TINJAUAN PENCIPTAAN MUSIK IRINGAN TARI PADA GRUP MUSIK METRONOM MEDAN.

TINJAUAN PENCIPTAAN MUSIK IRINGAN TARI
PADA GRUP MUSIK METRONOM MEDAN

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian
Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

MARISA MARPAUNG
NIM 081222510061

JURUSAN SENDRATASIK
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2013

ABSTRAK
MARISA MARPAUNG, NIM. 081222510061. Tinjauan Penciptaan Musik Iringan Tari
Pada Grup Musik Metronom Medan. Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri
Medan. 2013.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses penciptaan komposisi musik yang
diperuntukkan sebagai iringan tari yang dilakukan oleh grup musik Metronom Medan,
sehingga dapat diketahui peranan dan fungsi musik dalam sebuah komposisi tari.
Penelitian ini berdasarkan pada landasan teoritis yang menjelaskan pengertian dari tinjauan,
penciptaan, musik iringan, tari, musik iringan tari serta keberadaan grup musik Metronom
Medan yang kemudian dianalisis secara sistematis untuk memperdalam atau
menginterpretasi data secara spesifik dalam rangka menjawab pertanyaan penelitian.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskrptif kualitatif. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh anggota grup musik Metronom Medan yang berjumlah 11 orang
yang sekaligus dijadikan sebagai sampel penelitian. Pengumpulan data dilakukan melalui
studi pustaka, observasi, wawancara,dan dokumentasi. Setelah data-data dikumpulkan dari
lokasi penelitian, kemudian peneliti melakukan analisis untuk menjawab seluruh pertanyaan
penelitian yang terdapat pada pembatasan masalah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perpaduan antara musik dan tari adalah suatu kesatuan
yang memberi dampak terhadap pertunjukannya yang memiliki sentuhan-sentuhan emosi
terhadap audiens atau penonton. Musik memberi efek kekuatan atau tenaga dalam
menghasilkan kekuatan suasana di dalam gerak tari. Dalam proses pengkomposisian,
komposer dan koreografer terlebih dahulu berdiskusi yang menyangkut isi dan makna tari
sehingga komposer dapat menentukan bentuk keseluruhan komposisi musik yang
menyangkut ritme, melodi, harmoni, dan ragam alat musik yang digunakan. Dalam proses

penciptaan, komposer juga melakukan diskusi pada musisi atau anggota kelompok musik
Metronom Medan sehingga ditemukan hasil yang sesuai dengan komposisi tari.

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Tuhan Yesus Kristus, karena atas
berkat-Nya peneliti dapat menyelesaikan rangkaian penelitian hingga mendeskripsikannya
dalam bentuk skripsi.
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Seni Musik Jurusan Seni Drama, Tari dan
Musik, Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan dengan judul “Tinjauan
Penciptaan Musik Iringan Tari Pada Grup Musik Metronom Medan”.
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si, selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Ibu Dr. Isda Pramuniati, M.Hum, selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas
Negeri Medan.
3. Ibu Dra. Tuty Rahayu, M.Si. selaku Ketua Jurusan Sendratasik FBS UNIMED.
4. Ibu Uyuni Widiastuti,M.Pd. sebagai Dosen Pembimbing I yang telah banyak memberi
arahan yang menyangkut materi dan teknik penulisan ilmiah.
5. Bapak Panji Suroso, S.Pd, M.Si. selaku Ketua Program Studi Seni Musik Jurusan
Sendratasik FBS UNIMED dan menjadi Dosen Pembimbing II dalam penyelesaian karya
ilmiah ini.

6. Seluruh Bapak dan ibu dosen Jurusan Pendidikan Sendratasik FBS UNIMED yang telah
banyak memberi sumbangan ilmunya selama masa perkuliahan.
7. Bapak Irma sebagai pimpinan grup musik Metronom Medan yang telah memberi izin
penelitian dan kesediaannya sebagai Narasumber yang memberi penjelasan terkait dengan
pengkomposisian musik untuk iringan tari.
8. Teristimewa buat orangtua saya Bapak Toga Marpaung dan Ibunda Shinta Maharani yang
sangat saya kasihi yang telah memberikan doa, semangat serta moril untuk penyelesaian
skripsi saya ini.
9. Terimakasih juga buat rekan dan teman-teman seperjuangan di Seni Musik ’08 yang tidak
akan terlupakan, seluruh mahasiswa SENDRATASIK, khususnya: Ummi, Dwi, Indra,
Ilham, B’Amru (yang tetap stand-bye walaupun buat kesal), B’Icank.
10. Terimakasih buat yang terkasih yang selalu ada didalam hati tetap setia untuk menemani
dan memberikan semangat serta doa, kalian berdua always and forever in my heart,Miss
U….
Penulis menyadari bahwa skripsi ini belumlah sempurna adanya. Disana-sini mungkin
masih dijumpai kelemahan baik dari segi materi, bentuk, sistematika dan juga ejaan. Oleh
karena itu, penulis mengharapakan saran dan kritik yang membangun untuk
menyempurnakannya. Akhir kata, penulis mengucapkan terimakasih.

Medan, 20 Februari 2013

Penulis,

MARISA MARPAUNG
NIM. 081222510061

DAFTAR ISI
ABSTRAK ......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ vii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ viii

BAB I. PENDAHULUAN ............................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................................. 5
C. Pembatasan Masalah ................................................................................. 5
D. Perumusan Masalah................................................................................... 5
E. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 6
F. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 6


BAB II. LANDASAN TEORITIS ................................................. 7
A. Landasan Teoritis ..................................................................................... 7
1. Pengertian Tinjauan.............................................................................. 7
2. Pengertian Penciptaan .......................................................................... 8
3. Pengertian Musik.................................................................................. 9
a. Ritme............................................................................................... 12
b. Melodi............................................................................................. 14
c. Harmoni .......................................................................................... 15
4. PengertianTari ..................................................................................... 16
5. Pengertian Musik Iringan Tari ............................................................ 19

a. Pemilihan Iringan Tari .................................................................... 19
b. Menyusun Tari dan Iringan ............................................................ 20
c. Menyusun Iringan Sebelum Tarian................................................. 21
d. Iringan Tari Dari Bentuk Musik Yang Ada .................................... 22
e. Keberadaan Grup Musik Metronom Medan ................................... 23
B. Kerangka Konseptual .............................................................................. 24

BAB III. METODE PENELITIAN ............................................. 26
A. Metode Penelitian .................................................................................... 26

B. Lokasi dan Waktu Penelitian................................................................... 27
C. Populasi Dan Sampel................................................................................ 28
1. Populasi ............................................................................................. 28
2. Sampel ............................................................................................... 28
D. Teknik Pengumpulan Data ....................................................................... 29
1. Studi Kepustakaan ............................................................................. 29
2. Observasi ........................................................................................... 32
3. Wawancara ........................................................................................ 33
4. Dokumentasi ...................................................................................... 33
E. Teknik Analisis Data ................................................................................ 34

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN...................................... 36
A. Keberadaan Musik Iringan Dalam Pertunjukan Tari ............................... 36
B. Peranan Musik Iringan Dalam Grup Musik Metronom ........................... 42
C. Proses Penciptaan Musik Iringan Tari Oleh Grup Musik Metronom....... 46

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ....................................... 56
A. Kesimpulan............................................................................................... 56
B. Saran ......................................................................................................... 57
DAFTAR PUSTAKA

Daftar Lampiran

DAFTAR GAMBAR
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar

4.1 Pergelaran Tari Etnik ..................................................................... 38
4.2 Pergelaran Tari Klosal .................................................................... 44
4.3 Diskusi dan Proses Komposisi ....................................................... 49
4.4 Pelaksanaan Latihan Bersama ........................................................ 50
4.5 Tari Klosal Multi Etnik .................................................................. 52

DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Lagu-lagu Daerah Sumatera Utara ...................................................... 48

i


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Proses realisasi karya seni bersumber pada perasaan yang
merupakan bentuk ungkapan atau ekspresi keindahan. Setiap karya seni
biasanya berawal dari ide atau gagasan berdasarkan ragam pengalaman.
Gagasan itu terungkap dalam suatu ujud karya seni sesuai dengan media
atau sarana yang digunakan oleh seorang seniman dalam berkarya.
Dalam proses realisasi ekspresi berkesenian, seniman cenderung
mempertimbangkan hal-hal yang dapat menentukan kualitas atau mutu
karyanya yang menyangkut beebrapa unsur seperti, unsur teknis, tingkat
kehalusan, estetika atau kaidah keindahan. Cabang seni dapat diketahui
dari media yang digunakan oleh seniman dalam mengekspresikan rasa seni
yang dimiliki. Media seni adalah sarana atau wadah sebagai substansi
yang digunakan untuk berekspresi. Media seni terdiri dari: rupa, suara
(bunyi), dan gerak tubuh. Dengan ketiga media tersebut, terbentuklah
beberapa cabang seni yaitu, seni rupa, seni musik, seni tari, seni teater,
film, dan seni sastra.
Dalam seni musik, bunyi, suara atau nada merupakan media yang

digunakan oleh seniman dalam mengekspresikan ide-ide musikalnya. Oleh
karena itu musik merupakan hasil karya manusia dimana setiap bunyi atau
nada-nada yang terdapat dalam sebuah komposisi musik merupakan

1

2

perwujudan dari ide berupa pengalaman kehidupan dari komposernya.
Bunyi yang dimaksud adalah keseluruhan bunyi termasuk bunyi benda
atau bunyi suara alam yang digunakan dengan sengaja secara musical
untuk mewujudkan sebuah ide, dalam upaya menggambarkan suasana
tertentu dalam sebuah komposisi musik.
Konsep kreativitas ini pada akhirnya akan melahirkan ragam musik atau lagu-lagu
sepanjang perjalanan sejarah kebudayaan.
Musik merupakan salah satu karya seni yang dihasilkan oleh manusia yang
melakukan aktivitas bermusik seperti membuat komposisi musik, membuat
aransemen, dan memainkan atau menampilkan karya-karya musik tersebut di
hadapan audiens. Pada tahap perkembangan selanjutnya, perpaduan antara musik
dengan ragam kesenian lain seperti pada seni tari sebagai bagian dari seni

pertunjukan, merupakan sesuatu yang lazim dimana musik berperan sebagai salah
satu unsur yang dapat membuat sebuah pertunjukan tari menjadi lebih menarik.
Ketika musik disandingkan dengan seni tari, maka musik akan berperan sebagai
pengatur ritme atau irama sesuai dengan tempo dan suasana yang akan
digambarkan dalam sebuah pergelaran tari. Artinya musik menjadi bagian yang
integral dari seni tari.
Dalam seni tari, media yang digunakan adalah gerak tubuh manusia. Gerak
tubuh manusia dipakai untuk mengungkapkan ide-ide, perasaan, dan pengalaman
sang seniman kepada orang lain. Ciri khas gerak tari adalah gerak yang sudah
diolah dari aspek tenaga, ruang, dan waktu. Ada dua jenis tari, yakni tari

3

tradisional dan tari non-tradisional. Hal yang termasuk tari tradisional Indonesia
adalah tari primitif, tari rakyat, dan tari klasik. Ketiga jenis tari ini tujuan upacara,
hiburan, dan tontonan. Sedangkan yang termasuk dalam jenis tari non-tradisional
adalah tari kreasi baru, tari modern, dan tari kontemporer. Ciri khas tari kreasi
baru adalah tari tradisional yang diperbaharui. Ciri khas tari modern dan tari
kontemporer adalah penemuan baru dalam hal tema, bentuk, dan penyajian tari.
Secara sederhana peranan musik iringan untuk tari dapat diartikan sebagai

pendamping tari dengan maksud agar suasana pergelaran tari dapat terujud sesuai
dengan suasana yang diinginkan oleh penata tari (koreografer). Pada masa
sekarang penampilan sebuah komposisi tari tidak terlepas dari penyajian musik,
karena antara tari dan musik iringan merupakan satu kesatuan dalam sebuah
paket pertunjukan. Aktivitas sebagai komposer atau penata musik iringan untuk
kebutuhan tari pada masa sekarang telah menjadi sebuah profesi yang perlu
dicermati karena setiap koreografer sangat menginginkan musik iringan yang
tepat sebagai bagian yang sangat mendukung dalam sebuah pergelaran tari.
Tari adalah salah satu jenis seni yang menitik beratkan pada gerakan yang
indah. Gerakan-gerakan tari pada umumnya berasal dari gerak sehari-hari yang
diolah sedemikian rupa sehingga menjadi gerakan indah. Namun ada juga
gerakan-gerakan tanpa makna. Komposisi tari tidak sekadar mengandalkan gerak,
melainkan juga membutuhkan iringan, kostum, dan properti yang akan
mendukung keindahan pertunjukan tari. Kerjasama antara seniman musik dengan
seniman tari merupakan sesuatu yang lazim. Dalam konteks tari, perpaduan kedua
cabang seni ini merupakan sebuah tuntutan akan perkembangan rasa estetis,

4

termasuk perpaduan tari dengan seni rupa dalam hal kelengkapan properti dan
setting panggung.
Pengamatan sementara yang peneliti lakukan di Medan khususnya di
Taman Budaya Sumatera Utara sebagai pusat berbagai sanggar seni, terdapat
beberapa grup musik yang selalu bekerjasama dengan para seniman tari yang giat
dalam penciptaan ragam tarian. Dalam hal ini peneliti telah melihat proses
kerjasama dalam bentuk penciptaan komposisi musik untuk melengkapi
keberadaan dari sebuah komposisi tari. Dalam konteks penciptaan musik sebagai
musik iringan tari telah biasa dilakukan oleh kelompok/grup musik yang ada di
TBSU Medan. Salah satu di antaranya adalah grup musik Metronom Medan. Grup
musik ini merupakan salah satu grup musik yang konsentrasi pada musik
tradisional Sumatera Utara. Namun demikian juga terbuka untuk menjalin
kerjasama dengan jenis kesenian lainnya seperti seni tari dalam rangka
pengkomposisian musik iringan tari.
Provinsi Sumatera Utara sangat kaya dengan wacana sosiokultural, karena
menyimpan ragam khazanah kesenian dan tradisi musik yang berbeda-beda sesuai
dengan tradisi yang hidup dan berkembang pada masing-masing etnik. Tradisi
berkesenian tersebut muncul dari sebuah proses evolusi kultural yang panjang.
Sumatera Utara terdiri dari sejumlah etnik yang setidaknya mencakup; Melayu,
Batak Toba, Karo, Simalungun, Mandailing, Angkola, Pakpak-Dairi, Nias, dan
Pesisir. Masing-masing etnik tersebut memiliki ragam kesenian tradisional yang
mencakup seni musik, rupa, tari, dan seni sastra, dimana keberadaan masing-

5

masing cabang seni berkaitan dengan siklus kehidupan etnik tertentu baik dari
aspek sistem religi, adat-istiadat, maupun sebagai sarana hiburan rakyat.
Pengamatan sementara yang peneliti lakukan menunjukkan bahwa dalam
pelaksanaan latihan, grup musik Metronom Medan selalu melatih ragam reportoar
(lagu-lagu) yang berasal dari ragam etnik Sumatera Utara sebagaimana
dikemukakan di atas secara teratur dan terjadual. Mengingat grup musik ini selalu
diundang untuk mengisi berbagai acara seperti: festival seni, pesta perkawinan
atau acara tertentu di instansi pemerintah atau swasta, maka sebuah keharusan
untuk melakukan latihan secara rutin. Di sisi lain ada kalanya grup musik ini
melakukan kerjasama dengan seniman tari untuk menciptakan komposisi musik
sesuai dengan kebutuhan komposisi tari yang diciptakan oleh koreografer.
Dalam proses penciptaan musik untuk iringan tari, penentuan atau
pemilihan irama, termasuk penentuan alat-alat musik, cenderung ditentukan oleh
koreografer. Kemudian berdasarkan kesepakatan itu barulah musisi grup musik
Metronom Medan berupaya untuk membuat komposisi musik sesuai dengan tema
atau suasana yang diinginkan pada komposisi tari.
Dalam hal ini peneliti merasa tertarik untuk melihat dari dekat proses
penciptaan musik yang diperuntukkan sebagai musik iringan untuk komposisi tari
kreatif yang ditampilkan secara klosal. Oleh karena itu pada kesempatan ini
peneliti memilih judul, “Tinjauan Penciptaan Musik Iringan Tari Pada Grup
Musik Metronom Medan”.

6

B. Identifikasi Masalah
Dari uraian yang terdapat pada latar belakang masalah, maka
permasalahan dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut :
1. Bagaimana perkembangan penciptaan musik di Medan?
2. Bagaimana keberadaan musik dalam pertunjukan tari di Medan?
3. Bagaimana peranan musik iringan dalam pertunjukan tari yang diciptakan
oleh kelompok musik Metronom Medan?
4. Bagaimana proses penciptaan musik iringan yang diperuntukkan sebagai
musik iringan tari yang dilakukan oleh grup musik Metronom Medan?

C. Pembatasan Masalah
Sebagaimana uraian pada latar belakang masalah dan identifikasi masalah,
maka permasalahan dalam penelitian ini terbatas pada hal-hal :
1. Bagaimanakah keberadaan musik dalam pertunjukan tari di Medan?
2. Bagaimanakah peranan musik iringan dalam pertunjukan tari yang
diciptakan oleh kelompok musik Metronom Medan?
3. Bagaimanakah proses penciptaan musik iringan yang diperuntukkan
sebagai musik iringan tari yang dilakukan oleh grup musik Metronom
Medan?

