PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERBICARA MELALUI METODE TANYA JAWAB PADA ANAK KELOMPOK B TK AISYIYAH Pengembangan Kemampuan Berbicara Melalui Metode Tanya Jawab Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah Pulosari 02 Kebakkramat-Karanganyar Tahun Ajaran 2012/2013.

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERBICARA MELALUI
METODE TANYA JAWAB PADA ANAK KELOMPOK B TK AISYIYAH
PULOSARI 02 KEBAKKRAMAT - KARANGANYAR
TAHUN AJARAN 2012/2013

NASKAH PUBLIKASI

Untuk memenuhi sebagai persyaratan
Guna mencapai derajat
Sarjana S-1
Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini

Disusun Oleh :
CIPUT LESTARI
A53A100034

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013

1


PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERBICARA MELALUI
METODE TANYA JAWAB PADA ANAK KELOMPOK B TK AISYIYAH
PULOSARI 02 KEBAKKRAMAT - KARANGANYAR
TAHUN AJARAN 2012/2013

CIPUT LESTARI
NIM. A53A100034

ABSTRAKSI, Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan kemampuan
berbicara pada anak didik atau siswa kelompok B TK Aisyiyah Pulosari 02
Kebakkramat-Karanganyar dengan menggunakan metode tanya jawab Tahun
Ajaran 2012/2013. Jenis penelitian yang peneliti gunakan adalah Penelitian
Tindakan Kelas (PTK). Subyek penelitian adalah anak kelompok B TK Aisyiyah
Pulosari 02 Kebakkramat-Karanganyar Tahun Ajaran 2012/2013 sejumlah 22
anak yang terdiri dari 10 anak laki-laki dan 12 anak perempuan. Metode yang
digunakan dalam pengumpulan data adalah observasi, catatan lapangan dan
dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan cara analisis komparatif.
Penelitian ini menunjukkan adanya hasil pengembangan kemampuan berbicara
anak, yaitu saat prasiklus hanyalah memperoleh hasil 49 %, sedangkan masuk

pada siklus I memperoleh hasil 66,76 %, dan pada siklus II hasil yang diperoleh
82,67 %. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kemampuan berbicara anak
dapat dikembangkan melalui metode tanya jawab dalam proses pembelajaran.
Kata Kunci : Kemampuan berbicara, pengembangan, metode tanya jawab.

PENDAHULUAN
Pendidikan Anak Usian Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang
ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan
melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki
pendidikan lebih lanjut. Penyelenggaraan PAUD merupakan jalur pendidikan
formal berbentuk Taman Kanak-Kanak (TK) atau Raudhatul Atfal (RA) dan
bentuk lain yang sederajat yang menggunakan program untuk anak usia 4 - ≤ 6
tahun.
Usia 4 – 6 tahun, merupakan masa peka bagi anak. Anak mulai sensitif
untuk menerima berbagai upaya perkembangan seluruh potensi anak. Masa peka
adalah masa terjadinya pematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis yang siap

2


merespon stimulasi yang diberikan oleh lingkungan. Masa ini merupakan masa
untuk meletakkan dasar pertama dalam mengembangkan kemampuan fisik,
kognotif, bahasa, sosial emosional, konsep diri disiplin, kemandirian, seni, moral,
dan nilai-nilai agama. Oleh sebab itu dibutuhkan kondisi dan stimulasi yang
sesuai dengan kebutuhan anak agar pertumbuhan dan perkembangan anak tercapai
secara optimal.
Pendidikan mempunyai peran yang sangat menentukan perkembangan
dalam perwujudan diri individu terutama bagi pembangunan Bangsa dan Negara.
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 tahun 2003 menyatakan
bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya profesi peserta didik
menjadi yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.
Berdasarkan Permendiknas No. 58 Tahun 2009 muatan Kurikulum TK
meliputi bidang pengembangan pembiasaan dan kemampuan dasar. Bidang
pengembangan pembiasaan meliputi aspek perkembangan moral dan nilai-nilai
agama, aspek perkembangan sosial emosional dan kemandirian. Pengembangan
kemampuan dasar mencakup kemampuan berbahasa, kognitif, dan fisik motorik.
Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau
kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan pikiran,

