PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH BERBANTUAN KOMPUTER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS KELAS X SMA NEGERI 16 MEDAN T.P. 2012/2013.

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH BERBANTUAN KOMPUTER TERHADAP HASIL BELAJAR

SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS KELAS X SMA NEGERI 16 MEDAN

T.P 2012/2013

Oleh :

Miftahul Husnah NIM 409321037

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(

tuelwl lu If'''

1:\t

1'1111!• ""' Slurtl .lu r 11\1111

: ,.,,.' rub 1 'Itt 1 1 • 'tml~tlajaran tk:rdllutkan

Mllllltl~tlt

n

,.,,itlt lllllf! KtJifiJIUI r I rrhadap lh ,,

JJ IAJi r tn~Jt l'••h1 Mlllrn I' •kuk Lntulo Htnllml

Kr In 'SMA 'rw r I C. 1,.du 1.1'. 2fJllf2fJ 13

: 4(J'I \21fH7 : t't rllllfltklw I ~ kll : I• ' ~' J."'

. Juru~n Fi'li&Ua Kchua,

y~

l)r.

l~rlina,

t.Sl

NlP.lCJ6403ll 199003 2 001


(3)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat dan

nikmat yang dikaruniakan-Nya kepada penulis hingga penelitian ini dapat selesai

dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan. Skripsi ini berjudul “Pengaruh

Model Pembelajran Berdasarkan Masalah Berbantuan Komputer Terhadap Hasil

Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Kelas X SMA Negeri 16 Medan

T.P 2012/2013” Diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika,

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unimed. Dalam menyelesaikan

penulisan skripsi ini, penulis mendapat bimbingan dari para dosen dan bantuan dari

pihak lain. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis tidak lupa menyampaikan

terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1.

Teristimewa kepada Ayahanda Taharuman Manday, S.E. dan Ibunda Wida

Novia, S.E serta buat adik-adikku (Ulfa, Iffa , dan Ridho) tersayang dan

seluruh keluarga yang selalu memberikan do’a dan dukungan yang besar

dalam menyelesaikan studi di UNIMED hingga selesainya skripsi ini.

2.

Bapak Drs. Ratelit Tarigan, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang

telah membimbing meluangkan waktunya serta telah memberikan nasehat

dan arahan kepada penulis selama penulisan skripsi ini.

3.

Bapak Drs.Jonny H. Panggabean,M.Si, Ibu Dra.Ida Wahyuni, M.Pd dan

Bapak Drs. Rahmatsyah, M.Si sebagai dosen penguji I, II, dan III yang telah

memberikan masukan dan saran-saran kepada penulis mulai dari rencana

penelitian sampai penyusunan skripsi ini.

4.

Bapak Prof. Dr. Sahyar, M.S, M.M selaku dosen Pembimbing Akademik

yang telah membimbing dan memotivasi penulis selama perkuliahan.

5.

Ibu Dr. Derlina, M.Si selaku Ketua Jurusan Fisika, Bapak Drs. Sehat

Simatupang, M. Si selaku ketua Program Studi Pendidikan Fisika serta

Bapak Prof. Motlan, M.Sc, Ph.D selaku Dekan FMIPA Unimed.

iv

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat dan

yang dikaruniakan-Nya kepada penulis hingga penelitian ini dapat selesai

dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan. Skripsi ini berjudul “Pengaruh

Model Pembelajran Berdasarkan Masalah Berbantuan Komputer Terhadap Hasil

Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Kelas X SMA Negeri 16 Medan

T.P 2012/2013” Diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika,

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unimed. Dalam menyelesaikan

penulisan skripsi ini, penulis mendapat bimbingan dari para dosen dan bantuan dari

pihak lain. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis tidak lupa menyampaikan

1.

Teristimewa kepada Ayahanda Taharuman Manday, S.E. dan Ibunda Wida

Novia, S.E serta buat adik-adikku (Ulfa, Iffa , dan Ridho) tersayang dan

seluruh keluarga yang selalu memberikan do’a dan dukungan yang besar

2.

Bapak Drs. Ratelit Tarigan, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang

telah membimbing meluangkan waktunya serta telah memberikan nasehat

3.

Bapak Drs.Jonny H. Panggabean,M.Si, Ibu Dra.Ida Wahyuni, M.Pd dan

Bapak Drs. Rahmatsyah, M.Si sebagai dosen penguji I, II, dan III yang telah

memberikan masukan dan saran-saran kepada penulis mulai dari rencana

4.

Bapak Prof. Dr. Sahyar, M.S, M.M selaku dosen Pembimbing Akademik

5.

Ibu Dr. Derlina, M.Si selaku Ketua Jurusan Fisika, Bapak Drs. Sehat


(4)

v

6.

Bapak dan Ibu dosen serta Staf Pegawai Jurusan Fisika yang telah

memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis selama perkuliahan.

7.

Ibu Dra.Hj.Sri Irawati,M.Pd selaku kepala sekolah SMA Negeri 16 Medan,

Bapak P. Marpaung selaku guru bidang studi fisika yang telah banyak

membantu dan membimbing penulis selama penelitian.

8.

Sahabat-sahabat Tercinta : Rida, Uli, Lia, Sri, Arizka, Ulina, Imam, Devi

,dan Nila atas kekeluargaan dan persahabatan selama perkuliahan, tim PHB

2013 (Sari, Dila, Icha, Annisa dan Sarles),rekan seperjuangan Fisika Ext 09,

rekan mahasiswa Fisika 2009 serta sahabat-sahabat lainnya yang tak bisa

disebutkan satu persatu yang telah banyak membantu sejak perkuliahan

hingga penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini,

untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca

untuk kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan

dunia pendididkan.

Medan, 19 Juli 2013

Penulis,

Miftahul Husnah

NIM. 409 321 037

6.

Bapak dan Ibu dosen serta Staf Pegawai Jurusan Fisika yang telah

7.

Ibu Dra.Hj.Sri Irawati,M.Pd selaku kepala sekolah SMA Negeri 16 Medan,

Bapak P. Marpaung selaku guru bidang studi fisika yang telah banyak

8.

Sahabat-sahabat Tercinta : Rida, Uli, Lia, Sri, Arizka, Ulina, Imam, Devi

,dan Nila atas kekeluargaan dan persahabatan selama perkuliahan, tim PHB

2013 (Sari, Dila, Icha, Annisa dan Sarles),rekan seperjuangan Fisika Ext 09,

rekan mahasiswa Fisika 2009 serta sahabat-sahabat lainnya yang tak bisa

disebutkan satu persatu yang telah banyak membantu sejak perkuliahan

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini,

untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca

untuk kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan


(5)

iii

PE NG AR UH MO D E L PE MB E L AJA R AN B E RD AS AR K A N

MAS AL AH BERBANTUAN KOMPUTER TERHADAP HASIL

BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK

L I S T RI K D I NA MI S KE L AS X

S MA NE GE RI 1 6 M E DAN

T.P 2 012/2013

Miftahul Husnah (4 09321037)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran

berdasarkan masalah berbantuan komputer terhadap hasil belajar siswa pada materi

pokok listrik dinamis di kelas X SMA Negeri 16 Medan. Jenis penelitian ini adalah

quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas X Semester

II SMA Negeri 16 Medan yang terdiri dari 8 kelas berjumlah 320 orang. Pengambilan

sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling dengan mengambil 2 kelas

dari 8 kelas secara acak yaitu kelas X-8 sebagai kelas eksperimen dan kelas X-5

sebagai kelas kontrol. Kedua kelas berjumlah 80 orang. Instrumen yang digunakan

yaitu tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda dengan jumlah 15 soal dan tes

berpikir kritis dalam bentuk essay dengan jumlah 5 soal. Pada saat penelitian

diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen adalah 42,8 dan nilai rata-rata kelas

kontrol adalah 41,5. Dari hasil analisis data pretest menunjukkan bahwa kemampuan

awal kedua kelas adalah sama.

