Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Concern (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Perusahaan merupakan mesin perekonomian yang sangat berperan

penting di setiap negara sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 64 Tahun
1999 (dengan diberlakukan Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan
Perdagangan

No.

121/MPP/KEP/2/2002

untuk

mengoptimalisasikan

pelaksanaan pemerintah No. 64 Tahun 1999 tentang Informasi Keuangan

Tahunan Perusahaan) yang menyatakan bahwa perlu disediakan kemudahan
untuk

memperoleh

informasi

keuangan

tahunan

perusahaan

untuk

meningkatkan efisiensi dan daya saing perekonomian nasional, diwajibkan
untuk menyajikan laporan keuangan yang sesuai dengan standar akuntansi
yang telah ditetapkan dan telah diaudit oleh akuntan publik bersertifikat dan
terdaftar di Bapepam.
Salah satu tujuan keberadaan sebuah perusahaan selain untuk

memperoleh laba adalah untuk mempertahankan kelangsungan hidup (going
concern) usahanya. Kelangsungan hidup (going concern) selalu dihubungkan

dengan kemampuan manajemen dalam mengelola perusahaan. Dewasa ini,
pertumbuhan perusahaan di Indonesia kian berkembang pesat. Hal ini terlihat

1
Universitas Sumatera Utara

dari perkembangan aktivitas di Bursa Efek Indonesia yang ditandai dengan
semakin berkembangnya perusahaan go public di Indonesia.
Seiring dengan semakin berkembangnya perusahaan go public yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia, laporan keuangan menjadi salah satu
elemen penting, di dalam proses pengambilan keputusan yang dituntut untuk
menyediakan informasi yang akurat dan aktual mengenai kinerja perusahaan,
posisi keuangan, dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi pengguna
dalam setiap pengambilan keputusan baik untuk investasi, kredit, alokasi
sumber daya, dan keputusan ekonomi lainnya. Oleh karena itu, setiap
perusahaan yang telah go public di Indonesia wajib menyampaikan laporan
keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh akuntan publik.

Atas laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit, auditor akan
mengeluarkan opini atas kewajaran laporan keuangan tersebut. Menurut
Standar Profesional Akuntan (PSA 29), terdapat lima jenis opini audit
diantaranya:
1. Opini Wajar Tanpa Pengecualian (Unqualified Opinion)
2. Opini

Wajar

Tanpa

Pengecualian

dengan

Paragraf

Penjelasan

(Modified Unqualified Opinion)

3. Opini Wajar Dengan Pengecualian (Qualified Opinion)
4. Opini Tidak Wajar (Adverse Opinion)
5. Tidak Memberikan Pendapat (Disclaimer Opinion)

2
Universitas Sumatera Utara

Opini audit yang diberikan auditor tidak dapat dinilai sebatas dalam
penyajian laporan keuangan, tetapi juga harus dapat mempertimbangkan
masalah eksistensi dan kontinuitas perusahaan dengan memberikan semacam
peringatan dini (early warning) kepada para pengguna laporan keuangan
terkait kondisi dan peristiwa tidak pasti (uncertainty) yang dapat berpotensi
menimbulkan resiko kerugian bagi para pengguna laporan keuangan. Salah
satu kondisi dan peristiwa yang tidak pasti itu adalah kemampuan dalam
aspek kelangsungan hidup perusahaan (going concern).
Opini audit going concern merupakan opini yang dikeluarkan oleh
auditor untuk mengevaluasi apakah ada keraguan tentang kemampuan
perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam periode
waktu yang tidak lebih dari satu tahun sejak tanggal laporan keuangan yang
sedang diaudit (IAI, 2001: SA Seksi 341). Sehingga di samping memberikan

opini mengenai kewajaran penyajian laporan keuangan, memberikan opini
mengenai kelangsungan hidup perusahaan (going concern) juga merupakan
bagian dari tanggung jawab auditor. Laporan audit dengan modifikasi
mengenai going concern merupakan suatu indikasi bahwa dalam penilaian
auditor terdapat resiko auditee tidak dapat bertahan dalam bisnis. Apabila
auditor menyimpulkan terdapat keraguan yang besar tentang kemampuan
perusahaan untuk terus going concern, maka opini wajar tanpa pengecualian
dengan paragraf penjelasan (modified unqualified opinion) harus diterbitkan
tanpa memperhatikan pengungkapan dalam laporan keuangan.

3
Universitas Sumatera Utara

Adapun beberapa faktor yang dapat menimbulkan ketidakpastian
auditor mengenai kelangsungan hidup sebuah perusahaan diantaranya adalah
kerugian

operasi,

kekurangan


modal

kerja

yang

berulang-ulang,

ketidakmampuan perusahaan membayar kewajiban yang jatuh tempo,
kehilangan pelanggan utama akibat terjadinya hal-hal yang tidak terduga
seperti

gempa

bumi

atau

banjir,


perundang-undangan

yang

dapat

membahayakan kemampuan entitas untuk beroperasi, dan lain sebagainya.
Bagi perusahaan yang mendapat opini audit going concern akan
berdampak terhadap kurangnya atau menurunnya kepercayaan publik
terhadap perusahaan tersebut, sehingga investor dan kreditur tidak bersedia
untuk menanamkan modalnya. Kekurangan modal akan mengakibatkan
kegiatan operasional perusahaan terganggu yang mempercepat masa
kebangkrutan. Keadaan inilah yang menjadi pertimbangan para investor dan
kreditur dalam berinvestasi sebab perusahaan yang bangkrut tidak akan
mampu memberikan return yang diharapkan oleh para investor. Selain itu,
opini audit going concern juga akan berdampak terhadap kemunduran harga
saham (Lin, et al., 2009). Menurut Kep-308/BEJ/07-2004 perusahaan yang
mendapat opini audit going concern kemungkinan besar akan di-delisting dari
Bursa Efek Indonesia dengan tetap memperhatikan kemungkinan perusahaan

dapat memperbaiki kinerjanya di tahun-tahun berikutnya. Akibatnya auditor
menghadapi dilema antara moral dan etika untuk memberikan opini audit
going concern karena dengan dikeluarkannya opini audit going concern,

4
Universitas Sumatera Utara

kondisi perusahaan akan semakin buruk. Kondisi ini disebut self-fulfilling
prophecy.

Atas dampak yang ditimbulkan akibat terganggunya kelangsungan
usaha perusahaan, pihak manajer perusahaan akan mengubah atau
memanipulasi laporan keuangannya sehingga tampak menjadi lebih baik. Hal
ini dilakukan untuk menunjukkan kinerja yang baik agar kegiatan operasional
perusahaan tidak terganggu. Salah satu contohnya adalah kasus Enron yang
memanipulasi laporan keuangannya dengan bekerjasama dengan KAP Arthur
Enderson, di mana melakukan pencatatan pendapatan yang tidak sesuai
dengan kondisi perusahaan yang sebenarnya. Akibatnya KAP Arthur
Enderson dinilai tidak independen dan gagal dalam menilai kemampuan
perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaannya.

Widyantari (2011) menyatakan bahwa “dari 228 perusahaan publik yang
mengalami kebangkrutan, Enron dan 95 perusahaan lainnya menerima opini
wajar tanpa pengecualian pada tahun sebelum terjadinya kebangkrutan”.
Meskipun pemberian opini audit going concern bukanlah tugas yang
mudah bagi seorang auditor, namun auditor harus bertanggung jawab untuk
tetap mengeluarkan opini audit going concern yang konsisten dengan kondisi
yang sebenarnya terjadi agar perusahaan dapat mengambil keputusan yang
lebih bijak dan tepat terkait dengan masalah yang sedang dihadapi.
Adapun beberapa faktor yang dapat menjadi tolak ukur dan kajian
untuk menentukan kelangsungan hidup (going concern) sebuah perusahaan
diantaranya: audit tenure, debt default, kondisi keuangan, kualitas audit,

5
Universitas Sumatera Utara

pertumbuhan perusahaan, dan ukuran perusahaan. Penelitian mengenai
faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan opini audit going concern telah
banyak dilakukan. Namun hasil penelitian tersebut masih menunjukkan
adanya perbedaan hasil penelitian.