gagasan dan perasaan. Berbicara merupakan kemampuan berbahasa selain
kemampuan mendengarkan, kemampuan membaca, dan kemampuan menulis.
Kemampuan berbicara juga merupakan kemampuan kebahasaan yang sangat
penting. Dengan kemampuan berbicaralah pertama-tama kita memenuhi
kebutuhan untuk berkomunikasi dengan masyarakat tempat kita berada. Peranan
pidato, ceramah, penyajian lisan pada suatu kelompok masa merupakan hal yang
sangat penting, baik pada waktu sekarang maupun waktu mendatang.
Selain pentingnya kemampuan berbicara untuk berkomunikasi,
komunikasi dapat berlangsung secara efektif dan efisien dengan menggunakan
bahasa, sedangkan hakikat bahasa adalah ucapan. Proses pengucapan bunyi-bunyi
bahasa itu tidak lain adalah berbicara. Untuk dapat berbicara dengan baik
diperlukan kemampuan berbicara.
Taman Kanak-Kanak Aisyiyah Pulosari 02 Kebakkramat-Karanganyar
sebagai lembaga pendidikan dituntut untuk dapat memberikan serta menanamkan
kemampuan dasar, khususnya kemampuan berbahasa seperti mendengar,
berbicara, menulis dan membaca yang baik bagi setiap anak didik / siswanya
untuk dapat membekali kemampuan berbahasa anak didik / siswa dalam rangka
melanjutkan jejang pendidikan yang lebih tinggi. Adanya pembelajaran dasar
tetang kemampuan berbahasa anak didik / siswa yang baik akan dapat
memudahkan anak didik / siswa dalam melaksanakan pendidikan khususnya


3

dalam pendidikan yang berkaitan dengan kemampuan berbahasa anak didik /
siswa.
Kemampuan berbahasa khususnya berbicara dapat mempengaruhi
kemampuan anak didik / siswa dalam berkomunikasi, sehingga tidak heran
apabila upaya pembelajaran dalam rangka meningkatkan kemampuan berbicara
yang ada pada anak didik / siswa di Taman Kanak-Kanak Aisyiyah Pulosari 02
Kebakkramat-Karanganyar selalu diupayakan untuk meningkatkan kemampuan
berbicara pada masing-masing anak didik / siswa sebagai bekal anak didik / siswa
dalam melaksanakan pendidikan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Rendahnya kemampuan berbicara terjadi pada anak didik / siswa Taman
Kanak-Kanak Aisyiyah Pulosari 02 Kebakkramat-Karanganyar seperti banyak
kesalahan dalam penggunaan kata, penggunaan bahasa sehari-hari di dalam kelas
dan sebagainya. Untuk itu pihak pengajar yang ada di Taman Kanak-Kanak
Aisyiyah Pulosari 02 Kebakkramat-Karanganyar selalu berupaya untuk
meningkatkan kemampuan berbicara anak didik / siswanya. Hal ini dilakukan
dalam rangka meningkatkan kemampuan anak didik / siswa dalam berbicara
sehingga anak didik / siswa mampu berbicara dengan kaidah bahasa Indonesia

