HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU DALAM MOBILISASI DINI PASCA SECTIO Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Sikap Ibu Dalam Mobilisasi Dini Pasca Sectio Caesarea Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi.

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN SIKAP
IBU DALAM MOBILISASI DINI PASCA SECTIO
CAESAREA DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. MOEWARDI

NASKAH PUBLIKASI

Oleh :
ISTI MARFUAH
J 210 070 102

FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012

HALAMAN PENGESAEAN

EUBT}NGAN TINGKAT PENGETAEUAN DENGA!{ SIKAP IBU DALA]VI
MoBrlrsAsr Dq! l4Fg-A ryqug CAESAREA Dr RUMAH sAKrr
IIMITM DAERAH Ilr. MOEIYARDI


Bd- Sulastri

Agus Sudryanto, SXep., Ns.,

IYp

,

1

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU
DALAM MOBILISASI DINI PASCA SECTIO CAESAREA
DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI
Isti Marfuah*
Bd. Sulastri S.kp., M.Kes**
Agustaria Budinugroho, S.Kep.,Ns**
Mobilisasi dini pada ibu pasca sectio caesarea sangat bermanfaat
dan dapat melakukan aktivitas sehari-hari secara normal. Mobilisasi dini
yang dilakukan sesuai dengan tahapnya dapat mempercepat proses
penyembuhan luka dan mencegah terjadinya infeksi pasca sectio

caesarea. Pengetahuan dan sikap ibu dapat mempengaruhi pemahaman
ibu terhadap mobilisasi dini pasca sectio caesarea. Tujuan penelitian ini
adalah mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan sikap ibu
dalam mobilisasi dini pasca sectio caesarea di RSUD Dr. Moewardi.
Metode penelitian menggunakan metode deskriptif, Jenis penelitian
adalah penelitian non eksperimen, bersifat kuantitatif dengan rancangan
cross sectional. Sampel penelitian adalah ibu-ibu pasca sectio caesarea
sebanyak 106 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik
accidental sampling. Instrument penelitian variabel pengetahuan dan
sikap menggunakan kuesioner. Alat analisis data menggunakan uji
Pearson Product Moment. Hasil penelitian menunjukkan 39 reponden
(36,8%) mempunyai pengetahuan yang tinggi tentang mobilisasi, 67
responden (63,2%) mempunyai pengetahuan yang rendah tentang
mobilisasi. Sebanyak 31 responden (29,2%) mempunyai sikap yang baik
tentang mobilisasi pasca sectio caesarea dan 75 responden (70,8%)
mempunyai sikap yang kurang tentang Mobilisasi pasca sectio caesarea.
Hasil uji statistik diperoleh nilai diperoleh nilai r = 0,385 dengan nilai
signifikansi p = 0,000. Kesimpulanya adalah terdapat hubungan tingkat
pengetahuan dengan sikap ibu dalam mobilisasi dini pasca sectio
caesarea di RSUD Dr. Moewardi.

Kata kunci : Pengetahuan,
Caesarea

Sikap,

Mobilisasi Dini,

Pasca Sectio

2

CORRELATION BETWEEN KNOWLEDGE LEVEL OF WITH ATTITUDE
MOTHER OF EARLY MOBILIZATION POST CESAREAN SECTION
AT Dr. MOEWARDI HOSPITAL
by : Isti Marfuah
ABSTRACT
Early mobilization of mother post cesarean section is very useful and
she can do daily activities as normally. Late to do early mobilization will
make mother's condition worse and made slow recovery post cesarean
section. Knowledge and attitude of mother can affect to understand of

early mobilization post cesarean section. The objective is aim to know
correlation between knowledge level of with attitude mother of early
mobilization cesarean section at Dr. Moewardi Hospital. method research
use descriptive, kind of research is non-experimental, and taking cross
sectional approach. sample are 106 post cesarean section mothers.
Taking sample use accidental sampling. Instrument research use
knowledge and attitude questionnaires. Data analysis use Pearson
Product Moment test. results showed that 39 respondents (36,8%) with
high Mobilization knowledge, 67 respondents (63,2%) with
poor
mobilization knowledge. 31 respondents (29,2%) with good attitude of
post cesarean section mobilization and 75 respondents (70,8%) with less
attitude about post cesarean section mobilization. The test results with
statistical get r = 0.385 with p = 0.000. conclusion that there is a
correlation between knowledge level of with attitude mother of early
mobilization cesarean section at Dr. Moewardi Hospital
Keywords: Knowledge, Attitude, Early Mobilization, post cesarean section

