Mengenal Lebih Dekat dengan HAMA dan PEN

Mengenal Lebih Dekat dengan HAMA dan PENYAKIT
yang Sering Menyerang Tanaman Cabe
Kali ini kita akan coba mengulas dan mengenali beberapa jenis hama maupun
penyakit yang sering menyerang tanaman cabe (Capsicum annuum L.), Hama dan
penyakit yang sering menyerang tanaman ini sudah menjadi keharusan untuk kita
ketahui.

Menjadi keharusan karena jangan
sampai kita berandai-andai yang
manisnya saja mengenai keuntungan
atau laba yang akan kita peroleh pada
saat panen cabe. Ini beneran lho…
Pada intinya, seperti biasa saya
mengingatkan…sebelum melakukan
kegiatan apapun kita harus minimal
pertama membuat dan mengetahui
faktor-faktor apa saja yang dapat
mendukung

kegiatan kita agar mendatangkan keuntungan. Kedua, nah ini yang biasanya kita lewatkan atau
bahkan kadang-kadang terlupakan, yaitu mengenai faktor-faktor yang justru dapat merugikan, di

sini yang akan kita coba ketahui adalah seputar hama dan penyakit pada tanaman cabe.
Sebenarnya, salah satu penyebab lain mengapa harga cabe merah, misalnya, pada suatu saat tibatiba melambung tinggi adalah karena adanya serangan hama dan penyakit, selain tentunya akibat
musim atau cuaca yang kurang mendukung. Banyak petani cabe merah sahabat kita, mengalami
kerugian yang tidak sedikit jumlahnya akibat serangan hama dan penyakit pada tanaman mereka.
Namun bagi yang sudah menyiapkan diri menghadapinya, pada umumnya tingkat kerugian dapat
ditekan bahkan dapat dicegah.
Baiklah, kita lanjut ke materi utama ya..
Tanaman/buah cabe atau kita sebut cabe saja, ternyata meskipun rasanya pedas tapi tidak
menyebabkan hama dan penyakit mengurungkan niatnya untuk menyerang. Beberapa dari
serangan penyakit bahkan dapat menyebabkan akibat yang sangat dan sangat merugikan.Materi
tulisan ini berasal dari beberapa sumber, diolah dan ditambah seperlunya dengan harapan
menambah pengenalan kita terhadap musuh tanaman cabe.Ok,…Mari kita pelajari satu-persatu…

Hama

1. Hama Ulat
a. Ulat Grayak (Spodoptera litura)
Hama ulat begitu populer di kalangan para
petani.Popularitas ulat ini tidak perlu
diragukan lagi dan menjadi musuh sejak

dulu, tidak terkecuali terhadap tanaman
cabe.Ulat yang biasanya sering menyarang
tanaman cabe diantaranya adalah ulat
grayak (Spodoptera litura).Ulat jenis ini
dapat memakan daun sampai bolongbolong sehingga kemampuan fotosintesis
tanaman terganggu. Pada serangan yang
massif ulat grayak ini sampai memakan
habis seluruh daun dan hanya menyisakan
tulang-tulang daun…. Serangannya mirip
ikan Piranha kalau kita bandingkan…

b. Ulat jenis Helicoverpa sp dan Spodoptera exiqua
Serangan ulat jenis ini menyebabkan lubang pada buah cabe, baik cabe yang masih hijau
maupun pada cabe yang sudah merah.

c. Pola serangan
Pada umumnya serangan ulat terjadi di malam hari atau saat sinar matahari teduh, misalnya
menjelang sore hari. Menurut informasi, ternyata si ulat tidak nyaman menyantap daun atau
cabe di bawah terik matahari…Pada siang hari yang terik , mereka bersembunyi di bawah
ketiak daun, pangkal tanaman atau dibalik mulsa, sehingga mereka nyaman dan aman dari

sengatan sinar matahari dan selamat dari penyemprotan bila dilakukan penyemprotan. Pintar
juga nih ulat..