yang baik.
Tk Asyiyah Pulosari 02 berada di desa Pulosari kecamatan Kebakkramat
kabupaten Karanganyar dimana gedung utama di perkampungan yang
disekelilingnya adalah persawahan. Udara masih bersih dan jauh dari bisingnya
kendaraan maupun mesin perusahaan, jadi suasana masih kondusif untuk belajar.
Orangtua dari siswa rata-rata terdiri dari golongan keluarga berekonomi
menengah ke bawah.
Berdasarkan kemampuan berbicara pada anak TK Aisyiyah Pulosari 02
Kebakkramat-Karanganyar sangatlah kurang. Oleh karena itu dilakukan observasi
oleh penulis kepada anak kelompok B TK Aisyiyah Pulosari 02 KebakkramatKaranganyar. Hal tersebut dapat dilihat dari beberapa indikator di bawah ini:
1. Kemampuan anak dalam berbicara beberapa kata berdasarkan gambar, tulisan
dan benda yang dikenal atau yang dilihatnya masih rendah.
2. Kemampuan berbicara anak dalam menghubungkan kata sederhana dengan
simbol yang melambangkannya masih redah.
3. Kemampuan anak dalam menyebutkan kata sederhana dengan simbol yang
melambangkannya masih rendah.
4. Kemampuan anak dalam menceritakan isi buku dengan menunjukkan dan
menyebutkan beberapa kata yang dikenalnya masih rendah.
5. Kemampuan dalam menceritakan isi gambar dengan beberapa coretan atau
tulisan yang sudah berbentuk huruf masih rendah.

Upaya yang bisa dilakukan guru dalam pelaksanaan pengembangan
kemampuan berbicara yang ada di Taman Kanak-Kanak Aisyiyah Pulosari 02

4

Kebakkramat-Karanganyar adalah melalui pendekatan kontekstual. Salah satu
unsur dari pelaksanaan pembelajaran dengan penerapan pendekatan kontekstual
adalah tanya jawab. Metode tanya jawab dalam proses pembelajaran dapat
memudahkan kebiasaan anak didik / siswa untuk dapat berbicara dengan orangorang yang ada disekitarnya seperti guru, anak didik / siswa yang lain maupun
dengan orang tua. Selain itu metode tanya jawab merupakan salah satu metode
pembelajaran yang sangat interaktif yang dapat meningkatkan peran aktif anak
didik / siswa dalam belajar.
Berdasarkan uraian diatas, maka dalam penelitian ini penulis tertarik untuk
mengangkat permasalahan yang berkaitan dengan proses pembelajaran dalam
upaya mengembangkan kemampuan berbicara pada anak didik / siswa yang ada di
Taman Kanak-Kanak Pulosari 02 Kebakkramat-Karanganyar dengan
menggunakan metode tanya jawab khususnya untuk anak didik / siswa kelompok
B. Untuk itu dalam penelitian ini penulis mengangkat judul ”Pengembangan
Kemampuan Berbicara Melalui Metode Tanya Jawab Pada Anak Kelompok
B TK Aisyiyah Pulosari 02 Kebakkramat – Karanganyar Tahun Ajaran

2012/2013”.
Sekecil apapun, penelitian ini diharapkan memiliki manfaat, baik manfaat
praktis maupun manfaat teoritis.
1. Manfaat Praktis
a. Bagi anak didik / siswa, penelitian ini dapat memberikan pengembangan
kemampuanberbicara sebagai bekal untuk melanjutkan ke jenjang
pendidikan yang lebih tinggi, sekaligus memberikan bekal
kemampuandasar dalam berbicara.
b. Bagi guru, penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan untuk
memilih dan menentukan pendekatan atau metode dalam melakukan
pengajaran, sehingga anak didik / siswa memiliki kemampuanberbicara
seperti yang diharapkan dan dapat meningkatkan profesionalisme guru.
c. Bagi sekolah, penelitian ini diharapkan dapat mendorong pihak sekolah
untuk memotivasi semangat para guru untuk mengadakan penelitian
sejenis, sehingga dapat meningkatkan kinerja guru dan mutu sekolah
akan meningkat.
d. Bagi pengambil kebijakkan, Penelitian ini dapat digunakan untuk
menambah sarana dan prasarana kegiatan belajar mengajar utamanya
pemberian bantuan alat peraga edukatif dan pelatihan tenaga edukatif agar
memiliki kemampuan dan kompetensi dalam melaksanakan tugas.