Kelas sampel masing-masing diberikan perlakuan yang berbeda, kelas

eksperimen dengan model pembelajaran berdasarkan masalah berbantuan komputer

dan kelas kontrol dengan model pembelajaran berdasarkan masalah. Setelah

pembelajaran selesai diberikan postes dengan hasil rata-rata kelas eksperimen 72,2

dan kelas kontrol 66,2. Dari hasil uji t satu pihak diperoleh t

hitung

= 2,14 sedangkan

t

tabel

= 1,667. Karena t

hitung

> t

tabel

(2,14 >1,667) maka Ho ditolak dan Ha diterima,

dengan demikian diperoleh bahwa ada pengaruh pembelajaran berdasarkan masalah

berbantuan komputer terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok listrik dinamis

di kelas X semester genap SMA Negeri 16 Medan T.P. 2012/2013.

Hasil belajar siswa memiliki hubungan dengan berpikir kritis tinggi siswa,

dari hasil analisis regresi diperoleh pada kelas eksperimen F

(hitung)

>F

(tabel)

(90,21 >

4,75) dan pada kelas kontrol F

(hitung)

>F

(tabel)

(54,48> 4,84), maka Ho ditolak dan Ha

diterima, dengan demikian diperoleh bahwa terdapat hubungan fungsional yang

signifikan antara variabel berpikir kritis tinggi dengan variabel hasil belajar atau

adanya hubungan antara kemampuan berpikir kritis tinggi terhadap hasil belajar

siswa.

iii

PE NG AR UH MO D E L PE MB E L AJA R AN B E RD AS AR K A N

L IS T RI K D INA MI S KE L AS X

S MA NE GE RI 1 6 M E DAN

T.P 2 012 /2013

Miftahul Husnah (4 09321037)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran

masalah berbantuan komputer terhadap hasil belajar siswa pada materi

pokok listrik dinamis di kelas X SMA Negeri 16 Medan. Jenis penelitian ini adalah

quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas X Semester

sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling dengan mengambil 2 kelas

8 kelas secara acak yaitu kelas X-8 sebagai kelas eksperimen dan kelas X-5

sebagai kelas kontrol. Kedua kelas berjumlah 80 orang. Instrumen yang digunakan

yaitu tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda dengan jumlah 15 soal dan tes

berpikir kritis dalam bentuk essay dengan jumlah 5 soal. Pada saat penelitian

diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen adalah 42,8 dan nilai rata-rata kelas

kontrol adalah 41,5. Dari hasil analisis data pretest menunjukkan bahwa kemampuan

Kelas sampel masing-masing diberikan perlakuan yang berbeda, kelas

eksperimen dengan model pembelajaran berdasarkan masalah berbantuan komputer

dan kelas kontrol dengan model pembelajaran berdasarkan masalah. Setelah

pembelajaran selesai diberikan postes dengan hasil rata-rata kelas eksperimen 72,2

dan kelas kontrol 66,2. Dari hasil uji t satu pihak diperoleh t

= 2,14 sedangkan

= 1,667. Karena t

> t

(2,14 >1,667) maka Ho ditolak dan Ha diterima,

dengan demikian diperoleh bahwa ada pengaruh pembelajaran berdasarkan masalah

berbantuan komputer terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok listrik dinamis

Hasil belajar siswa memiliki hubungan dengan berpikir kritis tinggi siswa,

dari hasil analisis regresi diperoleh pada kelas eksperimen F

4,75) dan pada kelas kontrol F

(54,48> 4,84), maka Ho ditolak dan Ha

diterima, dengan demikian diperoleh bahwa terdapat hubungan fungsional yang

signifikan antara variabel berpikir kritis tinggi dengan variabel hasil belajar atau

adanya hubungan antara kemampuan berpikir kritis tinggi terhadap hasil belajar


(6)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan

i

Riwayat Hidup

ii

Abstrak

iii

Kata Pengantar

iv

Daftar Isi

vi

Daftar Gambar

ix

Daftar Tabel

x

Daftar Lampiran

xi

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

1

1.2.Identifikasi Masalah

5

1.3.Batasan Masalah

5

1.4.Rumusan Masalah

6

1.5.Tujuan Penelitian

6

1.6.Manfaat Penelitian

7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Kerangka Teoritis

9

2.1.1. Pengertian Belajar

9

2.1.2. Aktivitas Belajar

10

2.1.3. Hasil Belajar

11

2.1.4. Berpikir Kritis

13

2.1.5. Model Pembelajaran

16

2.2.Media pembelajaran

17

2.2.1. Pengertian Media

17


(7)

vii

2.2.3. Media Komputer

18

2.2.4. PowerPoint Sebagai Media Dalam Pembelajaran

19

2.3.Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah

20

2.3.1. Ciri-ciri Khusus Pembelajaran Berdasarkan Masalah

23

2.3.2. Manfaat Pembelajaran Berdasarkan Masalah

24

2.3.3. Sintaks Pembelajaran Berdasarkan Masalah

24

2.3.4. Pelaksanaan Pembelajaran Bedasarkan Masalah

25

2.4.Materi Pembelajaran Listrik Dinamis

27

2.4.1. Arus Listrik

27

2.4.2. Beda Potensial Listrik

27

2.4.3. Hukum Ohm

28

2.4.4. Resistor

29

2.4.5. Rangakain Hamabatan Listrik

29

2.4.6. Cara Pemasangan Alat Ukur.

30

2.5.Penelitian Terdahulu

31

2.6.Kerangka Konseptual

33

2.7.Hipotesis

34

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian

35

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian

35

3.3. Variabel Penelitian

35

3.4. Definisi Operasional

35

3.5. Jenis dan Desain Penelitian

36

3.5.1. Jenis Penelitian

36

3.5.2. Desain Penelitian

37

3.6. Prosedur Penelitian

37

3.7. Instrumen Penelitian

40


(8)

viii

3.7.2. Instrumen Berpikir Kritis

41

3.8. Teknik Analisis Data

41

3.8.1. Analisis Data Hasil Belajar

41

3.8.2. Analisis Perbedaan Tes Hasil Belajar Kelas Kontrol dan Eksperimen42

3.8.3. Analisis Data Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

45

3.8.4. Analisis Hubungan Berpikir Kritis dengan Tes Hasil Belajar Siswa 46

3.8.5. Kriteria Ketuntasan Minimal Belajar Siswa

47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

48

4.1.1. Data Hasil Belajar (Kognitif)

48

4.1.2. Analisis Perbedaan Tes Hasil Belajar

51

4.1.3. Data Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

53

4.1.4. Analisis Hubungan Berpikir Kritis dengan Tes Hasil Belajar

54

4.2. Pembahasan

57

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

61

5.2. Saran

62

DAFTAR PUSTAKA

64

LAMPIRAN - LAMPIRAN

66


(9)

x

DAFTAR TABEL

Halaman

2.1. Sintaks Pembelajaran Berdasarkan Masalah

25

2.2. Penelitian Terdahulu

31

3.1. Two Group Pretes – Postes Design

37

3.2. Spesifikasi Tes Hasil Belajar

40

3.3. Tabulasi Nilai Tes Kemapuan Berpikir Kritis Siswa

45

3.4. Penolong ANAVA

46

4.1. Jadwal pelaksanaan penelitian

48

4.2. Hasil Pretes Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol

49

4.3. Hasil Postes Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol

50

4.4. Ringkasan Hasil Perhitungan Nilai Rata-Rata, Standar Deviasi

51

dan Varians

4.5. Ringkasan Hasil Uji Normalitas Kedua Kelas

51

4.6. Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Kedua Kelas

52

4.7. Ringkasan Perhitungan Uji Hipotesis Pretes Siswa

52

4.8. Ringkasan Perhitungan Uji Hipotesis Postes Siswa

53

4.9. Hasil Berpikir Kritis Tinggi Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol

54

4.10. Ringkasan Perhitungan Analisis Regresi Kelas Kontrol

55

4.11. Ringkasan perhitungan analisis regresi kelas eksperimen

56


(10)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

2.1.Rangkaian listrik arus searah

27

2.2.Definisi hambatan listrik dan hukum Ohm

28

2.3.Resistor

29

2.4.

