FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERAPAN STANDART AKUNTANSI PEMERINTAHAN (SAP) PADA PEMERINTAH KOTA BINJAI.

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERAPAN
STANDART AKUNTANSI PEMERINTAHAN (SAP)
PADA PEMERINTAH KOTA BINJAI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

OLEH
KUSBI ALI NASUTION
NIM. 709330029

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2014

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang senantiasa
memberikan rahmat dan karunia-Nya dan yang melimpahkan pengetahuan serta
memberikan kesempatan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini,

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Universitas
Negeri Medan Jurusan Akuntansi.
Adapun judul dari skripsi ini adalah “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) Pada Pemerintah Kota
Binjai ”.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Segala
bentuk kritikan maupun saran yang bersifat konstruktif sangat dibutuhkan demi
kesempurnaan skripsi ini.
Penghargaan yang tulus serta ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada kedua orangtua penulis yaitu, Ayahanda Armansyah Nasution dan Ibunda
Ratna Br Sembiring, serta saudara/saudariku Umi Rikayana NST, Firdaus NST, dan
Rika Usriyana NST, yang senantiasa mendoakan, memberi semangat dan dukungan
moril maupun materil kepada penulis sehingga penulis dapt menyelesaikan skripsi ini
dengan baik. Dalam kesempatan ini penulis juga ingin menyampaikan rasa terima
kasih kepada:
1.

Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri
Medan


2.

Bapak Drs. Kustoro Budiarta, ME selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Negeri Medan.

3.

Bapak Drs. La Ane, M.Si. selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Medan.

iii

4.

Bapak Drs. Jihen Ginting, M.Si. selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Medan.Dan selaku Dosen Penguji yang telah
memberikan koreksi dan memberikan masukan kepada penulis

5.


Bapak Drs. La Hanu, M.Si. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan, motivasi dan arahan kepada penulis selama dalam
penulisan skripsi ini.

6.

Bapak M. Ridha Habibie Z, SE, M.Si, Ak. Dan Bapak Muhammad
Ishak.SE.M.Si, Ak selaku Dosen Penguji yang telah memberikan koreksi dan
memberi masukan kepada penulis.

7.

Bang Ricky bagian administrasi jurusan akuntansi yang selalu membantu
penulis dalam melengkapi berkas-berkas penulis.

8.

Buat Abangda AKBP Asep Darmawan SH, Sik yang telah membantu penulis,
saya ucapkan terima kasih banyak atas doa dan dukungannya.


9.

Buat bang Tatang SH, bang Subur, kak Melly Amd, dan kak Winda SE, yang
senantiasa memotifasi dan mendoakan saya, saya ucapkan terimakasih banyak
atas doa dan dukunganya

10.

Buat keponakan saya Jefri Ansyah Aldista Surbakti, Reva safira Surbakti, dan
Chairunisa Wallsy Surbakti, Penulis ucapkan terimakasih atas dukungan dan
doanya.

11.

Buat sahabat-sahabat yang telah banyak membantu penulis : Ahmad Fauzi Nst,
Faishal Amri Siregar, M abror Harahap, Rolasdi Janetro Berutu, Aroon William
Silalahi, dan Naupal Siregar.

12.


Untuk adik-adik stambuk Akbar,M zain Spy, M fahmi Rtg, Oky, Ardi, Fika,
Pitri, Tiur dan yang lainnya.

13.

Buat Ampliatus Tarigan Spt, Tiopan Tarigan SH, Rasman Surbakti SE terima
kasih telah memberikan dukungan dan doa kepada penulis.

14.

Rekan-rekan mahasiswa Akuntansi Kekhususan Akuntansi Pemerintahan
stambuk 2009 dan 2010

iv

15.

Dan semua pihak yang memberikan dukungan dan doa kepada penulis yang
tidak dapat disebutkan satu persatu, Terima Kasih.


Akhirnya penulis menyadari bahwa tulisan

ini masih jauh dari sempurna.

Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca untuk
menyempurnakan skripsi ini. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi
siapapun yang membacanya.

