Perbedaan Tanda dan Simbol docx

Mega Maghfira Robbaanii
NIM 1503848
Departemen Psikologi / Kelas A / FIP
Tugas Sosiologi – Antropologi

PERBEDAAN TANDA DAN SIMBOL
Tanda yaitu sesuatu yang dapat menandai atau mewakili ide, pikiran, perasaan benda
dan tindakan secara langsung dan alamiah. Secara sederhana, tanda cenderung berbentuk
fisik atau fisual yang dapat ditangkap oleh panca indera manusia (bersifat fisikal), misalnya
jika tampak ada asap membumbung tinggi, maka kita tahu bahwa disana ada api, sebab asap
merupakan tanda adanya atau akan adanya api.
Simbol merupakan sebuah objek yang berfungsi sebagai sarana untuk
mempresentasikan sesuatu hal yang bersifat abstrak (bersifat psikologis) karena
berhubungan dengan kesan tersendiri, sehingga tidak bersifat langsung dan alamiah serta
harus dipelajari. Misalnya burung merpati sebagai simbol kedamaian. Sehingga simbol
memiliki meaning (nilai fungsional) tertentu untuk menjelaskan hal tertentu pula serta
menyiratkan sebuah arti. Sedangkan tanda merupakan konsep utama yang dijadikan sebagai
bahan analisis dimana di dalam tanda terdapat makna sebagai bentuk interpretasi pesan yang
dimaksud (substansial being).
Tanda adalah formula fisik yang cenderung sebagai operator, sedangkan simbol
adalah formula makna yang berfungsi sebagai designator sebagaimana yang diungkapkan

oleh Cassirer “simbol bila diartikan tidak dapat dijabarkan menjadi tanda permasalahan yang
berlainan : tanda adalah bagian dan dunia fisik; simbol adalah bagian dan dunia makna
manusia. Tanda, bahkan bila dipahami dan digunakan, merupakan sesuatu yang fisik dan
substansial ; simbol hanya memiliki nilai fungsional”
Tanda merepresentasikan benda atau yang ditunjuk di dalam pikiran si penafsir
(mono-interpretable), sehingga hanya dalam pikiran si penafsir sajalah tanda yang dimaksud
dapat dipahami. Sedangkan simbol memiliki banyak pandangan dan penafsiran (pluriinterpretable).
Seperti yang telah dijelaskan diatas, karena simbol memiliki meaning tertentu, simbol
juga bersifat variable yaitu dapat berubah-ubah dan memiliki variasi bentuk dan warna.
Menurut Peirce, simbol muncul dari kesepakatan umum (konvensional). Sehingga simbol
baru dapat dipahami jika seseorang sudah mengerti arti yang telah disepakati sebelumnya.
Karena sifat simbol yang konvensional inilah, simbol dapat dikatakan juga memiliki sifat
umum (universal) karena simbol terbentuk dari kesepakatan umum yang sifatnya universal
dan disepakati bersama.

Sumber :
arifbudi.lecture.ub.ac.id/2014/03/semiotik-simbol-tanda-dan-konstruksi-makna/
ekasmawati.blogspot.co.id/2012/04/komunikasi-semiotika.html?m=1
http://e-journal.uajy.ac.id/1728/3/2EM15583.pdf
http://ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2014/08/eJournal%20Febry

%20Pradipka%20(08-15-14-03-33-12).pdf