Usulan Pengendalian Persediaan Produk AMDK Dengan Menggunakan Metode Joint Economic Lot Size (Studi Kasus Di PT.Agronesia BMC).

(1)

iv

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Bandoengsche Melk Centrale (BMC) adalah sebuah perusahaan yang

bergerak di berbagai bidang yaitu pastry, karet, plastik dan minuman. Saat ini pada divisi minuman sedang menghadapi permasalahan. Masalah yang dihadapi adalah penumpukan persediaan produk cup 240 ml dan botol 600 ml di gudang

supplier. Supplier yang dimaksud adalah perusahaan. Hal ini disebabkan karena

adanya ketidaksesuaian antara ukuran lot pemesanan distributor dengan ukuran lot produksi supplier. Oleh karena itu, timbul biaya persediaan yang besar.

Untuk mencoba menyelesaikan masalah tersebut, penulis memberikan usulan perhitungan dengan menggunakan metode Joint Economic Lot Size. Pengolahan data pada metode ini dimulai dari uji kenormalan data permintaan masa lalu dari periode Oktober 2011 sampai dengan September 2012, yang dilanjutkan dengan peramalan data masa lalu tersebut. Setelah itu menghitung biaya-biaya persediaan pada supplier dan distributor. Selanjutnya menghitung biaya persediaan saat ini dan usulan dengan data biaya-biaya yang sudah dihitung sebelumnya.

Hasil perhitungan menunjukkan total biaya pengendalian persediaan saat ini untuk produk cup 240 ml sebesar Rp 799.110,00/bulan, untuk metode Joint

Economic Lot Size sebesar Rp 735.433,072/bulan. Sedangkan biaya saat ini untuk

produk botol 600 ml sebesar Rp 486.057,00/bulan dan pada metode usulan sebesar Rp 432.290,864/bulan. Penerapan metode Joint Economic Lot Size untuk produk cup 240 ml dan botol 600 ml ini dapat menghemat total biaya pengendalian persediaan sebesar Rp 117.443,064/bulan atau sebesar 9,138%/bulan.

Kata kunci: joint economic lot size, supplier, distributor, biaya persediaan,


(2)

vii

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

COVER

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PERNYATAAN HASIL KARYA PRIBADI ... iii

ABSTRAK ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL... x

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii BAB 1 PENDAHULUAN ... 1-1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1-1 1.2 Identifikasi Masalah ... 1-2 1.3 Pembatasan Masalah dan Asumsi ... 1-2 1.3.1 Pembatasan Masalah ... 1-2 1.3.2 Asumsi ... 1-2 1.4 Perumusan Masalah ... 1-3 1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 1-3 1.5.1 Tujuan ... 1-3 1.5.2 Manfaat Penelitian ... 1-3 1.6 Sistematika Penulisan ... 1-4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 2-1

2.1 Manajemen Supply Chain ... 2-1 2.2 Manajemen Persediaan ... 2-2 2.3 Peramalan ... 2-3 2.3.1 Kesalahan (Error) Pada Peramalan ... 2-4 2.4 Uji Kenormalan Data ... 2-6 2.5 Coefficient of Variation ... 2-6 2.6 Pengujian Tracking Signal ... 2-7 2.7 Pengendalian Persediaan Metode Q ... 2-7


(3)

viii

Universitas Kristen Maranatha 2.8 Pengendalian Persediaan Metode P ... 2-12 2.9 Model Joint Economic Lot Size ... 2-17

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN ... 3-1

3.1 Flowchart Metodologi Penelitian ... 3-1 3.2 Keterangan Flowchart Metodologi Penelitian ... 3-3 3.2.1 Keterangan Langkah-langkah Pengolahan Data ... 3-6

BAB 4 PENGUMPULAN DATA ... 4-1

4.1 Sejarah Perusahaan ... 4-1 4.2 Struktur Organisasi Perusahaan ... 4-2 4.3 Data Permintaan Masa Lalu ... 4-6 4.4 Biaya Persediaan Supplier ... 4-6 4.4.1 Data untuk Perhitungan Biaya Set Up ... 4-6 4.4.2 Data untuk Perhitungan Biaya Simpan Supplier ... 4-6 4.5 Persediaan Rata-rata Supplier dan Distributor ... 4-7 4.6 Kapasitas Produksi dan Harga Pokok Produksi ... 4-8 4.7 Biaya Persediaan Distributor ... 4-8 4.7.1 Data untuk Perhitungan Biaya Simpan Distributor ... 4-8 4.7.2 Data untuk Perhitungan Biaya Pesan ... 4-9 4.7.3 Data untuk Perhitungan Biaya Backorder ... 4-9 4.7.4 Aliran Distribusi ... 4-9 4.7.5 Harga Pokok dan Harga Jual Distributor ... 4-10

BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS ... 5-1

5.1 Pengolahan Data ... 5-1 5.1.1 Uji Kenormalan Data ... 5-1 5.1.2 Peramalan Produk ... 5-1 5.1.2.1 Perhitungan Coefficient of Variation ... 5-1 5.1.2.2 Pemilihan Metode Peramalan Terbaik ... 5-4 5.1.2.3 Uji Validasi ... 5-4 5.1.2.4 Hasil Peramalan ... 5-5 5.1.3 Perhitungan Biaya-Biaya ... 5-6 5.1.3.1 Perhitungan Biaya pada Supplier ... 5-6


(4)

ix

Universitas Kristen Maranatha 5.1.3.2 Perhitungan Biaya pada Distributor ... 5-11