Medan,
Februari
Penulis,

Kusbi Ali Nasution
NIM. 709330029

v

ABSTRAK
Kusbi Ali Nasution, 709330026 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penerapan
Akuntasi Pemerintahan pada Pemerintah Kota Binjai. Skripsi, Jurusan

Akuntansi Pemerintahan, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan, 2014.
Permasalahan penelitian ini adalah apakah Pemahaman, Pelatihan, dan Latar
Belakang Pendidikan secara persial dan simultan berpengaruh terhadap Penerapan
Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) pada Pemerintah Kota Binjai. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh Pemahaman SAP, Pelatihan, dan latar belakang
pendidikan terhadap Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan pada pemerintah
kota Binjai.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
survey dengan menggunakan kuesioner. Populasi penelitian ini adalah Pimpinan dan
seorang staf pada tiap SKPD yang terdiri dari Badan dan Dinas di Pemerintah kota
Binjai. Pemilihan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan metode sensus
yaitu penyebaran kuesioner dilakukan pada populasi. Data yang digunakan adalah
data primer yang diperoleh dengan memberikan 36 kuesioner kepada seluruh SKPD
yang ada di pemerintah Kota Binjai. Dari hasil penyebaran kuesioner dan
pengumpulannya kembali data yang dapat diolah berjumlah 34 kuesioner.
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi
berganda (Multiple Regretion) dengan bantuan SPSS 20.00. Hasil yang diperoleh dari
analisis data menunjukkan Pemahaman SAP berpengaruh secara signifikan terhadap
Penerapan SAP dimana thitung 2,308 > ttabel 1,697, Pelatihan tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap Penerapan Audit dimana thitung -1,764 ttabel 1,697,. Secara Simultan Pemahaman SAP, Pelatihan, dan Latar

Belakang pendidikan memiliki pengaruh positif terhadap kualitas audit. Hal ini dapat
dilihat dari F hitung > F tabel (3,212 > 2,922) dengan tingkat signifikan sebesar 0.037
yang lebih kecil dari 0.05.
Kesimpulan penelitian ini adalah Pemahaman SAP, Pelatihan, dan Latar
belakang pendidikan pengaruh positif signifikan terhadap Kualitas Audit secara
simultan.
Kata kunci : Pemahaman SAP, Pelatihan, Latar belakang Pendidikan, dan
Penerapan SAP

i

ABSTRACT
KUSBI ALI NASUTION, 709330029 Factors Affecting Governmental
Accounting Standard Implementation In Binjai City. Thesis, Department of
Government Accounting, Faculty of Economics, University of Medan, 2014.
The problems study is whether effect of understanding SAP, training ,and
educational background partially and simultaneously affect Governmental
Accounting Standard (SAP) Implementation In Binjai City. This study aims to
determine the effect of understanding SAP, training, and educational background
Experience Governmental Accounting Standard (SAP) Implementation In Binjai

City.
Data collection techniques used in this study is a survey method using
questionnaires. The study population was the leadership and staff In Binjai City. The
selection of the sample in this study using census questionnaires conducted in
populations. The data used is primary data obtained by giving 36 questionnaires to
SKPD Binjai City. From the results of questionnaires and collection of data that can
be processed back are 34 questionnaire.
The method of data analysis used in this study is multiple regression analysis (
Multiple Regretion ) with SPSS 20.00. The results analysis of data showed
significantly affect understanding SAP of the implementation SAP where tcount
2,308 > 1.697 t table, training does not significantly affect of the implementation
SAP where thitung -1.764 < 1.697, educational background partially significantly
affect the implementation SAP where tcount 2.256 > 1.697 ttable. In Simultaneous
Understanding SAP, Training, and Educational Background Partially has a positive
effect on Implementation SAP. It can be seen from the F count > F table ( 3.212 >
2.922 ) with a significant level of 0.037 which is smaller than 0.05.
The conclusion of this study is Understanding SAP, Training, and Educational
Background Partially has a significant positive effect on Implementation SAP.
Keywords : Understanding SAP, Training, Educational Background Partially,
and Implementation SAP


ii

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.2 Peneliti Terdahulu ............................................................................

30

Tabel 3.3 Definisi Oprasional..............................................................................

36

Tabel 4.1 Tingkat Pengembalian Kuesioner .....................................................

47

Tabel 4.2 Statistik Deskriptif............................................................................

48


Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Variabel Pemahaman SAP ..................................

50

Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Pelatihan.............................................................

50

Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Latar belakang pendidikan ..................................

51

Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Penerapan SAP ...................................................