2. Manfaat Teoritis
Selain manfaat praktis seperti yang telah dikemukakan diatas,
penelitian ini juga memiliki manfaat teoritis untuk memberikan landasan bagi
para peneliti lain untuk mengadakan penelitian sejenis dalam rangka

5

meningkatkan kemampuan berbicara anak didik / siswa pada khususnya, dan
kemampuan berbahasa pada umumnya.
METODE PENELITIAN
Tempat penelitian ini dilakukan di Taman Kanak-Kanak Aisyiyah Pulosari
02 Kebakkramat-Karanganyar. Waktu penelitian ini dilaksanakan 3 bulan mulai
pada bulan Maret, April dan Mei 2013. Obyek penelitian ini adalah kemampuanan
berbicara anak Kelompok B di TK Aisyiyah Pulosari 02 KebakkramatKaranganyar. Subyek penelitian ini adalah anak kelompok B TK Aisyiyah
Pulosari 02 Kebakkramat-Karanganyar, yang berjumlah 22 anak, yang terdiri dari
10 anak laki-laki dan 12 anak perempuan. Selain anak, guru dan peneliti juga
menjadi subyek penelitian.
Dalam penelitian ini yang menjadi indikator keberhasilan penelitian
tindakan kelas ini adalah apabila telah terjadi peningkatan hasil belajar yaitu siswa
dapat berbicara dengan lancar. Dan tahapnya antara lain:

1. Tahap perencanaan
a. Membuat Rencana Pembelajaran Berbicara
b. Menyediakan materi yang akan digunakan untuk pelaksanaan
c. Menentukan teknik pembelajaran (metode tanya jawab)
d. Membuat lembar observasi
e. Membuat alat evaulasi
2. Tahap pelaksanaan
a. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran
b. Tes keterampilan berbicara
3. Observasi
Observasi dilaksanakan selama pelaksanaan pembelajaran keterampilan
berbicara dengan menggunakan metode tanya jawab.
4. Tahap refleksi
Peneliti mengumpulkan hasil tes dan hasil observasi selama pelaksanaan
pembelajaran untuk dianalisa, kemudian disimpulkan. Hal ini berguna sesuai
dengan acuan perbaikan tindakan pada siklus selanjutnya bila diperlukan.
Data yang dikumpulkan dan dikaji dalam penelitian ini adalah sumber data
yang meliputi:
1. Peristiwa, dalam penelitian ini peristiwa yang menjadi sumber data adalah
proses pembelajaran berbicara dengan menggunakan meode tanya jawab

2. Informan, dalam penelitian ini informen diperoleh dari informasi guru terkait
dengan proses pembelajaran berbicara
3. Dokumen, dalam penelitian ini dokumen berupa data tentang siswa yang
terkait dengan permasalahan yang dibahas pada penelitian ini.

6

1.
2.
3.

Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya :
Observasi.
Dokumentasi
Intervew / Wawancara
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabulasi Skor Kemampuan Berbicara Prasiklus

Butir Amatan
1 2 3 4 5 6 7 8
1.
Idola Genuita
1 2 2 1 2 1 2 1
2.
Salwa Karisma
2 3 2 2 2 2 2 2
3.
Farel M
1 1 1 1 1 1 1 1
4.
Desta Dwi A
2 2 1 2 2 2 1 2
5.
Salsabila
3 3 4 3 3 3 3 4
6.
Muthia
2 2 1 2 2 1 2 2
7.
Elvina
2 2 2 2 3 1 2 2
8.
Aurora
2 2 1 2 2 1 2 2
9.
Raihan
2 2 1 2 1 2 1 2
10. Naufal
3 3 3 2 3 3 3 2
11. Indriyani
2 2 3 3 3 3 3 3
12. Ibnu Sabri
2 2 2 2 2 2 2 3
13. Intan S
2 1 1 2 2 2 2 2
14. Pasha Aditya
1 1 2 2 3 2 2 2
15. Viki Dwi
1 1 1 1 1 1 1 1
16. Hasna Amalia
2 3 2 2 2 1 1 2
17. Aninda Naila
2 3 2 2 2 2 1 1
18. Yosuanda
2 3 2 3 3 3 3 3
19. Habib
1 2 2 3 2 2 2 2
20. Naiima
3 2 3 3 3 3 1 2
21. Rexyan
1 2 1 2 1 2 1 2
22. Aulia
2 1 2 2 2 1 2 2
Jumlah
Rata-rata Kemampuan Berbicara Anak Kelompok
B 1051.66% : 22
No

