Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Kunjungan Wisatawan Asing terhadap Restoran Khas Sunda di Kawasan Bandung Utara.

(1)

Rachmat Astiana, 2015

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Kunjungan Wisatawan Asing terhadap Restoran Khas Sunda di Kawasan Bandung Utara

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

MINAT KUNJUNGAN WISATAWAN ASING

TERHADAP RESTORAN KHAS SUNDA

DI KAWASAN BANDUNG UTARA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah satu

Syarat untuk mendapatkan Gelar Sarjana Pariwisata

Rachmat Astiana, A.Md

1002846

PROGRAM STUDI MANAJEMEN INDUSTRI KATERING

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2013


(2)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT KUNJUNGAN WISATAWAN ASING

TERHADAP RESTORAN KHAS SUNDA DI KAWASAN BANDUNG UTARA

Skripsi disetujui dan disahkan oleh :

Pembimbing I Pembimbing II

Agus Sudono, SE.,MM. Wendi Andriatna, STP., M.Si. NIP. 19820508200812.1.002

Mengetahui : Ketua Program Studi

Agus Sudono, SE., MM.

NIP. 19820508200812.1.002

Mahasiswa

Rachmat Astiana, A.Md


(3)

Rachmat Astiana, 2015

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Kunjungan Wisatawan Asing terhadap Restoran Khas Sunda di Kawasan Bandung Utara

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PERNYATAAN

Saya Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Kunjungan Wisatawan Asing terhadap Restoran khas sunda di Kawasan Bandung Utara ini sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara yang tidak sesuai etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, 31 April 2015 Yang membuat pernyataaan,


(4)

ABSTRAK ……… iv

KATA PENGANTAR ………. vi

DAFTAR ISI ……… viii

DAFTAR TABEL ……… x

DAFTAR GAMBAR ……… xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ………. 1

1.2 Perumusan Masalah ……… 7

1.3 Tujuan Penelitian ………. 8

1.4 Manfaat Penelitian ……….. 9

1.5 Ruang Lingkup Penelitian ……….. 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pariwisata ……… 10

2.1.1 Ragam Pariwisata ……… 11

2.2 Restoran & Daya Tarik Wisata 2.2.1 Restoran ………... 15

2.2.2 Daya Tarik Wisata ……… 21

2.3 Konsumen/Wisatawan 2.3.1 Perilaku Wisatawan ………. 29

2.3.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Wisatawan ……….. 30

2.3.3 Pengambilan Keputusan Pembelian Wisatawan.. 38

2.3.4 Preferensi Wisatawan ……….. 40

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian ……… 44

3.2 Kerangka Pemikiran ………. 44

3.3 Pembuatan Model ………. 47


(5)

Rachmat Astiana, 2015

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Kunjungan Wisatawan Asing terhadap Restoran Khas Sunda di Kawasan Bandung Utara

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.5 Teknik Analisis Data ……… 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ………… 54 4.1.2 Karakteristik Wisatawan Mancanegara di

Wilayah KBU ……….. 55

4.1.3 Gambaran Umum Variabel Paneleitian……... 83 4.1.4 Rekapitulasi Faktor yang menarik Minat

Kunjungan Responden ……… 91

4.1.5 Pengujian Faktor Objek Daya Tarik (X1) ….. 92 4.1.6 Pengujian Faktor Pelayanan (X2) …………... 93 4.1.7 Pengujian Faktor Produk Makanan (X3) …… 95 4.1.8 Pengujian Faktor Sarana Prasarana (X4) …… 96 4.1.9 Pengujian Faktor Keamanan (X5) ………….. 98

4.2 Pembahasan ………. 99

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ……….. 104

5.2 Saran ……….... 107

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(6)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Objek dan Subjek Penelitian.

Penelitian ini dilaksanakan di beberapa etnik restoran resot yang berada di wilayah Bandung Utara Propinsi Jawa Barat dengan obyek penelitian adalah para pengunjung / wisatawan yang berusia minimal 17 tahun dan dibatasi pada wisatawan individu.