5.1.3.3 Biaya Backorder ... 5-15 5.1.4 Perhitungan Biaya Pengendalian Persediaan Supplier

Saat Ini ... 5-15

5.1.5 Perhitungan Biaya Pengendalian Persediaan Distributor

Saat Ini ... 5-17 5.1.6 Perhitungan Biaya Pengendalian Persediaan Usulan ... 5-18 5.2 Analisis ... 5-21 5.2.1 Analisis Kelemahan Metode Pengendalian Persediaan

Saat Ini ... 5-21 5.2.2 Analisis Metode Pengendalian Persediaan yang

tepat untuk diterapkan Supplier Saat Ini ... 5-21 5.2.3 Analisis Besar Penghematan Total Biaya Persediaan

yang diperoleh Supplier dengan Menerapkan

Metode Usulan ... 5-21

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ... 6-1

6.1 Kesimpulan ... 6-1 6.2 Saran ... 6-1 6.2.1 Untuk Perusahaan ... 6-1 6.2.2 Untuk Penelitian Selanjutnya ... 6-1

DAFTAR PUSTAKA ... xiv LAMPIRAN

KOMENTAR DOSEN PENGUJI DATA PENULIS


(5)

x

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

2.1 Pengukuran Kesalahan Peramalan 2-5

4.1 Permintaan Distributor 4-6

4.2 Persediaan Rata-raa Supplier dan Distributor 4-7

4.3 Kapasitas Produksi 4-8

4.4 Harga Pokok Produksi 4-8

4.5 Harga Pokok dan Harga Jual Distributor 4-10

5.1 Uji Kenormalan Data Permintaan 5-1

5.2 Perhitungan CV 5-3

5.3 MAD dan Metode Peramalan Terpilih 5-4

5.4 Peramalan Permintaan Pada Distributor 5-5

5.5 Biaya Set Up Mesin 5-6

5.6 Biaya Penerangan 5-6

5.7 Total Biaya Set Up 5-7

5.8 Biaya Maintenance 5-8

5.9 Perhitungan Biaya Listrik Supplier 5-8 5.10 Biaya Depresiasi Material Handling Supplier 5-9

5.11 Biaya Keamanan dan Kebersihan 5-9

5.12 Biaya Persediaan Supplier 5-10

5.13 Rangkuman Persentase Biaya Simpan pada Supplier 5-10

5.14 Biaya Maintenance 5-11

5.15 Biaya Listrik Distributor 5-12

5.16 Biaya Depresiasi Material Handling Distributor 5-12

5.17 Biaya Keamanan dan Kebersihan 5-13

5.18 Biaya Persediaan Distributor 5-13

5.19 Rangkuman Persentase Biaya Simpan pada Distributor 5-14

5.20 Data Supplier 5-15

5.21 Data Distributor 5-17


(6)

xi

Universitas Kristen Maranatha 5.23 Rangkuman Biaya Metode Joint Economic Lot Size 5-20 5.24 Rangkuman Biaya Persediaan Saat Ini 5-20

5.25 Perbandingan Metode Usulan 5-20

5.26 Perbandingan Biaya Simpan Saat Ini dengan Usulan 5-21 5.27 Perbandingan Biaya Pesan Saat Ini dengan Usulan 5-22 5.28 Perbandingan Total Biaya Saat Ini dengan Usulan 5-22


(7)

xii

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

3.1 Flowchart Metodologi Penelitian 3-1

3.2 Flowchart Pengolahan Data 3-5

4.1 Struktur Organisasi BMC 4-2

4.2 Grafik Permintaan 4-6


(8)

xiii

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul Halaman

A Uji Kenormalan Data A-1

B Peramalan Permintaan B-1

C Pengendalian Persediaan Supplier dan Distributor Saat Ini C-1 D Pengendalian Persediaan Usulan Dengan Joint Economic D-1


(9)

(10)

A-1

UJI KENORMALAN DATA

 Produk Cup 240 ml

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

demand

N 12

Normal Parametersa Mean 49062.5000

Std. Deviation 2132.34026

Most Extreme Differences Absolute .152

Positive .108

Negative -.152

Kolmogorov-Smirnov Z .525

Asymp. Sig. (2-tailed) .946

a. Test distribution is Normal.

 Produk Botol 600 ml

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

demandd

N 12

Normal Parametersa Mean 18375.0000

Std. Deviation 932.37234

Most Extreme Differences Absolute .177

Positive .156

Negative -.177

Kolmogorov-Smirnov Z .613

Asymp. Sig. (2-tailed) .846


(11)

B-1

PERAMALAN PERMINTAAN

1. Produk Cup 240 ml


(12)

Lampiran B B-2

Laporan Tugas Akhir Moving Average


(13)

Lampiran B B-3

Laporan Tugas Akhir Single Exponential Smoothing


(14)

Lampiran B B-4

Laporan Tugas Akhir

2. Produk Botol 600 ml


(15)

Lampiran B B-5

Laporan Tugas Akhir Moving Average


(16)

Lampiran B B-6

Laporan Tugas Akhir Single Exponential Smoothing


(17)

C-1

PENGENDALIAN PERSEDIAAN SUPPLIER DAN

DISTRIBUTOR SAAT INI

Pengendalian persediaan supplier saat ini:

Pengendalian persediaan pada supplier saat ini menggunakan metode Q karena supplier memiliki safety stock di gudang setiap harinya. Lead time selama 1 hari atau 0,0033 tahun.