Nama

Jml

%

12
17
8
14
26
14
16
14
13
22
22
17
14
15
8
15
15
22
16
20
12
13
345

37.5
53.42
25
43.75
81.25
43.75
50
43.75
40.63
68.75
68.75
53.42
43.75
46.88
25
46.88
46.88
68.75
50
62.5
37.5
40.63
1078.14

Status Kemampuan
BSB
BSH MB
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
1
4
13

49

Dari data tabulasi skor kemampuan berbicara yang terpampang pada tabel
diatas diperoleh data secara nyata, antara lain :
1. Dari 22 anak didik terdapat 1 anak didik yang mempunyai kemampuan
berbicara berkembang sangat baik.
2. Dari 22 anak didik terdapat 4 anak didik yang mempunyai kemampuan
berbicara berkembang sesuai harapan.
3. Dari 22 anak didik terdapat 13 anak didik yang mempunyai kemampuan
berbicara mulai berkembang.
4. Dari 22 anak didik terdapat 4 anak didik yang mempunyai kemampuan
berbicara belum berkembang.
Dari keterangan data diatas dapat diketahui bahwa perkembangan
kemampuan berbicara anak didik kelompok B TK Aisyiyah Pulosari 02
Kebakkramat tahun pelajaran 2012/2013 masih rendah. Untuk itu perlu diambil

BB
V
V
V
V
4

7

suatu tindakan untuk mengatasi permasalahan yang dialami oleh anak didik
kelompok B TK Aisyiyah Pulosari 02 Kebakkramat. Dalam hal ini peneliti
melakukan upaya dengan mengadakan penelitian yang berjudul “ Pengembangan
kemampuan berbicara melalui metode tanya jawab pada anak kelompok B TK
aisyiyah pulosari 02 kebakkramat-karanganyar tahun ajaran 2012/2013”.
Tindakan siklus I dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan. Siklus I
dilaksanakan pada minggu kedua bulan Mei yaitu pada hari Senin tanggal 6 Mei
2013dan hari Jum’ad tanggal 10 Mei 2013.
Hasil observasi kemampuan berbicara anak sudah menunjukkan
perkembangan yaitu yang semula anak sebelum tindakan 49 % dan pada siklus I
sudah mencapai 66.76 %
Tindakan siklus II dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan. Siklus II ini
dilaksanakan pada minggu ketiga bulan Mei yaitu hari Senin tanggal 13 Mei 2013
dan hari Rabu tanggal 15 Mei 2013.
Hasil observasi kemampuan berbicara anak sudah menunjukkan
perkembangan yaitu dari siklus I 66,76 % menjadi 82,67 % pada siklus II.
Prosentase Hasil Pengembangan Kemampuan Berbicara Tiap Anak
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.

Nama Anak
Idola Genuita
Salwa Karisma
Farel M
Desta Dwi A
Salsabila
Muthia
Elvina
Aurora
Raihan
Naufal
Indriyani
Ibnu Sabri
Intan S
Pasha Aditya
Viki Dwi
Hasna Amalia
Aninda Naila
Yosuanda
Habib
Naiima
Rexyan
Aulia
Rata-rata

Pra Siklus
37.5
53.42
25
43.75
81.25
43.75
50
43.75
40.63
68.75
68.75
53.42
43.75
46.88
25
46.88
46.88
68.75
50
62.5
37.5
40.63
49

