Geopolitik Di Asia Barat Dalam Perspekti
GEOPOLITIK DI ASIA BARAT DALAM PERSPEKTIF KAJIAN KHUSUS
SEJARAH
Ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas Akhir Semester pada mata kuliah Studi Kawasan
Dunia Islam
Dosen : Bpk Dr. H Asep Achmad Hidayat, MA
Oleh :
Dikki Wahyu Afandi
1155010030
SPI IV A
JURUSAN SEJARAH DAN KEBUDAYAAN ISLAM
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2017
KATA PENGANTAR
Assalammu’alaikum Wr. Wb
Puji beserta syukur mari kita ucapkan kepada Allah SWT , karena berkat rahmat–Nya
penyusun dapat menyelesaikan penulisan makalah mata kulilah Studi Kawasan Dunia Islam
dengan judul Geopolitik di Asia Barat dalam Perspektif Kajian Khusus Sejarah. Tak akan
lupa shalawat serta salam semoga tercurah bagi Nabi besar Muhammad SAW kepada
keluarganya, sahabatnya, hingga sampailah kepada kita selaku umatnya hingga akhir zaman
aamiin. Penyusunan makalah ini dibuat guna sebagai salah satu tugas terstruktur mata kuliah
Studi Kawasan Dunia Islam.
Selesainya makalah ini selain untuk memperkaya pengetahuan kita tentang bagaimana
Geopolitik di Asia Barat dalam Perspektif Sejarah. Tidak lupa pula penyusun ucapkan
terimakasih atas dukungan penuh dari dosen pengampu Bapak Dr. H Asep Achmad Hidayat,
MA yang telah memberikan arahan agar makalah ini dapat terselesaikan sesuai dengan
kriteria yang diharapkan. Makalah ini penyusun persembahkan untuk para pembaca agar
dapat mudah memahami tentang Geopolitik di Asia Barat dalam Perspektif Kajian Khusus
Sejarah.
Akhir kata penyusun ucapkan terima kasih. Mudah mudahan makalah ini akan berguna di
kemudian hari dan menjadi amal ibadah bagi kita semua aamiin yarabal aalamin
Wassalammu’alaikum Wr. Wb
Bandung, 9 Juni 2017
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................ ii
BAB I
PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah.................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................2
C. Tujuan Makalah..............................................................................2
BAB II
PEMBAHASAN..................................................................................3
A. KawasanAsia Barat dalam Perspektif Geopolitik......................3
B. Kawasan Asia Barat dalam Perspektif Pengalaman Sejarah......4
C. Kawasan Asia Barat dalam Perspektif kondisi Sosio Politik.....10
BAB III PENUTUP ...........................................................................................12
A. Kesimpulan ....................................................................................12
B. Saran...............................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Satu hal yang sangat menarik seperti apa yang digambarkan selama ini, yakni Islam memiliki
karakteristik global, bisa diterima dalam setiap ruang dan waktu. Namun pada sisi yang lain,
saat ia memasuki berbagai kawasan wilayah, khususnya Asia Barat karakteristik global
seolah-olah hilang melebur ke dalam berbagai kekuatan lokal yang dimasukinya. Satu
kecenderungan dimana biasa Islam mengadaptasi terhadap kepentingan mereka. Pesoalannya
adalah apakah fenomena seperti ini bisa dipandang sebagai sebuah keberhasilan Islam dalam
menembus medan dakwah hingga bisa diterima dalam berbagai lapisan masyarakat lokal,
sekalipun warna dan ciri keglobalannya sedikit pudar? Atau fenomena seperti ini justru
sebagai sebuah reduksi terhadap universalitas Islam, dimana lokalisme mampu, menjinakkan
universalitas Islam sebagai satu kekuatan global. Dalam hal ini Islam dipandang sebagai
agama yang memiliki kesatuan dalam keragamannya dalam aspek-aspek teologi dan
spiritualnya, sementara lokalitas keragamannya berbeda dalam pola-pola penerapan dengan
variasi kultural masing-masing.
Terlalu panjang jika kita membicarakan tentang kawasan Islam di Asia Barat, karena
hampir semua Negara di Asia Barat (kecuali Israel, Libanon dan Cyprus) berpenduduk agama
Islam. Di wilayah ini, Islam lahir pada abad ke-7 M., dan disini pula dakwah Islam menyebar
luas. Kawasan yang mayoritas terdiri atas bangsa Arab, memainkan peranan penting dalam
segala peristiwa yang terkait sejarah dengan Islam. Karena wilayah ini dikatakan sebagai
jantung dunia Islam. Maka dalam makalah ini kelompok kami akan membahas tentang
karakteristik Kawasan Islam Asia Barat dalam berbagai perspektif.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Karakteristik Kawasan Islam Asia Barat dalam Perspektif
Geopolitik?
2. Bagaimana Karakteristik Kawasan Islam Asia Barat dalam Perspektif
Etnolinguistik?
3. Bagaimana Karakteristik Kawasan Islam Asia Barat dalam Perspektif kondisi
Sosio Politik?
C. Tujuan Makalah
1. Mengetahui Karakteristik Kawasan Islam Asia Barat dalam Perspektif
Geopolitik.
2. Mengetahui Karakteristik Kawasan Islam Asia Barat dalam Perspektif
Pengalaman Sejarah.
3. Mengetahui Karakteristik Kawasan Islam Asia Barat dalam Perspektif kondisi
Sosio Politik.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kawasan Asia Barat dalam Perspektif Geopolitik
Asia Barat terbagi menjadi sekitar 14 negara seperti Palestina, Arab Saudi, Oman,
Bahrain, Qatar, dan lain-lain. Mayoritas penduduk Asia Barat ialah beragama Islam, hanya
dua Negara di Asia Barat yang Islam menjadi minoritas, yaitu Israel, dan Lebanon. Di sini
persentase agama di timur tengah1, diantaranya Yordania Luas wilayah, 92.300 (km2),
Populasi penduduk, 6.482.081 jiwa (Taksiran Juli 2013) Agama, Islam (Sunni) 92%, Islam
(Syiah dan Druze) 2%, Kristen 6%. Yaman Luas wilayah, 555.000 (km 2), Populasi penduduk,
25.408.288 jiwa, Agama, Islam (Sunni Syafi’I dan Syi’ah Zaidyah), Uni Emirat Arab, Luas
wilayah, 77.700 (km2), Populasi penduduk, 5.473.972 jiwa, Agama Islam Sunni 80 %, Islam
Syi’ah 16%, lainnya (Kristen, Hindu) 4%.
Turki, Luas wilayah, 780.580 (km2) Populasi penduduk 67.803.927 jiwa (tahun 2000),
Agama, Islam Sunni 99,8 % dan agama lainnya 0,2%, Suriah, Luas wilayah 185.180 (km 2),
Populasi penduduk, 22.457.336 jiwa, Agama Islam Sunni 74%, Islam selain mazhab sunni
(Alawi dan Druze) 16%, dan agama lainnya total 10%. Qatar, Luas wilayah, 11.437 (km 2),
Populasi penduduk, 840.290 jiwa (tahun 2004), Agama Islam Sunni 77%, Islam Syi’ah 16%,
Hindu 16%, dan lainnya 7%. Palestina, Luas wilayah, 6.055 (km 2), Populasi penduduk,
3.512.062 jiwa (tahun 2005), Agama Islam 97,8%, Kristen 2,1%, dan lainnya 0,01%. Oman
Luas wilayah 212.460 (km2), Populasi penduduk, 3.001.582 jiwa (tahun 2005), Agama Islam
ibadhi 75%, Islam Sunni dan Syiah 12,5%, Hindu 5,6%, Kristen 4,9%, Budha 0,8%, dan
lainnya 1,2%.