PENDAHULUAN
Latar Belakang

Di
Indonesia
jumlah
persalinan sectio caesarea juga
mengalami peningkatan, tahun
2005 jumlah persalinan sectio
caesarea sebanyak 8% dari
seluruh persalinan, tahun 2006
sebanyak 15% dan tahun 2007
sebanyak 21%. sectio caesarea
pada umumnya dilakukan bila ada
indikasi medis tertentu sebagai
tindakan mengakhiri kehamilan
dengan komplikasi. Berdasarakan

Survey Demografi dan Kesehatan
Indonesia (SDKI) tahun 2003
ditemukan
hanya
4,3%

dari
persalinan yang berakhir dengan
sectio caesarea yaitu sebanyak
695 kasus dari 16. 217 (SDKI,
2003
dalam
Sinaga,
2007).
Departemen Kesehatan RI (2000)
menetapkan angka kelahiran sectio
caesarea untuk rumah sakit
pendidikan atau rujukan provinsi
20% dari seluruh persalinan,
sedangkan untuk rumah sakita

3

swasta 15% dari seluruh persalinan
(Kasdu, 2005 dalam Sinaga, 2007).
Kelahiran

sectio caesarea
dapat mengakibatkan kejadian
resiko terjadinya infeksi, karena
infeksi merupakan salah satu
penyebab utama kematian ibu,
yaitu sekitar 20% sampai 25%
(Manauba,
2008),
sedangkan
menurut Benssons dan Pernols
(2004), angka kematian pada
sectio caesarea adalah 40 sampai
80 tiap 100.000 kelahiran hidup.
Angka ini menunjukkan resiko 25
kali lebih besar dibandingkan
persalinan pervaginam dan untuk
kasus karena infeksi mempunyai
angka
80
kali lebih

tinggi
dibadingkan dengan persalinan
pervaginam (Bensons dan Pernols
dalam 2004 evariny, 2007).
Mobilisasi
dini
penting
dilakukan
untuk
mempercepat
kesembuhan ibu sehingga dapat
kembali melakukan aktivitas seharihari secara normal. Keterlambatan
adanya mobilisasi dini akan
menjadikan kondisi ibi semakin
memburuk
dan
menjadikan
pemulihan pasca sectio caesarea
menjadi terlambat.
Data dari Rumah Sakit dr.

Moewardi angka kejadian sectio
caesarea
satu
tahun
2010
berjumlah 331 dari 647 persalinan
(Rekam Medik RS dr. Moewardi
tahun
2009).
Dari
survei
pendahuluan yang dilakukan oleh
peneliti di RSUD Dr. Moewardi
pada tanggal 28 Oktober 2011
peneliti mendapatkan informasi dari
6 orang ibu yang bersalin dengan
operasi
sectio caesarea, 6
diantaranya mengatakan tidak
mengetahui tentang pentingnya

melakukan mobilisasi dini dan

terlihat hanya tiduran di atas
tempat tidur karena letih dan nyeri
pada luka pasca sectio caesarea
tanpa melakukan mobilisasi dini.
Tujuan penelitian mengetahui
hubungan tingkat pengetahuan
dengan
perilaku
ibu
dalam
mobilisasi
dini
pasca
sectio
caesarea di RSUD Dr. Moewardi
LANDASAN TEORI
Sectio caesarea
Wiknjosastro

(2006)
menyatakan
bahwa
sectio
caesarea adalah persalinan atau
lahirnya janin dan plasenta melalui
sayatan dinding abdomen dan
uterus, karena disebabkan antara
ukuran kepala dan panggul atau
ukuran lingkar panggul ibu tidak
sesuai dengan ukuran lingkar
kepala
janin
yang
dapat
menyebabkan ibu tidak dapat
melahirkan secara alami.

