PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PRACTICE REHEARSAL PAIRS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS MEMO SISWA KELAS VII SMP NEGERI 35 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PRACTICE REHEARSAL PAIRS
TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS MEMO SISWA KELAS VII
SMP NEGERI 35 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
NOVITA TRIANTO HASIBUAN
NIM 2102111021
JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2014
KATA PENGANTAR
Penulis mengucapkan puji dan syukur kepada Allah SWT atas berkat dan
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan Skripsi
”PengaruhModelPembelajaranPractice
TerhadapKemampuanMenulis
Rehearsal
Memo SiswaKelas VII SMP
yang berjudul
Negeri 35
Pairs
Medan
TahunPembelajaran 2013/2014.” Skripsi ini sebagai syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan di Universitas Negeri Medan.
Dalam proses penyelesaian Skripsi ini, tentunya tidak lepas dari bantuan
berbagai pihak baik moral maupun materil. Oleh karena itu, dengan ketulusan dan
kerendahan hati penulis menuturkan ucapan terima kasih yang tiada terhingga
kepada:
1. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si. Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum. Dekan Fakultas Bahasa dan Seni.
3. Drs. Syamsul Arif, M. Pd. Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia.
4. Dr. Wisman Hadi, M.Hum. Ketua Program Pendidikan Bahasa Indonesia.
5. Prof. Dr. Rosmawaty, M. Pd. Dosen Pembimbing Skripsi.
6. Drs. TingkosSinurat, M.Pd. Dosen Pembimbing Akademik.
7. S.Fahmi. Dalimunthe. S.Sos.M.I.Kom, dan Atika Wasilah. S.Pd. M.Pd.
Sebagai Dosen Pengarah.
8. Seluruh Dosen Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia.
9. Bapak Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Kepala Tata Usaha serta
Guru-guru dan siswa SMP Negeri 35 Medan.
10. TeristimewakepadaAyahandaEddiAryantoHsbdanIbunda
ErniLumbanGaolsertaAbangandaJaksonAryanto, RiskiAryanto, dan
adinda Fitri Galunia Aryanto dan Mega Erdiana Aryanto.
11. Sahabat-sahabatbaikkuDesi, Dina, Salmi, Lia, Tina, Surya, Rani, Dewi
Sarah, MelliGoeslaw, Festira,
ii
RiskiYunitadanspesialbuattemansekaligussaudaraku di reguler B ’10.
12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang selalu
memberi dukungan doa dan semangat dalam penyelesaian Skripsi ini.
Takadagading yang takretak.
PenulisjugamenyadaribahwaSkripsiinimasihjauhdari
yang
baikdarisegikalimat, isi, danjugateknikpenguraiannya.Olehsebabitu,
diharapkan,
penulismngharapkankritikdansaranyangbersifatmembangundemi
pneyempurnaanSkripsiini.
Akhirkata,semogaSkripsiinibermanfaatbagipengembanganilmupengetahuan
khususnya di bidangPendidikanBahasadanSastra Indonesia.
Medan,
September 2014
Penulis,
NovitaTriantoHasibuan
NIM 2102111021
iii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................ …………….. i
KATA PENGANTAR..............................................................…………….. ii
DAFTAR ISI............................................................................ …………….. iv
DAFTAR TABEL ................................................................... ………………vi
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………vii
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………viii
BAB I
PENDAHULUAN........................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah......................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................... 7
C. Pembatasan Masalah .............................................................. 7
D. Rumusan Masalah .................................................................. 8
E. Tujuan Penelitian ................................................................... 8
BAB II
F. Manfaat Penelitian ................................................................. 9
Kerangka Teoretis, Kerangka Konseptualdan Hipotesis
Penelitian...................................................................................... 10
A. Kerangka teoretis ................................................................... 10
B. Kerangka Konseptual ............................................................. 27
BAB III
C. Hipotesis Penelitian................................................................ 30
Metodologi penelitian………………………………………….. 31
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................. 31
1. Lokasi Penelitian............................................................. 31
2. Waktu Penelitian ............................................................. 31
B. Populasi dan Sampel Penelitian ............................................. 31
1. Populasi........................................................................... 31
2. Sampel............................................................................. 32
C. Metode Penelitian................................................................... 33
D. Desain Penelitian.................................................................... 34
E. Defenisi Operasional Variabel Penelitian…………………… 35
F. Jalannya Eksperimen............................................................. 36
iv
G. Metode Analisis Data ........................................................... 44
H. Teknik Analisis Data Penelitian............................................. 47
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN………………….. 52
A. Penyajian Data … ........................................ …………… …52
B. Hasil Penelitian ……………………………………………54
C. Pembahasan Hasil Penelitian ………………………………. 70
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN…………………………………... 73
A. Simpulan ........................................................……………… 73
B. Saran ............................................................……………… 73
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 75
LAMPIRAN………………………………………………………………….. 77
v
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1
Rincian Populasi Penelitian........................................................... 32
Tabel 3.2
Desain Eksperimen........................................................................ 34
Tabel 3.3
Jalannya Penlitian Kelas Eksperimen .......................................... 36
Tabel 3.4
Jalannya Pnelitian Kelas Kontrol .................................................. 40
Tabel 3.5
Rubrik Penilaian Pembelajaran Menulis Memo .......................... 44
Tabel 3.6
