PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 13 MEDAN T.P 2014/2015.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK
LISTRIK DINAMIS DI KELAS X SEMESTER II
SMA NEGERI 13 MEDAN T.P 2014/2015

Oleh:
Dortia Melva Epryza Sinaga
NIM 4113121014
Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2015

i


ii

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK
LISTRIK DINAMIS DI KELAS X SEMESTER II
SMA NEGERI 13 MEDAN T.P 2014/2015
Dortia Melva Epryza Sinaga
NIM 4113121014
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran
berdasarkan masalah terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Listrik
Dinamis di kelas X SMA Negeri 13 Medan T.P 2014/2015. Jenis penelitian ini
adalah quasi eksperimen dengan desain two group pretest-postest. Populasi dalam
penelitian adalah seluruh siswa kelas X MIA SMA Negeri 13 Medan T.P
2014/2015 yang terdiri dari 10 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara
cluster random sampling dengan mengambil 2 kelas yaitu kelas X-MIA 2 sebagai
kelas eksperimen yang berjumlah 35 orang dan kelas X-MIA 3 sebagai kelas
kontrol yang berjumlah 34 orang. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui
hasil belajar siswa adalah tes hasil belajar yang berbentuk essay test dengan

jumlah 10 soal.
Dari hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen
36,7 dan nilai rata-rata kelas kontrol 35,1. Hasil uji hipotesis menggunakan uji
beda (uji-t) diperoleh thitung < ttabel maka Ho diterima , hal ini menunjukkan kedua
kelas memiliki kemampuan awal yang sama. Kemudian diberikan perlakuan yang
berbeda, kelas eksperimen dengan model pembelajaran berdasarkan masalah dan
kelas kontrol dengan model konvensional. Setelah pembelajaran selesai diberikan,
diperoleh postes dengan nilai rata-rata kelas eksperimen 48,1 dan kelas kontrol
42,1. Hasil uji hipotesis menggunakan uji beda (uji-t) diperoleh thitung > t tabel maka
Ha diterima, sehingga hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh model
pembelajaran berdasarkan masalah terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok
Listrik Dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 13 Medan T.P 2014/2015.
Kata kunci: model pembelajaran berdasarkan masalah, hasil belajar.

x

DAFTAR TABEL

halaman
Tabel2.1 Dimensi Proses Kognitif


9

Tabel 2.2 Sintaks Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah

15

Tabel 2.3 Hasil Penelitian Terdahulu

34

Tabel 3.1 Desain Penelitian (TwoGroup Pretest-Posttest Design)

39

Tabel 3.2 KriteriaPenskoranTesUraian

42

Tabel 3.3 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Materi Pokok Listrik Dinamis


