ANALISA MUSIK IRINGAN TARI PADA MATA KULIAH KOREOGRAFI DI JURUSAN SENDRATASIK UNIMED TAHUN AJARAN 2008-2010.

ANALISA MUSIK IRINGAN TARI PADA MATA KULIAH
KOREOGRAFI DI JURUSAN SENDRATASIK UNIMED
TAHUN AJARAN 2008-2010

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

RACHMAT HARAHAP
NIM :071222520049

JURUSAN SENDRATASIK
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2012

ABSTRAK
Rachmat Harahap 2012. NIM 071222520049. Analisa Musik Iringan Tari Pada Mata

Kuliah Koreografi Di Jurusan Sendratasik Unimed Tahun Ajaran 2008-2010. Skripsi.
Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan tentang proses
penggarapan, bentuk komposisi, penyajian musik koreografi dan bagaimana kontribusi musik
iringan tari pada karya tari mahasiswa Sendratasik Unimed.
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, menggunakan teknik
pengumpulan data observasi, wawancara, studi kepustakaan dan dokumentasi untuk
mempelajari, menginterpretasikan dan menganalisa musik iringan tari pada mata kuliah
koreografi. Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah karya musik koreografi dan
mahasiswa jurusan Sendratasik Unimed tahun ajaran 2008-2010 dengan sampel satu karya
tari yang dianggap terbaik, yaitu Nangroe Lon.
Setelah keseluruhan data terkumpul, kemudian dianalisis untuk menjawab seluruh
pertanyaan penelitian. Analisis data dilakukan dengan teknik analisis data kualitatif yang
dideskripsikan secara bertahap dalam bentuk tulisan.
Setelah menganalisa keseluruhan data, ditemukan beberapa kesimpulan yaitu, dalam
proses penggarapan musik iringan tari mahasiswa kurang maksimal melakukan diskusi dan
latihan, proses pemilihan instrument dan kepekaan mahasiswa dalam menyusun musik
iringan tari sudah baik, ide cerita dalam karya tari Nagroe Lon berangkat dari kejadian
bencana alam tsunami yang terjadi di Aceh, yang coba diterjemahkan penata tari sebagai
upaya agar kejadian ini bisa memberi pesan dan pelajaran bagi manusia, secara konseptual

dan performatif bentuk ritem dan pola irama berangkat dari kesenian suku Gayo seperti lirik,
didong, kostum penari dan juga ulen-ulen yang digunakan sebagai dekoratif.

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis sampaikan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Seni Musik Jurusan Seni Drama,
Tari dan Musik, Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan dengan judul
”Analisa Musik Iringan Tari Pada Mata Kuliah Koreografi di Jurusan Sendratasik
Unimed Tahun Ajaran 2008-2010”.
Ucapan terimakasih disampaikan kepada :
1.

Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si, selaku Rektor Universitas Negeri
Medan beserta jajarannya.

2.


Ibu Dr. Isda Pramuniati, M.Hum, selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Medan.

3.

Ibu Dra. Tuti Rahayu, M.Si, selaku Ketua Jurusan Seni Drama Tari Dan Musik
Fakultas Bahasa dan Seni UNIMED

4.

Bapak Panji Suroso, M.Si, selaku Ketua Prodi Pendidikan Seni Musik UNIMED
sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik dan dosen pembimbing skripsi II,
atas semua bimbingan dan arahan kepada penulis sejak memulai perkuliahan
sampai akhirnya menyelesaikan skripsi ini.

5.

Bapak Inggit Prasetyawan, M.Sn, sebagai dosen pembimbing skripsi I yang telah
memberikan bimbingan dan pelajaran serta koreksi yang konstruktif dalam
proses penyelesaian skripsi ini.


6.

Seluruh Dosen Jurusan Seni Drama, Tari dan Musik dan seluruh staf pengajar
lainnya yang dengan tulus dan ikhlas telah memberi pendidikan kepada penulis
untuk memperoleh ilmu pengetahuan.

7.