Kategori Penilaian ......................................................................... 46
Tabel 4.1
Skor Perolehan Nilai Kemampuan Menulis Memo Kelas Eksperimen
(X)……………………………… ……………………………….52
Tabel 4.2
Skor Perolehan Kemampuan Menulis Memo Kelas Kontrol …. 53
Tabel 4.3
Indikatot Penilaian Kelas Eksperimen………………………… . 54
Tabel 4.4
Identifikasi Kecenderungan Hasil Post-Test Kelas Eksperimen
…………………………………………………………………. 56
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Kemampuan Menulis Memo Kelas Eksperimen
………………………………………………….. ....................... 57
Tabel 4.6
Indikator Penilaian Kelas Kontrol…………………………….. 58
Tabel 4.7
Distribusi Frekuensi Kemampuan Menulis Memo Kelas Kontrol ..60
Tabel 4.8
Identifikasi Kecenderungan Hasil Post-Test Kelas Kontrol ......... 61
Tabel 4.9
Ringkasan Perlakuan Kelas Eksperimen dan Kontrol…………. 63
Tabel 4.10
Uji Normalitas Data Kelas Eksperimen (X).................................. 64
Tabel 4.11
Uji Normalitas Data Kelas Kontrol (Y) ........................................ 66
Tabel 4.12
Harga-Harga yang Perlu Untuk Uji Barlet.................................... 67
vi
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR
4.1
Histogram Skor Nilai Kemampuan Menulis Memo dengan
4.2
Skor Nilai Kemampuan Menulis Memo dengan
menggunakan model Practice Rehearsal pairs ............................... 57
menggunakan
metode ceramah ............................................................................... 62
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I
: Silabus
Lampiran II
: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Lampiran III
: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Kelas Kontrol
Lampiran IV
Lampiran V
Kelas Eksperimen
: Uji Normalitas Data
: Lembar Soal Uraian
Lampiran VI
: Lembar Jawaban
Lampiran VIII
: Tabel Nilai Kritis L Untuk Uji Liliefors
Lampiran VII
Lampiran IX
: Lembar Hasil Siswa
: Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Norma 0 ke z
Lampiran X
: Tabel Harga “t”
Lampiran XII
: Surat Balasan Dari Tempat Penelitian
Lampiran XI
Lampiran XIII
Lampiran XIV
: Surat Izin Penelitian Dari Fakultas
:Persetujuan Hasil Revisi Skripsi
: Daftar Riwayat Hidup
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Menurut Tarigan (2005:1) keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen
yaitu: keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan
keterampilan menulis. Keempat keterampilan tersebut saling berhubungan satu sama
lain. Karena seseorang akan terlihat terampil, jika mereka dapat menguasai empat
keterampilan tersebut. Menulis merupakan kegiatan untuk melatih kegiatan berpikir
menjadi lebih kreatif, produktif dan ekspresif. Menyadari pentingnya kemampuan
menulis bagi pendidikan
oleh karenanya disediakan
waktu yang cukup untuk
pembinaan keterampilan menulis, tetapi waktu yang cukup saja tidak cukup untuk
meningkatkan keterampilan menulis, tetapi juga dengan adanya buku paket selain itu
juga dengan adanya model dalam pembelajaran.
Menulis membutuhkan ketekunan, agar dapat mengembangkan suatu kerangka
karangan yang baik. Keterampilan menulis harus dilatih secara terus menerus karena
menulis tidaklah mudah, harus ada latihan dan praktik yang berkelanjutan dan dalam
kehidupan modern ini jelas bahwa keterampilan menulis sangat dibutuhkan.
Keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa
yang
dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung dan keterampilan menulis
tidak akan datang secara otomatis, melainkan harus melalui latihan praktik yang
banyak dan teratur karena menulis bukanlah hal yang mudah.
1
2
Di antara keempat keterampilan berbahasa tersebut, keterampilan menulis
merupakan keterampilan bahasa yang paling sulit dikuasai. Nurgiyantoro (2001:296)
mengatakan, “dibandingkan kemampuan berbahasa yang lain, keterampilan menulis
lebih sulit dikuasai bahkan oleh penutur ahli bahasa yang bersangkutan sekalipun.”
Hal ini disebabkan karena kemampuan menulis menghendaki penguasaan berbagai
unsur kebahasaan dan unsur di luar bahasa itu sendiri yang menjadi isi karangan.
Baik unsur bahasa maupun unsur isi haruslah terjalin sedemikian rupa sehingga
menghasilkan karangan yang runtut dan padu.
Sejalan dengan pernyataan tersebut, Semi (1990:7) berpendapat menulis tidaklah
sulit, tetapi tidak pula gampang. Setiap orang yang tidak buta aksara mesti pernah
menulis untuk dibaca dan dipahami orang lain. Namun seringkali pula menulis itu
dianggap sebagai suatu keterampilan
berbahasa yang sulit, karena menulis itu
dikaitkan dengan seni atau kiat, sehingga tulisan tersebut dirasakan enak dibaca,
akurat, jelas dan singkat.
Penguasaan keterampilan menulis memo yang harus dimiliki oleh siswa sudah
tercantum dalam
standar isi kurikulum dalam bentuk standar kompetensi dan
kompetensi dasar, yaitu menulis memo dengan menggunakan kalimat yang efektif
dan memperhatikan santun bahasa terdapat pada standar kompetensi. Menulis yaitu
mengungkapkan berbagai informasi dalam bentuk narasi dan memo terdapat pada
kompetensi dasar nomor 12.2 menulis memo sesuai dengan isi dengan menggunakan
kalimat efektif dan bahasa yang santun.
3
Pada dasarnya Pemerintah telah menetapkan kurikulum yang sesuai dengan
tuntutan zamannya. Kurikulum yang dipakai adalah Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang ditetapkan
sebagai kurikulum 2006 telah diberlakukan di sekolah-sekolah mulai tahun 2006.
Kurikulum ini juga diterapkan dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia.
Pada kenyataanya, kompetensi tersebut belum tercapai. Siswa kurang mampu
menulis memo. Keterampilan menulis memo dengan menggunakan kalimat yang
efektif dan memperhatikan santun bahasa merupakan hal yang sulit, ini ditandai dari
nilai siswa yang belum tuntas memenuhi KKM dengan nilai 80.
Hal ini dapat kita lihat pada penelitian yang dilakukan Yuniarti (2011) dalam
skripsinya. Hasil analisis data yang diperoleh dari penelitiannya tersebut
menunjukkan bahwa Peningkatan pembelajaran keterampilan menulis memo
sebenarnya telah banyak dilakukan guru, tetapi strategi pembelajaran yang digunakan
selama ini masih kurang tepat, guru hanya menerangkan hal-hal yang berhubungan
dengan teori menulis memo, dan tentang pengertian menulis memo, sehingga nilai
yang dicapai siswa dalam menulis memo belum sesuai dengan kriteria ketuntasan
minimal yaitu 63, masih dibawah standar dari kriteria yang sudah ditetapkan.
