PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS SMA N 1 KECAMATAN SILAMAKUTA KABUPATEN SIMALUNGUN.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN
MASALAH TERHADAP HAS IL BELAJAR SISW A
PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS SMA
NEGERI 1 KECAMATAN SILIMAKUTA
KABUPA TEN S IMA LUNGUN

Oleh:
Tahando Girsang
NIM 4103121079
Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2014


iii

PEN GARUH MO DEL PEMBELAJARAN BERDASARK AN
MASALAH TERHADAP HAS IL BELAJAR SISW A
PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS SMA
NEGERI 1 KECAMATAN SILIMAKUTA
KABUPATEN SIMALUNGUN
Tahando Girsang (NIM 4103121079)

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran
berdasarkan masalah terhadap hasil belajar fisika siswa pada materi pokok Listrik
Dinamis di SMA Negeri 1 Kecamatan Silimakuta Kabupaten Simalungun. Jenis
penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian
ini adalah seluruh siswa kelas X Semester II SMA Negeri 1 kecamatan Silimakuta
Kabupaten Simalungun yang berjumlah 210 orang yang terdiri dari tujuh kelas.
Sampel penelitian ini diambil dua kelas yaitu kelas X 1 (sebagai kelas eksperimen)
dan kelas X 4 (sebagai kelas kontrol) yang masing-masing berjumlah 30 orang
yang ditentukan dengan cara Cluster Random Sampling. Untuk memperoleh data
yang diperlukan dalam penelitian ini digunakan tes pilihan berganda dengan

jumlah 20 item dengan lima option jawaban yang sebelumnya telah divalidasi,
untuk menguji hipotesis digunakan uji beda (uji t).
Dari analisa data diperoleh skor rata-rata pretes kelas eksperimen 39,66
dengan standar deviasi 9,99 dan rata-rata postes 76,33 dengan standar deviasi
7,64, sedangkan pada kelas kontrol diperoleh skor rata-rata pretes sebesar 37,83
dengan standar deviasi 10,05 dan rata-rata postes 64,00 dengan standar deviasi
9,94. Kedua kelas menunjukkan berdistribusi normal dan varians kedua kelas
homogen. Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji t, diperoleh t hitung = 5,3842 >
ttabel = 1,671 artinya bahwa ada pengaruh model pembelajaran berdasarkan
masalah terhadap hasil belajar fisika siswa pada materi pokok Listrik Dinamis di
SMA Negeri 1 Kecamatan Silimakuta kabupaten Simalungun. Dan adanya
peningkatan aktivitas pada setiap pertemuan. Jadi aktivitas sangat berpengaruh
terhadap peningkatan hasil belajar.

Kata

Kunci

:


Quasi Eksperimen,
Masalah,Hasil Belajar

Model

Pembelajaran

Berdasarkan

vi

DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran


Halaman
i
ii
iii
iv
vi
viii
ix
x

BAB I : PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Identifikasi Masalah
1.3. Batasan Masalah
1.4. Rumusan Masalah
1.5. Tujuan Penelitian
1.6. Manfaat Penelitian

1

1
5
6
6
6
7

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Kerangka Teoritis
2.1.1 Pengertian Belajar
2.1.2 Hakikat belajar Mengajar
2.1.3. Evaluasi Hasil Belajar
2.1.4 Aktivitas Belajar
2.2
Pembelajaran Model Berdasarkan Masalah
2.2.1 Pengertian Model Pembelajaran
2.2.2 Pengertian Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah
2.2.3 Ciri-ciri Khusus Pembelajaran Berdasarkan Masalah
2.2.4 Manfaat Pembelajaran Berdasarkan Masalah

