PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIBELAJARKAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA HANDOUT DAN PETA KONSEP MELALUI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LSQ(LEARNING START WITH A QUESTION).
(2)
RIWAYAT HIDUP
Augus P Sianturi dilahirkan di Medan, 9 Augustus 1989. Ayah bernama
Darwin Sianturi dan Ibu bernama Ida Rostati Saragih, serta merupakan anak ke
tiga dari lima bersaudara. Pada tahun 1996, Penulis masuk SD HKBP Pardamean
Medan, dan lulus pada tahun 2002. Pada tahun 2002, Penulis melanjutkan sekolah
di SMP HKBP Pardamean Medan, dan lulus pada tahun 2005. Pada tahun 2006,
Penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1 Raya, Pematang Raya, Kabupaten
Simalungun, dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009, Penulis diterima di
Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
(3)
(4)
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIBELAJARKAN
DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA HANDOUT DAN PETA
KONSEP MELALUI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LSQ
(LEARNING START WITH A QUESTION)
AUGUST P SIANTURI
(NIM : 409131009)
ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian mengenai perbedaan hasil belajar siswa yang dibelajarkan
dengan menggunakan media handout dan media peta konsep, akan tetapi penelitian
tersebut hanya menggunakan metode konvensional. Dari penelitian tersebut, di dapat
bahwa hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan media handout
lebih tinggi dibandingkan dengan yang menggunakan media peta konsep. Melalui
pembelajaran aktif tipe
LSQ (Learning Start With A Question)
dengan menggunakan
media handout dan peta konsep, peneliti memberikan perlakuan yang sama pada
kelas eksperimen I yang dibelajarkan dengan media handout, serta kelas eksperimen
II yang dibelajarkan dengan menggunakan media peta konsep. Jumlah sampel yang
digunakan sebanyak 70 orang siswa dan dibagi ke dalam 2 kelas. Dari analisa data
untuk kelas eksperimen I yang dibelajarkan dengan menggunakan media handout
melalui pembelajaran aktif tipe
LSQ
diperoleh nilai rata-rata Post-test 76,43 dengan
standard deviasi 9,04. Kelas eksperimen II yang dibelajarkan dengan menggunakan
media peta konsep melalui pembelajaran aktif tipe
LSQ
diperoleh rata-rata Post-test
64,57 dengan standard deviasi 9,02. Kedua kelas berdistribusi normal dan memiliki
variasi yang homogen. Hasil uji thitung adalah 5,78 sedangkan ttabel adalah 1,98 pada
taraf nyata 0,05 artinya 95% Ha diterima dan 5% Ho ditolak dimana thitung > ttabel
(thitung 5,496 > ttabel 1,98). Sehingga diperoleh kesimpulan bahwa ada perbedaan hasil
belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan media handout dan media peta
konsep melalui pembelajaran aktif tipe
LSQ.
Penelitian ini dilakukan di SMK
Farmasi APIPSU Medan pada bulan juli 2013.