Mobilisasi dini pasca sectio
caesarea
Mobilisasi dini pasca sectio
caesarea adalah suatu pergerakan,
posisi atau adanya kegiatan yang
dilakukan ibu setelah beberapa jam
melahirkan dengan persalian sectio
caesarea. Tujuan mobilisasi pada
post sectio caesarea adalah untuk
membantu jalannya penyembuhan
pasien di ikuti dengan istirahat
(Sumantri, 2010).
Manfaat mobilisasi dini pasca
sectio caesarea
Mochtar (2005) menyatakan
manfaat mobilisasi bagi ibu pasca
sectio caesarea adalah:

4

1. Penderita merasa lebih sehat
dan
kuat
dengan
early
ambulation. Dengan bergerak,
otot-otot perut dan panggul
akan kembali normal sehingga
otot perutnya menjadi kuat
kembali dan dapat mengurangi
rasa sakit dengan demikian ibu
merasa sehat dan membantu
memperoleh
kekuatan
dan
mempercepat kesembuhan.
2. Mobilisasi dini memungkinkan
kita mengajarkan segera untuk
ibu merawat anaknya.
3. Mencegah terjadinya trombosis
dan tromboemboli, dengan
mobilisasi
sirkulasi
darah
normal/ lancar sehingga resiko
terjadinya
trombosis
dan
tromboemboli
dapat
dihindarkan.
Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil
dari tahu, dan ini terjadi setelah
orang melakukan pengindraan
terhadap suatu obyek tertentu.
Penginderaan
terjadi
melalui
pancaindra manusia, yakni indra
penglihatan,
pendengaran,
penciuman,
rasa
dan
raba.
Sebagian
besar
pengetahuan
manusia diperoleh melalui mata
dan
telinga.
Pengetahuan
merupakan domain yang sangat
penting
dalam
membentuk
tindakan seseorang (Notoatmodjo,
2007).

METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan
dalam
penelitian
ini
adalah
deskriptif, Jenis penelitian yang
digunakan adalah penelitian non

eksperimen, bersifat kuantitatif
(studi
dokumentasi)
dengan
rancangan
cross
sectional.
Besarnya sampel yang digunakan
106 ibu pasca pasca sectio
caesarea di RSUD Dr. Moewardi
Surakarta. Pengambilan sampel
secara Accidental Sampling
Instrumen Penelitian
Penelitian
ini
peneliti
menggunakan kuesioner yang
dibuat oleh peneliti sendiri. Baik
kuesioner pengetahuan dan sikap
mobilisasi pasca pasca sectio
caesarea
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Tingkat Pendidikan
Tabel 1. Distribusi frekuensi
responden berdasarkan tingkat
pendidikan
Tingkat
Jumlah
(%)
Pendidikan
SMP
24
22.6
SMA
71
67.0
Perguruan
11
10.4
Tinggi
Total
106
100.0
Tabel 2. menunjukkan responden
banyak berpendidikan lulus SMA
yaitu sebanyak 67%.
Status Pekerjaan
Tabel 1. Distribusi Frekuensi
Responden Berdasarkan Status
Pekerjaan
Status
Jumlah
(%)
pekerjaan
Ibu Rumah
56
52.8
Tangga
Swasta
16
15.1
Pedagang
10
9.4

5

Buruh
PNS
Total

18
6
106

17.0
5.7
100.0

Tabel 2. menunjukkan responden
banyak sebagai ibu rumah tangga
sebanyak 52,8%.
Jumlah Anak
Tabel 3. Distribusi jumlah anak
responden
Jumlah
Jumlah
i (%)
anak
1 anak
33
31.1
2 anak
56
52.8
3 anak
17
16.0
Total
106
100.0
Tabel 3 menunjukkan banyak
responden yang memiliki 2 orang
anak (52,8%) sedangkan paling
sedikit adalah responden yang
memiliki 3 orang anak.

mobilisasi
Tinggi
39
36.8
Rendah
67
63.2
Total
106
100.0
Tabel
4
menunjukkan
banyak responden yang masih
memiliki
pengetahuan
tentang
mobilisasi masih rendah yaitu
63,2%.
Sikap Ibu dalam Mobilisasi Dini
Pasca Sectio Caesarea
Tabel 5. Distribusi Frekuensi
Responden Berdasarkan
SikapTentang Mobilisasi pasca
Sectio Caesarea
Sikap
tentang
mobilisasi