2.2.5 Sintaks Pembelajaran Berdasarkan Masalah
2.2.6 Pelaksanaan Pembelajaran Berdasarkan Masalah
2.2.7 Kelebihan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah
2.2.8 Kelemahan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah
2.3
Pembelajaran Konvensional
2.4
Materi Pembelajaran
2.4.1 Arus Listrik
2.4.2 Alat Ukur Listrik
2.4.3 Hukum Ohm dan Hambatan Listrik
2.4.4 Penerapan Hukum Ohm dalam Kehidupan Sehari-hari
2.4.5 Susunan Komponen-Komponen Listrik
2.4.6 Hukum I Khircoff
2.4.7 Energi dan Daya Listrik
2.4.7.1 Energi Listrik
2.4.7.2 Daya Listrik
2.5
Kerangka Konseptual


8
8
8
9
10
12
13
13
13
14
15
15
16
19
20
20
22
22
24
27

30
30
32
33
33
34
34

vii

2.5

Hipotesis

35

BAB III : METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2 Populasi dan Sampel
3.3. Variabel Penelitian

3.4. Jenis dan Desain Penelitian
3.5 Prosedur Penelitian
3.6 Instrumen Penelitian
3.6.1 Tes Hasil Belajar
3.6.2 Angket untuk Observasi Aktivitas Siswa
3.7 Teknik Analisis Data

36
36
36
36
36
37
40
40
41
43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Hasil Penelitian

4.1.1 Nilai Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
4.1.2 Nilai Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
4.1.3 Hasil Observasi Hasil Belajar siswa
4.2. Uji Persyaratan Analisis Data
4.3. Pengujian Hipotesis
4.3.1 Pengujian Hipotesis untuk Kemampuan Pretes
4.3.2 Pengujian Hipotesis untuk Kemampuan Postes
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian

48
48
48
50
51
53
54
54
55
55


BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2. Saran

60
60
60

DAFTAR PUSTAKA

62

ix

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Sintaks Pembelajaran Berdasarkan Masalah
Tabel 2.2. Hambatan Jenis Beberapa Zat
Tabel 3.1. Two Group Pretest-Postest Design
Tabel 3.2. Kisi-kisi tes materi pokok listrik dinamis
Tabel 3.3. Nama Validator
Tabel 3.4. Kriteria kemampuan siswa
Tabel 3.5. Pedoman Penskoran Observasi Aktivitas Belajar Siswa
Tabel 3.6. Kriteria Aktivitas Siswa
Tabel 4.1. Hasil Nilai Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Tabel 4.2. Hasil Nilai Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Tabel 4.3. Perkembangan Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen
Pada Pertemuan I, II, dan III
Tabel 4.4. Ringkasan Uji Normalitas Data
Tabel 4.5. Ringkasan Uji Homogenitas Varians
Tabel 4.6. Ringkasan Perhitungan Uji Hipotesis Kemampuan Pretes
Tabel 4.7. Ringkasan Perhitungan Uji Hipotesis Kemampuan Postes

16
29
37
40
41
41
42
43
48
50
51
53
54
54
55

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Analogi Antara Aliran Air dan Listrik.
Gambar 2.2. Segmen Kawat Pembawa Arus
Gambar 2.3. Suatu Penghantar Mempunyai Beda
Potensial antara Kedua Ujungnya V
Gambar 2.4. Suatu Penghantar yang mempunyai hambatan R
dan beda potensial antar kedua ujungnya ε
Gambar 2.5. Penggunaan amperemeter untuk mengukur arus listrik.
Gambar 2.6. Susunan Suatu Amperemeter dengan Menggunakan
Galvanometer G dengan Hambatan
dan Suatu
Hambatan
Gambar 2.7. Penggunaan Voltmeter untuk Mengukur Beda Potensial
Listrik.
Gambar 2.8. Susunan Suatu Voltmeter dengan Menggunakan
Galvanometer G dengan Hambatan dalam dan Suatu
Hambatan
Gambar 2.9 Skema Hukum Ohm
Gambar 2.10 Skema Rangkaian Beberapa Alat Listrik
Gambar 2.11 Rangkaian Seri
Gambar 2.12 Rangkaian Pararel
Gambar 2.13 Analogi Pertemuan Dua Jalan Menjadi Satu dengan Dua
Cabang Arus Bergabung Menjadi Satu Cabang
Gambar 3.1 Skema Penelitian
Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Pretes Kelas Eksperimen
Gambar 4.2 Diagram Batang Nilai Pretes Kelas Kontrol
Gambar 4.3 Diagram Batang Nilai Postes Kelas Eksperimen
Gambar 4.4 Diagram Batang Nilai Postes Kelas Kontrol
Gambar 4.5 Grafik Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa

Halaman
22
22
23
24
25

26
26

27
27
30
31
32
33
39
49
49
50
51
53

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Memasuki abad ke-21, sistem pendidikan nasional menghadapi tantangan
yang sangat kompleks dalam menyiapkan kualitas sumber daya manusia yang
mampu bersaing di era globalisasi. Upaya untuk menyiapkan sumber daya
manusia yang berkualitas dan satu-satunya wadah yang dapat berfungsi sebagai
alat untuk membangun sumber daya manusia yang bermutu tinggi dan berkualitas
yang pada akhirnya dapat mendukung pembangunan nasional adalah pendidikan.
Pendidikan merupakan suatu proses perubahan sikap dan perilaku
seseorang dalam upaya mendewasakan manusia melalui proses pembelajaran.
Proses pendidikan juga mengarah pada pembentukan sikap, pengembangan
intelektual, dan pengembangan keterampilan peserta didik sehingga arah dan
tujuan pendidikan dapat tercapai. “Masalah utama dalam pembelajaran pada
pendidikan formal (sekolah) dewasa ini adalah masih rendahnya daya serap
peserta didik” (Trianto, 2009). Hal ini tampak dari rata-rata hasil belajar peserta
didik yang senantiasa masih memprihatinkan, selain itu juga lemahnya proses
pembelajaran. Seperti kemampuan berpikir peserta didik kurang dikembangkan
sehingga peserta didik hanya menghafal konsep dan kurang mampu menggunakan
konsep tersebut jika menemui masalah dalam kehidupan nyata yang berhubungan
dengan yang dimiliki serta kurang mampu memutuskan masalah dan
merumuskannya.
Pendidikan di Indonesia saat ini juga

mengalami penurunan.

Permasalahan pendidikan dilihat dari kualitas hasil lulusan dan perkembangan
zaman. Pemerintah telah berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di
Indonesia, namun hasilnya belum optimal.. Kita ketahui juga bahwa mata
pelajaran fisika telah diikutkan dalam Ujian Nasional (UN), dan membuat
kebanyakan siswa merasa takut tidak lulus mata pelajaran fisika karena bagi
mereka pelajaran fisika dianggap sulit. Fisika merupakan bagian dari mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, pada dasarnya menarik untuk dipelajari karena
di dalamnya dapat dipelajari gejala-gejala atau fenomena yang terjadi di alam.