Hambatan tersusun seri dan hambatan penggantinya

30

2.5.Hambatan tersusun paralel dan hambatan penggantinya

30

2.6.Pemasangan Voltmeter

30

2.7.Pemasangan Amperemeter

31

3.1.Skema Rancangan penelitian

39

4.1. Diagram Batang Nilai Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

49

4.2. Diagram Batang Nilai Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

50

ix

2.6.Pemasangan Voltmeter

2.7.Pemasangan Amperemeter


(11)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1

66

Lampiran 2.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2

75

Lampiran 3.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 3

84

Lampiran 4.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 4

94

Lampiran 5.

LKS I

103

Lampiran 6. LKS II

107

Lampiran 7.

LKS III

112

Lampiran 8.

LKS IV

116

Lampiran 9.

Bahan Ajar

120

Lampiran 10. Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar

144

Lampiran 11. Kisi – Kisi Berpikir Kritis

154

Lampiran 12. Tes Hasil Belajar

162

Lampiran 13. Tes Berpikir Kritis

168

Lampiran 14. Data Pretes dan Postes Kelas Eksperimen

170

Lampiran 15. Data Pretes dan Postes Kelas Kontrol

171

Lampiran 16. Rekapitulasi Hasil Jawaban Pretes Kelas Eksperimen

172

Lampiran 17. Rekapitulasi Hasil Jawaban Postes Kelas Eksperimen

174

Lampiran 18. Rekapitulasi Hasil Jawaban Pretes Kelas Kontrol

176

Lampiran 19. Rekapitulasi Hasil Jawaban Postes Kelas Kontrol

178

Lampiran 20. Perhitungan Rata-Rata, Varians, dan Standar Deviasi

180

Lampiran 21. Uji Normalitas

183

Lampiran 22. Uji Homogenitas

185

Lampiran 23. Uji Hipotesis

187

Lampiran 24. Distribusi Hasil Berpikir Kritis Kelas Eksperimen

192

Lampiran 25. Distribusi Hasil Berpikir Kritis Kelas Kontrol

193

Lampiran 26. Distribusi Siswa Berpikir Kritis Tinggi

194


(12)

xii

Lampiran 28. Pengelompokan Data Berpikir Kritis Tinggi Dan Nilai

196

Hasil Belajar Siswa

Lampiran 29. Analisis Regresi

197

Lampiran 30. Angket Siswa

203

Lampiran 31. Jadwal Penelitian

205

Lampiran 32. Dokumentasi Penelitian

206

Lampiran 33. Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors

213

Lampiran 34. Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z

214

Lampiran 35. Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F

215


(13)

ii

RIWAYAT HIDUP

Miftahul Husnah dilahirkan di Medan, pada tanggal 03 Februari 1992. Ayah

bernama Taharuman Manday,S.E dan Ibu bernama Wida Novia,S.E dan merupakan

anak pertama dari empat bersaudara. Pada tahun 1997, penulis masuk SD

Muhammadiyah 01 Medan, dan lulus pada tahun 2003. Pada tahun 2003, penulis

melanjutkan sekolah di SMP Muhammadiyah 01 Medan dan lulus pada tahun 2006.

Pada tahun 2006, penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 6 Medan dan lulus

pada tahun 2009. Pada tahun 2009, penulis diterima di Program Studi Pendidikan

Fisika Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Negeri Medan. Pada Tahun 2011, penulis bergabung di Assistent Laboratorium

Elektronika FMIPA UNIMED. Kegiatan intrakurikuler yang pernah diikuti di

UNIMED yaitu IKAMMUFIS (Ikatan Mahasiswa Muslim Fisika)

Miftahul Husnah dilahirkan di Medan, pada tanggal 03 Februari 1992. Ayah

Taharuman Manday,S.E dan Ibu bernama Wida Novia,S.E dan merupakan

anak pertama dari empat bersaudara. Pada tahun 1997, penulis masuk SD

Muhammadiyah 01 Medan, dan lulus pada tahun 2003. Pada tahun 2003, penulis

melanjutkan sekolah di SMP Muhammadiyah 01 Medan dan lulus pada tahun 2006.

Pada tahun 2006, penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 6 Medan dan lulus

pada tahun 2009. Pada tahun 2009, penulis diterima di Program Studi Pendidikan

Fisika Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Negeri Medan. Pada Tahun 2011, penulis bergabung di Assistent Laboratorium

Elektronika FMIPA UNIMED. Kegiatan intrakurikuler yang pernah diikuti di


(14)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Banyak kritik yang ditujukan pada cara guru fisika mengajar yang terlalu menekankan pada penguasaan sejumlah informasi/konsep belaka. Penumpukan informasi/konsep pada peserta didik dapat saja kurang bermanfaat bahkan tidak bermanfaat sama sekali kalau hal tersebut hanya dikomunikasikan oleh guru kepada peserta didik melalui satu arah. Tidak dapat disangkal, bahwa konsep merupakan suatu hal yang sangat penting, namun bukan terletak pada konsep itu sendiri, tetapi terletak pada bagaimana konsep itu dipahami oleh guru.

Kenyataan dilapangan siswa hanya menghafal konsep dan kurang mampu menggunakan konsep tersebut jika menemui masalah dalam kehidupan nyata yang berhubungan dengan konsep yang dimiliki. Lebih jauh lagi, bahkan siswa kurang mampu menentukan masalah dan merumuskannya (Trianto.2011 : 89).

Fisika adalah bagian dari mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam yang pada dasarnya menarik untuk dipelajari karena di dalamnya dapat dipelajari gejala-gejala atau fenomena yang terjadi di jagad raya. Namun kenyataannya, banyak siswa yang kurang menyukai pelajaran fisika dengan menganggap belajar fisika itu menjenuhkan dan membosankan. Berdasarkan pengalaman penulis saat melakukan Program Pengalaman Lapangan (PPL) terlihat jelas bahwa dalam kegiatan belajar mengajar siswa hanya diberikan teori-teori dan cara menyelesaikan soal-soal fisika tanpa mengarahkan siswa untuk membawa konsep fisika dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut menyebabkan siswa menjadi tidak aktif dan kreatif sehingga pelajaran fisikapun menjadi membosankan dan menjadi salah satu pelajaran yang sulit dipelajari dan tidak disukai oleh siswa. Akibatnya siswa kurang mampu memahami dan menerapkan konsep fisika dalam kehidupan sehari-hari.

Dari hasil angket yang disebarkan pada hari Juma’t 25 Januari 2013 pada siswa kelas X6SMA Negeri 16 Medan T.P 2012/2013 yang terdiri dari 40 orang

pada penguasaan sejumlah informasi/konsep belaka. Penumpukan informasi/konsep pada peserta didik dapat saja kurang bermanfaat bahkan tidak bermanfaat sama sekali kalau hal tersebut hanya dikomunikasikan oleh guru kepada peserta didik melalui satu arah. Tidak dapat disangkal, bahwa konsep merupakan suatu hal yang sangat penting, namun bukan terletak pada konsep itu

Kenyataan dilapangan siswa hanya menghafal konsep dan kurang mampu menggunakan konsep tersebut jika menemui masalah dalam kehidupan nyata yang berhubungan dengan konsep yang dimiliki. Lebih jauh lagi, bahkan siswa kurang mampu menentukan masalah dan merumuskannya (Trianto.2011 :

Fisika adalah bagian dari mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam yang pada dasarnya menarik untuk dipelajari karena di dalamnya dapat dipelajari gejala-gejala atau fenomena yang terjadi di jagad raya. Namun kenyataannya, banyak siswa yang kurang menyukai pelajaran fisika dengan menganggap belajar fisika itu menjenuhkan dan membosankan. Berdasarkan pengalaman penulis saat melakukan Program Pengalaman Lapangan (PPL) terlihat jelas bahwa dalam kegiatan belajar mengajar siswa hanya diberikan teori-teori dan cara menyelesaikan soal-soal fisika tanpa mengarahkan siswa untuk membawa konsep fisika dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut menyebabkan siswa menjadi tidak aktif dan kreatif sehingga pelajaran fisikapun menjadi membosankan dan menjadi salah satu pelajaran yang sulit dipelajari dan tidak disukai oleh siswa. Akibatnya siswa kurang mampu memahami dan menerapkan konsep fisika dalam