(5)
(6)
DAFTAR TABEL
Tabel Hal
2.1 Manfaat Peta Konsep ... 13
2.2 Nama dan rumus sepuluh alkana pertama yang tak bercabang ... 22
2.3 Gugus Alkil... 22
3.1 Kriteria Validitas Tes ... 28
3.2 Kriteria Tingkat Reabilitas Tes ……… ... 31
3.3 Pelaksanaan Eksperimen Penelitian ……… ... 31
4.1 Nilai Pretest Kelas Eksperimen I ………. ... 37
4.2 Nilai Pretest Kelas Eksperimen II ……… ... 37
4.3 Nilai Postest Kelas Eksperimen I ……… ... 38
4.4 Nilai Postest Kelas Eksperimen II ………... 38
4.5 Ringkasan Perhitungan Uji Normalitas Data ……….. ... 39
4.6 Ringkasan Uji Homogenitas Varians Postest ……….. ... 39
4.7 Ringkasan Uji Homogenitas Varians Pretest ……… ... 40
(7)
DAFTAR GAMBAR
No Hal
3.1 Desain Penelitian ...32 4.1 Grafik Perbedaan Nilai Pretest Dan Nilai Postest Kelas Eksperime ...42
(8)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Hal
1 Silabus... 47
2 RPP ... 48
3 Instrumen Soal Yang Belum Di Validasi ... 63
4 Kunci Jawaban Instrumen Soal ... 72
5 Media Handout ... 78
6 Media Peta konsep ... 90
7 Kisi-kisi instrument test ... 96
8 Tabel Validitas Test ... 99
8a Perhitungan Validitas Test ... 100
9 Tabel Tingkat Kesukaran Test ... 101
9a Perhitungan Tingkat Kesukaran Test ... 102
10 Tabel Daya Beda Test ... 104
10a Perhitungan Daya Beda Test ... 105
11 Tabel Uji Reabilitas Test ... 106
11a Perhitungan Uji Reabilitas Test ... 107
11b Kesimpulan Kelayakan Instrument Penelitian ... 108
12 Tabel Data Mentah Nilai Pretest Kelas Eksperimen I ... 109
13 Tabel Data Mentah Nilai Pretest Kelas Eksperimen II ... 110
14 Tabel Data Mentah Nilai Postest Kelas Eksperimen I ... 111
15 Tabel Data Mentah Nilai Postest Kelas Eksperimen II ... 112
16 Nilai Pretest Kelas Eksperimen I ... 113
17 Nilai Postest Kelas Eksperimen II ... 114
18 Perhitungan Rata-rata Nilai Pretest Dan Postest Kelas Eksperimen I dan II ... 115
19 Uji Homogenitas ... 119
20 Uji Normalitas ... 121
21 Pengujian Hipotesis ... 125
(9)
23 Kunci Jawaban Instrumen ... 135
24 Dokumentasi Penelitian ... 136
25 Tabel Uji F ... 137
26 Tabel Uji t ... 138
27 Tabel Uji Liliefors ... 139
28 Surat Ijin Penelitian ... 140
(10)
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan wadah mencerdaskan kehidupan bangsa, sebab melalui pendidikan tercipta sumber daya manusia yang terdidik dan mampu menghadapi perkembangan zaman yang semakin cepat. Namun apabila kualitas pendidikan itu masih rendah, maka yang tercipta adalah sumber daya manusia yang rendah pula. Proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang maupun kelompok, sangat erat kaitannya dengan pendidikan. Di dalam pendidikan itu sendiri terdapat kegiatan proses belajar mengajar yang mengarah pada suatu tujuan. Keberhasilan untuk mencapai tujuan pembelajaran juga dapat dipengaruhi oleh metode dan media dari tenaga pengajar yang menyampaikan materi pembelajaran (Ratnaningsih, 2009).
Menurut Rusmansyah (dalam Melati. 2010), Ilmu kimia termasuk salah satu cabang dari ilmu pengetahuan, karena penyelidikan-penyelidikan dari ilmu kimia menggunakan prosedur ilmiah. Pada umumnya dalam mempelajari kimia, siswa lebih cenderung hanya menghafal daripada memahami konsep-konsep kimia tersebut, sebab materi kimia pada umumnya bersifat abstrak. Adapun materi yang bersifat abstrak dalam kimia salah satunya ialah hidrokarbon. Senyawa hidrokarbon yang terdiri dari dari atom karbon dan hidrogen, memiliki bentuk molekul yang berantai panjang dan pendek, serta dapat membentuk struktur lurus dan bercabang. Sehingga dibutuhkan konsep dan media yang dapat membantu siswa dalam memudahkannya untuk penamaan dan penentuan struktur dari senyawa-senyawa hidrokarbon sederhana.
Beberapa media sederhana yang dapat digunakan untuk membantu siswa dalam pembelajaran ini menurut peneliti yaitu media handout dan peta konsep. Peneliti menganggap bahwa kedua media ini mampu mengundang daya pikir siswa dalam memahami kimia yang bersifat abstrak, sehingga dapat memberikan
(11)
2
pengaruh terhadap kemampuan kognitif atau akademik siswa yang berdampak pada meningkatnya hasil belajar siswa.
