ANALISIS PERMUKIMAN PENDUDUK DI KELURAHAN HARJOSARI I KECAMATAN MEDAN AMPLAS.
ANALISIS PERMUKIMAN PENDUDUK DI KELURAHAN
HARJOSARI I KECAMATAN MEDAN AMPLAS
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh: NILAWATI NIM. 308331049
JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2012
(2)
(3)
(4)
vi
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Nilawati
NIM : 308331049
Jurusan : Pendidikan Geografi
Fakultas : Fakultas Ilmu Sosial
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa karya tulis jenis skripsi ini adalah benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri atau bukan merupakan pengalihan tulisan atau fikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan atau fikiran saya sendiri. Apabila kemudian hari karya tulis atau skripsi ini terbukti atau dapat dibuktikan sebagai hasil ciplakan atau fikiran orang lain maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Medan, Agustus 2012 Yang Membuat Pernyataan
Nilawati
(5)
vi ABSTRAK
Nilawati, NIM 308331049. Analisis Permukiman Penduduk Di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas. Skripsi Jurusan Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, 2012.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Keadaan Permukiman Penduduk ditinjau dari Sosial Ekonomi (pendidikan dan pekerjaan) (2) Permukiman Penduduk ditinjau dari Kebersihan Lingkungan Rumah Tinggal (limbah rumah tangga dan sampah rumah tangga).
Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Harjosari I 2012. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kepala keluarga yang bermukim di Kelurahan Harjosari I yang berjumlah 6775 KK dan sampel dalam penelitian ini 10% sebanyak 98 KK. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik komunikasi komunikasi langsung alat yang digunakan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan yakni teknik analisis deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) Keadaan permukiman penduduk di Kelurahan Harjosari I ditinjau dari tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan. Dari tingkat pendidikan penduduk umur 7-12 tahun (SD) adalah yang tergolong pendidikan rendah sebanyak 12,24% paling banyak menggunakan dinding yang terbuat dari papan yaitu sebanyak 83,33%. Sedangkan responden yang berpendidikan SMP (13-15 tahun) dan SMA (16-18 tahun) paling banyak menggunakan jenis dinding batubata sebanyak 87,5%. Dan responden yang memiliki pendidikan tinggi yaitu Perguruan Tinggi (19-24 tahun) paling banyak menggunakan jenis lantai dari keramik sebanyak 66,67%, dan dinding yang terbuat dari batubata sebanyak 60%. Dari jenis pekerjaan menunjukkan bahwa jenis pekerjaan PNS memiliki kualitas rumah lebih bagus yaitu 56,25% menggunakan lantai keramik, sedangkan untuk pekerjaan wiraswasta paling banyak menggunakan lantai semen yaitu 57,58%. (2) Permukiman penduduk di Kelurahan Harjosari I ditinjau dari kebersihan lingkungan rumah tinggal yaitu sebahagian besar 86,73% masyarakat menghuni rumah sudah sesuai dengan syarat kesehatan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa permukiman penduduk di Keluarahan Harjosari I sudah sesuai dengan syarat kesehatan.
(6)
iii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Kehadirat Allah SWT yang telah memberikan banyak nikmat kepada penulis. Salah satu nikmat itu adalah nikmat kesempatan bagi penulis umtuk
penyusunan skripsi ini, serta kekuatan kepada penulis untuk dapat
menyelesaikannya. Penelitian ini berjudul Analisis Permukiman Penduduk di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas. Skripsi ini dikerjakan sebagai syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis banyak mendapatkan kenangan manis dan pahit serta motivasi dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini penulis ucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan
dan seluruh stafnya.
2. Bapak Dr. Restu, M.S selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri
Medan dan Seluruh Stafnya.
3. Ibu Dra.Numala Berutu,M.Pd selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu Sosial
Pendidikan Geografi
4. Bapak Drs. W. Lumbantoruan,M.Si selaku ketua jurusan dan Pembimbing
Skripsi yang telah memberikan kritik dan saran untuk memberikan yang terbaik untuk skripsi penulis.
5. Ibu Dra. Elfayetti,MP selaku dosen pembimbing akademik yang telah
memberikan bimbingan dan motivasi pada penulis.
