Pengaruh Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan dan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung (Studi Kasus Pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung).

(1)

viii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

Land and building tax and fees on acquisition of land and buildings is one component in local original revenue. The purpose of this research is to determine the effect of land and building tax revenues and fees for acquisition of land and buildings on Bandung City local original revenue both partially and simultaneously. This study uses the method of hypothesis testing. The data used comes from Bandung city local revenue realization report Bandung period 2008-2012. The data were analyzed using multiple linear regression. The results showed that the partialy land and building tax has no significant influence on local original revenues, and fees for acquisition of land and buildings has a significant influence on local original revenues. Simultaneously land and building tax and fees for acquisition of land and each building have significant influence on local original revenues.

Keywords: Land and Building Tax, Fees on Acquisition of Land and Building, the local original revenue.


(2)

ix Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Pajak bumi dan bangunan dan bea perolehan hak atas tanah dan bangunan merupakan salah satu komponen penerimaan dalam pajak daerah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerimaan pajak bumi dan bangunan dan bea perolehan hak atas tanah dan bangunan terhadap pendapatan asli daerah kota Bandung baik secara parsial maupun simultan. Penelitian ini menggunakan metode pengujian hipotesis. Data yang digunakan berasal dari laporan realisasi pendapatan asli daerah kota Bandung tahun 2008-2012. Data tersebut dianalisis dengan menggunakan regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial pajak bumi dan bangunan tidak memiliki pengaruh secara signifikan terhadap pendapatan asli daerah, dan bea perolehan hak atas tanah dan bangunan memiliki pengaruh secara signifikan terhadap pendapatan asli daerah. Sedangkan secara simultan pajak bumi dan bangunan dan bea perolehan hak atas tanah dan bangunan masing-masing mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap pendapatan asli daerah.

Kata kunci : Pajak Bumi dan Bangunan, Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan, Pendapatan Asli Daerah.


(3)

x Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRACT ... viii

ABSTRAK ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR TABEL ... xviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 6

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Kegunaan Penelitian... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 9

2.1 Kajian Pustaka ... 9


(4)

xi Universitas Kristen Maranatha

2.1.1.1 Pengertian Pajak ... 9

2.2.1.2 Fungsi Pajak ... 10

2.1.1.3 Teori Pemungutan Pajak ... 11

2.1.1.4 Pengelompokkan Pajak... 13

2.1.1.5 Tata Cara Pemungutan Pajak ... 15

2.1.1.6 Hambatan Pemungutan Pajak ... 18

2.1.1.7 Kedudukan Hukum Pajak ... 19

2.1.1.8 Tarif Pajak ... 20

2.1.2Pajak Daerah ... 21

2.1.2.1 Pengertian Pajak Daerah ... 21

2.1.2.2 Jenis Pajak Daerah ... 22

2.1.3Pajak Bumi dan Bangunan, Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan... 24

2.1.3.1 Pajak Bumi dan Bangunan ... 24

2.1.3.1.1 Pengertian Pajak Bumi dan Bangunan ... 24

2.1.3.1.2 Objek Pajak Bumi dan Bangunan ... 25

2.1.3.1.3 Subjek Pajak Bumi dan Bangunan ... 27

2.1.3.1.4 Dasar Pengenaan Pajak Bumi dan Bangunan 28 2.1.3.1.5 Tarif Pajak Bumi dan Bangunan ... 29

2.1.3.1.6 Tahun, Saat dan Tempat Terutangnya Pajak Bumi dan Bangunan ... 31


(5)

xii Universitas Kristen Maranatha 2.1.3.1.7 Pendaftaran, Penetapan, dan Penagihan Pajak

Bumi dan Bangunan ... 31 2.1.3.1.8 Tata Cara Pembayaran dan Penyetoran Pajak

Bumi dan Bangunan ... 34 2.1.3.1.9 Pembagian Hasil Penerimaan Pajak Bumi dan

Bangunan... 35 2.1.3.2 Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan ... 37 2.1.3.2.1 Pengertian Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan

Bangunan... 37 2.1.3.2.2 Objek Bea Perolehan Hak atas Tanah dan

Bangunan... 38 2.1.3.2.3 Subjek Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan

Bangunan... 40 2.1.3.2.4 Dasar Pengenaan Bea Perolehan Hak Atas

Tanah dan Bangunan ... 41 2.1.3.2.5 Tarif Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan

Bangunan... 41 2.1.3.2.6 Saat dan Tempat Terutang Bea Perolehan Hak

atas Tanah dan Bangunan... 43 2.1.3.2.7 Pembayaran, Penetapan, dan Penagihan Bea


(6)

xiii Universitas Kristen Maranatha 2.1.3.2.8 Pembagian Hasil Penerimaan Bea Perolehan

Hak atas Tanah dan Bangunan ... 47

2.1.3.3 Pembetulan, Pembatalan, Pengurangan Ketetapan dan Penghapusan atau Pengurangan Sanksi Administratif ... 48

2.1.3.4 Keberatan dan Banding ... 49

2.1.3.5 Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak ... 51

2.1.3.6 Penghapusan Piutang Pajak ... 52

2.1.3.7 Kadaluarsa Penagihan... 53

2.1.3.8 Ketentuan Sanksi ... 53

2.1.4Pendapatan Asli Daerah ... 56

2.1.4.1 Pengertian Pendapatan Asli Daerah ... 56

2.1.4.2 Sumber-Sumber Pendapatan Asli Daerah ... 56

2.1.4.3 Upaya Peningkatan Pendapatan Daerah ... 60

2.2 Kerangka Pemikiran ... 62

2.3 Pengembangan Hipotesis ... 69

BAB III METODE PENELITIAN ... 70

3.1 Objek Penelitian ... 70

3.1.1Sejarah Dinas Pendapatan Kota Bandung ... 70

3.1.2Visi dan Misi Dinas Pendapatan Kota Bandung ... 72

3.1.2.1 Visi Dinas Pendapatan Kota Bandung... 72


(7)

xiv Universitas Kristen Maranatha

3.1.3Tujuan dan Sasaran ... 74

3.1.3.1 Tujuan Dinas Pendapatan Kota Bandung ... 74

3.1.3.2 Sasaran Dinas Pendapatan Kota Bandung ... 75

3.1.4Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi Dinas Pendapatan Kota Bandung ... 76

3.1.4.1 Kedudukan Dinas Pendapatan Kota Bandung ... 76

3.1.4.2 Tugas Pokok Dinas Pendapatan Kota Bandung ... 78

3.1.4.3 Fungsi Dinas Pendapatan Kota Bandung ... 78

3.1.5Struktur Organisasi Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung ... 79

3.2 Metode Penelitian... 93

3.3 Definisi Operasional Variabel ... 93

3.4 Populasi dan Sampel ... 94

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 95

3.6 Analisis Data ... 96

3.6.1Uji Normalitas ... 97

3.6.2Uji Multikolonieritas ... 97

3.6.3Uji Autokorelasi ... 98

3.6.4Uji Heteroskedastisitas ... 99

3.6.5 Pengujian Koefisien Regresi Secara Parsial ... 100


(8)

xv Universitas Kristen Maranatha

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 103

4.1 Hasil Penelitian ... 103

4.2 Pembahasan ... 107

4.2.1Uji Asumsi Klasik ... 107

4.2.1.1 Uji Normalitas ... 107

4.2.1.2 Uji Multikolinieritas ... 108

4.2.1.3 Uji Autokorelasi ... 110

4.2.1.4 Uji Heteroskedastisitas ... 111

4.2.2Persamaan Metode Regresi ... 113

4.2.2.1 Pengujian Koefisien Regresi Secara Parsial ... 114

4.2.2.1.1 Pengaruh Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan Terhadap Pendapatan Asli Daerah ... 115

4.2.2.1.2 Pengaruh Penerimaan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan Terhadap Pendapatan Asli Daerah... 116

4.2.2.2 Pengujian Koefisien Regresi Secara Simultan ... 117

4.2.2.3 Koefisien Korelasi Parsial ... 118

4.2.2.4 Koefisien Determinasi Simultan ... 121

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 122


(9)

xvi Universitas Kristen Maranatha 5.2 Saran ... 123 DAFTAR PUSTAKA ... 125 RIWAYAT HIDUP ... 127


(10)

xvii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Kerangka Pemikiran ... 69 Gambar 2 Struktur Organisasi Dinas Pendapatan Kota Bandung... 81


(11)

xviii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel I Tarif Pajak ... 21

Tabel II Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan... 104

Tabel III Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan ... 105

Tabel IV Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung ... 106

Tabel V Uji Normalitas ... 108

Tabel VI Uji Multikolinieritas ... 109

Tabel VII Uji Autokorelasi ... 110

Tabel VIII Uji Heteroskedastisitas 1 ... 111

Tabel IX Uji Heteroskedastisitas 2 ... 112

Tabel X Koefisien Regresi ... 113

Tabel XI Pengujian Koefisien Regresi ... 118

Tabel XII Koefisien Korelasi Parsial Variabel X1,X2 Dan Y ... 119


(12)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kegiatan pembangunan yang semakin meningkat dari tahun ke tahun memerlukan pembiayaan yang semakin besar. Pembangunan tidak dapat dilaksanakan tanpa adanya dukungan dana yang berasal dari dalam negeri. Salah satu aspek penunjang dalam keberhasilan pencapaian tujuan pembangunan nasional selain dari aspek sumber daya manusia, sumber daya alam, dan sumber daya lainnya adalah ketersediaan dana pembangunan baik yang diperoleh dari sumber-sumber pajak maupun non pajak.

Bagi negara, pajak adalah salah satu sumber penerimaan penting yang akan digunakan untuk membiayai pengeluaran negara baik pengeluaran rutin maupun pembangunan. Semua pengeluaran negara pada dasarnya sangat bermanfaat bagi masyarakat, sebab dengan pendapatan yang dihasilkan dari pajak, negara menyediakan fasilitas-fasilitas, misalnya: pendidikan, kesehatan, pengangkutan, kesempatan kerja dan juga menciptakan penghasilan untuk anggota masyarakat. Jadi jika diperhatikan sebenarnya pajak itu berasal dari masyarakat untuk masyarakat dan demi kesejahteraan masyarakat.

Setiap tahunnya pemerintah berupaya meningkatkan penerimaan dalam negeri, terutama dari pembayaran pajak yang dilakukan oleh setiap Wajib Pajak. Pemungutan pajak merupakan salah satu perwujudan dari pengabdian dan peran serta Wajib Pajak untuk melaksanakan perpajakan yang diperlukan untuk pembiayaan


(13)

BAB I PENDAHULUAN 2

Universitas Kristen Maranatha negara dan pembangunan nasional. Pajak merupakan salah satu sumber pembiayaan pembangunan nasional dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pajak merupakan suatu alat bagi pemerintah dalam mencapai tujuan untuk mendapatkan penerimaan baik yang bersifat langsung maupun tidak langsung yang diperoleh dari masyarakat untuk membiayai pegeluran rutin serta pembangunan nasional dan ekonomi masyarakat.

Sebagai pendapatan negara, pajak mempunyai dampak yang cukup besar, jika pajak meningkat maka secara otomatis pendapatan negara akan meningkat, sehingga negara dapat melaksanakan pembangunan yang lebih untuk masyarakat. Sebagai pemerataan pendapatan di masyarakat, pajak merupakan salah satu alat untuk meretribusikan pendapatan demgan cara memungut dengan tarif pajak yang lebih besar kepada warga negara yang berpendapatan besar dan memungut dengan tarif yang kecil kepada warga negara yang berpendapatan lebih kecil.

Perpajakan mengalami perubahan dari masa ke masa sesuai dengan perkembangan negara dan masyarakat, baik dalam bidang kenegaraan, bidang sosial dan bidang ekonomi. Menurut Undang-Undang No. 28 Tahun 2007 : “Pajak merupakan kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.”

Peningkatkan aktivitas pembangunan nasional dan daerah tidak terlepas dari usaha-usaha untuk mendorong peningkatan penerimaan daerah. Berdasarkan pasal 157 Undang-Undang No. 33 tahun 2004, sumber pendapatan daerah terdiri dari:


(14)

BAB I PENDAHULUAN 3

Universitas Kristen Maranatha a. Pendapatan asli daerah yang terdiri dari :

1. Pajak Daerah. 2. Retribusi Daerah.

3. Hasil Perusahaan Milik Daerah dan Hasil Pengelolaan Kekayaan Milik Daerah.

4. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah. b. Dana perimbangan yang terdiri dari :

1. Dana bagi hasil :

a. Bersumber dari pajak. b. Bersumber dari non pajak. 2. Dana Alokasi Umum (DAU). 3. Dana Alokasi Khusus (DAK). c. Lain-lain pendapatan daerah yang sah.