Kuwait Luas wilayah, 17.820 (km2), Populasi penduduk, 2.257.549 jiwa (tahun 2004),
Agama Islam Sunni 70%, Islam Syiah 30%, Kristen 8,5%, dan lainnya 15%. Iran Luas
wilayah, 1.648.000 (km2), Populasi penduduk, 78.868.711 jiwa (tahun 2011), Agama Islam
98%, dan Agama lainnya 2%. Bahrein Luas wilayah, 712 (km 2), Populasi penduduk 677.886
jiwa (tahun 2004), Agama Islam Sunni 70%, Islam Syiah 30%, termasuk sejumlah kecil
penganut Kristen, Yahudi dan Hindu. Arab Saudi Luas wilayah, 2.149.690 (km 2)Populasi
penduduk, 25.795.938 jiwa, Agama Islam 93,7%, Kristen 3,7%, Hindu 1,1% dan lainnya 1%.
Dan yang terkahir Negara yang bermayoritas agama Islam adalah Irak Terletak di sebelah
barat daya Benua Asia. Lluas wilayahnya mencapai ± 438.317 km². jumlah penduduknya
berdasarkan data statistic tahun 1419 H/1998 M mencapai 23.000.000 jiwa, dengan
persentase kaum muslimin sebanyak 97%.2
1 Gerhard Robbers, Encyklopedia of World Constitutions (New York: Facts on File Inc.2007.
2 Dedi Supriyadi. Sejarah Peradaban Islam. (Bandung: CV Pustaka Setia, 2008).Hlm.280.
Dan Negara yang menjadi minoritas agama Islam yaitu Lebanon Luas wilayah 10.400
(km2), Populasi penduduk, 3.874.050 jiwa (tahun 2006), Agama Islam Sunni 20%, Islam
Syiah 32%, Ismailiyah dan Alawiyah 5.4%, Kristen 39%, Maronit 23%, dan lainnya 7%, dan
Israel Luas wilayah, 20.770 (km2)Populasi penduduk, 6.780.000 jiwa (tahun 2005), Agama
Islam 17,3%, Kristen 2,1%, Yahudi 79 dan Druze (sekte Kristen) 1,6%.
B. Kawasan Asia Barat dalam Perspektif Pengalaman Sejarah
1. Yordania
Sejarah Islam masuk di Yordania pada masa Khalifah Umar bin Khathab setelah
mengalahkan bangsa Romawi (636 M), kemudian berada dibawah pemerintahan Ke
Khilafahan Umayyah, Abbasiyah, dan Ustmaniyah. Pemimpinnya yaitu Raja Abdullah II
(menggantikan ayahnya Raja Husain), lahir pada tahun 1962, Abdullah II merupakan putra
tertua dari Raja Husain dengan Toni, istri keduanya yang lahir di Inggris dan Amerika
Serikat. Putra mahkotanya pangeran Hamzah bin Hussein, yang menjadi pemimpin sekarang
adalah Ali Abu-al-Raghib.3
2. Saudi Arabia
Inti dunia Arab untuk Studi Kawasan yang satu ini, tentunya Saudi Arabia sebagai
Negara Politik, karena memiliki sejarah panjang mulai dikenal sejak jaman Rasulullah SAW,
dilanjutkan oleh Khulafaurrasidin pada tahun 634 M dengan sistem kekhilafahan. Sejak tahun
660 M, dilanjutkan oleh dinasti Amaiyah, dan memindahkan ibukota pemerintahannya ke
damaskus atau yang sekarang disebut dengan Syiria. Kemudian pada tahun 750 M
pemerintahan
Islam
Abbasyiah
menggantikan
Amawiyah
dan
memindahkan
pemerintahannya di Baghdad.4
Adapun batas-batas wilayah disebelah berbatasan dengan Irak dan Kuwait. Sebelah
berbatasan dengan Yaman dan Oman. Sebelah Timur berbatasan dengan Teluk Persia dan
Qatar. Sebelah Barat dengan Yordania dan Laut Merah. Wilayah politiknya meliputi wilayah
seluas 1.96 juta KM2. Penduduknya berjumlah sekitar 21,5 juta, 90% etnik Arab, selebihnya
Astro Asia.5 Meskipun Syariat Islam berlaku disana, namun dalam beberapa hal, sistem
hukumnya juga mengenal perundang-undangan sekuler sebagai upaya untuk bisa
3Riza Sihbudi dkk, Profil Negara-negara Timur Tengah. Hlm.207.
4Azyumardi Azra, Studi Kawasan Dunia Islam.Jakarta:Rajawali Pers.Hlm.117
5Mukti Ali, Metode Memahami Agama Islam.Jakarta:Bulan Bintang.Hlm.62.
menjembatani dalam hubungan dengan Dunia luar. Apalagi dalam kaitannya dengan
hubungan dengan minyak dengan Negara-negara Barat terutama Amerika Serikat.
3. Iran
Bangsa Iran berasal dari Ras Arya yang merupakan salah satu ras Indo-European.
Migrasi bangsa Arya ke berbagai belahan bumi seperti ke Asia kecil dan India dimulai pada
2.500 SM. Peradaban di dataran tinggi Iran dimulai 600 tahun SM dimana saat itu terdapat
dua kerajaan yakni Parsa disebelah Selatan dan Medes di Timur Laut Iran. Pada tahun 550 M,
Cyrus the Great berhasil merebut dua Kerajaan Persia tersebut, namun tidak berhasil
memperpanjang kekuasaannya. Pada 521 SM Raja Darius mendirikan Dinasti Achaemenid
hingga Darius III. Pada 323 SM, Alexander the Great berhasil menaklukan Dinasti
Achaemenid. Di masa Dinasti Parthian (Raja Mirthridates II) berhasil menjalin hubungan
dengan Cina dan Roma yang dikenal dengan perdagangan sutranya (Silk Road). Pada 220
SM, Dinasti Sassanid mengakhiri kejayaan Dinasti Parthian.
Setelah peperangan selama 4 abad, seiring memudarnya Kerajaan Romawi, Kerajaan
Persia hancur dan diinvansi oleh Kerajaan Mesir dan Arab lainnya dan berhasil menyebarkan
agama Islam, dari abad 7 hingga abad 16 M, berbagai Dinasti keturunan Arab, Turki dan
Mongol saling berkuasa yakni Dinasti Abbasid, Dinasti Saffarian, Dinasti Samanid. Pada
abad ke-16 khususnya pada masa Kerajaan Savafid, tercapai masa kejayaan dalam bidang
karajinan dan pembuatan karpet. Pada abad 17 Dinasti Afshar berkuasa, namun kemudian
digantikan oleh Karim Khan Zand yang mendirikan Dinasti Zand di selatan. Di sebelah utara
Suku Qajar berhasil mematahkan Dinasti Zand dan mendirikan Dinasti Qajar hingga abad 19
dengan Rajanya yang terakhir bernama Ahmad Shah.