Dari hasil angket yang disebarkan pada hari Juma’t 25 Januari 2013 pada siswa kelas X SMA Negeri 16 Medan T.P 2012/2013 yang terdiri dari 40 orang


(15)

2

siswa , diketahui kegiatan belajar mengajar fisika yang berlangsung dikelas hanya mencatat dan mengerjakan soal-soal, hal ini menyebabkan siswa kurang menyukai pelajaran fisika dan menganggap belajar fisika itu menjenuhkan dan membosankan, hal ini dapat dilihat dari pendapat siswa terhadap kegiatan belajar mengajar fisika yang berlangsung di kelas yaitu 60% (24 orang siswa) berpendapat fisika adalah pelajaran yang sulit dipahami dan membosankan , 35% (14 orang siswa) berpendapat fisika biasa–biasa saja, dan hanya 5% (2 orang siswa) yang berpendapat fisika menarik dan menyenangkan, Dari hasil angket juga menunjukkkan bahwa minat siswa terhadap fisika masih rendah, dimana siswa jarang untuk mengulang pelajaran dirumah meskipun mereka mempunyai buku dan kurang berkeinginan untuk mempelajari fisika di luar sekolah.

Dari hasil wawancara dengan Bapak P. Marpaung, guru bidang studi fisika di SMA Negeri 16 Medan mengatakan bahwa minat serta kemauan siswa terhadap pelajaran fisika masih kurang. Hal ini dapat dilihat selama proses pembelajaran hanya beberapa siswa yang bertanya atau mengemukakan pendapat. Model pembelajaran yang digunakan di dalam kelas masih kebanyakan model konvensional, dengan metode ceramah, mengerjakan soal, diskusi, serta tanya jawab. Ketuntasan kompetensi minimal (KKM) di sekolah tersebut untuk mata pelajaran fisika adalah 65. Beliau mengatakan bahwa nilai rata-rata siswa masih belum optimal, dan pada saat dilaksanakan ujian semester, kurang dari 50% siswa yang mencapai ketuntasan kompetensi minimal (KKM) sehingga banyak siswa yang remedial untuk beberapa materi pada pelajaran tersebut.

Dari uraian di atas, jelaslah bahwa model atau metode pembelajaran mempengaruhi suasana dan hasil belajar siswa. Guru yang mengajar dengan model pembelajaran yang kurang menarik dapat menyebakan siswa menjadi bosan, pasif, dan tidak kreatif. Oleh karena itu guru dituntut untuk menggunakan model pembelajaran yang disesuaikan dengan kondisi dan situasi belajar agar tujuan akhir belajar dapat tercapai tepat.

Salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk mengatasi kesulitan tersebut adalah dengan menciptakan suasana pembelajaran yang langsung berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Model pembelajaran berdasarkan pelajaran fisika dan menganggap belajar fisika itu menjenuhkan dan membosankan, hal ini dapat dilihat dari pendapat siswa terhadap kegiatan belajar mengajar fisika yang berlangsung di kelas yaitu 60% (24 orang siswa) berpendapat fisika adalah pelajaran yang sulit dipahami dan membosankan , 35% (14 orang siswa) berpendapat fisika biasa–biasa saja, dan hanya 5% (2 orang siswa) yang berpendapat fisika menarik dan menyenangkan, Dari hasil angket juga menunjukkkan bahwa minat siswa terhadap fisika masih rendah, dimana siswa jarang untuk mengulang pelajaran dirumah meskipun mereka mempunyai

Dari hasil wawancara dengan Bapak P. Marpaung, guru bidang studi fisika di SMA Negeri 16 Medan mengatakan bahwa minat serta kemauan siswa terhadap pelajaran fisika masih kurang. Hal ini dapat dilihat selama proses

Model pembelajaran yang digunakan di dalam kelas masih kebanyakan model konvensional, dengan metode ceramah, mengerjakan soal, diskusi, serta tanya jawab. Ketuntasan kompetensi minimal (KKM) di sekolah tersebut untuk mata pelajaran fisika adalah 65. Beliau mengatakan bahwa nilai rata-rata siswa masih

yang mencapai ketuntasan kompetensi minimal (KKM) sehingga banyak siswa

Dari uraian di atas, jelaslah bahwa model atau metode pembelajaran mempengaruhi suasana dan hasil belajar siswa. Guru yang mengajar dengan model pembelajaran yang kurang menarik dapat menyebakan siswa menjadi bosan, pasif, dan tidak kreatif. Oleh karena itu guru dituntut untuk menggunakan model pembelajaran yang disesuaikan dengan kondisi dan situasi belajar agar

Salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk mengatasi kesulitan tersebut adalah dengan menciptakan suasana pembelajaran yang langsung berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Model pembelajaran berdasarkan


(16)

3

masalah adalah salah satu upaya solusinya, model pembelajaran ini merupakan suatu model pemberlajaran yang didasarkan pada banyaknya permasalahan yang membutuhkan penyelidikan autentik yakni penyelidikan yang membutuhkan penyelesaian nyata dari permasalahan yang nyata. Model pembelajaran ini membantu siswa mengembangkan kemampuan berfikir dan mengembangkan kemampuan dalam memecahkan masalah kehidupan sehari-hari, sehingga siswa lebih paham terhadap konsep fisika yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.

Menurut Trianto (2011:92) pengajaran berdasarkan masalah merupakan pendekatan yang efektif untuk pengajaran proses berpikir tingkat tinggi. Pembelajaran ini membantu siswa untuk memproses informasi yang sudah jadi dalam benaknya dan menyusun pengetahuan mereka sendiri tentang dunia sosial dan sekitarnya.

Salah satu keunggulan dari model pembelajaran berdasarkan masalah adalah kemampuannya dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Nur (2011) menyatakan bahwa model PBM dapat memberikan motivasi kepada siswa untuk belajar berpikir tentang masalah kehidupan riil. Model ini juga "menyediakan kondisi untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis maupun analisis, serta memecahkan masalah kompleks dalam kehidupan nyata" . Pengaruh model PBM terhadap kemampuan berpikir kritis dan kreatif terletak pada permasalahan yang disajikan atau ditemukan oleh siswa. selain itu langkah-langkah pembelajarannya juga menuntun siswa untuk berpikir kritis dan kreatif. Permasalahan dan langkah-langkah PBM mempengaruhi motivasi siswa untuk berpikir dalam menemukan alternatif-alternatif solusi. siswa juga dituntut untuk memilih salah satu alternatif tersebut dengan alasan yang logis. (http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/disertasi/article/view/23221)

Penelitian yang terkait tentang model pembelajaran berdasarkan masalah telah dilakukan oleh Lailatul Husna Lubis (2012) hasil belajar sebelum menerapkan model pembelajaran berdasarkan masalah adalah 46,14 sedangkan rata-rata hasil belajar setelah menerapkan model pembelajaran berdasarkan masalah adalah 68,14. Artinya ada perbedaan yang signifikan ketika siswa diajarkan dengan menggunakan metode pembelajaran berdasarkan masalah. Saran masalah adalah salah satu upaya solusinya, model pembelajaran ini merupakan suatu model pemberlajaran yang didasarkan pada banyaknya permasalahan yang membutuhkan penyelidikan autentik yakni penyelidikan yang membutuhkan penyelesaian nyata dari permasalahan yang nyata. Model pembelajaran ini membantu siswa mengembangkan kemampuan berfikir dan mengembangkan kemampuan dalam memecahkan masalah kehidupan sehari-hari, sehingga siswa

Menurut Trianto (2011:92) pengajaran berdasarkan masalah merupakan pendekatan yang efektif untuk pengajaran proses berpikir tingkat tinggi. Pembelajaran ini membantu siswa untuk memproses informasi yang sudah jadi dalam benaknya dan menyusun pengetahuan mereka sendiri tentang dunia sosial

Salah satu keunggulan dari model pembelajaran berdasarkan masalah adalah kemampuannya dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Nur (2011) menyatakan bahwa model PBM dapat memberikan motivasi kepada siswa untuk belajar berpikir tentang masalah kehidupan riil. Model ini juga "menyediakan kondisi untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis maupun analisis, serta memecahkan masalah kompleks dalam kehidupan nyata" . Pengaruh model PBM terhadap kemampuan berpikir kritis dan kreatif terletak pada permasalahan yang disajikan atau ditemukan oleh siswa. selain itu langkah-langkah pembelajarannya juga menuntun siswa untuk berpikir kritis dan kreatif. Permasalahan dan langkah-langkah PBM mempengaruhi motivasi siswa untuk berpikir dalam menemukan alternatif-alternatif solusi. siswa juga dituntut untuk memilih salah satu alternatif tersebut dengan alasan yang logis.

