Perancangan Sekolah Tinggi Alkitab Tiranus Bandung dengan Tema Joyful.

(1)

ABSTRAK

Sekolah Alkitab merupakan tempat terjadinya aktivitas belajar mengajar mengenai kerohanian dan isi dari Alkitab serta mendapatkan pengajaran tentang menjadi seorang penginjil yang siap diutus dalam misi penginjilan. Setiap mahasiswa yang belajar di Sekolah Alkitab ini adalah mereka yang terpanggil untuk menjadi seorang penginjil atau pembawa kabar sukacita. Sekolah Tinggi Alkitab Tiranus ini merupakan sekolah tinggi yang memberikan pengajaran tentang Alkitab dan berbagai pengajaran tentang misi atau penginjilan. Seluruh mahasiswa dapat memperdalam ilmu tentang kerohanian dan menjadi penginjil lebih dalam, karena sesuai dengan visi dan misi Tiranus yaitu menghasilkan mahasiswa yang siap untuk menjalani misi dengan menjadi penginjil. Dalam perancangan Sekolah Tinggi Alkitab Tiranus ini memakai konsep Spirit of Gospel dan tema Joyful. Material yang dipilih adalah batu alam dan kayu dengan warna cream sebagai warna dominan ruangan, untuk pola ruangan menggunakan konsep yang sesuai dengan visi misi sekolah yaitu misi, sehingga dipilih pola radial untuk sirkulasi ruangan dan layout keseluruhan, karena pola radial sesuai dengan misi yaitu bergerak keluar dari satu titik.

Kata kunci: sekolah tinggi, Tiranus, misi, Spirit of Gospel, Joyful, radial


(2)

ABSTRACT

Bible School is a place for the priest candidates to study about spirituality and the Bible before they are sent for evangelical duties. Each student in the Bible School is those who want to be a priest or the bearer of joy. Tiranus Bible High School is a high school that focuses on the teaching of Bible and evangelism. All students receive knowledge on spirituality and learn to be a good priest. This is in accordance to Tiranus’ vision and mission to produce graduates who are ready for evangelical duties.In the design of the Tiranus Bible School, the concept of Spirit of Gospel and Joyful theme are applied. The materials used are natural stone and cream-colored woods as the dominant color in the room. The room pattern follows the concept adopted from the vision and mission of the school by using a radial pattern for the room circulation and overall layout, because the radial pattern is in accordance to the mission: to move away from one point of departure.


(3)

DAFTAR ISI COVER LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PUBLIKASI LEMBAR ORISINALITAS ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL

BAB I: PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ……….……….. 1

1.2.Identifikasi Masalah…………... 2

1.3.Ide / Gagasan Perancangan……….. 2

1.4.Rumusan Masalah……… 4

1.5.Tujuan Perancangan………. 4

1.6.Manfaat Perancangan………... 4

1.7.Ruang Lingkup Perancangan ……….. 5

1.8.Sistematika Penulisan………... 5

BAB II: LANDASAN TEORI 2.1.Pengertian dan Tujuan Sekolah Tinggi……….………... 6

2.1.1 Pengertian………. 6

2.1.2 Tujuan Sekolah Tinggi……….. 6

2.2.Pengertian Sekolah Tinggi Alkitab………. 7

2.2.1 Pengertian Sekolah Tinggi Alkitab Kristen……… 7

2.3.Ruang pada Sekolah Alkitab……….. 8

2.3.1 Ruang Kuliah Teori……….. 8

2.3.2 Ruang Audio Visual……….. 9

2.3.3 Ruang Doa………..……….. 13

2.3.4 Ruang Perpustakaan……….. 13

2.4.Standar Ergonomi.………... 15

2.5.Studi Banding………... 18

2.5.1 Harvest International Theological Seminary………. 18


(4)