Pada penghujung abad ke-18 merupakan masa yang sulit bagi ulama Syiah Imamiyah,
karena Iran menjadi sasaran para penyerbu dan penguasa Afghan yang sebagian besarnya
bersimpati kepada Sunni dan mencabut beberapa hak istimewa ulama Imamiyah. Namun
dipenghujung abad ke-18, suatu mazhab muncul dikalangan Syiah Imamiyah Irak yang
dikenal sebagai mazhab Ushuli. Mazhab ini memandang bahwa ulama-ulama tertentu
memiliki hak ijtihad, dan bahwa kaum Muslim awam mesti meniru atau mengikuti
keputusan-keputusan para mujtahid maupun keputusan para Imam, bahkan setiap Muslim
harus memilih seorang Mujtahid untuk di Taklid. Dibawah Syah-syah Qajar, mazhab ushuli
sangat berpengaruh, dan ulama memperoleh kembali kekuasaan dan hak-hak istimewa yang
telah hilang.6
Pada tahun 1921, terjadi kudeta militer yang dipimpin oleh Reza Shah Pahlevi yang
kemudian menjatuhkan Ahmad Shah dan mengangkat dirinya sebagai Raja Iran. Pada 1941,
anaknya bernama Mohammad Reza Shah naik tahta hingga terjadi Revolusi Islam yang
dipimpin oleh Ayatollah Imam Khomeini pada 1979. Berbagai peristiwa menonjol sejak itu
adalah pendudukan Kedubes Amerika Serikat, 1979-1981, invansi Irak terhadap Iran pada
1980 yang menimbulkan perang selama 8 tahun (1980-1988) dan sanksi ekonomi (energi)
Amerika sejak 1996.
4. Bahrein
Islam tersiar ke Bahrein sejak Rasul mengirim utusan kesana dalam upaya penyiaran
Islam, dengan mengirimkan sepucuk surat kepada penguasa setempat yakni Al-Munzir dan
Al-Mirbazan yang berisi tentang ajakan untuk masuk Islam. Ajakan ini direspon dengan baik,
terbukti dengan penerimaan Islam oleh keduanya serta diikuti oleh masyarakat setempat baik
penduduk Arab Bahrein maupun penduduk non-Arab Bahrein. Sejak itu Al-Munzir
melepaskan diri dari kekuasaan Persia dan menjadi bagian dari daulah Islam di Madinah. Dia
memerintah Bahrein sebagai Amir hingga wafatnya pada tahun 10 H. Setelah Bahrein
diperintah oleh Al-Ula, tidak lama kemudian digantikan oleh Abal bin Sa’id bin As. Pada
masa dinasti Umayyah Bahrein menjadi basis gerakan Khawarij An-Najdah, namun keadaan
berubah setelah periode pertama dinasti Abbasiyah. Bahrein telah menjadi pusat gerakan AlZanj dan gerakan Qoromitah. Bahkan pada masa pemerintahan Kholifah Al-Muqtadir kaum
Qoromitah berhasil memisahkan diri dari ke Kholifahan di Baghdad dengan pemimpin
besarnya Abu Sa’id Hasan bin Bahrein Al-Jabani, kepemimpinan selanjutnya dipegang oleh
puteranya yakni Abu Taher Sulaiman Al-Jabani. Pada masanya kaum Qoromitah berkali-kali
mencoba menyerang Basrah, tapi senantiasa digagalkan. Pada masa tahun 301 H, Abu Taher
menyerang Mekkah, tidak dihormatinya lagi kesucian Ka’bah dan ditimbunnya bangkai
orang-orang yang dibunuhnya ke dalam telaga zam-zam. Hajar Ak-Aswad dilarikannya ke
Bahrein selama 22 tahun, kiswah Ka’bah diroek-robeknya, namun akhirnya kaum Qoromitah
dapat dimusnahkan7.
5. Kuwait
6 William Mongomery Watt, Fundamentalisme Islam dan Modernitas.(Terj). Taufiq Adnan Amal.Jakarta: Raja
Grafindo Persada.1997.Hlm.269.
7 Prof. Dr. Hamka. Sejarah Umat Islam.Jakarta: Bulan Bintang.1975.Hlm.237-238.
Islam masuk ke Negara Kuwait ini ketika Negeri ini masih merupakan bagian dari
wilayah kekuasaan Persia. Awalnya diperkirakan terjadi sekitar tahun 15-30 H. Ketika
Khalifah Umar bin Khattab membebaskan wilayah-wilayah kekuasaan Persia. Kekuasaan
Persia di wilayah itu berakhir pada tahun 30 H, ketika kota Madain jatuh ketangan pasukan
Islam untuk memantapkan kekuasaan Islam diwilayah ini, Khalifah Umar mengangkat Sad
bin Abi Waqas sebagai Amir di Basra sejak itu resmi wilayah Kuwait menjadi bagian dari
Dunia Islam dan penduduknya dengan tulus menjadi pemeluk Islam8.
6. Oman
Kesultanan Oman adalah sebuah Negara Arab di Asia Barat Daya dipesisir tenggara
Jazirah Arab. Oman berbatasan dengan Uni Emirat Arab dibarat laut, Arab Saudi dibarat dan
Yaman dibarat daya. Pesisir ini dibentuk oleh Laut Arab ditenggara dan Teluk Oman ditimur
laut. Enclave Madha dan Musandam dikelilingi oleh UEA diperbatasan daratnya, dengan
Selat Hormus dan Teluk Oman membentuk perbatasan pantai Musandam. Masyarakat Oman
telah menganut agama antara lain, Islam Ibadiyah 75%, selebihnya Islam Sunni dan Syiah
serta Hindu. Penduduk pantai Oman masuk Islam bersamaan dengan penduduk Oman lain
yaitu pada tahun 630 ketika Nabi Muhammad SAW mengutus Amr bin Ash ke Oman untuk
berdakwah. Pada waktu yang sama Nabi Muhammad SAW membawa surat-surat dakwah
kepada raja-raja di semenanjung Arabia. Islam terus berkembang di wilayah pantai Oman.
Pada tahun 684 orang-orang Khawarij menguasai Oman. Para khalifah Bani Umayah di
Damaskus dan Abbasiyah di Baghdad tidak pernah dapat menguasai Oman secara penuh9.
7. Uni Emirat Arab
Sejak Dinasti Al-Bu Sa’id berkuasa penduduk pantai Oman memisahkan diri. Rahmat
bin Marhar, pemimpin Bani Qawasim menyatakan kemerdekaan Negeri itu pada tahun 1741.
Kemerdekaan itu diakui oleh Ahmad bin Said, pendiri Dinasti Al-Bu Sa’id. Rahmat
menjadikan Rah al-Khaymah sebagai pusat pemerintahannya atas teluk Persia. Daerah
daratan dikuasai oleh Al-Bu Falah dari Bani Yas dan memiliki pusat pemerintahan di Abu
Dhabi. Dalam perkembangan berikutnya, dipantai Oman berdiri tujuh pemerintahan emir
yaitu Abu Dhabi, Dhubai, Ash-Syariqah, Ajman, Umm al-Qawain, Ras al-Khammah, dan
Fuyayrah. Walaupun pantai Oman berabad-abad dikuasai oleh imam-imam Khawarij, namun
penduduknya tidak terpengaruh dengan paham-paham Khawarij. Mereka tetap menganut
Islam Suni hingga berdirinya Uni Emirat Arab. Hal ini disebabkan oleh pemerintahan
Khawarij yang memberikan kebebasan dan tidak memaksakan paham Khawarij terhadap
8Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam. Ensiklopedi Islam. Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve.1994.Hlm.87.
9 Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam. Ensiklopedi Islam.Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve.1994.Hlm.139.
penduduk pantai Oman. Para pemuka Oman mengakui bahwa Islam telah mampu
mempersatukan suku-suku Oman dibawah panji-panji Islam. Hal itu tampak sekarang dalam
sistem sosial dan politk, baik di Oman maupun Pantai Oman (UEA) yang memberlakukan
Syariat Islam dalam peradilan10.
