MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN BERJALAN DI ATAS PAPAN TITIAN : Penelitian Tindakan Kelas pada kelompok B TK Al-Hidayah Kec. Bungbulang Kab. Garut Tahun ajaran 2013-2014.

(1)

Yoyoh Rohayati,2014

MENINGKATKAN KEMAMPUANMOTORIK KASARANAKUSIA DINI MELALUI KEGIATAN BERJALAN DI ATAS PAPAN TITIAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BABBlB

PENDAHULUANB A. LatarBBBBelakangBBMasalahB

Pendidikan Anak usia dini (PAUD) merupakan kelompok usia yang berada dalam proses perkembangan unik karena proses perkembangannya (tumbuh dan kembang) dengan golden age ( masa peka). Golden age merupakan waktu paling tepat untuk memberikan bekal yang kuat kepada anak. Menurut ( lamet Suyanto)

golden age adalah masa yang paling tepat untuk menggali segala potensi anak sebanyak-banyaknya.Upaya pembinaan yang ditunjukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan perkembangan anak didik untuk membantu perkembangan jasmani dan rohani. yang berarti terutama dengan kreativitas dan kemampuan. Anak usia dini yang identik dengan kegiatan bermain.Perkembangan, yaitu menunjukkan perubahan kuantitatif dan kualitatif. Pertumbuhan dan perkembangan anak pada umumnya amat bergantung dari genetic dan pengasuhan ibunya masing-masing. Pengasuhan anak yang optimal akan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan berkembangannya.B

Mereka berlatih dengan berbagai kecakapan motorik, dan secara terus menerus ingin menunjukkan keterampilannya itu kepada orang tuanya dan anak belajar menulis, mengambar, dan permainan dengan berbagai alat permainan seperti bola, kelereng,berjalan di papan titian dan sebagainya.Motorik merupakan perkembangan pengendalian gerakan tubuh melalui kegiatan yang terkoodinir antara susunan saraf, otot, otak dan spinal cord. Perkembangan motorik meliputi motorik kasar dan halus. Motorik kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar atau sebagian besar atau seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri. Contohnya kemampuan duduk, menendang, berlari, naik turun tangga dan naik papan titian sebagainya. Salah satu cara merangsang pertumbuhan dan perkembangan itu dengan bermain, melalui bermain anak akan menggunakan sensor motorik sehingga anak dapat menyalurkan imajinasi, pantasi


(2)

Yoyoh Rohayati,2014

MENINGKATKAN KEMAMPUANMOTORIK KASARANAKUSIA DINI MELALUI KEGIATAN BERJALAN DI ATAS PAPAN TITIAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan pribadinya. Anak akan senang apabila bermain banyak alat permainan edukatif (APE) yang dapat merangsang kecerdasan jamaknya.

Kemampuan motorik kasar anak masih terbatas dan upaya pemberianya tidak atau kurang terprogram. Dalam beberapa kegiatan permainan fisik yang diharapkan bisa mengembangkan motorik kasar anak didik yang diberikan oleh guru, masih banyak anak yang belum bisa melakukan dengan benar. Contonya seperti anak kurang merespon dengan baik dalam kegiatan berjalan di atas papan titian. Disamping itu kurangnya kesadaran akan pentingnya pengembangan motorik kasar pada diri anak, sehingga anak didik menjalankanya kurang sungguh-sungguh. Kenyataan yang ada di TK Al-Hidayah, bahwasanya pengembangan motorik kasar pada anak kelompok B TK Al- Hidayah masih rendah. Hal ini di ketahuai pada tingkat motivasi ini , masih banyak yang malas untuk melakukan kegiatan- kegiatan dalam upaya pengembangan kemampuan motoriknya terutama kegiatan dalam kegiatan berjalan di atas papan titian.Dalam kegiatan berjalan di papan titian bagi anak kelompok B di TK Al- Hidayah, kenyataanya masih belum berani dan menguasai keseimbangannya. Bahkan ada yang jatuh dan ada pula yang belum bisa atau belum tahu berjalan diatas papan titian. Agar kegiatan pengembangan motorik kasar anak dapat terlaksana dengan baik , maka anak di tuntut memiliki perhatian dan daya tahan yang baik pula, seperti disiplin kerjasama, kecepatan beraksi, jujur berkosetrasi sesuai dengan kemampuan. Dalam pengunaan alat harus di perhatikan , kesesuaian bahan ukurannya usia anak , khususnya untuk APE.

Alat permainan APE menurut Mayke Sugianto (1995) mengemukakan bahwa

APE adalah alat permainan yang sengaja dirancang secara khusus untuk kepentingan pendidikan dangan pemanfaatannya tidak semua alat permainan yang digunakan anak di TK itu dirancang secara khusus untuk perkembangan aspek-aspek perkembangan anak.

Alat perkembangan Edukatif (APE) adalah alat permainan yang dapat mengoptimalkan perkembangan anak disesuaikan dengan usianya dan tingkat perkembangannya, serta berguna untuk, perkembangan aspek fisik yaitu kegiatan-


(3)

Yoyoh Rohayati,2014

MENINGKATKAN KEMAMPUANMOTORIK KASARANAKUSIA DINI MELALUI KEGIATAN BERJALAN DI ATAS PAPAN TITIAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kegiatan yang dapat merangsang pertumbuhan fisik anak terdiri dari motorik kasar dan halus.