BAB III: DESKRIPSI OBJEK STUDI

3.1.Profil Sekolah Tinggi Alkitab Tiranus………... 21

3.1.1 Visi dan Misi Sekolah Tinggi Alkitab Tiranus...22

3.1.2 Tujuan... 23

3.1.3 Data Sekolah Tinggi Alkitab Tiranus... 23

3.2.Deskripsi Proyek...………. 24

3.3.Deskripsi Site... 25

3.3.1 Analisa Fungsi... 25

3.3.2 Analisa Site... 26

3.4.Identifikasi User... 29

3.5.Tabel Kebutuhan Ruang... 30

3.5.1 Bubble Diagram... 36

3.5.2 Zoning Blocking... 39

3.6.Sketsa Ruang... 42

3.6.1 Ruang Kelas Teori... 42

3.6.2 Ruang Doa... 43

BAB IV: PERANCANGAN SEKOLAH TINGGI ALKITAB TIRANUS 4.1.Penjelasan Tema dan Konsep………..………. 44

4.2.Implementasi Tema dan Konsep…...………... 46

4.2.1 Konsep Bentuk... 46

4.2.2 Konsep Pola... 47

4.2.3 Konsep Warna... 47

4.2.4 Konsep Material... 49

4.2.5 Pencahayaan... 49

4.2.6 Penghawaan... 50

4.2.7 Keamanan... 51

4.3.Perancangan General………...………… 52

4.4.Perancangan Denah Khusus... 54

4.4.1 Lantai 1 Gedung A... 54

4.4.2 Lantai 1 Gedung B... 57

BAB V: SIMPULAN DAN SARAN 5.1.Simpulan………... 64

5.2.Saran...………... 65 DAFTAR PUSTAKA


(5)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Standar Ergonomi Antropometrik ………. 16

Gambar 2.2 Standar Ergonomi Duduk...……… 16

Gambar 2.3 Standar Ergonomi Perpustakaan... ………... 17

Gambar 2.4 Standar Ergonomi Kamar Tidur ………..……….. 17

Gambar 2.5 Harvest International Theological Seminary ……...….….. 18

Gambar 2.6 Seminari Alkitab Asia Tenggara ………. 19

Gambar 3.1 Sekolah Tinggi Alkitab Tiranus………..… 26

Gambar 3.2 Denah Objek Studi 1………..…………..… 27

Gambar 3.3 Denah Objek Studi 2………...….……… 28

Gambar 3.4 Denah Objek Studi 3……… 28

Gambar 3.5 Denah Objek Studi 4……… 28

Gambar 3.6 Denah Objek Studi 5……… 29

Gambar 3.7 Denah Objek Studi 6………...……… 29

Gambar 3.8 Bubble Diagram Lantai 1 Gedung A……….…. 36

Gambar 3.9 Bubble Diagram Lantai 2 Gedung A ……….…… 36

Gambar 3.10 Bubble Diagram Lantai 3 Gedung A ………... 37

Gambar 3.11 Bubble Diagram Lantai 1 Gedung B ………. 37

Gambar 3.12 Bubble Diagram Lantai 2 Gedung B ……… 38

Gambar 3.13 Bubble Diagram Lantai 3 Gedung B……….. 38

Gambar 3.14 Zoning Blocking Lantai 1 Gedung A ………... 39

Gambar 3.15 Zoning Blocking Lantai 1 Gedung A………. 39

Gambar 3.16 Zoning Blocking Lantai 1 Gedung A ……….40

Gambar 3.17 Zoning Blocking Lantai 1 Gedung A ………... 40

Gambar 3.18 Zoning Blocking Lantai 1 Gedung A ………... 41

Gambar 3.19 Zoning Blocking Lantai 1 Gedung A ……….. 41

Gambar 3.20 Sketsa Ruang Kelas Teori….……….... 42


(6)