d. Pengendalian
Pengendalian dilakukan berdasarkan karakter dan kebiasaan ulat. Ada dua cara yang dapat
kita tempuh :


Pada malam hari, pada saat ulat keluar dari persembunyiannya, ulat bisa diambil secara
langsung dari tanaman cabe dan dimusnahkan



Penyemprotan dengan insektisida. Gunakan insektisida organik seperti PHEFOC untuk
menyemprotnya. Dosis 6 tutup botol PHEFOC untuk 14 liter air (kapasitas tanki
semprot). Lakukan penyemprotan pada malam hari agar effektif disaat ulat keluar dari
persembunyiannya

2. Hama Lalat Buah
Serangan hama ini dapat menyebabkan

buah menjadi rontok dan dapat
menyebabkan kita gagal panen. Dan bisa
membuyarkan segala impian kita…gawat.

a. Pola Serangan
Hama Lalat buah (Bactrocera dorsalis, B. cucurbitae, B. carambolae) ini dapat bersumber dari
buah yang terinfeksi, adanya kepompong di dalam tanah, dari tanaman inang seperti mentimun,
belimbing, maupun berasal dari tanaman cabe berdekatan yang sudah terserang
Penyebaran dan penularan sangat mudah terjadi karena lalat merupakan salah satu jenis insect
(serangga) yang aktif terbang apalagi pada saat terjadinya peralihan musim.
Serangan biasanya terjadi setelah agak siang, yaitu setelah tanaman kering dari embun pagi.

b. Pengendalian
Beberapa pengendalian dapat kita lakukan :


Buah cabe yang sudah rontok atau akan rontok (sudah terserang) dipungut dan
dimusnahkan dengan dibakar. Hal ini dilakukan untuk mencegah dan memutus rantai
penularan. Dalam cabe yang sudah terserang akan banyak mengandung pupa lalat yang
nantinya akan memperparah serangan. Hindari pula menanam cabe terlalu berdekatan

dengan tanaman buah misalnya mangga atau belimbing karena tanaman buah juga
menjadi target serangan lalat.



Perangkap lalat dapat dicoba digunakan, ini dapat anda beli di toko pertanian. Lalat
dirangsang untuk memasuki jebakan. Apabila serangan mulai parah, lakukan
penyemprotan menggunakan PHEFOC, disemprot pagi hari sebelum embun di daun
mengering.

3. Hama Kutu Daun


Serangan kutu daun (biasanya dari jenis Aphis gossypii dan Myzuspersicae) mirip
vampire, mereka akan menghisap cairan dalam daun sampai habis. Akibatnya daun
mengering dan keriting

 a. Pola Serangan

Selain menghisap cairan dalam daun, hama ini doyan

sekali membawa penyakit lain. Kutu daun akan
membawa penyakit lain (sebagai vektor) seperti virus
dan mengeluarkan cairan berwarna kuning kehijauan
yang mengundang datangnya semut dan jamur
hingga menimbulkan lapisan hitam seperti jelaga di
permukaan daun.

b. Pengendalian


Secara teknis, petik dan musnahkan daun-daun yang sudah terserang. Hindari menanam
cabe yang berdekatan dengan tanaman semangka, melon dan kacang panjang. Perhatikan
juga kebersihan kebun. Penggunaan mulsa perak juga cukup effektif untuk
mengendalikan hama ini.



Lakukan penyemprotan menggunakan PHEFOC di sore hari agar effektif.