Dana perimbangan merupakan pendapatan daerah yang berasal dari APBN untuk mendukung pelaksanaan kewenangan pemerintah daerah dalam mencapai tujuan pemberian otonomi kepada daerah, terutama peningkatan pelayanan kesejahteraan masyarakat semakin membaik. Dana perimbangan dapat dibedakan menjadi Dana bagi hasil yang bersumber dari pajak terdiri dari pajak bumi dan bangunan (PBB), Bea Perolehan Hak Tanah dan Bangunan (BPHTB), dan Pajak Penghasilan (PPh) pasal 25 dan pasal 29 wajib pajak orang pribadi dalam negeri dan PPh pasal 21, Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam (SDA), Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK).

Masalah yang tengah dihadapi oleh pemerintah daerah adalah lemahnya kemampuan pendapatan daerah untuk menutupi biaya dalam melaksanakan belanja


(15)

BAB I PENDAHULUAN 4

Universitas Kristen Maranatha pembangunan daerah yang setiap tahunnya semakin meningkat. Dalam Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, menyebutkan bahwa semakin banyak suatu wilayah menerima pendapatan pajak nasional terutama penerimaan PBB, BPHTB, PPh pasal 25 dan 29 Wajib Pajak Orang Pribadi, serta PPh pasal 21, maka akan semakin besar dana bagi hasil pajak yang diberikan atau di dapat oleh wilayah tersebut. Adanya undang-undang tersebut membuat pemerintah daerah, khususnya bagi daerah yang memiliki SDA rendah, berlomba-lomba dan berusaha untuk mengoptimalkan penerimaan pajak nasional yang ada di wilayah kekuasaan mereka untuk mendapatkan penerimaan dana bagi hasil pajak yang besar.

Rahmadina (2006) melakukan penelitian tentang pengaruh penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Bea Perolehan Hak Tanah dan Bangunan (BPHTB) terhadap pendapatan daerah di Jakarta Utara. Dari penelitian tersebut disimpulkan bahwa penerimaan PBB berpengaruh signifikan terhadap pendapatan daerah sedangkan penerimaan BPHTB tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan daerah.

Rindi Septi Coriah Nurwulan (2008) melakukan penelitian tentang kontribusi Pajak Bumi dan Bangunan Terhadap Pendapatan Daerah (Studi Kasus pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Cirebon). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pajak bumi dan bangunan dapat memberikan kontribusi terhadap Pendapatan Daerah Kabupaten Cirebon.

Dian Fisceska Angreini (2008) melakukan penelitian tentang analisis pemungutan pajak bumi dan bangunan dan kontribusinya terhadap pendapatan daerah (studi pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Nganjuk). Hasil penelitian


(16)

BAB I PENDAHULUAN 5

Universitas Kristen Maranatha menunjukkan bahwa rasio efektivitas pajak bumi dan bangunan Kabupaten Nganjuk sudah efektif. Penerimaan pajak bumi dan bangunan Kabupaten Nganjuk periode 2004-2006 selalu efektif meskipun terjadi fluktuasi. Kontribusi pajak bumi dan bangunan terhadap pendapatan daerah masih relatif kecil dan mengalami penurunan, hal ini dikarenakan persentase pertumbuhan pendapatan daerah lebih besar dibandingkan dengan persentase pertumbuhan pajak bumi dan bangunan.

Rina Rahmawati Ruswandi (2009) melakukan penelitian tentang analisis pengaruh pajak daerah terhadap pendapatan asli daerah (PAD) di Kabupaten Sumedang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pajak daerah berpengaruh secara positif terhadap pendapatan asli daerah.

Septian Dwi Kurniawan (2010) melakukan penelitian tentang pengaruh penerimaan pajak dan retribusi daerah terhadap peningkatan pendapatan asli daerah di Kabupaten Ponorogo, disimpulkan bahwa pajak daerah berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan asli daerah, karena peranan pajak daerah sangat penting untuk sumbangan keuangan daerah yang digunakan untuk pengeluaran-pengeluaran daerah. Retribusi daerah berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan daerah. Retribusi daerah mempunyai jumlah sumbangan yang besar terhadap pendapatan asli daerah yang dapat meningkatkan pendapatan daerah.