8. Yaman
Teretak di sudut barat daya Semenanjung Arab, luas wilayahnya mencapai 536.500
km². jumlah penduduknya pada tahun 1419 H/1998 M mencapai 17.500.000 jiwa. Islam
merupakan agama mayoritas di Negara Republik ini (99%). Sebelum memeluk Islam, mereka
adalah penganut Agama Nasrani dan Yahudi. Pada tahun 6 H/627 M. Rasulullah
mengirimkan surat kepada penguasa mereka Al-Harits bin Abdu Kilal Al-Himyari. Utusan
raja Himyar kemudian menemui Rasulullah kembali dan membawakan kabar keislaman
mereka pada tahun 9 H. Rasulullah mengutus Muadz bin Jabal untuk mengajarkan Islam
kepada mereka dan menjadi hakim diantara mereka. Kemudian, Yaman tumbuh kuat
menopang agama ini dan menjadikannya sebagai salah satu dari sendi-sendi kehidupannya.
Melalui penduduk Yaman inilah Islam masuk ke Selatan Asia, Asia Tenggara, dan Afrika
Timur, melalui jalur pedagangan mereka11.
9. Irak
Islam masuk ke Irak pada awal abad ke-7, melalui tiga tahapan yang Pertama pada
masa Khalifah Abu Bakar as-Siddiq dibawah pimpinan Musanna bin Harisah yang
menaklukan bagian barat sungai Eufrat, Kedua pada masa khalifah Umar bin Khattab. Beliau
mengirim pasukannya ke utara Baghdad dengan melibatkan banyak panglima terbaik Islam,
tahap Ketiga juga terjadi pada masa Umar bin Khattab, pasukan Islam dipimpin oleh Iyad bin
Ganam serangan diarahkan ke daerah yang dikuasai bangsa Romawi dan mampu merebut
beberapa kota penting. Penyebaran agama Islam dipusatkan di kota kembar Basrah Kufah
yang dibangun pada masa Khalifah Umar bin Khattab. Khilafah Umar bin Khattab mengirim
Abu Musa al-Asy’ari ke Basrah dan Abdullah bin mas’ud ke Kufah. Ulama-ulama dari
Madinah juga berdatangan ke kota ini12.
C. Kawasan Asia Barat dalam Perspektif Sosial-Politik
10Ibid.,Hlm.139.
11 Dedi Supriyadi.Op.Cit.Hlm.278-279.
12 Muhammad Ahmad Tahrini, al-Mu’arrikun wa al-tarikh ‘ind al-Arab, Beirut: Dar al-KutubalIslamiyah.Hlm.59-60.
Asia Barat merupakan wilayah paling bergejolak di dunia, terutama dengan
munculnya ISIS, Al-Qaeda, Revolusi Musim Semi Arab, dan gejolak akibat Perang Irak.
Kondisi social-politik di Negara Asia Barat cenderung memanas terutama di Yaman. Yaman
pada saat ini terbagi ke dalam dua pemerintahan, yaitu pemerintahan di Aden yang dikuasai
oleh Pemerintah yang diakui Negara asing, dan Pemerintahan di Sanaa yang dikuasai
pemberontak Houthi13. Dimana Pemberontak Al-Houthi itu ialah pemberontak Syiah. Selain
dikuasai oleh pemberontak Al-Houthi, Yaman juga dikuasai oleh pemberontak Al-Qaeda14.
Kemudian wilayah bergejolak lainnya ialah Suriah, dimana pada saat ini Suriah
dikuasai oleh Islamic State Irak and Suriah, dan Pemberontakan yang ingin menggulingkan
pemerintahan Bashar Al-Ashad. ISIS muncul sebagai bentuk perlawanan terhadap
pemerintahan Syiah di Irak15, yang kemudian menyebar ke Suriah. Sementara itu di Palestina
terjadi konflik diantara orang Arab Palestina dengan orang Israel, bahkan pada tahun 2014
konflik ini telah memakan korban mencapai lebih dari 1800 orang termasuk 426 anak kecil,
255 wanita, dan 299 pejuang Palestina. 16
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
13 Kompas. Negeri yang jatuh ke dalam Pemberontak Al-Houthi. 14 Februari 2015.
14 Tribun Jabar. Al-Qaeda Yaman Klaim Menyerang Charlie Hebdo. 15 Januari 2015.
15 Republika. Ranjau ISIS Hambat Pergerakan Pasukan Irak, 05 Maret 2015.
16 Konsep. Beban Berat Perang Gaza, 10 Agustus 2015.
Asia Barat terbagi menjadi sekitar 14 negara seperti Palestina, Arab Saudi, Oman,
Bahrain, Qatar, dan lain-lain. Mayoritas penduduk Asia Barat ialah beragama Islam, hanya
dua Negara di Asia Barat yang Islam menjadi minoritas, yaitu Israel, dan Lebanon
Secara etnolinguistik Asia Barat tebagi menjadi beberapa ras dan etnis yang berbedabeda. Mayoritas etnis di Asia Barat ialah etnis Arab yang tentunya berbahasa Arab.
Mahzab yang berkembang di Asia Barat Salah satunya ialah Syi’ah. Mahzab Syi’ah
ini berkembang di Iran, Yaman,Irak , Libanon, Suriah, Bahrain,. Namun, mayoritas Syi’ah ini
di Iran. Mahzab Syi’ah dibeberapa Negara Asia Barat walaupun minoritas namun dapat
merebut kekuasaan di Negara tersebut, contohnya di Bahrain, Suriah, Yaman, Irak
Asia Barat merupakan wilayah paling bergejolak di dunia, terutama dengan
munculnya ISIS, Al-Qaeda, Revolusi Musim Semi Arab, dan gejolak akibat Perang Irak.
Kondisi social-politik di Negara Asia Barat cenderung memanas terutama di Yaman
B. Kritik dan Saran
Demikianlah uraian makalah tentang Karakteristik Kawasan Islam Asia Barat dalam
berbagai perspektif. Masih banyak salah dan keliru dalam penulisan kami, untuk itu demi
kesempurnaan makalah kami yang selanjutnya, kritik dan saran dari pembaca kami harapkan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua
DAFTAR PUSTAKA
Riza Sihbudi dkk, Profil Negara-negara Timur Tengah.
Azyumardi Azra, Studi Kawasan Dunia Islam. Jakarta:Rajawali Pers.
Mukti Ali, Metode Memahami Agama Islam. Jakarta:Bulan Bintang.
William Mongomery Watt, Fundamentalisme Islam dan Modernitas.(Terj). Taufiq Adnan
Amal. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 1997.
Prof. Dr. Hamka. Sejarah Umat Islam. Jakarta: Bulan Bintang. 1975. Dewan Redaksi
Ensiklopedi Islam. Ensiklopedi Islam. Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve. 1994.
Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam. Ensiklopedi Islam.Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve. 1994.
Muhammad Ahmad Tahrini, al-Mu’arrikun wa al-tarikh ‘ind al-Arab, Beirut: Dar al-KutubalIslamiyah.
Kompas. Negeri yang jatuh ke dalam Pemberontak Al-Houthi. 14 Februari 2015.
Tribun Jabar. Al-Qaeda Yaman Klaim Menyerang Charlie Hebdo. 15 Januari 2015.
Republika. Ranjau ISIS Hambat Pergerakan Pasukan Irak, 05 Maret 2015.