3.2. Kerangka Pemikiran

Tujuan yang ingin dicapai dalam pemasaran pariwisata menurut National Tourism Organization (NTO), dalam Wahab (1997), adalah :

1. Lebih banyak wisatawan yang datang. 2. Lebih lama mereka tinggal.

3. Lebih banyak mereka membelanjakan uang.

Untuk mencapai tujuan tersebut, terdapat faktor penentu yang menyebabkan wisatawan memutuskan untuk membeli produk wisata, yaitu produk dan tempat Suwantoro (1997) mengemukakan bahwa produk wisata, merupakan gabungan dari berbagai komponen, antara lain :

a. Atraksi suatu daerah tujuan wisata. b. Fasilitas / amenities yang tersedia.


(7)

45

Rachmat Astiana, 2015

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Kunjungan Wisatawan Asing terhadap Restoran Khas Sunda di Kawasan Bandung Utara

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Aksesibilitas ke dan dari daerah tujuan wisata.

Kemudian, menurut Suwantoro (1997) unsur pokok yang harus mendapat perhatian guna menunjang pengembangan pariwisata di daerah tujuan wisata, meliputi :

Obyek dan Daya Tarik Wisata (ODTW).

a. Prasarana Wisata. b. Sarana Wisata.

c. Tata Laksana (pelayanan, keamanan, dan kenyamanan). d. Masyarakat / Lingkungan.

Berdasarkan pernyataan-pernyataan tersebut di atas keberhasilan dalam pengelolaan obyek wisata alam dapat dilihat dari jumlah kedatangan wisatawan, jumlah wisatawan yang datang dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah :

1. Faktor obyek dan daya tarik wisata (ODTW) (X1), yaitu potensi ODTW yang berbasis pengembangan pariwisata di etnik restoran resort yang bertumpu pada potensi-potensi wisata alam seperti flora dan fauna, keunikan dan kekhasan ekosistem, gejala alam, atau budi daya sumber daya alam; wisata sosial budaya seperti galeri, museum, seni pertunjukan atau kerajinan; ataupun wisata minat khusus seperti outbond, berburu, mendaki gunung, arung jeram, tujuan pengobatan, agrowisata, dan lainnya.

2. Faktor produk makanan (X2), yaitu produk makanan etnik daerah setempat yakni makanan sunda


(8)

3. Faktor pelayanan (X3), pernyataan wisatawan tentang sikap dan perilaku dalam memberikan jasa pelayanan, pemanduan, dan informasi kepada wisatawan, dengan indikator (a) keramahan, (b) kecepatan, (c) keakuratan / kesesuaian informasi yang diberikan , dan (d) kualitas pemandu wisata dalam menerangkan obyek tersebut.

4. Faktor sarana prasarana (X4), yaitu pernyataan wisatawan tentang fasilitas yang mendukung kelancaran aktivitas wisatawan selama berada di daerah / lokasi obyek wisata, dengan indikator (a) ketersediaan dan (b) kelayakan, . 5. Faktor keamanan (X5), tingkat gangguan / kerawanan keamanan di suatu

obyek wisata akan mempengaruhi ketenangan dan kenyamanan wisatawan selama berada di obyek wisata tersebut, disamping itu faktor keamanan tersebut juga akan mempengaruhi wisatawan dalam mengambil keputusan layak atau tidak obyek wisata tersebut untuk dikunjungi.

Dengan keadaan demikian, maka konstelasi atau hubungan antara pelayanan, sarana prasarana, ODTWA, keamanan terhadap jumlah kunjungan / wisatawan, digambarkan secara bagan, sebagai berikut :


(9)

47

Rachmat Astiana, 2015

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Kunjungan Wisatawan Asing terhadap Restoran Khas Sunda di Kawasan Bandung Utara

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

X1

X2

X3 Y

X4

X5

Gambar : Kerangka Berpikir

3.3. Pembuatan Model

Penelitian ini dirancang untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah kunjungan wisatawan ke etnik resort restoran di wilayah Bandung utara. Berdasarkan permasalahan yang ada dan kerangka pemikiran yang telah dibuat, maka variabel-variabel yang akan dianalisis dikelompokan menjadi 2 bagian yaitu variabel bebas (independent variable) dan variabel tergantung/terikat (dependent variale), adalah sebagai berikut :

1. Variabel tidak bebas/terikat (Y), yaitu jumlah pengunjung / wisatawan

ethnic resort restoran di wilayah Bandung utara .