Siklus I
56.25
71.87
50
68.75
93.75
75
75
62.50
68.75
75
65.63
56.25
68.75
59.38
50
68.75
68.75
78.13
65.63
75
56.25
59.38
66.76

Siklus II
75
78.13
81.25
84.38
100
84.38
87.5
84.38
87.5
87.5
75
81.25
81.25
81.25
78.13
81.25
84.38
93.75
75
93.75
75
68.75
82.67

Data prosentase pencapaian yang diperoleh pada kondisi awal adalah 49 %
sebagian besar anak belum mempunyai kemampuan berbicara dengan baik. Siklus

8

I mencapai 66,76 % dengan anak yang memiliki kemampuan berbicara
berkembang sangat baik adalah 2 anak, 18 anak mempunyai kemampuan
berbicara berkembang sesuai harapan, dan 2 anak memiliki kemampuan berbicara
mulai berkembang. Sedangkan Siklus II mencapai 82,67 % dengan anak yang
memiliki kemampuan berbicara berkembang sangat baik adalah 17 anak dan 5
anak mempunyai kemampuan berbicara berkembang sesuai harapan, untuk anak
memiliki kemampuan berbicara mulai berkembang tidak ada. Dengan demikian
hasil akhir sudah menunjukkan bahwa terjadi pengembangan kemampuan
berbicara anak tiap-tiap siklus seperti yang telah direncanakan 80 %.
Rekapitulasi Hasil Pengembangan Kemampuan Berbicara Anak
Keberhasilan
Penelitian
Prosentase rata-rata
keberhasilan
kemampuan
berbicara anak 1
kelas

Sebelum Penelitian
Pra Siklus

49 %

Setelah Penelitian
Siklus I
Siklus II

66,76 %

82,67 %

Rekapitulasi Hasil Pengembangan Kemampuan Berbicara Anak
Keberhasilan
Penelitian
Prosentase
rata-rata
keberhasilan
kemampuan berbicara
anak 1 kelas

Kemampuan
BSB
BSH
MB
BB

Sebelum Penelitian
Pra Siklus
4,55 %
18,18 %
59,09 %
18,18 %

Setelah Penelitian
Siklus I Siklus II
9,09 % 77,27 %
81,82 % 22,73 %
9,09 %
-

SIMPULAN
Berdasar pembahasan bab demi bab sebelumnya, maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Penggunaan metode tanya jawab dapat mengembangkan kemampuan
berbicara anak didik kelompok B TK Aisyiyah 02 Kebakkramat. Hal ini
terbukti dengan adanya pengembangan prosentase kemampuan berbicara dari
prasiklus 49 %, siklus I 66,76 %, dan siklus II 82,67 %. Menyatakan bahwa
dari prasiklus ke siklus I dan ke siklus II meningkat.
2. Penerapan metode tanya jawab dapat meningkatkan kemampuan anak dalam
berbicara, sehingga dapat memperlancar anak untuk belajar secara umum.
Berkaitan dengan hasil yang telah dicapai dalam Penelitian Tindakan
Kelas yang berjudul “Pengembangan Kemampuan Berbicara Melalui Metode
Tanya Jawab pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah Pulosari 02 Kebakkramat-

9

Karanganyar Tahun Ajaran 2012/2013”, maka dapat dikemukakan implikasi hasil
penelitian sebagai berikut :
1. Penggunaan metode tanya jawab dapat mengembangkan kemampuan
berbicara pada anak.
2. Penggunaan metode tanya jawab dapat membantu anak untuk memahami dan
meningkatkan proses belajar secara umum.

10

DAFTAR PUSTAKA

Andjarjati. 2012. Kurikulum/Pedoman Taman Kanak-Kanak Aisyiyah Bustanul
Athfal (TK ABA/ BA Aisyiyah). Pw. Aisyiyah Jawa Tengah Majelis
Dikdasmen.
Arikunto, Suharsimi, Suhardjono, Supardi. 2007. Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta: Bumi Aksara.
Bachtiar, S Bachtiar. 2005. Pengembangan Kegiatan Bercerita di Taman Kanakkanak, Teknik dan Prosedurnya. Jakarta: Depdiknas.
Darmawan Wibisono.2002. Riset Bisnis. Panduan Bagi Praktisi dan Akademisi.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Kurikulum 2004 Standar Kompetensi
Taman Kanak-Kanak dan Raudlatul Athfal. Jakata: Depdiknas.
Departemen Pendidikan Nasional. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2009. Standar Pendidikan Anak
Usia Dini. Jakarta Depdiknas.
Dhieni, Nurbiana dkk. 2009. Metode Pengembangan Bahasa (edisi ke1). Jakarta :
Universitas Terbuka.
Djago Tarigan. 1998. Kamus Linguitik.
Dwi, Junita Wardani dkk. 2011. Perkembangan Fisik, Motorik dan Bahasa.
Surakarta: Qinant
Elizabert B, Hurlock. 1992. Perkembangan Anak (edisi ke-6). Alih bahasa :
Mitasari Tjandrasa. Jakarta: Erlangga.
Fred N, Kerlinger. 1986. Asas-Asas Penelitian Behavioral (edisi ke-3). Alih
bahasa: Landung R Simatupang. Jogyakarta: Gajah Mada University Press
Hamalik, Oemar. 1993. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Martiana
Indriantoro, Nur dan Supomo. 1991. Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta:
BPFE Yogyakarta.
Kartono Kartini. 1996. Pendidikan Politik. Bandung: Mandar Maju

11

Santoso, Soegeng. 2009. Dasar-Dasar Pendidikan Taman Kanak-Kanak. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Subyantoro. 2009. Penelitian Tindakan Kelas (edisi revisi). Semarang: Undip
Press
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: ALFABETA
Tarigan Dj. 1995. Materi Pokok Pendidikan Bahasa Indonesia I Universitas
Terbuka. Jakarta: Depdikbud
Tarigan HG. 1981. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:
Angkasa.

Dokumen yang terkait

PENGENALAN HURUF HIJAIYAH MELALUI METODE UMMI PADA MURID KELOMPOK B TK ‘AISYIYAH 11 MALANG

3 49 28

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL KUCING-KUCINGAN PADA ANAK KELOMPOK B TK RT 17 KEJURON KOTA MADIUN Indrawati TK RT 17 KEJURON

0 3 10

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN MEDIA POSTER PADA ANAK KELOMPOK B DI TK TUNAS BHAKTI Erna Sulismiyati TK TUNAS BHAKTI

1 3 11

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN GOBAK SODOR ANAK KELOMPOK B TK DHARMA WANITA DEMANGAN

1 3 9

Kemampuan Kognitif Anak Kelompok B TK Rokhaniyah Muslimat NU Barabai Tahun Pelajaran 2016-2017 Dalam Mengenal Sains Melalui Metode Eksperimen

0 0 6

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA ANAK MELALUI PERMAINAN BERBASIS BIMBINGAN KELOMPOK PADA ANAK TK B SATU ATAP SDN 03 LEBUAWU TAHUN PELAJARAN 20112012

0 1 14

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERCERITA ANAK USIA DINI KELOMPOK B PADA TK PEMBINA CAWAS

3 2 92

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1.Jenis Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Kemampuan Berbicara Anak TK B Usia 5-6 Tahun Melalui Digital Storytelling di TK Apple Kids Salatiga Semester 1 Tahun Ajaran 201

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Kemampuan Berbicara Anak TK B Usia 5-6 Tahun Melalui Digital Storytelling di TK Apple Kids Salatiga Semester 1 Tahun Ajaran 2017/2018

0 1 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Kemampuan Berbicara Anak TK B Usia 5-6 Tahun Melalui Digital Storytelling di TK Apple Kids Salatiga Semester 1 Tahun Ajaran 2017/2018

0 0 38