Melalui penelitian yang akan dilakukan, peneliti akan menganalisis mengenai pengaruh penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan dan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan Terhadap Pendapatan Daerah Kota Bandung periode 2008-2012. Hal yang membedakan peneliti dengan beberapa peneliti di atas adalah peneliti menganalisis pendapatan masung-masing bagian dari dana bagi hasil pajak,


(17)

BAB I PENDAHULUAN 6

Universitas Kristen Maranatha seperti Pajak Bumi dan Bangunan dan Bea Perolehan Hak Atas Tana dan Bangunan, pada Kota Bandung.

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis akan melakukan penelitian tentang “Pengaruh Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan dan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung (Studi Kasus Pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung)”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) berpengaruh secara parsial terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung ?

2. Apakah penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) berpengaruh secara simultan terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung ?

3. Seberapa besar pengaruh Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) secara parsial terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung ?

4. Seberapa besar pengaruh Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) secara simultan terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung ?


(18)

BAB I PENDAHULUAN 7

Universitas Kristen Maranatha 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui apakah penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) berpengaruh secara parsial terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung.

2. Untuk mengetahui apakah penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) berpengaruh secara simultan terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung.

3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) secara parsial terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung.

4. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) secara simultan terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung.

1.4 Kegunaan Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian tersebut, maka penelitian ini diharapkan akan bermafaat bagi penulis dan pihak-pihak yang berkepentingan, antara lain :

1. Bagi Penulis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pemahaman tentang Pajak Bumi dan Bangunan dan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan serta sarana dalam menerapkan teori-teori keilmuan yang pernah diperoleh sebelumnya.


(19)

BAB I PENDAHULUAN 8

Universitas Kristen Maranatha 2. Bagi Instansi

Penelitian ini diharapkan menjadi masukan bagi pemerintah daerah (khususnya Pemerintah Daerah Kota Bandung) dalam pengambilan keputusan kebijakan yang berkaitan dengan pendapatan daerah.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi berkaitan dengan pendapatan daerah.


(20)

122 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan melakukan pengujian data dengan menggunakan software SPSS 16.0, yaitu dengan menggunakan metode regresi berganda dan uji asumsi klasik serta melakukan pembahasan mengenai sistem pemungutan pajak pada bab sebelumnya, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Pengaruh penerimaan pajak bumi dan bangunan dan bea perolehan hak atas tanah dan bangunan secara parsial terhadap penerimaan Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung.

1. Berdasarkan uji t dengan tingkat kepercayaan 95% dapat disimpulkan bahwa variabel penerimaan pajak bumi dan bangunan secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan asli daerah di Kota Bandung.

2. Berdasarkan uji t dengan tingkat kepercayaan 95% dapat disimpulkan bahwa variabel penerimaan bea perolehan hak atas tanah dan bangunan secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan asli daerah di Kota Bandung.


(21)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 123

Universitas Kristen Maranatha 3. Pengaruh penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan dan Bea Perolehan Hak atas

Tanah dan Bangunan secara simultan terhadap Pendapatan Asli Daerah yaitu berdasarkan Uji F dengan tingkat kepercayaan 95% disimpulkan bahwa variabel penerimaan pajak bumi dan bangunan dan bea perolehan hak atas tanah dan bangunan periode 2008-2012 mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan asli daerah Kota Bandung.

4. Besar pengaruh penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan secara parsial terhadap Pendapatan Asli Daerah di Kota Bandung sebesar 0.8649 %. Dan pengaruh penerimaan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan secara parsial terhadap Pendapatan Asli Daerah di Kota Bandung sebesar 42.7716%.

5. Besar pengaruh penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan secara simultan terhadap Pendapatan Asli Daerah di Kota Bandung yaitu sebesar 42.8%. Hal ini menunjukkan bahwa kedua variabel independen tersebut mempunyai pengaruh terhadap pendapatan asli daerah dan sisanya sebesar 57.2% dipengaruhi oleh faktor lain.

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti memberikan beberapa saran agar dapat menjadi masukan yaitu :

1. Bagi Dinas Pendapatan Kota Bandung

1. Dinas Pendapatan Kota Bandung diharapkan terus mensosialisasikan dan memaksimalkan pemungutan pajak bumi dan bangunan dan bea perolehan hak atas tanah dan bangunan.


(22)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 124

Universitas Kristen Maranatha 2. Dalam usaha meningkatkan penerimaan PBB dan BPHTB dapat dilakukan

dengan usaha ekstensifikasi, mengingat potensi PBB dan BPHTB masih sangat luas.