43

Tabel 3.4 KategoriHasilBelajarSiswa

44

Tabel 4.1. Data NilaiPretesKelasEksperimendanKelasKontrol

51

Tabel4.2 UjiNormalitas Data Pretes

52

Tabel4.3 UjiHomogenitas Data Pretes

53

Tabel4.4 UjiHipotesis Data Pretes


53

Tabel4.5 DataNilaiPostesKelasEksperimendanKelasKontrol

54

Tabel4.6 UjiNormalitas Data Postes

55

Tabel4.7 UjiHomogenitas Data Postes

55

Tabel4.8 UjiHipotesis Data Postes

56

Tabel4.9NilaiPersentaseKategoriTesHasilBelajarKelasEksperimen


56

Tabel 4.10Nilai PersentaseKategoriTesHasilBelajarKelasKontrol

57

Tabel 4.11Rata-rata Nilai LKS KelasEksperimen

58

ix

DAFTAR GAMBAR

halaman
Gambar2.1 GerakanArusListrikdariPotensialTinggi
kePotensialRendah

23


Gambar2.2 RangkaianListrik

24

Gambar 2.3 PemasanganAmperemetersecara Seri

25

Gambar 2.4 Pemasangan Voltmeter secaraParalel

26

Gambar 2.5 Multimeter

26

Gambar 2.6 GrafikHubunganKuatArusdengan Beda Potensial

28


Gambar 2.7 Hukum I Kirchoff

30

Gambar 2.8 Arah Loop

30

Gambar 2.9 RangkaianHambatan Seri

31

Gambar 2.10rangkaian HambatanParalel

32

Gambar 3.1 SkemaRancanganPenelitian

41


Gambar 4.1 Diagram Batang Data PretesKelasEksperimen
danKelasKontrol

52

Gambar 4.2Diagram Batang Data PostesKelasEksperimen
danKelasKontrol

54

Gambar 4.3 Diagram NilaiPersentaseKategoriTesKelasEksperimen

57

Gambar 4.4 Diagram NilaiPersentaseKategoriTesKelasKontrol

58

xi


DAFTAR LAMPIRAN

halaman
Lampiran 1

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran-1

68

Lampiran 2

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran-2

78

Lampiran 3

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran-3


88

Lampiran 4

Lembar Kerja Siswa-1

97

Lampiran 5

Lembar Kerja Siswa-2

101

Lampiran 6

Lembar Kerja Siswa-3

106

Lampiran 7

Kisi-kisi Tes Hasil Belajar

110

Lampiran 8

Rubrik Penilaian

119

Lampiran 9

Instrumen Penelitian

120

Lampiran 10 Validitas Instrumen Tes

123

Lampiran 11 Data HasilBelajar

125

Lampiran 12 HasilPretes Kelas Eksperimen

129

Lampiran 13 Hasil Pretes Kelas Kontrol

131

Lampiran 14 Hasil Postes Kelas Eksperimen

133

Lampiran 15 Hasil Postes Kelas Kontrol

135

Lampiran 16 PerhitunganNilai Rata-Rata,VariansdanStandar
DeviasiPretes

137

Lampiran 17 UjiNormalitasdanHomogenitasNilaiPretes

139

Lampiran 18 UjiHipotesis (Uji t DuaPihak) NilaiPretes

145

Lampiran 19 PerhitunganNilai Rata-Rata,VariansdanStandar
DeviasiPostes

147

Lampiran 20 UjiNormalitasdanhomogenitasNilaiPostes

149

Lampiran 21 UjiHipotesisNilaiPostes

154

Lampiran 22 Dokumentasi Penelitian

156

Lampiran 23 LembarObservasiSiswa

159

Lampiran 24 LembarWawancara Guru

162

Lampiran 25 Tabel Wilayah Luas di BawahKurva Normal 0 ke z

165

Lampiran 26 DaftarNilaiKritisuntukUjiLilliefors

166

xii

Lampiran 27 DaftarNilaiPresentiluntukDistribusi F

167

Lampiran 28 DaftarNilaiPersentiluntukDistribusi t

169

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Peran pendidikan sangat penting untuk menciptakan masyarakat yang
cerdas, damai, terbuka dan demokratis. UU RI No. 20 Pasal 1 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional telah menetapkan bahwa “pendidikan adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara”. Sistem pendidikan nasional menyebutkan, bahwa pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal memegang peranan penting
dalam peningkatan kualitas pendidikan yakni dituntut mampu memberikan
pembelajaran bermutu kepada siswa. Keberhasilan pendidikan dipengaruhi oleh
perubahan dan pembaharuan dalam segala unsur-unsur yang mendukung
pendidikan antara lain siswa, guru, alat dan metode, materi dan lingkungan
pendidikan. Semua unsur tersebut saling terkait dalam mendukung tercapainya
tujuan pendidikan.
Masalah utama dalam pembelajaran pada pendidikan formal (sekolah)
dewasa ini adalah masih rendahnya daya serap peserta didik. Hal ini tampak dari
rerata hasil belajar peserta didik yang senantiasa masih memprihatinkan. Prestasi
ini tentunya merupakan hasil kondisi pembelajaran yang masih bersifat
konvensional dan tidak menyentuh ranah dimensi peserta didik itu sendiri, yaitu
bagaimana sebenarnya belajar itu (belajar untuk belajar). Artinya, proses
pembelajaran hingga dewasa ini masih memberikan dominasi guru dan tidak
memberikan akses bagi anak didik untuk berkembang secara mandiri melalui
penemuan dalam proses berpikirnya (Trianto, 2011:5). Masalah ini menjadi faktor