Rendahnya kemampuan siswa dalam menulis memo khususnya memo resmi
di sekolah disebabkan beberapa faktor. Salah satu di antaranya yang dianggap relevan
adalah kurang tepatnya penggunaan metode yang digunakan guru dalam kegiatan
pembelajaran. Metode yang digunakan guru masih satu arah dan monoton, sehingga
4
tidak
dapat
membantu
semangat,
minat,
serta
kreativitas
siswa
dalam
mengungkapkan gagasan/ide secara lisan maupun tulisan dalam rangka memecahkan
masalah.
Demikian juga dengan penelitian yang telah dilakukan Sulastri (2013) dalam
skripsinya. Dari hasil penelitian tersebut diperoleh kesimpulan bahwa dalam
pembelajaran menulis memo, masih banyak guru yang menggunakan pembelajaran
konvensional salah satunya metode ceramah, adapun kelemahan dari pembelajaran
konvensional yaitu saat pembelajaran berlangsung, yang memperhatikan guru hanya
sebagian siswa saja. Hal ini tentunya tidak efektif, karena pembelajaran menulis
memo harus mendengarkan kemudian menulis.
Menurut Tarigan (2005:4), “Keterampilan menulis sangat dibutuhkan di era
kehidupan modern ini, kiranya tidaklah berlebihan bila dikatakan
bahwa
keterampilan menulis merupakan suatu ciri dari orang yang terpelajar atau bangsa
yang terpelajar’’. Namun terkadang yang kita harapkan tidak sesuai dengan
kenyataan, aspek menulis yang dinilai sangat penting
tidak sejalan dengan
kemampuan siswa. Berdasarkan hasil observasi awal penulis terhadap siswa SMP
Negeri 35 Medan khususnya kelas VII, serta hasil wawancara
terhadap salah satu
guru bidang studi
menyimpulkan bahwa dalam
yang dilakukan
Bahasa Indonesia. Penulis dapat
pembelajaran menulis memo, kalimat efektif dan
santun bahasa siswa masih sangat rendah, kemudian fasilitas sekolah yang belum
memadai. Selain itu dari hasil wawancara penulis dengan siswa menunjukkan
5
pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariasi, dengan menggunakan metode
ceramah yang lebih dominan, sehingga siswa merasa bosan dan merasa ngantuk, dan
siswa sangat mengharapkan pembelajaran yang sangat menyenangkan dan tidak
membosankan.
Selain itu penulis juga diperkenankan oleh guru bidang studi Bahasa Indonesia
untuk melihat langsung bagaimana cara penulisan siswa, saat penulis melakukan
observasi awal, penulis dapat melihat langsung bahwa masih banyak siswa yang
menulis tidak sesuai EYD, dan siswa yang masih bercerita dengan temannya dan
tidak memperhatikan guru di depan, masih banyak masalah-masalah lain yang
diamati
penulis, dan menurut penulis hal ini disebabkan karena guru hanya
menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran.
Dalam pembelajaran menulis, siswa masih kurang memperoleh contoh tulisan
yang ingin dipelajarinya apalagi menyangkut menulis memo ataupun memorandum
yang dalam keseharian tidak dekat dengan siswa bahkan dikatakan sangat jarang
dengan kehidupan siswa. Walaupun demikian, menulis memo merupakan
keterampilan menulis yang membutuhkan latihan dan praktik.
Dari permasalahan di atas, penulis dapat menyimpulkan keterampilan menulis
merupakan keterampilan yang harus dilatih secara terus menerus, karena tidak semua
siswa senang dan mempunyai bakat dalam menulis, oleh karena itu guru harus
mempunyai siasat untuk merangsang dan membuat siwa aktif dalam pembelajaran,
baik dengan adanya media, model dan lain-lain.
6
Dalam hal ini penulis menawarkan sebuah terobosan baru untuk melibatkan
siswa dalam pembelajaran, untuk itu diperlukan sebuah terobosan baru dalam
menghasilkan hasil belajar sastra para siswa, penulis menawarkan model
pembelajaran khususnya dalam pembelajaran menulis memo yaitu dengan memilih
model pembelajaran Practice Rehearsal Pairs, yang mana model tersebut menjadikan
siswa aktif dalam
pembelajaran, pembelajaran
membosankan. Menurut Zaini,dkk (2008:90)
yang tidak monoton dan
jika tujuan pembelajaran adalah
merubah sikap peserta didik, maka sebaiknya tidak menggunakan metode ceramah,
ceramah tidak efektif jika digunakan untuk mengajar keterampilan.
Dengan model pembelajaran Practice Rehearsal Pairs
dapat meningkatkan
keberanian siswa untuk tampil mempraktekkan sesuatu di depan orang lain (peserta
didik yang lain). Model pembelajaran Practice Rehearsal Pairs
adalah model
sederhana yang dapat dipakai untuk mempraktekkan suatu keterampilan atau
prosedur dengan teman belajar. Model pembelajaran ini bersifat langsung khusus
dirancang untuk mengembangkan cara belajar peserta didik tentang menulis memo
yang berisi pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif yang dapat diajarkan
dengan pola selangkah demi selangkah.
Dari uraian di atas, maka penulis berpendapat menggunakan model pembelajaran
Practice Rehearsal Pairs baik digunakan dalam rangka meningkatkan kerjasama
antara siswa dan membiasakan siswa untuk banyak bekerja daripada berbicara,
sehingga siswa mampu secara langsung mempraktekkan suatu ilmu pengetahuan.
7
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, peneliti tertarik untuk
meneliti “Pengaruh Model Pembelajaran Practice Rehearsal Pairs
Kemampuan Menulis Memo Siswa Kelas VII
Terhadap
SMP Negeri 35 Medan Tahun
Pembelajaran 2013-2014”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, diidentifikasikan masalah-masalah
yang muncul sebagai berikut.
1. Rendahnya keterampilan menulis siswa dan masih banyak penulisan yang tidak
sesuai dengan EYD.
2. Penggunaan model pembelajaran yang masih jarang dimanfaatkan oleh guru, dan
masih sering menggunakan metode ceramah, sehingga siswa merasa bosan.
