PERAN PEREMPUAN BERPERAN GANDA TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR ANAK : Studi deskriptif di kecamatan antapani bandung.
PERAN PEREMPUAN BERPERAN GANDA TERHADAP PEMENUHAN
KEBUTUHAN DASAR ANAK
(StudiDeskriptif di KecamatanAntapani Bandung)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi sebagian
dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Sosiologi
Oleh
Nur Hari Pratiwi
1001447
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2014
PERAN PEREMPUAN BERPERAN GANDA TERHADAP PEMENUHAN
KEBUTUHAN DASAR ANAK
(StudiDeskriptif di KecamatanAntapani Bandung)
Oleh
Nur Hari Pratiwi
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
© Nur Hari Pratiwi 2014
Universitas Pendidikan Indonesia
Oktober 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,
Dengan dicetak ulang, difoto copy, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis
NUR HARI PRATIWI
PERAN PEREMPUAN BERPERAN GANDA TERHADAP PEMENUHAN
KEBUTUHAN DASAR ANAK
(StudiDeskriptif di KecamatanAntapani Bandung)
Disetujui dan disahkan oleh pembimbing:
Pembimbing I
Dr. Yadi Ruyadi, M.Si
NIP. 19620516198903 1 002
Pembimbing II
Siti Nurbayani K, S.Pd., M.Si
NIP. 19700711 199403 2 001
Mengetahui
Ketua Program Studi Pendidikan Sosiologi
Siti Komariah, M. Si., Ph.D.
NIP 196804031991032002
ABSTRAK
Peran Perempuan Berperan Ganda terhadap Pemenuhan Kebutuhan
Dasar Anak
Nur Hari Pratiwi
Bekerja merupakan hak dasar setiap manusia. Dengan bekerja manusia dapat
memperoleh penghasilan dan dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Pada
umumnya ayah memegang peran publik dan ibu memegang peran domestik.
Lambat laun seiring dengan perkembangan zaman, perempuan tidak lagi berkutat
dalam ranah domestik tetapi juga merambah ranah publik. Fenomena yang sangat
mudah kita jumpai di kota-kota besar yaitu fenomena perempuan bekerja,
fenomena perempuan bekerja memiliki konsekuensi logis akan memiliki peran
ganda, dimana dilain sisi dia berperan sebagai ibu rumah tangga dan sisi lain
menjalankan peranannya dalam pekerjaannya. Fenomena perempuan yang
berkarir di luar rumah tidaklah memiliki banyak dampak negatif, namun bagi ibu
yang telah memiliki anak, bekerja diluar rumah menimbulkan persoalan
tersendiri.
Tujuan penelitian ini adalah untuk : mengetahui bagaimana peran perempuan
berperan ganda terhadap pemenuhan kebutuhan dasar anak yakni kebutuhan fisik,
psikis, dan spiritual. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dianalisis
secara kualitatif, dengan teknik pengumpulan data berupa: Observasi, wawancara,
studi literatur dan metode dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
sebagian besar perempuan berperan ganda dapat menjalankan peranan gandanya
dengan baik serta dapat memenuhi kebutuhan dasar anaknya, meskipun tidak
seluruh kebutuhan dapat terpenuhi.Terdapat informan yang cenderung memilih
peranan publiknya, dan tidak menjalankan peran domestiknya dengan baik
dikarenakan kondisi pekerjaan yang tidak mendukung, seperti jam kerja yang
panjang, lembur, menimbulkan stres dan tidak adanya otonomi dalam pekerjaan,
cenderung akan lebih menyulitkan dirumah dan memberikan pola pengasuhan
yang kurang efektif serta cenderung tidak dapat menjalankan peranan
domestiknya dengan baik dari pada orang tua dengan kondisi pekerjaan yang
lebih baik. Rekomendasi ditujukan kepada berbagai pihak diantaranya bagi:
perempuan bekerja, perempuan bekerja yang memiliki anak, masyarakat luas dan
peneliti selanjutnya.
Kata Kunci: Peran, Peran ganda perempuan, Peran domestik, Pemenuhan
Kebutuhan dasar anak.
Nur Hari Pratiwi,2014
PERAN PEREMPUAN BERPERAN GANDA TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR ANAK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
Dual Role of Women Serve on Children Basic Needs
Fulfillmet
NurHariPratiwi
Work is a fundamental right of every human being. By working people can earn
and be able to meet their needs. In general, the father holds public roles and
mother holds domestic role. Gradually, along with the times, women are no longer
struggle in the domestic sphere but also extend the public domain. The
phenomenon that is very easy to be encountered in the big cities, namely the
phenomenon of women’s work. The phenomenon of working women has a logical
consequence, it will have a dual role which on one side her role is as a housewife
and the other side is an employee. The phenomenon of women that has a career
outside their home does not have many negative effect, but for women who have
children working outside their home raises its own problems.
The purpose of this study was: to determine owte role of dual women’s dual role
on the children basicneeds fulfillment of the child’s physical, psychological and
spiritual needs. This study is a descriptive study that was analyzed qualitatively,
with data collection techniques such as: observation, interviews, literature and
documentation method. The results showed that most women can run a double
play in dual roles well and can fulfill the basic needs of their children, although
not all needs can be fulfilled. There was a participant who tend to choose her
public role and does not run properly her domestic role because of theunfavorable
working condition such as long working hours, overtime, stress and lack of
autonomy at work, tend to be more difficult for home and provide a less effective
parenting and tend to be able to their domestic role, compared with parents with
better working conditions. Recommendations are addressed to various parties
including: working women, working women who have a children, the wider
community and further researchers.
Keywords: Role, dual role of women, domestic role, children basic needs
fulfillment.
Nur Hari Pratiwi,2014
PERAN PEREMPUAN BERPERAN GANDA TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR ANAK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
ABSTRAK ........................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
UCAPAN TERIMAKASIH ................................................................................... iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A.LATAR BELAKANG PENELITIAN..................................................... 1
B.IDENTIFIKASI MASALAH PENELITIAN .......................................... 9
C.RUMUSAN MASALAH PENELITIAN ................................................ 9
D.TUJUAN PENELITIAN ........................................................................ 10
E.MANFAAT PENELITIAN .................................................................... 10
F.STRUKTUR ORGANISASI SKIRPSI .................................................... 11
BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................................. 13
A.KONSEP PEREMPUAN ....................................................................... 13
B.KONSEP KELUARGA ......................................................................... 14
C.TEORI PERAN ...................................................................................... 19
D.KONSEP PEREMPUAN BERPERAN GANDA ................................... 26
E.KONSEP KEBUTUHAN DASAR ......................................................... 31
F.KONSEP REMAJA ................................................................................ 36
G.PENELITIAN TERDAHULU ............................................................... 42
BAB III METODE PENELITIAN ...................................................................... ...43
A.METODE DAN DESAIN PENELITIAN ............................................... 43
B.LOKASI PENELITIAN.......................................................................... 44
C.DEFINISI OPERASIONAL ................................................................... 45
D.INSTRUMEN PENELITIAN ................................................................. 46
E.SUBJEK PENELITIAN .......................................................................... 47
F.TEKNIK PENGUMPULAN DATA........................................................ 48
F.TEKNIK PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA ............................... 51
Nur Hari Pratiwi,2014
PERAN PEREMPUAN BERPERAN GANDA TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR ANAK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ......................................... 54
A.HASIL PENELITIAN ............................................................................ 54
B.PEMBAHASAN ..................................................................................... 91
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 101
A.KESIMPULAN ...................................................................................... 101
B.SARAN .................................................................................................. 104
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
Nur Hari Pratiwi,2014
PERAN PEREMPUAN BERPERAN GANDA TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR ANAK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BABBIIIB
METODEBPENELITIANB
B
A.BMETODEBDANBDESAINBPENELITIANB
Pada dasarnya metode penelitian merupakan cara untuk menyimpulkan,
menyusun dan menganalisis data tentang masalah yang menjadi objek peneliti.
Metode Penelitian yang akan digunakan dalam penelitian “Peran Perempuan
Berperan Ganda dalam Pemenuhan Kebutuhan Dasar Anak yang Terjadi di
Kecamatan
Antapani
Bandung”
adalah
pendekatan
kualitatif
dengan
menggunakan metode studi kasus deskriptif. Dalam metodologi penelitian
kualitatif (Moleong, 2012, hlm.6) menyatakan bahwa:
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami
fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya
perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain secara holistik dan
dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu
konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode
alamiah.
Pendekatan Kualitatif merupakan prosedur atau tata cara penelitian yang
menghasilkan data deskriptif yang berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari
pengamatan perilaku dan objek tertentu. Pendapat lain mengenai penelitian
kualitatif, menurut Sugiyono (2013, hlm. 15) berpendapat bahwa:
Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan
pada filsafat postpositivisme, yang digunakan untuk meneliti pada kondisi
obyek yang alamiah, di mana peneliti adalah sebagai instrument kunci,
pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan
snowbaal, teknik pengumpulan data trianggulasi, analisis data bersifat
induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatiflebih menekankan makna
dari pada generalisasi.
Selanjutnya metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode deskriptif, yaitu metode yang dimasukan untuk pengukuran yang cermat
terhadap fenomena sosial tertentu.Data yang dikumpulkan adalah berupa katakata, semua yang dikumpulkan berkemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang
Nur Hari Pratiwi,2014
PERAN PEREMPUAN BERPERAN GANDA TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR ANAK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sudah diteliti. Menurut (Moleong, 2012, hlm.6) menyatakan :
Penelitian yang bersifat deskriptif bertujuan menggambarkan secara tepat
sifat-sifat suatu individu, keadaan, gejala, atau kelompok tertentu, atau
untuk menentukan frekuensi adanya hubungan tertentu antara suatu gejala
lain dalam masyarakat. Dalam hal ini mungkin sudah ada hipotesishipotesis, mungkin belum, tergantung dari sedikit-banyaknya pengetahuan
tentang masalah yang bersangkutan.
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat diartikan bahwa pendekatan
kualitatif adalah suatu pendekatan penelitian yang diuraikan dalam bentuk katakata berdasarkan subjek penelitian tertentu. Penelitian deskriptif kualitatif pada
umumnya bertujuan untuk membuat deskripsi gambaran atau pelukisan secara
sistematis, aktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar
fenomena yang akan diselidiki. Maka dari itu peneliti memilih pendekatan
kualitatif dengan metode deskriptif agar peneliti mendapatkan deskripsi gambaran
atau pelukisan secara sistematis, aktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifatsifat serta hubungan antar fenomena yang akan diselidiki yaitu fenomena
perempuan yang bekerja, khususnya peran perempuan yang bekerja dalam
pemenuhan kebutuhan dasar anak yang berada di usia remaja yang berada di
wilayah Kecamatan Antapani.
B.BLOTASIBPENELITIANB
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, maka subjek penelitian
merupakan pihak-pihak yang menjadi sasaran penelitian atau sumber yang dapat
memberikan informasi. Hal ini sesuai pernyataan Lincoln dan Guba (1M85, hlm.
200) yang menyatakan bahwa :
...pada penelitian kualitatif tidak ada sampel acak tetapi sampel bertujuan
yang dikenali dari rancangan sampel yang muncul, pemilihan sampel
secara berurutan, penyesuaian berkelanjutan dari sampel dan pemilihan
berakhir jika sudah terjadi pengulangan.
B
Menurut Sugiyono (2013, hlm.50) menyatakan bahwa “dalam penelitian
kualitatif tidak menggunakan populasi dan sampel atau subyek dinamakan
responden, tetapi sebagai narasumber, atau informan, teman, dan guru dalam
penelitian”. Subyek dalam penelitian ini yaitu keluarga yang memiliki ibu yang
Nur Hari Pratiwi,2014
PERAN PEREMPUAN BERPERAN GANDA TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR ANAK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
bekerja dan memiliki anak yang memasuki usia remaja yang bertempat tinggal di
Antapani Bandung Jawa Barat, pemilihan lokasi penelitian ini dipilih dengan
alasan Antapani merupakan wilayah yang berada di kota Bandung timur dengan
wilayah yang cukup luas dan penduduk di wilayah Antapani berasal dari berbagai
kelas sosial dengan begitu peneliti mudah sekali menemukan para pekerja dari
berbagai macam pekerjaan yang berbeda.