Tabel C.1 Data Supplier

Langkah-langkah perhitungan biaya persediaan pada supplier untuk produk cup adalah sebagai berikut:

Q = √ ��

� = √

x p . x .

p = 2.325,74 unit

F(K) = (πR − HQ /πR

= (Rp 1.630x52.500−Rp 68x2.325,74)/(Rp 1.630x52.500) = 0,9981

Dari tabel, K = 2,9

Dari tabel, E(K)=E(2,9)=0,0005 maka Nk = σL. E K = 122,494 x 0,0005 = 0,061 σL = σ . √L = 2132.340 x √ . = 122,494

Q = √ � �+πNk

� = √

x . p . + p . x ,

p = 2.358,51 unit

|Qnew − Qold| = | . , − . , | = 32,77 > 0,1 → toleransi = 0,1

Karena |Qnew − Qold| > toleransi, maka kembali menghitung F(K).

Keterangan Jumlah

Kebutuhan Cup (D1) 52.500 karton Kebutuhan Botol (D2) 18.750 karton Standar deviasi Cup (d1) 2.132,340 Standar deviasi Botol (d2) 932,372

Biaya Pesan (C) Rp 3.503 /pesan Biaya Simpan (H) Rp 68 /unit/bln

Lead time (L) 1 hari=0,0033 tahun Biaya stockout cup (π) Rp 1.630/karton Biaya stockout botol (π) Rp 9.100/karton


(18)

Lampiran C C-2

Laporan Tugas Akhir F(K) = (πR − HQ /πR

= (Rp 1.630x52.500−Rp 68x2.358,51)/(Rp 1.630x52.500) = 0,9981

Dari tabel, K = 2,9

Dari tabel, E(K)=E(2,9)=0,0005 maka Nk = σL. E K = 122,494 x 0,0005 = 0,061

Q = √ � �+πNk

� = √

x . p . + p . x ,

p = 2.358,51 unit ≈ 2.358 unit

|Qnew − Qold| = | . , − . , | = 0 < 0,1

� = R L = 52.500 x 0,0033 = 173,25

B = � + K�= 173,25 + (2.9x122,494) = 528,48 unit ≈ 528 unit → diperoleh Q*= 2.358 unit dan B*= 528 unit

Menghitung ongkos pengadaan per bulan: Op = A = p . . x . = Rp 77.993,00 DL = LD = 0,0033 x 52.500 = 173,25 Ongkos simpan = H ∗+ B∗− DL

= Rp . + − ,

= Rp 317.458,00

Ongkos kekurangan persediaan= π Nk = p . . x . ∗ , = Rp 12.359,00 TC = O. Pengadaan + O. Simpan + O. Kekurangan Persediaan

= Rp 77.993,00 + Rp 317.458,00 + Rp 12.359,00 = Rp 407.810,00

Perhitungan biaya persediaan pada supplier untuk produk botol adalah sebagai berikut:

Q = √ ��

� = √

x p . x .

p = 1.389,89 unit

F(K) = (πR − HQ /πR

= (Rp 9.100x18.750−Rp 68x1.389,89)/(Rp 9.100x18.750) = 0,9994


(19)

Lampiran C C-3

Laporan Tugas Akhir Dari tabel, K = 3,0

Dari tabel, E(K)=E(3,0)=0,0004 maka Nk = σL. E K = 53,561 x 0,0004 = 0,021 σL = σ . √L = 932,372 x √ , = 53,561

Q = √ � �+πNk

� = √

x . p . + p . x ,

p = 1.427,30 unit

|Qnew − Qold| = | . , − . , | = 37,41 > 0,1 → toleransi = 0,1

Karena |Qnew − Qold| > toleransi, maka kembali menghitung F(K). F(K) = (πR − HQ /πR

= (Rp 9.100x18.750−Rp 68x1.427,30)/(Rp 9.100x18.750) = 0,9994

Dari tabel, K = 3,0

Dari tabel, E(K)=E(3,0)=0,0004 maka Nk = σL. E K = 53,561 x 0,0004 = 0,021 σL = σ . √L = 932,372 x √ , = 53,561

Q = √ � �+πNk

� = √

x . p . + p . x ,

p = 1.427,30 unit ≈ 1.427 unit

|Qnew − Qold| = | . , − . , | = 0 < 0,1

� = R L = 18.750 x 0,0033 = 61,875

B = � + K�= 61,875 + (3,0x53,561) = 222,558 unit ≈ 225 unit → diperoleh Q*= 1.427 unit dan B*= 225 unit

Menghitung ongkos pengadaan per tahun: Op = A = p . x .

. = Rp 46.028,00 DL = LD = 0,0033 x 18.750 = 61,875 Ongkos simpan = H ∗+ B∗− DL

= Rp . + − ,

= Rp 164.843,00


(20)

Lampiran C C-4

Laporan Tugas Akhir TC = O. Pengadaan + O. Simpan + O. Kekurangan Persediaan

= Rp 46.028,00 + Rp 164.843,00 + Rp 7.031,00 = Rp 217.902,00

Pengendalian persediaan distributor saat ini:

Pengendalian persediaan pada distributor saat ini menggunakan metode periodik. Interval pemesanan produk tetap yaitu setiap 1 hari sekali (t = 0.0033 tahun) dengan lead time pengiriman 1 hari sama dengan 0.0033 tahun dan permintaan yang bervariasi setiap harinya.

Tabel C.2 Data Distributor

Langkah-langkah perhitungan biaya persediaan pada distributor untuk produk cup adalah sebagai berikut:

μL+t= R L + t = 52.500 x (0,0033+0,0033) = 346,50 unit

σL+t= σ√ L + t = 2132,340. √ , + , = 173,232 unit

t = √ �

��= √

x p .