Berdasarkan hasil pengamatan dilapangan bahwa pembelajaran pada perkembangan motorik kasar pada anak usia sekolah (siswa) memiliki rangkaian tahapan yang berurutan, terutama pada TK Al Hidayah harus banyak bimbingan dan pembelajaran secara terbimbing .Dalam penggunaan permainan papan titian sesuai dengan tahapan usia,dan keterbatas kemampuan atau keterampilan keberanian anak itu sendiri, maka guru harus lebih mampu untuk membimbing anak dalam penggunaan pembelajaran permaianan papan titian. Dengan diharapan bisa meningkatkan kemampuan pengembangan motorik kasar melalui kegiatan berjalan diatas papan titian pada anak kelompok B TK. Al- Hidayah Agar guru bisa mengetahui dan mengukur penampilan atau kinerja (perpormance) yang di kuasai oleh para siswa dari kegiatan pembelajaran motorik di sekolah maka dapat mengadakan tes ranah matorik tes unjuk kerja(work sampel) . Tes unjuk kerja dalam pembelajaran motorik para siswa dituntut (diarahkan) untuk mempergunakan peralatan yang sebenarkan ( bukan tiruan). Tujuan tes unjuk kerja adalah guru dapat mengetahui sejauh mana para siswa telah menguasai aplikasi teori pembelajaran motorik yang sudah diajarkan di sekolah. Dengan tes ini, guru juga bisa mengetahuai para siswa telah menguasai dan terampil dalam menggunakan alat yang di gunakan. Adapun yang perlu garisbawahi TK Al Hidayah menggunakan penilaian lembar observasi. Bahwa penilaian yang di lakukan adalah dapat memperoleh tes unjuk kerja dengan cara melakukan obsevasi secara langsung ketika para siswa melakukan kegiatan pembelajaran motorik yang di adakan di sekolah, dengan hal ini guru menggunakan lembar obsevasi. Menilai dan mengukur hasil dilapangan terutama di Tk AL Hidayah, salah satu hal yang tidak boleh dilupakan oleh guru yang mengajar para siswa dalam pembelajaran motorik adalah harus sering turun ke lapang untuk mangukur dan menilai kemampuan mereka dalam pembelajaran motorik . Sikap guru dalam mengajar pembelajaran motorik kasar berbeda jauh dengan mengajar pembelajaran kognitif maupun efektif, baik dari sikap guru , maupun suasana dan


(4)

Yoyoh Rohayati,2014

MENINGKATKAN KEMAMPUANMOTORIK KASARANAKUSIA DINI MELALUI KEGIATAN BERJALAN DI ATAS PAPAN TITIAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kondisi belajar yang dialami oleh siswa.Dalam konteks itu perlu juga di perhatikan mengenai beberapa faktor yang berhubungan dengan sesuatu yang harus dipersiapkan sebelum proses pembelajaran motorik berlangsung.Hal itu meliputi tiga hal pokok, yaitu pemberian motivasi, penyajian demostrasi dan pemberian instruksi. (1). para siswa ketika pembelajaran berlangsung menjadi faktor penentu keberhasilan mereka dalam menjalankan segala rangkaian dan proses pembelajaran. (2).Demostrasi merupakan media yang paling baik dalam pembelajaran motorik, lebih mudah memahami aplikasi pembelajaran , demostarasi secara langsung yang dilakukan oleh guru, siswa memperaktekkan secara nyata.(3). Instruksi yang di berikan kepada siswa haruslah singkat dan bersifat langsung. Tujuan utama yaitu mendapatkan gambaran yang menyeluruh tentang keterampilan motorik yang akan dan sedang dipelajari.

Untuk memahami dalam hal permaian berjalan diatas papan titian harus memahami terlebih dahulu unsur- unsur permainan. Menurut Hughes 1999), seorang ahli perkembangan anak bukunya Children, plai, and Devlopment , mengatakan bahwa bermain merupakan bahwa berbeda dengan belajar dan bekerja. Suatau kegiatan yang di sebut bermain harus lima unsur didalamnya yaitu:(1). Mempunyai tujuan, yaitu permainan itu sendiri untuk mendapat kepuasan. (2). Memilih dengan bebas dan atas kehendak sendiri, serta tidak ada yang menyuruh ataupun memaksa. (3). Menyenangkan dan dapat menikmati.(4). Menghayal untuk mengembangkan daya imajinatif dan kreativitas. (5). Melakukan secara aktif dan sadar.