C.BDEFINISIBOPERASIONALBB
B
Definsi operasional merupakan unsur-unsur penelitian yang bertujuan
untuk memudahkan peneliti dalam mengukur variabel yang diteliti.
1. Peran
Menurut Gross, Mason, dan McEachen (dalam Berry, 2003, hlm. 105)
mendefinisikan peranan sebagai “seperangkat harapan-harapan yang dikenakan
pada individu yang menempati kedudukan sosial tertentu”. Maksud harapanharapan tersebut merupakan imbangan dari norma-norma sosial oleh karena itu
dapat dikatakan bahwa peranan dalam suatu masyarakat ditentukan oleh
norma-norma yang ada pada masyarakat itu sendiri. Sedangkan peran yang
dimaksud dalam penelitian ini yaitu segala hal yang dilakukan oleh ibu yang
berperan ganda untuk memenuhi kebutuhan dasar anaknya khususnya ibu yang
memiliki anak pada usia remaja.
2. Perempuan Berperan Ganda
Peran ganda menurut Kartini (dalam Trysela, 1MM4, hlm. 28) adalah peranan
perempuan dalam dua bentuk, yaitu perempuan yang berperan di bidang
domestik dan perempuan karier, yang dimaksud dengan tugas domestik adalah
perempuan yang hanya bekerja di rumah saja sebagai istri yang setia. Sesuai
dengan pernyataan sebelumnya perempuan berperan ganda yang dimaksud
dalam penelitian ini adalah perempuan yang memiliki peran ganda di mana dia
memiliki peran domestik sebagai ibu rumah tangga dirumah, sebagai istri dan
ibu bagi anaknya. Serta peran publik dia di luar sebagai perempuan karir yang
memiliki tugas serta tanggung jawab dalam pekerjaannya.
Nur Hari Pratiwi,2014
PERAN PEREMPUAN BERPERAN GANDA TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR ANAK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Kebutuhan Dasar Anak
Kebutuhan adalah sesuatu yang berwujud keinginan, kehendak, harapan atau
keadaan yang harus dipenuhi. Harus dipenuhi di sini berarti bahwa sesuatu itu
dirasakan perlu, penting atau mendesak untuk segera dipenuhi. Yang dimaksud
kebutuhan dasar anak dalam penelitian ini adalah segala kebutuhan anak pada
usia remaja yang terdiri dari kebutuhan fisik, psikis, sosial, dan spiritual.
D.BINSTRUMENBPENELITIANBBB
Dalam hal ini peneliti disebut sebagai “key instrument” atau alat
penelitian utama (Nasution, 2003, hlm. M).
Hal ini sejalan dengan pendapat
Herdiansyah (2010, hlm. 21) yang menyatakan bahwa “instrumen atau alat yang
dimaksud adalah semenjak awal hingga akhir penelitian, peneliti sendiri berfungsi
penuh atau peneliti sendiri yang terlibat aktif dalam penelitian yang dilakukan,
bukan orang lain atau asisten peneliti”. Maka dari itu peneliti berperan penting
dalam penelitian itu sendiri.
Kedudukan peneliti dalam penelitian kualitatif sangatlah rumit.Menurut
Moleong (2012, hlm. 168) menyatakan bahwa “Peneliti berperan sebagai
perencana, pelaksana pengumpulan data, analisis, penafsiran, dan pada akhirnya
sebagai pelapor hasil penelitian”.Maka dari itu peneliti tepat sekali dikatakan
sebagai instumen utama dalam penelitian, karena peneliti menjadi kunci dari
keseluruan penelitian.Selain itu hanya manusia yang dapat memahami makna
interaksi antar manusia, membaca gerak muka, menyelami perasaan dan nilai
yang
terkandung
dalam
ucapan
atau
perbuatan
responden.
Walaupun
menggunakan alat perekam atau kamera, peneliti tetap memegang peranan utama
sebagai alat penelitian.
Lincoln dan Guba (1M85, hlm.3M) menyatakan bahwa “peneliti berperan
sebagai instrument (human instrument) yang utama” yang secara penuh
mengadaptasikan diri ke dalam situasi yang dimasukinya.Human Instrument ini
dibangun atas dasar pengetahuan dan menggunakan metode yang sesuai dengan
tuntutan penelitian.
Nur Hari Pratiwi,2014
PERAN PEREMPUAN BERPERAN GANDA TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR ANAK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Maka dari itu dalam penelitian ini peneliti sangat berperan dalam
menemukan gambaran dari peran perempuan berperan ganda dalam pemenuhan
kebutuhan anak, dalam penelitian ini peneliti memiliki kedudukan sebagai
perencana, pelaksana pengumpulan data, analisis, penafsiran, dan pada akhirnya
sebagai pelapor hasil penelitian.
E.BSUBJETBPENELITIANB
Penelitian kualitatif merupakan suatu pendekatan di mana penelitian tidak
menggunakan populasi dan sampel. Subjek dalam penelitian kualitatif ditentukan
teknik sampling yang sering digunakan pada penelitian kualitatif, yaitu dengan
teknik purposive sampling dan snowball sampling. Sugiyono (2013, hlm. 300)
mengemukakan bahwa “Purposive sampling merupakan teknik pengambilan
sumber data dengan mempertibangkan banyak hal”. Pertimbangan tertentu ini,
misalnya orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita teliti
atau dia merupakan ahli atau penguasa sehingga akan memudahkan peneliti dalam
menjelajahi obyek atau situasi sosial yang diteliti. Sedangkan snowball sampling
adalah teknik di mana pengambilan sampel sumber data, yang pada awalnya
berjumlah sedikit, lama-lama menjadi besar.
Berdasarkan pengertian di atas maka peneliti menyimpulkan bahwa
subyek dalam penelitian dipilih secara selektif berdasarkan pertimbangan dan
tujuan tertentu dan dianggap dapat dipercaya untuk menjadi sumber data
berdasarkan pertimbangan untuk menemukan gambaran mengenai peran
perempuan berperan ganda terhadap pemenuhan kebutuhan dasar anak. Subyek
dalam penelitian ini adalah 5 perempuan berperan ganda dengan karakteristik
sebagai berikut:
1. Perempuan yang bekerja di luar rumah, dengan jenjang kelas sosial yang
berbeda. Menurut Kolip (2010, hlm. 10M) kelas sosial manusia didasarkan
atas kepemilikan harta benda berharga yang di dapatkan dari penghasilan
Nur Hari Pratiwi,2014
PERAN PEREMPUAN BERPERAN GANDA TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR ANAK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
seseorang, maka dari itu dapat dikelompokkan kedalam tiga kelas sosial
seperti kelas atas (uper class), kelas menengah (middle class), dan kelas
bawah (lower class).
2. Perempuan yang bekerja minimal telah bekerja di atas 5 tahun
3. Perempuan yang bekerja yang sudah memiliki anak
4. Memiliki anak pada usia remaja, dengan rentangan usia remaja menurut
Hurlock (1M80, hlm.206) adalah antara 13 hingga 21 tahun. Rentangan
usia tersebut terbagi ke dalam masa remaja awal, yaitu antara usia 13/14
tahun sampai 17 tahun dan masa remaja remaja akhir, yaitu antara 17
hingga 21 tahun.
5. Dengan kriteria memiliki anak pada usia remaja berarti usia subjek di atas
35 tahun.
E.BTETNITBPENGUMPULANBDATABBB
Teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini
merupakan cara utama peneliti untuk mendapatkan gambaran mengenai fokus
penelitian yang akan diteliti. Pengumpulan data dalam peneltian ini dilakukan
dengan beberapa cara, dengan subjek dalam penelitian ini adalah perempuan
yang telah menikah yang telah memiliki anak pada usia remaja dengan begitu
minimal pernikahan perempuan yang bersangkutan lebih dari 13 tahun dan
berdomisili di Kecamatan Antapani Bandung. Teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini melalui teknik wawancara, observasi, studi literatur dan studi
dokumentasi. Seperti yang dijelaskan oleh Bungin ( 2010 : 107) yang menyatakan
bahwa:
Berdasarkan manfaat empiris, bahwa metode pengumpulan data kualitatif
yang paling independen terhadap semua metode pengumpulan data dan
teknik analisa data adalah metode wawancara mendalam, observasi
partisipasi, bahan dokumenter, serta metode-metode baru seperti metode
bahan visual dan metode penelusuran bahan internet.
B
B
Nur Hari Pratiwi,2014
PERAN PEREMPUAN BERPERAN GANDA TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR ANAK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B
1.BWawancaraBB
Penelitian ini akan menggunakan teknik pengumpulan data melalui teknik
wawancara. Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan
itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewanwancara (interview) yang mengajukan
pertanyaan dan yang diwawancarai yang memberikan jawaban atas pertanyaan
itu. Menurut Nasution (2003, hlm.73) “tujuan wawancara adalah untuk
mengetahui apa yang terkandung dalam pikiran dan hati orang lain”. Pernyataan
ini dipertegas dengan pernyataan Lincoln dan Guba (dalam Moleong, 2012, hlm.
186) menurut pendapatnya “Maksud mengadakan wawancara yaitu untuk
mengkonstruksi mengenai orang, kejadian, organisasi, perasaan, motivasi …”
Dalam penelitian ini peneliti mengajukan pertanyaan pada informan
dengan menggunakan teknik wawancara terstruktur yaitu wawancara yang
menggunakan pedoman wawancara yang telah dibuwat sebelumnya oleh peneliti.
Dalam penelitian ini peneliti memiliki 11 informan yang terdiri dari enam
perempuan yang bekerja dan telah berumah tangga yang memiliki anak pada usia
remaja, dan lima orang anak dari masing – masing ibu yang bersangkutan. Alasan
peneliti memilih menggunakan wawancara terstruktur yaitu agar informan yang
satu dengan informan yang lain mendapat pertanyaan yang sama, selain itu
dengan menggunakan wawancara terstruktur informan akan lebih cepat tanggap
dalam menanggapi pertanyaan peneliti hal ini dikarenakan peneliti sudah
menyiapkan pertanyaan sebelumnya sehingga akan lebih tepat kepada fokus –
fokus penelitian.
2.BObservasiB
Selain teknik wawancara, dalam penelitian ini peneliti memilih tekhnik
pengumpulan data observasi. Ada beberapa alasan mengapa dalam penelitian
kualitatif observasi dimanfaatkan sebesar-besarnya seperti yang diungkapakan
Guba dan Lincolin (dalam Moleong, 2012, hlm. 174) “ Pertama, teknik
pengumpulan ini didasarkan atas pengalaman secara langsung. Kedua, teknik ini
Nur Hari Pratiwi,2014
PERAN PEREMPUAN BERPERAN GANDA TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR ANAK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
juga memungkinkan melihat dan mengamati sendiri kejadian yang sebenarnya”.
Selain itu menurut Nazir (1M88, hlm.65) “metode survey (observasi) adalah
penyelidikan yang diadakaan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala
yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual , baik tentang intitusi
sosial, ekonomi, atau politik dari suatu kelompok maupun suatu daerah”. Maka
dari itu dapat disimpulkan bahwa Observasi adalah teknik pengumpulan data
dengan melakukan pengamatan langsung terhadap subjek (partner penelitian) di
mana sehari-hari mereka berada dan biasa melakukan aktivitasnya.
Maka dari itu sebelum memilih informan peneliti melakukan observasi
dan melihat sendiri calon informannya setelah cocok dan sesuai dengan kriteria
peneliti dalam sela – sela wawancara melakukan pengamatan secara langsung
bagaimana peran perempuan yang bekerja tadi dalam pemenuhan kebutuhan dasar
anak, peneliti dapat melihat bagaimana tempat tinggal, keadaan fisik anak yang
bersangkutan, keadaan psikis maupun spiritual anak melalui pengamatan langsung
yang didapatkan dalam observasi.
3.BStudiBLiteraturB
Selain mengunakan wawancara dan observasi dalam penelitian ini peneliti
menggunakan teknik pengumpulan data berupa studi literature. Teknik ini
dilakukan dengan cara menggali dan mempelajari berbagai macam sumber buku
bacaan, dokumen pribadi, teks atau naskah, karya ilmiah, yang menunjang dalam
penelitian. Untuk menunjang penelitian ini, selain melakukan observasi atau
pengamatan langsung ke lapangan juga wawancara secara mendalam peneliti
melakukan studi literatur. Mencari tulisan-tulisan yang mendukung penelitian ini
baik yang berbentuk buku sampai artikel-artikel dari internet agar peneliti dapat
memahami penelitian ini lebih dalam.