2

Fisika juga berusaha mengungkapkan rahasia dan hukum semesta yang dapat
diterangkan dengan konsep yang sederhana. Dan melalui hasil angket minat
belajar yang dibagikan kepada siswa SMA Negeri 1 Silimakuta, dari 30 siswa
70% menyatakan pelajaran Fisika itu sulit dan kurang menarik. setelah ditanya
langsung kepada siswa pelajaran fisika itu adalah perhitungan-perhitungan yang
sulit dan membosankan juga pelajaran yang banyak menghafal rumus-rumus.
Fakta lain yang mendukung bahwa nilai pendidikan di Indonesia
menurun terutama di bidang Sains adalah rendahnya kualitas hasil belajar fisika
siswa yang ditemukan peneliti saat melaksanakan Program Pengalaman Lapangan
Terpadu (PPLT) di SMP N 1 Dolok Panribuan pada tahun 2013 diakibatkan
banyaknya siswa beranggapan bahwa fisika adalah pelajaran yang sangat sulit dan
penerapan rumus-rumus ke dalam soal juga tidak mudah. Selama ini siswa bahkan
mengenal fisika sebagai suatu pelajaran yang sangat menakutkan, salah satu
penyebabnya karena pada saat proses pembelajaran fisika, guru jarang melibatkan
siswa dan hanya menekankan siswa untuk menghafal rumus-rumus.
Sehubungan dengan masalah di atas, dalam meningkatkan mutu
pendidikan tersebut diperlukan suatu cara dalam memotivasi siswa untuk mau
belajar dan membuat siswa aktif dalam proses belajar mengajar. Bagi seorang
tenaga pendidik (khususnya guru) ini merupakan tantangan, karena guru mutlak
diperlukan agar dapat merencanakan kegiatan siswa yang bervariasi sehingga
siswa tidak menganggap fisika itu sulit dan kurang menarik. Berbeda dengan
model pembelajaran konvensional yang biasanya dilakukan oleh seorang guru.
Menurut L.Tarigan, S.Pd, salah satu guru fisika di SMA N 1 Silimakuta
menyatakan bahwa model yang biasanya

digunakan dalam menyampaikan

pelajaran fisika adalah model konvensional yang memakai metode ceramah,
tanyajawab dan pemberian tugas. Bila model konvensional ini selalu dilakukan
dan terlalu lama akan sangat membosankan dan mengakibatkan siswa menjadi
pasif.
Dari uraian di atas, jelaslah bahwa model atau metode mengajar
mempengaruhi susana dan hasil belajar siswa. Guru yang mengajar dengan model
pembelajaran yang kurang menarik dapat menyebabkan siswa menjadi bosan,

3

pasif, dan tidak kreatif. Oleh karena itu guru dituntut untuk menggunakan model
pembelajaran yang disesuaikan dengan kondisi dan situasi belajar agar tujuan
akhir belajar dapat tercapai.
Salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk mengatasi kesulitan
tersebut adalah dengan menciptakan susana pembelajaran yang langsung
berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Model pembelajaran berdasarkan
masalah adalah salah satu upaya solusi untuk mengatasi kesulitan tersebut. Model
pembelajaran berdasarkan masalah ini dirancang dengan tujuan untuk membantu
siswa mengembangkan kemampuan berfikir dan mengembangkan kemampuan
dalam memecahkan masalah kehidupan sehari-hari, sehingga siswa lebih paham
terhadap konsep fisika yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
Peneliti yang terkait tentang model pembelajaran berdasarkan masalah
telah dilakukan oleh Saut Dohot Siregar (2012:39). Prosedur penelitian yang
dilakukan adalah menyusun jadwal penelitian, menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), menentukan kelas sampel dari populasi, melaksanakan
pretest pada kelas eksperimen dan kontrol, melakukan analisa data pretest,
mempersiapkan materi

yang direncanakan,

mengajarkan

materi dengan

menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah pada kelas eksperimen
sesuai dengan rencana pembelajaran. Melaksanakan postest untuk mengetahui
kemampauan akhir siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Melakukan
analisa data postest. Kesimpulan rata-rata hasil belajar sebelum menerapkan
model pembelajaran berdasarkan masalah di kelas eksperimen adalah 32,98,
sedangkan rata-rata hasil belajar setelah menerapkan model pembelajaran
berdasarkan masalah adalah 74,91. Artinya ada perbedaan yang signifikan ketika
siswa diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah.
Saran dari peneliti bagi mahasiswa calon guru yang akan meneliti lebih lanjut
dengan menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah agar lebih
memahami dengan jelas masalah yang diberikan oleh siswa ataupun masalah yang
ditawarkan kepada siswa sehingga siswa lebih aktif dalam belajar, sehingga
kondisi kelas lebih kondusif.