(http://karya-telah dilakukan oleh Lailatul Husna Lubis (2012) hasil belajar sebelum menerapkan model pembelajaran berdasarkan masalah adalah 46,14 sedangkan rata-rata hasil belajar setelah menerapkan model pembelajaran berdasarkan masalah adalah 68,14. Artinya ada perbedaan yang signifikan ketika siswa


(17)

4

dari peneliti bagi mahasiswa calon guru yang akan meneliti lebih lanjut dengan model pembelajaran berdasarkan masalah agar lebih memperhatikan efisiensi waktu pada tahap ”mengembangkan dan menyajikan hasil karya”, karena pada tahap ini hampir semua siswa ingin menampilkan hasil diskusi mereka.

Peneliti selanjutnya yang meneliti tentang model pembelajaran berdasarkan masalah adalah Yustina Hasibuan (2010) . Kesimpulan rata-rata hasil belajar sebelum menerapkan model pembelajaran berdasarkan masalah adalah 4,32, sedangkan rata-rata hasil belajar setelah menerapkan model pembelajaran berdasarkan masalah adalah 7,54, artinya ada perbedaan yang signifikan ketika siswa diajarkan dengan model pembelajaran berdasarkan masalah. Saran dari peneliti bagi mahasiswa calon guru yang akan meneliti lebih lanjut dengan model pembelajaran berdasarkan masalah agar lebih memahami dengan jelas masalah yang diberikan oleh siswa ataupun masalah yang ditawarkan kepada siswa serta lebih menguasai tahapan dalam model pembelajaran ini.

Dari pemaparan tentang penelitian yang berkaitan dengan penelitian ini, maka dapat dilihat bahwa ada pengaruh yang signifikan antara model pembelajaran berdasarkan masalah terhadap hasil belajar siswa.

Di era perkembangan IPTEK saat ini, media pembelajaran merupakan hal yang sudah selayaknya digunakan guru dalam menyampaikan materi pelajaran. Banyak sekolah terutama yang terletak di perkotaan sudah dilengkapi dengan media pembelajaran salah satunya media komputer. Media komputer merupakan salah satu yang termasuk media penyaji yang dapat difungsikan untuk menyampaikan materi. PowerPoint merupakan salah satu program komputer yang dapat dijadikan sebagai media menyampaikan materi agar pembelajaran dapat berlangsung lebih efektif. Hal ini terbukti dari penelitian Rosdiana Sari Tanjung

(2011) yang membuktikan bahwa pembelajaran dengan menggunakan

PowerPoint lebih baik dari pembelajaran tanpa menggunakan PowerPoint.

Hamalik 1986 dalam Azhar Arsyad (2008 : 15) mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis dari peneliti bagi mahasiswa calon guru yang akan meneliti lebih lanjut dengan model pembelajaran berdasarkan masalah agar lebih memperhatikan efisiensi waktu pada tahap ”mengembangkan dan menyajikan hasil karya”, karena pada

Peneliti selanjutnya yang meneliti tentang model pembelajaran

belajar sebelum menerapkan model pembelajaran berdasarkan masalah adalah 4,32, sedangkan rata-rata hasil belajar setelah menerapkan model pembelajaran berdasarkan masalah adalah 7,54, artinya ada perbedaan yang signifikan ketika siswa diajarkan dengan model pembelajaran berdasarkan masalah. Saran dari peneliti bagi mahasiswa calon guru yang akan meneliti lebih lanjut dengan model pembelajaran berdasarkan masalah agar lebih memahami dengan jelas masalah yang diberikan oleh siswa ataupun masalah yang ditawarkan kepada siswa serta

Dari pemaparan tentang penelitian yang berkaitan dengan penelitian ini, maka dapat dilihat bahwa ada pengaruh yang signifikan antara model

Di era perkembangan IPTEK saat ini, media pembelajaran merupakan hal yang sudah selayaknya digunakan guru dalam menyampaikan materi pelajaran. Banyak sekolah terutama yang terletak di perkotaan sudah dilengkapi dengan media pembelajaran salah satunya media komputer. Media komputer

menyampaikan materi.

dijadikan sebagai media menyampaikan materi agar pembelajaran dapat berlangsung lebih efektif. Hal ini terbukti dari penelitian Rosdiana Sari Tanjung

(2011) yang membuktikan bahwa pembelajaran dengan menggunakan

1986 dalam Azhar Arsyad (2008 : 15) mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan


(18)

5

terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran saat itu.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis terdorong untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Model Pembelajran Berdasarkan

Masalah Berbantuan Komputer Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Kelas X SMA Negeri 16 Medan T.P 2012/2013.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka dapat diidentifikasi masalah yang relevan dengan penelitian ini adalah :

1. Siswa menganggap fisika merupakan pelajaran yang sulit dan membosankan

2. Pembelajaran yang didominasi oleh aktifitas guru, sehingga siswa kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran

3. Model dan metode pembelajaran yang kurang bervariasi, sehingga siswa merasakan situasi belajar yang membosankan

4. Minat belajar siswa terhadap fisika yang masih kurang.

1.3. Batasan Masalah

Untuk memberikan ruang lingkup yang jelas dalam pembahasan, maka perlu dilakukan pembatasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Model pembelajaran dalam penelitian ini adalah model pembelajaran berdasarkan masalah berbantuan komputer dan model pembelajaran berdasarkan masalah.

2. Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas X semester II SMA Negeri 16 Medan T.P 2012/2013

3. Materi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah listrik dinamis. 4. Media pembelajaran yang digunakan adalah media komputer dengan

menggunakan program PowerPoint.

terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan

Berbantuan Komputer Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka

Siswa menganggap fisika merupakan pelajaran yang sulit dan

2. Pembelajaran yang didominasi oleh aktifitas guru, sehingga siswa kurang

3. Model dan metode pembelajaran yang kurang bervariasi, sehingga siswa

Untuk memberikan ruang lingkup yang jelas dalam pembahasan, maka

Model pembelajaran dalam penelitian ini adalah model pembelajaran berdasarkan masalah berbantuan komputer dan model pembelajaran


(19)

6

5. Perangkat pembelajaran yang digunakan meliputi Bahan ajar, RPP, Kisi-kisi tes hasil belajar,Kisi-kisi Berpikir Kritis, dan LKS.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini dinyatakan sebagai berikut :

1. Bagaimana hasil belajar fisika siswa setelah menerapkan model

pembelajaran berdasarkan masalah pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 16 Medan ?

2. Bagaimana hasil belajar fisika siswa setelah menerapkan model pembelajaran berdasarkan masalah berbantuan komputer pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 16 Medan?

3. Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran berdasarkan masalah berbantuan komputer dengan model pembelajaran berdasarkan masalah pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 16 Medan ?

4. Apakah ada hubungan tingkat berpikir kritis tinggi terhadap hasil belajar kognitif fisika siswa setelah menerapkan model pembelajaran berdasarkan masalah pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 16 Medan ?

5. Apakah ada hubungan tingkat berpikir kritis tinggi terhadap hasil belajar kognitif fisika siswa setelah menerapkan model pembelajaran berdasarkan masalah berbantuan komputer pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 16 Medan ?