Bahwa bermain dapat bermakna sebagai sebuah aktivitas bermain yang murni mencari kesenangan tanpa mencari menang kalah (play), tetapi ada yang melakukan aktivititas bermain yang dilakukan dalam rangka mencari kesenangan dan kepuasan di tandai dengan adanya pencarian menang kalah(games). Menurut joan freeman dan Utami Munandar (1996) mendefinisikan bermain sebagai suatu aktivitas yang membantu anak mencapai perkembangan yang utuh, baik fisik,

intelektual, sosial,moral dan emosional.Kematangan dan pengalaman anak kemampuan motorik tersebut berkembang dari tidak terkoordinasi dengan baik menjadi terkoordinasi secara baik. Prinsip utama perkembangan motorik adalah


(5)

Yoyoh Rohayati,2014

MENINGKATKAN KEMAMPUANMOTORIK KASARANAKUSIA DINI MELALUI KEGIATAN BERJALAN DI ATAS PAPAN TITIAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kematangan, urutan, motivasi, pengalaman dan latihan atau praktek. Ketika anak mampu melakukan suatu gerakan motorik, maka akan termotivasi untuk bergerak kepada motorik yang lebih luas lagi.Maka sebagai guru TK. Al- Hidayah melakukan ulang pelaksanan praktek berjalan diatas papan titian dengan menggunakan tindakan kelas secara dua siklus, siklus 1 dan siklus 2. Karena aktivitas siswa sangat menentukan dalam pelaksanana praktek berjalan diatas papan titian dalam menentukan motorik kasar. Aktivitas fisiologis meningkat dengan tajam. Anak seakan-akan tidak mau berhenti melakukan aktivitas fisik, baik yang melibatkan motorik kasar maupun motorik halus. Pada saat mencapai kematangan untuk terlibat secara aktif dalam aktivitas fisik yang ditandai dengan kesiapan dan motivasi yang tinggi dan seiring dengan hal tersebut, orang tua dan

guru perlu memberikan berbagai kesempatan dan pengalaman yang dapat meningkatkan keterampilan motorik anak secara optimal.

Ketika anak akan melakukan kegiatan bermain yaitu berjalan di atas papan titian maka anak harus menguasai 3 indikator yaitu keseimbangan, kelenturan, dan keberanian. Keseimbangan dan kelenturan diperlukan ketika anak akan berjalan di atas papan titian, jika tubuh anak tidak seimbang dan tidak lentur atau kaku maka anak akan terjatuh. Hal yang paling penting dari 3 indikator tersebut yaitu keberanian, karena dengan rasa berani maka anak akan merasa percaya diri ketika akan berjalan di atas papan titian.

Ada beberapa masalah yang dihadapi anak ketika anak akan bermain berjalan diatas papan titian seperti anak tidak berani berjalan melewati papan titian, anak berebut ingin berjalan diatas papan titian, anak terjatuh karena tubuhnya kurang seimbang, tidak konsentrasi, tidak seimbang antara kaki kanan dan kiri, tidak seimbang antara tangan kanan dan tangan kiri, dan tidak seimbang antara koordinasi tubuh.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penelitian ini memfokuskan kajian pada meningkatkan kemampuan motorik kasar anak melalui kegiatan berjalan diatas papan titian di Tk Al- Hidayah.


(6)

Yoyoh Rohayati,2014

MENINGKATKAN KEMAMPUANMOTORIK KASARANAKUSIA DINI MELALUI KEGIATAN BERJALAN DI ATAS PAPAN TITIAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. IdentifikasiBMasalahBPenelitian

Dalam penelitian ini penulis akan mengidentifikasi masalah mengenai menunjukkan hasil sebagai berikut teridentifikasi dengan hasil pengamatan anak kelompok B TK Al Hidayah hampir 60% dari 18 jumlah anak mengalami peningkatan yang cukup signifikan dalam hal perkembangan kemampuan berfikirnya, sebaliknya untuk capaian perkembangan kemampuan motorik kasar anak masih belum berkembang dengan optimal. Hal ini terlihat ketika kegiatan belajar mengajar dengan materi pengembangan berjalan di atas papan titian, anak masih takut dan kurang berani untuk melaksanakan, sehingga cenderung minta bantuan/bimbingan guru, sebagai pegangan. Dengan adanya permasalahan tersebut, menjadikan guru harus lebih telaten memotivasi dan membimbing anak melaksanakan /mempraktekan kegiatan berjalan diatas papan titian, karena pada usia tiga sampai lima tahun memiliki keinginan yang kuat untuk bergerak dan menggunakan fisiknya. Tak putus-putusnya anak-anak bergerak bebas dengan menggunakan anggota-anggota tubuhnya. Kegiatan bermain bebas seperti berjalan, berlari, melompat, merangkak, melempar, mendorong, berayun, meluncur, berjalan diatas papan titian, yang sangat besar nilainya bagi pertumbuhan dan perkembangan fisik anak. Dalam kegiatan ini seluruh tubuh anak aktif. Melalui latihan-latihan gerakan tubuhnya anak memperoleh keterampilan penguasaaan dan keseimbangan badan yang sangat diperlukan dalam kehidupan di kemudian hari (Sujiono, 2007). C. RumusanBBMasalahB

Berdasarkan latar belakang di atas ,rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana kemampuan motorik kasar anakTK AL-Hidayah?B

2. Bagaimana aktivitas pembelajaran pada anak usia dini untuk meningkatkan motorik kasar melalui berjalan diatas papan titian?