4

Peneliti selanjutnya

yang meneliti tentang model pembelajaran

berdasarkan masalah adalah Muhammad Imam Fadilah (2012:35). Tahapan
penelitian yang dilakukan adalah melakukan peninjauan ke sekolah tempat
penelitian, menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), mengadakan
pretest pada siswa yang menjadi sampel, melakukan pengajaran kepada kedua
kelas. Kelas eksperimen dilakukan pengajaran dengan model pembelajaran
berdasarkan masalah. Setiap kelas diberi post test untuk mengukur hasil belajar
siswa dan melakukan pengolahan data hasil penelitian. Kesimpulan rata-rata hasil
belajar sebelum menerapkan model pembelajaran berdasarkan masalah di kelas
eksperimen adalah 39,3, sedangkan rata-rata hasil belajar setelah menerapkan
model pembelajaran berdasarkan masalah adalah 73,2, artinya ada perbedaan yang
signifikan ketika siswa diajarkan menggunakan model pembelajaran berdasarkan
masalah. Saran dari peneliti bagi mahasiswa calon guru yang akan meneliti lebih
lanjut dengan model ini adalah membimbing diskusi siswa secara merata.
Peneliti selanjutnya

yang meneliti tentang model pembelajaran

berdasarkna masalah adalah Arina Hayati (2011:47). Prosedur penelitian yang
dilakukan adalah melaksanakan pretest untuk mengetahui hasil belajar siswa
sebelum diberi perlakuan. Memberikan perlakuan dengan mengunakan model
pembelajaran berdasarkan masalah, melaksanakan postest untuk mengetahui
kemampauan akhir siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dari uji
hipotesis diketahui perbedaan hasil belajar siswa antara model pembelajaran
berdasarkan masalah dengan model pembelajaran konvensional. Kesimpulan ratarata hasil belajar sebelum menerapkan model pembelajaran berdasarkan masalah
adalah 31,5, sedangkan rata-rata hasil belajar setelah menerapkan model
pembelajaran berdasarkan masalah adalah 72,9, artinya ada perbedaan yang
signifikan ketika siswa diajarkan dengan model pembelajaran berdasarkan
masalah. Saran dari peneliti bagi mahasiswa calon guru yang akan meneliti lebih
lanjut dengan model pembelajaran berdasarkan masalah dengan adanya kegiatan
praktikum agar menyiapkan peralatan yang lebih baik agar dapat hasil praktikum
yang lebih baik.

5

Dari pemaparan tentang penelitian yang berkaitan dengan penelitian ini,
maka dapat dilihat bahwa ada pengaruh yang signifikan antara model
pembelajaran

berdasarkan

masalah terhadap

hasil belajar

siswa.

Pada

pembelajaran berdasarkan masalah siswa dituntut untuk melakukan pemecahan
masalah-masalah yang disajikan dengan cara menggali informasi sebanyakbanyaknya, kemudian menganalisis dan mencari solusi dari permasalahan yang
ada. Pembelajaran berdasarkan masalah mengorientasikan siswa kepada masalah,
multidisiplin, menuntut kerjasama dalam penelitian, dan menghasilkan karya.
Berdasarkan uraian di atas penulis berkeinginan melakukan penelitian
dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah
Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Listrik Dinamis SMA Negeri 1
Kecamatan Silimakuta Kabupaten Simalungun
1.2.Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka yang
menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran fisika masih rendah karena model
pembelajaran yang digunakan oleh guru adalah pembelajaran yang
konvensional dan masih berfokus pada guru (teacher center).
2. Siswa tidak tertarik untuk belajar fisika dan menganggap bahwa fisika
merupakan mata pelajaran yang sulit.
3. Proses pembelajaran yang kurang menarik karena menggunakan
pembelajaran konvensional.
4. Fasilitas laboratorium di sekolah tidak dipergunakan secara maksimal
untuk mendukung proses pembelajaran sehingga membatasi pemanfaatan
dan pemberian pengalaman secara langsung untuk memahami konsepkonsep fisika.