4.BMetodeBDokumentasiB
Penelitian dengan menggunakan pendeketan kualitatif membutuhkan jenis
data primer dan sekunder. Dalam hal ini studi dokumentasi termasuk kedalam
jenis data sekunder, yakni berupa dokumen-dokumen yang dibutuhkan untuk
Nur Hari Pratiwi,2014
PERAN PEREMPUAN BERPERAN GANDA TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR ANAK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menunjang data penelitian. Seperti yang telah diungkapan oleh Moleong (2012,
hlm.161) “...dokumen sebagai sumber data yang dimanfaatkan untuk menguji,
menafsirkan atau bahkan untuk meramalkan”. Selain sumber manusia (human
resources) melalui observasi dan wawancara sumber lainnya sebagai pendukung
yaitu dokumen-dokumen tertulis yang resmi ataupun tidak resmi.
Menurut Sugiyono (2013, hlm. 32M) menjelaskan bahwa “hasil penelitian
dari observasi atau wawancara, akan lebih kredibel/ dapat dipercaya kalau
didukung oleh sejarah pribadi, kehidupan di masa kecil, di sekolah, di tempat
kerja, di masyarakat, dan autobiografi”. Peneliti mencari dokumen-dokumen yang
ada yang terkait. Agar tujuan penelitian ini dapat tercapai sehingga apapun
informasi akan diupayakan termasuk mencari dokumen sebagai bahan penunjang
dan pelengkap dalam penelitian.
F.BTETNITBPENGOLAHANBDANBANALISISBDATAB
Setelah mendapatkan data yang diperlukan dari observasi, wawancara,
studi dokumentasi, dan studi literatur, maka tahap selanjutnya adalah pengolahan
dan analisis data. Proses pengolahan dan analisis data dapat dilakukan melalui
proses menyusunan , mengkategorikan, mencari kaitan isi dari berbagai data yang
diperoleh. Data dari hasil observasi, wawancara terhadap narasumber (responden)
menggunakan pedoman penyusunan wawancara, studi dokumentasi, dan studi
literatur kemudian dikumpulkan dan disatukan, kemudian akan dijadikan sebagai
bahan acuan untuk mempermudah pengolahan dan analisis data agar menciptakan
hasil yang akurat.
Smentara itu proses analisis data yang digunakan peneliti dalam penelitian
ini adalah reduksi data, display data, verifikasi dan penarikan kesimpulan seperti
yang diungkapkan Miles dan Huberman (dalam Sugiyono, 2013, hlm.
337)menyatakan bahwa “analisis data terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi
secara bersamaan, yaitu: reduksi data, penyajian
data, dan penarikan
kesimpulan/verifikasi”. Ketiga rangkaian tersebut penulis terapkan dalam
penelitian sebagai berikut :
Nur Hari Pratiwi,2014
PERAN PEREMPUAN BERPERAN GANDA TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR ANAK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. ReduksiBDataB
Reduksi data, yaitu proses analisa data dari lapangan dalam bentuk uraian
atau laporan terperinci sebagai bahan mentah kemudian disingkatkan, direduksi,
disusun lebih sistematis, sehingga lebih mudah dikendalikan. Dalam penelitian ini
cukup banyak data yang didapatkan peneliti maka dari itu tahap reduksi sangatlah
diperlukan agar data yang telah direduksi lebih singkat dengan cara dirangkum
dengan memilah – milah data yang penting dan hasil penelitian memberi
gambaran yang lebih tajam tentang hasil pengamatan, juga mempermudah peneliti
untuk mencari kembali data yang diperoleh bila diperlukan. Dalam penelitian ini
difokuskan pada perempuan yang bekerja dalam memenui kebutuhan dasar
anaknya yang berada di usia remaja yang berdomisili di Kecamatan Antapani
Bandung dengan fokus penelitian berupa kebutuhan fisiki, psikis, dan spiritual.
2.BPenyajianBDataBB
Penyajian data merupakan langkah kedua yang dilakukan peneliti setelah
melakukan reduksi data. Penyajian data yaitu, sekumpulan informasi tersusum
yang akan memberikan gambaran penelitian secara menyeluruh, penyajian data
yang disusun secara menyeluruh. Penyajian data yang disusun secara singkat,
jelas, terperinci dan menyeluruh akan lebih memahami aspek yang diteliti.Dalam
penelitian ini setelah melakukan reduksi data peneliti melakukan penyajian data
hal ini bertujuan agar peneliti lebih mudah dalam mendapatkan gambaran yang
lebih rinci dan menyeluruh, seingga peneliti dapat lebih mudah mendapatkan alur
atau jawaban – jawaban pada fokus penelitian. Penyajian data dalam penelitian ini
dimulai dengan melakukan proses pengumpulan data yang dilakukan dengan
teknik wawancara, observasi dengan informan atau subjek penelitian sehingga
mendapatkan hasil yang akurat.
3.BTesimpulan/BVerifikasiB
Nur Hari Pratiwi,2014
PERAN PEREMPUAN BERPERAN GANDA TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR ANAK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kesimpulan atau verifikasi, yaitu upaya untuk mencari makna dari kata
yang dikumpulkan, dilakukan dengan mencari pola, tema, hubungan, persamaan,
hal-hal yang sering timbul dan sebagainya. Menurut Sugiyono (2013, hlm. MM)
menjelaskan bahwa :
Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah merupakan temuan baru
yang sebelumnya belum yang ada.Temuan dapat berupa deskripsi atau
gambaran suatu objek yang sebelumnya masih remang – remang atau
gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal
atau interaktif, hipotesis atau teori.
Dengan adanya proses pengolahan dan analisis data dengan mengunakan
tiga rangkaian ini diharapkan dapat menemukan atau menghasilkan informasi atau
temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan tersebut dapat berupa
deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih samar-samar atau
belum jelas, sehingga setelah diteliti menjadi jelas. Kesimpulan dalam penelitian
ini berupa pernyataan singkat mengenai “Peran Perempuan Berperan Ganda
dalam Pemenuhan Kebutuhan Dasar Anak” . Dengan proses pengolahan data
yang dimulai dengan pencatatan data di lapangan (data mentah) yang kemudian
direduksi, dengan memilah – milah data yang penting dan yang tidak penting.
Nur Hari Pratiwi,2014
PERAN PEREMPUAN BERPERAN GANDA TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR ANAK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BABBVB
SIMPULANBDANBREKOMENDASIB
B
B
Secara umum penelitian ini menggambarkan bagaimana peran perempuan
yang bekerja yang memiliki konsekuensi logis memiliki peran ganda terhadap
pemenuhan kebutuhan dasar anak khususnya yang memiliki anak pada usia
remaja yang bertempat tinggal di Kecamatan Antapani. Berikut ini penulis akan
menarik kesimpulan dan memberikan beberapa saran kepada pihak yang terkait,
yakni :
APBSIMPULANB
Berdasarkan hasil dan analisis penelitan yang telah penulis paparkan
sebelumnya, penulis dapat menarik kesimpulan yang didasarkan pada pertanyaan
penelitian yakni peran perempuan berperan ganda terhadap pemenuhan kebutuhan
dasar fisik anak, peran perempuan berperan ganda terhadap pemenuhan kebutuhan
dasar psikis anak, dan peran perempuan berperan ganda terhadap pemenuhan
kebutuhan dasar spiritual anak. Berdasarkan hasil wawancara dengan informan
dapat disimpulkan bahwa latar belakang pendidikan, serta penghasilan sangat
berpengaruh terhadap bagaimana perempuan atau ibu tersebut dalam menjalankan
peranannya sebagai perempuan bekerja yang memiliki tanggung jawab peran
ganda dalam pemenuhan kebutuhan dasar anak.
Dalam pemenuhan kebutuhan Fisik hampir seluruh keluarga sudah dapat
memenuhi kebuthan fisik anaknya dengan baik, namun memang tidak seluruhnya
ada salah satu ibu yang tidak dapat memenuhi kebutuhan fisik berupa kebutuhan
pangan hal ini dikarenakan ibu tersebut mengalami konflik peran yang
membuatnya memilih lebih memperhatikan pekerjaannya dibanding urusan
keluarganya, ditambah lagi pekerjaan ibu tersebut menyita pikiran dan fisik
sehingga saat pulang kerumah ibu tersebut tidak memiliki waktu yang cukup
banyak untuk keluargnya. Untuk kebutuhan fisik yang lain berupa kebutuhan
sandang, papan, pendidikan, dan kesehatan hampir seluruh ibu dapat memenuhi
kebutuhan anaknya dengan baik meskipun terjadi pergeseran peran di mana ada
Nur Hari Pratiwi,2014
PERAN PEREMPUAN BERPERAN GANDA TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR ANAK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
beberapa peran ibu yang didelegasikan kepada pembantu rumah tangga atau orang
dewasa yang membantu ibu tersebut dalam menjalankan peranannya.
Dalam pemenuhan kebutuhan psikis ada beberapa ibu yang mengalami
kendala, rata-rata karena alasan waktu. Salah satu informan memiliki masalah di
mana tidak pernah sama sekali berkomunikasi dengan anaknya kecuali pada saat
dibutuhkan, hal dikarenakan ibu tersebut mengalami beban pekerjaan yang
membuatnya kelelahan baik fisik maupun psiskis. Jadi dapat disimpulkan orang
tua dengan kondisi kerja yang tidak mendukung, seperti jam kerja yang panjang,
lembur, menimbulkan stres dan tidak adanya otonomi dalam pekerjaan, cenderung
akan lebih menyulitkan dirumah dan memberikan pola pengasuhan yang kurang
efektif dari pada orang tua dengan kondisi pekerjaan yang lebih baik.
Sedangkan pada kebutuhan spiritual hampir seluruh keluarga memenuhi
kebutuhan spiritual dengan baik hal ini dikarenakan seluruh keluarga dapat
membangun suasana yang religius dirumahnya. Namun memang tidak seluruhnya
berhasil ada beberapa anak informan yang belum memiliki kesadaran akan
pentingnya menjalankan kewajibannya sebagai seorang muslim dalam hal
menjalankan shalat lima waktu. Tapi secara keseluruhan seluruh ibu sudah
menjalankan peranan spiritualnya dengan baik seperti mengajarkan pendidikan
agama, menyiapkan perlengkapan beribadah, menyediakan buku-buku agama,
membangun suasana rumah yang agamis, dan selalu mengingatkan anaknya untuk
selalu mengingat dan menjalankan perintah Tuhan YME serta menjauhi larangNya.
Jadi Orang tua dengan kondisi kerja yang tidak mendukung, seperti jam
kerja yang panjang, lembur, beban pekerjaan yang menyita tenaga dan pikiran,
serta beban pekerjaan yang menimbulkan stres, cenderung akan lebih menyulitkan
dirumah dan memberikan pola pengasuhan yang kurang efektif dari pada orang
tua dengan kondisi pekerjaan yang lebih baik. Hal ini terbukti pada salah satu ibu
yang tidak dapat memerankan peranannya dalam memenuhi kebutuhan fisik, serta
psikis anaknya. Fenomena ini mungkin akan banyak kita temui di mana orang tua
Nur Hari Pratiwi,2014
PERAN PEREMPUAN BERPERAN GANDA TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR ANAK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
membawa permasalahan pekerjaannya kedalam keluarga, dan permasalahan ini
dapat memicu permasalahan diantara pasangan maupun permasalahan dengan
anak. Meskipun keluarga yang memiliki ayah dan ibu yang bekerja di luar rumah
memiliki sosok pengganti dalam membesarkan anaknya seperti pembantu atau
kerabat dekat namun hasilnya tidak akan sama dengan anak yang dibesarkan oleh
orang tuanya sendiri.
Menjaga komunikasi dengan anak merupakan salah satu kunci lain agar
orang tua khusunya ibu dapat memerankan peranannya dalam pemenuhan
kebutuhan dasar anak, hal ini terlihat pada salah satu ibu dimana dia jarang
berkomunikasi meskipun intens pertemuannya lebih sering dari pada Informan
pertama. Namun informan pertamaini jauh lebih dekat dengan anaknya hal ini
dikarenakan Ibu tersebut jarang berbincang dan cenderung acuh pada proses
perkembangan anaknya sehingga terlihat sekali Ibu tersebut tidak dapat
memenuhi kebutuhan psikis anaknya lain dengan informan pertama, informan
pertamaini
sangat
menjaga
komunikasi
dengan
anaknya
dan
sangat
memperhatikan keadaan putrinya sehingga Ibu tersebut dan putrinya memiliki
kedekatan yang seharusnya dimiliki antara ibu dan anak.