51

Tabel 4.7 Hasil Uji Reabelitas..........................................................................

52

Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas........................................................................

53

Tabel 4.9 Hasil Uji Multikolinearitas Variabel Penelitian.................................

55

Tabel 4.10 Hasil Analisis Regresi Berganda.......................................................

57

Tabel 4.11 Koefesien Determinasi .....................................................................

58

Tabel 4.12 Uji F.................................................................................................

59

Tabel 4.13 Uji t..................................................................................................

60

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Penelitian .................................................

32

Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas P-Plot....................................................

54

Gambar 4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas .................................................

56

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN I

Kuesioner Penelitian dan Tabulasi Data

LAMPIRAN II

Hasil SPSS

LAMPIRAN III

Berkas Administrasi

vi

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Seiring dengan pelaksanaan otonomi daerah sejak tahun 2001, orientasi
penyelenggaraan pemerintah daerah telah bergeser dari ketergantungan pada
pemerintah pusat kepada kemampuan pemerintah daerah itu sendiri dalam
membangun daerah menuju kesejahteraan masyarakat.
Implementasi otonomi daerah telah memasuki era baru, pemerintah dan
DPR sepakat untuk mengesahkan Undang–Undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintah Daerah.Undang–Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan antar Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
Dalam

pelaksanaan

otonomi

daerah

terletak

pada

pemerintah

kabupaten/kota yang merupakan tingkat pemerintahan yang langsung berhadapan
dengan masyarakat, fungsi utama pemerintah kabupaten / kota pada hakekatnya
adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Namun dibalik adanya sisi positif
atas penerapan otonomi daerah, tetap saja terdapat adanya sisi negatif yang
mengakibatkan kekhawatiran munculnya desentralisasi masalah dan desentralisasi
kemiskinan, artinya pelimpahan beberapa wewenang dari pusat di daerah juga
disertai dengan pelimpahan masalah dan kemiskinan yang selama ini tidak
mampu ditangani dan diselesaikan oleh pemerintah pusat. Menurut UU
No.32/2004 (2004:5). Desentralisasi adalah penyerahan wewenang pemerintahan
oleh pemerintah pusat kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus
urusan pemerintah dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Otonomi
daerah adalah hak,wewenang dan kewajiban daerah otonomi untuk mengatur dan

1

2

mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat
sesuai dengan peraturan perundang–undangan. Dari pengertian tersebut,bahwa
daerah diberi hak otonom oleh pemerintah pusat untuk mengatur dan mengurus
kepentingan sendiri.
Otonomi daerah identik dengan tuntutan akuntabilitas, good governance,
dan sebagainya. Pemerintahan yang baik adalah pemerintah yang dapat
mempertanggung jawabkan kepercayaan masyarakatnya secara jujur (Enho,
2008:2). Tuntutan good governance, maka salah satu upaya konkrit untuk
mewujudkan transparasi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara melalui
penyampaian laporan pertanggung jawaban keuangan pemerintah yang memenuhi
prinsip tepat waktu dan disusun dengan mengikuti standar akuntasi pemerintahan
yang telah diterima secara umum. Hal tersebut diatur dalam Undang–Undang
No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara yang mewajibkan Presiden dan
Gubernur / Bupati / Walikota untuk menyampaikan laporan pertanggung jawaban
dalam bentuk dan isi laporan pertanggung jawaban pelaksanaan APBN/APBD
disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntasi Pemerintahan yang
ditetapkan dengan peraturan pemerintah.
Penelitian ini merupakan penelitian replikasi. Penelitian terdahulu yang
dilakukan oleh Enho (2008), meneliti tentang Pengaruh Pemahaman SAP,
Pendidikan dan Pelatihan, serta Latar Belakang Pendidikan dalam penyusunan
Laporan Keuangan Daerah pada Pemerintah Kota Medan. Penelitian yang
dilakukan oleh Enho (2008) pada pemerintah Kota Medan menunjukkan bahwa
pemahaman SAP, pendidikan dan pelatihan tidak mempunyai pengaruh yang
signifikan serta memiliki hubungan yang negatif, serta latar belakang pendidikan