Gambar 4.1 Studi Image Spirit of Gospel …..………. 44

Gambar 4.2 Studi Image Joyful……..………. 45

Gambar 4.3 Bentuk Organis... ……… 46

Gambar 4.4 Konsep Radial... ……… 47

Gambar 4.5 Warna Natural... ………. 48

Gambar 4.6 Implementasi Warna Pada Ruangan………. 48

Gambar 4.7 Material Kayu dan Karpet ...……….. 49

Gambar 4.8 Pencahayaan pada Ruang Kelas……….. 50

Gambar 4.9 AC Central... ……… 50

Gambar 4.10 AC Split...………... 50

Gambar 4.11 Exhaust Fan... ………. 50

Gambar 4.12 CCTV... ………. 51

Gambar 4.13 Sprinkler... ………. 51

Gambar 4.14 Fire Extinguisher... ………. 51

Gambar 4.15 Denah General Lantai 1 Gedung A dan B...…………. 52

Gambar 4.16 Denah General Lantai 2 Gedung A dan B...…………. 53

Gambar 4.17 Denah General Lantai 3 Gedung A dan B ………... 53

Gambar 4.18 Potongan General Gedung A dan B ………....……. 54

Gambar 4.19 Furniture Layout Lantai 1 Gedung A... ……. 54

Gambar 4.20 Potongan Lantai 1 Gedung A.……….. 55

Gambar 4.21 Perspektif Resepsionis Gedung A………….……….. 56

Gambar 4.22 Layout Auditorium Gedung A.……….. 56

Gambar 4.23 Perspektif Auditorium Gedung A.…….……….. 57

Gambar 4.24 Furniture Layout Lantai 1 Gedung B.……….. 57

Gambar 4.25 Potongan Lantai 1 Gedung B.……….. 58

Gambar 4.26 Perspektif Lobby Gedung B.……….. 59

Gambar 4.27 Wall Treatment Ruang Kelas.……….. 60


(7)

Gambar 4.29 Perspektif Ruang Kelas Besar.……….. 61

Gambar 4.30 Kursi Kuliah.…...……….. 61

Gambar 4.31 Detail Furniture Kursi Kuliah.……….. 62


(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kebutuhan Ruang Gedung A ………...…. 30 Tabel 3.2 Kebutuhan Ruang Gedung B ………...…. 32 Tabel 3.3 Kebutuhan Gedung Asrama ………...…… 35


(9)

1 BAB I

PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang

Sekolah Tinggi Alkitab sering juga disebut sebagai seminari, pengertian dari seminari ini adalah seminari berasal dari kata bahasa Latin yaitu ‘semen´ artinya adalah benih atau bibit, dan juga bahasa Latin lainnya, yaitu ‘seminarium’ yang berarti tempat pembibitan atau tempat persemaian benih. Maka dapat diartikan seminari atau sekolah tinggi Alkitab ini adalah tempat benih-benih panggilan iman yang terdapat dalam diri setiap orang secara khusus mendapatkan pengajaran khusus tentang ajaran dalam Alkitab dengan dukungan dari staff pengajar yang ada.

Sekolah Tinggi Alkitab Tiranus merupakan sebuah sekolah Alkitab yang berada di Bandung. Dengan pengajaran yang diberikan tentang pembahasan mengenai keseluruhan isi pada Alkitab, sehingga setiap orang yang belajar di Sekolah Alkitab ini dapat mengerti tentang Alkitab lebih jauh. Banyaknya juga pengajaran tentang agama Kristen yang menyimpang, sehingga dengan adanya sekolah Alkitab ini dapat memberikan pernyataan yang benar tentang Alkitab dan tidak akan terjadi kesalahpahaman lagi tentang ajaran Alkitab. Untuk menanggulangi hal ini, keberadaan sebuah Sekolah Tinggi Alkitab sangat penting, karena disitu lah akan dikupas tuntas semua tentang ajaran Kristen, dengan adanya Sekolah Alkitab ini dapat menjadi sarana masyarakat


(10)

2 mengenal lebih dekat ajaran-ajaran di Alkitab dan lebih dekat dengan Tuhan Yesus. Sekolah Alkitab ini kita tidak hanya diajarkan tentang pengetahuan agama Kristen saja, tapi pengajaran seperti kepemimpinan, penggembalaan, musik gerejawi dan pengajaran lainnya akan diberikan, sesuai dengan kebutuhan dan keinginan kita memperdalam dalam hal tersebut.