4. Hama Tungau

Serangan tungau kuning
(Polyphagustarsonemus), atau tungau
merah (Tetranycus sp) akan
menyebabkan daun keriting melinting ke
bawah seperti bentuk sendok terbalik.
Daun akan kaku dan tebal, pertumbuhan

pucuk menjadi terhambat, daun perlahan
akan berubah warna menjadi coklat dan
akhirnya mati.

a. Pola Serangan dan Penyebaran
Serangan banyak terjadi padamusim kering, di area ternaungi. Nah ini yang perlu diwaspadai,
populasi akan meningkat jika kita terlalu banyak menggunakan pestisida atau pupuk daun kimia
buatan yang banyak mengandung belerang (sulfur). Penyebaran dapat terjadi melalui tangan para
pekerja atau terbawa angin.
b. Pengendalian
Secara teknis lakukan pencabutan tanaman cabe yang sudah terserang parah sedangkan yang
belum parah dipotong pucuk-pucuknya. Sisa tanaman yang
terserang dibakar agar tidak menjangkiti yang lain. Untuk

mencegahnya, usahakan areal penanaman cabe tidak berdekatan
dengan tanaman singkong.Menjaga kebersihan kebun ternyata
effektif mengurangi serangan tungau….bersih pangkal sehat juga
berlaku di sini.

Pada serangan hebat, penyemprotan dengan insektisida kurang
effektif, namun cukup effektif dengan menggunakan racun tungau tapi berbahaya.
Pengendalian yang disarankan adalah sanitasi yang baik.

5. Hama Thrips atau Trips
Ciri-ciri dari tanaman cabe yang terserang trips pada
daunnya akan terlihat garis-garis keperakan, terdapat
bercak-bercak kuning hingga kecoklatan dan
pertumbuhannya kerdil. Bila dibiarkan daun akan
kering dan mati. Serangan trips biasanya menghebat
pada musim kemarau. Hama ini juga berperan sebagai
pembawa virus dan mudah sekali menyebar.
Pengendalian secara teknis bisa dengan memanfaatkan
predator alami hama ini, seperti kumbang dan kepik.
Pemakaian mulsa dan menjaga kebersihan kebun

(ingat,..bersih pangkal sehat ya) effektif menekan
perkembangannya. Selain itu, rotasi tanaman
membantu mengendalikan hama jenis
ini. Penyemprotan dilakukan bila serangan

meluas.Gunakan PHEFOC dan lakukan penyemprotan
pada sore hari.

Penyakit-penyakit
Waduh, bagaimana ini ? Hama saja sudah cukup banyak, sekarang selain adanya hama ada pula
penyakit-penyakit yang dapat menyerang tanaman cabe. Penyakit-penyakit ini bisa disebabkan
oleh virus, bakteri maupun jamur. Dan parahnya, penyakit-penyakit ini sering berkolaborasi
atau berasosiasi dengan datangnya hama. Berikut adalah beberapa penyakit yang perlu kita kenal
:

1. Antraknosa (Patek)
a. Pola Serangan dan Penyebaran
Sumber penyakit ini disebabkan oleh cendawan
Colletotrichum capsici dan
Colletotrichum gloeosporioides.Sumbernya dapat berasal

dari sisa tanaman sakit atau dari benih yang sudah
terinfeksi. Akibatnya serangan dapat terjadi mulai pada
fase pembibitan. Penyakit ini menyebabkan kecambah
layu saat disemaikan.Sedangkan pada fase dewasa
serangan menyebabkan mati pucuk, serangan pada daun
dan batang menyebabkan busuk kering. Sementara itu,
serangan pada buah akan menyebabkan buah menjadi
busuk seperti terbakar.
Penyebaran bisa terjadi melalui tangan para pekerja,
percikan air, hujan dan angin serta tangan pemetik buah.

b. Pengendalian
Penyakit ini bisa terbawa dari benih atau biji cabe.Pencegahan bisa dilakukan dengan memilih
benih yang sehat dan bebas patogen.Lakukan treatment benih dengan memakai PHEFOC dan
SOT (baca DI SINI).Kondisi tajuk jangan terlalu lembab dan jangan terlalu
berlebih menggunakan pupuk buatan dengan kandungan Nitrogen (N).Tanah dengan
kandungan Ca (Calsium) rendah juga dapat memicu perkembangan.Pengendalian bisa
dilakukan dengan memusnahkan tanaman yang terserang dan penyemprotan dengan
menggunakan PHEFOC.