Konsep. Beban Berat Perang Gaza, 10 Agustus 2015.
SEJARAH
Ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas Akhir Semester pada mata kuliah Studi Kawasan
Dunia Islam
Dosen : Bpk Dr. H Asep Achmad Hidayat, MA
Oleh :
Dikki Wahyu Afandi
1155010030
SPI IV A
JURUSAN SEJARAH DAN KEBUDAYAAN ISLAM
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2017
KATA PENGANTAR
Assalammu’alaikum Wr. Wb
Puji beserta syukur mari kita ucapkan kepada Allah SWT , karena berkat rahmat–Nya
penyusun dapat menyelesaikan penulisan makalah mata kulilah Studi Kawasan Dunia Islam
dengan judul Geopolitik di Asia Barat dalam Perspektif Kajian Khusus Sejarah. Tak akan
lupa shalawat serta salam semoga tercurah bagi Nabi besar Muhammad SAW kepada
keluarganya, sahabatnya, hingga sampailah kepada kita selaku umatnya hingga akhir zaman
aamiin. Penyusunan makalah ini dibuat guna sebagai salah satu tugas terstruktur mata kuliah
Studi Kawasan Dunia Islam.
Selesainya makalah ini selain untuk memperkaya pengetahuan kita tentang bagaimana
Geopolitik di Asia Barat dalam Perspektif Sejarah. Tidak lupa pula penyusun ucapkan
terimakasih atas dukungan penuh dari dosen pengampu Bapak Dr. H Asep Achmad Hidayat,
MA yang telah memberikan arahan agar makalah ini dapat terselesaikan sesuai dengan
kriteria yang diharapkan. Makalah ini penyusun persembahkan untuk para pembaca agar
dapat mudah memahami tentang Geopolitik di Asia Barat dalam Perspektif Kajian Khusus
Sejarah.
Akhir kata penyusun ucapkan terima kasih. Mudah mudahan makalah ini akan berguna di
kemudian hari dan menjadi amal ibadah bagi kita semua aamiin yarabal aalamin
Wassalammu’alaikum Wr. Wb
Bandung, 9 Juni 2017
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................ ii
BAB I
PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah.................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................2
C. Tujuan Makalah..............................................................................2
BAB II
PEMBAHASAN..................................................................................3
A. KawasanAsia Barat dalam Perspektif Geopolitik......................3
B. Kawasan Asia Barat dalam Perspektif Pengalaman Sejarah......4
C. Kawasan Asia Barat dalam Perspektif kondisi Sosio Politik.....10
BAB III PENUTUP ...........................................................................................12
A. Kesimpulan ....................................................................................12
B. Saran...............................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Satu hal yang sangat menarik seperti apa yang digambarkan selama ini, yakni Islam memiliki
karakteristik global, bisa diterima dalam setiap ruang dan waktu. Namun pada sisi yang lain,
saat ia memasuki berbagai kawasan wilayah, khususnya Asia Barat karakteristik global
seolah-olah hilang melebur ke dalam berbagai kekuatan lokal yang dimasukinya. Satu
kecenderungan dimana biasa Islam mengadaptasi terhadap kepentingan mereka. Pesoalannya
adalah apakah fenomena seperti ini bisa dipandang sebagai sebuah keberhasilan Islam dalam
menembus medan dakwah hingga bisa diterima dalam berbagai lapisan masyarakat lokal,
sekalipun warna dan ciri keglobalannya sedikit pudar? Atau fenomena seperti ini justru
sebagai sebuah reduksi terhadap universalitas Islam, dimana lokalisme mampu, menjinakkan
universalitas Islam sebagai satu kekuatan global. Dalam hal ini Islam dipandang sebagai
agama yang memiliki kesatuan dalam keragamannya dalam aspek-aspek teologi dan
spiritualnya, sementara lokalitas keragamannya berbeda dalam pola-pola penerapan dengan
variasi kultural masing-masing.
Terlalu panjang jika kita membicarakan tentang kawasan Islam di Asia Barat, karena
hampir semua Negara di Asia Barat (kecuali Israel, Libanon dan Cyprus) berpenduduk agama
Islam. Di wilayah ini, Islam lahir pada abad ke-7 M., dan disini pula dakwah Islam menyebar
luas. Kawasan yang mayoritas terdiri atas bangsa Arab, memainkan peranan penting dalam
segala peristiwa yang terkait sejarah dengan Islam. Karena wilayah ini dikatakan sebagai
jantung dunia Islam. Maka dalam makalah ini kelompok kami akan membahas tentang
karakteristik Kawasan Islam Asia Barat dalam berbagai perspektif.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Karakteristik Kawasan Islam Asia Barat dalam Perspektif
Geopolitik?
2. Bagaimana Karakteristik Kawasan Islam Asia Barat dalam Perspektif
Etnolinguistik?
3. Bagaimana Karakteristik Kawasan Islam Asia Barat dalam Perspektif kondisi
Sosio Politik?
C. Tujuan Makalah
1. Mengetahui Karakteristik Kawasan Islam Asia Barat dalam Perspektif
Geopolitik.
2. Mengetahui Karakteristik Kawasan Islam Asia Barat dalam Perspektif
Pengalaman Sejarah.
3. Mengetahui Karakteristik Kawasan Islam Asia Barat dalam Perspektif kondisi
Sosio Politik.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kawasan Asia Barat dalam Perspektif Geopolitik
Asia Barat terbagi menjadi sekitar 14 negara seperti Palestina, Arab Saudi, Oman,
Bahrain, Qatar, dan lain-lain. Mayoritas penduduk Asia Barat ialah beragama Islam, hanya
dua Negara di Asia Barat yang Islam menjadi minoritas, yaitu Israel, dan Lebanon. Di sini
persentase agama di timur tengah1, diantaranya Yordania Luas wilayah, 92.300 (km2),
Populasi penduduk, 6.482.081 jiwa (Taksiran Juli 2013) Agama, Islam (Sunni) 92%, Islam
(Syiah dan Druze) 2%, Kristen 6%. Yaman Luas wilayah, 555.000 (km 2), Populasi penduduk,
25.408.288 jiwa, Agama, Islam (Sunni Syafi’I dan Syi’ah Zaidyah), Uni Emirat Arab, Luas
wilayah, 77.700 (km2), Populasi penduduk, 5.473.972 jiwa, Agama Islam Sunni 80 %, Islam
Syi’ah 16%, lainnya (Kristen, Hindu) 4%.
Turki, Luas wilayah, 780.580 (km2) Populasi penduduk 67.803.927 jiwa (tahun 2000),
Agama, Islam Sunni 99,8 % dan agama lainnya 0,2%, Suriah, Luas wilayah 185.180 (km 2),
Populasi penduduk, 22.457.336 jiwa, Agama Islam Sunni 74%, Islam selain mazhab sunni
(Alawi dan Druze) 16%, dan agama lainnya total 10%. Qatar, Luas wilayah, 11.437 (km 2),
Populasi penduduk, 840.290 jiwa (tahun 2004), Agama Islam Sunni 77%, Islam Syi’ah 16%,
Hindu 16%, dan lainnya 7%. Palestina, Luas wilayah, 6.055 (km 2), Populasi penduduk,
3.512.062 jiwa (tahun 2005), Agama Islam 97,8%, Kristen 2,1%, dan lainnya 0,01%. Oman
Luas wilayah 212.460 (km2), Populasi penduduk, 3.001.582 jiwa (tahun 2005), Agama Islam
ibadhi 75%, Islam Sunni dan Syiah 12,5%, Hindu 5,6%, Kristen 4,9%, Budha 0,8%, dan
lainnya 1,2%.