6. Seluruh Bapak dan Ibu dosen di jurusan Pendidikan Geografi FIS UNIMED
(7)
iv
7. Bapak Bob Lubis selaku Camat Medan Amplas dan seluruh stafnya yang
telah memberikan izin kepada saya untuk melakukan penelitian di daerah tersebut
8. Bapak Rojob Hasibuan,S.Sos selaku Lurah Harjosari I dan seluruh stafnya
yang telah membantu saya dalam penelitian ini
9. Teristimewa penulis ucapkan kepada ayahanda Wagino Jenjet dan Ibunda
Nurhayati yang telah memberikan pembelajaran dalam hidup dan do’a serta
usahanya membekali diri sebagai seorang anak dan juga ucapan terima kasih kepada kakak, abang dan adikku, Tumirah, Andika, dan Andoko yang telah banyak membantu penulis
10.Teman seperjuangan yaitu Iba, Zulaika, Janah, Ayu, Dayah, Noya, Madi, M.
Vanolo, Andi, Mauli, Nasrullah, Paduan, Junianto semoga persahabatan kita kekal abadi selamanya.
11.Senyum bahagia penulis kepada teman-teman kelas B Ekstensi 2008, semoga
persahabatan kita tidak hanya sampai disini, Sukses.
12.Teman-teman PPL SMPN 1 Tebing Tinggi yang selalu memberikan motivasi
dan semangatnya kepada penulis
Semoga kebaikan kalian mendapatkan balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca khususnya bagi jurusan Pendidikan Geografi.
Medan, Agustus 2012 Penulis
Nilawati
(8)
viii DAFTAR ISI
Hal
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ... ii
KATA PENGANTAR ... ...iii
ABSTRAK ... ...vi
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... ...vii
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... ...xi
DAFTAR LAMPIRAN ... ...xii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 5
C. Pembatasan Masalah ... 6
D. Perumusan Masalah ... 6
E. Tujuan Penelitian ... 6
F. Manfaat Penelitian ... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8
A. Kerangka Teoritis ... 8
B. Penelitian yang Relevan ... 24
C. Kerangka Berfikir ... 26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 28
A. Lokasi Penelitian ... 28
B. Populasi dan Sampel ... 28
C. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 29
D. Tehnik Pengumpulan Data ... 30
(9)
ix
BAB IV DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN ... 32
B. Keadaan Fisik ... 32
C. Keadaan Non Fisik ... 37
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 44
A. Hasil Penelitian ... 44
B. Pembahasan ... 58
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... 62
A. Kesimpulan... 62
B. Saran ... 64
DAFTAR PUSTAKA...65
(10)
x
DAFTAR TABEL
No Uraian Hal
1 Populasi dan Sampel ... 29
2 Penggunaan Lahan di Kelurahan Harjosari I Tahun 2012 ... 37
3 Komposisi Penduduk Menurut Umur Tahun 2012... 39
4 Komposisi Penduduk Menurut Pendidikan Tahun 2012 ... 40
5 Komposisi Penduduk Menurut Agama ... 40
6 Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian ... 41
7 Sarana Pendidikan di Kelurahan Harjosari I Tahun 2012 ... 42
8 Sarana Peribadatan di Kelurahan Harjosari I Tahun 2012 ... 43
9 Sarana Olah Raga di Kelurahan Harjosari I Tahun 2012... 43
10 Penggolongan Menurtu Umur ... 44
11 Tingkat Pendidikan Responden Tahun 2012 ... 45
12 Penggolongan Tingkat pendidikan ... 46
13 Jenis Pekerjaan Responden ... 46
14 Jenis Lantai Rumah Responden... 47
15 Jenis Lantai Atap Responden ... 48
16 Jenis Dinding Rumah Responden ... 49
17 Ukuran Ruang Tamu Responden ... 51
18 Ukuran Ruang Tidur Responden ... 52
19 Tempat Pembuangan Sampah Responden ... 53
20 Hubungan Pendidikan dengan Kualitas Rumah ... 55
(11)
xi
DAFTAR GAMBAR
No Uraian Hal
1. Skema Kerangka Berfikir ... 27
2. Peta Administrasi Kota Medan ... 33
3. Peta Kecamatan Medan Amplas ... 34
3. Peta Kelurahan Harjosari I ... 35
4. Bentuk Rumah Tinggal Penduduk Non Permanen ... 49
5. Bentuk Rumah Tinggal Penduduk Semi Permanen... 50
6. Bentuk Rumah Tinggal Penduduk Permanen ... 51
7. Keadaan Sampah Rumah Tangga ... 54
(12)
xii
DAFTAR LAMPIRAN
No Uraian Hal
1 Daftar Angket ... 67
2 Tabel Jawaban Responden Terhadap Angket ... 68
(13)
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembangunan nasional di Indonesia adalah pembangunan yang dilaksanakan secara merata diseluruh tanah air dan ditujukan bukan hanya untuk satu golongan, atau sebagian masyarakat saja, melainkan untuk seluruh tanah air dan seluruh masyarakat. Dengan demikian maka pembangunan dilaksanakan diseluruh wilayah baik di pedesaan maupun di daerah perkotaan. Tujuan pembangunan nasional adalah sebagai usaha untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh bangsa Indonesia, dan pelaksanaannya bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga merupakan tanggung jawab seluruh rakyat Indonesia. Maksudnya adalah setiap warga Negara Indonesia harus ikut serta dan berperan dalam melaksanakan pembangunan sesuai dengan profesi dan kemampuan masing-masing. Pembangunan itu dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan hidup fisik manusia, seperti sandang, pangan, perumahan, gedung perkantoran, pabrik, pengairan, sarana dan prasarana transportasi, olahraga, dan permukiman, (Ginanjar Kartasasmita, 1994).