. x p = 0,0304 bulan F’(K) = �� = �� � ,

�� . = 0,0001

Dari tabel, K = 3,0

E = μL+t + K*σL+t = 346,50 + (3,0*173,232) = 866,196 unit.

σL = σ . √L = 2132,340 x √ , = 122,494

μL = R x L = 52.500 x 0,0033 = 173,25

Nk = σL. E K = 122,494 x 0,0004 = 0,049

Keterangan Jumlah

Kebutuhan Cup (D1) 52.500 karton Kebutuhan Botol (D2) 18.750 karton Standar deviasi Cup (d1) 2.132,340 Standar deviasi Botol (d2) 932,372

Biaya Pesan (C) Rp 3.503 /pesan Biaya Simpan (H) Rp 144/unit/bln Harga beli Cup (p1) Rp 10.500 /karton Harga beli Botol (p2) Rp 21.750 /karton Lead time (L) 1 hari=0,0033 tahun Biaya stockout cup (π) Rp 3.500/karton Biaya stockout botol (π) Rp 7.250/karton


(21)

Lampiran C C-5

Laporan Tugas Akhir Menghitung ongkos pengadaan per bulan:

Op = t = p ., = Rp 1.061.515,152/tahun = Rp 88.460,00/bulan

Ongkos simpan = H E −μL− .t

= Rp , − , − . x ,

= Rp 250.870,00

Ongkos kekurangan persediaan= πt Nk = p .. ∗ . = Rp 51.970,00 TC = O. Pengadaan + O. Simpan + O. Kekurangan Persediaan

= Rp 88.460,00 + Rp 250.870,00 + Rp 51.970,00 = Rp 391.300,00

Perhitungan biaya persediaan pada distributor untuk produk botol adalah sebagai berikut:

μL+t= R L + t = 18.750 x (0,0033+0,0033) = 123,75 unit

σL+t= σ√ L + t = 932,372. √ , + , = 75,746 unit

t = √ �

��= √

x p .

. x p = 0,0509 bulan F’(K) = �� = �� � ,

�� . = 0,0005

Dari tabel, K = 3,0

E = μL+t + K*σL+t = 123,75 + (3,0*75,746) = 350,988 unit.

σL = σ . √L = 932,372 x √ , = 53,561

μL = R x L = 18.750 x 0,0033 = 61,875

Nk = σL. E K = 53,561 x 0,0004 = 0,021

Menghitung ongkos pengadaan per bulan: Op =

t = p .

. = Rp 1.061.515,152/tahun = Rp 88.460,00/bulan

Ongkos simpan = H E −μL− .t

= Rp , − , − . x ,


(22)

Lampiran C C-6

Laporan Tugas Akhir Ongkos kekurangan persediaan= πt Nk = p .. ∗ . = Rp 46.137,00 TC = O. Pengadaan + O. Simpan + O. Kekurangan Persediaan

= Rp 88.460,00 + Rp 133.558,00 + Rp 46.137,00 = Rp 268.155,00


(23)

D-1

PENGENDALIAN PERSEDIAAN USULAN DENGAN

JOINT ECONOMIC LOT SIZE

Pengendalian persediaan produk cup 240 ml:

Tabel D.1

Data Produk Cup untuk Metode Joint Economic Lot Size

Langkah 1 : Menetapkan m=1 dengan TC(Q*m-1, k*m-1, m-1) =

Langkah 2 : Menghitung lot pengiriman Q = √ D { An + F } +

k m hb+ hv{ m − − m − DP} Q = √ x . { . + . } + .

,

+ { − − − .. }

Q = 6.814,2633

Langkah 3 : Menggunakan nilai Q untuk mendapatkan nilai k pada persamaan F(k) = 1 - ℎ��

�� = 1 –

x . ,

. x . = 0,9993

Dari tabel distribusi normal standar, diperoleh nilai k= 3,216 f(k) =

√ πe

[−k ]

=

√ πe

[− , ]

= 0,0023

Maka, � = f(k) – k[1-F(k)] = 0,0023 – 3,216[1-0,9993] = 0,0002 Langkah 4 : Menghitung Q*.

Keterangan Notasi Jumlah Satuan Permintaan tahunan D 52.500 unit/bln Kec produksi tahunan P 75.000 unit/bln S.dev permintaan σ 2132,340 unit/bln B. Kirim F 73.535 per kirim B. Pesan A 3.503 per pesan B. Simpan Supp hv 68 unit/bln

B. Simpan Dist hb 144 unit/bln B. Setup K 1277,167 per setup B. Backorder π 13.656 per unit


(24)

Lampiran D D-2

Laporan Tugas Akhir Q∗=

D { An + F +πσψ k √QD +m}K

hb+ hv{ m − − m − DP} + hbσ D√QD

{k +[ − F k ]}ψ k Q∗=

x . { + . + . x . , x , √ . ., + . , }

+ { − − − .. } + x . ,

. √ . ., { , + ,

[ − , ]} Q∗ = 6.407,2895

Langkah 5 : Tetapkan bahwa Q*m = Q dan k*m = k dan hitung TC(Q*m,k*m,m).

Q*1≠ Q, maka kembali ke langkah 3.

Berikut adalah rangkuman dari langkah 3 sampai langkah 5: Tabel D.2

Rangkuman Langkah 3-5 Produk Cup

Diperoleh nilai Q*5 = Q = 6.400,2026 pada m = 1, maka dilanjutkan dengan

menghitung TCGab*

.