2. Penyakit Bercak Daun Cercospora
a. Pola Serangan

Penyakit bercak daun yang menyerang tanaman
cabe disebabkan oleh jamur Cercospora capsici.
Ciri-ciri tanaman yang terserang ditandai
dengan terdapatnya bercak-bercak bundar
berwarna abu-abu dengan pinggiran coklat pada
daun. Bila serangan menghebat daun akan
berwarna kuning dan akhirnya berguguran.
Penyakit ini biasanya menyerang pada musim
hujan dimana kondisi kelembaban cukup tinggi.

Penyakit ini menyebar saat jamur masih berupa spora dan bisa dibawa oleh angin, air hujan,
hama vektor, dan alat pertanian. Spora jamur juga bisa menempel pada benih atau biji cabe.

b. Pengendalian


Pengendalian terbaik adalah dengan melakukan pencegahan. Pencegahan terhadap
penyakit ini dapat dilakukan dengan memilih benih yang sehat bebas patogen.



Merenggangkan jarak tanam juga berguna meminimalkan serangan agar lingkungan tidak
terlalu lembab.



Pengendalian teknis bisa dilakukan dengan memusnahkan tanaman yang terinfeksi
dengan cara dibakar. Bila serangan menghebat bisa dilakukan penyemprotan
fungisida PHEFOC.

3. Penyakit Layu
Serangan penyakit layu ini sangat ditakuti karena sangat sulit dikendalikan. Penyakit layu ini
bisa ditumbulkan oleh beragam penganggu tanaman seperti berbagai jenis cendawan dan
bakteri. Terdapat dua jenis penyakit layu, yaitu layu fusarium dan layu bakteri.
a. Layu Fusarium
 Layu yang disebabkan oleh cendawan disebut layu
fusarium (gambar kanan). Jenis cendawannya adalah Fusarium sp.,
Verticilium sp. dan Pellicularia sp. Cendawan ini hidup di
lingkungan yang masam
 Layu fusarium dapat bersumber dari sisa tanaman sakit atau tanah.
Penularan dapat melalui aliran air dan tanah

 Beberapa pemicu perkembangan penyakit layu fusarium : tanah
berpasir, pupuk N (ZA) yang terlalu terlalu tinggi, kandungan unsur
Mn dan Fe dalam tanah terlalu tinggi, kurang pupuk organik
bokashi, tanah kekurangan calsium (Ca), dan jumlah nematoda yang
tinggi

b. Layu Bakteri


Sedangkan layu bakteri (gambar
kiri) disebabkan oleh bakteri
Ralstonia solanacearum. Bakteri ini hidup di
jaringan batang.



Penyakit bersumber dari tanah



Cara menular sama dengan layu fusarium



Pemicu perkembangan penyakit layu bakteri
dapat disebabkan oleh : lahan yang terlalu
basah, tanah terlalu liat, penggunaan pupuk N

(urea) terlalu tinggi, populasi nematoda yang tinggi, atau sebelumnya lahan ditanami tembakau,
terung, tomat, atau cabe yang pernah terserang.
Pengendalian penyakit layu harus diamati dan dianalisa dengan lebih spesifik lagi agar
penanganannya bisa lebih tepat dengan memperhatikan pemicu perkembangannya dan harus
dilakukan pengendalian secara terpadu sejak mulai pembibitan dan persiapan lahan.

4. Penyakit Keriting Daun atau Mosaik
Asal serangan penyakit mosaik adalah virus
Cucumber Mosaic Virus (CMV). Gejalanya,
pertumbuhan menjadi kerdil, warna daun
belang-belang hijau tua dan hijau muda,
ukuran daun lebih kecil, tulang daun akan
berubah menguning.
Penyakit ini bisa menyebar dan menular ke
tanaman lain oleh aktivitas serangga.
Penyemprotan kimia bertujuan untuk
menghilangkan serangga bukan
penyakitnya.Untuk mengurangi penyakit,
musnahkan tanaman cabe yang kondisinya
telah parah terserang.