2. Variabel bebas (X), yaitu :

X1 = Obyek dan Daya Tarik Wisata

X2 = Produk Makanan


(10)

X4 = Sarana Prasarana

X5 = Keamanan

Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan teknik, sebagai berikut:

a.Penelitian Lapangan, yaitu dengan melakukan penelitian langsung di lokasi penelitian untuk mendapatkan data, informasi, atau keterangan lain yang diperlukan. Adapun instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Teknik ini dipilih semata-mata karena : Subyek adalah orang yang mengetahui dirinya sendiri, dan apa yang dinyatakan oleh subyek kepada peneliti adalah benar dan dapat dipercaya, dan inteprestasi subyek tentang pernyataan yang diajukan kepada subyek adalah sama dengan apa yang dimaksud oleh peneliti.

b.Studi Kepustakaan, dilakukan dengan cara membaca dan mengutip baik secara langsung maupun tidak langsung dari literatur-literatur yang berhubungan langsung dengan variabel penelitian.

3.4. Teknik Pengambilan Sampel

Penentuan sampel dilakukan dengan cara Accidental Sampling, yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dan dipandang orang tersebut cocok dan dapat dijadikan sebagai sumber data (Sugiyono, 1999). Menurut Arikunto (1987), untuk sekedar ancer-ancer, apabila jumlah populasi kurang dari 100 orang sebaiknya diambil semua, sedangkan apabila jumlahnya cukup besar dapat diambil 10 % - 15 % atau


(11)

49

Rachmat Astiana, 2015

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Kunjungan Wisatawan Asing terhadap Restoran Khas Sunda di Kawasan Bandung Utara

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

25 % - 35 %. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini merujuk pada skala model Likert. Skala berisi sejumlah pernyataan yang menyatakan obyek yang hendak diungkap.

Penskoran atas kuesioner skala model Likert yang digunakan dalam penelitian ini merujuk pada lima alternatif jawaban, yakni : Sangat Baik (5), Baik (4), Cukup Baik (3), Tidak Baik (2), dan Sangat Tidak Baik (1).

3.5. Teknik Analisis Data

Jumlah pengunjung /wisatawan yang datang dijadikan sampel penelitian (responden) yang dipilih secara acak, kemudian melalui lembar pernyataan (kuisioner) mereka diminta untuk menyampaikan pendapatnya tentang hal-hal yang terkait dengan obyek dan daya tarik wisata (ODTW), produk makanan, pelayanan, sarana prasarana, , dan keamanan.

Dari jawaban atau pernyataan responden yang dibuat, kemudian dihitung nilai skornya per responden dan per jenis variabel bebasnya. Untuk keperluan analisis data, dari jumlah nilai skor yang diperoleh berdasarkan jenis variabel bebasnya, nilai tersebut dibuat nilai rata-rata berdasarkan jumlah responden yang diambil per harinya, kemudian data nilai rata-rata skoring tersebut diolah manual.

Untuk mengetahui analisis kriteria restoran khas sunda yang dikatakan baik, maka penulis membuat rancangan analisis kriteria restoran khas sunda bersarkan kepada beberapa factor yang telah ditentukan sebelumnya, yakni berdasar kepada tabel berikut ini :


(12)

Tabel 3.1

Analisis berdasarkan factor objek daya tarik wisata

Subfaktor pertanyaan ke 1 pertanyaan ke 2 pertanyaan ke 3 pertanyaan ke 4 pertanyaan

ke 5 Total responden 1 2 3 4 5 6 . . . . 100 Jumlah Rata-rata

Menurut Kartika et al. (1988 : 120), pengolahan data untuk rancangan acak kelompok adalah sebagai berikut :