3. Bagaimana motorik kasar anak sebelum kegiatan berjalan diatas papan titian?B


(7)

Yoyoh Rohayati,2014

MENINGKATKAN KEMAMPUANMOTORIK KASARANAKUSIA DINI MELALUI KEGIATAN BERJALAN DI ATAS PAPAN TITIAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. TujuanBPenelitianB

Pada prinsipnya tujuan yang ingin di capai dalam penelitian ini adalah untuk menjawab pertanyaan sebagaimana yang dirumuskan di atas maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :B

1. Untuk mengembangkan proses motorik kasar melalui berjalan di atas papan titian.

2. Untuk mengetahuai peningkatan mengenai aktivitas siswa mengenai motorik kasar diatas papan titian.

3. Untuk memperoleh hasil pembelajaran motorik kasar melalui berjalan diatas papan titian.

E. ManfaatBPenelitianB

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak baik yang terlibat secara langsung maupun tidak. Manfaat dari peneliti yaitu: 1. Manfaat bagi anak

Siswa dapat memiliki motivasi yang tinggi, untuk mempraktekan dalam kegiatan berjalan diatas papan titian, sehingga anak menjadi berani dan memiliki keseimbangan yang baik dalam bermain papan titian.

2. Manfaat bagi guru

Mendapatkan pengalaman baru dengan menggunakan metode kualitatif dan memperoleh pengetahuan bagaimana cara meningkatkan keberanianserta keseimbangan anak dalam pelajaran di atas papan titian.

3. Manfaat bagi sekolah

Peneliti ini sebagai bahan masukkan bagi sekolah dalam upaya mengembangka kualitas model pembelajaran, khususnya bermain diatas papan titian.B


(8)

Yoyoh Rohayati,2014

MENINGKATKAN KEMAMPUANMOTORIK KASARANAKUSIA DINI MELALUI KEGIATAN BERJALAN DI ATAS PAPAN TITIAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BABBIIIB

METODEBPENELITIANB A.BPendekatanBdanBBMetodeB

Pendekatan metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode kualitataif . Metode PTK yaitu metode yang dapat dilakukan untuk mengukur tingkah laku para siswa sekolah, termasuk proses terjadinya kegiatan yang bisa diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya.Selain itupun metode PTK dapat di gunakan untuk alat pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik, ataupun menilai hasil pembelajaran motorik dan proses pembelajaran motorik yang diadakan di sekolah.Observasi digunakan untuk mengumpulkan data tentang proses pembelajaran keseimbangan badan yang menggunakan praktek jalan diatas papan titian.

Beberapa hal yang di nilai sebagai berikut: 1. Tingkah laku para siswa saat melakukan praktek. 2. Kegiatan dan tingkat keaktifan siswa. 3. Tingkat partisipasi para siswa dalam simulasi.

Berdasarkan hal tersebut diatas, dapat penulis simpulkan bahwa metode observasi merupakan metode yang sesuai dengan kerangka dalam penilaian ini.

B.BSubjekBpenelitianB

Penelitian ini dilakukan di TK. Al- Hidayah kecamatan bungbulang Kabupaten Garut Tahun pelajaran 2013-2014. Subjek penelitian ini pada siswa kelompok B TK. Al-Hidayah, berjumlah 18 orang siswa, dimana pada usia anak-anak memiliki keinginan untuk bermain dan bergerak secara bebas,alasan melakukan penelitian di TK. Al-Hidayah, dalam proses pembelajaran masih dalam situasi di dalam kelas, jarang di bawa kedunia luar, atau pembelajaran di luar kelas. Selain itu kurang variatif,dan dapat meningkatkan motivasi dalam pembelajaran berjalan diatas papan titian.


(9)

Yoyoh Rohayati,2014

MENINGKATKAN KEMAMPUANMOTORIK KASARANAKUSIA DINI MELALUI KEGIATAN BERJALAN DI ATAS PAPAN TITIAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kemampuan motorik kasar anak dalam penelitian ini adalah kemampuan anak dalam melakukan kegiatan sebagai berikut: yaitu berjalan,berlari, melompat, merangkak, melempar, mendorong, berayun, meluncur, dan meniti papan titian. B

Tabel 3.1 Kisi-kisi instrumen No Variabel Dimensi/

indikator

Pernyataan Skala penilaian

Kurang mampu

Mampu Sangat mampu 1 2 3

1 Kemampua

n motorik kasar dalamkegia tan berjalan diatas papan titian

1.Anak mampu berjalan

2.Anak,mampu berlari

3.Anak mampu Melompat

1. Melakukan pemanasan jalan di tempat

2. Melakukan senam irama menirukan gerakan binatang seperti burung terbang dan kupu-kupu

3.Melakukan gerakan kaki,melompat, melompat dan berlari secara terkoordinasi 1. berjalan maju diatas garis lurus


(10)

Yoyoh Rohayati,2014

MENINGKATKAN KEMAMPUANMOTORIK KASARANAKUSIA DINI MELALUI KEGIATAN BERJALAN DI ATAS PAPAN TITIAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B

D.BIstrumenBPenelitianB

Penelitian lakukan terhadap anak TK. Al Hidayah yaitu untuk membahas permasalahan yang dihadapi dalam meningkatkan motivasi anak dalam pembelajaran motorik kasar berjalan diatas papan titian.Setelah peneliti dan guru memperoleh kesepakatan mengenai fokus masalah yang akan diatasi,peneliti mengembangkan instrumen penelitian.Penggunaan insrtumen penelitian ini digunakan untuk membantu mempermudah peneliti dalam memperoleh data yang diperlukan. Proses pengembangan instrumen dilakukan dengan membuat kisi-kisi instrumen penelitian.Instrumen yang telah disusun kemudian dikaji untuk di berikan penilaian atas butir-butir pertanyaan yang dibuat.