6

1.3.Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka penulis membatasi
masalah ini yaitu:
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah Model Pembelajaran
Berdasarkan Masalah
2. Materi pokok yang akan diberikan adalah materi pokok Listrik Dinamis
3. Subjek yang diteliti adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Silimakuta Tahun
Pembelajaran 2013/2014
1.4.Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
1. Bagaimana hasil belajar siswa selama proses pembelajaran menggunakan
model pembelajaran berdasarkan masalah pada materi pokok Listrik
Dinamis di kelas X semester II SMA N 1 Silimakuta?
2. Bagaimana pengaruh model pembelajaran berdasarkan masalah dan
model pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar siswa pada
materi pokok Listrik Dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 1
Silimakuta?
3. Bagaimana aktivitas siswa selama proses pembelajaran menggunakan
model pembelajaran berdasarkan masalah pada materi pokok Listrik
Dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 1 Silimakuta?
1.5.Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui hasil belajar

siswa selama proses pembelajaran

menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah pada materi
pokok Listrik Dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 1 Silimakuta.
2. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran berdasarkan
masalah terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Listrik Dinamis di
kelas X semester II SMA Negeri 1 Silimakuta.

7

3. Untuk

mengetahui

aktivitas

belajar

siswa

menggunakan

model

pembelajaran berdasarkan masalah pada materi pokok Listrik Dinamis di
kelas X semester II SMA Negeri 1 Silimakuta.
1.6.Manfaat Penelitian
Setelah penelitian ini selesai dilaksanakan maka manfaat yang
diharapkan dari penelitian ini adalah:
1. Sebagai informasi hasil belajar dengan menggunakan model pembelajaran
berdasarkan masalah di SMA N 1 Silimakuta pada materi Listrik Dinamis
2. Bagi peneliti, dapat lebih memperdalam pengetahuan mengenai model
Pembelajaran Berdasarkan Masalah untuk dapat diterapkan saat
melakukan pembelajaran di sekolah.
3. Sebagai bahan perbandingan dan referensi bagi peneliti selanjutnya yang
akan mengkaji dan membahas penelitian yang sama.

60

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan uji statistik serta pembahasan pada materi
Listrik Dinamis di kelas X Semester II di SMA Negeri 1 Silimakuta T.P
2013/2014 maka disimpulkan sebagai berikut:
1. Hasil belajar siswa yang diberi pembelajaran dengan model pembelajaran
berdasarkan masalah pada materi pokok listrik dinamis di kelas X SMA
Negeri 1 Silimakuta T.P. 2013/2014 rata-rata postes siswa sebesar 76,33
dan kriteria kemampuan siswa melampaui Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM).
2. Ada pengaruh hasil belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran berdasarkan masalah pada materi pokok listrik dinamis di
kelas X SMA Negeri Silimakuta dengan melihat hasil belajar siswa pada
kelas eksperimen rata-rata hasil belajarnya sebesar 76,33 dengan kriteria
kemampuan siswa melampaui Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), dan
pada kelas kontrol rata-rata hasil belajar sebesar 64,00 dengan kriteria
kemampuan siswa tidak mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
3. Aktivitas siswa meningkat selama pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran berdasarkan masalah yang dikategorikan Aktif.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak
lanjut dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut :
1. Kepada peneliti selanjutnya

yang ingin meneliti tentang model

pembelajaran berdasarkan masalah agar lebih memahami bagaimana
mengambil masalah seperti apa yang layak dijadikan masalah dalam
pembelajaran berdasarkan masalah untuk dipecahkan oleh siswa yang
akan diberi perlakuan.