FK = (∑X)2 T*r

JK (P) = (X)2+….+(X)2 - Faktor Koreksi r

JK (S) = (Y)2+….+(y)2 - Faktor Koreksi T

JK (T) = (S2+…..+S2) – FK

JK (G) = JK total – JK Responden – JK Sampel

Dimana :


(13)

51

Rachmat Astiana, 2015

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Kunjungan Wisatawan Asing terhadap Restoran Khas Sunda di Kawasan Bandung Utara

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

JK (P) = Jumlah Kuadrat Responden JK (S) = Jumlah Kuadrat Sampel JK (T) = Jumlah Kuadrat Total JK (G) = Jumah Kuadrat Galat

X = Jumlah penilaian masing-masing responden terhadap semua sampel Y = Jumlah penilaian semua responden terhadap masing-masing sampel T = Jumlah responden

r = Jumlah sampel

S = penilaian terhadap setiap sampel

Dari hasil uji hedonic, selanjutnya dilakukan analisis varian (ANAVA) table 3.2 dilanjutkan dengan uji Least significant difference (LSD) dengan selang kepercayaan 95% untuk mengetahui pengaruh antar perlakuan.

1. Mencari standard error

rerata jumlah kuadrat eror Jumlah responden

2. Mencari Least significant difference (LSD) pada table Significant studentized

range at the 5% level, untuk nilai pembanding adalah : standar eror x nilai least significant difference

3. Rerata hasil penghitungan diutrutkan mulai yang terbesar sampai terkecil kemudian dibandingkan dengan nilai pembanding.


(14)

Tabel 3.2

Tabel Analisa Varian (ANAVA)

Sumber variasi DB JK KT Fh F 0.5

Responden (P) n-1 JK (P) JK (P) DB (P)

KT (P) KT (G)

Sampel (S) n-1 JK (S) JK (S) DB (S)

KT (S) KT (S)

Galat Db(T)-db(P)-db(S) JK (G) JK (G) DB (G)

Total (T) (panelis x sampel)-1 JK (T) JK (T) DB (T)

Sumber : Kartika et al.(1988 : 120)

3.5.1 Matriks Hasil Penelitian 3.5.1.1Hasil Survey Kuesioner

Untuk melihat pengaruh faktor pelayanan, sarana dan prasarana, Objek daya tarik wisata, produk makanan dan keamanan terhadap jumlah pegunjung / wisatawan, maka data primer yang diperoleh dari responden tersebut akan diolah dan dituangkan kedalam table berikut :

Tabel 3.3 Tabel Matiks Hasil Penelitian Variable bebas T Test T Tabel

ODTW (X1) Pelayanan(X2) Produk makanan(X3) Sarana prasarana(X4)

Keamanan(X5)

3.5.2 Pengamatan Langsung

Selain melakukan penghitungan yang berdasarkan hasi survey kuesioner, penulis juga akan melakukan Observasi lapangan yaitu metoda pengumpulan data dengan pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat dan langsung di


(15)

53

Rachmat Astiana, 2015

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Kunjungan Wisatawan Asing terhadap Restoran Khas Sunda di Kawasan Bandung Utara

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

lokasi penelitian. Dalam hal ini, peneliti dengan berpedoman kepada desain penelitiannya perlu mengunjungi lokasi penelitian untuk mengamati langsung berbagai hal atau kondisi yang ada di lapangan, berdasarkan Ilmu, pengetahuan, art serta insting dari peneliti.

Dari kedua penelitian diatas maka nantinya akan didapatkan hasil dengan cara membanding kannya sehingga akan terjadi kemungkinan-kemungkinan berikut :

a. Adanya persamaan dari kedua pengamatan tersebut b. Kemungkinan kecenderungan pada penelitian ke satu c. Kemungkinan kecenderungan pada penelitian ke dua

d. Atau akan adanya perbedaan yang mendasar dari kedua hasil penelitian tersebut.