Pemilhan benih tahan virus membantu menghindari resiko serangan penyakit ini. Hal lain yang
bisa membantu mengurangi resiko serangan adalah pemupukan yang baik dan tepat dengan
menggunakan SOTdan PHEFOC.

5. Penyakit Virus Kuning
a. Pola Serangan dan Penyebaran
Penyakit ini disebabkan oleh Gemini virus Tanaman cabe yang terserang virus kuning, daun
dan batangnya akan terlihat menguning (sesuai dengan namanya..). Penyakit ini disebut juga
penyakit bule atau bulai.Penyakit ini bisa dibawa dari benih atau biji dan ditularkan oleh kutu.
Sumbernya bisa dari gulma, atau tanaman sakit lainnya (cabai, tomat)
b. Pengendalian
Penyakit yang disebabkan virus tidak akan mempan dengan penyemprotan racunracun kimia. Pengendalian harus dilakukan sejak dini, dengan memilih benih unggul dan
tahan serangan virus. Selain itu bisa juga dengan membasmi hama yang menjadi vektornya,
seperti kutu.
Untuk menaikkan daya tahan tanaman cabe terhadap serangan virus kuning, bisa dengan
treatment benih memakai PHEFOC dan mengintensifkan pemupukan, yaitu dengan
penggunaan pupuk organik cair SOT HCS yang mengandung zat hara makro dan mikro
lengkap. Tujuannya agar tanaman cabe tumbuh subur sehingga lebih tahan terhadap patogen.

6. Penyakit Busuk Batang, Akar dan Buah
a. Pola Serangan
Terdapat dua macam penyakit busuk yang biasa menyerang tanaman cabe, yakni busuk
batang dan busuk kuncup.Busuk batang pada tanaman cabe disebabkan oleh Phytophthora
capsici.Menyerang saat musim hujan dan penyebarannya sangat cepat.
Busuk kuncup disebabkan oleh cendawan Choanosearum sp. Penyakit ini masih jarang dijumpai
di Indonesia.Gejalanya, kuncup tanaman berwarna hitam dan lama kelamaan mati.
Pemicu perkembangan penyakit ini dapat berupa :


drainase yang kurang baik



penggunaan pupuk N (Urea) yang terlalu tinggi



pupuk kandang tidak matang (makanya sebaiknya pakai pupuk bokashi)



banyak nematoda



sebelumnya lahan ditanam cabe atau mentimun

Penyakit ini bisa dikendalikan dengan mengurangi dosis pemupukan Nitrogen seperti urea dan
ZA. Penggunaan pupuk organik seperti SOT HCS.Kemudian mengatur jarak tanam agar
sirkulasi udara berjalan lancar.Tanaman yang sudah terinfeksi sebaiknya dicabut dan
dibakar.Penyemprotan bisa dilakukan dengan fungisida PHEFOC.
Demikian beberapa jenis hama dan penyakit yang sering menyerang tanaman cabe.
Pengendalian secara terpadu lebih disarankan. Artinya, pengendalian dilakukan sejak awal
pembenihan, penanaman dan pemeliharaan dengan melakukan berbagai cara secara bersamaan.
Pilih bibit yang bagus dan lebih tahan, pengolahan lahan yang baik, penggunaan pupuk bokashi,
SOT dan PHEFOC secara seimbang dan tepat, dan jangan melupakan sanitasi lingkungan…
karena tetap, bersih pangkal sehat. Semoga dapat membantu dan sukses…
Daftar Pustaka :
- Djafaruddin, Prof, Ir ‘Dasar-dasar Pengendalian Penyakit Tanaman’, Bumi Aksara, 2008
- Alam tani, hama dan penyakit tanaman cabe
- Anonim, Hama dan penyakit cabai (ppt)