Jumlah

(%)

Baik
Kurang
Total

31
75
106

29.2
70.8
100.0

Analisis Univariat
Tingkat Pengetahuan
Tabel
5
menunjukkan
Tabel 4.
Distribusi
Frekuensi
banyak respoden yang memiliki
Responden Berdasarkan Tingkat
sikap kurang baik mengenai
Pengetahuan Tentang Mobilisasi
mobilisasi pasca sectio caesarea
Pengetahuan Jumlah
(%)
yaitu
70,8%.
tentang
Analisis Bivariat
Hubungan Antara Pengetahuan dengan Sikap Mobilisasi Dini Pasca
Sectio Caesarea
Tabel 6. Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan dengan
Sikap Ibu dalam Mobilisasi Dini Pasca Sectio Caesarea
Sikap tentang
Total
mobilisasi
Kurang
r
p*
Pengetahuan Baik
n
%
N
%
Tinggi
20 18.9 19 17.9
Rendah
11 10.4 56 52.8
Total
31 29.2 75 70.8
* hasil uji Rank Spearman

N
39
67
106

%
36.8
63.2 0,385 0,000

5

Tabel 6 menunjukkan dari
39 responden yang memiliki
pengetahuan tinggi, terdapat 20
responden memiliki sikap yang baik
tentang mobilisasi, sedangkan 19
responden memiliki sikap yang
kurang baik tentang mobilisasi.
Terdapat 11 responden dengan
pengetahuan
rendah
namun
sikapnya baik, sementara 56
responden dengan pengetahuan
yang rendah mempunyai sikap
kurang baik tentang mobilisasi.
Hasil pengujian secara statistik
Pearson Product Moment diperoleh
nilai r = 0,385 dengan nilai
signifikansi p = 0,000 (p< 0,05).
Pembahasan
Karakteristik
Ditinjau
dari
tingkat
pendidikan
responden
banyak
berpendidikan lulus SMA yaitu
67%. Banyaknya responden yang
berpendidikan
SMA
lebih
disebabkan responden setelah
lulus SMA tidak melanjutkan
kependidikan yang lebih tinggi,
namun
lebih
memilih
untuk
menikah,
Faktor
penguat
responden
banyak lulus SMA
adalah kemampuan
orang tua
responden membiayai pendidikan
hingga SMA. Menurut Suliha
(2002),
faktor
yang
dapat
mempengaruhi pengetahuan salah
satunya adalah tingkat pendidikan.
Pendidikan
responden
akan
berpengaruh
terhadap
tingkat
pengetahuan tentang kesehatan
khususnya tentang mobilisasi dini
dan sikap tentang mobilisai dini
pasca sectio caesarea.
Status pekerjaan responden
banyak sebagai ibu rumah tangga
yaitu 58,8%. Menurut Adin (2009)

bahwa seseorang yang bekerja di
lingkungan yang didukung dengan
akses informasi akan lebih banyak
mendapatkan
pengetahuan
dibandingkan dengan orang yang
bekerja di tempat-tempat yang
tertutup dari akses informasi
seperti ibu yang tidak berkerja
atau sebagai ibu rumah tangga.
Namun responden sebagai ibu
rumah
tangga,
tidak
berarti
memiliki pengetahuan yang selalu
rendah terhadap mobilisasi dini.
Hal ini dapat diketahui dari pola
jawaban
responden,
bahwa
terdapat responden sebagai ibu
rumah
memiliki
skor
nilai
pengetahuan yang tinggi, meskipun
banyak yang memiliki nilai rendah
dalam
menjawab
pertanyaan
penelitian.
Berdasarkan
distribusi
frekuensi
jumlah
anak
menunjukkan bahwa responden
melahirkan pada anak yang kedua.
Kelahiran
anak
yang
kedua
tersebut berkaitan dengan usia
responden yang juga masih dalam
risiko rendah. Hartanto (2004)
menyatakan bahwa kehamilan
resiko tinggi dapat timbul pada
kehamilan ibu dengan usia kurang
dari 18 tahun atau kehamilan diusia
datas 35 tahun, kehamilan setelah
4 kelahiran, dan kehamilan dengan
interval/ jarak kurang dari 2 tahun.
Analisis Univariat
Distribusi
frekuensi
responden
penelitian
memperlihatkan
tingkat
pengetahuan tentang mobilisasi
masih banyak yang rendah.
Banyaknya responden dengan
pengetahuan
rendah
dapat
dipengaruhi oleh berbagai faktor