1

2

penghambat tercapainya tujuan pembelajaran yang diharapkan, seperti pada mata
pelajaran fisika.
Fisika adalah cabang ilmu pengetahuan alam yang mempelajari fenomena
dan gejala alam secara empiris, logis, sistematis, dan rasional yang melibatkan
proses dan sikap ilmiah. Pelajaran fisika merupakan salah satu pelajaran yang
cukup menarik karena langsung berkaitan dengan kejadian yang nyata dan juga
dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Kenyataannya, pelajaran fisika
hingga saat ini masih dianggap sebagai pelajaran yang sulit dipahami, hal ini
terbukti dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan di kelas X SMA Negeri 13
Medan pada tanggal 30 Januari 2015 dengan menyebarkan angket ke 40
responden, diperoleh bahwa 5% (2 orang siswa) mengatakan bahwa pelajaran
fisika sangat mudah dipahami, 27,5% (11 orang siswa) mengatakan bahwa
pelajaran fisika mudah dipahami, 62,5% (25 orang siswa) mengatakan bahwa
pelajaran fisika sulit dipahami, 5% (2 orang siswa) mengatakan bahwa pelajaran
fisika sangat sulit dipahami. Alasan siswa mengatakan demikian, karena
pembelajaran selama ini hanya menuntut siswa menguasai materi dan menghafal
rumus-rumus untuk memecahkan suatu masalah tanpa mengetahui konsep dan
aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Siswa sering merasa kurang tertarik
dengan cara-cara mengajar guru yang cenderung menggunakan model
pembelajaran konvensional dimana siswa hanya bisa menulis dan mencatat apa
yang didengar dan dijelaskan oleh gurunya, tanpa pernah dilibatkan langsung
dalam proses menemukan pengetahuan ataupun mengembangkan pengetahuan
sesuai dengan kemampuannya sendiri.
Berdasarkan hasil wawancara dengan salah seorang guru fisika di SMA
Negeri 13 Medan, diperoleh informasi bahwa respon siswa terhadap mata
pelajaran fisika masih rendah. Hal ini dapat dilihat selama proses pembelajaran
hanya beberapa siswa yang aktif bertanya atau mengemukakan pendapat. Model
pembelajaran yang diterapkan di dalam kelas masih pembelajaran konvensional
dengan metode ceramah, dan metode tanya jawab. Dampaknya, hasil belajar siswa
masih kurang optimal, nilai rata-rata hasil belajar siswa hanya 60 sedangkan
KKM mencapai 75.

2

3

Berdasarkan kenyataan tersebut, perlu diterapkan suatu pembelajaran yang
membuat siswa aktif dalam kelas, melibatkan seluruh siswa dalam proses
pembelajaran yang berorientasi pada siswa dengan mengangkat fenomena fisika
yang lebih autentik dalam kehidupan sehari-hari serta yang paling penting adalah
adanya suatu peningkatan hasil belajar siswa tersebut, tentu dengan menggunakan
model pembelajaran yang mendukung. Banyak model pembelajaran yang bisa
digunakan untuk menciptakan pembelajaran yang efektif dan menyenangkan,
salah satu alternatif model pembelajaran yang dapat diterapkan adalah model
pembelajaran berdasarkan masalah.
Model pembelajaran berdasarkan masalah merupakan suatu model
pembelajaran yang didasarkan pada banyaknya permasalahan yang membutuhkan
penyelidikan autentik yakni penyelidikan yang membutuhkan penyelesaian nyata
dari permasalahan yang nyata karena melalui contoh permasalahan nyata ini jika
diselesaikan secara nyata, memungkinkan siswa memahami konsep bukan sekedar
menghafal konsep. Sasaran utama kegiatan model pembelajaran berdasarkan
masalah adalah memberikan kesempatan kepada siswa untuk bereksplorasi
mengumpulkan dan menganalisis data secara lengkap untuk memecahkan masalah
yang dihadapi. Tujuan yang ingin dicapai adalah kemampuan siswa untuk berpikir
kritis, analitis, sistematis, dan logis untuk menemukan alternatif pemecahan
masalah melalui eksplorasi data secara empiris dalam rangka menumbuhkan sikap
ilmiah (Sanjaya, 2010: 216).
Penelitian yang terkait tentang model pembelajaran berdasarkan masalah
telah dilakukan oleh Suhanda (2014), diperoleh rata-rata hasil belajar di kelas
eksperimen adalah 75,13 sedangkan rata-rata hasil belajar dikelas kontrol adalah
66,19. Artinya penerapan model pembelajaran berdasarkan masalah dan metode
tutor sebaya dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Peneliti

lainnya yang

meneliti tentang model pembelajaran ini adalah Setiawan (2013) diperoleh ratarata hasil belajar siswa di kelas eksperimen yaitu 73.77, sedangkan kelas kontrol
yaitu 62.76. Artinya Ada perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa
menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) disertai media
computer makromedia flash dengan menggunakan pembelajaran konvensional