B
BPBREKOMENDASIB
B
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan yakni dengan judul penelitian
“Peran Perempuan Berperan Ganda terhadap Pemenuhan Kebutuhan Dasar
Anak”. Penulis memberikan rekomendasi/ saran sebagai berikut :
1PBBagiBPerempuanBBerperanBGandaB
Komunikasi dalam keluarga sangatlah penting, intensitas pertemuan
bukanlah kunci keberhasilan atau menjadi jaminan orang tua dapat memerankan
peranannya dengan baiknya. Dengan bantuan teknologi sangat membantu kita
dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini membantu kita dalam memenuhi kebutuhan
psikis anak berupa pemenuhan kasih sayang, serta rasa aman. Meskipun memiliki
peran ganda yang dapat menyita beban pikiran maupun psikis kita namun kita
Nur Hari Pratiwi,2014
PERAN PEREMPUAN BERPERAN GANDA TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR ANAK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sebagai orang tua khususnya sebagai ibu harus dapat menemani anak kita dalam
menjalankan tugas perkembangannya apalagi pada orang tua yang memiliki anak
pada usia remaja. Berikut saran penulis agar perempuan yang berperan ganda
dapat berperan maksimal dalam pemenuhan kebutuhan dasar anaknya :
a.
Sediakanwaktuberkumpulbersamaanak.
Tidakperluberjam-jam,
namunbiasakanuntukmeluangkanwaktumenanyakanperasaan
yang
dirasakananaksetiaphari.
b.
Usahakansaatbersamaanakmaupunandasebagaiibutidakmemegangalatkomu
nikasilainsepertihandphone,
sehinggamerekabenar-
benarmendapatkanperhatiandantidakmerasadiabaikan.
c.
Jadilahpendengar
yang
baik,
bilaandamenjadipendengar
yang
baikmakaanakandaakanmerasakanbahwaada
yang
peduliterhadapdirinyasehinggaanaksangatbersemangatmenceritakanapa
yang
dialaminyasaattidakbersamaandaataupunpermasalahanlainnya.
Baikpermasalahandalamtugasakademikmaupuntugasperkembangannya.
d.
Janganmenggantiwaktu
yang
hilangsertakasihsayang
berkurangkarenaandabekerjadenganmemberikansegalahal
diinginkananak,
ataubahkanmemberikanuang
yang
yang
yang
berlebihan.
Hal
iniakanmenimbulkanpermasalahan lain yang jauhlebihsulitdanbesar.
e.
Selalu berikan pengawasan orang dewasa sebisa mungkin saat anda tidak
berada dirumah, delegasikan peran anda sebagai pengawas kepada orang
dewasa lain yang dapat dipercaya
2PBBagiBKebutuhanBPendidikanBSecaraBUmumB
B
Di dalamkehidupanmasyarakat, keluargamerupakan unit terpenting di
manaanakpertama
kali
mendapatkanpengalamanataupelajaran
akandibawanyahinggakekehidupanselanjutnya.
Di
yang
mana
anakakanmembawasifatataupengalamanhiduppertamanyauntukmenghadapaikehid
upanbermasyarakat.
Pengalamaninteraksisosial
didalamkeluargaturutmenentukanhubungansosialanakdimasa yang akandatang,
Nur Hari Pratiwi,2014
PERAN PEREMPUAN BERPERAN GANDA TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR ANAK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
danperilakusosialnyaterhadap orang lain. Karenakeluargamempunyaifungsi-fungsi
yang pentingdalammembentukkepribadiananak. Selain keluarga, lingkungan
sekolah memiliki andil dalam proses pembentukan kepribadian anakPB Orang tua
dan sekolah harus dapat menemani dan memperhatikan proses perkembangan
anak sehingga anak dapat menjalankan tugas perkembangan secara optimal. Pihak
sekolah harus dapat bekerjasama dengan pihak orang tua, sehingga bila pihak
sekolah khususnya guru melihat ada permasalahan di diri anak guru dapat
melaporkan dan membicarakan tindakan apa yang harus dilakukan. Begitu pula
bila orang tua melihat ada permasalahan di dalam diri anak, orang tua harus dapat
membicarakan dengan pihak sekolah agar dapat saling membantu dalam
menentukan tindakan apa yang harus dilakukan.
Pendidikan bukan hanya terjadi di dalam lingkungan sekolah, dan tidak
hanya terfokus pada lembanga formal seperti sekolah. Keluarga pun merupakan
tempat anak mendapatkan pendidikan, bahkan keluarga merupakan tempat anak
mendapatkan pendidikan yang pertama dan paling mendasar maka dari itu
keluarga harus mampu menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik, jangan
karena kesibukan pekerjaan orang tua, orang tua tidak menjalankan fungsi dan
pemenuhan kebutuhan anaknya dengan baik. Maka dari itu bila sekolah melihat
kejanggalan pada diri anak dan melihat adanya kebutuhan – kebutuhan anak yang
tidak terpenuhi maka pihak sekolah harus membicarakannya dengan orang tua
sehingga orang tua dapat memperhatikan dan melakukan perbaikan.
3PBBagiBMasyarakatBpadaBUmumnyaB
B
Bekerjamerupakanhakdasarsetiapmanusia.Denganbekerjamanusiadapatme
mperolehpenghasilandandapatmemenuhikebutuhanhidupnya.
Banyak
sekali
fenomena wanita bekerja yang memiliki konsukuensi logis yaitu memiliki peran
ganda. Memang tidak salah ketika kita sebagai perempuan bekerja, namun sudah
memiliki anak akan memiliki permasalahan lain. Di sini lah kita harus dapat
memerankan peranan kita dengan baik, sebagai sebuah keluarga suami dan istri
dituntut
untuk
dapat
memenuhi
kebutuhananakbaik
itukebutuhanfisik,
Nur Hari Pratiwi,2014
PERAN PEREMPUAN BERPERAN GANDA TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR ANAK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kebutuhanpsikis, dankebutuhan spiritual dengan baik, hal ini dikarenakan agar
anak dapat menjalankan tugas perkembangannya dengan baik. Jangan sampai kita
mengalami
konfilik
peran,
konflik
munculjikaseorangpekerjamengalamipertentanganantaratangggungjawab
peran
yang
diamilikidengantugas-tugas yang harusdilakukannya, dalam hal ini peran
domestiknya dirumah dan peran publiknya di luar rumah. Namun hal ini tidak
akan terjadi bila perempuan tersebut dapat mengalami proses sosialisasi dengan
berhasil, perempuan tersebut dapat membangun lemari pakaian kepribadian peran
dan memakainya satu per satu sesuai dengan tuntutan situasi.
B
4PBBagiBPenelitiBSelanjutnyaB
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber rujukan atau bahan
pertimbangan untuk penelitian selanjutnya, dengan pembahasan yang terkait.
Peneliti selanjutnya diharapkan dapat lebih baik lagi dalam dari penelitian ini
dalam mengkaji aspek-aspek yang lebih mendalam mengenai peran orang
perempuan yang memiliki peran ganda, di mana memiliki peran domestik
dikeluarga sebagai ibu rumah tangga dan peran publik yang memiliki tanggung
jawab dipekerjaan dalam pemenuhan kebutuhan dasar anak khususnya pada ibu
yang memiliki anak pada usia remaja.
Nur Hari Pratiwi,2014
PERAN PEREMPUAN BERPERAN GANDA TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR ANAK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Agustin, Mubiar. (2011). PermasalahanBelajardanInovasiPembelajaran. Bandung:
RefikaAditama.
Ali, Mohammad dan Mohammad Asrori. (2004). Psikologi Remaja. Jakarta :
PT. Bumi Aksara
Al-Mighwar, M. (2011). Psikologi Remaja. Bandung : Pustaka Setia
Berry, David. (2002). Pokok-Pokok Pikiran Dalam Sosiologi. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada
Bungin, Burhan. (2010). PenelitianKualitatif. Jakarta: KencanaPrenada Media
Group
Gerungan, W, A. (2009). PsikologiSosial. Bandung: Eresco
Gunarsa dan Gunarsa. (2004). Psikologi Praktis: Anak, Remaja dan Keluarga.
Jakarta : Gunung Mulia
Herdiansyah, H. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-Ilmu Sosial.
Jakarta : Salemba Humanika.
Horton, Paul B dan Chester L Hunt. (1984). Sosiologi. Jakarta: Erlangga
Hurlock, Elizabeth B. (1980). Psikologi perkembangan suatu pendekatan
sepanjang rentang kehidupan. Jakarta : Erlangga
Kartono, Kartini. (2007). Psikologi Remaja. Bandung: Mandar maju
Lincoln, Y.S dan Guba, Egon G (1985). Naturalistic Inquiry. Baverly Hills : Sage
Publication
Moleong, L.J. (2012). Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung :
PT. Remaja Rosdakarya.
Nazsir, Nasrullah (2009). Teori-Teori Sosiologi. Bandung: Widya Padjajaran
Nasution, S. (2003). Metode Penelitian Kualitatif-Naturalistik. Bandung : Tarsito
Santrock, John W. (2011).
SalembaHumanika
MasaPerkembanganAnakBuku
1.
Nur Hari Pratiwi,2014
PERAN PEREMPUAN BERPERAN GANDA TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR ANAK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Jakarta:
Setiadi, Elly M dan Usman Kolip. (2010). Pengantar Sosiologi. Jakarta :
Kencana.
Sarwono, Sarlito W. (2014). Teori-Teori Psikologi Sosial. Depok: Rajawali Pers
Sobur, Alex. (1991). Komunikasi orang tua dan anak. Bandung : Angkasa
Soekanto,
Soerjono.
(2009).
SosiologiKeluargaTentangIkhwalKeluarga,
RemajadanAnak. Jakarta: PT. RinekaCipta.
Sudarsono (2012). Kenakalan Remaja : Prevensi, Rehabilitasi, Resosialisasi.
Jakarta: Rineka Cipta.
Sugiyono (2013).METODE PENELITIAN PENDIDIKAN :Pendekatankuantitatif,
kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Skripsi
Siregar, Anijar Hapni. (2014). Pola Asuh pada Keluarga Migran Asal Sumatera
Utara (Studi Kasus terhadap Keluarga Migran yang Berprofesi sebagai
Supir Angkutan Umum di Bandung). (Skripsi). Pendidikan Sosiologi,
Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung
Maharani, Ayu. (2014). Peran Perempuan Dalam PNPM Melalui Simpan
Pinjam Perempuan (SPP) Dikecamatan Manonjaya Kabupaten
Tasikmalaya. (Skripsi). Pendidikan Kewarganegaraan,
Universitas
Pendidikan Indonesia, Bandung.
Trysela, Niken. (2010). Peran Ibu Bekerja Dalam Pemenuhan
Kebutuhan
Dasar Remaja. (Skripsi). Fakultas pendidikan Ilmu Sosial
dan
Ilmu
Politik, Universitas Padjajaran, Jatinangor.
Nurlaila, Meilani. (2009). Upaya Ibu Bekerja dalam Membimbing Anak di
Rumah. (Skripsi). Pendidikan Luar Sekolah, Universitas pendidikan
Indonesia, Bandung
Online
Indriyani, Azazah.(2009).PENGARUH KONFLIK PERAN GANDA DAN STRESS
KERJA TERHADAP KINERJA PERAWAT WANITA RUMAH SAKIT (Studi
Pada Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang. [Online]. Tersedia
di:http://eprints.undip.ac.id/16657/1/AZAZAH_INDRAYANI.PDF. Diakses
10 Agustus 2014
Nur Hari Pratiwi,2014
PERAN PEREMPUAN BERPERAN GANDA TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR ANAK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Ratnawati, Deni. (2008). Dampak Peran Ganda Pada Ibu Bekerja. [Online].