3

mempunyai hubungan positif namun tidak mempunyai pengaruh yang signifisikan
terhadap penyusunan laporan keuangan.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah variabel independent yaitu
pemahaman SAP, pendidikan dan pelatihan, serta latar belakang pendidikan
memberikan hasil yang signifikan dengan objek penelitian Pemerintah Kota
Binjai.
Salah satu upaya konkrit yang dilakukan dalam rangka mewujudkan
pengelolaan keuangan negara yang baik adalah dengan penyampaian laporan
pertanggung jawaban keuangan pemerintah yang baik dan benar dengan
mengikuti Standar Akuntansi Pemerintahan yang telah diterima secara umum.
Era

reformasi dengan tuntutan transparansi yang semakin meningkat,

maka peran akuntasi semakin dibutuhkan, tidak saja untuk kebutuhan pihak
manajemen suatu entitas, tetapi juga untuk kebutuhan pertanggungjawaban
(accountability) kepada banyak pihak yang memerlukan. Hal ini mengharuskan
suatu entitas untuk penyediaan informasi termasuk laporan keuangan.
Dalam rangka penyusunan laporan keuangan pemerintah yang baik dan
benar, yang memenuhi prinsip tepat waktu dan disusun dengan mengikuti Standar
Akuntansi Pemerintahan yang ditetapkan presiden dalam Peraturan Pemerintah
No. 24 Tahun 2005, tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).
SAP merupakan persyaratan yang mempunyai kekuatan hukum dalam
upaya peningkatan kualitas laporan keuangan pemerintah di Indonesia, sesuai
dengan Peraturan Pemerintah No. 24 pada bagian Pengantar Standar Akuntansi
Pemerintahan (2005:2). Standar Akuntansi Pemerintahan adalah prinsip-prinsip
Akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan

4

pemerintaha. Namun Roesyanto, menyatakan bahwa rata-rata pemerintah daerah
belum dapat menyusun laporan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan yang
ada yaitu PP. No.24 Tahun 2005, mengenai Standar Akuntasi Pemerintahan
(SAP). Sehubungan dengan penyusunan laporan keuangan daerah yang sesuai
dengan SAP, maka perlu diperhatikan faktor pemahaman terhadap SAP agar hasil
dari laporan keuangan daerah dapat dipertanggungjawabkan.
Selain pemahaman terhadap SAP, faktor lain yang perlu diperhatikan
adalah pendidikan terhadap perangkat yang ada pada Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD). Pendidikan yang dimaksud dilihat dari dua sisi, yaitu latar
belakang pendidikan dan strata pendidikan. Dengan memperhatikan pendidikan
dari perangkat SKPD, maka akan berhubungan dengan tingkat pemahaman
terhadap SAP, sehingga akan membantu dalam penyusunan laporan keuangan
daerah. Hal ini sejalan dengan fenomena atas penelitian oleh King dalam Effendi
(2005) tentang Penempatan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dibeberapa daerah seperti
Kota/Kab di Indonesia, menyimpulkan bahwa : Penempatan PNS sering tidak
sesuai dengan kapasitas pegawai yang bersangkutan. Sejalan dengan hal tersebut
menurut Menpan (2006) Tingkat Pendidikan Birokrasi Negara Indonesia
sebagaian besar berpendidikan SLTA kebawah dan rendah tingkat pendidikan ini
sangat mempengaruhi inovasi dan kreatifitasnya dalam mengambil keputusan. Hal
ini tentu sangat memprihatikan di mana seharusnya dalam penyusunan laporan
keuangan dibutuhkan sumber daya yang benar-benar berkualitas.
Selain itu perlu juga diperhatikan faktor pelatihan dalam mendukung
perangkat SKPD dalam penyusunan laporan keuangan. Pelatihan ini dimaksudkan
agar perangkat SKPD tidak mengalami kesulitan dalam menyusun laporan