3

4

pada pembelajaran fisika di SMA. Kemudian Medriati (2013) dengan menerapkan
model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) berbasis laboratorium pada
konsep cahaya dan memperoleh dengan nilai rata-rata siklus I sebesar 69,91,
siklus II sebesar 80,13 dan siklus III sebesar 90,32. Artinya Pembelajaran Fisika
dengan menerapkan model Problem Based Learning berbasis Laboratorium dapat
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran fisika. Ketiga
penelitian ini memperlihatkan bahwa ada pengaruh model pembelajaran
berdasarkan masalah terhadap hasil belajar siswa.
Penelitian ini masih mengalami beberapa kendala, antara lain: kurang
terlibatnya siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung hingga menyebabkan
sulitnya mengatur alokasi waktu, keterbatasan alat eksperimen, kurangnya
penalaran siswa dalam menemukan masalah. Oleh karena itu penulis ingin
mengadakan

pembelajaran

berdasarkan

masalah

dengan

tujuan

untuk

meningkatkan upaya-upaya yang telah diteliti oleh peneliti sebelumnya dengan
memperhatikan pemanfaatan waktu dalam memberikan informasi, memanfaatkan
alat dan bahan laboratorium untuk melakukan eksperimen, dan memberikan
informasi yang cukup mengenai materi yang akan disampaikan sehingga siswa
dapat melihat masalah apa yang mereka hadapi dalam kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan uraian permasalahan di atas, penulis tertarik melaksanakan
penelitian dengan judul : “ Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan
Masalah Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Listrik Dinamis
Di Kelas X Semester II SMA Negeri 13 Medan T.P. 2014/2015 ’’.

1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka
dapat diidentifikasi masalah yang relevan dengan penelitian antara lain:
1. Rendahnya minat siswa dalam mempelajari fisika yang disebabkan adanya
anggapan bahwa pelajaran fisika sulit.
2. Rendahnya hasil belajar siswa yang disebabkan kurangnya pemahaman
siswa terhadap materi fisika.

4

5

3. Kurangnya kemampuan siswa dalam memahami dan menerapkan konsep
fisika dengan benar
4. Kurangnya keaktifan siswa ketika kegiatan belajar mengajar berlangsung.
5. Siswa kurang diajak berpikir menemukan konsep.
6. Penggunaan model atau metode pembelajaran kurang bervariasi.

1.3 Batasan Masalah
Melihat luasnya cakupan masalah yang teridentifikasi dibanding dengan
waktu dan kemampuan yang dimiliki peneliti, agar penelitian ini terarah dan dapat
dilaksanakan maka peneliti membatasi masalah sebagai berikut:
1. Subjek penelitan adalah siswa kelas X semester II SMA Negeri 13 Medan
T.P. 2014/2015.
2. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran
berdasarkan masalah.
3. Materi pelajaran yang diajarkan adalah listrik dinamis.

1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan fokus masalah yang telah dikemukakan pada batasan
masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model
pembelajaran berdasarkan masalah pada materi pokok listrik dinamis di
kelas X semester II SMA Negeri 13 Medan T.P. 2014/2015?
2. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model
konvensional pada materi pokok listrik dinamis di kelas X semester II
SMA Negeri 13 Medan T.P. 2014/2015?
3. Adakah pengaruh yang signifikan setelah penggunaan model pembelajaran
berdasarkan masalah terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok listrik
dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 13 Medan T.P. 2014/2015?

5

6

1.5 Tujuan Penelitian.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan
model pembelajaran berdasarkan masalah pada materi pokok listrik
dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 13 Medan T.P. 2014/2015 .
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan
model konvensional pada materi pokok listrik dinamis di kelas X semester
II SMA Negeri 13 Medan T.P. 2014/2015.
3. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran berdasarkan masalah
terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok listrik dinamis di kelas X
semester II SMA Negeri 13 Medan T.P. 2014/2015.

1.6 Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :
1. Bahan informasi hasil belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran berdasarkan masalah di kelas X semester II SMA Negeri 13
Medan T.P. 2014/2015.
2. Bahan informasi alternatif pemilihan model pembelajaran.

1.7 Defenisi Operasional
1. Belajar
Belajar merupakan tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang
relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan
yang melibatkan proses kognitif (Syah, 2010: 90).
2. Model Pembelajaran
Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang
digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas
atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkatperangkat kurikulum dan lain-lain (Joyce dalam Trianto, 2010: 22).

6

7

3. Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah
Model pembelajaran berdasarkan masalah merupakan rangkaian aktivitas
pembelajaran yang menekankan kepada proses penyelesaian masalah yang
dihadapi secara ilmiah (Sanjaya, 2010: 208).
4. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah
ia menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2005: 22).