Pembangunan permukiman merupakan suatu hak dasar masyarakat agar masyarakat dapat hidup dengan nyaman dalam lingkungan yang sehat dan bersih, bergerak dengan mudah setiap waktu sehingga dapat hidup dengan sehat, berinteraksi dengan baik dengan sesama demi mempertahankan kehidupannya. Di Indonesia pembangunan permukiman telah dikembangkan secara terpadu dengan memperhatikan jumlah penduduk dan penyebarannya, tata guna tanah, pembiayaan
(14)
2
perluasan kesempatan kerja, kesehatan lingkungan, fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan, produksi bahan bangunan setempat dan juga kawasan permukiman.
Kawasan permukiman merupakan hal yang sangat penting bagi masyarakat di suatu wilayah, maka sangat tepat jika kawasan permukiman dijadikan sebagai salah satu mata rantai dalam pengembangan wilayah selain pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan rakyat. Dalam hal ini Pemerintah mengeluarkan Undang-undang No 1 Tahun 2011 tentang perumahan dan kawasan permukiman ini menggantikan Undang-undang No 4 Tahun 1992 tentang perumahan dan permukiman menyesuaikan dinamika kondisi lingkungan strategis sektor perumahan dan permukiman.
Pembangunan permukiman di seluruh daerah terutama di daerah perkotaan menimbulkan berbagai masalah, salah satunya adalah mengenai lingkungan permukiman penduduk. Adapun hal yang mencakup lingkungan permukiman penduduk adalah kualitas permukiman atau rumah tinggal/bangunan, pendidikan, dan fasilitas rumah tinggal yang mencakup pengelolaan sampah rumah tangga dan
pembuangan limbah (Anon, 2000, Muta’ali, 2000). Permasalahan ini pada umumnya
ditimbulkan oleh jumlah penduduk di Indonesia yang semakin bertambah, permukimannya terus berkembang, dan pengaruhnya terhadap lingkungan semakin besar pula. Peledakan penduduk menyebabkan meningkatnya migrasi penduduk, sehingga kota tidak mampu lagi menampung arus penghuni baru yang datang. Manusia bertambah banyak dan akal pikiran juga berkembang sehingga cara hidup dan bermukim tidak lagi diserasikan dengan lingkungan alam. Sebaliknya, lingkungan yang diubah untuk diserasikan dengan cara hidup dan bermukim
(15)
3
manusia. Oleh karenanya kondisi ruangan perlu dirombak untuk menampung berbagai bentuk perumahan dengan fasilitas hidup yang bermacam-macam seperti sarana kesehatan, sarana pendidikan, sarana hiburan, tempat perbelanjaan atau pasar yang harus didukung oleh prasarana jalan, angkutan, jaringan listrik, air minum, saluran sampah dan lain sebagainya (Soerjani, 1987).
Permukiman yang telah dibangun perlu diberikan perhatian khusus dari penghuninya seperti pada kualitas rumah tinggal, penataan lingkungan dan kebersihan lingkungannya. Dengan adanya perhatian, maka rumah mempunyai fungsi yang baik yakni: (1) Sumber kenyamanan hidup; (2) Sumber kemakmuran bagi pemiliknya; (3) Simbol status seperti kualitas bangunan, lingkungan sosial, jaminan kesehatan (Jaka, 2002). Begitu juga dalam membuat suatu bangunan rumah harus ideal dalam arti memenuhi persyaratan kesehatan, kebersihan, keindahan, kenyamanan dan kesesuaian dengan kebutuhan penghuninya (Departemen Komunikasi dan Informatikam 2005).