(16)

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan, maka dapat ditarik kesimpulan yang sesuai dengan rumusan masalah yaitu sebagai berikut :

1. Restoran khas sunda yang berada di kawasan Bandung Utara yang palin sering dikunjungi adalah Restoran Kampung Daun. Selain itu didapatkan pula data karakteristik pengunjung yang sering datang ke Restoran khas sunda perbandingannya hamper sama, namun pengunjung perempuan sedikit lebih banyak dari pada laki -laki, wisatawan asing yang mendominasi yakni dari Negara Malaysia. Rata-rata para wisatawan tersebut memiliki pekerjaan di bidang swasta, yang berusia pada rentang 24 sampai 30 tahun.

2. Para pengunjung wisatawan asing yang datang ke Restoran khas sunda memiliki motivasi utama yakni pemenuhan hajat setiap manusia terhadap makan yakni untuk menghilangkan rasa laparnya selain ada juga yang memberikan alasannya sekedar ingin mencoba sesuatu yang baru mereka temukan atau mendapat kabar dari orang lain.

3. Restoran yang banyak dikunjungi oleh wisatawan asing tersebut dipilih karena selain menghilangkan rasa lapar juga mereka beralasan ingin merasakan suasana yang nyaman dan santai selama berada disana. Dikarenakan setelah melakukan rangkaian acara di Bandung dengan melakukan kegiatan belanja ataupun setelah


(17)

105

Rachmat Astiana, 2015

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Kunjungan Wisatawan Asing terhadap Restoran Khas Sunda di Kawasan Bandung Utara

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengunjungi kawah Tangkuban Perahu, mereka ingin mencoba relaksasi ketika berada di sana. Hal ini sangat wajar apabila kita lihat memang hamper semua tempat Restoran khas sunda memiliki suasan yang menenangkan diri karena berlokasi di daerah yang memiliki panorama indah dengan dilengkapi kekayaan alam seperti sungai, air terjun dan lingkungan yang menyejukkan mata, hati dan pikiran seseorang.

4. Sumber informasi yang mereka dapatkan untuk berkunjung berasal dari teman / kenalan yang sebelumnya pernah berkunjung ke restoran tersebut. Mereka yang telah berkunjung merasa berkesan dan merasakan kenyamanan sehingga mereka berkenan untuk merekomendasikan dan bahkan mempengaruhi kenalannya untuk datang ke restoran tersebut.

5. Berdasarkan hasil penelitian, penulis mendapatkan informasi bahwa mereka berkunjung memang sudah direncanakan sebelumnya, hanya sebagian kecil yang secara tidak sengaja melewati daerah tersebut lalu menyempatkan berkunjung, karena seperti yang kita ketahui lokasi dari Restoran khas sunda ini berada di tempat terpencil, jauh dari keramaian dan jalan utama.

6. Hal-hal lain yang didapat dari hasil penelitian adalah karena kunjungan yang mereka lakukan telah direncanakan sebelumnya, maka apabila restoran tersebut tutp mereka akan pergi ke restoran lain yang sejenis yang berdekatan.

7. Penilaian secara umum, pengunjung merasakan kepuasan akan kunjungan mereka ke Restoran khas sunda. Karena selain dapat merasakan suasana yang santai dan nyaman serta cita rasa makanan yang mereka makanpun sesuai dengan apa yang


(18)

bersedia untuk berkunjung kembali dan merekomendasikan tempat tersebut kepada siapapun yang mereka kenal di daerah asalnya yang akan berniat berkunjung ke Bandung.

Kategori Restoran khas sunda yang dikatakan baik yaitu :

1. Restoran yang dapat memberikan kenyamanan, ketenangan serta memberikan fasilitas pendukung lainnya sehingga didapatkan relaksasi dalam rangka menghilangkan rasa letih setelah rangkaian kunjugan ke tempat lain yang melelahkan.

2. Restoran yang memberikan cita rasa makanan yang baik serta memberikan kekhasan menu etnik, yang wisatawan asing tidak temukan di daerah asalnya. 3. Restoran yang memberikan pelayanan terbaik serta ditunjang keramahan dan

perhatian yang lebih dari para pramusaji akan banyak disenangi oleh wisatawan asing.