5

keuangan daerah karena telah terbiasa melalui adanya pelatihan. Hal tersebut
senada dengan pendapat Latoirner dalam Saksono (1993) bahwa para pegawai
dapat berkembang lebih pesat dan lebih baik serta bekerja lebih efsien apabila
sebelum bekerja mereka menerima latihan di bawah bimbingan dan pengawasan
seorang instruktur yang ahli serta Dessler (1995) yang menyatakan bahwa
kebutuhan pendidikan dan pelatihan (training need) bagi suatu organisasi pada
hakekatnya muncul dikarenakan adanya masalah-masalah yang menggangu
kinerja organisasi itu seperti penurunan prestasi. Begitu juga dengan Simanjuntak
(1983:226) dalam Kurnia (2005) yang menyatakan bahwa. Pendidikan
membentuk dan menambah pengetahuan seseorang untuk mengerjakan sesuatu
dengan lebih cepat dan tepat”. Namun Menpan (2005) menyatakan “pendidikan
dan pelatihan pegawai yang berlaku dewasa ini bersifat formalitas guna
memenuhi persyaratan jabatan”. Akhirnya pendidikan dan pelatihan yang
dilakukan kurang efektif dan efisien.
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, peneliti tertarik untuk
mengetahui faktor yang menghambat penerapan SAP dalam sebuah skripsi
dengan judul ‘’ Faktor–Faktor Yang Mempengaruhi Penerapan Standar
Akuntasi Pemerintahan (SAP) pada Pemerintah Kota Binjai’’
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi masalah dalam
penelitian ini adalah :
a. Apakah latar belakang pendidikan berpengaruh terhadap penerapan SAP
pada pemerintah Kota Binjai.

6

b. Apakah pelatihan - pelatihan terhadap penerapan SAP pada Pemerintah
Kota Binjai
c. Apakah pemahaman Standart Akuntansi Pemerintahan (SAP) berpengaruh
terhadap penerapan SAP pada Pemerintah Kota Binjai.

1.3. Pembatasan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas dan identifikasi masalah, maka
perlu dilakukan pembatasan masalah , yaitu : Penelitian ini dibatasi oleh aspek
akuntansi sektor publik untuk menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi
Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) pada Pemerintahan Kota
Binjai.
1.4. Rumusan Masalah
Dengan adanya latar belakang serta fakta-fakta di atas, maka penulis
merumuskan masalah sebagai berikut “Apakah pemahaman SAP, pelatihan, dan
latar

belakang pendidikan mempengaruhi

penerapan Standar Akuntansi

Pemerintahan (SAP) pada Pemerintah Kota Binjai”
1.5. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah Apakah pemahaman SAP, pelatihan, dan
latar

belakang pendidikan mempengaruhi

penerapan Standar Akuntansi

Pemerintahan (SAP) pada Pemerintah Kota Binjai

7

1.6. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
a. Bagi peneliti, melalui penelitian ini diharapkan dapat memperdalam
pengetahuan peneliti tentang faktor-faktor yang menjadi kendala
penerapan SAP.
b. Bagi pemerintah daerah, hasil penelitian ini diharapkan dapat
memberikan sumbangan pemikiran kepada pihak–pihak yang terkait di
pemerintah daerah.
c. Bagi pihak lain, penelitian ini juga diharapkan dapat dijadikan sebagai
bahan referensi dalam penelitian–penelitian selanjutnya yang sejenis.

68

DAFTAR PUSTAKA

Affandi, Early Burhan, 2003. Pengaruh Program Pendidikan dan Pelatihan
Terhadap Peningkatan Prestasi Kerja Karyawan Bagian Kredit pada
PT. Bank Mandiri (Persero) Cabang Bandung Asia Afrika Utara,
skripsi, Jurusan Manajemen, Universitas Widyatama, Bandung.
Ancok, D. 1998. Teknik Penyusunan Skala Pengukur, Gajah Mada University
Press, Yogyakarta.
Effendi, Sofyan, 2005. Modernisasi Tata Laksana Pelayanan Publik, Makalah,
Lokakarya Nasional Reformasi Birokrasi, Yogyakarta.
Effendi, Sofyan, 2007. Penciptaan Tata Pemerintahan yang Bersih dan Beribawa.
Makalah, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Enho. Yohanes. (2008). Pengaruh Pemahaman SAP, Pendidikan, dan Pelatihan
serta Latar Belakang Pendidikan dalam Penyusunan Laporan keuangan
Daerah pada Pemerintah Kota Medan. Skripsi S1. Jurusan Akuntansi,
Universitas Sumatera Utara, Medan.
Enceng, et al,. 2008. “Meningkatkan Kompetensi Aparatur Pemerintah Daerah
Dalam Mewujudkan Good Governance”. Jurnal Kebijakan Dan
Manajemen PNS Vol 2 (1) : 33-40
Estiningsih, Retno Utami, 2008. “Penerapan‘’Learning Organitations’’Bagi
Pengembangan
SDM
Organisasa’’.www.tabloid-Tawon.com’’,
download tanggal 10 Oktober 2012.
Ghozali, Imam, 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS,
Penerbit Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Gustati, 2011. “Hubungan Antara Komponen Standar Umum Aparat Pengawasan
Intern Pemerintah (APIP), Motivasi, dan Komitmen Organisasi Dengan
Kinerja Auditor BPKP (Studi Pada Auditor Perwakilan Badan
Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan Provinsi Sumatera Barat).“
Jurnal Akuntansi & Manajemen.Vol 6 No.2
Kurnia, Nia, 2005. Pengaruh Latar Belakang Tingkat Pendidikan terhadap
Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah, Skripsi, Jurusan Pendidikan
Kewarganegaraan, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Komite Standar Akuntasi Pemerintahan, Peraturan pemerintah Nomor 71 Tahun
2010 tentang standar Akuntasi Pemerintahan, Penerbit Salemba Empat,
Jakarta.
Mardiasmo, 2002. Akuntasi Sektor Publik, Penerbit Andi, Yogyakarta.