Walaupun masyarakat menginginkan rumah yang berkualitas, namun karena faktor ekonomi menyebabkan keadaan rumah menjadi tidak layak huni, lingkungan menjadi tidak teratur. Melihat permasalahan ini pemerintah telah melakukan berbagai usaha diantaranya pemerataan pembangunan diseluruh wilayah Indonesia, membangun perumahan masyarakat meminjam uang dalam bentuk kredit lunak untuk pembangunan rumah. Demikian juga pemerintah kota sudah menata daerah masing-masing termasuk dalam pembangunan permukiman masyarakat ternyata telah membuahkan hasil, akan tetapi belum sesuai dengan harapan karena arus migrasi terus meningkat. Masalah permukiman ini harus diselesaikan karena
(16)
4
merupakan kebutuhan primer yang harus dipenuhi untuk tetap bertahan hidup, diantaranya masalah (1) Kualitas rumah tinggal yang mencakup: jenis lantai, atap, dinding, ruang tamu, dan kamar tidur yang tergolong tidak layak huni, (2) Kurangnya kebersihan lingkungan rumah tinggal sebagai akibat dari pembuangan sampah tidak pada tempatnya dan pembuangan limbah atau saluran air yang tidak lancar sehingga menjadi sumber penyakit (Kawarpi, 1976, BPS Pusat, 2007).
Keadaan permukiman ini juga terjadi di Kota Medan, banyak rumah tinggal yang tidak layak huni, serta tidak menjaga kebersihan lingkungan rumah tinggal. Keadaan permukiman tersebut juga tidak jauh berbeda dengan di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas. Kecamatan Medan Amplas merupakan salah
satu kecamatan di kota Medan yang mempunyai luas sekitar 13,764 km2, kecamatan
Medan Amplas memiliki tujuh kelurahan, salah satunya adalah kelurahan Harjosari I. Kelurahan Harjosari I merupakan salah satu kelurahan yang memiliki jarak terdekat dengan kantor kecamatan yang berjarak sekitar 1 km dari kantor kecamatan Medan
Ampals. Kelurahan Harjosari I memiliki luas sekitar 4,56 km2 yang terdiri dari empat
belas lingkungan, dengan jumlah penduduk pada tahun 2011 berjumlah 28.698 jiwa (6775 KK). Kondisi rumah di Kelurahan Harjosari I banyak yang belum memenuhi syarat kesehatan dan syarat kualitas. Terdapat tempat pembuangan sampah yang sudah disediakan namun penduduk di Kelurahan tersebut masih membuang sampah secara sembarangan sehingga sampah berserakan dimana-mana, sampah yang berserakan tersebut dihasilkan dari berbagai macam kegiatan mulai dari sampah
rumah tangga yang hampir setiap harinya mencapai 71,9 m3/hari, sampah yang
berasal dari pajak/pasar sekitar 16,2 m3/hari, dari kegiatan warung/kios sekitar 6,8
(17)
5
(Sumber, Kantor Kelurahan Harjosari I, 2012). Keadaan ini dimungkinkan karena tingkat pendidikan masyarakat yang heterogen mulai dari kepala keluarga yang tidak tamat sekolah sampai perguruan tinggi sehingga masyarakat tersebut tidak memperhatikan akan lingkungan rumah tinggalnya yang mencakup (jenis lantai, atap, dinding, teras, kamar mandi dan WC, dapur, ruang tamu, kamar tidur, sumber penerangan, dan penyediaan air bersih), kebersihan lingkungan ( pembuangan sampah dan pembuangan limbah), dan pendidikan penduduk. Oleh karena itu perlu dicermati keadaan kualitas rumah tinggal, pendidikan, dan kebersihan lingkungan penduduk di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas.
B. Identifikasi Masalah
Pembangunan permukiman merupakan salah satu dari penggunaan tanah/lahan, dimana dengan bertambahnya jumlah penduduk atau penghuninya disuatu wilayah baik yang berasal dari penghuni wilayah itu sendiri maupun migrasi masuk akan mengakibatkan bertambahnya permukiman. Dengan bertambahnya jumlah permukiman maka kualitas rumah tinggal (jenis lantai, atap, dinding, teras, kamar mandi dan WC, dapur, ruang tamu, kamar tidur, sumber penerangan, dan penyediaan air bersih), pendidikan penduduk yang dimiliki setiap individu atau kepala keluarga berbeda, dan kebersihan lingkungan (sampah dan limbah rumah tangga) sehingga adakalanya sudah memenuhi syarat kesehatan dan belum memenuhi syarat kesehatan.