4. Restoran yang melakukan penataan interior dan eksterior yang sesuai dengan suasana dan lingkungan yang ada.

5. Restoran yang memberikan rasa aman terbaik ketika berkunjung ke tempat tersebut.

Hasil penghitungan faktor-faktor yang menjadi kajian Restoran khas sunda berdasarkan penilaian wisatawan asing yang berkunjung yakni :


(19)

107

Rachmat Astiana, 2015

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Kunjungan Wisatawan Asing terhadap Restoran Khas Sunda di Kawasan Bandung Utara

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Ditinjau dari faktor objek daya tarik wisata Restoran khas sunda yang berada di kawasan Bandung Utara menunjukkkan nilai yang signifikan.

2. Ditinjau dari faktor pelayanan Restoran khas sunda yang berada di kawasan Bandung Utara menunjukkkan nilai yang signifikan.

3. Ditinjau dari faktor produk makanan Restoran khas sunda yang berada di kawasan Bandung Utara menunjukkkan nilai yang signifikan.

4. Ditinjau dari faktor sarana prasarana Restoran khas sunda yang berada di kawasan Bandung Utara menunjukkkan nilai yang signifikan.

5. Ditinjau dari faktor keamanan Restoran khas sunda yang berada di kawasan Bandung Utara menunjukkkan nilai yang signifikan.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas dan hasil pengujian, penulis memberikan saran :

1. Untuk objek daya tarik perlu dilakukan penguatan-penguatan beberapa sector yang memang sudah dianggap baik. Perlu mempertahankan keaslian dari wisata alamnya karena hampir semua orang yang berkunjung selain ingin memenuhi kebutuhan fisiknya yaitu menghilangkan rasa lapar, tetapi mereka juga ingin mendapatkan relaksasi ketika berada di sana. Selain itu juga perlu dilakukan beberapa penambahan beberapa atraksi wisata yang menunjang kunjungan wisatawan. Tidak ada salahnya apabila di restoran tersebut


(20)

terutama untuk wisatawan asing, serta kegiatan-kegiatan menarik lainnya. 2. Tingkat pelayanan lebih diperhatikan terutama dalam hal menangani keluhan

dari tamu harus segera mungkin diatasi, disediakannya kotak saran atau guest

comment agar setiap masukan dan keluhan tamu secara spesifik dapat

ditangani. Pelayanan makanan ringan atau snack untuk tamu yang menantikan pesanana makanan datang sebaiknya disediakan, karena beberapa tamu sering mengeluh keterlambatan datangnya pesanan dengan hanya berdiam saja tanpa ada suguhan sela apapun.

3. Pertahankan citarasa kedaerahannya karena itulah makanan yang dicari wisatawan asing, bukan makan yang sering mereka temukan dari daerah asalnya. Pemberian promo khusus untuk setiap kegiatan ataupun produk makanan lebih sering dicanangkan.

4. Peningkatan sarana prasarana yang ada, perlu adanya peralatan-peralatan penunjang yang sesuai dengan etnis daerah. Permudah jangkauan wisatawan dalam pemenuhan kebutuhan penunjangnya seperti tempat ibadah, toilet dan fasilitas lainnya.

5. Peningkatan sistem keamanan para pengunjung beserta kendaraannya.

6. Perlu dilakukan pengingkatan kerjasama dengan biro perjalanan yang sering membawa para wisatawan asing berkunjung dan ingin meancoba kuliner Bandung, karena kunjungan wisatawan asing tersebut sebagian merupakan hasil referensi dari biro-biro perjalanan.


(1)

lokasi penelitian. Dalam hal ini, peneliti dengan berpedoman kepada desain penelitiannya perlu mengunjungi lokasi penelitian untuk mengamati langsung berbagai hal atau kondisi yang ada di lapangan, berdasarkan Ilmu, pengetahuan, art serta insting dari peneliti.