6

seperti
pengalaman.
Menurut
Notoatmodjo (2003) pengalaman
adalah sesuatu yang dirasakan
(diketahui,
dikerjakan)
juga
merupakan kesadaran akan suatu
hal yang tertangkap oleh indera
manusia. Pengalaman responden
melahirkan dengan cara sectio
caesarea merupakan hal yang
belum
pernah
dilakukan
sebelumnya dapat berpengaruh
terhadap pengetahuan respoden
dalam mobilisasi pasca sectio
caesarea,
seperti
manfaat
melakukan mobilisasi, tahap–tahap
yang dilakukan dalam gerakan
mobilisasi. Oleh karena tidak
memiliki pengalaman melahirkan
secara sectio caesarea, maka
dapat
mempengaruhi
tingkat
pengetahuan responden tentang
manfaat mobilisasi pasca sectio
caesarea.
Ditinjau dari segi sikap
responden yang masih rendah,
adalah
sebagai
akibat
dari
pengetahuan yang rendah tentang
mobilasasi.
Menurut
Maryanti
(2009) pendidikan berpengaruh
kepada sikap wanita terhadap
kesehatan. Rendahnya pendidikan
membuat wanita kurang peduli
terhadap kesehatan. Mereka tidak
mengenal bahaya atau ancaman
kesehatan yang mungkin terjadi
terhadap diri mereka. Oleh karena
itu adanya pengetahuan yang
masih kurang pada responden
dapat menjadikan sikap dalam
mobilisasi dini
pasca sectio
caesarea juga menjadi kurang baik
di sebabkan masih sedikitnya
informasi yang didapatkan tentang
banyaknya manfaat melakukan
mobilisasi
dini
pasca
sectio
caesarea.

Analisis Bivariat
Berdasarkan
hasil
perhitungan dengan uji Pearson
Product
Moment
yang
menggunakan bantuan program
SPSS 17.00 for windows diperoleh
nilai r = 0,385 dengan nilai
signifikansi p = 0,000 nilai ini lebih
kecil dari level of significance (α)
sebesar 0,05. Hasil tersebut
disimpulkan ada hubungan tingkat
pengetahuan dengan sikap ibu
dalam mobilisasi dini pada ibu
pasca Sectio Caesarea di RSUD
Dr. Moewardi.
Arah hubungan
yang positif memiliki arti bahwa
pengetahuan
responden
menjadikan yang tinggi akan diikuti
dengan sikap yang baik mengenai
mobilisasi
dini
pasca
sectio
caesarea. Namun nilai koefisien
sebear 0,385 menurut Sugiyono
(2010) nilai 0,385 masuk dalam
kategori hubungan yang lemah
atau rendah, artinya bahwa sikap
ibu
dalam
mobilisasi
tidak
sepenuhnya
dipengaruhi
oleh
tingkat
pengetahuan
tentang
mobilisasi saja, terdapat faktor lain
yang ikut mempengaruhi sikap
responden dalam mobilasi dini post
sectio caesarea. Faktor tersebut
adalah faktor kecemasan.
Berdasarkan
tabel
9.
menunjukkan bahwa terdapat 32
responden dengan pengetahuan
yang tinggi dengan sikap tentang
mobilasi dini pasca sectio caesarea
baik karena perkembangan jaman
dan banyaknya informasi yang
didapatkan sudah banyak ibu-ibu
mengetahui manfaat melakukan
mobilisasi
dini
pasca
sectio
caesarea
akan
mempercepat
penyembuhan luka operasi pasca
sectio caesarea dan tidak khawatir