Tersedia di:
http://eprints.unika.ac.id/1646/1/02.40.0124_Deni_Ratnawati.PDF
Diakses 14 Agustus 2014
Nur Hari Pratiwi,2014
PERAN PEREMPUAN BERPERAN GANDA TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR ANAK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
KEBUTUHAN DASAR ANAK
(StudiDeskriptif di KecamatanAntapani Bandung)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi sebagian
dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Sosiologi
Oleh
Nur Hari Pratiwi
1001447
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2014
PERAN PEREMPUAN BERPERAN GANDA TERHADAP PEMENUHAN
KEBUTUHAN DASAR ANAK
(StudiDeskriptif di KecamatanAntapani Bandung)
Oleh
Nur Hari Pratiwi
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
© Nur Hari Pratiwi 2014
Universitas Pendidikan Indonesia
Oktober 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,
Dengan dicetak ulang, difoto copy, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis
NUR HARI PRATIWI
PERAN PEREMPUAN BERPERAN GANDA TERHADAP PEMENUHAN
KEBUTUHAN DASAR ANAK
(StudiDeskriptif di KecamatanAntapani Bandung)
Disetujui dan disahkan oleh pembimbing:
Pembimbing I
Dr. Yadi Ruyadi, M.Si
NIP. 19620516198903 1 002
Pembimbing II
Siti Nurbayani K, S.Pd., M.Si
NIP. 19700711 199403 2 001
Mengetahui
Ketua Program Studi Pendidikan Sosiologi
Siti Komariah, M. Si., Ph.D.
NIP 196804031991032002
ABSTRAK
Peran Perempuan Berperan Ganda terhadap Pemenuhan Kebutuhan
Dasar Anak
Nur Hari Pratiwi
Bekerja merupakan hak dasar setiap manusia. Dengan bekerja manusia dapat
memperoleh penghasilan dan dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Pada
umumnya ayah memegang peran publik dan ibu memegang peran domestik.
Lambat laun seiring dengan perkembangan zaman, perempuan tidak lagi berkutat
dalam ranah domestik tetapi juga merambah ranah publik. Fenomena yang sangat
mudah kita jumpai di kota-kota besar yaitu fenomena perempuan bekerja,
fenomena perempuan bekerja memiliki konsekuensi logis akan memiliki peran
ganda, dimana dilain sisi dia berperan sebagai ibu rumah tangga dan sisi lain
menjalankan peranannya dalam pekerjaannya. Fenomena perempuan yang
berkarir di luar rumah tidaklah memiliki banyak dampak negatif, namun bagi ibu
yang telah memiliki anak, bekerja diluar rumah menimbulkan persoalan
tersendiri.
Tujuan penelitian ini adalah untuk : mengetahui bagaimana peran perempuan
berperan ganda terhadap pemenuhan kebutuhan dasar anak yakni kebutuhan fisik,
psikis, dan spiritual. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dianalisis
secara kualitatif, dengan teknik pengumpulan data berupa: Observasi, wawancara,
studi literatur dan metode dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
sebagian besar perempuan berperan ganda dapat menjalankan peranan gandanya
dengan baik serta dapat memenuhi kebutuhan dasar anaknya, meskipun tidak
seluruh kebutuhan dapat terpenuhi.Terdapat informan yang cenderung memilih
peranan publiknya, dan tidak menjalankan peran domestiknya dengan baik
dikarenakan kondisi pekerjaan yang tidak mendukung, seperti jam kerja yang
panjang, lembur, menimbulkan stres dan tidak adanya otonomi dalam pekerjaan,
cenderung akan lebih menyulitkan dirumah dan memberikan pola pengasuhan
yang kurang efektif serta cenderung tidak dapat menjalankan peranan
domestiknya dengan baik dari pada orang tua dengan kondisi pekerjaan yang
lebih baik. Rekomendasi ditujukan kepada berbagai pihak diantaranya bagi:
perempuan bekerja, perempuan bekerja yang memiliki anak, masyarakat luas dan
peneliti selanjutnya.
Kata Kunci: Peran, Peran ganda perempuan, Peran domestik, Pemenuhan
Kebutuhan dasar anak.
Nur Hari Pratiwi,2014
PERAN PEREMPUAN BERPERAN GANDA TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR ANAK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
Dual Role of Women Serve on Children Basic Needs
Fulfillmet
NurHariPratiwi
Work is a fundamental right of every human being. By working people can earn
and be able to meet their needs. In general, the father holds public roles and
mother holds domestic role. Gradually, along with the times, women are no longer
struggle in the domestic sphere but also extend the public domain. The
phenomenon that is very easy to be encountered in the big cities, namely the
phenomenon of women’s work. The phenomenon of working women has a logical
consequence, it will have a dual role which on one side her role is as a housewife
and the other side is an employee. The phenomenon of women that has a career
outside their home does not have many negative effect, but for women who have
children working outside their home raises its own problems.
The purpose of this study was: to determine owte role of dual women’s dual role
on the children basicneeds fulfillment of the child’s physical, psychological and
spiritual needs. This study is a descriptive study that was analyzed qualitatively,
with data collection techniques such as: observation, interviews, literature and
documentation method. The results showed that most women can run a double
play in dual roles well and can fulfill the basic needs of their children, although
not all needs can be fulfilled. There was a participant who tend to choose her
public role and does not run properly her domestic role because of theunfavorable
working condition such as long working hours, overtime, stress and lack of
autonomy at work, tend to be more difficult for home and provide a less effective
parenting and tend to be able to their domestic role, compared with parents with
better working conditions. Recommendations are addressed to various parties
including: working women, working women who have a children, the wider
community and further researchers.
Keywords: Role, dual role of women, domestic role, children basic needs
fulfillment.
Nur Hari Pratiwi,2014
PERAN PEREMPUAN BERPERAN GANDA TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR ANAK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
ABSTRAK ........................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
UCAPAN TERIMAKASIH ................................................................................... iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A.LATAR BELAKANG PENELITIAN..................................................... 1
B.IDENTIFIKASI MASALAH PENELITIAN .......................................... 9
C.RUMUSAN MASALAH PENELITIAN ................................................ 9
D.TUJUAN PENELITIAN ........................................................................ 10
E.MANFAAT PENELITIAN .................................................................... 10
F.STRUKTUR ORGANISASI SKIRPSI .................................................... 11
BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................................. 13
A.KONSEP PEREMPUAN ....................................................................... 13
B.KONSEP KELUARGA ......................................................................... 14
C.TEORI PERAN ...................................................................................... 19
D.KONSEP PEREMPUAN BERPERAN GANDA ................................... 26
E.KONSEP KEBUTUHAN DASAR ......................................................... 31
F.KONSEP REMAJA ................................................................................ 36
G.PENELITIAN TERDAHULU ............................................................... 42
BAB III METODE PENELITIAN ...................................................................... ...43
A.METODE DAN DESAIN PENELITIAN ............................................... 43
B.LOKASI PENELITIAN.......................................................................... 44
C.DEFINISI OPERASIONAL ................................................................... 45
D.INSTRUMEN PENELITIAN ................................................................. 46
E.SUBJEK PENELITIAN .......................................................................... 47
F.TEKNIK PENGUMPULAN DATA........................................................ 48
F.TEKNIK PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA ............................... 51
Nur Hari Pratiwi,2014
PERAN PEREMPUAN BERPERAN GANDA TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR ANAK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ......................................... 54
A.HASIL PENELITIAN ............................................................................ 54
B.PEMBAHASAN ..................................................................................... 91
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 101
A.KESIMPULAN ...................................................................................... 101
B.SARAN .................................................................................................. 104
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
Nur Hari Pratiwi,2014
PERAN PEREMPUAN BERPERAN GANDA TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR ANAK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BABBIIIB
METODEBPENELITIANB
B
A.BMETODEBDANBDESAINBPENELITIANB
Pada dasarnya metode penelitian merupakan cara untuk menyimpulkan,
menyusun dan menganalisis data tentang masalah yang menjadi objek peneliti.
Metode Penelitian yang akan digunakan dalam penelitian “Peran Perempuan
Berperan Ganda dalam Pemenuhan Kebutuhan Dasar Anak yang Terjadi di
Kecamatan
Antapani
Bandung”
adalah
pendekatan
kualitatif
dengan
menggunakan metode studi kasus deskriptif. Dalam metodologi penelitian
kualitatif (Moleong, 2012, hlm.6) menyatakan bahwa:
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami
fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya
perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain secara holistik dan
dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu
konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode
alamiah.
Pendekatan Kualitatif merupakan prosedur atau tata cara penelitian yang
menghasilkan data deskriptif yang berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari
pengamatan perilaku dan objek tertentu. Pendapat lain mengenai penelitian
kualitatif, menurut Sugiyono (2013, hlm. 15) berpendapat bahwa:
Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan
pada filsafat postpositivisme, yang digunakan untuk meneliti pada kondisi
obyek yang alamiah, di mana peneliti adalah sebagai instrument kunci,
pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan
snowbaal, teknik pengumpulan data trianggulasi, analisis data bersifat
induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatiflebih menekankan makna
dari pada generalisasi.
Selanjutnya metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode deskriptif, yaitu metode yang dimasukan untuk pengukuran yang cermat
terhadap fenomena sosial tertentu.Data yang dikumpulkan adalah berupa katakata, semua yang dikumpulkan berkemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang
Nur Hari Pratiwi,2014
PERAN PEREMPUAN BERPERAN GANDA TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR ANAK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sudah diteliti. Menurut (Moleong, 2012, hlm.6) menyatakan :
Penelitian yang bersifat deskriptif bertujuan menggambarkan secara tepat
sifat-sifat suatu individu, keadaan, gejala, atau kelompok tertentu, atau
untuk menentukan frekuensi adanya hubungan tertentu antara suatu gejala
lain dalam masyarakat. Dalam hal ini mungkin sudah ada hipotesishipotesis, mungkin belum, tergantung dari sedikit-banyaknya pengetahuan
tentang masalah yang bersangkutan.
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat diartikan bahwa pendekatan
kualitatif adalah suatu pendekatan penelitian yang diuraikan dalam bentuk katakata berdasarkan subjek penelitian tertentu. Penelitian deskriptif kualitatif pada
umumnya bertujuan untuk membuat deskripsi gambaran atau pelukisan secara
sistematis, aktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar
fenomena yang akan diselidiki. Maka dari itu peneliti memilih pendekatan
kualitatif dengan metode deskriptif agar peneliti mendapatkan deskripsi gambaran
atau pelukisan secara sistematis, aktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifatsifat serta hubungan antar fenomena yang akan diselidiki yaitu fenomena
perempuan yang bekerja, khususnya peran perempuan yang bekerja dalam
pemenuhan kebutuhan dasar anak yang berada di usia remaja yang berada di
wilayah Kecamatan Antapani.
B.BLOTASIBPENELITIANB
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, maka subjek penelitian
merupakan pihak-pihak yang menjadi sasaran penelitian atau sumber yang dapat
memberikan informasi. Hal ini sesuai pernyataan Lincoln dan Guba (1M85, hlm.
200) yang menyatakan bahwa :
...pada penelitian kualitatif tidak ada sampel acak tetapi sampel bertujuan
yang dikenali dari rancangan sampel yang muncul, pemilihan sampel
secara berurutan, penyesuaian berkelanjutan dari sampel dan pemilihan
berakhir jika sudah terjadi pengulangan.
B
Menurut Sugiyono (2013, hlm.50) menyatakan bahwa “dalam penelitian
kualitatif tidak menggunakan populasi dan sampel atau subyek dinamakan
responden, tetapi sebagai narasumber, atau informan, teman, dan guru dalam
penelitian”. Subyek dalam penelitian ini yaitu keluarga yang memiliki ibu yang
Nur Hari Pratiwi,2014
PERAN PEREMPUAN BERPERAN GANDA TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR ANAK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
bekerja dan memiliki anak yang memasuki usia remaja yang bertempat tinggal di
Antapani Bandung Jawa Barat, pemilihan lokasi penelitian ini dipilih dengan
alasan Antapani merupakan wilayah yang berada di kota Bandung timur dengan
wilayah yang cukup luas dan penduduk di wilayah Antapani berasal dari berbagai
kelas sosial dengan begitu peneliti mudah sekali menemukan para pekerja dari
berbagai macam pekerjaan yang berbeda.
C.BDEFINISIBOPERASIONALBB
B
Definsi operasional merupakan unsur-unsur penelitian yang bertujuan
untuk memudahkan peneliti dalam mengukur variabel yang diteliti.