E.Langkah-langkahBPenelitianB

Agar proses penelitian berjalan secara terarah dan sistematis maka langkah-langkah yang harus di tempuh oleh peneliti adalah sebagai berikut:

1. Guru menyiapkan alat peraga berbentuk simpai dan papan titian 4. anak mampu

berayun 5. anak mampu meluncur

2. berjalan lurus dengan tangan di rentangkan 1. berjalan kedepan dengan jinjit dengan membawa simpai 2. berjalan diatas lurus papan titian 3. berlari diatas papan titian dengan


(11)

Yoyoh Rohayati,2014

MENINGKATKAN KEMAMPUANMOTORIK KASARANAKUSIA DINI MELALUI KEGIATAN BERJALAN DI ATAS PAPAN TITIAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Guru menjelaskan kepada siswa tentang aturan mainnya. 3. Siswa membagi dua kelompok agar mudah memonitoring

4. Dalam pelaksanaan berjalan diatas papan titian anak membawa simpai tersebut. 5. Membuat kesimpulan.

F.BTeknikBPengumpulanBDataB

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan data yang akurat yang bertujuan untuk menjawab masalah penelitian. Data yang di peroleh antara lain melalui:B

1. Observasi

Observasi digunakan untuk mengumpulkan data mengenai aktivitas anak selama pembelajar motorik kasar berjalan diatas papan titian.Dalam observasi ini beberapa bagian dari obyek peneliti dapat diteliti langsung dalam keadaan yang sebenarnya. Teknik ini digunakan untuk mengamati berbagai kegiatan yang dilaksanakan oleh guru dan anak selama penelitian ini berlangsung.Observasi yang dilakukan peneliti meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru.Sedangkan observasi yang dilakukan kepada anak meliputi bagaimana motivasi anak dalam proses pembelajaran motorik kasar. Data-data yang dihasilkan dari kegiatan pengamatan ini sangat penting untuk mdikitengetahuai tentang sikap dan tindakan yang dilakukan guru dan anak selama proses pembelajaran.Beberapa observasi yang telah peneliti lakukan diantaranya: a. Observasi pada siklus pertama: pada tanggal 25 pebruari 2014, peneliti

melihat sedikit kelemahan, diantaranya anak masih banyak yang takut, belum berani naik sendiri, minta bantuan pegangan pada gurunya.

b. Observasi pada siklus kedua: pada tanggal 4 maret 2014, peneliti sudah banyak kemajun yang dicapai anak, beberapa anak termotivasi mengikuti pembelajaran motorik kasar berjan diatas papan titian.


(12)

Yoyoh Rohayati,2014

MENINGKATKAN KEMAMPUANMOTORIK KASARANAKUSIA DINI MELALUI KEGIATAN BERJALAN DI ATAS PAPAN TITIAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

G.BTeknikBPengolahanBDataB

Teknik pengelolaan data dalam penelitian ini pada dasarnya menggunakan analisis data kulitatif. Data yang diperoleh, dari hasil observasi studi dokumentasi dan dianalisis dalam bentuk deskripsi. Pada dasarnya prinsip penulisan.Dengan kata lain teknik pengelolaan data selama pengumpulan data di lapangan dan setelah data terkumpul.Data dan informasi telah terkumpul selanjutnya dilakukan pengorganisasian data satu persatu sesuai dengan pokus permasalahan penelitian yang dirumuskan dalam penelitian. Pada Hal ini sesuai dengan pernyataan Hopkins (Wiriaatmadja, 2006:96), yaitu: Pengolahan data dan analisis data pada metode penelitian tindakan kelas dilakukan secara terus menerus sepanjang penelitian, berlangsung dari awal hingga akhir yaitu mulai dari tahap observasi awal sampai tahap berkhirnya program tindakan sesuai dengan pokok permasalahan dan tujuan penelitian yang selanjutnya dituangkan dalam bentuk deskriptif. Secara ringkas analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan cara menyimpulkan berbagai informasi yang didapat dari hasil observasi, dan studi dokumentasi dalam bentuk deskriptif. Analisis dilakukan secara terus menerus dari awal sampai akhir pemberian tindakan. Sedangkan data hasil informasi setiap butir aspek yang diamati akan dihitung dengan persentase. Untuk menghitung nilai persentase menggunakan rumus yang dikemukakan Purwanto (2006:10 2) yaitu:

Keterangan:

NP = Nilai persen yang dicari atau diharapkan R = Skor mentah yang diperoleh siswa

SM = Skor maksimun ideal dari tes yang bersangkutan 100 = Bilangan tetap

B B B B


(13)

Yoyoh Rohayati,2014

MENINGKATKAN KEMAMPUANMOTORIK KASARANAKUSIA DINI MELALUI KEGIATAN BERJALAN DI ATAS PAPAN TITIAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BABBV

KESIMPULANBDANBREKOMENDASIB B

A.BKESIMPULANB

Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Kemampuan anak dalam memahami kemampuan motorik kasar di TK Al-Hidayah kelompok B Tahun ajaran 2013-2014 sebelumnya peneliti tindakakan kelas ini dilakukan masih belum berkembang . Hal ini ditunjukkan oleh hasil obsevasi awal terdapat 7 anak yang kemampuannya masih kurang dan 11 anak kemampuan sudah cukup, dan ada kemampuan anak sudah baik dalam kemampuan motorik kasar berjalan diatas papan titian.