7

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari hasil analis data pengujian
hipotesis penelitian, penulis mengemukakan kesimpulan dan saran sebagai
berikut:
1. Hasil belajar siswa dengan

menggunakan model pembelajaran

berdasarkan masalah khususnya pada materi pokok listrik dinamis
memberikan nilai rata-rata dengan kategori cukup baik.
2. Hasil belajar siswa dengan menggunakan model konvensional khususnya
pada materi pokok listrik dinamis memberikan nilai rata-rata dengan
kategori kurang.
3. Ada pengaruh model pembelajaran berdasarkan masalah terhadap hasil
belajar siswa pada materi pokok listrik dinamis di kelas X Semester II
SMA Negeri 13 Medan T.P 2014/2015, dengan t

hitung

= 2,286 > t

tabel

=

1,667 pada taraf signifikan α = 0,05.

5.2. Saran
Saran yang dapat peneliti ajukan berdasarkan pembahasan adalah sebagai berikut:
1. Bagi

peneliti

selanjutnya

disarankan

sebelum

memulai

proses

pembelajaran terlebih dahulu dijelaskan kepada siswa bagaimana
pelaksanaan model pembelajaran berdasarkan masalah, sehingga pada saat
pelaksanaan pembelajaran para siswa sudah mengerti apa yang akan
dilakukan dan tidak menyita waktu untuk fase-fase pembelajaran yang
lain.
2. Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya memperkenalkan siswa dengan alat

dan bahan praktikum agar siswa tidak canggung, bingung dan
menghabiskan banyak waktu dalam melakukan eksperimen.

65

66

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, L.W dan David R.Krathwohl.,(2010), Terjemahan. Kerangka
Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran dan Asessmen. Revisi Taksonomi
Bloom, Pustaka Belajar, Yogyakarta.
Istarani., (2012), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Media Persada, Medan.
Kanginan, M., (2007), Fisika X untuk SMA kelas X, Erlangga, Jakarta.
Mahmud., (2011), Metode Penelitian Pendidikan, Pustaka Setia, Bandung
Medriati, R., (2013), Upaya Peningkatan Hasil Belajar Fisika Siswa Pada Konsep
Cahaya Kelas VII6 Melalui Penerapan Model Pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) Berbasis Laboratorium di SMPN 14 Kota Bengkulu. Jurnal
Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung 2013.
Ngalimun., (2014), Strategi dan Model Pembelajaran, Penerbit Aswaja Pressindo,
Yogyakarta.
Prihatin, E., (2008), Guru Sebagai Fasilitator, Karsa Mandiri Persada, Bandung.
Pulungan, F. R., (2012), Pengaruh model pembelajaran probem Based Learning
berbasis pendidikan karakter terhadap perubahan karakter dan kemampuan
menyelesaikan masalah fisika, Jurnal Penelitian Inovasi Pembelajaran Fisika
ISSN 2085-5281.
Rosnita., (2007), Evaluasi Pendidikan, Citapustaka Media, Bandung.
Rusman., (2013), Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalsme
Guru Edisi Kedua, PT Gravindo Persada, Jakarta.
Rusnayati, H., (2011), Penerapan model pembelajaran problem based learning
dengan pendekatan inkuiri untuk meningkatkan keterampilan proses sains dan
penguasaan konsep elastisitas pada siswa SMA, Jurnal Prosiding Seminar
Nasional Penelitian Fakultas MIPA UNY 2011.
Sani,R. A., (2014), Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum 2013,
Bumi Aksara, Jakarta.
Sanjaya, W., (2010), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.
Setiawan, G. C., (2013), Penerapan model pembelajaran Problem based learning
(PBL) disertai media computer makro media flash, Jurnal Pembelajaran
Fisika Volume 1 Nomor 3 Desember 2012.
Siregar, Eva., (2010), Teori Belajar dan Pembelajaran, Ghalia Indonesia, Bogor.

67

Slameto., (2013), Belajar dan Faktor Faktor yang Mempengaruhi, Penerbit
Rineka Cipta, Jakarta.
Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengaja, PT Remaja
Rosdakarya, Bandung.
Sudjana., (2005), Metode Statistika, Tarsito, Bandung.
Sugiyono., (2011), Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Penerbit
Alfabeta, Bandung.
Suhanda., (2014), Penerapan model pembelajaran berbasis masalah dan tutor
teman sebaya terhadap hasil belajar fisika kelas VII MTSN kota Solo, Jurnal
Pendidikan MIPA Volume 1 Nomor 1 Januari 2014.
Syah, M., (2010), Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Rosda,
Bandung.
Trianto., (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Kencana
Prenada Media Group, Jakarta.