ciri, diantaranya adalah:


Berkonstruksi sederhana atau simple



Bermakna pernyataan



Berintonasi netral



Berunsur inti subjek diikuti predikat yang dilengkapi objek atau pelengkap yang
wajib hadir.

B. Kalimat Inti
Kalimat inti hanya terdiri atas dua perkataan dan kedua-duanya merupakan
pendukung fungsi subjek dan predikat. Artinya, kalimat ini adalah kalimat yang hanya
di dukung oleh unsur inti kalimat, yakni unsur subjek dan predikat.

Contoh:
 Ayah datang
 Adik belajar
 Singa mengaum
 Tubuhnya kurus
 Popo pelukis
8
C. Kalimat Luas
Kalimat luas merupakan hasil perluasan kalimat atau perluasan kalimat dasar.
Jika kedua bentuk kalimat tersebut mengalami perluasan dengan minimal satu unsur
keterangan (K), terbentuklah kalimat luas.
Contoh:
 Besok Ayah datang. (K + S + P)
 Adik belajar dengan teman-temannya. (S + P + K)
 Tadi malam anjing tetangga menyalak terus-menerus. (K + S + P +K)
 Tahun depan mereka para sarjana pendidikan bahasa. (K + S + P)
 Ayah menghadiahkan sepeda baru kepada adik. (S + P + O + K)
D. Kalimat Minor
Kalimat minor adalah kalimat yang hanya terdiri atas satu unsur inti kalimat,
yaitu unsur subjek atau predikat saja, atau malahan tidak terdiri atas klausa. Artinya
kalimat minor jenis yang terakhir itu tidak bisa ditentukan strukturnya, seperti kalimat
salam, motto, slogan, judul, dll.
E. Kalimat Mayor
Kalimat yang sekurang-kurangnya (minimal) terdiri atas unsur inti kalimat, yaitu
unsur subjek dan unsur predikat (S + P).
Contoh:
 Mereka petani. (S + P)
 Anak itu sangat santun. (S + P)
F. Kalimat Tunggal

Kalimat tunggal ialah kalimat yang hanya terdiri atas satu pola kalimat, satu
pasang subjek-predikat atau satu klausa dengan catatan salah satu atau semua unsur inti
kalimat bisa dieliptisikan.
G. Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk ialah kalimat yang dibangun oleh beberapa pola kalimat atau
klausa bebas.
9
H. Kalimat Kompleks
Kalimat

kompleks

merupakan

hasil

perluasan

kalimat

memunculkan pola kalimat baru.

2.5 Fungsi Kalimat

 Untuk meminta atau melarang seseorang untuk melakukan sesuatu.
 Untuk memberikan informasi atau berita tentang sesuatu.
 Untuk meminta informasi tentang sesuatu.
 Untuk bertanya kepada seseorang mengenai suatu hal.

tunggal

yang

10

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kalimat merupakan bagian ujaran/tulisan yang mempunyai struktur
minimal subjek (S), predikat (P) dan intonasi finalnya menunjukkan bagian
ujaran/tulisan itu sudah lengkap dengan makna (bernada berita, tanya, atau
perintah).
Kalimat inti berbeda dengan inti kalimat. Kalimat inti adalah kalimat
yang terdiri atas S dan P. Sedangkan inti kalimat adalh kalimat yang terdiri
atas inti-inti kalimat atau unsur-unsur kalimat yaitu S-P-O.

3.2 Saran
Semoga dengan selesainya makalah ini di harapkan agar para pembaca
khususnya mahasiswa STIE Sebelas April Sumedang dapat lebih
mengetahui dan memahami pola dasar kalimat bahasa indonesia. Dan dapat
mengaplikasikannya dalam dunia Akuntansi.

11

DAFTAR PUSTAKA
Mulyono,

Iyo.

2012.

Ihwal

Kalimat

Bahasa

Indonesia

dan

Penggunaannya. Bandung: Yrama Widya.
Chaer, Abdul. 2009. Sintaksis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
Parera, J.D. 2009. Dasar-dasar Analisis Sintaksis. Jakarta: Erlangga.
http://www.wikipedia.com
http://www.google.com

Problematik

12