(18)
6
C. Pembatasan Masalah
Melihat luasnya cakupan tentang lingkungan permukiman penduduk, maka peneliti membatasi masalah yang akan dibahas didalam penelitian ini. Agar penelitian ini dapat dilakukan dengan baik dan terarah (terfokus) yaitu (1) Aspek social ekonomi (pendidikan dan pekerjaan) (2) Pengelolaan sampah rumah tangga dan pembuangan limbah rumah tangga di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas.
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini antara lain:
1. Bagaimana keadaan permukiman penduduk di Kelurahan Harjosari I ditinjau
dari aspek sosial ekonomi (pendidikan dan pekerjaan)?
2. Bagaimana permukiman penduduk di Kelurahan Harjosari I ditinjau dari
kebersihan rumah tinggal (limbah rumah tangga dan sampah rumah tangga)?
E. Tujaun Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui :
1. Keadaan permukiman penduduk Kelurahan Harjosari I ditinjau dari aspek
sosial ekonomi (pendidikan dan pekerjaan).
2. Permukiman penduduk Kelurahan Harjosari I ditinjau dari kebersihan
(19)
7
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan berbagai manfaat, diantaranya :
1. Sebagai persyaratan penulis untuk gelar kesarjanaan S1 Universitas Negeri
Medan
2. Menambah pengetahuan dan wawasan bagi penulis untuk menyusun karya
ilmiah dalam bentuk skripsi
3. Sebagai bahan referensi dan perbandingan bagi peneliti lain yang ingin
melakukan penelitian yang sama ditempat yang berbeda
4. Bahan masukan bagi pemerintah setempat khusunya Dinas Tata Ruang dan
Permukiman dalam upaya mengatasi masalah perumahan terutama di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas.
(20)
60
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Keadaan permukiman penduduk ditinjau dari segi pendidikan penduduk
menunjukkan bahwa tingkat pendidikan pendidikan SD (7-12 tahun) yang tergolong pendidikan rendah sebanyak 12,24% memiliki bangunan rumah terdiri dari jenis lantai yang paling banyak digunakan adalah semen sebanyak 83,33%, tanah 16,67%. Dinding yang paling banyak digunakan oleh penduduk yang berpendidikan rendah adalah yang terbuat dari papan yaitu sebanyak 83,33% dan 16,67% menggunakan jenis dinding dari batubata, jenis atap yang paling banyak digunakan adalah seng yaitu 100% yang artinya seluruh responden yang berpendidikan SD menggunakan jenis atap seng. Sedangkan responden yang berpendidikan sedang yaitu SMP (13-15 tahun) dan SMA (16-18 tahun) yang paling banyak menggunakan lantai terbuat dari semen yaitu sebanyak 33,57%, jenis dinding bataubata yang paling banyak digunakan oleh responden yang berpendidikan sedang yaitu sebanyak 87,5%, dan sekitar 82,14% menggunakan atap dari seng. Dan responden yang memiliki pendidikan tinggi yaitu Perguruan Tinggi (19-24 tahun) sebanyak 30,61% sudah lebih bagus dalam hal memilih kualitas untuk bangunan rumah tinggalnya hal ini dapat dilihat dari jenis lantai yang digunakan yaitu keramik sebanyak 66,67% penduduk, dinding terbuat dari batubata sebanyak 60% dan jenis atap yang paling banyak digunakan adalah
(21)
61
terbuat dari genteng yaitu sebanyak 40%. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa responden yang berpendidikan rendah belum memiliki rumah yang memenuhi syarat kesehatan, dimana syarat rumah sehat itu adalah yang memiliki jenis lantai keramik, dinding terbuat dari batubata dan semen, dan atap yang terbuat dari genteng atau seng. Dilihat dari jenis pekerjaan menunjukkan bahwa jenis pekerjaan PNS memiliki kualitas rumah lebih bagus yaitu 56,25% menggunakan lantai keramik, sedangkan untuk pekerjaan wiraswasta paling banyak menggunakan lantai semen yaitu 57,58%. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa jenis pekerjaan yang bagus akan mempengaruhi kualitas rumah yang ditempatinya.