7

akan merusak luka operasi apabila
dilakukan
sesuai
tahapannya.
Mochtar
(2005)
menyatakan
manfaat mobilisasi dini bagi ibu
post operasi pasca sectio caesarea
Penderita merasa lebih sehat dan
kuat dengan early ambulation.
Dengan bergerak, otot-otot perut
dan panggul akan kembali normal
sehingga otot perutnya menjadi
kuat
kembali
dan
dapat
mengurangi rasa sakit dengan
demikian ibu merasa sehat dan
membantu memperoleh kekuatan
dan mempercepat kesembuhan.
Terdapat
11
responden
dengan pengetahuan yang rendah
tentang mobilasasi dini namun
sikap tentang mobilisasi baik.
Kondisi tersebut menunjukkan
bahwa meskipun pengetahuan
rendah, namun adanya komunikasi
teraupetik yang dilakukan oleh
perawat pasca sectio caesarea
mengenai
apa
saja
yang
seharusnya responden lalukan
untuk mempercepat kesembuhan
post operasi. Adanya komunikasi
yang dibangun oleh perawat
secara baik menimbulkan sikap
yang baik. Komunikasi antara
perawat dan pasien termasuk
dalam
komnukasi
teraupetik.
Menurut
Purwanto
(2006)
komunikasi terapeutik merupakan
hubungan
interpesonal
antara bidandengan pasien, dalam
hubungan ini bidan dan pasien
memperoleh pengalaman belajar
bersama
dalam
rangka
memperbaiki
pengalaman emosional pasien.
Terdapat
19
responden
dengan pengetahuan tinggi dan
sikap kurang baik. Kondisi ini
menunjukan bahwa tidak semua

orang yang mempunyai pendidikan
tinggi besikap baik hal ini di
sebabkan
karena
responden
mengalami kecemasan pada bekas
jahitan. Hasil Purwanti (2011)
menyimpulkan bahwa ibu yang
melakukan mobilisasi secara baik,
makan jumlah pengeluaran lochea
dalam
jumlah
yang
cukup,
demikian juga ibu yang kurang baik
dalam melakukan mobilisasi, maka
jumlah pengeluaran lochea adalah
kurang.
Terdapat
39
responden
dengan pengetahuan yang kurang,
hal ini di sebabkan masih sedikit
informasi yang didapatkan ibu-ibu
pasca sectio caesarea tentang
manfaat mobilisasi dini pasca
sectio caesarea. Kerugian apabila
tidak dilakukan mobilisasi dini
pasca sectio caesarea adalah
peningkatan suhu tubuh karena
adanya involusi uterus yang tidak
baik sehingga sisa darah tidak
dapat
dikeluarkan
dan
menyebabkan infeksi dan salah
satu dari gejala infeksi adalah
peningkatan
suhu
tubuh;
perdarahan
yang
abnormal,
dengan mobilisasi dini kontraksi
uterus akan baik sehingga fundus
uteri
keras,
maka
resiko
perdarahan yang abnormal dapat
dihindarkan,
karena
kontraksi
membentukpenyempitan pembuluh
darah yang terbuka; involusi uterus
yang tidak baik, tidakdilakukan
mobilisasi
secara
dini
akan
menghambat pengeluaran darah
dan
sisa
plasenta
sehingga
menyebabkan
terganggunya
kontraksi uterus (Varney, 2002).
Berdasarkan hasil penelitina
ini menunjukkam adanya hubungan
tingkat pengetahuan dengan sikap