Kuwait Luas wilayah, 17.820 (km2), Populasi penduduk, 2.257.549 jiwa (tahun 2004),
Agama Islam Sunni 70%, Islam Syiah 30%, Kristen 8,5%, dan lainnya 15%. Iran Luas
wilayah, 1.648.000 (km2), Populasi penduduk, 78.868.711 jiwa (tahun 2011), Agama Islam
98%, dan Agama lainnya 2%. Bahrein Luas wilayah, 712 (km 2), Populasi penduduk 677.886
jiwa (tahun 2004), Agama Islam Sunni 70%, Islam Syiah 30%, termasuk sejumlah kecil
penganut Kristen, Yahudi dan Hindu. Arab Saudi Luas wilayah, 2.149.690 (km 2)Populasi
penduduk, 25.795.938 jiwa, Agama Islam 93,7%, Kristen 3,7%, Hindu 1,1% dan lainnya 1%.
Dan yang terkahir Negara yang bermayoritas agama Islam adalah Irak Terletak di sebelah
barat daya Benua Asia. Lluas wilayahnya mencapai ± 438.317 km². jumlah penduduknya
berdasarkan data statistic tahun 1419 H/1998 M mencapai 23.000.000 jiwa, dengan
persentase kaum muslimin sebanyak 97%.2
1 Gerhard Robbers, Encyklopedia of World Constitutions (New York: Facts on File Inc.2007.
2 Dedi Supriyadi. Sejarah Peradaban Islam. (Bandung: CV Pustaka Setia, 2008).Hlm.280.
Dan Negara yang menjadi minoritas agama Islam yaitu Lebanon Luas wilayah 10.400
(km2), Populasi penduduk, 3.874.050 jiwa (tahun 2006), Agama Islam Sunni 20%, Islam
Syiah 32%, Ismailiyah dan Alawiyah 5.4%, Kristen 39%, Maronit 23%, dan lainnya 7%, dan
Israel Luas wilayah, 20.770 (km2)Populasi penduduk, 6.780.000 jiwa (tahun 2005), Agama
Islam 17,3%, Kristen 2,1%, Yahudi 79 dan Druze (sekte Kristen) 1,6%.
B. Kawasan Asia Barat dalam Perspektif Pengalaman Sejarah
1. Yordania
Sejarah Islam masuk di Yordania pada masa Khalifah Umar bin Khathab setelah
mengalahkan bangsa Romawi (636 M), kemudian berada dibawah pemerintahan Ke
Khilafahan Umayyah, Abbasiyah, dan Ustmaniyah. Pemimpinnya yaitu Raja Abdullah II
(menggantikan ayahnya Raja Husain), lahir pada tahun 1962, Abdullah II merupakan putra
tertua dari Raja Husain dengan Toni, istri keduanya yang lahir di Inggris dan Amerika
Serikat. Putra mahkotanya pangeran Hamzah bin Hussein, yang menjadi pemimpin sekarang
adalah Ali Abu-al-Raghib.3
2. Saudi Arabia
Inti dunia Arab untuk Studi Kawasan yang satu ini, tentunya Saudi Arabia sebagai
Negara Politik, karena memiliki sejarah panjang mulai dikenal sejak jaman Rasulullah SAW,
dilanjutkan oleh Khulafaurrasidin pada tahun 634 M dengan sistem kekhilafahan. Sejak tahun
660 M, dilanjutkan oleh dinasti Amaiyah, dan memindahkan ibukota pemerintahannya ke
damaskus atau yang sekarang disebut dengan Syiria. Kemudian pada tahun 750 M
pemerintahan
Islam
Abbasyiah
menggantikan
Amawiyah
dan
memindahkan
pemerintahannya di Baghdad.4
Adapun batas-batas wilayah disebelah berbatasan dengan Irak dan Kuwait. Sebelah
berbatasan dengan Yaman dan Oman. Sebelah Timur berbatasan dengan Teluk Persia dan
Qatar. Sebelah Barat dengan Yordania dan Laut Merah. Wilayah politiknya meliputi wilayah
seluas 1.96 juta KM2. Penduduknya berjumlah sekitar 21,5 juta, 90% etnik Arab, selebihnya
Astro Asia.5 Meskipun Syariat Islam berlaku disana, namun dalam beberapa hal, sistem
hukumnya juga mengenal perundang-undangan sekuler sebagai upaya untuk bisa
3Riza Sihbudi dkk, Profil Negara-negara Timur Tengah. Hlm.207.
4Azyumardi Azra, Studi Kawasan Dunia Islam.Jakarta:Rajawali Pers.Hlm.117
5Mukti Ali, Metode Memahami Agama Islam.Jakarta:Bulan Bintang.Hlm.62.
menjembatani dalam hubungan dengan Dunia luar. Apalagi dalam kaitannya dengan
hubungan dengan minyak dengan Negara-negara Barat terutama Amerika Serikat.
3. Iran
Bangsa Iran berasal dari Ras Arya yang merupakan salah satu ras Indo-European.
Migrasi bangsa Arya ke berbagai belahan bumi seperti ke Asia kecil dan India dimulai pada
2.500 SM. Peradaban di dataran tinggi Iran dimulai 600 tahun SM dimana saat itu terdapat
dua kerajaan yakni Parsa disebelah Selatan dan Medes di Timur Laut Iran. Pada tahun 550 M,
Cyrus the Great berhasil merebut dua Kerajaan Persia tersebut, namun tidak berhasil
memperpanjang kekuasaannya. Pada 521 SM Raja Darius mendirikan Dinasti Achaemenid
hingga Darius III. Pada 323 SM, Alexander the Great berhasil menaklukan Dinasti
Achaemenid. Di masa Dinasti Parthian (Raja Mirthridates II) berhasil menjalin hubungan
dengan Cina dan Roma yang dikenal dengan perdagangan sutranya (Silk Road). Pada 220
SM, Dinasti Sassanid mengakhiri kejayaan Dinasti Parthian.
Setelah peperangan selama 4 abad, seiring memudarnya Kerajaan Romawi, Kerajaan
Persia hancur dan diinvansi oleh Kerajaan Mesir dan Arab lainnya dan berhasil menyebarkan
agama Islam, dari abad 7 hingga abad 16 M, berbagai Dinasti keturunan Arab, Turki dan
Mongol saling berkuasa yakni Dinasti Abbasid, Dinasti Saffarian, Dinasti Samanid. Pada
abad ke-16 khususnya pada masa Kerajaan Savafid, tercapai masa kejayaan dalam bidang
karajinan dan pembuatan karpet. Pada abad 17 Dinasti Afshar berkuasa, namun kemudian
digantikan oleh Karim Khan Zand yang mendirikan Dinasti Zand di selatan. Di sebelah utara
Suku Qajar berhasil mematahkan Dinasti Zand dan mendirikan Dinasti Qajar hingga abad 19
dengan Rajanya yang terakhir bernama Ahmad Shah.