7

D. Perumusan Masalah
Dalam sebuah penelitian, rumusan masalah merupakan sebuah jabaran
detail fokus penelitian yang akan digarap. Sebab proses penelitian akan senantiasa
berfokus pada butir-butir masalah sebagaimana telah dirumuskan. Oleh karena itu
permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
“Bagaimanakah penciptaan musik iringan tari pada grup musik Metronom
Medan?”

E. Tujuan Penelitian
Pada umumnya sebuah kegiatan penelitian berorientasi kepada tujuan
tertentu. Dengan demikian maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini
adalah :
1. Untuk mengetahui keberadaan musik dalam pertunjukan tari di Medan.
2. Untuk mengetahui peranan musik iringan dalam pertunjukan tari yang
diciptakan oleh kelompok musik Metronom Medan.
3. Untuk mendeskripsikan proses penciptaan musik iringan tari yang
dilakukan oleh grup musik Metronom Medan.

F. Manfaat Penelitian
Setelah penelitian ini diselesaikan, diharapkan dapat memberi manfaat
sebagai berikut :

8

1. Sebagai masukan bagi peneliti dalam menambah pengetahuan dan
wawasan mengenai penciptaan musik iringan pertunjukan tari.
2. Sebagai bahan referensi bagi calon komposer dalam membuat komposisi
musik iringan untuk tari.
3. Sebagai bahan referensi dan acuan bagi peneliti berikutnya yang memiliki
keterkaitan dengan topik penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA
Banoe, Pono. 1984. Harmoni. Jakarta : Pustaka Baru.
Bungin, Burhan HM. 2010. Penelitian Kualitatif. Jakarta : Kencana Prenada
Media Grup.
Cholid, Naburko. 2005. Metodologi Penelitian. Jakarta : Bumi Aksara.
Edwin H, Harpan, 2008. Keberadaan Musik Ilustrasi Sandiwara Radio di RRI.
Fakultas Bahasa Dan Seni. Universitas Negeri Medan.
Maleong, J Lexy. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja
Rosdakarya.
Maryaeni. 2005. Metode Penelitian Kebudayaan. Jakarta : Bumi Aksara.
Miles, B. Matthew dan Huberman., A.Michael. 1992. Analisis Data Kualitatif.
Jakarta : UI-PRESS. Media.
Nurwani. 2007. Pengetahuan Tari. Medan : Universitas Negeri Medan.
Pusat Pembinaan Bahasa 2010. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai
Pustaka.
Situmorang, Jila YH. 2008. Peranan Musik latar Terhadap Kinerja Pegawai
Bank Sumut Medan. Medan: Fakultas Bahasa Dan Seni.
Universitas Negeri Medan.
Susi, Gustina. 2005. Pendidikan Musik Kreatif : Alternatif Model Pembelajaran
Musik di Sekolah. Dalam Jurnal Seni Musik , Vol. 2 No.2.
Tangerang : Jurusan Musik – Fakultas Ilmu Seni UPH.
Situmorang, Marlita. 2008. Peranan Musik Dalam Seni Pertunjukan Teater Di
Taman Budaya Sumatra Utara. Fakultas Bahasa dan Seni.
Universitas Negeri Medan.
Sihombing, Ribka Debora.2008. Pengajaran Menciptakan Melodi Lagu Siswa
Kelas XII di SMU Parulian 2 Medan. Fakultas Bahasa dan Seni.
Universitas Negeri Medan.
Saaba, Yulivan. 2003. Komputer Sebagai Alat Bantu Dalam Proses Penciptaan
Komposisi Karya Musik.Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas
Negeri Medan.

Sugiyono.2008. Pendekatan Kualitatif. Jakarta : Bumi Aksara.
Tambajong, Japi. 1992. Ensiklopedi Musik Jilid 1. Jakarta : Cipta Adi Pustaka.
Sumber Internet:
Ekaliani, Ni Wayan. 2012 Musik Iringan Tari. ://www.erapasifik.asia/2012/06
/musik-iringan-tari.html.
Massofa. 2008. Pengetahuan Dasar Tari http://massofa.wordpress.com/2008
/03/18/pengetahuan-dasar-tari/