Keluarga yang kusayangi, Ayahanda tercinta Martua Muda Harahap dan Ibunda
Erni Helmida, yang tiada henti berdoa, dan memberi dukungan moril dan materil
kepada penulis. Kepada abang Hamdani, kakak (Kiki Maryuni, Israwati), dan
adik Muhammad Abduh tercinta yang selalu menjadi motivasi penulis untuk
terus belajar.

8.

Untuk Keluarga besar Ayahanda dan Ibunda serta keluara besar Nenek Medan
Permai, terimakasih atas motivasi dan nasehatnya.


9.

Untuk Sahabat-sahabatku tercinta semoga kita bisa menyelesaikan mimpi-mimpi
dari yang bungsu hingga yang sulung. Amin

10. Seluruh teman-teman seperjuangan di Seni Musik ’07 Kalian takkan terlupakan,
seluruh mahasiswa SENDRATASIK
Semoga semua bantuan, dukungan dan kemudahan-kemudahan yang Bapak, Ibu
dan saudara/i berikan menjadi amalan dan mendapat balasan yang setimpal dari Allah
SWT, amin.

Medan,
Penulis

September 2012

Rachmat Harahap

DAFTAR ISI
ABSTRAK.........................................................................................................i

KATA PENGANTAR.....................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................vi
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah. ............................................................................ 5
C. Pembatasan Masalah ............................................................................ 5
..............................................................................................................
D. Perumusan Masalah ............................................................................. 6
E. Tujuan Penelitian ................................................................................. 6
F. Manfaat Penelitian ............................................................................... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA ......................................................................... 8
A. Kerangka Teoretis ................................................................................ 8
1. Pengertian Analisa ................................................................... 8
2. Pengertian Musik Iringan Tari ................................................. 9
3. Pengertian Koreografi .............................................................. 12
4. Pengertian Komposisi Musik ................................................... 13
5. Pengertian Seni Pertunjukan .................................................... 15


B. Kerangka Konseptual ........................................................................... 15
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 17
A. Metode Penelitian................................................................................. 17
B. Waktu dan lokasi penelitian ................................................................. 19
C. Populasi ................................................................................................ 19
D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 20
E. Teknik Analisis Data ............................................................................ 23
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 24
A. Proses Penggarapan Musik Iringan Tari .............................................. 24
B. Bentuk Komposisi Musik Iringan Tari ................................................ 33
C. Proses Penyajian Musik Koreografi ..................................................... 48
D. Kontribusi Musik Iringan Tari Pada Mata Kuliah Koreografi ............. 53
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 54
A. Kesimpulan ......................................................................................... 54
B. Saran .................................................................................................... 55
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 56
LAMPIRAN

DAFTAR GAMBAR
Halaman

Gambar 4.1 Skema proses penggarapan musik iringan tari..............................25
Gambar 4.2 Situasi latihan koroegrafi Nangroe Lon di lantai 2 seni tari
Sendratasik Unimed………............................................................31
Gambar 4.3 Situasi latihan koroegrafi Nangroe Lon di lantai 2 seni tari
Sendratasik Unimed………............................................................31
Gambar 4.4 Situasi latihan koroegrafi Nangroe Lon di lantai 2 seni tari
Sendratasik Unimed………............................................................32
Gambar 4.5 Situasi latihan koroegrafi Nangroe Lon di lantai 2 seni tari
Sendratasik Unimed………............................................................32
Gambar 4.6 Situasi pementasan karya tari di gedung utama Taman budaya
Sumatera Utara................................................................................51
Gambar 4.7 Situasi pementasan karya tari di gedung utama Taman budaya
Sumatera Utara................................................................................51
Gambar 4.8 Situasi pementasan karya tari di gedung utama Taman budaya
Sumatera Utara................................................................................52
Gambar 4.9. Situasi pementasan karya tari di gedung utama Taman budaya
Sumatera Utara................................................................................52