3. Fasilitas sekolah yang masih kurang memadai.
4. Nilai KKM yang belum tercapai.
C. Batasan Masalah
Melihat banyaknya ruang lingkup masalah yang teridentifikasi serta keterbatasan
kemampuan untuk meneliti keseluruhan permasalahan yang ada, maka penelitian ini
dibatasi pada permasalahan guru yang belum menggunakan model pembelajaran
yang tepat dalam pembelajaran menulis memo, sehingga penulis menawarkan model
pembelajaran Practice Rehearsal Pairs
untuk diterapkan dalam pembelajaran
menulis memo siswa kelas VII SMP Negeri 35 Medan. Pada dasarnya memo terbagi
8
2, memo resmi dan memo pribadi, dalam hal ini penulis hanya membatasi pada
memo resmi.
D. Rumusan Masalah
Sesuai dengan pembatasan masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah
penelitian sebagai berikut.
1. Berapa rata-rata kemampuan menulis memo siswa kelas VII SMP Negeri 35
Medan tahun pembelajaran 2013/2014 yang diajari dengan model Practice
Rehearsal Pairs?
2. Berapa rata-rata kemampuan menulis memo siswa kelas VII SMP Negeri 35
Medan tahun pembelajaran 2013/2014 yang diajari dengan metode Ceramah?
3.
Adakah pengaruh model pembelajaran Practice Rehearsal Pairs terhadap
peningkatan kemampuan menulis memo siswa kelas VII SMP Negeri 35
Medan tahun pembelajaran 2013/2014?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Menggambarkan berapa rata-rata kemampuan menulis memo siswa kelas VII
SMP Negeri 35 Medan tahun pembelajaran 2013/2014 yang diajari dengan
model Practice Rehearsal Pairs.
9
2. Menggambarkan berapa rata-rata kemampuan menulis memo siswa kelas VII
SMP Negeri 35 Medan tahun pembelajaran 2013/2014 yang diajari dengan
metode Ceramah.
3. Menggambarkan
pengaruh model Practice Rehearsal Pairs terhadap
peningkatan kemampuan menulis memo siswa kelas VII SMP Negeri 35
Medan tahun pembelajaran 2013/2014.
F. Manfaat Hasil Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian adalah sebagai berikut.
1. Bagi Guru
Penelitian ini dapat memotivasi guru untuk mencari media pembelajaran yang
lebih kreatif dalam pembelajaran menulis, khususnya menulis memo.
2. Bagi Siswa
Penelitian ini diharapkan mampu menstimulus siswa untuk berpikir aktif dan
kreatif serta meningkatkan motivasi melalui pembelajaran menulis memo.
3. Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengalaman dalam kegiatan
belajar mengajar, dan sebagai bahan bandingan untuk penelitian lebih lanjut,
jika meneliti masalah yang sama.
4. Bagi sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk meningkatkan pengajaran
bahasa Indonesia, khususnya pengajaran menulis memo.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, maka disimpulkan
hal-hal sebagai berikut.
1. Kemampuan menulis memo siswa kelas VII SMP Negeri 35 Medan dengan
menggunakan Model Practice Rehearsal Pairs berada pada nilai rata-rata 83,40
kategori sangat baik
2. Kemampuan menulis memo siswa kelas VII SMP Negeri 35
menggunakan metode Ceramah
berada pada nilai rata-rata
Medan dengan
77,95 dengan
kategori baik.
3. Ada pengaruh penggunaan model Practice Rehearsal Pairs
terhadap
kemampuan menulis memo siswa kelas VII SMP Negeri 35 Medan Tahun
Pembelajaran 2013/2014.
B. Saran
1.
Hasil penelitian ini menunjukkan ada pengaruh model pembelajaran Practice
Rehearsal Pairs terhadap kemampuan menulis memo siswa kelas VII SMP
Negeri 35 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014. Oleh karena itu, model
pembelajaran Practice Rehearsal Pairs ini juga dapat diaplikasikan dalam
pembelajaran bahasa Indonesia .
73
74
2. Untuk menggunakan Model Practice Rehearsal Pairs, diperlukan pemahaman
guru bahasa dan sastra Indonesia baik dari segi persiapan, pelaksanaan,
sampai evaluasi agar hal yang diharapkan yakni meningkatkan kemampuan
menulis memo siswa dapat lebih baik.
3. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut oleh peneliti lain guna memberi
masukan yang konstruktif bagi dunia pendidikan khususnya dalam
meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis memo.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin,Syamsir.1980. Surat Menyurat Indonesia. Padang: Angkasa Raya
Arikunto, Suharsimi. 2006. Manajemn Penlitian. Yogyakarta: Rineka Cipta
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Yogyakarta: Rineka Cipta
Bratawidjaja,Thomas Wijasa. 1977. Petunjuk Baru Korespondensi Niaga Indonesia.
Jakarta:Pradnya Paramita
Depdiknas. 2007. Kamus Umum Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai
Pustaka
Finoza, Lamuddin. 2009. Aneka Surat Sekretaris dan Bisnis Edisi Revisi 3.
Diksi
Jakarta:
Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada
Nur, Bahdin dan Ardial. 2005. Pedoman Penulisan karya Ilmiah Proposal, skripsi
dan Tesis. Medan: Kencana
Nurgiyantoro, Burhan. 2001. Penilaian
Sastra.Yogyakarta:BPFE
dalam
Pengajaran
Bahasa
dan
Riyanto, Yatim. 2001. Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya : SIC
Sabri, Ahmad. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Padang : Quantum Teaching
Semi, Atar. 1990. Menulis Efektif. Padang : Angkasa Raya
Siberman, Mel. 2009. 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta : Insan Madani
Sudjana.2005. Metode Statistik.Bandung:Tarsito
Sudijono, Anas.2009. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajagrafindo
Persada.
Sugiyono.2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:Alfabeta.
75
76
Sulastri,Endang. 2013. Skripsi. Keefektifan Model Cooperative Integrated Reading
and Cooposition dalam Pembelajaran Keterampilan Menulis Memo.