2. Permukiman penduduk di Kelurahan Harjosari I ditinjau dari kebersihan
rumah tinggal yakni sebahagian besar (86,73%) sudah memenuhi syarat kesehatan. 30,61% masyarakat memiliki saluran air tidak lancar sehingga terjadi genangan air yang dapat menimbulkan sumber penyakit hal ini diakibatkan oleh penduduk ataupun responden membuang sampah ke saluran air tersebut sehingga menyebabkan saluran air menjadi tidak lancar dan terjadi genangan air dan 33,33% masyarakat memiliki jarak tangki septik ke sumber air kurang dari 10 meter.
(22)
62
Berdasarkan uraian dari kesimpulan, maka diperlukan beberapa saran antara lain :
1. Penduduk di Kelurahan Harjosari I sudah termasuk penduduk yang
berpendidikan sedang, hal ini seharusnya dapat memberikan betapa pentingnya kesadaran untuk memperbaiki kualitas bangunan rumah tinggal dengan mengadakan kerjasama antara masyarakat akan kesehatan lingkungan dan tempat tinggalnya.
2. Kebersihan lingkungan di Kelurahan Harjosari I sudah memenuhi syarat
kesehatan. Oleh sebab itu seluruh penduduk lebih bekerjasama lagi dalam menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggalnya agar tercipat lingkungan yang sehat, indah dan nyaman.
(23)
DAFTAR PUSTAKA
Anon. 2000. Fasilitas Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Universitas Indonesia
Arikunto, Siharsimi. 2002. Prosedur Penenlitian Suatu Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Azwar, A. 1996. Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan. Jakarta: PT. Mutiara Sumber
Widya.
Bintarto, dkk. 1977. Pengantar Geografi Kota. Yogyakarta: Spring.
Bintarto. 1989. Interaksi Desa-Kota. Jakarta: Ghalia
BPS Pusat. 2003. Indikator Kesejahteraan Rakyat. Jakarta: BPS.
BPS. Kota Medan. 2011. Kecamatan Medan Amplas Dalam Angka 2011.S
Budihardjo, Eko. 1992. Sejumlah Masalah Permukiman Kota. Bandung: Alumni.
Depdikbud, 1986. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Eliza, Nora. 2011. Pengaruh Status Sosial Kepala Keluarga Terhadap Kesehatan
Lingkungan Masyarakat Di Desa Marindal I Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli serdang. Skripsi. Medan : Jurusan Pendidikan Geografi UNIMED
Endy, Marlina, Suparno Sastra M. 2006. Perencanaan Dan Pengembangan Perumahan.
Yogyakarta: Andi
Fakultas Ilmu Sosial. 2010. Buku Pedoman Penulisan Skripsi. Medan: UNIMED
Hamzah, Andi (dkk). 1990. Dasar-dasar Hukum Perumahan. Jakarta: Rineka Cipta.
(http://eprints.ums.ac.id/607/, diakses 8 Maret 2012/19.30)
(http://cookeyzone.blogspot.com/2009/04/pengertian-pendidikan.html, diakses 20 Maret 2012/19.30)
(http://cookeyzone.blogspot.com/2009/04/pengertian profesi dan pekerjaan.html diakses 20 Maret 2012/19.30)
(24)
Kirana, Rani. 2008. Pengaruh Kepadatan penduduk Terhadap Kualitas Lingkungan Permukiman di Kelurahan Binjai Kecamatan Medan Denai. Skripsi. Medan : Jurusan Pendidikan Geografi UNIMED
Koestoer, Raldi Hendro,dkk. 2001. Dimensi Keruangan Kota Teori dan Kasus. Jakarta:
Universitas Indonesia Press.
Koetoer, Raldi Hendro. 1995. Perspektif Lingkungan Desa Kota : Teori dan Kasus. Jakarta:
Univesitas Indonesia Press.
Pakpahan. Luminar lusiana. 2006. Kondisi Lingkungan Perumahan Masyarakat di Desa Tanjung Gusta Kecamatan Medan Sunggal Kabpaten Deli serdang. Skripsi. Medan : Jurusan Pendidikan Geografi UNIMED
Pinem, Mbina. 2010. Geografi Permukiman. Medan: UNIMED
Ritohardoyo, SU. 1989. Beberapa Dasar Klasifikasi dan Pola Permukiman. Yogyakarta:
Fakultas Geografi Universitas Gajah Mada.