1. Peran
Menurut Gross, Mason, dan McEachen (dalam Berry, 2003, hlm. 105)
mendefinisikan peranan sebagai “seperangkat harapan-harapan yang dikenakan
pada individu yang menempati kedudukan sosial tertentu”. Maksud harapanharapan tersebut merupakan imbangan dari norma-norma sosial oleh karena itu
dapat dikatakan bahwa peranan dalam suatu masyarakat ditentukan oleh
norma-norma yang ada pada masyarakat itu sendiri. Sedangkan peran yang
dimaksud dalam penelitian ini yaitu segala hal yang dilakukan oleh ibu yang
berperan ganda untuk memenuhi kebutuhan dasar anaknya khususnya ibu yang
memiliki anak pada usia remaja.
2. Perempuan Berperan Ganda
Peran ganda menurut Kartini (dalam Trysela, 1MM4, hlm. 28) adalah peranan
perempuan dalam dua bentuk, yaitu perempuan yang berperan di bidang
domestik dan perempuan karier, yang dimaksud dengan tugas domestik adalah
perempuan yang hanya bekerja di rumah saja sebagai istri yang setia. Sesuai
dengan pernyataan sebelumnya perempuan berperan ganda yang dimaksud
dalam penelitian ini adalah perempuan yang memiliki peran ganda di mana dia
memiliki peran domestik sebagai ibu rumah tangga dirumah, sebagai istri dan
ibu bagi anaknya. Serta peran publik dia di luar sebagai perempuan karir yang
memiliki tugas serta tanggung jawab dalam pekerjaannya.
Nur Hari Pratiwi,2014
PERAN PEREMPUAN BERPERAN GANDA TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR ANAK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Kebutuhan Dasar Anak
Kebutuhan adalah sesuatu yang berwujud keinginan, kehendak, harapan atau
keadaan yang harus dipenuhi. Harus dipenuhi di sini berarti bahwa sesuatu itu
dirasakan perlu, penting atau mendesak untuk segera dipenuhi. Yang dimaksud
kebutuhan dasar anak dalam penelitian ini adalah segala kebutuhan anak pada
usia remaja yang terdiri dari kebutuhan fisik, psikis, sosial, dan spiritual.
D.BINSTRUMENBPENELITIANBBB
Dalam hal ini peneliti disebut sebagai “key instrument” atau alat
penelitian utama (Nasution, 2003, hlm. M).
Hal ini sejalan dengan pendapat
Herdiansyah (2010, hlm. 21) yang menyatakan bahwa “instrumen atau alat yang
dimaksud adalah semenjak awal hingga akhir penelitian, peneliti sendiri berfungsi
penuh atau peneliti sendiri yang terlibat aktif dalam penelitian yang dilakukan,
bukan orang lain atau asisten peneliti”. Maka dari itu peneliti berperan penting
dalam penelitian itu sendiri.
Kedudukan peneliti dalam penelitian kualitatif sangatlah rumit.Menurut
Moleong (2012, hlm. 168) menyatakan bahwa “Peneliti berperan sebagai
perencana, pelaksana pengumpulan data, analisis, penafsiran, dan pada akhirnya
sebagai pelapor hasil penelitian”.Maka dari itu peneliti tepat sekali dikatakan
sebagai instumen utama dalam penelitian, karena peneliti menjadi kunci dari
keseluruan penelitian.Selain itu hanya manusia yang dapat memahami makna
interaksi antar manusia, membaca gerak muka, menyelami perasaan dan nilai
yang
terkandung
dalam
ucapan
atau
perbuatan
responden.
Walaupun
menggunakan alat perekam atau kamera, peneliti tetap memegang peranan utama
sebagai alat penelitian.
Lincoln dan Guba (1M85, hlm.3M) menyatakan bahwa “peneliti berperan
sebagai instrument (human instrument) yang utama” yang secara penuh
mengadaptasikan diri ke dalam situasi yang dimasukinya.Human Instrument ini
dibangun atas dasar pengetahuan dan menggunakan metode yang sesuai dengan
tuntutan penelitian.
Nur Hari Pratiwi,2014
PERAN PEREMPUAN BERPERAN GANDA TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR ANAK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Maka dari itu dalam penelitian ini peneliti sangat berperan dalam
menemukan gambaran dari peran perempuan berperan ganda dalam pemenuhan
kebutuhan anak, dalam penelitian ini peneliti memiliki kedudukan sebagai
perencana, pelaksana pengumpulan data, analisis, penafsiran, dan pada akhirnya
sebagai pelapor hasil penelitian.
E.BSUBJETBPENELITIANB
Penelitian kualitatif merupakan suatu pendekatan di mana penelitian tidak
menggunakan populasi dan sampel. Subjek dalam penelitian kualitatif ditentukan
teknik sampling yang sering digunakan pada penelitian kualitatif, yaitu dengan
teknik purposive sampling dan snowball sampling. Sugiyono (2013, hlm. 300)
mengemukakan bahwa “Purposive sampling merupakan teknik pengambilan
sumber data dengan mempertibangkan banyak hal”. Pertimbangan tertentu ini,
misalnya orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita teliti
atau dia merupakan ahli atau penguasa sehingga akan memudahkan peneliti dalam
menjelajahi obyek atau situasi sosial yang diteliti. Sedangkan snowball sampling
adalah teknik di mana pengambilan sampel sumber data, yang pada awalnya
berjumlah sedikit, lama-lama menjadi besar.
Berdasarkan pengertian di atas maka peneliti menyimpulkan bahwa
subyek dalam penelitian dipilih secara selektif berdasarkan pertimbangan dan
tujuan tertentu dan dianggap dapat dipercaya untuk menjadi sumber data
berdasarkan pertimbangan untuk menemukan gambaran mengenai peran
perempuan berperan ganda terhadap pemenuhan kebutuhan dasar anak. Subyek
dalam penelitian ini adalah 5 perempuan berperan ganda dengan karakteristik
sebagai berikut:
1. Perempuan yang bekerja di luar rumah, dengan jenjang kelas sosial yang
berbeda. Menurut Kolip (2010, hlm. 10M) kelas sosial manusia didasarkan
atas kepemilikan harta benda berharga yang di dapatkan dari penghasilan
Nur Hari Pratiwi,2014
PERAN PEREMPUAN BERPERAN GANDA TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR ANAK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
seseorang, maka dari itu dapat dikelompokkan kedalam tiga kelas sosial
seperti kelas atas (uper class), kelas menengah (middle class), dan kelas
bawah (lower class).
2. Perempuan yang bekerja minimal telah bekerja di atas 5 tahun
3. Perempuan yang bekerja yang sudah memiliki anak
4. Memiliki anak pada usia remaja, dengan rentangan usia remaja menurut
Hurlock (1M80, hlm.206) adalah antara 13 hingga 21 tahun. Rentangan
usia tersebut terbagi ke dalam masa remaja awal, yaitu antara usia 13/14
tahun sampai 17 tahun dan masa remaja remaja akhir, yaitu antara 17
hingga 21 tahun.
5. Dengan kriteria memiliki anak pada usia remaja berarti usia subjek di atas
35 tahun.
E.BTETNITBPENGUMPULANBDATABBB
Teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini
merupakan cara utama peneliti untuk mendapatkan gambaran mengenai fokus
penelitian yang akan diteliti. Pengumpulan data dalam peneltian ini dilakukan
dengan beberapa cara, dengan subjek dalam penelitian ini adalah perempuan
yang telah menikah yang telah memiliki anak pada usia remaja dengan begitu
minimal pernikahan perempuan yang bersangkutan lebih dari 13 tahun dan
berdomisili di Kecamatan Antapani Bandung. Teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini melalui teknik wawancara, observasi, studi literatur dan studi
dokumentasi. Seperti yang dijelaskan oleh Bungin ( 2010 : 107) yang menyatakan
bahwa:
Berdasarkan manfaat empiris, bahwa metode pengumpulan data kualitatif
yang paling independen terhadap semua metode pengumpulan data dan
teknik analisa data adalah metode wawancara mendalam, observasi
partisipasi, bahan dokumenter, serta metode-metode baru seperti metode
bahan visual dan metode penelusuran bahan internet.
B
B
Nur Hari Pratiwi,2014
PERAN PEREMPUAN BERPERAN GANDA TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR ANAK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B
1.BWawancaraBB
Penelitian ini akan menggunakan teknik pengumpulan data melalui teknik
wawancara. Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan
itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewanwancara (interview) yang mengajukan
pertanyaan dan yang diwawancarai yang memberikan jawaban atas pertanyaan
itu. Menurut Nasution (2003, hlm.73) “tujuan wawancara adalah untuk
mengetahui apa yang terkandung dalam pikiran dan hati orang lain”. Pernyataan
ini dipertegas dengan pernyataan Lincoln dan Guba (dalam Moleong, 2012, hlm.
186) menurut pendapatnya “Maksud mengadakan wawancara yaitu untuk
mengkonstruksi mengenai orang, kejadian, organisasi, perasaan, motivasi …”
Dalam penelitian ini peneliti mengajukan pertanyaan pada informan
dengan menggunakan teknik wawancara terstruktur yaitu wawancara yang
menggunakan pedoman wawancara yang telah dibuwat sebelumnya oleh peneliti.
Dalam penelitian ini peneliti memiliki 11 informan yang terdiri dari enam
perempuan yang bekerja dan telah berumah tangga yang memiliki anak pada usia
remaja, dan lima orang anak dari masing – masing ibu yang bersangkutan. Alasan
peneliti memilih menggunakan wawancara terstruktur yaitu agar informan yang
satu dengan informan yang lain mendapat pertanyaan yang sama, selain itu
dengan menggunakan wawancara terstruktur informan akan lebih cepat tanggap
dalam menanggapi pertanyaan peneliti hal ini dikarenakan peneliti sudah
menyiapkan pertanyaan sebelumnya sehingga akan lebih tepat kepada fokus –
fokus penelitian.
2.BObservasiB
Selain teknik wawancara, dalam penelitian ini peneliti memilih tekhnik
pengumpulan data observasi. Ada beberapa alasan mengapa dalam penelitian
kualitatif observasi dimanfaatkan sebesar-besarnya seperti yang diungkapakan
Guba dan Lincolin (dalam Moleong, 2012, hlm. 174) “ Pertama, teknik
pengumpulan ini didasarkan atas pengalaman secara langsung. Kedua, teknik ini
Nur Hari Pratiwi,2014
PERAN PEREMPUAN BERPERAN GANDA TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR ANAK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
juga memungkinkan melihat dan mengamati sendiri kejadian yang sebenarnya”.
Selain itu menurut Nazir (1M88, hlm.65) “metode survey (observasi) adalah
penyelidikan yang diadakaan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala
yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual , baik tentang intitusi
sosial, ekonomi, atau politik dari suatu kelompok maupun suatu daerah”. Maka
dari itu dapat disimpulkan bahwa Observasi adalah teknik pengumpulan data
dengan melakukan pengamatan langsung terhadap subjek (partner penelitian) di
mana sehari-hari mereka berada dan biasa melakukan aktivitasnya.
Maka dari itu sebelum memilih informan peneliti melakukan observasi
dan melihat sendiri calon informannya setelah cocok dan sesuai dengan kriteria
peneliti dalam sela – sela wawancara melakukan pengamatan secara langsung
bagaimana peran perempuan yang bekerja tadi dalam pemenuhan kebutuhan dasar
anak, peneliti dapat melihat bagaimana tempat tinggal, keadaan fisik anak yang
bersangkutan, keadaan psikis maupun spiritual anak melalui pengamatan langsung
yang didapatkan dalam observasi.
3.BStudiBLiteraturB
Selain mengunakan wawancara dan observasi dalam penelitian ini peneliti
menggunakan teknik pengumpulan data berupa studi literature. Teknik ini
dilakukan dengan cara menggali dan mempelajari berbagai macam sumber buku
bacaan, dokumen pribadi, teks atau naskah, karya ilmiah, yang menunjang dalam
penelitian. Untuk menunjang penelitian ini, selain melakukan observasi atau
pengamatan langsung ke lapangan juga wawancara secara mendalam peneliti
melakukan studi literatur. Mencari tulisan-tulisan yang mendukung penelitian ini
baik yang berbentuk buku sampai artikel-artikel dari internet agar peneliti dapat
memahami penelitian ini lebih dalam.