Semarang: IKIP PGRI Semarang
Tarigan, Henry Guntur. 2005. Menulis. Bandung : Angkasa
Trimansyah, 1994. Belajar Bahasa indonsia. Jakarta.Mapan
Tukan. 2007. Bahasa Indonesia. Jakarta : Yudhistira
Yuniarti,Isnaini. 2011. Skipsi. Peningkatan Keterampilan Menulis Memo dengan
Model Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efktif dan Menyenangkan
(PAIKEM). Semarang. IKIP PGRI Semarang
Yuwono,Trisno dan Silvita. 2005. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya :
Arkola
Zaini, Hisyam, dkk. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta : Insan Madani
TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS MEMO SISWA KELAS VII
SMP NEGERI 35 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
NOVITA TRIANTO HASIBUAN
NIM 2102111021
JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2014
KATA PENGANTAR
Penulis mengucapkan puji dan syukur kepada Allah SWT atas berkat dan
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan Skripsi
”PengaruhModelPembelajaranPractice
TerhadapKemampuanMenulis
Rehearsal
Memo SiswaKelas VII SMP
yang berjudul
Negeri 35
Pairs
Medan
TahunPembelajaran 2013/2014.” Skripsi ini sebagai syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan di Universitas Negeri Medan.
Dalam proses penyelesaian Skripsi ini, tentunya tidak lepas dari bantuan
berbagai pihak baik moral maupun materil. Oleh karena itu, dengan ketulusan dan
kerendahan hati penulis menuturkan ucapan terima kasih yang tiada terhingga
kepada:
1. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si. Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum. Dekan Fakultas Bahasa dan Seni.
3. Drs. Syamsul Arif, M. Pd. Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia.
4. Dr. Wisman Hadi, M.Hum. Ketua Program Pendidikan Bahasa Indonesia.
5. Prof. Dr. Rosmawaty, M. Pd. Dosen Pembimbing Skripsi.
6. Drs. TingkosSinurat, M.Pd. Dosen Pembimbing Akademik.
7. S.Fahmi. Dalimunthe. S.Sos.M.I.Kom, dan Atika Wasilah. S.Pd. M.Pd.
Sebagai Dosen Pengarah.
8. Seluruh Dosen Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia.
9. Bapak Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Kepala Tata Usaha serta
Guru-guru dan siswa SMP Negeri 35 Medan.
10. TeristimewakepadaAyahandaEddiAryantoHsbdanIbunda
ErniLumbanGaolsertaAbangandaJaksonAryanto, RiskiAryanto, dan
adinda Fitri Galunia Aryanto dan Mega Erdiana Aryanto.
11. Sahabat-sahabatbaikkuDesi, Dina, Salmi, Lia, Tina, Surya, Rani, Dewi
Sarah, MelliGoeslaw, Festira,
ii
RiskiYunitadanspesialbuattemansekaligussaudaraku di reguler B ’10.
12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang selalu
memberi dukungan doa dan semangat dalam penyelesaian Skripsi ini.
Takadagading yang takretak.
PenulisjugamenyadaribahwaSkripsiinimasihjauhdari
yang
baikdarisegikalimat, isi, danjugateknikpenguraiannya.Olehsebabitu,
diharapkan,
penulismngharapkankritikdansaranyangbersifatmembangundemi
pneyempurnaanSkripsiini.
Akhirkata,semogaSkripsiinibermanfaatbagipengembanganilmupengetahuan
khususnya di bidangPendidikanBahasadanSastra Indonesia.
Medan,
September 2014
Penulis,
NovitaTriantoHasibuan
NIM 2102111021
iii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................ …………….. i
KATA PENGANTAR..............................................................…………….. ii
DAFTAR ISI............................................................................ …………….. iv
DAFTAR TABEL ................................................................... ………………vi
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………vii
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………viii
BAB I
PENDAHULUAN........................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah......................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................... 7
C. Pembatasan Masalah .............................................................. 7
D. Rumusan Masalah .................................................................. 8
E. Tujuan Penelitian ................................................................... 8
BAB II
F. Manfaat Penelitian ................................................................. 9
Kerangka Teoretis, Kerangka Konseptualdan Hipotesis
Penelitian...................................................................................... 10
A. Kerangka teoretis ................................................................... 10
B. Kerangka Konseptual ............................................................. 27
BAB III
C. Hipotesis Penelitian................................................................ 30
Metodologi penelitian………………………………………….. 31
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................. 31
1. Lokasi Penelitian............................................................. 31
2. Waktu Penelitian ............................................................. 31
B. Populasi dan Sampel Penelitian ............................................. 31
1. Populasi........................................................................... 31
2. Sampel............................................................................. 32
C. Metode Penelitian................................................................... 33
D. Desain Penelitian.................................................................... 34
E. Defenisi Operasional Variabel Penelitian…………………… 35
F. Jalannya Eksperimen............................................................. 36
iv
G. Metode Analisis Data ........................................................... 44
H. Teknik Analisis Data Penelitian............................................. 47
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN………………….. 52
A. Penyajian Data … ........................................ …………… …52
B. Hasil Penelitian ……………………………………………54
C. Pembahasan Hasil Penelitian ………………………………. 70
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN…………………………………... 73
A. Simpulan ........................................................……………… 73
B. Saran ............................................................……………… 73
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 75
LAMPIRAN………………………………………………………………….. 77
v
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1
Rincian Populasi Penelitian........................................................... 32
Tabel 3.2
Desain Eksperimen........................................................................ 34
Tabel 3.3
Jalannya Penlitian Kelas Eksperimen .......................................... 36
Tabel 3.4
Jalannya Pnelitian Kelas Kontrol .................................................. 40
Tabel 3.5
Rubrik Penilaian Pembelajaran Menulis Memo .......................... 44
Tabel 3.6
Kategori Penilaian ......................................................................... 46