2. Penerapan menggunakan permaian berjalan diatas papan titian dilaksanakan dalam dua siklus. Pada tindakan siklus pertama kemampuan motorik kasar 5 anak masih kurang (K), 10 anak cukup (C), dan 3 anak kemampuan sudah baik(B). Pada tindakan siklus kedua kemampuan anak menunjukkan sudah tidak ada yang kurang (K), 10 anak kemampuan cukup(C), dan 8 anak kemampuan sangat baik. 3. Kemampuan motorik kasar anak berjalan diatas papan titian , setelah penerapan

metode permaian dengan memegang simpai mengalami peningkatan. Hasil siklus II menunjukan bahwa sebagian besar anak sudah mengalami kemajuan dalam perkembangannya yaitu sudah mencapai tingkat berkembang sesuai harapan.

B.BRekomendasiB

Berdasarkan hasil tindakan kelas yang telah dilakukan, penulis memberikan rekomendasi pada pihak-pihak terkait sebagi berikut:

1. Guru

a. Guru hendaknya menggunakan berbagai media yang menarik bagi anak dalam melakukan pembelajaran berjalan diatas papan titian


(14)

Yoyoh Rohayati,2014

MENINGKATKAN KEMAMPUANMOTORIK KASARANAKUSIA DINI MELALUI KEGIATAN BERJALAN DI ATAS PAPAN TITIAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Guru hendaknya menggunakan metode pembelajaran yang berbasis permainan sehingga anak akan tertarik mengikuti pembelajaran tersebut.

2. TK Al-Hidayah

a. Sekolah hendaknya memberikan kesempatan kepada guru untuk menggunakan berbagai metode dan media dalam perkembangan yang dilaksanakan.

b. Sekolah menyediakan fasilitas yang dapat mendukung proses pembelajaran khusus terutama pembelajaran berjalan diatas papan titian

3. Peneliti seleanjutnya

Hendaknya melakukan penelitian lebih lanjut terhadap hasil penelitian yang telah dilakukan ini terutama pada aspek-aspek yang belum diungkap seperti aspek bahasa, kognitif dan seni dari perkembangan anak.


(15)

Yoyoh Rohayati,2014

MENINGKATKAN KEMAMPUANMOTORIK KASARANAKUSIA DINI MELALUI KEGIATAN BERJALAN DI ATAS PAPAN TITIAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Daftar Pustaka

Arsyad. Azhar. (2013). Media Pembelajaran. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada. Decaprio. Richard. (2013). Aplikasi Teori Pembelajaran Motorik Di Sekolah.

Yogyakarta: Diva Press, kreatif dan saleh.

Ismail. Adang (2009) Education Games panduan praktis permainan menjadi anak cerdas.Yogyakarta : pro : Media

Musbikin. Imam (2006) Anak kreatif ala einsein. Yogyakarta:PT Mitra pustaka. Permen 58 (2009) Panduan layanan standar pendidikan Anak Usia Dini. Bp. Bina

Dharma Putra.

Susilana. Rudi dkk. (2007).Media Pembelajaran. Bandung : Wacana Prima.

Tarigan, H.G. (1979). Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa.

Triharso Agung,(2013). Permainan Kreatif dan Edukatif untuk Anak Usia Dini yogyakarta: Penerbit Andi


(1)

Yoyoh Rohayati,2014

MENINGKATKAN KEMAMPUANMOTORIK KASARANAKUSIA DINI MELALUI KEGIATAN BERJALAN DI ATAS PAPAN TITIAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B

D.BIstrumenBPenelitianB

Penelitian lakukan terhadap anak TK. Al Hidayah yaitu untuk membahas permasalahan yang dihadapi dalam meningkatkan motivasi anak dalam pembelajaran motorik kasar berjalan diatas papan titian.Setelah peneliti dan guru memperoleh kesepakatan mengenai fokus masalah yang akan diatasi,peneliti mengembangkan instrumen penelitian.Penggunaan insrtumen penelitian ini digunakan untuk membantu mempermudah peneliti dalam memperoleh data yang diperlukan. Proses pengembangan instrumen dilakukan dengan membuat kisi-kisi instrumen penelitian.Instrumen yang telah disusun kemudian dikaji untuk di berikan penilaian atas butir-butir pertanyaan yang dibuat.

E.Langkah-langkahBPenelitianB

Agar proses penelitian berjalan secara terarah dan sistematis maka langkah-langkah yang harus di tempuh oleh peneliti adalah sebagai berikut:

1. Guru menyiapkan alat peraga berbentuk simpai dan papan titian

4. anak mampu berayun 5. anak mampu meluncur

2. berjalan lurus dengan tangan di rentangkan 1. berjalan kedepan dengan jinjit dengan membawa simpai 2. berjalan diatas lurus papan titian 3. berlari diatas papan titian dengan


(2)

Yoyoh Rohayati,2014

MENINGKATKAN KEMAMPUANMOTORIK KASARANAKUSIA DINI MELALUI KEGIATAN BERJALAN DI ATAS PAPAN TITIAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Guru menjelaskan kepada siswa tentang aturan mainnya. 3. Siswa membagi dua kelompok agar mudah memonitoring

4. Dalam pelaksanaan berjalan diatas papan titian anak membawa simpai tersebut. 5. Membuat kesimpulan.

F.BTeknikBPengumpulanBDataB

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan data yang akurat yang bertujuan untuk menjawab masalah penelitian. Data yang di peroleh antara lain melalui:B

1. Observasi

Observasi digunakan untuk mengumpulkan data mengenai aktivitas anak selama pembelajar motorik kasar berjalan diatas papan titian.Dalam observasi ini beberapa bagian dari obyek peneliti dapat diteliti langsung dalam keadaan yang sebenarnya. Teknik ini digunakan untuk mengamati berbagai kegiatan yang dilaksanakan oleh guru dan anak selama penelitian ini berlangsung.Observasi yang dilakukan peneliti meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru.Sedangkan observasi yang dilakukan kepada anak meliputi bagaimana motivasi anak dalam proses pembelajaran motorik kasar. Data-data yang dihasilkan dari kegiatan pengamatan ini sangat penting untuk mdikitengetahuai tentang sikap dan tindakan yang dilakukan guru dan anak selama proses pembelajaran.Beberapa observasi yang telah peneliti lakukan diantaranya: a. Observasi pada siklus pertama: pada tanggal 25 pebruari 2014, peneliti

melihat sedikit kelemahan, diantaranya anak masih banyak yang takut, belum berani naik sendiri, minta bantuan pegangan pada gurunya.

b. Observasi pada siklus kedua: pada tanggal 4 maret 2014, peneliti sudah banyak kemajun yang dicapai anak, beberapa anak termotivasi mengikuti pembelajaran motorik kasar berjan diatas papan titian.


(3)

Yoyoh Rohayati,2014

MENINGKATKAN KEMAMPUANMOTORIK KASARANAKUSIA DINI MELALUI KEGIATAN BERJALAN DI ATAS PAPAN TITIAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

G.BTeknikBPengolahanBDataB

Teknik pengelolaan data dalam penelitian ini pada dasarnya menggunakan analisis data kulitatif. Data yang diperoleh, dari hasil observasi studi dokumentasi dan dianalisis dalam bentuk deskripsi. Pada dasarnya prinsip penulisan.Dengan kata lain teknik pengelolaan data selama pengumpulan data di lapangan dan setelah data terkumpul.Data dan informasi telah terkumpul selanjutnya dilakukan pengorganisasian data satu persatu sesuai dengan pokus permasalahan penelitian yang dirumuskan dalam penelitian. Pada Hal ini sesuai dengan pernyataan Hopkins (Wiriaatmadja, 2006:96), yaitu: Pengolahan data dan analisis data pada metode penelitian tindakan kelas dilakukan secara terus menerus sepanjang penelitian, berlangsung dari awal hingga akhir yaitu mulai dari tahap observasi awal sampai tahap berkhirnya program tindakan sesuai dengan pokok permasalahan dan tujuan penelitian yang selanjutnya dituangkan dalam bentuk deskriptif. Secara ringkas analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan cara menyimpulkan berbagai informasi yang didapat dari hasil observasi, dan studi dokumentasi dalam bentuk deskriptif. Analisis dilakukan secara terus menerus dari awal sampai akhir pemberian tindakan. Sedangkan data hasil informasi setiap butir aspek yang diamati akan dihitung dengan persentase. Untuk menghitung nilai persentase menggunakan rumus yang dikemukakan Purwanto (2006:10 2) yaitu:

Keterangan:

NP = Nilai persen yang dicari atau diharapkan R = Skor mentah yang diperoleh siswa

SM = Skor maksimun ideal dari tes yang bersangkutan 100 = Bilangan tetap

B B B B


(4)

Yoyoh Rohayati,2014

MENINGKATKAN KEMAMPUANMOTORIK KASARANAKUSIA DINI MELALUI KEGIATAN BERJALAN DI ATAS PAPAN TITIAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BABBV

KESIMPULANBDANBREKOMENDASIB B

A.BKESIMPULANB

Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Kemampuan anak dalam memahami kemampuan motorik kasar di TK Al-Hidayah kelompok B Tahun ajaran 2013-2014 sebelumnya peneliti tindakakan kelas ini dilakukan masih belum berkembang . Hal ini ditunjukkan oleh hasil obsevasi awal terdapat 7 anak yang kemampuannya masih kurang dan 11 anak kemampuan sudah cukup, dan ada kemampuan anak sudah baik dalam kemampuan motorik kasar berjalan diatas papan titian.