Pada penghujung abad ke-18 merupakan masa yang sulit bagi ulama Syiah Imamiyah,
karena Iran menjadi sasaran para penyerbu dan penguasa Afghan yang sebagian besarnya
bersimpati kepada Sunni dan mencabut beberapa hak istimewa ulama Imamiyah. Namun
dipenghujung abad ke-18, suatu mazhab muncul dikalangan Syiah Imamiyah Irak yang
dikenal sebagai mazhab Ushuli. Mazhab ini memandang bahwa ulama-ulama tertentu
memiliki hak ijtihad, dan bahwa kaum Muslim awam mesti meniru atau mengikuti
keputusan-keputusan para mujtahid maupun keputusan para Imam, bahkan setiap Muslim
harus memilih seorang Mujtahid untuk di Taklid. Dibawah Syah-syah Qajar, mazhab ushuli
sangat berpengaruh, dan ulama memperoleh kembali kekuasaan dan hak-hak istimewa yang
telah hilang.6
Pada tahun 1921, terjadi kudeta militer yang dipimpin oleh Reza Shah Pahlevi yang
kemudian menjatuhkan Ahmad Shah dan mengangkat dirinya sebagai Raja Iran. Pada 1941,
anaknya bernama Mohammad Reza Shah naik tahta hingga terjadi Revolusi Islam yang
dipimpin oleh Ayatollah Imam Khomeini pada 1979. Berbagai peristiwa menonjol sejak itu
adalah pendudukan Kedubes Amerika Serikat, 1979-1981, invansi Irak terhadap Iran pada
1980 yang menimbulkan perang selama 8 tahun (1980-1988) dan sanksi ekonomi (energi)
Amerika sejak 1996.
4. Bahrein
Islam tersiar ke Bahrein sejak Rasul mengirim utusan kesana dalam upaya penyiaran
Islam, dengan mengirimkan sepucuk surat kepada penguasa setempat yakni Al-Munzir dan
Al-Mirbazan yang berisi tentang ajakan untuk masuk Islam. Ajakan ini direspon dengan baik,
terbukti dengan penerimaan Islam oleh keduanya serta diikuti oleh masyarakat setempat baik
penduduk Arab Bahrein maupun penduduk non-Arab Bahrein. Sejak itu Al-Munzir
melepaskan diri dari kekuasaan Persia dan menjadi bagian dari daulah Islam di Madinah. Dia
memerintah Bahrein sebagai Amir hingga wafatnya pada tahun 10 H. Setelah Bahrein
diperintah oleh Al-Ula, tidak lama kemudian digantikan oleh Abal bin Sa’id bin As. Pada
masa dinasti Umayyah Bahrein menjadi basis gerakan Khawarij An-Najdah, namun keadaan
berubah setelah periode pertama dinasti Abbasiyah. Bahrein telah menjadi pusat gerakan AlZanj dan gerakan Qoromitah. Bahkan pada masa pemerintahan Kholifah Al-Muqtadir kaum
Qoromitah berhasil memisahkan diri dari ke Kholifahan di Baghdad dengan pemimpin
besarnya Abu Sa’id Hasan bin Bahrein Al-Jabani, kepemimpinan selanjutnya dipegang oleh
puteranya yakni Abu Taher Sulaiman Al-Jabani. Pada masanya kaum Qoromitah berkali-kali
mencoba menyerang Basrah, tapi senantiasa digagalkan. Pada masa tahun 301 H, Abu Taher
menyerang Mekkah, tidak dihormatinya lagi kesucian Ka’bah dan ditimbunnya bangkai
orang-orang yang dibunuhnya ke dalam telaga zam-zam. Hajar Ak-Aswad dilarikannya ke
Bahrein selama 22 tahun, kiswah Ka’bah diroek-robeknya, namun akhirnya kaum Qoromitah
dapat dimusnahkan7.
5. Kuwait
6 William Mongomery Watt, Fundamentalisme Islam dan Modernitas.(Terj). Taufiq Adnan Amal.Jakarta: Raja
Grafindo Persada.1997.Hlm.269.
7 Prof. Dr. Hamka. Sejarah Umat Islam.Jakarta: Bulan Bintang.1975.Hlm.237-238.
Islam masuk ke Negara Kuwait ini ketika Negeri ini masih merupakan bagian dari
wilayah kekuasaan Persia. Awalnya diperkirakan terjadi sekitar tahun 15-30 H. Ketika
Khalifah Umar bin Khattab membebaskan wilayah-wilayah kekuasaan Persia. Kekuasaan
Persia di wilayah itu berakhir pada tahun 30 H, ketika kota Madain jatuh ketangan pasukan
Islam untuk memantapkan kekuasaan Islam diwilayah ini, Khalifah Umar mengangkat Sad
bin Abi Waqas sebagai Amir di Basra sejak itu resmi wilayah Kuwait menjadi bagian dari
Dunia Islam dan penduduknya dengan tulus menjadi pemeluk Islam8.
6. Oman
Kesultanan Oman adalah sebuah Negara Arab di Asia Barat Daya dipesisir tenggara
Jazirah Arab. Oman berbatasan dengan Uni Emirat Arab dibarat laut, Arab Saudi dibarat dan
Yaman dibarat daya. Pesisir ini dibentuk oleh Laut Arab ditenggara dan Teluk Oman ditimur
laut. Enclave Madha dan Musandam dikelilingi oleh UEA diperbatasan daratnya, dengan
Selat Hormus dan Teluk Oman membentuk perbatasan pantai Musandam. Masyarakat Oman
telah menganut agama antara lain, Islam Ibadiyah 75%, selebihnya Islam Sunni dan Syiah
serta Hindu. Penduduk pantai Oman masuk Islam bersamaan dengan penduduk Oman lain
yaitu pada tahun 630 ketika Nabi Muhammad SAW mengutus Amr bin Ash ke Oman untuk
berdakwah. Pada waktu yang sama Nabi Muhammad SAW membawa surat-surat dakwah
kepada raja-raja di semenanjung Arabia. Islam terus berkembang di wilayah pantai Oman.
Pada tahun 684 orang-orang Khawarij menguasai Oman. Para khalifah Bani Umayah di
Damaskus dan Abbasiyah di Baghdad tidak pernah dapat menguasai Oman secara penuh9.
7. Uni Emirat Arab
Sejak Dinasti Al-Bu Sa’id berkuasa penduduk pantai Oman memisahkan diri. Rahmat
bin Marhar, pemimpin Bani Qawasim menyatakan kemerdekaan Negeri itu pada tahun 1741.
Kemerdekaan itu diakui oleh Ahmad bin Said, pendiri Dinasti Al-Bu Sa’id. Rahmat
menjadikan Rah al-Khaymah sebagai pusat pemerintahannya atas teluk Persia. Daerah
daratan dikuasai oleh Al-Bu Falah dari Bani Yas dan memiliki pusat pemerintahan di Abu
Dhabi. Dalam perkembangan berikutnya, dipantai Oman berdiri tujuh pemerintahan emir
yaitu Abu Dhabi, Dhubai, Ash-Syariqah, Ajman, Umm al-Qawain, Ras al-Khammah, dan
Fuyayrah. Walaupun pantai Oman berabad-abad dikuasai oleh imam-imam Khawarij, namun
penduduknya tidak terpengaruh dengan paham-paham Khawarij. Mereka tetap menganut
Islam Suni hingga berdirinya Uni Emirat Arab. Hal ini disebabkan oleh pemerintahan
Khawarij yang memberikan kebebasan dan tidak memaksakan paham Khawarij terhadap
8Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam. Ensiklopedi Islam. Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve.1994.Hlm.87.
9 Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam. Ensiklopedi Islam.Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve.1994.Hlm.139.
penduduk pantai Oman. Para pemuka Oman mengakui bahwa Islam telah mampu
mempersatukan suku-suku Oman dibawah panji-panji Islam. Hal itu tampak sekarang dalam
sistem sosial dan politk, baik di Oman maupun Pantai Oman (UEA) yang memberlakukan
Syariat Islam dalam peradilan10.