Tabel 4.1
Skor Perolehan Nilai Kemampuan Menulis Memo Kelas Eksperimen
(X)……………………………… ……………………………….52
Tabel 4.2
Skor Perolehan Kemampuan Menulis Memo Kelas Kontrol …. 53
Tabel 4.3
Indikatot Penilaian Kelas Eksperimen………………………… . 54
Tabel 4.4
Identifikasi Kecenderungan Hasil Post-Test Kelas Eksperimen
…………………………………………………………………. 56
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Kemampuan Menulis Memo Kelas Eksperimen
………………………………………………….. ....................... 57
Tabel 4.6
Indikator Penilaian Kelas Kontrol…………………………….. 58
Tabel 4.7
Distribusi Frekuensi Kemampuan Menulis Memo Kelas Kontrol ..60
Tabel 4.8
Identifikasi Kecenderungan Hasil Post-Test Kelas Kontrol ......... 61
Tabel 4.9
Ringkasan Perlakuan Kelas Eksperimen dan Kontrol…………. 63
Tabel 4.10
Uji Normalitas Data Kelas Eksperimen (X).................................. 64
Tabel 4.11
Uji Normalitas Data Kelas Kontrol (Y) ........................................ 66
Tabel 4.12
Harga-Harga yang Perlu Untuk Uji Barlet.................................... 67
vi
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR
4.1
Histogram Skor Nilai Kemampuan Menulis Memo dengan
4.2
Skor Nilai Kemampuan Menulis Memo dengan
menggunakan model Practice Rehearsal pairs ............................... 57
menggunakan
metode ceramah ............................................................................... 62
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I
: Silabus
Lampiran II
: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Lampiran III
: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Kelas Kontrol
Lampiran IV
Lampiran V
Kelas Eksperimen
: Uji Normalitas Data
: Lembar Soal Uraian
Lampiran VI
: Lembar Jawaban
Lampiran VIII
: Tabel Nilai Kritis L Untuk Uji Liliefors
Lampiran VII
Lampiran IX
: Lembar Hasil Siswa
: Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Norma 0 ke z
Lampiran X
: Tabel Harga “t”
Lampiran XII
: Surat Balasan Dari Tempat Penelitian
Lampiran XI
Lampiran XIII
Lampiran XIV
: Surat Izin Penelitian Dari Fakultas
:Persetujuan Hasil Revisi Skripsi
: Daftar Riwayat Hidup
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Menurut Tarigan (2005:1) keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen
yaitu: keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan
keterampilan menulis. Keempat keterampilan tersebut saling berhubungan satu sama
lain. Karena seseorang akan terlihat terampil, jika mereka dapat menguasai empat
keterampilan tersebut. Menulis merupakan kegiatan untuk melatih kegiatan berpikir
menjadi lebih kreatif, produktif dan ekspresif. Menyadari pentingnya kemampuan
menulis bagi pendidikan
oleh karenanya disediakan
waktu yang cukup untuk
pembinaan keterampilan menulis, tetapi waktu yang cukup saja tidak cukup untuk
meningkatkan keterampilan menulis, tetapi juga dengan adanya buku paket selain itu
juga dengan adanya model dalam pembelajaran.
Menulis membutuhkan ketekunan, agar dapat mengembangkan suatu kerangka
karangan yang baik. Keterampilan menulis harus dilatih secara terus menerus karena
menulis tidaklah mudah, harus ada latihan dan praktik yang berkelanjutan dan dalam
kehidupan modern ini jelas bahwa keterampilan menulis sangat dibutuhkan.
Keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa
yang
dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung dan keterampilan menulis
tidak akan datang secara otomatis, melainkan harus melalui latihan praktik yang
banyak dan teratur karena menulis bukanlah hal yang mudah.
1
2
Di antara keempat keterampilan berbahasa tersebut, keterampilan menulis
merupakan keterampilan bahasa yang paling sulit dikuasai. Nurgiyantoro (2001:296)
mengatakan, “dibandingkan kemampuan berbahasa yang lain, keterampilan menulis
lebih sulit dikuasai bahkan oleh penutur ahli bahasa yang bersangkutan sekalipun.”
Hal ini disebabkan karena kemampuan menulis menghendaki penguasaan berbagai
unsur kebahasaan dan unsur di luar bahasa itu sendiri yang menjadi isi karangan.
Baik unsur bahasa maupun unsur isi haruslah terjalin sedemikian rupa sehingga
menghasilkan karangan yang runtut dan padu.
Sejalan dengan pernyataan tersebut, Semi (1990:7) berpendapat menulis tidaklah
sulit, tetapi tidak pula gampang. Setiap orang yang tidak buta aksara mesti pernah
menulis untuk dibaca dan dipahami orang lain. Namun seringkali pula menulis itu
dianggap sebagai suatu keterampilan
berbahasa yang sulit, karena menulis itu
dikaitkan dengan seni atau kiat, sehingga tulisan tersebut dirasakan enak dibaca,
akurat, jelas dan singkat.
Penguasaan keterampilan menulis memo yang harus dimiliki oleh siswa sudah
tercantum dalam
standar isi kurikulum dalam bentuk standar kompetensi dan
kompetensi dasar, yaitu menulis memo dengan menggunakan kalimat yang efektif
dan memperhatikan santun bahasa terdapat pada standar kompetensi. Menulis yaitu
mengungkapkan berbagai informasi dalam bentuk narasi dan memo terdapat pada
kompetensi dasar nomor 12.2 menulis memo sesuai dengan isi dengan menggunakan
kalimat efektif dan bahasa yang santun.
3
Pada dasarnya Pemerintah telah menetapkan kurikulum yang sesuai dengan
tuntutan zamannya. Kurikulum yang dipakai adalah Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang ditetapkan
sebagai kurikulum 2006 telah diberlakukan di sekolah-sekolah mulai tahun 2006.
Kurikulum ini juga diterapkan dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia.
Pada kenyataanya, kompetensi tersebut belum tercapai. Siswa kurang mampu
menulis memo. Keterampilan menulis memo dengan menggunakan kalimat yang
efektif dan memperhatikan santun bahasa merupakan hal yang sulit, ini ditandai dari
nilai siswa yang belum tuntas memenuhi KKM dengan nilai 80.
Hal ini dapat kita lihat pada penelitian yang dilakukan Yuniarti (2011) dalam
skripsinya. Hasil analisis data yang diperoleh dari penelitiannya tersebut
menunjukkan bahwa Peningkatan pembelajaran keterampilan menulis memo
sebenarnya telah banyak dilakukan guru, tetapi strategi pembelajaran yang digunakan
selama ini masih kurang tepat, guru hanya menerangkan hal-hal yang berhubungan
dengan teori menulis memo, dan tentang pengertian menulis memo, sehingga nilai
yang dicapai siswa dalam menulis memo belum sesuai dengan kriteria ketuntasan
minimal yaitu 63, masih dibawah standar dari kriteria yang sudah ditetapkan.
Rendahnya kemampuan siswa dalam menulis memo khususnya memo resmi
di sekolah disebabkan beberapa faktor. Salah satu di antaranya yang dianggap relevan
adalah kurang tepatnya penggunaan metode yang digunakan guru dalam kegiatan
pembelajaran. Metode yang digunakan guru masih satu arah dan monoton, sehingga
4
tidak
dapat
membantu
semangat,
minat,
serta
kreativitas
siswa
dalam
mengungkapkan gagasan/ide secara lisan maupun tulisan dalam rangka memecahkan
masalah.
Demikian juga dengan penelitian yang telah dilakukan Sulastri (2013) dalam
skripsinya. Dari hasil penelitian tersebut diperoleh kesimpulan bahwa dalam
pembelajaran menulis memo, masih banyak guru yang menggunakan pembelajaran
konvensional salah satunya metode ceramah, adapun kelemahan dari pembelajaran
konvensional yaitu saat pembelajaran berlangsung, yang memperhatikan guru hanya
sebagian siswa saja. Hal ini tentunya tidak efektif, karena pembelajaran menulis
memo harus mendengarkan kemudian menulis.
Menurut Tarigan (2005:4), “Keterampilan menulis sangat dibutuhkan di era
kehidupan modern ini, kiranya tidaklah berlebihan bila dikatakan
bahwa
keterampilan menulis merupakan suatu ciri dari orang yang terpelajar atau bangsa
yang terpelajar’’. Namun terkadang yang kita harapkan tidak sesuai dengan
kenyataan, aspek menulis yang dinilai sangat penting
tidak sejalan dengan
kemampuan siswa. Berdasarkan hasil observasi awal penulis terhadap siswa SMP
Negeri 35 Medan khususnya kelas VII, serta hasil wawancara
terhadap salah satu
guru bidang studi
menyimpulkan bahwa dalam
yang dilakukan
Bahasa Indonesia. Penulis dapat
pembelajaran menulis memo, kalimat efektif dan
santun bahasa siswa masih sangat rendah, kemudian fasilitas sekolah yang belum
memadai. Selain itu dari hasil wawancara penulis dengan siswa menunjukkan
5
pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariasi, dengan menggunakan metode
ceramah yang lebih dominan, sehingga siswa merasa bosan dan merasa ngantuk, dan
siswa sangat mengharapkan pembelajaran yang sangat menyenangkan dan tidak
membosankan.
Selain itu penulis juga diperkenankan oleh guru bidang studi Bahasa Indonesia
untuk melihat langsung bagaimana cara penulisan siswa, saat penulis melakukan
observasi awal, penulis dapat melihat langsung bahwa masih banyak siswa yang
menulis tidak sesuai EYD, dan siswa yang masih bercerita dengan temannya dan
tidak memperhatikan guru di depan, masih banyak masalah-masalah lain yang
diamati
penulis, dan menurut penulis hal ini disebabkan karena guru hanya
menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran.
Dalam pembelajaran menulis, siswa masih kurang memperoleh contoh tulisan
yang ingin dipelajarinya apalagi menyangkut menulis memo ataupun memorandum
yang dalam keseharian tidak dekat dengan siswa bahkan dikatakan sangat jarang
dengan kehidupan siswa. Walaupun demikian, menulis memo merupakan
keterampilan menulis yang membutuhkan latihan dan praktik.
Dari permasalahan di atas, penulis dapat menyimpulkan keterampilan menulis
merupakan keterampilan yang harus dilatih secara terus menerus, karena tidak semua
siswa senang dan mempunyai bakat dalam menulis, oleh karena itu guru harus
mempunyai siasat untuk merangsang dan membuat siwa aktif dalam pembelajaran,
baik dengan adanya media, model dan lain-lain.
6
Dalam hal ini penulis menawarkan sebuah terobosan baru untuk melibatkan
siswa dalam pembelajaran, untuk itu diperlukan sebuah terobosan baru dalam
menghasilkan hasil belajar sastra para siswa, penulis menawarkan model
pembelajaran khususnya dalam pembelajaran menulis memo yaitu dengan memilih
model pembelajaran Practice Rehearsal Pairs, yang mana model tersebut menjadikan
siswa aktif dalam
pembelajaran, pembelajaran
membosankan. Menurut Zaini,dkk (2008:90)
yang tidak monoton dan
jika tujuan pembelajaran adalah
merubah sikap peserta didik, maka sebaiknya tidak menggunakan metode ceramah,
ceramah tidak efektif jika digunakan untuk mengajar keterampilan.
Dengan model pembelajaran Practice Rehearsal Pairs
dapat meningkatkan
keberanian siswa untuk tampil mempraktekkan sesuatu di depan orang lain (peserta
didik yang lain). Model pembelajaran Practice Rehearsal Pairs
adalah model
sederhana yang dapat dipakai untuk mempraktekkan suatu keterampilan atau
prosedur dengan teman belajar. Model pembelajaran ini bersifat langsung khusus
dirancang untuk mengembangkan cara belajar peserta didik tentang menulis memo
yang berisi pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif yang dapat diajarkan
dengan pola selangkah demi selangkah.
Dari uraian di atas, maka penulis berpendapat menggunakan model pembelajaran
Practice Rehearsal Pairs baik digunakan dalam rangka meningkatkan kerjasama
antara siswa dan membiasakan siswa untuk banyak bekerja daripada berbicara,
sehingga siswa mampu secara langsung mempraktekkan suatu ilmu pengetahuan.
7
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, peneliti tertarik untuk
meneliti “Pengaruh Model Pembelajaran Practice Rehearsal Pairs
Kemampuan Menulis Memo Siswa Kelas VII
Terhadap
SMP Negeri 35 Medan Tahun
Pembelajaran 2013-2014”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, diidentifikasikan masalah-masalah
yang muncul sebagai berikut.
1. Rendahnya keterampilan menulis siswa dan masih banyak penulisan yang tidak
sesuai dengan EYD.
2. Penggunaan model pembelajaran yang masih jarang dimanfaatkan oleh guru, dan
masih sering menggunakan metode ceramah, sehingga siswa merasa bosan.
3. Fasilitas sekolah yang masih kurang memadai.
4. Nilai KKM yang belum tercapai.
C. Batasan Masalah
Melihat banyaknya ruang lingkup masalah yang teridentifikasi serta keterbatasan
kemampuan untuk meneliti keseluruhan permasalahan yang ada, maka penelitian ini
dibatasi pada permasalahan guru yang belum menggunakan model pembelajaran
yang tepat dalam pembelajaran menulis memo, sehingga penulis menawarkan model
pembelajaran Practice Rehearsal Pairs
untuk diterapkan dalam pembelajaran
menulis memo siswa kelas VII SMP Negeri 35 Medan. Pada dasarnya memo terbagi
8
2, memo resmi dan memo pribadi, dalam hal ini penulis hanya membatasi pada
memo resmi.
D. Rumusan Masalah
Sesuai dengan pembatasan masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah
penelitian sebagai berikut.
1. Berapa rata-rata kemampuan menulis memo siswa kelas VII SMP Negeri 35
Medan tahun pembelajaran 2013/2014 yang diajari dengan model Practice
Rehearsal Pairs?
2. Berapa rata-rata kemampuan menulis memo siswa kelas VII SMP Negeri 35
Medan tahun pembelajaran 2013/2014 yang diajari dengan metode Ceramah?
3.
Adakah pengaruh model pembelajaran Practice Rehearsal Pairs terhadap
peningkatan kemampuan menulis memo siswa kelas VII SMP Negeri 35
Medan tahun pembelajaran 2013/2014?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Menggambarkan berapa rata-rata kemampuan menulis memo siswa kelas VII
SMP Negeri 35 Medan tahun pembelajaran 2013/2014 yang diajari dengan
model Practice Rehearsal Pairs.
9
2. Menggambarkan berapa rata-rata kemampuan menulis memo siswa kelas VII
SMP Negeri 35 Medan tahun pembelajaran 2013/2014 yang diajari dengan
metode Ceramah.
3. Menggambarkan
pengaruh model Practice Rehearsal Pairs terhadap
peningkatan kemampuan menulis memo siswa kelas VII SMP Negeri 35
Medan tahun pembelajaran 2013/2014.
F. Manfaat Hasil Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian adalah sebagai berikut.
1. Bagi Guru
Penelitian ini dapat memotivasi guru untuk mencari media pembelajaran yang
lebih kreatif dalam pembelajaran menulis, khususnya menulis memo.
2. Bagi Siswa
Penelitian ini diharapkan mampu menstimulus siswa untuk berpikir aktif dan
kreatif serta meningkatkan motivasi melalui pembelajaran menulis memo.
3. Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengalaman dalam kegiatan
belajar mengajar, dan sebagai bahan bandingan untuk penelitian lebih lanjut,
jika meneliti masalah yang sama.
4. Bagi sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk meningkatkan pengajaran
bahasa Indonesia, khususnya pengajaran menulis memo.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, maka disimpulkan
hal-hal sebagai berikut.
1. Kemampuan menulis memo siswa kelas VII SMP Negeri 35 Medan dengan
menggunakan Model Practice Rehearsal Pairs berada pada nilai rata-rata 83,40
kategori sangat baik
2. Kemampuan menulis memo siswa kelas VII SMP Negeri 35
menggunakan metode Ceramah
berada pada nilai rata-rata
Medan dengan
77,95 dengan
kategori baik.
3. Ada pengaruh penggunaan model Practice Rehearsal Pairs
terhadap
kemampuan menulis memo siswa kelas VII SMP Negeri 35 Medan Tahun
Pembelajaran 2013/2014.
B. Saran
1.
Hasil penelitian ini menunjukkan ada pengaruh model pembelajaran Practice
Rehearsal Pairs terhadap kemampuan menulis memo siswa kelas VII SMP
Negeri 35 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014. Oleh karena itu, model
pembelajaran Practice Rehearsal Pairs ini juga dapat diaplikasikan dalam
pembelajaran bahasa Indonesia .
73
74
2. Untuk menggunakan Model Practice Rehearsal Pairs, diperlukan pemahaman
guru bahasa dan sastra Indonesia baik dari segi persiapan, pelaksanaan,
sampai evaluasi agar hal yang diharapkan yakni meningkatkan kemampuan
menulis memo siswa dapat lebih baik.
3. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut oleh peneliti lain guna memberi
masukan yang konstruktif bagi dunia pendidikan khususnya dalam
meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis memo.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin,Syamsir.1980. Surat Menyurat Indonesia. Padang: Angkasa Raya
Arikunto, Suharsimi. 2006. Manajemn Penlitian. Yogyakarta: Rineka Cipta
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Yogyakarta: Rineka Cipta
Bratawidjaja,Thomas Wijasa. 1977. Petunjuk Baru Korespondensi Niaga Indonesia.
Jakarta:Pradnya Paramita
Depdiknas. 2007. Kamus Umum Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai
Pustaka
Finoza, Lamuddin. 2009. Aneka Surat Sekretaris dan Bisnis Edisi Revisi 3.
Diksi
Jakarta:
Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada
Nur, Bahdin dan Ardial. 2005. Pedoman Penulisan karya Ilmiah Proposal, skripsi
dan Tesis. Medan: Kencana
Nurgiyantoro, Burhan. 2001. Penilaian
Sastra.Yogyakarta:BPFE
dalam
Pengajaran
Bahasa
dan
Riyanto, Yatim. 2001. Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya : SIC
Sabri, Ahmad. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Padang : Quantum Teaching
Semi, Atar. 1990. Menulis Efektif. Padang : Angkasa Raya
Siberman, Mel. 2009. 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta : Insan Madani
Sudjana.2005. Metode Statistik.Bandung:Tarsito
Sudijono, Anas.2009. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajagrafindo
Persada.
Sugiyono.2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:Alfabeta.
75
76
Sulastri,Endang. 2013. Skripsi. Keefektifan Model Cooperative Integrated Reading
and Cooposition dalam Pembelajaran Keterampilan Menulis Memo.
Semarang: IKIP PGRI Semarang
Tarigan, Henry Guntur. 2005. Menulis. Bandung : Angkasa
Trimansyah, 1994. Belajar Bahasa indonsia. Jakarta.Mapan
Tukan. 2007. Bahasa Indonesia. Jakarta : Yudhistira
Yuniarti,Isnaini. 2011. Skipsi. Peningkatan Keterampilan Menulis Memo dengan
Model Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efktif dan Menyenangkan
(PAIKEM). Semarang. IKIP PGRI Semarang
Yuwono,Trisno dan Silvita. 2005. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya :
Arkola
Zaini, Hisyam, dkk. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta : Insan Madani