Rusli, Said, (1994). Pengantar Ilmu Kependudukan. Jakarta: LP3ES
Simangunsong, Sonya Valentine. 2011. Keadaan Permukiman Penduduk di Kelurahan
Tigaraja Kecamatan Girsang Sipangan Bolon Kabupaten Simalungun. Skripsi.
Medan : Jurusan Pendidikan Geografi UNIMED
Soemarwoto, Otto. 1991. Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Djambatan.
Soekidjo, Notoadmojo. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta
Sugiharto. 1987. Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah. Jakarta: Universitas Indonesia
Surowiyono. 1984. Dasar Perencanaan Rumah Tinggal. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Sumaatmadja, N. 1981. Pengantar Study Sosial. Bandung: Alumni.
Yunus, Hadi Sabari. 1987. Geografi Pemukiman dan Beberapa Permasalahan di Indonesia.
Yogyakarta: Fakultas Geografi UGM.
(1)
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan berbagai manfaat, diantaranya :
1. Sebagai persyaratan penulis untuk gelar kesarjanaan S1 Universitas Negeri Medan
2. Menambah pengetahuan dan wawasan bagi penulis untuk menyusun karya ilmiah dalam bentuk skripsi
3. Sebagai bahan referensi dan perbandingan bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian yang sama ditempat yang berbeda
4. Bahan masukan bagi pemerintah setempat khusunya Dinas Tata Ruang dan Permukiman dalam upaya mengatasi masalah perumahan terutama di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas.
(2)
60
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Keadaan permukiman penduduk ditinjau dari segi pendidikan penduduk menunjukkan bahwa tingkat pendidikan pendidikan SD (7-12 tahun) yang tergolong pendidikan rendah sebanyak 12,24% memiliki bangunan rumah terdiri dari jenis lantai yang paling banyak digunakan adalah semen sebanyak 83,33%, tanah 16,67%. Dinding yang paling banyak digunakan oleh penduduk yang berpendidikan rendah adalah yang terbuat dari papan yaitu sebanyak 83,33% dan 16,67% menggunakan jenis dinding dari batubata, jenis atap yang paling banyak digunakan adalah seng yaitu 100% yang artinya seluruh responden yang berpendidikan SD menggunakan jenis atap seng. Sedangkan responden yang berpendidikan sedang yaitu SMP (13-15 tahun) dan SMA (16-18 tahun) yang paling banyak menggunakan lantai terbuat dari semen yaitu sebanyak 33,57%, jenis dinding bataubata yang paling banyak digunakan oleh responden yang berpendidikan sedang yaitu sebanyak 87,5%, dan sekitar 82,14% menggunakan atap dari seng. Dan responden yang memiliki pendidikan tinggi yaitu Perguruan Tinggi (19-24 tahun) sebanyak 30,61% sudah lebih bagus dalam hal memilih kualitas untuk bangunan rumah tinggalnya hal ini dapat dilihat dari jenis lantai yang digunakan yaitu keramik sebanyak 66,67% penduduk, dinding terbuat dari batubata sebanyak 60% dan jenis atap yang paling banyak digunakan adalah
(3)
terbuat dari genteng yaitu sebanyak 40%. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa responden yang berpendidikan rendah belum memiliki rumah yang memenuhi syarat kesehatan, dimana syarat rumah sehat itu adalah yang memiliki jenis lantai keramik, dinding terbuat dari batubata dan semen, dan atap yang terbuat dari genteng atau seng. Dilihat dari jenis pekerjaan menunjukkan bahwa jenis pekerjaan PNS memiliki kualitas rumah lebih bagus yaitu 56,25% menggunakan lantai keramik, sedangkan untuk pekerjaan wiraswasta paling banyak menggunakan lantai semen yaitu 57,58%. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa jenis pekerjaan yang bagus akan mempengaruhi kualitas rumah yang ditempatinya.
2. Permukiman penduduk di Kelurahan Harjosari I ditinjau dari kebersihan rumah tinggal yakni sebahagian besar (86,73%) sudah memenuhi syarat kesehatan. 30,61% masyarakat memiliki saluran air tidak lancar sehingga terjadi genangan air yang dapat menimbulkan sumber penyakit hal ini diakibatkan oleh penduduk ataupun responden membuang sampah ke saluran air tersebut sehingga menyebabkan saluran air menjadi tidak lancar dan terjadi genangan air dan 33,33% masyarakat memiliki jarak tangki septik ke sumber air kurang dari 10 meter.
(4)
62
Berdasarkan uraian dari kesimpulan, maka diperlukan beberapa saran antara lain :
1. Penduduk di Kelurahan Harjosari I sudah termasuk penduduk yang berpendidikan sedang, hal ini seharusnya dapat memberikan betapa pentingnya kesadaran untuk memperbaiki kualitas bangunan rumah tinggal dengan mengadakan kerjasama antara masyarakat akan kesehatan lingkungan dan tempat tinggalnya.
2. Kebersihan lingkungan di Kelurahan Harjosari I sudah memenuhi syarat kesehatan. Oleh sebab itu seluruh penduduk lebih bekerjasama lagi dalam menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggalnya agar tercipat lingkungan yang sehat, indah dan nyaman.
(5)
Anon. 2000. Fasilitas Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Universitas Indonesia Arikunto, Siharsimi. 2002. Prosedur Penenlitian Suatu Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Azwar, A. 1996. Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan. Jakarta: PT. Mutiara Sumber
Widya.
Bintarto, dkk. 1977. Pengantar Geografi Kota. Yogyakarta: Spring. Bintarto. 1989. Interaksi Desa-Kota. Jakarta: Ghalia
BPS Pusat. 2003. Indikator Kesejahteraan Rakyat. Jakarta: BPS.
BPS. Kota Medan. 2011. Kecamatan Medan Amplas Dalam Angka 2011.S Budihardjo, Eko. 1992. Sejumlah Masalah Permukiman Kota. Bandung: Alumni. Depdikbud, 1986. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Eliza, Nora. 2011. Pengaruh Status Sosial Kepala Keluarga Terhadap Kesehatan Lingkungan Masyarakat Di Desa Marindal I Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli serdang. Skripsi. Medan : Jurusan Pendidikan Geografi UNIMED
Endy, Marlina, Suparno Sastra M. 2006. Perencanaan Dan Pengembangan Perumahan. Yogyakarta: Andi
Fakultas Ilmu Sosial. 2010. Buku Pedoman Penulisan Skripsi. Medan: UNIMED Hamzah, Andi (dkk). 1990. Dasar-dasar Hukum Perumahan. Jakarta: Rineka Cipta. (http://eprints.ums.ac.id/607/, diakses 8 Maret 2012/19.30)
(http://cookeyzone.blogspot.com/2009/04/pengertian-pendidikan.html, diakses 20 Maret 2012/19.30)
(http://cookeyzone.blogspot.com/2009/04/pengertian profesi dan pekerjaan.html diakses 20 Maret 2012/19.30)
(6)
Kirana, Rani. 2008. Pengaruh Kepadatan penduduk Terhadap Kualitas Lingkungan Permukiman di Kelurahan Binjai Kecamatan Medan Denai. Skripsi. Medan : Jurusan Pendidikan Geografi UNIMED
Koestoer, Raldi Hendro,dkk. 2001. Dimensi Keruangan Kota Teori dan Kasus. Jakarta: Universitas Indonesia Press.
Koetoer, Raldi Hendro. 1995. Perspektif Lingkungan Desa Kota : Teori dan Kasus. Jakarta: Univesitas Indonesia Press.
Pakpahan. Luminar lusiana. 2006. Kondisi Lingkungan Perumahan Masyarakat di Desa Tanjung Gusta Kecamatan Medan Sunggal Kabpaten Deli serdang. Skripsi. Medan : Jurusan Pendidikan Geografi UNIMED
Pinem, Mbina. 2010. Geografi Permukiman. Medan: UNIMED
Ritohardoyo, SU. 1989. Beberapa Dasar Klasifikasi dan Pola Permukiman. Yogyakarta: Fakultas Geografi Universitas Gajah Mada.
Rusli, Said, (1994). Pengantar Ilmu Kependudukan. Jakarta: LP3ES
Simangunsong, Sonya Valentine. 2011. Keadaan Permukiman Penduduk di Kelurahan Tigaraja Kecamatan Girsang Sipangan Bolon Kabupaten Simalungun. Skripsi. Medan : Jurusan Pendidikan Geografi UNIMED
Soemarwoto, Otto. 1991. Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Djambatan. Soekidjo, Notoadmojo. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta Sugiharto. 1987. Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah. Jakarta: Universitas Indonesia Surowiyono. 1984. Dasar Perencanaan Rumah Tinggal. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. Sumaatmadja, N. 1981. Pengantar Study Sosial. Bandung: Alumni.
Yunus, Hadi Sabari. 1987. Geografi Pemukiman dan Beberapa Permasalahan di Indonesia. Yogyakarta: Fakultas Geografi UGM.