Dari kedua penelitian diatas maka nantinya akan didapatkan hasil dengan cara membanding kannya sehingga akan terjadi kemungkinan-kemungkinan berikut :

a. Adanya persamaan dari kedua pengamatan tersebut b. Kemungkinan kecenderungan pada penelitian ke satu c. Kemungkinan kecenderungan pada penelitian ke dua

d. Atau akan adanya perbedaan yang mendasar dari kedua hasil penelitian tersebut.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan, maka dapat ditarik kesimpulan yang sesuai dengan rumusan masalah yaitu sebagai berikut :

1. Restoran khas sunda yang berada di kawasan Bandung Utara yang palin sering dikunjungi adalah Restoran Kampung Daun. Selain itu didapatkan pula data karakteristik pengunjung yang sering datang ke Restoran khas sunda perbandingannya hamper sama, namun pengunjung perempuan sedikit lebih banyak dari pada laki -laki, wisatawan asing yang mendominasi yakni dari Negara Malaysia. Rata-rata para wisatawan tersebut memiliki pekerjaan di bidang swasta, yang berusia pada rentang 24 sampai 30 tahun.

2. Para pengunjung wisatawan asing yang datang ke Restoran khas sunda memiliki motivasi utama yakni pemenuhan hajat setiap manusia terhadap makan yakni untuk menghilangkan rasa laparnya selain ada juga yang memberikan alasannya sekedar ingin mencoba sesuatu yang baru mereka temukan atau mendapat kabar dari orang lain.

3. Restoran yang banyak dikunjungi oleh wisatawan asing tersebut dipilih karena selain menghilangkan rasa lapar juga mereka beralasan ingin merasakan suasana yang nyaman dan santai selama berada disana. Dikarenakan setelah melakukan rangkaian acara di Bandung dengan melakukan kegiatan belanja ataupun setelah


(3)

mengunjungi kawah Tangkuban Perahu, mereka ingin mencoba relaksasi ketika berada di sana. Hal ini sangat wajar apabila kita lihat memang hamper semua tempat Restoran khas sunda memiliki suasan yang menenangkan diri karena berlokasi di daerah yang memiliki panorama indah dengan dilengkapi kekayaan alam seperti sungai, air terjun dan lingkungan yang menyejukkan mata, hati dan pikiran seseorang.

4. Sumber informasi yang mereka dapatkan untuk berkunjung berasal dari teman / kenalan yang sebelumnya pernah berkunjung ke restoran tersebut. Mereka yang telah berkunjung merasa berkesan dan merasakan kenyamanan sehingga mereka berkenan untuk merekomendasikan dan bahkan mempengaruhi kenalannya untuk datang ke restoran tersebut.

5. Berdasarkan hasil penelitian, penulis mendapatkan informasi bahwa mereka berkunjung memang sudah direncanakan sebelumnya, hanya sebagian kecil yang secara tidak sengaja melewati daerah tersebut lalu menyempatkan berkunjung, karena seperti yang kita ketahui lokasi dari Restoran khas sunda ini berada di tempat terpencil, jauh dari keramaian dan jalan utama.

6. Hal-hal lain yang didapat dari hasil penelitian adalah karena kunjungan yang mereka lakukan telah direncanakan sebelumnya, maka apabila restoran tersebut tutp mereka akan pergi ke restoran lain yang sejenis yang berdekatan.

7. Penilaian secara umum, pengunjung merasakan kepuasan akan kunjungan mereka ke Restoran khas sunda. Karena selain dapat merasakan suasana yang santai dan nyaman serta cita rasa makanan yang mereka makanpun sesuai dengan apa yang


(4)

mereka harapkan. Satu hal yang pasti, setelah mereka berkunjung, mereka bersedia untuk berkunjung kembali dan merekomendasikan tempat tersebut kepada siapapun yang mereka kenal di daerah asalnya yang akan berniat berkunjung ke Bandung.