TCGab* = AnQ∗D + Q∗+ kσ√Q∗D hb+ Q∗D kσ√Q∗Dψk +Q∗hv{m − − m − D

P} + KD mQ∗

TCGab* = . x .. , + . , + , x , √. ., + . ., , x

. , √ . ., , + . , { − − − .. } + x ., x .,

= Rp 984.962,045

m Q k Q* Q=Q*? TC (Rp)

1 6814,2633 3,216 6407,2895 tidak

1 6407,2895 3,234 6400,3247 tidak

1 6400,3247 3,234 6400,2047 tidak

1 6400,2047 3,234 6400,2026 tidak

1 6400,2026 3,234 6400,2026 ya 984.962,045

2 6055,9139 3,250 5741,4572 tidak

2 5741,4572 3,265 5736,8754 tidak

2 5736,8754 3,265 5736,8082 tidak

2 5736,8082 3,265 5736,8072 tidak

2 5736,8072 3,265 5736,8072 ya 735.433,072

3 5512,5423 3,276 5257,8718 tidak

3 5257,8718 3,290 5254,6240 tidak

3 5254,6240 3,290 5254,5824 tidak

3 5254,5824 3,290 5254,5818 tidak


(25)

Lampiran D D-3

Laporan Tugas Akhir

Langkah 6 : Jika TC(Q*m,k*m,m) ≤ TC(Q*m-1,k*m-1,m-1) ulangi langkah 1 sampai

5 dengan m = m+1, dan jika TC(Q*m,k*m,m) ≤ TC(Q*m-1,k*m-1,m-1) diperoleh

nilai Q*, k* dan m* yang optimal.

Dari Tabel D.2 di atas diperoleh nilai Q* = 5.736,8072, k* = 3,265 dan m* = 2 dengan TCGab* = Rp 735.433,072

Pengendalian persediaan produk botol 600 ml:

Tabel D.2

Data Produk Botol untuk Metode Joint Economic Lot Size

Langkah 1 : Menetapkan m=1 dengan TC(Q*m-1, k*m-1, m-1) =

Langkah 2 : Menghitung lot pengiriman Q = √ D { An + F } +

k m hb+ hv{ m − − m − DP} Q = √ x . { . + . } + .

,

+ { − − − .. }

Q = 3.788,8884

Langkah 3 : Menggunakan nilai Q untuk mendapatkan nilai k pada persamaan F(k) = 1 - ℎ��

�� = 1 –

x . ,

. x . = 0,9990

Dari tabel distribusi normal standar, diperoleh nilai k= 3,087 f(k) =

√ πe

[−k ]

=

√ πe

[− , ]

= 0,0034

Maka, � = f(k) – k[1-F(k)] = 0,0034 – 3,087[1-0,9990] = 0,0003 Langkah 4 : Menghitung Q*.

Keterangan Notasi Jumlah Satuan

Permintaan tahunan D 18.750 unit/th

Kec produksi tahunan P 21.250 unit/th

S.dev permintaan σ 932,372 unit/th

B. Kirim F 73.535 per kirim B. Pesan A 3.503 per pesan

B. Simpan Supp hv 68 /unit/th

B. Simpan Dist hb 144 /unit/th

B. Setup K 1277,167 per setup


(26)

Lampiran D D-4

Laporan Tugas Akhir Q∗=

D { An + F +πσψ k √QD +m}K

hb+ hv{ m − − m − DP} + hbσ D√QD

{k +[ − F k ]}ψ k Q∗=

x . { + . + . x , x , √ . ., + . , } + { − − − .. } + x ,

. √ . ., { , + ,

[ − , ]} Q∗ = 3.602,0369

Langkah 5 : Tetapkan bahwa Q*m = Q dan k*m = k dan hitung TC(Q*m,k*m,m).

Q*1≠ Q, maka kembali ke langkah 3.

Tabel D.3

Rangkuman Langkah 3-5 Produk Botol

Diperoleh nilai Q*5 = Q = 3.599,1276 pada m = 1, maka dilanjutkan dengan

menghitung TCGab*

.

TCGab* = AnQ∗D + Q∗+ kσ√Q∗D hb+ Q∗D kσ√Q∗Dψk +Q∗hv{m − − m − D

P} + KD mQ∗

TCGab* = . x .. , + . , + , x , √. ., + . ., , x

, √ . ,

. , +

. ,

{ − − − .. } + x, x .

. , = Rp 564.653,275

m Q k Q* Q=Q*? TC (Rp)

1 3788,8884 3,087 3602,0369 tidak 1 3602,0369 3,102 3599,1724 tidak 1 3599,1724 3,102 3599,1283 tidak 1 3599,1283 3,102 3599,1276 tidak

1 3599,1276 3,102 3599,1276 ya 564.653,275 2 3619,1008 3,100 3449,3151 tidak

2 3449,3151 3,114 3446,8606 tidak 2 3446,8606 3,115 3446,8250 tidak 2 3446,8250 3,115 3446,8244 tidak

2 3446,8244 3,115 3446,8244 ya 432.290,864 3 3477,8647 3,112 3322,3177 tidak

3 3322,3177 3,126 3320,1903 tidak 3 3320,1903 3,126 3320,1610 tidak 3 3320,1610 3,126 3320,1606 tidak


(27)

Lampiran D D-5

Laporan Tugas Akhir

Langkah 6 : Jika TC(Q*m,k*m,m) ≤ TC(Q*m-1,k*m-1,m-1) ulangi langkah 1 sampai

5 dengan m = m+1, dan jika TC(Q*m,k*m,m) ≤ TC(Q*m-1,k*m-1,m-1) diperoleh

nilai Q*, k* dan m* yang optimal.