1.5. Tujuan Penelitian

Berdasarkan dari rumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui hasil belajar fisika siswa setelah menerapkan model pembelajaran berdasarkan masalah pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 16 Medan

Berdasarkan batasan masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian

Bagaimana hasil belajar fisika siswa setelah menerapkan model

pembelajaran berdasarkan masalah pada materi pokok Listrik Dinamis di

2. Bagaimana hasil belajar fisika siswa setelah menerapkan model pembelajaran berdasarkan masalah berbantuan komputer pada materi pokok

3. Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran berdasarkan masalah berbantuan komputer dengan model pembelajaran berdasarkan masalah pada materi pokok Listrik Dinamis di

4. Apakah ada hubungan tingkat berpikir kritis tinggi terhadap hasil belajar kognitif fisika siswa setelah menerapkan model pembelajaran berdasarkan masalah pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X semester II SMA

5. Apakah ada hubungan tingkat berpikir kritis tinggi terhadap hasil belajar kognitif fisika siswa setelah menerapkan model pembelajaran berdasarkan

Berdasarkan dari rumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai

Untuk mengetahui hasil belajar fisika siswa setelah menerapkan model pembelajaran berdasarkan masalah pada materi pokok Listrik Dinamis di


(20)

7

2. Untuk mengetahui hasil belajar fisika siswa setelah menerapkan model pembelajaran berdasarkan masalah berbantuan komputer pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 16 Medan

3. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran berdasarkan masalah berbantuan komputer dengan model pembelajaran berdasarkan masalah pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 16 Medan

4. Untuk mengetahui hubungan tingkat berpikir kritis tinggi terhadap hasil belajar kognitif fisika siswa setelah menerapkan model pembelajaran berdasarkan masalah pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 16 Medan

5. Untuk mengetahui hubungan tingkat berpikir kritis tinggi terhadap hasil belajar kognitif fisika siswa setelah menerapkan model pembelajaran

berdasarkan masalah berbantuan komputer pada materi pokok Listrik

Dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 16 Medan

1.6. Manfaat Penelitian

Setelah penelitian ini selesai dilaksanakan maka manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

Untuk Guru

1. Menambah kepustakaan guru.

2. Sebagai bahan pertimbangan bagi guru bidang studi untuk mempertimbangkan penggunaan model pembelajaran berdasarkan masalah berbantuan komputer dalam proses belajar mengajar.

3. Sebagai pembanding untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas.

Untuk Mahasiswa

1. Sebagai bahan informasi dan menambah wawasan mengenai pengaruh model pembelajaran berdasarkan masalah terhadap hasil belajar siswa dengan berbantuan komputer.

2. Sebagai bahan perbandingan dan referensi bagi peneliti selanjutnya yang akan mengkaji dan membahas penelitian yang sama

2. Untuk mengetahui hasil belajar fisika siswa setelah menerapkan model pembelajaran berdasarkan masalah berbantuan komputer pada materi pokok

3. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran berdasarkan masalah berbantuan komputer dengan model pembelajaran berdasarkan masalah pada materi pokok Listrik Dinamis di

4. Untuk mengetahui hubungan tingkat berpikir kritis tinggi terhadap hasil belajar kognitif fisika siswa setelah menerapkan model pembelajaran

5. Untuk mengetahui hubungan tingkat berpikir kritis tinggi terhadap hasil belajar kognitif fisika siswa setelah menerapkan model pembelajaran

berdasarkan masalah berbantuan komputer pada materi pokok Listrik

Setelah penelitian ini selesai dilaksanakan maka manfaat yang

Sebagai bahan pertimbangan bagi guru bidang studi untuk

mempertimbangkan penggunaan model pembelajaran berdasarkan

1. Sebagai bahan informasi dan menambah wawasan mengenai pengaruh pembelajaran berdasarkan masalah terhadap hasil belajar siswa


(21)

8

Untuk Siswa

1. Meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Menciptakan suasana belajar siswa yang menyenangkan. 3. Meningkatkan aktifitas belajar fisika siswa.


(22)

61

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan uji statistik serta pembahasan maka disimpulkan sebagai berikut:

1. Hasil belajar fisika siswa setelah menerapkan model pembelajaran berdasarkan masalah pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 16 Medan T.P 2012/2013 adalah tuntas dengan niali rata-rata (X ) = 66,2

2. Hasil belajar fisika siswa setelah menerapkan model pembelajaran berdasarkan masalah berbantuan komputer pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 16 Medan T.P 2012/2013 adalah tuntas dengan niali rata-rata (X ) = 72,2

3. Terdapat perbedaan hasil belajar siswa akibat pengaruh menerapkan model pembelajaran berdasarkan masalah berbantuan komputer dengan model pembelajaran berdasarkan masalah pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 16 Medan T.P 2012/2013, dengan thitung> ttabel (2,14 > 1,667)

4. Terdapat hubungan tingkat berpikir kritis tinggi terhadap hasil belajar fisika siswa setelah menerapkan model pembelajaran berdasarkan masalah pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 16 Medan, dengan F(hitung)>F(tabel) (54,48 > 4,84) dimana koefisien korelasinya

sebesar (r) = 0,91, kontribusi atau sumbangan berpikir kritis dengan hasil belajar fisika siswa adalah sebesar 83,2% sedangkan sisanya (residunya) sebesar 16,8% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti.

5. Terdapat hubungan tingkat berpikir kritis tinggi terhadap hasil belajar kognitif fisika siswa setelah menerapkan model pembelajaran berdasarkan masalah berbantuan komputer pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 16 Medan T.P 2012/2013, dengan Berdasarkan hasil analisis dan uji statistik serta pembahasan maka

Hasil belajar fisika siswa setelah menerapkan model pembelajaran berdasarkan masalah pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 16 Medan T.P 2012/2013 adalah tuntas dengan

Hasil belajar fisika siswa setelah menerapkan model pembelajaran berdasarkan masalah berbantuan komputer pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 16 Medan T.P 2012/2013

Terdapat perbedaan hasil belajar siswa akibat pengaruh menerapkan model pembelajaran berdasarkan masalah berbantuan komputer dengan model pembelajaran berdasarkan masalah pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 16 Medan T.P 2012/2013,

4. Terdapat hubungan tingkat berpikir kritis tinggi terhadap hasil belajar fisika siswa setelah menerapkan model pembelajaran berdasarkan masalah pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 16

sebesar (r) = 0,91, kontribusi atau sumbangan berpikir kritis dengan hasil belajar fisika siswa adalah sebesar 83,2% sedangkan sisanya (residunya)

5. Terdapat hubungan tingkat berpikir kritis tinggi terhadap hasil belajar kognitif fisika siswa setelah menerapkan model pembelajaran berdasarkan masalah berbantuan komputer pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 16 Medan T.P 2012/2013, dengan


(23)

62

F(hitung)>F(tabel) (90,21 > 4,75) dimana koefisien korelasinya sebesar (r) =

0,94, kontribusi atau sumbangan berpikir kritis dengan hasil belajar fisika siswa adalah sebesar 88,3% sedangkan sisanya (residunya) sebesar 11,7% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti.

5.2.Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut :

1. Bagi mahasiswa calon guru hendaknya lebih memahami model pembelajaran berdasarkan masalah berbantuan komputer sebagai salah satu upaya untuk mengaktifkan siswa belajar, menambah kreativitas dan semangat belajar siswa, serta meningkatkan hasil belajar dan berpikir kritis siswa.

2. Pada saat praktikum berlangsung peneliti masih kesulitan dalam membimbing penuh pada masing-masing kelompok. Oleh sebab itu, bagi peneliti selanjutnya disarankan agar lebih membimbing siswa dengan cara aktif bertanya kepada siswa tentang kendala yang dihadapi, memotivasi, dan mengarahkan agar setiap siswa aktif berdiskusi.

3. Dalam melakukan penelitian, peneliti mengalami kesulitan mengatur siswa untuk membentuk kelompok karena harus mengatur dan mengangkat tempat duduk, sehingga disarankan pengaturan meja dan tempat duduk yang lebih efisien agar kegiatan pembelajaran dapat berlangsung dengan baik dan lancar.

4. Jumlah siswa terlalu banyak, sehingga keterampilan siswa yang dioservasi banyak, oleh karena itu agar penilaian lebih objektif maka bagi peneliti selanjutnya perlu menambah jumlah observer.

5. Kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang model pembelajaran berdasarkan masalah berbantuan komputer , disarankan untuk memperhatikan efisien waktu pada saat penggunaan media komputer.

(90,21 > 4,75) dimana koefisien korelasinya sebesar (r) = 0,94, kontribusi atau sumbangan berpikir kritis dengan hasil belajar fisika siswa adalah sebesar 88,3% sedangkan sisanya (residunya) sebesar 11,7%

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak

Bagi mahasiswa calon guru hendaknya lebih memahami model pembelajaran berdasarkan masalah berbantuan komputer sebagai salah satu upaya untuk mengaktifkan siswa belajar, menambah kreativitas dan

2. Pada saat praktikum berlangsung peneliti masih kesulitan dalam membimbing penuh pada masing-masing kelompok. Oleh sebab itu, bagi peneliti selanjutnya disarankan agar lebih membimbing siswa dengan cara aktif bertanya kepada siswa tentang kendala yang dihadapi, memotivasi,

untuk membentuk kelompok karena harus mengatur dan mengangkat tempat duduk, sehingga disarankan pengaturan meja dan tempat duduk yang lebih efisien agar kegiatan pembelajaran dapat berlangsung dengan

4. Jumlah siswa terlalu banyak, sehingga keterampilan siswa yang dioservasi banyak, oleh karena itu agar penilaian lebih objektif maka bagi peneliti

5. Kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang model pembelajaran berdasarkan masalah berbantuan komputer


(24)

63

6. Kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang model pembelajaran berdasarkan masalah, disarankan menggunakan media pembelajaran ataupun program komputer yang lebih baik dan efektif agar hasil belajar dan aktivitas siswa dapat meningkat lebih baik lagi.

6. Kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang model pembelajaran berdasarkan masalah, disarankan menggunakan media pembelajaran ataupun program komputer yang lebih baik dan efektif agar


(25)

64

DAFTAR PUSTAKA

Arends. R. I, 2004, Learning To Teach Edisi Ketujuh, Yogyakarta; Pustaka Pelajar Arikunto, Suharismi. 2009 . Dasar- Dasar Evaluasi Pendidikan . Jakarta : Bumi

Aksara

Arsyad,Azhar. 2008. Media Pembelajran. Jakarta : Penerbit Raja Grafindo Persada Djamarah, Z. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta

Gulo, W. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Penerbit Gramedia Widiasarana Indonesia

Hasibuan, Yustina. 2009. Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan Msalah

Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Pada Materi Pokok Gerak Lurus Di Kelas X SMA Negeri 3 Medan T.A 2009/2010. Medan : FMIPA UNIMED

Kanginan, Marthen . 2012. Fisika Untuk SMA/MA kelas X . Jakrta : Erlangga

Lubis, Lailatul Husna Br. 2012. Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan

MAsalah Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Kelas X Semester 2 Di SMA Negeri 1 Labuhan Deli Tahun Pelajaran 2011/2012. Medan : FMIPA UNIMED

Manurung, Sri. L. 2010. Tesis : Peningkatan Kemampuan Pemahaman Matematis

dan Berpikir Kritis Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) dengan Menggunakan Software Autograph. Medan :

Program Pascasarjana Unimed

Ma’mur, Jamal. 2009. Jurus-Jurus Belajar Efektif Untuk SMP dan SMA. Jogjakarta : DIVA press

Rusman. 2011. Model- Model Pembelajaran. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Ruwanto, Bambang. 2006. Asas – Asas Fisika SMA Kelas X . Yogyakarta : Yudhistira Sardiman. 2010. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : rajawali pers Saripudin, Aip. 2012. Advanced Learning Physics 1B . Bandung : Grafindo Media

Pratama

Suharismi. 2009 . Dasar- Dasar Evaluasi Pendidikan . Jakarta : Bumi

W. 2008. Strategi Belajar . Jakarta: Penerbit Gramedia Widiasarana

Yustina. 2009. Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan Msalah

Lailatul Husna Br. 2012. Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan

Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Kelas X Semester 2 Di SMA

Sri. L. 2010. Tesis : Peningkatan Kemampuan Pemahaman Matematis

Berpikir Kritis Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) dengan Menggunakan Software Autograph. Medan :

Jurus-Jurus Belajar Efektif Untuk SMP dan SMA


(26)

65

Slameto. 2003. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta

Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito

Sudjana, Nana. 2005. Penilaian Hasil Proses Mengajar. Bandung : Penerbit PT Rosdakarya

Supiyanto. 2004. Fisika SMA Untuk SMA Kelas X . Jakrata : Erlangga

Tarigan, R. 2009. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Fisika Berbasis Model

Pembelajaran Konstruktivis Untuk Memberdayakan Kemampuan Berpikir Analitis, Kreatif Siswa SMA. Medan : FMIPA Unimed

Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta: Kencana

http://edukasi.kompasiana.com/2011/12/02/belajar-berpikir-kritis-kreatif-dan-mampu-memecahkan-masalah/

http://helmisme.wordpress.com/2008/03/17/belajar-menjadi-manusia-indonesia-yang-berpikir-kritis-dan-kreatif/

http://id.wikipedia.org/wiki/Microsoft_PowerPoint

http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/disertasi/article/view/23221

http://www.google.co.id/imgres?q=gambar+rangkaian+pengukuran+tegangan+listrik

&hl=id&gbv=2&biw=1003&bih=473&tbm=isch&tbnid=qTkVDlpMaQe3M:&i mgrefurl=

Slameto. 2003. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka

Nana. 2005. Penilaian Hasil Proses Mengajar. Bandung : Penerbit PT

R. 2009. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Fisika Berbasis Model


(1)

Untuk Siswa

1. Meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Menciptakan suasana belajar siswa yang menyenangkan. 3. Meningkatkan aktifitas belajar fisika siswa.


(2)

61

Berdasarkan hasil analisis dan uji statistik serta pembahasan maka disimpulkan sebagai berikut:

1. Hasil belajar fisika siswa setelah menerapkan model pembelajaran berdasarkan masalah pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 16 Medan T.P 2012/2013 adalah tuntas dengan niali rata-rata (X ) = 66,2

2. Hasil belajar fisika siswa setelah menerapkan model pembelajaran berdasarkan masalah berbantuan komputer pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 16 Medan T.P 2012/2013 adalah tuntas dengan niali rata-rata (X ) = 72,2

3. Terdapat perbedaan hasil belajar siswa akibat pengaruh menerapkan model pembelajaran berdasarkan masalah berbantuan komputer dengan model pembelajaran berdasarkan masalah pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 16 Medan T.P 2012/2013, dengan thitung> ttabel (2,14 > 1,667)

4. Terdapat hubungan tingkat berpikir kritis tinggi terhadap hasil belajar fisika siswa setelah menerapkan model pembelajaran berdasarkan masalah pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 16 Medan, dengan F(hitung)>F(tabel) (54,48 > 4,84) dimana koefisien korelasinya sebesar (r) = 0,91, kontribusi atau sumbangan berpikir kritis dengan hasil belajar fisika siswa adalah sebesar 83,2% sedangkan sisanya (residunya) sebesar 16,8% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti.

5. Terdapat hubungan tingkat berpikir kritis tinggi terhadap hasil belajar kognitif fisika siswa setelah menerapkan model pembelajaran berdasarkan masalah berbantuan komputer pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 16 Medan T.P 2012/2013, dengan Berdasarkan hasil analisis dan uji statistik serta pembahasan maka

Hasil belajar fisika siswa setelah menerapkan model pembelajaran berdasarkan masalah pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 16 Medan T.P 2012/2013 adalah tuntas dengan

Hasil belajar fisika siswa setelah menerapkan model pembelajaran berdasarkan masalah berbantuan komputer pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 16 Medan T.P 2012/2013

Terdapat perbedaan hasil belajar siswa akibat pengaruh menerapkan model pembelajaran berdasarkan masalah berbantuan komputer dengan model pembelajaran berdasarkan masalah pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 16 Medan T.P 2012/2013,

4. Terdapat hubungan tingkat berpikir kritis tinggi terhadap hasil belajar fisika siswa setelah menerapkan model pembelajaran berdasarkan masalah pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 16

sebesar (r) = 0,91, kontribusi atau sumbangan berpikir kritis dengan hasil belajar fisika siswa adalah sebesar 83,2% sedangkan sisanya (residunya)

5. Terdapat hubungan tingkat berpikir kritis tinggi terhadap hasil belajar kognitif fisika siswa setelah menerapkan model pembelajaran berdasarkan masalah berbantuan komputer pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 16 Medan T.P 2012/2013, dengan


(3)

F(hitung)>F(tabel) (90,21 > 4,75) dimana koefisien korelasinya sebesar (r) = 0,94, kontribusi atau sumbangan berpikir kritis dengan hasil belajar fisika siswa adalah sebesar 88,3% sedangkan sisanya (residunya) sebesar 11,7% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti.

5.2.Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut :

1. Bagi mahasiswa calon guru hendaknya lebih memahami model pembelajaran berdasarkan masalah berbantuan komputer sebagai salah satu upaya untuk mengaktifkan siswa belajar, menambah kreativitas dan semangat belajar siswa, serta meningkatkan hasil belajar dan berpikir kritis siswa.

2. Pada saat praktikum berlangsung peneliti masih kesulitan dalam membimbing penuh pada masing-masing kelompok. Oleh sebab itu, bagi peneliti selanjutnya disarankan agar lebih membimbing siswa dengan cara aktif bertanya kepada siswa tentang kendala yang dihadapi, memotivasi, dan mengarahkan agar setiap siswa aktif berdiskusi.

3. Dalam melakukan penelitian, peneliti mengalami kesulitan mengatur siswa untuk membentuk kelompok karena harus mengatur dan mengangkat tempat duduk, sehingga disarankan pengaturan meja dan tempat duduk yang lebih efisien agar kegiatan pembelajaran dapat berlangsung dengan baik dan lancar.

4. Jumlah siswa terlalu banyak, sehingga keterampilan siswa yang dioservasi banyak, oleh karena itu agar penilaian lebih objektif maka bagi peneliti selanjutnya perlu menambah jumlah observer.

5. Kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang model pembelajaran berdasarkan masalah berbantuan komputer , disarankan untuk memperhatikan efisien waktu pada saat penggunaan media komputer.

(90,21 > 4,75) dimana koefisien korelasinya sebesar (r) = 0,94, kontribusi atau sumbangan berpikir kritis dengan hasil belajar fisika siswa adalah sebesar 88,3% sedangkan sisanya (residunya) sebesar 11,7%

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak

Bagi mahasiswa calon guru hendaknya lebih memahami model pembelajaran berdasarkan masalah berbantuan komputer sebagai salah satu upaya untuk mengaktifkan siswa belajar, menambah kreativitas dan

2. Pada saat praktikum berlangsung peneliti masih kesulitan dalam membimbing penuh pada masing-masing kelompok. Oleh sebab itu, bagi peneliti selanjutnya disarankan agar lebih membimbing siswa dengan cara aktif bertanya kepada siswa tentang kendala yang dihadapi, memotivasi,

untuk membentuk kelompok karena harus mengatur dan mengangkat tempat duduk, sehingga disarankan pengaturan meja dan tempat duduk yang lebih efisien agar kegiatan pembelajaran dapat berlangsung dengan

4. Jumlah siswa terlalu banyak, sehingga keterampilan siswa yang dioservasi banyak, oleh karena itu agar penilaian lebih objektif maka bagi peneliti

5. Kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang model pembelajaran berdasarkan masalah berbantuan komputer


(4)

6. Kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang model pembelajaran berdasarkan masalah, disarankan menggunakan media pembelajaran ataupun program komputer yang lebih baik dan efektif agar hasil belajar dan aktivitas siswa dapat meningkat lebih baik lagi.

6. Kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang model pembelajaran berdasarkan masalah, disarankan menggunakan media pembelajaran ataupun program komputer yang lebih baik dan efektif agar


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arends. R. I, 2004, Learning To Teach Edisi Ketujuh, Yogyakarta; Pustaka Pelajar Arikunto, Suharismi. 2009 . Dasar- Dasar Evaluasi Pendidikan . Jakarta : Bumi

Aksara

Arsyad,Azhar. 2008. Media Pembelajran. Jakarta : Penerbit Raja Grafindo Persada Djamarah, Z. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta

Gulo, W. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Penerbit Gramedia Widiasarana Indonesia

Hasibuan, Yustina. 2009. Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan Msalah Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Pada Materi Pokok Gerak Lurus Di Kelas X SMA Negeri 3 Medan T.A 2009/2010. Medan : FMIPA UNIMED

Kanginan, Marthen . 2012. Fisika Untuk SMA/MA kelas X . Jakrta : Erlangga

Lubis, Lailatul Husna Br. 2012. Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan MAsalah Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Kelas X Semester 2 Di SMA Negeri 1 Labuhan Deli Tahun Pelajaran 2011/2012. Medan : FMIPA UNIMED Manurung, Sri. L. 2010. Tesis : Peningkatan Kemampuan Pemahaman Matematis

dan Berpikir Kritis Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) dengan Menggunakan Software Autograph. Medan : Program Pascasarjana Unimed

Ma’mur, Jamal. 2009. Jurus-Jurus Belajar Efektif Untuk SMP dan SMA. Jogjakarta : DIVA press

Rusman. 2011. Model- Model Pembelajaran. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Ruwanto, Bambang. 2006. Asas – Asas Fisika SMA Kelas X . Yogyakarta : Yudhistira Sardiman. 2010. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : rajawali pers Saripudin, Aip. 2012. Advanced Learning Physics 1B . Bandung : Grafindo Media

Pratama

Suharismi. 2009 . Dasar- Dasar Evaluasi Pendidikan . Jakarta : Bumi

W. 2008. Strategi Belajar . Jakarta: Penerbit Gramedia Widiasarana

Yustina. 2009. Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan Msalah

Lailatul Husna Br. 2012. Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Kelas X Semester 2 Di SMA

Sri. L. 2010. Tesis : Peningkatan Kemampuan Pemahaman Matematis Berpikir Kritis Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) dengan Menggunakan Software Autograph. Medan :

Jurus-Jurus Belajar Efektif Untuk SMP dan SMA


(6)

Cipta

Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito

Sudjana, Nana. 2005. Penilaian Hasil Proses Mengajar. Bandung : Penerbit PT Rosdakarya

Supiyanto. 2004. Fisika SMA Untuk SMA Kelas X . Jakrata : Erlangga

Tarigan, R. 2009. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Fisika Berbasis Model Pembelajaran Konstruktivis Untuk Memberdayakan Kemampuan Berpikir Analitis, Kreatif Siswa SMA. Medan : FMIPA Unimed

Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta: Kencana

http://edukasi.kompasiana.com/2011/12/02/belajar-berpikir-kritis-kreatif-dan-mampu-memecahkan-masalah/

http://helmisme.wordpress.com/2008/03/17/belajar-menjadi-manusia-indonesia-yang-berpikir-kritis-dan-kreatif/

http://id.wikipedia.org/wiki/Microsoft_PowerPoint

http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/disertasi/article/view/23221

http://www.google.co.id/imgres?q=gambar+rangkaian+pengukuran+tegangan+listrik

&hl=id&gbv=2&biw=1003&bih=473&tbm=isch&tbnid=qTkVDlpMaQe3M:&i mgrefurl=

Nana. 2005. Penilaian Hasil Proses Mengajar. Bandung : Penerbit PT

R. 2009. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Fisika Berbasis Model Konstruktivis Untuk Memberdayakan Kemampuan Berpikir