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman

Lampiran 1. Jadwal latihan proses penggarapan musik iringan tari
Nangro Lon....................................................................57
Lampiran 2. Permasalahan selama proses penggarapan dan solusinya.....................58
Lampiran 3. Permasalahan selama proses pementasan karya tari dan solusinya…...59
Lampiran 4. Daftar penata tari, penari dan penata musik..........................................60

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Kemampuan dan penguasaan dalam proses pembelajaran penciptaan musik koreografi
merupakan sebuah rangsangan bagi mahasiswa, agar dapat belajar mengeksplorasi dan
mengaplikasikannya menjadi sebuah musik iringan tari,

karena selama proses belajar

mengajar dosen telah memberikan pembekalan terkait dengan aspek kognitif, psikomotorik,
dan juga afektif. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada Bab IV yang telah
dilakukan di Jurusan Sendratasik Unimed, maka penulis membuat beberapa kesimpulan
antara lain sebagai berikut :

1. Dalam proses penggarapan musik iringan tari mahasiswa kurang maksimal
melakukan diskusi dan proses latihan.
2. Pemilihan instrumen dan kepekaan mahasiswa dalam menyusun musik iringan tari
sudah baik.
3. Ide cerita dalam karya tari ini berangkat dari kejadian bencana alam tsunami yang
terjadi di Aceh, dan coba diterjemahkan penata tari dalam bahasa gerak secara
simbolik, sebagai upaya agar kejadian ini bisa memberi pesan dan pelajaran bagi
manusia.
4. Pola, irama, dan variasi nada dalam musik iringan tari mahasiswa lebih menekankan
pada pengembangan strategi penataan nada dan bunyi dalam bentuk irama yang sudah
jadi, kemudian disusun dan dikembangkan menurut kebutuhan dan kesesuaian
koreografinya.

5. Bentuk ritem dan nada-nada musik iringan secara konseptual dan performatif
bersumber dari kesenian tradisional suku Gayo, seperti lirik, didong, kostum penari,
serta ulen-ulen yang digunakan sebagai dekoratif panggung pertunjukan.
6. Musik iringan terkonsep monotonitas dan instrumen melodis kurang maksimal
memberikan warna variatif dalam komposisi.

B. Saran

Berdasarkan beberapa kesimpulan yang telah diuraikan di atas, maka penulis
mengajukan beberapa saran yang diantaranya :
1. Proses latihan penggarapan musik iringan harus diatur agar musik iringan tari tercipta
lebih berkualitas.
2. Menjaga komunikasi dan konsultasi dengan dosen pembimbing selama proses
pernggarapan musik iringan tari, agar mendapat pengarahan dan penguatan secara
musikal dan juga performatif.
3. Melakukan latihan dan eksplorasi lebih intens agar lebih peka dalam menyusun musik
iringan dan memperkaya perbendaharaan gerakan tari.
4. Harus lebih memperhatikan unsur-unsur artistik maupun non artistik agar
menghasilkan karya yang berkualitas.
5. Menciptakan atmosfer yang kondusif antara penata tari dan penata musik selama
proses latihan hingga pagelaran karya tari selesai.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan kesenian yang terjadi di Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah
satunya adalah masuknya budaya barat yang ikut mempengaruhi perubahan serta perkembangan
seni budaya di negeri ini. Perkembangan seni tidak terlepas dari evolusi kehidupan manusia,
sebab seni tumbuh dan berkembang di tengah-tengah kehidupan manusia itu sendiri. Pada
dasarnya seni bersumber dari perasaan manusia, seperti sedih, senang, benci, marah, kecewa,
cinta atau perasaan lainnya yang berhubungan dengan naluri kita sebagai manusia yang
diwujudkan dalam bentuk sebuah karya seni. Semua perasaan itu dapat diungkapkan oleh
pencipta atau pelaku seni melalui media bunyi (suara), gerak rupa, kata-kata atau tingkah laku
secara tepat sehingga dapat diterima dan dirasakan oleh pencinta atau pengamat seni.
Seiring dengan perkembangan seni di atas, seni secara khusus mempunyai peran di dalam
kehidupan masyarakat secara luas, baik sebagai hiburan, kebutuhan religi dan adat tradisi
maupun peran-peran yang lain. Musik juga menjadi pendukung penting untuk melengkapi dan
menyempurnakan beragam bentuk dalam kelompok kesenian pada berbagai cabang seni lainnya,
misalnya musik sebagai iringan tari, musik sebagai ilustrasi pada drama, teater serta sound track
pada industri perfilman dan sebagainya. Oleh karena itu keberadaan musik merupakan sesuatu
yang integral dalam kelangsungan hidup manusia.
Sebagaimana kehidupan dan kebudayaan manusia selalu berubah, maka tujuan manusia
menciptakan karya seni seperti musik, tari dan cabang seni lainnya berganti-ganti karna karya
seni diciptakan bersama atau pribadi yang dipengaruhi oleh lingkungannya yang khas. Musik

dan tari memiliki hubungan yang kongkret, dua cabang seni tersebut seperti sepasang kekasih
dalam seni pertunjukkan. Tari akan lebih hidup bila ada iringan musik, begitu pula musik akan
terlihat menarik apabila dibarengi dengan gerakan yang mendukung penampilannya. Dalam
bentuk awalnya iringan tari datang dari si penari sendiri (internal) tetapi dalam
perkembangannya lebih lanjut iringan tari pun dibuat dari luar atau bukan penarinya (eksternal).
Dalam bentuknya yang murni, tari dan musik mampu menggugah rasa hati tanpa harus
menimbulkan asosiasi-asosiasi yang memaksa kita membuat interpretasi yang kongkret.
Menurut Sal Murgiyanto sebagian masyarakat Eropa berpendapat bahwa berbagai jenis
tontonan yang sekarang ditemui bermula pada zaman Yunani kuno, yaitu dari sebuah pesta
perayaan musim semi yang disebut dithyramb. Dalam perayaan ini dipertunjukkan tontonan tari
dan nyanyi untuk merayakan Dewa Dionysus. Mula-mula pertunjukkan dalam

pesta ini

dilakukan secara bebas dan spontan, kemudian pertunjukkan tari dan nyanyian itu disesuaikan
dengan struktur upacara yang telah tetap, dengan jalan mempertunjukkan nyanyian dan tarian
yang telah di tata atau dikomposisikan terlebih dahulu (Sal murgiyanto dalam panji 2007:20).
Berbeda dengan masyarakat Eropa (barat), di belahan bumi timur (termasuk Indonesia
yang memiliki bermacam tradisi) tari bukan lah merupakan hasil analisis penalaran. Akan tetapi,
lebih merupakan ungkapan pengalaman hidup dan emosi bersama suatu masyarakat. Selain itu,
jika di Barat orang dihargai karena prestasi individualnya, dalam alam tradisi kita kebersamaan
sering lebih diutamakan dari pada prestasi pribadi. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan jika
di Indonesia kita tidak dapat mengetahui siapa-siapa yang telah menciptakan tari saman dari
Aceh, tari Pendet dan Legong dari Bali dan sebagainya. Sebab, tarian-tarian ini memang tidak
ciptaan perorangan, tetapi lebih merupakan ungkapan emosi dan pengalaman bersama dari
masyarakat pemiliknya.

Pesatnya perkembangan musik saat ini juga dipengaruhi oleh minat masyarakat yang
antusias menekuni dan mengembangkan musik untuk iringan koreografi dan pendidikan musik
dengan

berorientasi ke masa depan. Musik sebagai bentuk ekspresi yang pantas dihargai

keberadaannya dalam dunia pendidikan, baik di sekolah maupun di lingkungan kampus harus
mendapat perhatian. Dalam rangka itu perlu di upayakan bahwa musik sebagai salah satu mata
kuliah yang sejajar dengan mata kuliah lain harus ditingkatkan, karena memberikan pengaruh
besar terhadap kemampuan berfikir manusia yang dapat diwujudkan ke dalam bentuk
pembelajaran. Musik juga dapat dipahami melalui suatu proses belajar, baik melalui pendidikan
yang ada di sekolah ataupun lingkungan kampus. Belajar dapat dipandang sebagai hasil dimana
guru/dosen
terutama melihat bentuk terakhir dari proses belajar mengajar. Untuk membina tingkah laku
belajar secara edukatif dalam interaksi, diperlukan suatu proses belajar mengajar sebagai alat
untuk mencapai tujuan. Hal ini berlaku bagi mahasiswa (belajar) baik bagi guru/dosen
(mengajar). Tujuan dari belajar tersebut adalah suatu proses perubahan dari mahasiswa untuk
dapat menjadi lebih baik.
Saat ini di jurusan Sendratasik Unimed

program studi seni musik dan seni tari

berdasarkan pengamatan peneliti telah banyak mengalami perubahan dan kemajuan di bidang
mata kuliah teori dan praktek jika di bandingkan tahun- tahun sebelumnya. Sebagai salah satu
contoh dalam hal mata kuliah musik koreografi yang berhubungan langsung dengan mata kuliah
koreografi. Dimana mata kuliah ini mengemas materi teori dan praktek yang saling bersinergi
dalam proses perkuliahan. Bagaimanakah proses penggarapan musik koreografi sebagai musik
iringan pada mata kuliah koreografi akan menjadi salah satu masalah yang akan dilihat dalam
pembahasan nantinya.

Dalam konteks musik sebagai pengiring atau membantu dalam menguatkan ekspresi
(penjiwaan) dalam karya tari, tidak berarti keberadaannya tidak penting. Karena kelihatannya
dalam praktek, perpaduan antara musik dan tari adalah suatu kesatuan yang utuh dan akan
memberikan dampak terhadap pertunjukannya. Jadi bagaimanakah bentuk komposisi musik
iringan pada karya tari mahasiswa juga akan menjadi tinjauan dalam penelitian nantinya.
Perincian lebih lanjut, peneliti juga akan meninjau proses penyajian musik koreografi
yang dikemas dalam bentuk pagelaran karya tari, sekaligus sebagai ujian final mahasiswa hasil
proses pembelajaran dan penggarapan musik iringan tari selama satu semester, serta sejauh mana
kontribusi musik iringan tari berpengaruh terhadap karya tari mahasiswa sebagai parameter
dalam menilai kepekaan mahasiswa dalam menyusun musik iringan tari sesuai dengan
kebutuhan koreografinya.
Berdasarkan Fenomena yang terjadi, peneliti tertarik dengan beberapa hal yang terjadi
dalam proses perjalanan mata kuliah yang telah menghasilkan banyak Prodak pertunjukan musik
dan tari. Untuk itu penulis sangat ingin melakukan penelitian dengan judul “ Analisa Musik
Iringan Tari Pada Mata Kuliah Koreografi di Jurusan Sendratasik Unimed Tahun Ajaran
2008 – 2010 ”

B. Identifikasi Masalah
Dari uraian yang terdapat pada latar belakang masalah, maka permasalahan dalam
penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut :
1. Bagaimana bentuk penyajian mata kuliah musik koreografi sebagai musik iringan tari
pada mata kuliah koreografi?
2. Bagaimana bentuk komposisi musik iringan tari pada karya tari mahasiswa?

3. Bagaimana proses penggarapan komposisi musik iringan tari pada karya tari mahasiswa?
4. Bagaimana kontribusi musik iringan tari pada mata kuliah koreografi?
5. Bagaimana sarana dan prasarana jurusan Sendratasik pada mata kuliah musik koreografi?

C. Pembatasan Masalah
Pada prinsipnya sebuah masalah yang terlalu umum dan luas, relatif tidak dapat dipakai,
karena tidak jelas batas-batas masalahnya. Hal ini sesuai dengan pendapat Hariwijaya (2008:47)
yang menyatakan bahwa: “Sempitkanlah ruang lingkup penelitian anda, agar anda bias berbicara
banyak dari suatu bahasan yang sempit.” Oleh karena itu peneliti perlu membuat pembatasan
masalah yang terbatas pada kajian yang mencakup :
1.