Dari Tabel D.3 di atas diperoleh nilai Q* = 3.446,8244, k* = 3,115 dan m* = 2 dengan TCGab* = Rp 432.290,864


(28)

KOMENTAR DOSEN PENGUJI

Nama : Bella regina

NRP : 0923046

Judul Tugas Akhir : Usulan Pengendalian Persediaan Produk AMDK Dengan Menggunakan Metode Joint Economic Lot Size

Komentar-Komentar Dosen Penguji:

1. Saran dijabarkan lebih jelas untuk dapat dimengerti perusahaan. 2. Teori persediaan perlu ditingkatkan.

3. Pada abstrak masih banyak space yang dapat dimanfaatkan untuk mengungkap hasil penelitian.


(29)

DATA PENULIS

Nama : Bella Regina

Alamat di Bandung : Jalan Babakan Jeruk Indah 1 no. 10 Alamat Asal : Jalan Rangga Gede no 131 Karawang No. Telp. Asal : (0267) 400846

No. HP : 089650005750

Alamat email : reginabellaa@gmail.com Pendidikan : SMA Yos Sudarso Karawang

Jurusan Teknik Industri, Universitas Kristen Maranatha Nilai Tugas Akhir : A


(30)

1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam persaingan industri yang semakin ketat, setiap perusahaan dituntut untuk dapat memenuhi permintaan konsumen dengan cepat. Salah satunya adalah melalui pengadaan persediaan produk di gudang, sehingga ketika permintaan diterima langsung dapat dipenuhi. Pengadaan persediaan produk dalam jumlah yang banyak di gudang belum tentu menguntungkan perusahaan. Hal ini dapat mengakibatkan penumpukan persediaan dalam jumlah besar. Selain itu dapat menimbulkan biaya-biaya persediaan dengan jumlah yang besar pula. Untuk itu diperlukan sistem pengendalian persediaan yang tepat agar perusahaan dapat meminimasi biaya persediaan tersebut.

Bandoengsche Melk Centrale (BMC) merupakan sebuah perusahaan

yang bergerak di berbagai bidang yaitu pastry, karet, plastik dan minuman. Divisi minuman berlokasi di Jalan Raya Tangkuban Perahu nomor 133-135 Lembang, Bandung. Saat ini divisi minuman tersebut sedang mengalami permasalahan. Masalah yang dihadapi adalah penumpukan persediaan untuk produk cup 240 ml dan botol 600 ml di gudang. Dengan adanya penumpukan persediaan kedua produk tersebut mengakibatkan space penyimpanan kedua produk tersebut terpakai lebih banyak. Space penyimpanan kedua produk tersebut dapat memperkecil ruang gerak karyawan pada saat mengangkut produk untuk dikirim ke distributor. Selain itu, penumpukan persediaan di gudang mengakibatkan munculnya biaya simpan yang tinggi.

Faktor penyebab terjadinya penumpukan persediaan adalah proses produksi yang dilakukan secara massal sehingga jumlah produk yang disimpan bertambah banyak setiap harinya. Penyebab lain adalah adanya

safety stock di gudang yang bertujuan untuk memenuhi permintaan


(31)

Bab I Pendahuluan 1-2

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan, masalah yang dialami

supplier berasal dari ketidaksesuaian ukuran lot pemesanan distributor

dengan ukuran lot yang diinginkan perusahaan sebagai supplier dari distributor tersebut. Ukuran lot distributor yang lebih kecil dari ukuran lot produksi supplier membuat supplier menyimpan persediaan barang yang banyak setiap harinya. Hal ini juga belum ditambah oleh safety stock barang yang ada di gudang. Oleh karena itu, menimbulkan biaya simpan yang tinggi pada supplier disertai biaya lain-lain yang bersangkutan dengan persediaan. Metode yang digunakan supplier dalam mengendalikan persediaan di gudang adalah metode Q, sedangkan distributor menggunakan metode P. Oleh sebab itu, penulis tergerak untuk memberikan usulan metode pengendalian persediaan pada supplier dan distributor agar keduanya dapat meminimasi total biaya persediaan saat ini.

1.3 Pembatasan Masalah dan Asumsi 1.3.1 Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah digunakan untuk mendapatkan hasil yang lebih fokus dan baik karena permasalahan yang dibahas mungkin akan luas. Pembatasan masalah tersebut adalah sebagai berikut:

1. Penulis akan mengamati produk cup 240 ml dan botol 600 ml yang memang dikhususkan untuk distributor ini.

2. Data penjualan yang digunakan adalah data periode Oktober 2011 sampai September 2012.

1.3.2 Asumsi

Berikut adalah asumsi yang digunakan dalam penelitian Tugas Akhir ini, yaitu:

1. Biaya penyimpanan dan biaya pemesanan tidak mengalami perubahan selama periode waktu penelitian.


(32)

Bab I Pendahuluan 1-3

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha 2. Biaya pengiriman diasumsikan sama untuk metode perusahaan dan

metode usulan.

3. Harga produk yang akan diteliti konstan selama periode waktu penelitian.

4. Pola data permintaan masa yang akan datang mengikuti pola data permintaan masa lalu.

5. Tingkat kepercayaan 95% dan tingkat ketelitian 5%.

1.4Perumusan Masalah

Berikut adalah rumusan masalah yang diteliti dalam penelitian ini, yaitu: 1. Apa kelemahan metode pengendalian persediaan saat ini?