4.BMetodeBDokumentasiB
Penelitian dengan menggunakan pendeketan kualitatif membutuhkan jenis
data primer dan sekunder. Dalam hal ini studi dokumentasi termasuk kedalam
jenis data sekunder, yakni berupa dokumen-dokumen yang dibutuhkan untuk
Nur Hari Pratiwi,2014
PERAN PEREMPUAN BERPERAN GANDA TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR ANAK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menunjang data penelitian. Seperti yang telah diungkapan oleh Moleong (2012,
hlm.161) “...dokumen sebagai sumber data yang dimanfaatkan untuk menguji,
menafsirkan atau bahkan untuk meramalkan”. Selain sumber manusia (human
resources) melalui observasi dan wawancara sumber lainnya sebagai pendukung
yaitu dokumen-dokumen tertulis yang resmi ataupun tidak resmi.
Menurut Sugiyono (2013, hlm. 32M) menjelaskan bahwa “hasil penelitian
dari observasi atau wawancara, akan lebih kredibel/ dapat dipercaya kalau
didukung oleh sejarah pribadi, kehidupan di masa kecil, di sekolah, di tempat
kerja, di masyarakat, dan autobiografi”. Peneliti mencari dokumen-dokumen yang
ada yang terkait. Agar tujuan penelitian ini dapat tercapai sehingga apapun
informasi akan diupayakan termasuk mencari dokumen sebagai bahan penunjang
dan pelengkap dalam penelitian.
F.BTETNITBPENGOLAHANBDANBANALISISBDATAB
Setelah mendapatkan data yang diperlukan dari observasi, wawancara,
studi dokumentasi, dan studi literatur, maka tahap selanjutnya adalah pengolahan
dan analisis data. Proses pengolahan dan analisis data dapat dilakukan melalui
proses menyusunan , mengkategorikan, mencari kaitan isi dari berbagai data yang
diperoleh. Data dari hasil observasi, wawancara terhadap narasumber (responden)
menggunakan pedoman penyusunan wawancara, studi dokumentasi, dan studi
literatur kemudian dikumpulkan dan disatukan, kemudian akan dijadikan sebagai
bahan acuan untuk mempermudah pengolahan dan analisis data agar menciptakan
hasil yang akurat.
Smentara itu proses analisis data yang digunakan peneliti dalam penelitian
ini adalah reduksi data, display data, verifikasi dan penarikan kesimpulan seperti
yang diungkapkan Miles dan Huberman (dalam Sugiyono, 2013, hlm.
337)menyatakan bahwa “analisis data terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi
secara bersamaan, yaitu: reduksi data, penyajian
data, dan penarikan
kesimpulan/verifikasi”. Ketiga rangkaian tersebut penulis terapkan dalam
penelitian sebagai berikut :
Nur Hari Pratiwi,2014
PERAN PEREMPUAN BERPERAN GANDA TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR ANAK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. ReduksiBDataB
Reduksi data, yaitu proses analisa data dari lapangan dalam bentuk uraian
atau laporan terperinci sebagai bahan mentah kemudian disingkatkan, direduksi,
disusun lebih sistematis, sehingga lebih mudah dikendalikan. Dalam penelitian ini
cukup banyak data yang didapatkan peneliti maka dari itu tahap reduksi sangatlah
diperlukan agar data yang telah direduksi lebih singkat dengan cara dirangkum
dengan memilah – milah data yang penting dan hasil penelitian memberi
gambaran yang lebih tajam tentang hasil pengamatan, juga mempermudah peneliti
untuk mencari kembali data yang diperoleh bila diperlukan. Dalam penelitian ini
difokuskan pada perempuan yang bekerja dalam memenui kebutuhan dasar
anaknya yang berada di usia remaja yang berdomisili di Kecamatan Antapani
Bandung dengan fokus penelitian berupa kebutuhan fisiki, psikis, dan spiritual.
2.BPenyajianBDataBB
Penyajian data merupakan langkah kedua yang dilakukan peneliti setelah
melakukan reduksi data. Penyajian data yaitu, sekumpulan informasi tersusum
yang akan memberikan gambaran penelitian secara menyeluruh, penyajian data
yang disusun secara menyeluruh. Penyajian data yang disusun secara singkat,
jelas, terperinci dan menyeluruh akan lebih memahami aspek yang diteliti.Dalam
penelitian ini setelah melakukan reduksi data peneliti melakukan penyajian data
hal ini bertujuan agar peneliti lebih mudah dalam mendapatkan gambaran yang
lebih rinci dan menyeluruh, seingga peneliti dapat lebih mudah mendapatkan alur
atau jawaban – jawaban pada fokus penelitian. Penyajian data dalam penelitian ini
dimulai dengan melakukan proses pengumpulan data yang dilakukan dengan
teknik wawancara, observasi dengan informan atau subjek penelitian sehingga
mendapatkan hasil yang akurat.
3.BTesimpulan/BVerifikasiB
Nur Hari Pratiwi,2014
PERAN PEREMPUAN BERPERAN GANDA TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR ANAK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kesimpulan atau verifikasi, yaitu upaya untuk mencari makna dari kata
yang dikumpulkan, dilakukan dengan mencari pola, tema, hubungan, persamaan,
hal-hal yang sering timbul dan sebagainya. Menurut Sugiyono (2013, hlm. MM)
menjelaskan bahwa :
Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah merupakan temuan baru
yang sebelumnya belum yang ada.Temuan dapat berupa deskripsi atau
gambaran suatu objek yang sebelumnya masih remang – remang atau
gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal
atau interaktif, hipotesis atau teori.
Dengan adanya proses pengolahan dan analisis data dengan mengunakan
tiga rangkaian ini diharapkan dapat menemukan atau menghasilkan informasi atau
temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan tersebut dapat berupa
deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih samar-samar atau
belum jelas, sehingga setelah diteliti menjadi jelas. Kesimpulan dalam penelitian
ini berupa pernyataan singkat mengenai “Peran Perempuan Berperan Ganda
dalam Pemenuhan Kebutuhan Dasar Anak” . Dengan proses pengolahan data
yang dimulai dengan pencatatan data di lapangan (data mentah) yang kemudian
direduksi, dengan memilah – milah data yang penting dan yang tidak penting.
Nur Hari Pratiwi,2014
PERAN PEREMPUAN BERPERAN GANDA TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR ANAK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BABBVB
SIMPULANBDANBREKOMENDASIB
B
B
Secara umum penelitian ini menggambarkan bagaimana peran perempuan
yang bekerja yang memiliki konsekuensi logis memiliki peran ganda terhadap
pemenuhan kebutuhan dasar anak khususnya yang memiliki anak pada usia
remaja yang bertempat tinggal di Kecamatan Antapani. Berikut ini penulis akan
menarik kesimpulan dan memberikan beberapa saran kepada pihak yang terkait,
yakni :
APBSIMPULANB
Berdasarkan hasil dan analisis penelitan yang telah penulis paparkan
sebelumnya, penulis dapat menarik kesimpulan yang didasarkan pada pertanyaan
penelitian yakni peran perempuan berperan ganda terhadap pemenuhan kebutuhan
dasar fisik anak, peran perempuan berperan ganda terhadap pemenuhan kebutuhan
dasar psikis anak, dan peran perempuan berperan ganda terhadap pemenuhan
kebutuhan dasar spiritual anak. Berdasarkan hasil wawancara dengan informan
dapat disimpulkan bahwa latar belakang pendidikan, serta penghasilan sangat
berpengaruh terhadap bagaimana perempuan atau ibu tersebut dalam menjalankan
peranannya sebagai perempuan bekerja yang memiliki tanggung jawab peran
ganda dalam pemenuhan kebutuhan dasar anak.
Dalam pemenuhan kebutuhan Fisik hampir seluruh keluarga sudah dapat
memenuhi kebuthan fisik anaknya dengan baik, namun memang tidak seluruhnya
ada salah satu ibu yang tidak dapat memenuhi kebutuhan fisik berupa kebutuhan
pangan hal ini dikarenakan ibu tersebut mengalami konflik peran yang
membuatnya memilih lebih memperhatikan pekerjaannya dibanding urusan
keluarganya, ditambah lagi pekerjaan ibu tersebut menyita pikiran dan fisik
sehingga saat pulang kerumah ibu tersebut tidak memiliki waktu yang cukup
banyak untuk keluargnya. Untuk kebutuhan fisik yang lain berupa kebutuhan
sandang, papan, pendidikan, dan kesehatan hampir seluruh ibu dapat memenuhi
kebutuhan anaknya dengan baik meskipun terjadi pergeseran peran di mana ada
Nur Hari Pratiwi,2014
PERAN PEREMPUAN BERPERAN GANDA TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR ANAK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
beberapa peran ibu yang didelegasikan kepada pembantu rumah tangga atau orang
dewasa yang membantu ibu tersebut dalam menjalankan peranannya.
Dalam pemenuhan kebutuhan psikis ada beberapa ibu yang mengalami
kendala, rata-rata karena alasan waktu. Salah satu informan memiliki masalah di
mana tidak pernah sama sekali berkomunikasi dengan anaknya kecuali pada saat
dibutuhkan, hal dikarenakan ibu tersebut mengalami beban pekerjaan yang
membuatnya kelelahan baik fisik maupun psiskis. Jadi dapat disimpulkan orang
tua dengan kondisi kerja yang tidak mendukung, seperti jam kerja yang panjang,
lembur, menimbulkan stres dan tidak adanya otonomi dalam pekerjaan, cenderung
akan lebih menyulitkan dirumah dan memberikan pola pengasuhan yang kurang
efektif dari pada orang tua dengan kondisi pekerjaan yang lebih baik.
Sedangkan pada kebutuhan spiritual hampir seluruh keluarga memenuhi
kebutuhan spiritual dengan baik hal ini dikarenakan seluruh keluarga dapat
membangun suasana yang religius dirumahnya. Namun memang tidak seluruhnya
berhasil ada beberapa anak informan yang belum memiliki kesadaran akan
pentingnya menjalankan kewajibannya sebagai seorang muslim dalam hal
menjalankan shalat lima waktu. Tapi secara keseluruhan seluruh ibu sudah
menjalankan peranan spiritualnya dengan baik seperti mengajarkan pendidikan
agama, menyiapkan perlengkapan beribadah, menyediakan buku-buku agama,
membangun suasana rumah yang agamis, dan selalu mengingatkan anaknya untuk
selalu mengingat dan menjalankan perintah Tuhan YME serta menjauhi larangNya.
Jadi Orang tua dengan kondisi kerja yang tidak mendukung, seperti jam
kerja yang panjang, lembur, beban pekerjaan yang menyita tenaga dan pikiran,
serta beban pekerjaan yang menimbulkan stres, cenderung akan lebih menyulitkan
dirumah dan memberikan pola pengasuhan yang kurang efektif dari pada orang
tua dengan kondisi pekerjaan yang lebih baik. Hal ini terbukti pada salah satu ibu
yang tidak dapat memerankan peranannya dalam memenuhi kebutuhan fisik, serta
psikis anaknya. Fenomena ini mungkin akan banyak kita temui di mana orang tua
Nur Hari Pratiwi,2014
PERAN PEREMPUAN BERPERAN GANDA TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR ANAK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
membawa permasalahan pekerjaannya kedalam keluarga, dan permasalahan ini
dapat memicu permasalahan diantara pasangan maupun permasalahan dengan
anak. Meskipun keluarga yang memiliki ayah dan ibu yang bekerja di luar rumah
memiliki sosok pengganti dalam membesarkan anaknya seperti pembantu atau
kerabat dekat namun hasilnya tidak akan sama dengan anak yang dibesarkan oleh
orang tuanya sendiri.
Menjaga komunikasi dengan anak merupakan salah satu kunci lain agar
orang tua khusunya ibu dapat memerankan peranannya dalam pemenuhan
kebutuhan dasar anak, hal ini terlihat pada salah satu ibu dimana dia jarang
berkomunikasi meskipun intens pertemuannya lebih sering dari pada Informan
pertama. Namun informan pertamaini jauh lebih dekat dengan anaknya hal ini
dikarenakan Ibu tersebut jarang berbincang dan cenderung acuh pada proses
perkembangan anaknya sehingga terlihat sekali Ibu tersebut tidak dapat
memenuhi kebutuhan psikis anaknya lain dengan informan pertama, informan
pertamaini
sangat
menjaga
komunikasi
dengan
anaknya
dan
sangat
memperhatikan keadaan putrinya sehingga Ibu tersebut dan putrinya memiliki
kedekatan yang seharusnya dimiliki antara ibu dan anak.