Bagaimana proses penggarapan musik iringan tari?

2. Bagaimana bentuk komposisi musik iringan tari pada karya tari mahasiswa?
3. Bagaimana bentuk penyajian musik koreografi sebagai musik iringan tari pada mata kuliah
koreografi?

D. Perumusan Masalah
Perumusan masalah merupakan fokus sebuah penelitian yang akan dikaji. Mengingat
sebuah penelitian merupakan upaya untuk menemukan jawaban pertanyaan, maka sebuah
pertanyaan perlu dirumuskan dengan baik. Oleh karena itu, maka permasalahan dalam penelitian
ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
Bagaimanakah proses penggarapan, bentuk komposisi, serta bentuk penyajian musik
iringan tari pada karya tari mahasiswa dalam mata kuliah koreografi.

E. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan tentang proses penggarapan musik koreografi
sebagai musik iringan tari.
2. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan tentang bentuk komposisi musik iringan tari
karya mahasiswa.
3. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan tentang bentuk penyajian musik koreografi.
4. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan kontribusi musik iringan tari pada mata kuliah
koreografi.
F. Manfaat Penelitian
Menurut Hariwijaya (2008:50) yang mengatakan bahwa: ” Manfaat penelitian adalah apa
yang diharapkan dari hasil penelitian tersebut, dalam hal ini mencakup dua hal, yakni kegunaan
dalam pengembangan ilmu dan manfaat di bidang praktik.” Berdasarkan pendapat tersebut, maka
manfaat penelitian merupakan hal-hal yang diharapkan dari hasil penelitian dalam hal
pengembangan ilmu dan praktik. Setelah penelitian ini di rampungkan, diharapkan dapat
memberi manfaat sebagai berikut :
1. Manfaat Teoretis
a) Sebagai salah satu sumber yang dapat dijadikan acuan dalam penelitian sejenis.
b) Sebagai referensi bagi mahasiswa Sendratasik dalam memahami dan mengembangkan
bentuk analisa musik iringan tari.
c) Menambah wawasan peneliti dalam rangka menuangkan gagasan kedalam karya tulis
dalam bentuk skripsi.

2. Manfaat Praktis
a) Sebagai Sumber masukan dalam mata kuliah musik iringan tari.
b) Sebagai sumber inspiratif dalam proses penggarapan musik iringan tari.
c) Sebagai bahan perbandingan dalam komposisi karya musik iringan tari.

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 1996. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
PT. Rineka Cipta.
Ali, Muhammad. 1987. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Alami
Chaplin, CP. 1989. Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta : Rajawali Press
Djohan dan Sloboda. 2005. Psikologi Musik. Yogyakarta : Penerbit Baik
Maeryaeni. 2005. Metode Penelitian Kebudayaan. Jakarta: Bumi Aksara
Nazir, Mohamad. 2005. Metode Penelitian.Bogor: Ghalia Indonesia
Poerwadarminta, W.J.S. 1984. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: PN Balai
Pustaka
Prier, Karl Edmund. 2009. Kamus Musik. Yogyakarta: Percetakan Rejeki Yogyakarta
Sal Murgiyanto 2002. Kritik Tari : Bekal dan Kemampuan Dasar. Jakarta:
Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia.
_____________, 1983. Koreografi: Pengetahuan Dasar Komposisi Tari. Jakarta:
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan.
Soedarsono, R.M. 1998. Seni Pertunjukan Indonesia di Era Globalisasi. Jakarta:
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan
Soekarno, Ari. 2002. Buku Pintar Musik. Jakarta: Inovasi
Suroso Panji, 2007. Kompilasi Materi Musik dan Koreografi. Medan: Bahan Ajar
Wikipedia, the free encyclopedia
http://id.wikipedia.org/wiki/analisa
http://id.wikipedia.org/wiki/koreografi
http://id.wikipedia.org/wiki/komposisi-musik