2. Penerapan menggunakan permaian berjalan diatas papan titian dilaksanakan dalam dua siklus. Pada tindakan siklus pertama kemampuan motorik kasar 5 anak masih kurang (K), 10 anak cukup (C), dan 3 anak kemampuan sudah baik(B). Pada tindakan siklus kedua kemampuan anak menunjukkan sudah tidak ada yang kurang (K), 10 anak kemampuan cukup(C), dan 8 anak kemampuan sangat baik. 3. Kemampuan motorik kasar anak berjalan diatas papan titian , setelah penerapan

metode permaian dengan memegang simpai mengalami peningkatan. Hasil siklus II menunjukan bahwa sebagian besar anak sudah mengalami kemajuan dalam perkembangannya yaitu sudah mencapai tingkat berkembang sesuai harapan.

B.BRekomendasiB

Berdasarkan hasil tindakan kelas yang telah dilakukan, penulis memberikan rekomendasi pada pihak-pihak terkait sebagi berikut:

1. Guru

a. Guru hendaknya menggunakan berbagai media yang menarik bagi anak dalam melakukan pembelajaran berjalan diatas papan titian


(5)

Yoyoh Rohayati,2014

MENINGKATKAN KEMAMPUANMOTORIK KASARANAKUSIA DINI MELALUI KEGIATAN BERJALAN DI ATAS PAPAN TITIAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Guru hendaknya menggunakan metode pembelajaran yang berbasis permainan sehingga anak akan tertarik mengikuti pembelajaran tersebut.

2. TK Al-Hidayah

a. Sekolah hendaknya memberikan kesempatan kepada guru untuk menggunakan berbagai metode dan media dalam perkembangan yang dilaksanakan.

b. Sekolah menyediakan fasilitas yang dapat mendukung proses pembelajaran khusus terutama pembelajaran berjalan diatas papan titian

3. Peneliti seleanjutnya

Hendaknya melakukan penelitian lebih lanjut terhadap hasil penelitian yang telah dilakukan ini terutama pada aspek-aspek yang belum diungkap seperti aspek bahasa, kognitif dan seni dari perkembangan anak.


(6)

Yoyoh Rohayati,2014

MENINGKATKAN KEMAMPUANMOTORIK KASARANAKUSIA DINI MELALUI KEGIATAN BERJALAN DI ATAS PAPAN TITIAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Daftar Pustaka

Arsyad. Azhar. (2013). Media Pembelajaran. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada. Decaprio. Richard. (2013). Aplikasi Teori Pembelajaran Motorik Di Sekolah.

Yogyakarta: Diva Press, kreatif dan saleh.

Ismail. Adang (2009) Education Games panduan praktis permainan menjadi anak cerdas.Yogyakarta : pro : Media

Musbikin. Imam (2006) Anak kreatif ala einsein. Yogyakarta:PT Mitra pustaka. Permen 58 (2009) Panduan layanan standar pendidikan Anak Usia Dini. Bp. Bina

Dharma Putra.

Susilana. Rudi dkk. (2007).Media Pembelajaran. Bandung : Wacana Prima.

Tarigan, H.G. (1979). Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa.

Triharso Agung,(2013). Permainan Kreatif dan Edukatif untuk Anak Usia Dini yogyakarta: Penerbit Andi


Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELIPAT PADA KELOMPOK B TK PERTIWI I Upaya Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Melipat Pada Kelompok B TK Pertiwi I Donohudan Tahun Ajaran 2014/2015.

0 3 12

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELIPAT PADA KELOMPOK B TK PERTIWI I Upaya Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Melipat Pada Kelompok B TK Pertiwi I Donohudan Tahun Ajaran 2014/2015.

0 4 19

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN ENCRAK PADA ANAK KELOMPOK B Upaya Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar Melalui Permainan Encrak Pada Anak Kelompok B Di Tk Pertiwi Ii Keden Kalijambe Sragen Tahun Ajaran 2011/2012.

0 0 13

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK KASAR ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN BERMAIN LEMPAR BOLA : Penelitian Tindakan Kelas pada Kelompok A TK Al-Manshuriyyah Jln. Pak Gatot Raya No2/173 A, RT.01/02 Kec. Sukasari Kab. Bandung Tahun Ajaran 2014-2015.

0 2 39

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGANYAM L penelitian Tindakan Kelas pada kelompok B TK. Karisma.Kec. Caringin Kab. Garut Tahun Ajaran 2013-2014.

1 19 26

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARAANAK MELALUI PENGGUNAAN MEDIA FOTO BERTEMA BINATANG : Penelitian Tindakan Kelas Pada TK PGRI III Bungbulang Kecamatan Bungbulang Kabupaten Garut Tahun Ajaran 2013/2014.

0 2 21

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK USIA DINI MELALUI SENAM FANTASI: Penelitian Tindakan Kelas Pada Kelompok B di Paud Alfani Kecamatan Kemang Kabupaten Bogor Tahun Ajaran 2013-2014.

0 1 27

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA CRAYON : Penelitian tindakan kelas pada kelompok b di ra al ihsan 1 kecamatan bungbulang kabupaten garut tahun ajaran 2013/2014.

0 3 38

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGGUNTING KERTAS BERPOLA Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Menggunting Kertas Berpola Pada Anak Kelompok B Tk Pertiwi 1 Banyusri Tahun Ajaran 2012/201

0 0 13

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN BERJALAN DI ATAS PAPAN TITIAN : Penelitian Tindakan Kelas pada kelompok B TK Al-Hidayah Kec. Bungbulang Kab. Garut Tahun ajaran 2013-2014.

0 2 24