61

2. Kepada peneliti selanjutnya lebih berusaha untuk memotivasi siswa untuk
dapat mengeluarkan masalah apa yang mereka temukan dalam kehidupan
sehari-hari yang berkaitan dengan tujuan pembelajaran yang telah ada.
3. Kepada peneliti selanjutnya

yang ingin meneliti tentang model

pembelajaran berdasarkan masalah karena aktivitas yang akan diobservasi
banyak maka supaya efektif diperlukan satu observer setiap kelompok.

62

DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi,A.,dan Widodo, S.,(2003), Psikologi Belajar, Rineka Cipta, Solo
Arends, I. R., (2008), Learning to Teach, Pustaka Belajar, Yogyakarta
Arikunto, S., (2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara,
Jakarta
Arikunto, S., (2006), Prosedur Penelitian, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta
Djamarah dan Zain., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Rineka Cipta,
Jakarta
Fadilah, M. I., (2012), Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model
Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Learning) dengan
Model Pembelajaran Konvensional pada Materi Zat dan Wujudnya di
SMP Negeri 39 Medan Kelas VII T.P 2012/2013, skripsi, FMIPA
UNIMED, Medan
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan,
(2009), Buku Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa
Program Studi Pendidikan FMIPA UNIMED, Medan, FMIPA UNIMED
Hamalik, O., 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Bumi Aksara, Jakarta
Hayati, A., (2011), Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Berdasarkan
Masalah dan Model Pembelajaran Konvensional pada Hasil Belajar
Siswa Materi Pokok Cahaya Kelas VIII SMP Swasta Budi Mulia Medan
T.P 2010/2011, skripsi, FMIPA UNIMED, Medan
Istarani., (2011), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Penerbit Media Persada,
Medan
Kanginan, M., (2007), Fisika untuk SMA kelas X, Penerbit Erlangga, Jakarta
Karyono,dkk, (2099), Fisika untuk SMA dan MA Kelas X, Penerbit Depdiknas,
Jakarta
Sardiman A.M., 2010. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Grafindo
Persada: Jakarta
Siregar, S. D., (2012), Pengaruh Model Pembelajaraan Berdasarkan Masalah
dalam Meningkatkan Aktivitas Belajar dan Pemahaman Konsep Siswa
pada Materi Pokok Kinematika Gerak Lurus Di Sekolah Menengah Atas
Kelas X, Skripsi, FMIPA UNIMED, Medan

63

Slameto, (2011), Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Penerbit
Rineka Cipta, Jakarta.
Sudjana, (2005), Metode Statistika, Tarsito, Bandung
Trianto,

(2009),
Model-Model
Pembelajaran
Inovatif
konstruktivistik, Penerbit Prestasi Pustaka, Jakarta

Berorientasi

Zaelani, A.,dkk, (2012), Fisika untuk SMA/MA, Penerbit Yrama Widia, Bantdung
(http://file.upi.edu/Direktori/DUAL-MODES/KONSEP_DASAR_FISIKA/BBM
11__%28Listrik_Dinamis%29_KD_Fisika.pdf). (diakses pada sabtu 22
Februari 2014)

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS.

2 13 13

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS DI SMA NEGERI 13 MEDAN T.P. 2014/2015.

0 5 14

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 13 MEDAN T.P 2014/2015.

0 3 17

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS DI KELAS X SMA SWASTA MUHAMMADIYAH 8 KISARAN T.A 2013/2014.

0 2 19

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS KELAS X SMA RK DELI MURNI DELI TUA T.A 2013/2014.

0 2 20

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH BERBANTUAN KOMPUTER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS KELAS X SMA NEGERI 16 MEDAN T.P. 2012/2013.

0 1 26

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 8 MEDAN T.P. 2012/2013.

0 1 19

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 1 TIGARUNGGU T.P. 2012/2013.

0 1 22

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS KELAS X SEMESTER 2 DI SMA NEGERI 1 LABUHAN DELI TAHUN PELAJARAN 2011/2012.

0 2 17

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS KELAS IX SMP N 5 PEMATANGSIANTAR T.P 2012/2013.

0 3 18