Kajian Implementasi Penjabaran Kompetensi dan
Kajian Implementasi Penjabaran Kompetensi Dasar ke dalam Bentuk
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Biologi Kelas XI Ditinjau dari
Kelengkapan dan Keruntutan Penyajian Isi Menurut Standar Proses untuk
SMA Negeri di Tulungagung
Nanang Purwanto
Purwanto, Nanang. 2010. Kajian Implementasi Penjabaran Kompetensi Dasar ke dalam Bentuk
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Biologi Kelas XI Ditinjau dari Kelengkapan dan
Keruntutan Penyajian Isi Menurut Standar Proses untuk SMA Negeri di Tulungagung. Skripsi,
Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I). Drs. Hadi
Margono, M.A, (II) Dra. Sri Rahayu Lestari, M.Si.
Abstrak: Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) harus memperhatikan prinsip
dan langkah-langkah penyusunan yang sudah ditetapkan dalam Permendiknas No 41 tahun 2007
tentang Standar Proses. Dari hasil observasi yang dilakukan pada bulan April 2010 di SMA
Negeri yang ada di Kabupaten Tulungagung, peneliti menemukan adanya perbedaan isi pada
komponen RPP dari beberapa RPP yang terkumpul. Adanya perbedaan tersebut mendorong
peneliti untuk mengadakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui kesesuaian RPP biologi
kelas XI buatan guru dengan Standar Proses sebagai perencanaan pembelajaran yang lengkap
dan sistematis. Adanya persamaan RPP biologi dari seluruh SMA Negeri yang ada di Kabupaten
Tulungagung, maka peneliti memilih 46 buah RPP biologi sebagai sampel penelitian secara
spesifik 13 RPP dari SMAN Kedungwaru dan 33 RPP dari SMAN 1 Gondang. Penelitian ini
terbatas pada analisis dokumen dan menggunakan 63 item pernyataan dengan acuan Standar
Proses sebagai instrumen penelitian. Karakteristik dan fakta tentang RPP didapat dengan cara
mengidentifikasi isi masing-masing komponen RPP dan data hasil identifikasi berupa
skor/angka. Data tersebut kemudian diolah yang berbentuk persentase dan dinilai berdasarkan
kriteria penilaian RPP. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 66,215% RPP buatan guru
biologi SMAN di Tulungagung dinyatakan baik dengan rincian (1) dari 69,3% indikator yang
dinyatakan cukup baik, terdapat 6,518 % rumusan indikator mengarahkan ke pencapaian
keterampilan dan tidak ada rumusan yang mengarahkan ke pencapaian afektif, (2) dari 61,52%
rumusan tujuan pembelajaran yang dinyatakan cukup baik, sebanyak 43,57% rumusan tujuan
pembelajaran yang mengandung komponen C (Condition), tidak ada rumusan yang mengandung
komponen D (Degree) dan mengarahkan ke pencapaian afektif, dan hanya 4,5% yang
mengarahkan ke pencapaian keterampilan, (3) dari 77,6% materi ajar yang dinyatakan baik,
sebanyak 50% materi ajar dituliskan dalam bentuk butir-butir, (4) dari 57,77% metode
pembelajaran dalam kategori cukup baik, sebanyak 50% yang mencantumkan pendekatan, model
pembelajaran serta metode-metode yang digunakan dalam model, penggunaan metode
pembelajaran dan hanya 4,41% yang mengarahkan ke pencapaian keterampilan, (5) dari 51,92%
langkah-langkah pembelajaran dalam kategori baik, sebanyak 50% kegiatan pendahuluan berisi
penjelasan tentang komptensi yang harus dikuasai, sebanyak 1,04% kegiatan penutup berisi
penilaian guru terhadap proses dan hasil pembelajaran, tidak ada kegiatan refleksi peserta didik,
sebanyak 1,04% kegiatan penutup berisi pemberian umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran, dan 3,7% kegiatan penutup berisi perencanaan kegiatan tindak lanjut hasil
pembelajaran, (6) dari 94,14 % sumber/media pembelajaran dalam kategori sangat baik, (7) dari
51,365% teknik penilaian dalam kategori cukup baik, sebanyak 4,66% teknik penilaian
mengarahkan ke pencapaian keterampilan, tidak tampak jelas prosedur penilaian kegiatan awal,
dan sebanyak 33,98% tampak jelas prosedur penilaian kegiatan akhir. Berdasarkan hasil
penelitian ini dan mengacu pada Permendiknas No 41 tahun 2007 tentang Standar Proses,
menyarankan untuk beberapa aspek penilaian dalam komponen RPP yang perlu diperbaiki yaitu
(a) rumusan indikator tidak mengarahkan ke pencapaian keterampilan dan afektif, (b) rumusan
tujuan pembelajaran yang tidak mengandung komponen C (Condition), komponen D (Degree)
dan yang tidak mengarahkan ke pencapaian afektif dan keterampilan, (c) materi ajar yang tidak
ditulis dalam bentuk butir-butir, (d) metode pembelajaran yang tidak mencantumkan pendekatan,
model pembelajaran serta metode-metode yang digunakan dalam model, penggunaan metode
pembelajaran dan yang tidak mengarahkan ke pencapaian keterampilan, (e) pada langkahlangkah pembelajaran, kegiatan pendahuluan yang tidak berisi penjelasan tentang komptensi
yang harus dikuasai, kegiatan penutup yang tidak berisi penilaian guru terhadap proses dan hasil
pembelajaran, yang tidak berisi kegiatan refleksi peserta didik, yang tidak berisi kegiatan
penutup berisi pemberian umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran, dan yang tidak
berisi kegiatan penutup berisi perencanaan kegiatan tindak lanjut hasil pembelajaran, (f) teknik
penilaian yang tidak mengarahkan ke pencapaian keterampilan, yang tidak jelas prosedur
penilaian kegiatan awal, dan yang tidak jelas prosedur penilaian kegiatan akhir.
Kata kunci: penjabaran kompetensi dasar, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), standar
proses.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Biologi Kelas XI Ditinjau dari
Kelengkapan dan Keruntutan Penyajian Isi Menurut Standar Proses untuk
SMA Negeri di Tulungagung
Nanang Purwanto
Purwanto, Nanang. 2010. Kajian Implementasi Penjabaran Kompetensi Dasar ke dalam Bentuk
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Biologi Kelas XI Ditinjau dari Kelengkapan dan
Keruntutan Penyajian Isi Menurut Standar Proses untuk SMA Negeri di Tulungagung. Skripsi,
Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I). Drs. Hadi
Margono, M.A, (II) Dra. Sri Rahayu Lestari, M.Si.
Abstrak: Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) harus memperhatikan prinsip
dan langkah-langkah penyusunan yang sudah ditetapkan dalam Permendiknas No 41 tahun 2007
tentang Standar Proses. Dari hasil observasi yang dilakukan pada bulan April 2010 di SMA
Negeri yang ada di Kabupaten Tulungagung, peneliti menemukan adanya perbedaan isi pada
komponen RPP dari beberapa RPP yang terkumpul. Adanya perbedaan tersebut mendorong
peneliti untuk mengadakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui kesesuaian RPP biologi
kelas XI buatan guru dengan Standar Proses sebagai perencanaan pembelajaran yang lengkap
dan sistematis. Adanya persamaan RPP biologi dari seluruh SMA Negeri yang ada di Kabupaten
Tulungagung, maka peneliti memilih 46 buah RPP biologi sebagai sampel penelitian secara
spesifik 13 RPP dari SMAN Kedungwaru dan 33 RPP dari SMAN 1 Gondang. Penelitian ini
terbatas pada analisis dokumen dan menggunakan 63 item pernyataan dengan acuan Standar
Proses sebagai instrumen penelitian. Karakteristik dan fakta tentang RPP didapat dengan cara
mengidentifikasi isi masing-masing komponen RPP dan data hasil identifikasi berupa
skor/angka. Data tersebut kemudian diolah yang berbentuk persentase dan dinilai berdasarkan
kriteria penilaian RPP. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 66,215% RPP buatan guru
biologi SMAN di Tulungagung dinyatakan baik dengan rincian (1) dari 69,3% indikator yang
dinyatakan cukup baik, terdapat 6,518 % rumusan indikator mengarahkan ke pencapaian
keterampilan dan tidak ada rumusan yang mengarahkan ke pencapaian afektif, (2) dari 61,52%
rumusan tujuan pembelajaran yang dinyatakan cukup baik, sebanyak 43,57% rumusan tujuan
pembelajaran yang mengandung komponen C (Condition), tidak ada rumusan yang mengandung
komponen D (Degree) dan mengarahkan ke pencapaian afektif, dan hanya 4,5% yang
mengarahkan ke pencapaian keterampilan, (3) dari 77,6% materi ajar yang dinyatakan baik,
sebanyak 50% materi ajar dituliskan dalam bentuk butir-butir, (4) dari 57,77% metode
pembelajaran dalam kategori cukup baik, sebanyak 50% yang mencantumkan pendekatan, model
pembelajaran serta metode-metode yang digunakan dalam model, penggunaan metode
pembelajaran dan hanya 4,41% yang mengarahkan ke pencapaian keterampilan, (5) dari 51,92%
langkah-langkah pembelajaran dalam kategori baik, sebanyak 50% kegiatan pendahuluan berisi
penjelasan tentang komptensi yang harus dikuasai, sebanyak 1,04% kegiatan penutup berisi
penilaian guru terhadap proses dan hasil pembelajaran, tidak ada kegiatan refleksi peserta didik,
sebanyak 1,04% kegiatan penutup berisi pemberian umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran, dan 3,7% kegiatan penutup berisi perencanaan kegiatan tindak lanjut hasil
pembelajaran, (6) dari 94,14 % sumber/media pembelajaran dalam kategori sangat baik, (7) dari
51,365% teknik penilaian dalam kategori cukup baik, sebanyak 4,66% teknik penilaian
mengarahkan ke pencapaian keterampilan, tidak tampak jelas prosedur penilaian kegiatan awal,
dan sebanyak 33,98% tampak jelas prosedur penilaian kegiatan akhir. Berdasarkan hasil
penelitian ini dan mengacu pada Permendiknas No 41 tahun 2007 tentang Standar Proses,
menyarankan untuk beberapa aspek penilaian dalam komponen RPP yang perlu diperbaiki yaitu
(a) rumusan indikator tidak mengarahkan ke pencapaian keterampilan dan afektif, (b) rumusan
tujuan pembelajaran yang tidak mengandung komponen C (Condition), komponen D (Degree)
dan yang tidak mengarahkan ke pencapaian afektif dan keterampilan, (c) materi ajar yang tidak
ditulis dalam bentuk butir-butir, (d) metode pembelajaran yang tidak mencantumkan pendekatan,
model pembelajaran serta metode-metode yang digunakan dalam model, penggunaan metode
pembelajaran dan yang tidak mengarahkan ke pencapaian keterampilan, (e) pada langkahlangkah pembelajaran, kegiatan pendahuluan yang tidak berisi penjelasan tentang komptensi
yang harus dikuasai, kegiatan penutup yang tidak berisi penilaian guru terhadap proses dan hasil
pembelajaran, yang tidak berisi kegiatan refleksi peserta didik, yang tidak berisi kegiatan
penutup berisi pemberian umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran, dan yang tidak
berisi kegiatan penutup berisi perencanaan kegiatan tindak lanjut hasil pembelajaran, (f) teknik
penilaian yang tidak mengarahkan ke pencapaian keterampilan, yang tidak jelas prosedur
penilaian kegiatan awal, dan yang tidak jelas prosedur penilaian kegiatan akhir.
Kata kunci: penjabaran kompetensi dasar, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), standar
proses.