2. Apa metode pengendalian persediaan yang tepat untuk diterapkan

supplier saat ini?

3. Berapa besar penghematan total biaya persediaan yang diperoleh supplier dengan menerapkan metode usulan?

1.5Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.5.1 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah maka tujuan dari penelitian ini, yaitu: 1. Mengidentifikasi kelemahan metode pengendalian persediaan saat ini. 2. Memberikan usulan metode pengendalian persediaan yang tepat untuk

diterapkan supplier saat ini.

3. Menghitung besar penghematan total biaya persediaan yang akan diperoleh supplier dari penerapan metode pengendalian persediaan usulan.

1.5.2 Manfaat

Manfaat dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi perusahaan

Memperoleh usulan metode pengendalian persediaan yang lebih tepat dibandingkan metode yang digunakan saat ini.


(33)

Bab I Pendahuluan 1-4

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha 2. Bagi penulis:

Mampu menerapkan teori pengendalian persediaan yang sudah dipelajari dalam kasus nyata pada suatu perusahaan manufaktur.

1.6 Sistematika Penulisan

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah dan asumsi, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi tentang teori-teori yang berhubungan dengan penelitian yang berguna sebagai pedoman dalam penelitian dan pembuatan Tugas Akhir ini.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi tentang flow chart (prosedur penelitian) dari penelitian pendahuluan hingga kesimpulan dan saran. Selain itu pula dijelaskan keterangan dari masing-masing prosedur dari flowchart tersebut.

BAB 4 PENGUMPULAN DATA

Bab ini berisi data-data yang berkaitan dengan perusahaan seperti: sejarah perusahaan, struktur organisasi perusahaan, data permintaan dan data lain yang diperlukan sebagai bahan penelitian Tugas Akhir.

BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

Bab ini berisi tentang pengolahan data dan analisis dari data-data yang telah didapatkan dan diolah dengan menggunakan metode sesuai dengan topik Tugas Akhir. Setelah data tersebut diolah kemudian dianalisis sesuai dengan perumusan masalah.


(34)

Bab I Pendahuluan 1-5

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan dan saran yang perlu diperhatikan oleh perusahaan dalam menerapkan metode usulan serta saran untuk penelitian lanjutan.


(35)

6-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1Kesimpulan

Dari hasil pengolahan data dan analisis, maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut:

1. Metode perusahaan pada saat ini terdapat kelemahan yaitu ukuran lot pemesanan yang kecil dari distributor kepada supplier dimana supplier sudah mempunyai ukuran lot produksi sendiri sehingga menimbulkan total biaya persediaan yang tinggi.

2. Metode yang tepat untuk memecahkan permasalahan pada perusahaan adalah metode joint economic lot size karena total biaya pengendalian persediaan lebih kecil dari total biaya pengendalian persediaan saat ini. 3. Penghematan total biaya persediaan yang diperoleh supplier dengan

menerapkan metode joint economic lot size adalah sebesar Rp 117.443,064 atau sebesar 9,138% per bulan.

6.2Saran

6.2.1 Untuk Perusahaan

1. Perlu meyakinkan supplier dan distributor mengenai pentingnya membangun informasi yang terbuka, cepat, dan akurat mengenai hal-hal yang menyangkut penyediaan produk, supaya dapat tercipta

win-win solution.

2. Pemakaian software atau program untuk mempermudah kegiatan produksi dan pengendalian persediaan di gudang.

3. Perlu memberikan pelatihan kepada bagian produksi dan logistik agar metode Joint Economic Lot Size ini dapat berjalan dengan baik.


(36)

Bab VI Kesimpulan dan Saran 6-2

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

6.2.2 Untuk Penelitian Selanjutnya

1. Pengembangan metode Joint Economic Lot Size dengan mempertimbangkan kapasitas alat angkut.


(37)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

1. Arvianto, Ary., Hartini, Sri., dan Pardiyana, Opan.; “Evaluasi Kebijakan Strategi Bisnis Menggunakan Model Joint Economic Lot Size (JELS) Dengan Permintaan Probabilistik”, Jurnal Teknik Industri Universitas Diponegoro, Vol V, 2010.

2. Bahagia, Senator Nur.; “Sistem Inventori”, Penerbit ITB, Bandung, 2006. 3. Cachon, Terwiesch.; Matching Supply with Demand, McGraw-Hill

International Edition, New York, 2006.

4. Chopra, S., and Meindl, P.; Supply Chain Management: Strategy,

Planning and Operation, Prentice Hall, Singapore, 2001.

5. Jauhari, Wakhid Ahmad.; “Model Joint Economic Lot Size Pada Kasus Pemasok-Pembeli Dengan Permintaan Probabilistik”, Jurnal Teknik Industri Universitas Sebelas Maret, Vol 11, 2009, pp.1-14.

6. Smith, Spencer B.; Computer-Based Production and Inventory Control, Prentice-Hall International, Inc., USA, 1989.

7. Tersine, Richard J.; Principles of Inventory and Material Management, Prentice-Hall International, Inc., USA, 1994.

8.

Yamit, Zulian.; Manajemen Persediaan, Ekonisia Fakultas Ekonomi UII. Yogyakarta, 1999.


(1)

Bab I Pendahuluan 1-3

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha 2. Biaya pengiriman diasumsikan sama untuk metode perusahaan dan

metode usulan.