3. Pemerintah daerah Kota Bandung sebaiknya memperbaharui data-data PBB yang dimiliki sesuai dengan sertifikat tanah yang dimiliki oleh masing-masing wajib pajak.

4. Pemerintah daerah melakukan penagihan PBB kepada wajib pajak-wajib pajak yang menunggak agar penerimaan dana bagi hasil PBB meningkat. 2. Bagi wajib pajak

Wajib pajak diharapkan memiliki kesadaran untuk membayarkan pajaknya dengan benar sehingga dapat membantu meningkatkan penerimaan pajak daerah di Kota Bandung yang juga dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk melakukan penelitian selanjutanya dengan tempat penelitian yang berbeda.


(23)

125 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Angreini, Dian Fisceska (2008). Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan dan Kontribusinya Terhadap Pendapatan Daerah (Studi Pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Nganjuk). Skripsi, Universitas Muhammadiyah Malang (tidak dipublikasikan).

Ghozali, Imam. 2007. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Hartono, Jogiyanto. (2009). Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman–pengalaman, Edisi 2007, BPFE, Yogyakarta.

http://ssantoso.blogspot.com/2009/02/materi-vii-uji-heteroskedastisitas.html http://www.pajak.go.id/

Kurniawan, Septian Dwi (2010). Pengaruh Penerimaan Pajak dan Retribusi Daerah Terhadap Peningkatan Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Ponorogo. Skripsi, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (tidak dipublikasikan).

Mardiasmo. (2013). (Perpajakan Edisi Revisi), Edisi Revisi 2013, Andi Offset, Yogyakarta.

Nugroho, B.A. (2005). Strategi Jitu Memilih Statistik Penelitian dengan SPSS, CV Andi Offset, Yogyakarta.

Nurwulan, Rindi Septi Coriah (2008). Kontribusi Pajak Bumi dan Bangunan Terhadap Pendapatan Daerah (Studi Kasus pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Cirebon). Skripsi, Fakultas Ekonomi Widyatama. (tidak dipublikasikan).

Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Pajak Daerah.

Rahmadina (2006). Pengaruh Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) Terhadap Pendapatan Daerah di Jakarta Utara. Skripsi, FEIS UIN Jakarta (tidak dipublikasikan).

Resmi, Siti. (2008). Perpajakan: Teori dan Kasus, Salemba Empat, Yogyakarta.


(24)

126 Universitas Kristen Maranatha Ruswandi, Rina Rahmawati (2009). Analisis pengaruh pajak daerah terhadap

pendapatan asli daerah (PAD) di Kabupaten Sumedang. Skripsi Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor (tidak dipublikasikan).

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Administrasi. Bandung:Alfabeta

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP).

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah.

Undang–Undang Republik Indonesia No.12 tahun 1994 Tentang Pajak Bumi dan Bangunan.

Undang–Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

Undang–Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 Tentang

Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.


(1)

BAB I PENDAHULUAN 8

Universitas Kristen Maranatha

2. Bagi Instansi

Penelitian ini diharapkan menjadi masukan bagi pemerintah daerah (khususnya Pemerintah Daerah Kota Bandung) dalam pengambilan keputusan kebijakan yang berkaitan dengan pendapatan daerah.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi berkaitan dengan pendapatan daerah.


(2)

122 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan melakukan pengujian data dengan menggunakan software SPSS 16.0, yaitu dengan menggunakan metode regresi berganda dan uji asumsi klasik serta melakukan pembahasan mengenai sistem pemungutan pajak pada bab sebelumnya, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Pengaruh penerimaan pajak bumi dan bangunan dan bea perolehan hak atas tanah dan bangunan secara parsial terhadap penerimaan Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung.

1. Berdasarkan uji t dengan tingkat kepercayaan 95% dapat disimpulkan bahwa variabel penerimaan pajak bumi dan bangunan secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan asli daerah di Kota Bandung.

2. Berdasarkan uji t dengan tingkat kepercayaan 95% dapat disimpulkan bahwa variabel penerimaan bea perolehan hak atas tanah dan bangunan secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan asli daerah di Kota Bandung.