B
BPBREKOMENDASIB
B
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan yakni dengan judul penelitian
“Peran Perempuan Berperan Ganda terhadap Pemenuhan Kebutuhan Dasar
Anak”. Penulis memberikan rekomendasi/ saran sebagai berikut :
1PBBagiBPerempuanBBerperanBGandaB
Komunikasi dalam keluarga sangatlah penting, intensitas pertemuan
bukanlah kunci keberhasilan atau menjadi jaminan orang tua dapat memerankan
peranannya dengan baiknya. Dengan bantuan teknologi sangat membantu kita
dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini membantu kita dalam memenuhi kebutuhan
psikis anak berupa pemenuhan kasih sayang, serta rasa aman. Meskipun memiliki
peran ganda yang dapat menyita beban pikiran maupun psikis kita namun kita
Nur Hari Pratiwi,2014
PERAN PEREMPUAN BERPERAN GANDA TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR ANAK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sebagai orang tua khususnya sebagai ibu harus dapat menemani anak kita dalam
menjalankan tugas perkembangannya apalagi pada orang tua yang memiliki anak
pada usia remaja. Berikut saran penulis agar perempuan yang berperan ganda
dapat berperan maksimal dalam pemenuhan kebutuhan dasar anaknya :
a.
Sediakanwaktuberkumpulbersamaanak.
Tidakperluberjam-jam,
namunbiasakanuntukmeluangkanwaktumenanyakanperasaan
yang
dirasakananaksetiaphari.
b.
Usahakansaatbersamaanakmaupunandasebagaiibutidakmemegangalatkomu
nikasilainsepertihandphone,
sehinggamerekabenar-
benarmendapatkanperhatiandantidakmerasadiabaikan.
c.
Jadilahpendengar
yang
baik,
bilaandamenjadipendengar
yang
baikmakaanakandaakanmerasakanbahwaada
yang
peduliterhadapdirinyasehinggaanaksangatbersemangatmenceritakanapa
yang
dialaminyasaattidakbersamaandaataupunpermasalahanlainnya.
Baikpermasalahandalamtugasakademikmaupuntugasperkembangannya.
d.
Janganmenggantiwaktu
yang
hilangsertakasihsayang
berkurangkarenaandabekerjadenganmemberikansegalahal
diinginkananak,
ataubahkanmemberikanuang
yang
yang
yang
berlebihan.
Hal
iniakanmenimbulkanpermasalahan lain yang jauhlebihsulitdanbesar.
e.
Selalu berikan pengawasan orang dewasa sebisa mungkin saat anda tidak
berada dirumah, delegasikan peran anda sebagai pengawas kepada orang
dewasa lain yang dapat dipercaya
2PBBagiBKebutuhanBPendidikanBSecaraBUmumB
B
Di dalamkehidupanmasyarakat, keluargamerupakan unit terpenting di
manaanakpertama
kali
mendapatkanpengalamanataupelajaran
akandibawanyahinggakekehidupanselanjutnya.
Di
yang
mana
anakakanmembawasifatataupengalamanhiduppertamanyauntukmenghadapaikehid
upanbermasyarakat.
Pengalamaninteraksisosial
didalamkeluargaturutmenentukanhubungansosialanakdimasa yang akandatang,
Nur Hari Pratiwi,2014
PERAN PEREMPUAN BERPERAN GANDA TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR ANAK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
danperilakusosialnyaterhadap orang lain. Karenakeluargamempunyaifungsi-fungsi
yang pentingdalammembentukkepribadiananak. Selain keluarga, lingkungan
sekolah memiliki andil dalam proses pembentukan kepribadian anakPB Orang tua
dan sekolah harus dapat menemani dan memperhatikan proses perkembangan
anak sehingga anak dapat menjalankan tugas perkembangan secara optimal. Pihak
sekolah harus dapat bekerjasama dengan pihak orang tua, sehingga bila pihak
sekolah khususnya guru melihat ada permasalahan di diri anak guru dapat
melaporkan dan membicarakan tindakan apa yang harus dilakukan. Begitu pula
bila orang tua melihat ada permasalahan di dalam diri anak, orang tua harus dapat
membicarakan dengan pihak sekolah agar dapat saling membantu dalam
menentukan tindakan apa yang harus dilakukan.
Pendidikan bukan hanya terjadi di dalam lingkungan sekolah, dan tidak
hanya terfokus pada lembanga formal seperti sekolah. Keluarga pun merupakan
tempat anak mendapatkan pendidikan, bahkan keluarga merupakan tempat anak
mendapatkan pendidikan yang pertama dan paling mendasar maka dari itu
keluarga harus mampu menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik, jangan
karena kesibukan pekerjaan orang tua, orang tua tidak menjalankan fungsi dan
pemenuhan kebutuhan anaknya dengan baik. Maka dari itu bila sekolah melihat
kejanggalan pada diri anak dan melihat adanya kebutuhan – kebutuhan anak yang
tidak terpenuhi maka pihak sekolah harus membicarakannya dengan orang tua
sehingga orang tua dapat memperhatikan dan melakukan perbaikan.
3PBBagiBMasyarakatBpadaBUmumnyaB
B
Bekerjamerupakanhakdasarsetiapmanusia.Denganbekerjamanusiadapatme
mperolehpenghasilandandapatmemenuhikebutuhanhidupnya.
Banyak
sekali
fenomena wanita bekerja yang memiliki konsukuensi logis yaitu memiliki peran
ganda. Memang tidak salah ketika kita sebagai perempuan bekerja, namun sudah
memiliki anak akan memiliki permasalahan lain. Di sini lah kita harus dapat
memerankan peranan kita dengan baik, sebagai sebuah keluarga suami dan istri
dituntut
untuk
dapat
memenuhi
kebutuhananakbaik
itukebutuhanfisik,
Nur Hari Pratiwi,2014
PERAN PEREMPUAN BERPERAN GANDA TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR ANAK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kebutuhanpsikis, dankebutuhan spiritual dengan baik, hal ini dikarenakan agar
anak dapat menjalankan tugas perkembangannya dengan baik. Jangan sampai kita
mengalami
konfilik
peran,
konflik
munculjikaseorangpekerjamengalamipertentanganantaratangggungjawab
peran
yang
diamilikidengantugas-tugas yang harusdilakukannya, dalam hal ini peran
domestiknya dirumah dan peran publiknya di luar rumah. Namun hal ini tidak
akan terjadi bila perempuan tersebut dapat mengalami proses sosialisasi dengan
berhasil, perempuan tersebut dapat membangun lemari pakaian kepribadian peran
dan memakainya satu per satu sesuai dengan tuntutan situasi.
B
4PBBagiBPenelitiBSelanjutnyaB
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber rujukan atau bahan
pertimbangan untuk penelitian selanjutnya, dengan pembahasan yang terkait.
Peneliti selanjutnya diharapkan dapat lebih baik lagi dalam dari penelitian ini
dalam mengkaji aspek-aspek yang lebih mendalam mengenai peran orang
perempuan yang memiliki peran ganda, di mana memiliki peran domestik
dikeluarga sebagai ibu rumah tangga dan peran publik yang memiliki tanggung
jawab dipekerjaan dalam pemenuhan kebutuhan dasar anak khususnya pada ibu
yang memiliki anak pada usia remaja.
Nur Hari Pratiwi,2014
PERAN PEREMPUAN BERPERAN GANDA TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR ANAK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Agustin, Mubiar. (2011). PermasalahanBelajardanInovasiPembelajaran. Bandung:
RefikaAditama.
Ali, Mohammad dan Mohammad Asrori. (2004). Psikologi Remaja. Jakarta :
PT. Bumi Aksara
Al-Mighwar, M. (2011). Psikologi Remaja. Bandung : Pustaka Setia
Berry, David. (2002). Pokok-Pokok Pikiran Dalam Sosiologi. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada
Bungin, Burhan. (2010). PenelitianKualitatif. Jakarta: KencanaPrenada Media
Group
Gerungan, W, A. (2009). PsikologiSosial. Bandung: Eresco
Gunarsa dan Gunarsa. (2004). Psikologi Praktis: Anak, Remaja dan Keluarga.
Jakarta : Gunung Mulia
Herdiansyah, H. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-Ilmu Sosial.
Jakarta : Salemba Humanika.
Horton, Paul B dan Chester L Hunt. (1984). Sosiologi. Jakarta: Erlangga
Hurlock, Elizabeth B. (1980). Psikologi perkembangan suatu pendekatan
sepanjang rentang kehidupan. Jakarta : Erlangga
Kartono, Kartini. (2007). Psikologi Remaja. Bandung: Mandar maju
Lincoln, Y.S dan Guba, Egon G (1985). Naturalistic Inquiry. Baverly Hills : Sage
Publication
Moleong, L.J. (2012). Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung :
PT. Remaja Rosdakarya.
Nazsir, Nasrullah (2009). Teori-Teori Sosiologi. Bandung: Widya Padjajaran
Nasution, S. (2003). Metode Penelitian Kualitatif-Naturalistik. Bandung : Tarsito
Santrock, John W. (2011).
SalembaHumanika
MasaPerkembanganAnakBuku
1.
Nur Hari Pratiwi,2014
PERAN PEREMPUAN BERPERAN GANDA TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR ANAK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Jakarta:
Setiadi, Elly M dan Usman Kolip. (2010). Pengantar Sosiologi. Jakarta :
Kencana.
Sarwono, Sarlito W. (2014). Teori-Teori Psikologi Sosial. Depok: Rajawali Pers
Sobur, Alex. (1991). Komunikasi orang tua dan anak. Bandung : Angkasa
Soekanto,
Soerjono.
(2009).
SosiologiKeluargaTentangIkhwalKeluarga,
RemajadanAnak. Jakarta: PT. RinekaCipta.
Sudarsono (2012). Kenakalan Remaja : Prevensi, Rehabilitasi, Resosialisasi.
Jakarta: Rineka Cipta.
Sugiyono (2013).METODE PENELITIAN PENDIDIKAN :Pendekatankuantitatif,
kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Skripsi
Siregar, Anijar Hapni. (2014). Pola Asuh pada Keluarga Migran Asal Sumatera
Utara (Studi Kasus terhadap Keluarga Migran yang Berprofesi sebagai
Supir Angkutan Umum di Bandung). (Skripsi). Pendidikan Sosiologi,
Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung
Maharani, Ayu. (2014). Peran Perempuan Dalam PNPM Melalui Simpan
Pinjam Perempuan (SPP) Dikecamatan Manonjaya Kabupaten
Tasikmalaya. (Skripsi). Pendidikan Kewarganegaraan,
Universitas
Pendidikan Indonesia, Bandung.
Trysela, Niken. (2010). Peran Ibu Bekerja Dalam Pemenuhan
Kebutuhan
Dasar Remaja. (Skripsi). Fakultas pendidikan Ilmu Sosial
dan
Ilmu
Politik, Universitas Padjajaran, Jatinangor.
Nurlaila, Meilani. (2009). Upaya Ibu Bekerja dalam Membimbing Anak di
Rumah. (Skripsi). Pendidikan Luar Sekolah, Universitas pendidikan
Indonesia, Bandung
Online
Indriyani, Azazah.(2009).PENGARUH KONFLIK PERAN GANDA DAN STRESS
KERJA TERHADAP KINERJA PERAWAT WANITA RUMAH SAKIT (Studi
Pada Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang. [Online]. Tersedia
di:http://eprints.undip.ac.id/16657/1/AZAZAH_INDRAYANI.PDF. Diakses
10 Agustus 2014
Nur Hari Pratiwi,2014
PERAN PEREMPUAN BERPERAN GANDA TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR ANAK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Ratnawati, Deni. (2008). Dampak Peran Ganda Pada Ibu Bekerja. [Online].
Tersedia di:
http://eprints.unika.ac.id/1646/1/02.40.0124_Deni_Ratnawati.PDF
Diakses 14 Agustus 2014
Nur Hari Pratiwi,2014
PERAN PEREMPUAN BERPERAN GANDA TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR ANAK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu