Model Optimum Budidaya Padi Intensif Dengan Pertimbangan Gas Metan Pada Sawah Irigasi Teknis
MODEL OPTIMUM BUDIDAYA PADI INTENSIF
DENGAN PERTIMBANGAN GAS METAN PADA SAWAH IRIGASI
TEKNIS.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis pola perubahan kualitas
tanah, kualitas air dan gas Metan (CH 4 ) akibat peningkatan intensitas
pertanaman, (2) menganalisis produktivitas dan ekonomi akibat peningkatan
intensitas pertanaman padi pada lahan sawah irigasi teknis,(3) menyusun model
optimum budidaya padi intensif pada sawah irigasi teknis dengan pendekatan
Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) yang rendah emisi gas metan secara
berkelanjutan, dan (4) menganalisis indeks keberlanjutan model optimum
budidaya padi intensif dengan peningkatan intensitas pertanaman pada sawah
irigasi teknis serta (5) menyusun strategi kebijakan dalam penerapan model
optimum budidaya padi intensif pada sawah irigasi teknis dengan pendekatan PTT
yang rendah emisi gas metan secara berkelanjutan. Penelitian ini menggunakan
rancangan petak terbagi. Perlakuan Sistem Pengairan sebagai faktor petak utama
yakni sistem pengairan terputus dan sistem mengalir secara terus menerus
(penggenangan) dan Pemupukan sebagai faktor anak petak yaitu perlakuan
pemupukan dilakukan berdasarkan Rekomendasi Permentan No 40 Tahun 2007
dan rekomendasi pemupukan berdasarkan analisis laboratorium dengan 8 taraf
perlakuan pemupukan dengan 3 ulangan. Analisis data kualitas tanah, air, emisi
metan, produksi dan produktivitas padi dilakuan dengan analisis sidik ragam atau
ANOVA dan untuk analisis produksi, produktivitas dan emisi metan dilanjutkan
dengan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT). Selanjutnya Analisis
Keberlanjutan modifikasi RAPFISH ini dinamakan Rapfarm (Rapid Appraisal for
Farming) dengan menggunakan metode multidimensional scaling (MDS), untuk
menyusun skenario digunakan pendekatan sistem model dinamik. Hasil penelitian
menunjukkan sistem budidaya padi intensif dengan peningkatan intensitas
pertanaman tidak menurunkan kualitas tanah dan kualitas air dan emisi metan
dapat ditekan sampai 66,05%. Budidaya padi intensif dengan peningkatan
intensitas pertanaman sampai empat musim tanam dalam satu tahun dengan
pendekatan PTT dapat meningkatkan produksi dan produktivitas padi sampai
30% dan meningkatkan pendapatan petani secara nyata. Model Optimum
budidaya padi intensif yaitu menanam padi empat kali dalam satu tahun dengan
pola tanam padi-padi-padi-padi menggunakan sistem PTT khususnya dengan
sistem pengairan intermittent dan pemberian pupuk sesuai kebutuhan hara
tanaman (rekomendasi hasil analisis laboratorium dengan dosis 100% ditambah
probiotik). Nilai metan dengan penerapan model optimum dapat diturunkan secara
signifikan dari 218.826.889,43 kg CH 4 dapat menjadi 397.181,03 kg CH 4 pada
tahun 2030. Nilai indeks keberlanjutan model optimum budidaya padi intensif,
berkisar antara 42,84-66,54 (masuk ke dalam kategori cukup) dan hasil uji
statistik menunjukkan bahwa metode RAP-INLASIT-IP 400 cukup baik untuk
dipergunakan sebagai salah satu alat untuk mengevaluasi keberlanjutan penerapan
model optimum budidaya padi intensif pada sawah irigasi teknis.
Kata kunci: Model, Optimum, Budidaya Padi Intensif, Metan, Keberlanjutan
Universitas Sumatera Utara
THE OPTIMUM MODEL OF INTENSIVE RICE CULTIVATION BY GAS
OF METHANE CONSIDERATION AT TECHNICAL IRRIGATION OF
RICE FIELD
ABSTRACT
The objectives of this research are (1) to analyze the changing patterns of soil
quality, water quality and Methane (CH 4 ) due to cropping index improvement, (2)
to analyze productivity and economic due to the increasing of rice cultivation
intensity at technical irrigated rice field, (3) to arrange the optimum model of
intensive rice cultivation at technical irrigated rice field by Integrated Crop
Management (ICM) approach with low methane emission sustainably, and (4) to
analyze sustainable index of optimum model of intensive rice cultivation with
cropping index improvement at technical irrigated rice field and (5) to arrange
the policy strategy in the implementation of optimum model of intensive rice
cultivation at technical irrigated rice field by Integrated Crop Management (ICM)
with low methane emission sustainably. This research used split plot design. The
treatment of irrigation systems as the main split plot factor is intermittent
irrigation and continuous system (flooded) and fertilization as sub plot factor
which is fertilization treatment are applied, based on the Recommendation of the
Minister of Agriculture No. 40/2007 and based on laboratory analysis
recommendation with 8 levels of fertilization treatment with 3 replications. Data
analysis for soil quality, water, methane emissions, production and rice
productivity are done by analysis of variance (ANOVA) and for the analysis of
production, productivity and the methane emission are continued into Duncan
Multiple Range Test (DMRT) test. Further sustainability analysis of the RAPFISH
modification is called Rapfarm (Rapid Appraisal for Farming) by using the
multidimensional scaling (MDS) method, to arrange the scenario is used dynamic
model systems approach. The result of study showed that intensive rice cultivation
by increasing of planting intensity did not reduce soil and water quality and
methane emission can be pushed until 66,05%. Cultivation of intensive rice by
increasing of planting season up to four planting seasons in a year by ICM
approach can increase rice production and productivity up to 30% and also
increase farmer’s income significantly. Optimum Model of intensive rice
cultivation is by planting rice for four times a year with the planting pattern of
rice-rice-rice-rice by using ICM system especially by using intermittent irrigation
system and fertilization appropriate for plant nutrients (recommendation from
result of laboratory analysis with the dosage 100% plus probiotic). The value of
methane with optimum model application can be reduced significantly from
218.826.889,43 kg CH 4 to 397.181,03 kg CH 4 in 2030. The value of sustainable
index of optimum model of intensive rice cultivation has range between 42,8466,54 (included in the category of sufficiency) and the result of statistical test
showed that RAP-INLASIT-IP 400 method is good enough to be used as one of the
devices to evaluate the sustainability implementation optimum model of intensive
rice cultivation on technical irrigated rice field.
Keywords: Model, Optimum, Intensive Rice Cultivation, Methane, Sustainability
Universitas Sumatera Utara
DENGAN PERTIMBANGAN GAS METAN PADA SAWAH IRIGASI
TEKNIS.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis pola perubahan kualitas
tanah, kualitas air dan gas Metan (CH 4 ) akibat peningkatan intensitas
pertanaman, (2) menganalisis produktivitas dan ekonomi akibat peningkatan
intensitas pertanaman padi pada lahan sawah irigasi teknis,(3) menyusun model
optimum budidaya padi intensif pada sawah irigasi teknis dengan pendekatan
Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) yang rendah emisi gas metan secara
berkelanjutan, dan (4) menganalisis indeks keberlanjutan model optimum
budidaya padi intensif dengan peningkatan intensitas pertanaman pada sawah
irigasi teknis serta (5) menyusun strategi kebijakan dalam penerapan model
optimum budidaya padi intensif pada sawah irigasi teknis dengan pendekatan PTT
yang rendah emisi gas metan secara berkelanjutan. Penelitian ini menggunakan
rancangan petak terbagi. Perlakuan Sistem Pengairan sebagai faktor petak utama
yakni sistem pengairan terputus dan sistem mengalir secara terus menerus
(penggenangan) dan Pemupukan sebagai faktor anak petak yaitu perlakuan
pemupukan dilakukan berdasarkan Rekomendasi Permentan No 40 Tahun 2007
dan rekomendasi pemupukan berdasarkan analisis laboratorium dengan 8 taraf
perlakuan pemupukan dengan 3 ulangan. Analisis data kualitas tanah, air, emisi
metan, produksi dan produktivitas padi dilakuan dengan analisis sidik ragam atau
ANOVA dan untuk analisis produksi, produktivitas dan emisi metan dilanjutkan
dengan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT). Selanjutnya Analisis
Keberlanjutan modifikasi RAPFISH ini dinamakan Rapfarm (Rapid Appraisal for
Farming) dengan menggunakan metode multidimensional scaling (MDS), untuk
menyusun skenario digunakan pendekatan sistem model dinamik. Hasil penelitian
menunjukkan sistem budidaya padi intensif dengan peningkatan intensitas
pertanaman tidak menurunkan kualitas tanah dan kualitas air dan emisi metan
dapat ditekan sampai 66,05%. Budidaya padi intensif dengan peningkatan
intensitas pertanaman sampai empat musim tanam dalam satu tahun dengan
pendekatan PTT dapat meningkatkan produksi dan produktivitas padi sampai
30% dan meningkatkan pendapatan petani secara nyata. Model Optimum
budidaya padi intensif yaitu menanam padi empat kali dalam satu tahun dengan
pola tanam padi-padi-padi-padi menggunakan sistem PTT khususnya dengan
sistem pengairan intermittent dan pemberian pupuk sesuai kebutuhan hara
tanaman (rekomendasi hasil analisis laboratorium dengan dosis 100% ditambah
probiotik). Nilai metan dengan penerapan model optimum dapat diturunkan secara
signifikan dari 218.826.889,43 kg CH 4 dapat menjadi 397.181,03 kg CH 4 pada
tahun 2030. Nilai indeks keberlanjutan model optimum budidaya padi intensif,
berkisar antara 42,84-66,54 (masuk ke dalam kategori cukup) dan hasil uji
statistik menunjukkan bahwa metode RAP-INLASIT-IP 400 cukup baik untuk
dipergunakan sebagai salah satu alat untuk mengevaluasi keberlanjutan penerapan
model optimum budidaya padi intensif pada sawah irigasi teknis.
Kata kunci: Model, Optimum, Budidaya Padi Intensif, Metan, Keberlanjutan
Universitas Sumatera Utara
THE OPTIMUM MODEL OF INTENSIVE RICE CULTIVATION BY GAS
OF METHANE CONSIDERATION AT TECHNICAL IRRIGATION OF
RICE FIELD
ABSTRACT
The objectives of this research are (1) to analyze the changing patterns of soil
quality, water quality and Methane (CH 4 ) due to cropping index improvement, (2)
to analyze productivity and economic due to the increasing of rice cultivation
intensity at technical irrigated rice field, (3) to arrange the optimum model of
intensive rice cultivation at technical irrigated rice field by Integrated Crop
Management (ICM) approach with low methane emission sustainably, and (4) to
analyze sustainable index of optimum model of intensive rice cultivation with
cropping index improvement at technical irrigated rice field and (5) to arrange
the policy strategy in the implementation of optimum model of intensive rice
cultivation at technical irrigated rice field by Integrated Crop Management (ICM)
with low methane emission sustainably. This research used split plot design. The
treatment of irrigation systems as the main split plot factor is intermittent
irrigation and continuous system (flooded) and fertilization as sub plot factor
which is fertilization treatment are applied, based on the Recommendation of the
Minister of Agriculture No. 40/2007 and based on laboratory analysis
recommendation with 8 levels of fertilization treatment with 3 replications. Data
analysis for soil quality, water, methane emissions, production and rice
productivity are done by analysis of variance (ANOVA) and for the analysis of
production, productivity and the methane emission are continued into Duncan
Multiple Range Test (DMRT) test. Further sustainability analysis of the RAPFISH
modification is called Rapfarm (Rapid Appraisal for Farming) by using the
multidimensional scaling (MDS) method, to arrange the scenario is used dynamic
model systems approach. The result of study showed that intensive rice cultivation
by increasing of planting intensity did not reduce soil and water quality and
methane emission can be pushed until 66,05%. Cultivation of intensive rice by
increasing of planting season up to four planting seasons in a year by ICM
approach can increase rice production and productivity up to 30% and also
increase farmer’s income significantly. Optimum Model of intensive rice
cultivation is by planting rice for four times a year with the planting pattern of
rice-rice-rice-rice by using ICM system especially by using intermittent irrigation
system and fertilization appropriate for plant nutrients (recommendation from
result of laboratory analysis with the dosage 100% plus probiotic). The value of
methane with optimum model application can be reduced significantly from
218.826.889,43 kg CH 4 to 397.181,03 kg CH 4 in 2030. The value of sustainable
index of optimum model of intensive rice cultivation has range between 42,8466,54 (included in the category of sufficiency) and the result of statistical test
showed that RAP-INLASIT-IP 400 method is good enough to be used as one of the
devices to evaluate the sustainability implementation optimum model of intensive
rice cultivation on technical irrigated rice field.
Keywords: Model, Optimum, Intensive Rice Cultivation, Methane, Sustainability
Universitas Sumatera Utara