3. Harga produk yang akan diteliti konstan selama periode waktu penelitian.

4. Pola data permintaan masa yang akan datang mengikuti pola data permintaan masa lalu.

5. Tingkat kepercayaan 95% dan tingkat ketelitian 5%.

1.4 Perumusan Masalah

Berikut adalah rumusan masalah yang diteliti dalam penelitian ini, yaitu: 1. Apa kelemahan metode pengendalian persediaan saat ini?

2. Apa metode pengendalian persediaan yang tepat untuk diterapkan supplier saat ini?

3. Berapa besar penghematan total biaya persediaan yang diperoleh supplier dengan menerapkan metode usulan?

1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.5.1 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah maka tujuan dari penelitian ini, yaitu: 1. Mengidentifikasi kelemahan metode pengendalian persediaan saat ini. 2. Memberikan usulan metode pengendalian persediaan yang tepat untuk

diterapkan supplier saat ini.

3. Menghitung besar penghematan total biaya persediaan yang akan diperoleh supplier dari penerapan metode pengendalian persediaan usulan.

1.5.2 Manfaat

Manfaat dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi perusahaan

Memperoleh usulan metode pengendalian persediaan yang lebih tepat dibandingkan metode yang digunakan saat ini.


(2)

Bab I Pendahuluan 1-4

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha 2. Bagi penulis:

Mampu menerapkan teori pengendalian persediaan yang sudah dipelajari dalam kasus nyata pada suatu perusahaan manufaktur.

1.6 Sistematika Penulisan BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah dan asumsi, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi tentang teori-teori yang berhubungan dengan penelitian yang berguna sebagai pedoman dalam penelitian dan pembuatan Tugas Akhir ini.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi tentang flow chart (prosedur penelitian) dari penelitian pendahuluan hingga kesimpulan dan saran. Selain itu pula dijelaskan keterangan dari masing-masing prosedur dari flowchart tersebut.

BAB 4 PENGUMPULAN DATA

Bab ini berisi data-data yang berkaitan dengan perusahaan seperti: sejarah perusahaan, struktur organisasi perusahaan, data permintaan dan data lain yang diperlukan sebagai bahan penelitian Tugas Akhir.

BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

Bab ini berisi tentang pengolahan data dan analisis dari data-data yang telah didapatkan dan diolah dengan menggunakan metode sesuai dengan topik Tugas Akhir. Setelah data tersebut diolah kemudian dianalisis sesuai dengan perumusan masalah.


(3)

Bab I Pendahuluan 1-5

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan dan saran yang perlu diperhatikan oleh perusahaan dalam menerapkan metode usulan serta saran untuk penelitian lanjutan.


(4)

6-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Dari hasil pengolahan data dan analisis, maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut:

1. Metode perusahaan pada saat ini terdapat kelemahan yaitu ukuran lot pemesanan yang kecil dari distributor kepada supplier dimana supplier sudah mempunyai ukuran lot produksi sendiri sehingga menimbulkan total biaya persediaan yang tinggi.

2. Metode yang tepat untuk memecahkan permasalahan pada perusahaan adalah metode joint economic lot size karena total biaya pengendalian persediaan lebih kecil dari total biaya pengendalian persediaan saat ini. 3. Penghematan total biaya persediaan yang diperoleh supplier dengan

menerapkan metode joint economic lot size adalah sebesar Rp 117.443,064 atau sebesar 9,138% per bulan.

6.2 Saran

6.2.1 Untuk Perusahaan

1. Perlu meyakinkan supplier dan distributor mengenai pentingnya membangun informasi yang terbuka, cepat, dan akurat mengenai hal-hal yang menyangkut penyediaan produk, supaya dapat tercipta win-win solution.

2. Pemakaian software atau program untuk mempermudah kegiatan produksi dan pengendalian persediaan di gudang.

3. Perlu memberikan pelatihan kepada bagian produksi dan logistik agar metode Joint Economic Lot Size ini dapat berjalan dengan baik.


(5)

Bab VI Kesimpulan dan Saran 6-2

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha 6.2.2 Untuk Penelitian Selanjutnya

1. Pengembangan metode Joint Economic Lot Size dengan mempertimbangkan kapasitas alat angkut.


(6)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

1. Arvianto, Ary., Hartini, Sri., dan Pardiyana, Opan.; “Evaluasi Kebijakan

Strategi Bisnis Menggunakan Model Joint Economic Lot Size (JELS)

Dengan Permintaan Probabilistik”, Jurnal Teknik Industri Universitas Diponegoro, Vol V, 2010.

2. Bahagia, Senator Nur.; “Sistem Inventori”, Penerbit ITB, Bandung, 2006. 3. Cachon, Terwiesch.; Matching Supply with Demand, McGraw-Hill

International Edition, New York, 2006.

4. Chopra, S., and Meindl, P.; Supply Chain Management: Strategy, Planning and Operation, Prentice Hall, Singapore, 2001.

5. Jauhari, Wakhid Ahmad.; “Model Joint Economic Lot Size Pada Kasus

Pemasok-Pembeli Dengan Permintaan Probabilistik”, Jurnal Teknik Industri Universitas Sebelas Maret, Vol 11, 2009, pp.1-14.

6. Smith, Spencer B.; Computer-Based Production and Inventory Control, Prentice-Hall International, Inc., USA, 1989.

7. Tersine, Richard J.; Principles of Inventory and Material Management, Prentice-Hall International, Inc., USA, 1994.

8.

Yamit, Zulian.; Manajemen Persediaan, Ekonisia Fakultas Ekonomi UII. Yogyakarta, 1999.