69

Menteri Pendayagunaan Aparatur (Menpan), 2005. Reformasi Birokrasi untuk
Mewujudkan Good and Clean Government, Makalah, Sespati Polri,
Bandung
Mifti, Sri Dkk. 2009. “Pengawasan Internal Dan Kinerja : suatu kajian di
Inspektorat Jenderal Dalam Negeri“ Jurnal Ekonomi BisnisNo. 3 Vol.
14
Najamudin, Lalu Muhamad, 2004. Manajemen pendidikan dan pelatihan Pegawai
Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Lombok
Tengah,Tesis, Jurusan Manajemen Publik, Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta
Pendidikan,
Pelatihan
dan
Pengalaman
Nasaruddin,(2008).Pengaruh
Kerjaterhadap Kualitas Penyajian Informasi Akuntansi pada PT. Bank
Negara Indonesia Tbk..Jurnal Ichasan Gorontalo vol 3. Jurusan
Akuntansi. Makassar
Nordiawan, Deddi, 2006. Akuntasi Sektor Publik, Penerbit Salemba Empat,
Jakarta.
Nordiawan, Deddi, Iswahyudi Sondi Putra, Maulidah Rahmawati, 2007. Akuntasi
Pemerintahan, penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Revida, Erika, 2007. Penataan Ulang Birokrasi dan Kualitas pelayanan Publik di
Era Otonomi Daerah, Pidato pengukuhan jabatan Guru Besar Tetap
bidang ilmu Administrasi Kepegawaian Negara pada Fakultas Ilmu
social dan ilmu politik, Universitas Sumatera Utara, Medan.
Roesyanto, Indah A., 2007. Pengaruh Sumber Daya Manusia dan Perangkat
Pendukungnya Terhadap Keberhasilan Penerapan Peraturan
pemerintah no. 24 tahun 2005 di Pemerintah Kota Medan, Skripsi,
Jurusan Akuntasi, Universitas Sumatera Utara, Medan.
Pemerintah RI, 2010. Peraturan Pemerintah, Peraturan Pemerintah Nomor 71/
2010 tentang Standar Akuntasi pemerintahan, Penerbit Salemba Empat,
Jakarta.
Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Propinsi,
Pemerintah Kab/Kota.
Republik Indonesia, 2004. Undang–Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah
Santoso, Singgih, 2008. Panduan Lengkap Menguasai SPSS 16, Penerbit PT Elex
Media Komputindo, Jakarta.

70

Slamet, Sri Waryanti, 2007. Pendidikan vs Pelatihan. ‘’http://www.kuliah –
Online.com’’,download tanggal 25 Oktober 2013.
Sugiyono, 2007.Metode Penelitian Bisnis, Penerbit CV Alfabeta, Bandung.
Undang–Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara Republik
Indonesia, 2004. Undang–Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara.
Yuliani, syafrida, 2010. Pengaruh Pemahaman Akuntansi, Pemanfaatan Sistem
Informasi Akuntansi Keuangan Daerah dan peran Internal Audit
Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Jurnal Vol.
3. No. 2. Juli 2010 Universitas Syiah Kuala