8. Yaman
Teretak di sudut barat daya Semenanjung Arab, luas wilayahnya mencapai 536.500
km². jumlah penduduknya pada tahun 1419 H/1998 M mencapai 17.500.000 jiwa. Islam
merupakan agama mayoritas di Negara Republik ini (99%). Sebelum memeluk Islam, mereka
adalah penganut Agama Nasrani dan Yahudi. Pada tahun 6 H/627 M. Rasulullah
mengirimkan surat kepada penguasa mereka Al-Harits bin Abdu Kilal Al-Himyari. Utusan
raja Himyar kemudian menemui Rasulullah kembali dan membawakan kabar keislaman
mereka pada tahun 9 H. Rasulullah mengutus Muadz bin Jabal untuk mengajarkan Islam
kepada mereka dan menjadi hakim diantara mereka. Kemudian, Yaman tumbuh kuat
menopang agama ini dan menjadikannya sebagai salah satu dari sendi-sendi kehidupannya.
Melalui penduduk Yaman inilah Islam masuk ke Selatan Asia, Asia Tenggara, dan Afrika
Timur, melalui jalur pedagangan mereka11.
9. Irak
Islam masuk ke Irak pada awal abad ke-7, melalui tiga tahapan yang Pertama pada
masa Khalifah Abu Bakar as-Siddiq dibawah pimpinan Musanna bin Harisah yang
menaklukan bagian barat sungai Eufrat, Kedua pada masa khalifah Umar bin Khattab. Beliau
mengirim pasukannya ke utara Baghdad dengan melibatkan banyak panglima terbaik Islam,
tahap Ketiga juga terjadi pada masa Umar bin Khattab, pasukan Islam dipimpin oleh Iyad bin
Ganam serangan diarahkan ke daerah yang dikuasai bangsa Romawi dan mampu merebut
beberapa kota penting. Penyebaran agama Islam dipusatkan di kota kembar Basrah Kufah
yang dibangun pada masa Khalifah Umar bin Khattab. Khilafah Umar bin Khattab mengirim
Abu Musa al-Asy’ari ke Basrah dan Abdullah bin mas’ud ke Kufah. Ulama-ulama dari
Madinah juga berdatangan ke kota ini12.
C. Kawasan Asia Barat dalam Perspektif Sosial-Politik
10Ibid.,Hlm.139.
11 Dedi Supriyadi.Op.Cit.Hlm.278-279.
12 Muhammad Ahmad Tahrini, al-Mu’arrikun wa al-tarikh ‘ind al-Arab, Beirut: Dar al-KutubalIslamiyah.Hlm.59-60.
Asia Barat merupakan wilayah paling bergejolak di dunia, terutama dengan
munculnya ISIS, Al-Qaeda, Revolusi Musim Semi Arab, dan gejolak akibat Perang Irak.
Kondisi social-politik di Negara Asia Barat cenderung memanas terutama di Yaman. Yaman
pada saat ini terbagi ke dalam dua pemerintahan, yaitu pemerintahan di Aden yang dikuasai
oleh Pemerintah yang diakui Negara asing, dan Pemerintahan di Sanaa yang dikuasai
pemberontak Houthi13. Dimana Pemberontak Al-Houthi itu ialah pemberontak Syiah. Selain
dikuasai oleh pemberontak Al-Houthi, Yaman juga dikuasai oleh pemberontak Al-Qaeda14.
Kemudian wilayah bergejolak lainnya ialah Suriah, dimana pada saat ini Suriah
dikuasai oleh Islamic State Irak and Suriah, dan Pemberontakan yang ingin menggulingkan
pemerintahan Bashar Al-Ashad. ISIS muncul sebagai bentuk perlawanan terhadap
pemerintahan Syiah di Irak15, yang kemudian menyebar ke Suriah. Sementara itu di Palestina
terjadi konflik diantara orang Arab Palestina dengan orang Israel, bahkan pada tahun 2014
konflik ini telah memakan korban mencapai lebih dari 1800 orang termasuk 426 anak kecil,
255 wanita, dan 299 pejuang Palestina. 16
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
13 Kompas. Negeri yang jatuh ke dalam Pemberontak Al-Houthi. 14 Februari 2015.
14 Tribun Jabar. Al-Qaeda Yaman Klaim Menyerang Charlie Hebdo. 15 Januari 2015.
15 Republika. Ranjau ISIS Hambat Pergerakan Pasukan Irak, 05 Maret 2015.
16 Konsep. Beban Berat Perang Gaza, 10 Agustus 2015.
Asia Barat terbagi menjadi sekitar 14 negara seperti Palestina, Arab Saudi, Oman,
Bahrain, Qatar, dan lain-lain. Mayoritas penduduk Asia Barat ialah beragama Islam, hanya
dua Negara di Asia Barat yang Islam menjadi minoritas, yaitu Israel, dan Lebanon
Secara etnolinguistik Asia Barat tebagi menjadi beberapa ras dan etnis yang berbedabeda. Mayoritas etnis di Asia Barat ialah etnis Arab yang tentunya berbahasa Arab.
Mahzab yang berkembang di Asia Barat Salah satunya ialah Syi’ah. Mahzab Syi’ah
ini berkembang di Iran, Yaman,Irak , Libanon, Suriah, Bahrain,. Namun, mayoritas Syi’ah ini
di Iran. Mahzab Syi’ah dibeberapa Negara Asia Barat walaupun minoritas namun dapat
merebut kekuasaan di Negara tersebut, contohnya di Bahrain, Suriah, Yaman, Irak
Asia Barat merupakan wilayah paling bergejolak di dunia, terutama dengan
munculnya ISIS, Al-Qaeda, Revolusi Musim Semi Arab, dan gejolak akibat Perang Irak.
Kondisi social-politik di Negara Asia Barat cenderung memanas terutama di Yaman
B. Kritik dan Saran
Demikianlah uraian makalah tentang Karakteristik Kawasan Islam Asia Barat dalam
berbagai perspektif. Masih banyak salah dan keliru dalam penulisan kami, untuk itu demi
kesempurnaan makalah kami yang selanjutnya, kritik dan saran dari pembaca kami harapkan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua
DAFTAR PUSTAKA
Riza Sihbudi dkk, Profil Negara-negara Timur Tengah.
Azyumardi Azra, Studi Kawasan Dunia Islam. Jakarta:Rajawali Pers.
Mukti Ali, Metode Memahami Agama Islam. Jakarta:Bulan Bintang.
William Mongomery Watt, Fundamentalisme Islam dan Modernitas.(Terj). Taufiq Adnan
Amal. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 1997.
Prof. Dr. Hamka. Sejarah Umat Islam. Jakarta: Bulan Bintang. 1975. Dewan Redaksi
Ensiklopedi Islam. Ensiklopedi Islam. Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve. 1994.
Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam. Ensiklopedi Islam.Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve. 1994.
Muhammad Ahmad Tahrini, al-Mu’arrikun wa al-tarikh ‘ind al-Arab, Beirut: Dar al-KutubalIslamiyah.
Kompas. Negeri yang jatuh ke dalam Pemberontak Al-Houthi. 14 Februari 2015.
Tribun Jabar. Al-Qaeda Yaman Klaim Menyerang Charlie Hebdo. 15 Januari 2015.
Republika. Ranjau ISIS Hambat Pergerakan Pasukan Irak, 05 Maret 2015.
Konsep. Beban Berat Perang Gaza, 10 Agustus 2015.