Belum semua aspek terpenuhi di Sekolah Tinggi Alkitab Tiranus ini, sehingga masih banyak terdapat kekurangan dalam sekolah ini. Terutama yang akan dibahas adalah tentang bangunan secara keseluruhan sekolah Alkitab ini. Sekolah Tinggi Alkitab Tiranus ini sendiri mempunyai beberapa fasilitas yang digunakan sebagai sarana untuk kegiatan belajar dan mengajar, namun belum semua fasilitas yang tersedia itu dapat dikatakan layak untuk dipakai di sebuah Sekolah Tinggi Alkitab. Masih terdapat kekurangan dari segi fisik bangunan kampus Tiranus, maka dari itu penulis ingin merancang desain interior yang baru untuk Sekolah Tinggi Alkitab Tiranus ini, sehingga dari semua aspek, baik fasilitas ataupun secara tata ruang akan diorganisasikan secara menyeluruh dan akan memenuhi kelayakkan untuk Sekolah Tinggi Alkitab Tiranus.

1.2Identifikasi Masalah

Apabila dilihat dari latar belakang masalah, maka bisa ditarik kesimpulan yang mengacu pada:

1. Masih terbatasnya fasilitas ruang di Sekolah Alkitab. 2. Kurangnya fasilitas ruang penunjang mata kuliah. 3. Belum tersusunnya organisasi ruang yang benar.

1.3Ide / Gagasan Perancangan

Berawal dari keinginan agar masyarakat khususnya umat Kristiani dapat lebih mengerti dan memahami tentang ajaran agama Kristen sendiri, dan juga mendidik orang-orang yang berkerinduan untuk menjadi Hamba Tuhan dan Pendeta atau Full Timer dalam satu bidang di Gereja nya. Karena begitu


(11)

3 banyak saat ini ajaran yang menyesatkan agama Kristen, dengan adanya Sekolah Alkitab ini diharapkan masyarakat dapat lebih terbuka pikirannya mengenai agama Kristen dan semakin cinta dengan Tuhan.

Dengan adanya keinginan agar fasilitas di Sekolah Alkitab ini terpenuhi sesuai dengan kebutuhan, dan memberikan ide baru untuk perancangan Sekolah Alkitab yang dilengkapi dengan rumah doa, ruang aula yang luas yang berfungsi untuk ibadah, dan area asrama.

Sekolah Tinggi Alkitab Tiranus ini mempunyai dua unit bangunan utama yang menjadi perancangan, yaitu Gedung A yang digunakan sebagai gedung administrasi, kantor ketua dan staff Tiranus, terdapat ruang auditorium/aula yang digunakan untuk ibadah, sedangkan Gedung B digunakan untuk area belajar mengajar yang didominasi oleh ruang kelas kuliah.

Dikarenakan Sekolah Alkitab ini berlokasi di daerah pegunungan atau dataran tinggi, maka sangat tepat untuk membuat rumah doa dengan situasi yang tenang dan sunyi, hal ini yang belum banyak dibuat oleh Sekolah Alkitab lainnya, begitu pun dengan ruang aula yang ada, pada umumnya ruang aula tidak di desain secara khusus, hanya berupa gedung serbaguna saja, namun untuk perancangan ini akan dirancang ruang aula yang memenuhi standar akustik dan ergonomi, sehingga sangat layak untuk dijadikan tempat ibadah, begitu pun dengan area asrama, karena akan banyak mahasiswa yang berasal dari luar kota atau pulau, maka Sekolah Alkitab ini menyediakan asrama untuk tempat tinggal mereka, begitu pun dengan mahasiswa lainnya yang berasal dari dalam kota, akan tetap diwajibkan tinggal di asrama agar proses belajar tetap terfokus dan membuat mahasiswa akan meningkatkan kosentrasi dalam kegiatan kampus.

Dengan penjelasan mengenai ide/gagasan tentang perancangan ini, maka penulis memberikan konsep yang akan dipakai di perancangan Sekolah Tinggi Alkitab Tiranus ini dengan memakai konsep ‘Spirit of Gospel’, penjelasan mengenai konsep ini berawal dari pemikiran tentang pengajaran sekolah Alkitab yang mengandung semangat dalam mengabarkan Injil, sehingga kata ‘spirit´ ini dapat mengartikan sebuah semangat yang ingin dituju dalam mengabarkan Injil atau Gospel tersebut.


(12)

4 1.4Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan latar belakang diatas, maka dibuatlah sebuah rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana merancang interior Sekolah Alkitab berdasarkan konsep Spirit of Gospel?

2. Bagaimana membagi area antara area belajar mengajar, area asrama dan area rumah doa sesuai konsep pada dua unit bangunan yang terpisah?

1.5Tujuan Perancangan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka dibuatlah tujuan perancangan sebagai berikut:

1. Agar sekolah Alkitab ini dirancang dengan konsep yang sesuai dengan bidang yang dilakukan pada sekolah Alkitab ini.

2. Organisasi ruang dalam setiap bangunan itu sangat penting, begitu pun dalam sekolah Alkitab, sehingga setiap kegiatan dapat berjalan dengan baik tanpa mengganggu aktivitas lain yang ada.

1.6Manfaat Perancangan

1. Sebagai pertimbangan agar desainer mampu menggabungkan gaya modern kedalam perancangan Sekolah Alkitab ini, dan letak Sekolah Alkitab ini berada di daerah pegunungan, sehingga konsep alam itu tetap ada.

2. Agar terciptanya sebuah perkembangan desain pada bangunan sekolah. Sehingga bangunan sekolah Alkitab ini mempunyai cirri khas desain yang berbeda dengan sekolah lainnya.

3. Agar masyarakat menyadari betapa pentingnya sebuah desain interior pada bangunan sekolah, karena desain tidak hanya berbicara tentang konsep atau gaya yang dipakai saja, namun juga memperhatikan organisasi ruang yang terkadang tidak dirancang dengan perhitungan yang benar.


(13)

5 1.7Ruang Lingkup Perancangan

Perancangan Sekolah Teologi ini dikhususkan untuk masyarakat yang ingin lebih jauh mengetahui tentang ajaran agama Kristen dan ada kerinduan menjadi Hamba Tuhan, jenjang Sekolah Teologi ini setara dengan kuliah pada umumnya, jadi bagi masyarakat yang telah lulus dari Sekolah Menengah Atas dan juga bagi masyarakat yang ingin melanjutkan studi Sarjana 2 atau Pasca Sarjana.

1.8 Sistematika Penulisan BAB I

Bab ini berisikan latar belakang Sekolah Alkitab dan ide / gagasan sebuah perancangan desain interior yang dilengkapi oleh rumusan masalah, tujuan perancangan, manfaat perancangan, serta ruang lingkup perancangan agar dapat memberikan sebuah desain Sekolah Alkitab yang sesuai atau terarah dan juga jelas (efektif dan efisien).

BAB II

Bab ini berisikan tentang standard ergonomi, penjelasan perbedaan Sekolah Teologi dan Sekolah Alkitab, penerapan akustik pada ruangan aula atau audiovisual, standar ruang perkuliahan, ruang doa dan ruang asrama. Dan juga terdapat studi banding dari dua kampus lainnya.

BAB III

Bab ini berisikan Deskripsi proyek, Analisa site, Analisa fungsi, Identifikasi user, Konsep pada Obyek studi, serta programming Flow Activity, Kebutuhan ruang, Zoning Blocking, Bubble diagram dan lain sebagainya yang berguna sebagai dasar dari sebuah perancangan untuk menciptakan sebuah desain perancangan yang dapat menjawab kebutuhan.


(14)

64 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan

Dalam melakukan perancangan sebuah sekolah tinggi dibutuhkan pertimbangan dari berbagai hal, terutama dalam merancang Sekolah Tinggi Alkitab Tiranus ini. Melihat dari permasalahan yang terjadi, pada dasar nya banyak perubahan yang harus dilakukan, karena masih banyak fasilitas ruang yang belum bisa dipakai secara maksimal sesuai dengan kebutuhan. Maka dari itu dibutuhkan konsep yang mendukung untuk mendesain sekolah Alkitab ini. Dalam mendesain dengan konsep yang sudah ditentukan pun tetap harus disesuaikan dengan kondisi bangunan yang ada, yang tidak dapat sepenuhnya dipaksakan dengan desain yang ingin dibuat.

Perancangan Sekolah Tinggi Alkitab Tiranus ini memakai tema Joyful dan konsep Spirit of Gospel dengan pola radial atau menyebar, karena sesuai dengan visi dan misi kampus Tiranus yang kuat dalam pengajaran misi atau penginjilan terhadap mahasiswa nya, maka dirasakan konsep yang dipilih sangat sesuai dengan keadaan sebenarnya kampus Tiranus ini. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah ergonomi dalam kelas dan koridor sebuah bangunan.


(15)

65 5.2 Saran

Dalam mendesain sebuah sekolah, harus diperhatikan dalam segala hal baik ergonomi dan desain secara keseluruhannya. Begitu pun dalam merancang sebuah Sekolah Tinggi Alkitab, diperlukan konsep yang juga mendukung dari visi dan misi sekolah tersebut. Sehingga, Sekolah Tinggi Alkitab tidak lagi pada umumnya yang terkesan formal dan kaku, karena dengan mengikuti perkembangan desain, banyak hal yang dapat dieksplorasi menjadi konsep desain sekolah tersebut. Namun perbandingan desain dan ergonomi itu harus sama, sehingga kebutuhan ruang juga tetap terpenuhi dengan standar yang diikuti, dan konsep desainnya pun unik dan tidak terkesan kaku dan formal seperti Sekolah Tinggi Alkitab lainnya.


(16)

DAFTAR PUSTAKA

Marshall Long. 2005. Architectural Acoustics.Academic Press Ching, Francis D.K. 1996. Ilustrasi Desain Interior. Jakarta Erlangga

Panero, Julius & Zelnik, Martin. 1979.“Dimensi Manusia dan Ruang Interior”. Jakarta: Erlangga De Chiara, Joseph dan Hancock, John. Time Saver Standards for Building Types. USA: McGraw Hill

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pus-taka.

www.indocell.net (diakses pada hari Minggu, 1 Juni 2014, pukul 18.35 WIB) repository.usu.ac.id (diakses pada hari Minggu, 1 Juni 2014, pukul 21.22 WIB) www.anneahira.com (diakses pada hari Senin, 8 September 2014, pukul 10:31 WIB) www.rokhim.net (diakses pada hari Senin, 8 September 2014, pukul 10:34 WIB) www.scribd.com (diakses pada hari Rabu, 10 September 2014, pukul 09:36 WIB) www.artikata.com (diakses pada hari Rabu, 10 september 2014, pukul 09:45 WIB) www.kbbi.web.id (diakses pada hari Rabu, 10 September 2014, pukul 09:47 WIB)


(1)

3 banyak saat ini ajaran yang menyesatkan agama Kristen, dengan adanya Sekolah Alkitab ini diharapkan masyarakat dapat lebih terbuka pikirannya mengenai agama Kristen dan semakin cinta dengan Tuhan.

Dengan adanya keinginan agar fasilitas di Sekolah Alkitab ini terpenuhi sesuai dengan kebutuhan, dan memberikan ide baru untuk perancangan Sekolah Alkitab yang dilengkapi dengan rumah doa, ruang aula yang luas yang berfungsi untuk ibadah, dan area asrama.

Sekolah Tinggi Alkitab Tiranus ini mempunyai dua unit bangunan utama yang menjadi perancangan, yaitu Gedung A yang digunakan sebagai gedung administrasi, kantor ketua dan staff Tiranus, terdapat ruang auditorium/aula yang digunakan untuk ibadah, sedangkan Gedung B digunakan untuk area belajar mengajar yang didominasi oleh ruang kelas kuliah.