(3)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 123

Universitas Kristen Maranatha

3. Pengaruh penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan secara simultan terhadap Pendapatan Asli Daerah yaitu berdasarkan Uji F dengan tingkat kepercayaan 95% disimpulkan bahwa variabel penerimaan pajak bumi dan bangunan dan bea perolehan hak atas tanah dan bangunan periode 2008-2012 mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan asli daerah Kota Bandung.

4. Besar pengaruh penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan secara parsial terhadap Pendapatan Asli Daerah di Kota Bandung sebesar 0.8649 %. Dan pengaruh penerimaan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan secara parsial terhadap Pendapatan Asli Daerah di Kota Bandung sebesar 42.7716%.

5. Besar pengaruh penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan secara simultan terhadap Pendapatan Asli Daerah di Kota Bandung yaitu sebesar 42.8%. Hal ini menunjukkan bahwa kedua variabel independen tersebut mempunyai pengaruh terhadap pendapatan asli daerah dan sisanya sebesar 57.2% dipengaruhi oleh faktor lain.

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti memberikan beberapa saran agar dapat menjadi masukan yaitu :

1. Bagi Dinas Pendapatan Kota Bandung

1. Dinas Pendapatan Kota Bandung diharapkan terus mensosialisasikan dan memaksimalkan pemungutan pajak bumi dan bangunan dan bea perolehan hak atas tanah dan bangunan.


(4)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 124

Universitas Kristen Maranatha

2. Dalam usaha meningkatkan penerimaan PBB dan BPHTB dapat dilakukan dengan usaha ekstensifikasi, mengingat potensi PBB dan BPHTB masih sangat luas.

3. Pemerintah daerah Kota Bandung sebaiknya memperbaharui data-data PBB yang dimiliki sesuai dengan sertifikat tanah yang dimiliki oleh masing-masing wajib pajak.

4. Pemerintah daerah melakukan penagihan PBB kepada wajib pajak-wajib pajak yang menunggak agar penerimaan dana bagi hasil PBB meningkat. 2. Bagi wajib pajak

Wajib pajak diharapkan memiliki kesadaran untuk membayarkan pajaknya dengan benar sehingga dapat membantu meningkatkan penerimaan pajak daerah di Kota Bandung yang juga dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk melakukan penelitian selanjutanya dengan tempat penelitian yang berbeda.


(5)

125 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Angreini, Dian Fisceska (2008). Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan dan Kontribusinya Terhadap Pendapatan Daerah (Studi Pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Nganjuk). Skripsi, Universitas Muhammadiyah Malang (tidak dipublikasikan).

Ghozali, Imam. 2007. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Hartono, Jogiyanto. (2009). Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman–pengalaman, Edisi 2007, BPFE, Yogyakarta.

http://ssantoso.blogspot.com/2009/02/materi-vii-uji-heteroskedastisitas.html http://www.pajak.go.id/

Kurniawan, Septian Dwi (2010). Pengaruh Penerimaan Pajak dan Retribusi Daerah Terhadap Peningkatan Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Ponorogo. Skripsi, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (tidak dipublikasikan).

Mardiasmo. (2013). (Perpajakan Edisi Revisi), Edisi Revisi 2013, Andi Offset, Yogyakarta.

Nugroho, B.A. (2005). Strategi Jitu Memilih Statistik Penelitian dengan SPSS, CV Andi Offset, Yogyakarta.

Nurwulan, Rindi Septi Coriah (2008). Kontribusi Pajak Bumi dan Bangunan Terhadap Pendapatan Daerah (Studi Kasus pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Cirebon). Skripsi, Fakultas Ekonomi Widyatama. (tidak dipublikasikan).

Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Pajak Daerah.

Rahmadina (2006). Pengaruh Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) Terhadap Pendapatan Daerah di Jakarta Utara. Skripsi, FEIS UIN Jakarta (tidak dipublikasikan).

Resmi, Siti. (2008). Perpajakan: Teori dan Kasus, Salemba Empat, Yogyakarta.


(6)

126 Universitas Kristen Maranatha

Ruswandi, Rina Rahmawati (2009). Analisis pengaruh pajak daerah terhadap pendapatan asli daerah (PAD) di Kabupaten Sumedang. Skripsi Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor (tidak dipublikasikan).

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Administrasi. Bandung:Alfabeta

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP).

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah.

Undang–Undang Republik Indonesia No.12 tahun 1994 Tentang Pajak Bumi dan Bangunan.

Undang–Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

Undang–Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.