Menurut Nakhleh dan Pandey (dalam Rajagukguk. 2007), media peta konsep adalah sebuah alat berupa skema yang digunakan untuk menyatakan hubungan yang bermakna antara konsep-konsep dalam bentuk preposisi. Media peta konsep dibuat untuk membangun pengetahuan siswa dalam belajar yaitu digunakan sebagai teknik untuk meningkatkan pengetahuan siswa dalam penguasaan konsep belajar dalam dirinya. Berdasarkan penelitian Wijaya (2008),
dikatakan bahwa Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan media peta konsep
dapat meningkatkan hasil belajar siswa, dimana nilai ketuntasan belajar siswa yang dibelajarkan dengan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD mencapai 93,1%. Media Handout adalah sebuah alat pembelajaran berupa lembaran-lembaran yang berisikan ringkasan materi atau panduan-panduan yang penting. Menurut penelitian Priyanto (2012), dikatakan bahwa kelas yang dibelajarkan dengan menggunakan media handout memiliki tingkat kelulusan dan nilai rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelas yang dibelajarkan tanpa media handout dengan pembelajaran menggunakan metode ceramah. Dimana kelas eksperimen mengalami peningkatan hasil belajar rata-tata sebesar 28,16 poin, sedangkan kelas kontrol mengalami peningkatan hasil belajar rata-rata sebesar 20,66 poin.
Melalui perbincangan peneliti dengan guru kimia di SMK Farmasi Apipsu Medan, dikatakan bahwa metode belajar secara konvensional masih diterapkan dalam proses belajar mengajarnya, sehingga berdampak pada nilai siswa yang rendah. Karena hal inilah, maka peneliti ingin menerapkan model pembelajaran aktif tipe Learning Start With A Question (LSQ).
Menurut Zaini (dalam Hasana. 2012), model Pembelajaran Aktif tipe LSQ
merupakan model pembelajaran yang dapat memotivasi aktifitas siswa dalam menemukan hasil belajar mereka sendiri dengan cara mengajukan pertanyaan yang tidak mereka mengerti pada awal pembelajaran. Model Pembelajaran LSQ
memberikan pengaruh bagi siswa untuk menyelidiki sendiri materi pelajarannya, sehingga siswa akan mengajukan pertanyaan-pertanyaan diawal pembelajaran dan
(12)
3
kemudian hal itulah yang akan diterangkan oleh guru. Dalam Jurnal hasil penelitian Destiyenni (2012), disimpulkan bahwa pemahaman konsep matematis siswa yang menggunakan strategi pembelajaran LSQ lebih baik daripada pemahaman konsep matematis siswa dengan pembelajaran konvensional.
Menerapkan model pembelajaran aktif tipe LSQ kepada siswa, dapat mengundang daya pikir siswa secara lebih baik dari model pembelajaran biasanya, ini dikarenakan model pembelajaran LSQ yang mengajak siswa untuk aktif dalam menemukan persoalan yang tidak dapat ia mengerti. Oleh karena itu, penerapan model pembelajaran LSQ dengan media Handout dan Peta Konsep tentu saja akan semakin mendukung siswa dalam mencari, memaknai dan mengerti akan persoalan yang tidak ia mengerti sebelumnya. Sebab, media Handout dan Peta Konsep akan memandu siswa, serta mengarahkan siswa kepada pokok permasalahan dan penyelesaian (Ilhamdi, 2007).
Kedua media tersebut memang memberikan pengaruh terhadap hasil belajar siswa, seperti yang diungkapkan oleh Ihamdi (2007), dikatakan bahwa penggunaan Media Peta Konsep dan Handout dalam pembelajaran dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian mengenai “Perbedaan Hasil Belajar Siswa Yang Dibelajarkan
Dengan Menggunakan Media Handout dan Media Peta Konsep Melalui
Pembelajaran Aktif Tipe LSQ (Learning Start With A Question). Adapun dalam
penelitian ini, peneliti mengharapkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan media handout dengan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan media peta konsep.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, terdapat beberapa masalah yang diidentifikasikan sebagai berikut :
1. Hasil belajar kimia siswa rendah 2. Materi kimia bersifat abstrak.
(13)
4
1.3 Batasan Masalah
Mengingat luasnya cakupan masalah, maka penelitian ini dibatasi pada beberapa masalah berikut ini :
1. Model pembelajaran dibatasi dengan menggunakan pembelajaran tipe aktif
LSQ
2. Materi hidrokarbon yang dibelajarkan yaitu hanya sampai pada penamaan senyawa hidrokarbon alkana, alkena dan alkuna.
3. Media yang digunakan yaitu media Handout dan Peta Konsep.
4. Penelitian dilakukan di sekolah swasta SMK Farmasi Apipsu Medan.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu : Apakah terdapat perbedaa hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan media handout melalui pembelajaran aktif tipe LSQ, dengan siswa yang dibelajarkan menggunakan media peta konsep melalui pembelajaran aktif tipe LSQ ?
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah : Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan menggunakan media handout melalui pembelajaran aktif tipe LSQ, dengan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan media peta konsep melalui pembelajaran aktif LSQ .
1.6 Manfaat Penelitian
Setelah penelitian ini dilakukan, diharapkan hasil penelitian ini memberi manfaat antara lain :
1. Sebagai bahan masukan bagi guru, khususnya guru kimia untuk menerapkan
pembelajaran aktif tipe LSQ dengan menggunakan media handout dalam pengajaran kimia.
(14)
5
3. Bagi siswa, dapat menjadi pengalaman belajar yang dapat diterapkan dalam pembelajaran pokok bahasan lainnya, guna meningkatkan aktifitas belajarnya, dan memberikan hasil belajar yang memuaskan
4. Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini akan menambah informasi dan masukan guna penelitian lebih lanjut.
1.7 Defenisi Operasional
Menurut peneliti, media handout adalah sebuah media atau alat perantara pembelajaran yang dituliskan berupa ringkasan materi pelajaran yang akan dibelajarkan serta berfungsi untuk menyampaikan informasi materi pelajaran tersebut. Media handout tersebut berisikan materi pelajaran yang disajikan secara ringkas, padat, dan kaya akan informasi tambahan bagi pembacanya. Adapun pengertian media Peta konsep menurut peneliti yaitu sebuah media atau alat perantara pembelajaran yang dituliskan berupa kata-kata dalam bentuk konsep-konsep yang saling dihubungkan antara satu sama lain, guna memacu siswa untuk mengembangkan konsep menjadi informasi narasi yang lebih luas.
Pembelajaran aktif yaitu suatu metode belajar yang bertujuan mengarahkan siswa untuk lebih aktif dalam proses belajarnya. Pembelajaran aktif tipe LSQ (Learning Start With A Question) merupakan pembelajaran aktif yang mengajak siswa untuk selalu bertanya di awal pembelajaran, dengan tujuan untuk mendapatkan informasi yang tidak ia mengerti setelah ia membaca sebelumnya.
Perbedaan tingkat kognitif seseorang dapat juga dilihat dari hasil belajarnya. Menurut peneliti, hasil belajar adalah terjadinya perubahan perilaku atau sikap terhadap diri siswa setelah mengalami proses pembelajaran, yang dapat di ukur berupa perubahan pengetahuan, keterampilan dan sikap. Dalam penelitian ini, objek ukur hasil belajar yang digunakan adalah berupa perubahan pengetahuan siswa. Media handout dan peta konsep akan digunakan dalam pembelajaran aktif tipe LSQ di kelas XII SMK Farmasi APIPSU Medan pada bulan juli 2013.
(15)
43
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah:
Hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan media handout dan yang dibelajarkan dengan media peta konsep melalui pembelajaran aktif tipe LSQ
diperoleh nilai rata-rata adalah 76,43 dan 64,57. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan analisis pengujian hipotesis menggunakan uji t dua pihak pada taraf signifikan α = 0,05 dan dk = 68 diperoleh thitung = 5,496 dan ttabel = 1,983 berarti
thitung > ttabel, sehingga dapat dinyatakan bahwa ada perbedaan hasil belajar siswa
yang dibelajarkan dengan media handout dan media peta konsep melalui pembelajaran aktif tipe LSQ (Learning Start With A Question).
5.2 Saran
Saran yang dapat diajukan berdasarkan temuan penelitian ini adalah : 1. Kepada peneliti selanjutnya diharapkan agar dapat menyesuaikan waktu
pelajaran dengan beberapa pertanyaan yang mungkin dapat diselesaikan secara sederhana dan tepat.
2. Kepada peneliti selanjutnya diharapkan pada saat pembelajaran sebaiknya jangan membuat suasana kelas menjadi tegang, yang memungkinkan siswa akan merasa takut untuk bertanya diawal pembelajaran.
3. Kepada peneliti selanjutnya sebaiknya memperhatikan jumlah siswa yang dijadikan sampel, karena pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran aktif tipe LSQ sangat tidak efisien untuk jumlah siswa yang banyak, karena hal ini memungkinkan akan ada banyak pertanyaan yang muncul dari siswa untuk jumlah siswa yang banyak, sementara waktu yang digunakan untuk menjawab pertanyaan sangat terbatas.
(16)
44
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2006).
Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi
VI, Rineka Cipta, Jakarta.
Chairil. 2012. Media Handout. (http://chai-chairil.blogspot.com/)
Diakses pada hari senin, 25 February 2013.
Chang, Raymond. (2003). Kimia Dasar, Edisi Ketiga, Jilid 1. Jakarta: Erlangga
Destiyenni, Y; Husna; Haryono, Y. 2011. Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif
Tipe LQS (Learning Start with a Question) Terhadap Pemahaman
Konsep Matematis Siswa Kelas VIII SMPN 4 Painan Tahun Pelajaran
2012/2013. STKIP PGRI : Sumatera Barat.
Dina, F. 2008.
Implementasi Strategi Peta Konsep Dalam Cooperatif Learning
Sebagai Upaya Meminimalisasi Miskonsepsi Bioteknologi Di SMA
Negeri 8 Surakarta.UNSEMAR : Surakarta.
Hamalik, O. 1990. Metode Belajar dan Kesulitan Belajar.Alumni : Bandung
Hasana, U; Rery, U; Islamias. 2012.
Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif
Learning Start with a Question (LSQ) Untuk Mencapai Ketuntasan
Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Termokimia di Kelas XI IPA 6
SMAN 5 Pekanbaru. UNRI : Pekanbaru.
Haryanto.2012. Pengertian Media Pembelajaran.
(http://belajarpsikologi.com/pengertian-media-pembelajaran/).
Diakses pada hari senin, 25 February 2013
Ilhamdi, L. 2007.
Model Pembelajaran Peta Konsep Dan Handout Untuk
Meningkatkan Prestasi Belajar IPA Biologi Siswa Kelas 1 SMPN 4
Lingsar Lombok Barat. PMIPA FKIP Universitas Mataram : Mataram.
Kheli, N. 2009. Penerapan Strategi LSQ (Learning Start with a Question) Dalam
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IX Mata Pelajaran
Fiqih Materi Riba di MTS NU Demak.Institut Agama Islam. Negri
Walisongo : Semarang.
(17)
45
Melati, H.A. 2010.
Meningkatkan Aktifitas dan Hasil Belajar Siswa SMAN 1
Sungai Ambawang Melalui Pembelajaran Model Advance Organizer
Berlatar Numbered Heads Together (NHT) Pada Materi Kelarutan Dan
Hasil Kali Kelarutan.MIPA FKIP-UNTAN : Pontianak.
Metra. 2012. Model Pembelajaran Learning Start with A Question.
http://metra2277.blogspot.com/2012/12/model-pembelajaran-learning-starts-with.html
Panggabean, D. S. 2012.
Pengaruh Model Pembelajaran Quantum Teaching
Dengan Menggunakan Media Handout Terhadap Hasil Belajar Siswa
Pada Materi Pokok Usaha Dan Energi di Kelas XI SMAN 1 Pahae Julu
T.P 2012/2013. FMIPA UNIMED : Medan
Pardosi, R. 2010. Pengaruh Pembelajaran Kooperatif STAD Media Animasi Dan
Peta Konsep Dan Kecerdasan Emosional Terhadap Hasil Belajar Kimia
Siswa Sultan Iskandar Muda. FMIPA UNIMED : Medan
Priyanto, H. 2012.
Efektifitas Penggunaan Handout Alat Ukur Sudut Langsung
Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas X SMKN 3 Yogyakarta. FT
–
UNY : Yogyakarta.
Purba, M. 2006. Kimia SMA Kelas XI.Jakarta Erlangga.
Rajagukguk, S. 2007. Efektifitas Pembelajaran Kimia Dengan Menggunakan Peta
Konsep. USI : Pematang Siantar.
Ratnaningsih, L. 2009. Peningkatan Kualitas Pembelajaran Kimia Melalui Model
Advance Organizer Dengan Metode Eksperimen Pada Pokok Bahasan
Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan Di SMAN 6 Bengkulu.(http://
library.unib.ac.id/koleksi/lenni_Ratnaningsih-FKIP-Kim-Juli2008.pdf)
Rutmansyah, 2002.Penetapan Metode Latihan Berstruktur Dalam Meningkatkan
Pemahaman Siswa Terhadap Konsep Persamaan Reaksi Kimia. Jurnal
Pendidikan Nasional Dan Kebudayaan no. 035-Mei 2002. Departemen
Nasional Dan Kebudayaan : Jakarta.
Silitonga, P.M. 2011.
Statistik Teori dan Aplikasi Dalam Penelitian.
FMIPA-UNIMED : Medan.
(18)
46
Syarif, Y. 2010.
Pemanfaatan Peta Konsep (Concept Mapping) Untuk
Meningkatkan Pemahaman Siswa Tentang Indeks Harga Dan Inflasi.
UINSYAH : Jakarta.
Suyanti, R.D. 2006. Strategi Pembelajaran Kimia. FMIPA UNIMED : Medan
Sudjana, N. 2001.
Penelitian Hasil Belajar Mengajar, Cetakan Ketujuh. PT
Remaja Rosdakarya : Bandung
Wijaya, N. 2008.
Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
(Student Teams Achievement Division.UNPAR : Palangkaraya.
Zaini, H ; Munthe,B ; Aryani; Sekar,A. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. CTSD
(Center For Teaching STAD Development UIN Sunan Kalijaga :
Yogyakarta.
Zamtinah, 2006. Efektifitas Pembelajaran Menggunakan Peta Konsep Pada Mata
Diklat Konsep Dasar Fisika Teknik Listrik Pada Pokok Bahasan Hukum
Kemagnetan Di SMKN 2 Wonosari Tahun 2005/2006.UNY :
Yogyakarta.
(1)
1.3 Batasan Masalah
Mengingat luasnya cakupan masalah, maka penelitian ini dibatasi pada beberapa masalah berikut ini :
1. Model pembelajaran dibatasi dengan menggunakan pembelajaran tipe aktif LSQ
2. Materi hidrokarbon yang dibelajarkan yaitu hanya sampai pada penamaan senyawa hidrokarbon alkana, alkena dan alkuna.
3. Media yang digunakan yaitu media Handout dan Peta Konsep. 4. Penelitian dilakukan di sekolah swasta SMK Farmasi Apipsu Medan.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu : Apakah terdapat perbedaa hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan media handout melalui pembelajaran aktif tipe LSQ, dengan siswa yang dibelajarkan menggunakan media peta konsep melalui pembelajaran aktif tipe LSQ ?
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah : Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan menggunakan media handout melalui pembelajaran aktif tipe LSQ, dengan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan media peta konsep melalui pembelajaran aktif LSQ .
1.6 Manfaat Penelitian
Setelah penelitian ini dilakukan, diharapkan hasil penelitian ini memberi manfaat antara lain :
1. Sebagai bahan masukan bagi guru, khususnya guru kimia untuk menerapkan pembelajaran aktif tipe LSQ dengan menggunakan media handout dalam pengajaran kimia.
(2)
5
3. Bagi siswa, dapat menjadi pengalaman belajar yang dapat diterapkan dalam pembelajaran pokok bahasan lainnya, guna meningkatkan aktifitas belajarnya, dan memberikan hasil belajar yang memuaskan
4. Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini akan menambah informasi dan masukan guna penelitian lebih lanjut.
1.7 Defenisi Operasional
Menurut peneliti, media handout adalah sebuah media atau alat perantara pembelajaran yang dituliskan berupa ringkasan materi pelajaran yang akan dibelajarkan serta berfungsi untuk menyampaikan informasi materi pelajaran tersebut. Media handout tersebut berisikan materi pelajaran yang disajikan secara ringkas, padat, dan kaya akan informasi tambahan bagi pembacanya. Adapun pengertian media Peta konsep menurut peneliti yaitu sebuah media atau alat perantara pembelajaran yang dituliskan berupa kata-kata dalam bentuk konsep-konsep yang saling dihubungkan antara satu sama lain, guna memacu siswa untuk mengembangkan konsep menjadi informasi narasi yang lebih luas.
Pembelajaran aktif yaitu suatu metode belajar yang bertujuan mengarahkan siswa untuk lebih aktif dalam proses belajarnya. Pembelajaran aktif tipe LSQ (Learning Start With A Question) merupakan pembelajaran aktif yang mengajak siswa untuk selalu bertanya di awal pembelajaran, dengan tujuan untuk mendapatkan informasi yang tidak ia mengerti setelah ia membaca sebelumnya.
Perbedaan tingkat kognitif seseorang dapat juga dilihat dari hasil belajarnya. Menurut peneliti, hasil belajar adalah terjadinya perubahan perilaku atau sikap terhadap diri siswa setelah mengalami proses pembelajaran, yang dapat di ukur berupa perubahan pengetahuan, keterampilan dan sikap. Dalam penelitian ini, objek ukur hasil belajar yang digunakan adalah berupa perubahan pengetahuan siswa. Media handout dan peta konsep akan digunakan dalam pembelajaran aktif tipe LSQ di kelas XII SMK Farmasi APIPSU Medan pada bulan juli 2013.
(3)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah:
Hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan media handout dan yang dibelajarkan dengan media peta konsep melalui pembelajaran aktif tipe LSQ diperoleh nilai rata-rata adalah 76,43 dan 64,57. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan analisis pengujian hipotesis menggunakan uji t dua pihak pada taraf signifikan α = 0,05 dan dk = 68 diperoleh thitung = 5,496 dan ttabel = 1,983 berarti thitung > ttabel, sehingga dapat dinyatakan bahwa ada perbedaan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan media handout dan media peta konsep melalui pembelajaran aktif tipe LSQ (Learning Start With A Question).
5.2 Saran
Saran yang dapat diajukan berdasarkan temuan penelitian ini adalah : 1. Kepada peneliti selanjutnya diharapkan agar dapat menyesuaikan waktu
pelajaran dengan beberapa pertanyaan yang mungkin dapat diselesaikan secara sederhana dan tepat.
2. Kepada peneliti selanjutnya diharapkan pada saat pembelajaran sebaiknya jangan membuat suasana kelas menjadi tegang, yang memungkinkan siswa akan merasa takut untuk bertanya diawal pembelajaran.
3. Kepada peneliti selanjutnya sebaiknya memperhatikan jumlah siswa yang dijadikan sampel, karena pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran aktif tipe LSQ sangat tidak efisien untuk jumlah siswa yang banyak, karena hal ini memungkinkan akan ada banyak pertanyaan yang muncul dari siswa untuk jumlah siswa yang banyak, sementara waktu yang digunakan untuk menjawab pertanyaan sangat terbatas.
(4)
44
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2006).
Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi
VI, Rineka Cipta, Jakarta.
Chairil. 2012. Media Handout. (http://chai-chairil.blogspot.com/)
Diakses pada hari senin, 25 February 2013.
Chang, Raymond. (2003). Kimia Dasar, Edisi Ketiga, Jilid 1. Jakarta: Erlangga
Destiyenni, Y; Husna; Haryono, Y. 2011. Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif
Tipe LQS (Learning Start with a Question) Terhadap Pemahaman
Konsep Matematis Siswa Kelas VIII SMPN 4 Painan Tahun Pelajaran
2012/2013. STKIP PGRI : Sumatera Barat.
Dina, F. 2008.
Implementasi Strategi Peta Konsep Dalam Cooperatif Learning
Sebagai Upaya Meminimalisasi Miskonsepsi Bioteknologi Di SMA
Negeri 8 Surakarta.UNSEMAR : Surakarta.
Hamalik, O. 1990. Metode Belajar dan Kesulitan Belajar.Alumni : Bandung
Hasana, U; Rery, U; Islamias. 2012.
Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif
Learning Start with a Question (LSQ) Untuk Mencapai Ketuntasan
Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Termokimia di Kelas XI IPA 6
SMAN 5 Pekanbaru. UNRI : Pekanbaru.
Haryanto.2012. Pengertian Media Pembelajaran.
(http://belajarpsikologi.com/pengertian-media-pembelajaran/).
Diakses pada hari senin, 25 February 2013
Ilhamdi, L. 2007.
Model Pembelajaran Peta Konsep Dan Handout Untuk
Meningkatkan Prestasi Belajar IPA Biologi Siswa Kelas 1 SMPN 4
Lingsar Lombok Barat. PMIPA FKIP Universitas Mataram : Mataram.
Kheli, N. 2009. Penerapan Strategi LSQ (Learning Start with a Question) Dalam
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IX Mata Pelajaran
Fiqih Materi Riba di MTS NU Demak.Institut Agama Islam. Negri
Walisongo : Semarang.
(5)
Melati, H.A. 2010.
Meningkatkan Aktifitas dan Hasil Belajar Siswa SMAN 1
Sungai Ambawang Melalui Pembelajaran Model Advance Organizer
Berlatar Numbered Heads Together (NHT) Pada Materi Kelarutan Dan
Hasil Kali Kelarutan.MIPA FKIP-UNTAN : Pontianak.
Metra. 2012. Model Pembelajaran Learning Start with A Question.
http://metra2277.blogspot.com/2012/12/model-pembelajaran-learning-starts-with.html
Panggabean, D. S. 2012.
Pengaruh Model Pembelajaran Quantum Teaching
Dengan Menggunakan Media Handout Terhadap Hasil Belajar Siswa
Pada Materi Pokok Usaha Dan Energi di Kelas XI SMAN 1 Pahae Julu
T.P 2012/2013. FMIPA UNIMED : Medan
Pardosi, R. 2010. Pengaruh Pembelajaran Kooperatif STAD Media Animasi Dan
Peta Konsep Dan Kecerdasan Emosional Terhadap Hasil Belajar Kimia
Siswa Sultan Iskandar Muda. FMIPA UNIMED : Medan
Priyanto, H. 2012.
Efektifitas Penggunaan Handout Alat Ukur Sudut Langsung
Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas X SMKN 3 Yogyakarta. FT
–
UNY : Yogyakarta.
Purba, M. 2006. Kimia SMA Kelas XI.Jakarta Erlangga.
Rajagukguk, S. 2007. Efektifitas Pembelajaran Kimia Dengan Menggunakan Peta
Konsep. USI : Pematang Siantar.
Ratnaningsih, L. 2009. Peningkatan Kualitas Pembelajaran Kimia Melalui Model
Advance Organizer Dengan Metode Eksperimen Pada Pokok Bahasan
Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan Di SMAN 6 Bengkulu.(http://
library.unib.ac.id/koleksi/lenni_Ratnaningsih-FKIP-Kim-Juli2008.pdf)
Rutmansyah, 2002.Penetapan Metode Latihan Berstruktur Dalam Meningkatkan
Pemahaman Siswa Terhadap Konsep Persamaan Reaksi Kimia. Jurnal
Pendidikan Nasional Dan Kebudayaan no. 035-Mei 2002. Departemen
Nasional Dan Kebudayaan : Jakarta.
Silitonga, P.M. 2011.
Statistik Teori dan Aplikasi Dalam Penelitian.
FMIPA-UNIMED : Medan.
(6)