Kategori Restoran khas sunda yang dikatakan baik yaitu :

1. Restoran yang dapat memberikan kenyamanan, ketenangan serta memberikan fasilitas pendukung lainnya sehingga didapatkan relaksasi dalam rangka menghilangkan rasa letih setelah rangkaian kunjugan ke tempat lain yang melelahkan.

2. Restoran yang memberikan cita rasa makanan yang baik serta memberikan kekhasan menu etnik, yang wisatawan asing tidak temukan di daerah asalnya. 3. Restoran yang memberikan pelayanan terbaik serta ditunjang keramahan dan

perhatian yang lebih dari para pramusaji akan banyak disenangi oleh wisatawan asing.

4. Restoran yang melakukan penataan interior dan eksterior yang sesuai dengan suasana dan lingkungan yang ada.

5. Restoran yang memberikan rasa aman terbaik ketika berkunjung ke tempat tersebut.

Hasil penghitungan faktor-faktor yang menjadi kajian Restoran khas sunda berdasarkan penilaian wisatawan asing yang berkunjung yakni :


(5)

1. Ditinjau dari faktor objek daya tarik wisata Restoran khas sunda yang berada di kawasan Bandung Utara menunjukkkan nilai yang signifikan.

2. Ditinjau dari faktor pelayanan Restoran khas sunda yang berada di kawasan Bandung Utara menunjukkkan nilai yang signifikan.

3. Ditinjau dari faktor produk makanan Restoran khas sunda yang berada di kawasan Bandung Utara menunjukkkan nilai yang signifikan.

4. Ditinjau dari faktor sarana prasarana Restoran khas sunda yang berada di kawasan Bandung Utara menunjukkkan nilai yang signifikan.

5. Ditinjau dari faktor keamanan Restoran khas sunda yang berada di kawasan Bandung Utara menunjukkkan nilai yang signifikan.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas dan hasil pengujian, penulis memberikan saran :

1. Untuk objek daya tarik perlu dilakukan penguatan-penguatan beberapa sector yang memang sudah dianggap baik. Perlu mempertahankan keaslian dari wisata alamnya karena hampir semua orang yang berkunjung selain ingin memenuhi kebutuhan fisiknya yaitu menghilangkan rasa lapar, tetapi mereka juga ingin mendapatkan relaksasi ketika berada di sana. Selain itu juga perlu dilakukan beberapa penambahan beberapa atraksi wisata yang menunjang kunjungan wisatawan. Tidak ada salahnya apabila di restoran tersebut


(6)

dilengkapi dengan kegiatan outbond, program kursus memasak masakan etnik terutama untuk wisatawan asing, serta kegiatan-kegiatan menarik lainnya. 2. Tingkat pelayanan lebih diperhatikan terutama dalam hal menangani keluhan

dari tamu harus segera mungkin diatasi, disediakannya kotak saran atau guest comment agar setiap masukan dan keluhan tamu secara spesifik dapat ditangani. Pelayanan makanan ringan atau snack untuk tamu yang menantikan pesanana makanan datang sebaiknya disediakan, karena beberapa tamu sering mengeluh keterlambatan datangnya pesanan dengan hanya berdiam saja tanpa ada suguhan sela apapun.

3. Pertahankan citarasa kedaerahannya karena itulah makanan yang dicari wisatawan asing, bukan makan yang sering mereka temukan dari daerah asalnya. Pemberian promo khusus untuk setiap kegiatan ataupun produk makanan lebih sering dicanangkan.

4. Peningkatan sarana prasarana yang ada, perlu adanya peralatan-peralatan penunjang yang sesuai dengan etnis daerah. Permudah jangkauan wisatawan dalam pemenuhan kebutuhan penunjangnya seperti tempat ibadah, toilet dan fasilitas lainnya.

5. Peningkatan sistem keamanan para pengunjung beserta kendaraannya.

6. Perlu dilakukan pengingkatan kerjasama dengan biro perjalanan yang sering membawa para wisatawan asing berkunjung dan ingin meancoba kuliner Bandung, karena kunjungan wisatawan asing tersebut sebagian merupakan hasil referensi dari biro-biro perjalanan.