Melihat

banyaknya

penelitian-penelitian

yang

telah

dilakukan

sebelumnya serta adanya ketidakseragaman hasil penelitian, maka peneliti
berkeinginan untuk meneliti kembali faktor-faktor yang mempengaruhi
penerimaan opini audit going concern.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti termotivasi untuk melakukan
penelitian dengan judul “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan
Opini Audit Going Concern (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014)”.


1.2

Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya,

maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian sebagai berikut:
Apakah audit tenure, debt default, kondisi keuangan, kualitas audit,
pertumbuhan perusahaan, dan ukuran perusahaan berpengaruh secara parsial
maupun simultan terhadap penerimaan audit going concern?

1.3

Tujuan Penelitian

6
Universitas Sumatera Utara

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai untuk mengetahui pengaruh
audit tenure, debt default, kondisi keuangan, kualitas audit, pertumbuhan

perusahaan, dan ukuran perusahaan terhadap penerimaan audit going concern
baik secara parsial maupun simultan.

1.4

Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini diantaranya adalah

sebagai berikut:
1. Bagi peneliti, untuk menambah pengetahuan dan pemahaman peneliti
mengenai pengaruh audit tenure, debt default, kondisi keuangan, kualitas
audit, pertumbuhan perusahaan, dan ukuran perusahaan terhadap
penerimaan opini audit going concern.
2. Bagi investor dan calon investor, sebagai bahan pertimbangan dan
informasi mengenai kelangsungan usaha suatu entitas (going concern )
sehingga investor dan calon investor dapat mengambil keputusan investasi
yang tepat berdasarkan laporan audit.
3. Bagi manajemen perusahaan, diharapkan dapat menjadi bahan referensi
dalam penentuan kebijakan-kebijakan perusahaan dan sebagai bahan
pertimbangan dalam mengambil keputusan yang memiliki dampak
terhadap kelangsungan usaha entitas di masa mendatang.

7
Universitas Sumatera Utara

4. Bagi peneliti selanjutnya, sebagai referensi, informasi, dan bahan acuan
penelitian yang sama di masa yang akan datang yang berkaitan dengan
penerimaan audit going concern.

1.5

Sistematika Penulisan
Penyusunan skripsi ini disajikan dengan sistematika sebagai berikut:

BAB I

: PENDAHULUAN
Pada bab ini diuraikan gambaran singkat dari isi penelitian
yang mencakup uraian latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, dan

sistematika penulisan.
BAB II

: TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini dijelaskan teori-teori yang menjadi dasar
terbentuknya

hipotesis sekaligus sebagai acuan untuk

melakukan penelitian yang di dalamnya berisi uraian
landasan teori, penelitian terdahulu, kerangka konseptual ,
dan hipotesis penelitian.
BAB III

: METODE PENELITIAN
Pada bab ini diuraikan secara mendetail mengenai metode
yang digunakan dalam penelitian meliputi jenis penelitian,
8
Universitas Sumatera Utara

defenisi

operasional,

jenis,

sumber,

dan

metode

pengumpulan data, populasi dan sampel, dan metode
analisis data.
BAB IV

: PEMBAHASAN
Pada bab ini berisi deskriptif penelitian, analisis
penelitian, pengujian hipotesis, dan hasil penelitian.

BAB V

: KESIMPULAN
Pada bab ini dijelaskan simpulan, keterbatasan atas
penelitian ini serta saran peneliti atas hasil penelitian ini.

9
Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 50 95

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Concern (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014)

1 21 99

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2012-2014.

0 3 15

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN OPINI AUDIT Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2012-2014.

0 3 17

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 3 18

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Concern (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014)

0 0 11

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Concern (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014)

0 0 2

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Concern (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014)

0 1 28

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Concern (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014)

0 0 3

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Concern (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014)

0 1 5