Dikarenakan Sekolah Alkitab ini berlokasi di daerah pegunungan atau dataran tinggi, maka sangat tepat untuk membuat rumah doa dengan situasi yang tenang dan sunyi, hal ini yang belum banyak dibuat oleh Sekolah Alkitab lainnya, begitu pun dengan ruang aula yang ada, pada umumnya ruang aula tidak di desain secara khusus, hanya berupa gedung serbaguna saja, namun untuk perancangan ini akan dirancang ruang aula yang memenuhi standar akustik dan ergonomi, sehingga sangat layak untuk dijadikan tempat ibadah, begitu pun dengan area asrama, karena akan banyak mahasiswa yang berasal dari luar kota atau pulau, maka Sekolah Alkitab ini menyediakan asrama untuk tempat tinggal mereka, begitu pun dengan mahasiswa lainnya yang berasal dari dalam kota, akan tetap diwajibkan tinggal di asrama agar proses belajar tetap terfokus dan membuat mahasiswa akan meningkatkan kosentrasi dalam kegiatan kampus.

Dengan penjelasan mengenai ide/gagasan tentang perancangan ini, maka penulis memberikan konsep yang akan dipakai di perancangan Sekolah Tinggi Alkitab Tiranus ini dengan memakai konsep ‘Spirit of Gospel’, penjelasan mengenai konsep ini berawal dari pemikiran tentang pengajaran sekolah Alkitab yang mengandung semangat dalam mengabarkan Injil, sehingga kata ‘spirit´ ini dapat mengartikan sebuah semangat yang ingin dituju dalam mengabarkan Injil atau Gospel tersebut.


(2)

4 1.4Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan latar belakang diatas, maka dibuatlah sebuah rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana merancang interior Sekolah Alkitab berdasarkan konsep Spirit of Gospel?

2. Bagaimana membagi area antara area belajar mengajar, area asrama dan area rumah doa sesuai konsep pada dua unit bangunan yang terpisah?

1.5Tujuan Perancangan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka dibuatlah tujuan perancangan sebagai berikut:

1. Agar sekolah Alkitab ini dirancang dengan konsep yang sesuai dengan bidang yang dilakukan pada sekolah Alkitab ini.

2. Organisasi ruang dalam setiap bangunan itu sangat penting, begitu pun dalam sekolah Alkitab, sehingga setiap kegiatan dapat berjalan dengan baik tanpa mengganggu aktivitas lain yang ada.

1.6Manfaat Perancangan

1. Sebagai pertimbangan agar desainer mampu menggabungkan gaya modern kedalam perancangan Sekolah Alkitab ini, dan letak Sekolah Alkitab ini berada di daerah pegunungan, sehingga konsep alam itu tetap ada.

2. Agar terciptanya sebuah perkembangan desain pada bangunan sekolah. Sehingga bangunan sekolah Alkitab ini mempunyai cirri khas desain yang berbeda dengan sekolah lainnya.

3. Agar masyarakat menyadari betapa pentingnya sebuah desain interior pada bangunan sekolah, karena desain tidak hanya berbicara tentang konsep atau gaya yang dipakai saja, namun juga memperhatikan organisasi ruang yang terkadang tidak dirancang dengan perhitungan yang benar.


(3)

5 1.7Ruang Lingkup Perancangan

Perancangan Sekolah Teologi ini dikhususkan untuk masyarakat yang ingin lebih jauh mengetahui tentang ajaran agama Kristen dan ada kerinduan menjadi Hamba Tuhan, jenjang Sekolah Teologi ini setara dengan kuliah pada umumnya, jadi bagi masyarakat yang telah lulus dari Sekolah Menengah Atas dan juga bagi masyarakat yang ingin melanjutkan studi Sarjana 2 atau Pasca Sarjana.

1.8 Sistematika Penulisan BAB I

Bab ini berisikan latar belakang Sekolah Alkitab dan ide / gagasan sebuah perancangan desain interior yang dilengkapi oleh rumusan masalah, tujuan perancangan, manfaat perancangan, serta ruang lingkup perancangan agar dapat memberikan sebuah desain Sekolah Alkitab yang sesuai atau terarah dan juga jelas (efektif dan efisien).

BAB II

Bab ini berisikan tentang standard ergonomi, penjelasan perbedaan Sekolah Teologi dan Sekolah Alkitab, penerapan akustik pada ruangan aula atau audiovisual, standar ruang perkuliahan, ruang doa dan ruang asrama. Dan juga terdapat studi banding dari dua kampus lainnya.

BAB III

Bab ini berisikan Deskripsi proyek, Analisa site, Analisa fungsi, Identifikasi user, Konsep pada Obyek studi, serta programming Flow Activity, Kebutuhan ruang, Zoning Blocking, Bubble diagram dan lain sebagainya yang berguna sebagai dasar dari sebuah perancangan untuk menciptakan sebuah desain perancangan yang dapat menjawab kebutuhan.


(4)

64 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan

Dalam melakukan perancangan sebuah sekolah tinggi dibutuhkan pertimbangan dari berbagai hal, terutama dalam merancang Sekolah Tinggi Alkitab Tiranus ini. Melihat dari permasalahan yang terjadi, pada dasar nya banyak perubahan yang harus dilakukan, karena masih banyak fasilitas ruang yang belum bisa dipakai secara maksimal sesuai dengan kebutuhan. Maka dari itu dibutuhkan konsep yang mendukung untuk mendesain sekolah Alkitab ini. Dalam mendesain dengan konsep yang sudah ditentukan pun tetap harus disesuaikan dengan kondisi bangunan yang ada, yang tidak dapat sepenuhnya dipaksakan dengan desain yang ingin dibuat.

Perancangan Sekolah Tinggi Alkitab Tiranus ini memakai tema Joyful dan konsep Spirit of Gospel dengan pola radial atau menyebar, karena sesuai dengan visi dan misi kampus Tiranus yang kuat dalam pengajaran misi atau penginjilan terhadap mahasiswa nya, maka dirasakan konsep yang dipilih sangat sesuai dengan keadaan sebenarnya kampus Tiranus ini. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah ergonomi dalam kelas dan koridor sebuah bangunan.


(5)

65 5.2 Saran

Dalam mendesain sebuah sekolah, harus diperhatikan dalam segala hal baik ergonomi dan desain secara keseluruhannya. Begitu pun dalam merancang sebuah Sekolah Tinggi Alkitab, diperlukan konsep yang juga mendukung dari visi dan misi sekolah tersebut. Sehingga, Sekolah Tinggi Alkitab tidak lagi pada umumnya yang terkesan formal dan kaku, karena dengan mengikuti perkembangan desain, banyak hal yang dapat dieksplorasi menjadi konsep desain sekolah tersebut. Namun perbandingan desain dan ergonomi itu harus sama, sehingga kebutuhan ruang juga tetap terpenuhi dengan standar yang diikuti, dan konsep desainnya pun unik dan tidak terkesan kaku dan formal seperti Sekolah Tinggi Alkitab lainnya.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Marshall Long. 2005. Architectural Acoustics.Academic Press Ching, Francis D.K. 1996. Ilustrasi Desain Interior. Jakarta Erlangga

Panero, Julius & Zelnik, Martin. 1979.“Dimensi Manusia dan Ruang Interior”. Jakarta: Erlangga De Chiara, Joseph dan Hancock, John. Time Saver Standards for Building Types. USA: McGraw Hill

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pus-taka.

www.indocell.net (diakses pada hari Minggu, 1 Juni 2014, pukul 18.35 WIB) repository.usu.ac.id (diakses pada hari Minggu, 1 Juni 2014, pukul 21.22 WIB) www.anneahira.com (diakses pada hari Senin, 8 September 2014, pukul 10:31 WIB) www.rokhim.net (diakses pada hari Senin, 8 September 2014, pukul 10:34 WIB) www.scribd.com (diakses pada hari Rabu, 10 September 2014, pukul 09:36 WIB) www.artikata.com (diakses pada hari Rabu, 10 september 2014, pukul 09:45 WIB) www.kbbi.web.id (diakses pada hari Rabu, 10 September 2014, pukul 09:47 WIB)