8

ibu dalam mobilisasi dini pada ibu
pasca sectio caesarea. semakin
baik pengetahuan ibu tentang
mobiliasasi
sectio
caesarea
semakin baik sikap ibu dalam
melakukan mobilisasi post sectio
caesarea. Pentingnya mobilasi dini
bagi responden dengan operasi
sectio caesarea juga merupakan
bagian dari bagian mobilisasi dini
ibu selama perawatan nifas. Salah
satu tindakan keperawatan masa
nifas adalah pelaksanaan aktivitas
oleh ibu masa nifas. Aktivitas dapat
mengurangi bendungan lochea
dalam
rahim,
meningkatkan
peredaran darah sekitar alat
kelamin, mempercepat mobilisasi
alat kelamin kekeadaan semula
(Manuaba cit Oktavia, 2009).
Aktivitas yang dapat dilakukan ibu
yaitu pada 2 jam pertama dengan
istirahat di tempat tidur, miring ke
kanan dan miring ke kiri (Anggraini,
2010).
Simpulan
a. Pengetahuan responden tentang
mobilisasi dini di RSUD Dr.
Moewardi banyak yang rendah
karena kurangnya informasi
yang diterima mengenai manfaat
mobilisasi dini pasca sectio
caesarea.
b. Sikap
responden
tentang
mobilisasi mobilisasi dini pada
ibu pasca sectio caesarea di
RSUD Dr. Moewardi banyak
yang kurang. Kurangnya sikap
pada ibu pasca sectio caesarea
disebabkan ibu menganggap
dengan melakukan mobilisasi
dini menambah rasa nyeri dan
merusak luka operasi pasca
sectio caesarea
c. Ada
hubungan
tingkat
pengetahuan dengan sikap ibu

dalam mobilisasi dini pasca
sectio caesarea di RSUD Dr.
Moewardi,
semakin
tinggi
pengetahuan
ibu
tentang
mobilisasi dini pasca sectio
caesarea. semakin baik sikap
ibu dalam melakukan mobilisasi
dinin pasca sectio caesarea.
Saran
1. Bagi responden
Untuk
meningkatkan
pengetahuan
tentang
pentingnya
mobilasasi
dini
setelah operasi sectio caesarea
melalui
membaca
buku
kesehatan,
berkonsultasi
dengan tenaga kesehatan, yang
pada
akhirnya
akan
memperbaiki sikap ibu dalam
mobilasasi dini.
2. Bagi
anggota
keluarga
responden
Perlunya dukugan keluarga
untuk memberikan motivasi,
menemani pasien pasca sectio
caesarea selama melakukan
mobilasasi
dini
sehingga
kekhawatiran atau kecemasan
selama mobilasasi dini dapat
ditekan, sebagai motivator agar
penyembuhan luka lebih cepat
dan tidak terjadi infeksi
3. Bagi
Tenaga
Pelayanan
Kesehatan
perlu
ditingkatkan
lagi
komunikasi terapeutik pada
tenaga kesehatan terutama
dalam memberikan informasi
tentang pentingnya mobilasasi
dini sebelum dikakukan operasi
pada pasien melalui pelatihanpelatihan khusus, seminar.
Serta peningkatan pengawasan
terhadap
ibu-ibu
saat
melakukan mobilisasi dini pasca

9

sectio caesarea supaya angka
kejadian infeksi pasca sectio
caesarea dapat ditekan.

DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI, 2003. Catatan tetang
Perkembangan dalam Praktek
Kebidanan Jakarta : Buku 3
Depkes RI
Evariny,
A.,
2009,
Operasi
Sesarea, Amankah?, (online),
available : http://www.hypnobirthing.web.id/?p=102,
(18
Februari 2011).
Gail, W. & Stuart. 2006. Buku Saku
Keperawatan Jiwa Edisi 5.
Alih bahasa Ramona. P. EGC
; Jakarta.
Hartanto, H. 2004. Keluarga
Berencana dan Kontrasepsi.
Edisi ke empat. Jakarta:
Pustaka Sinar Harapan.
Manuaba, I. 2009. Ilmu Kebidanan,
Penyakit Kandungan dan
Keluarga Berencana Untuk
Pendidika Bidan. Jakarta:
EGC.
Maryanti D, Septikasari M. 2009.
Buku
Ajar
Kesehatan
Reproduksi
Terapi
Dan
Praktikum
dalam
Ari
Setiawan. Yogyakarta : Nuha
Maedika

Mochtar,
R.
2005.
Sinopsis
Obstetri:
Obstetri
Fisiologi,Obstetri
Patologi,
edisi 2. Jakarta: EGC.
Notoatmodjo, S 2007. Promosi
Kesehatan dan Ilmu perilaku.
Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan
Dan Perilaku Kesehatan.
Purwanto, H. 2006. Pengantar
Perilaku
Manusia
untuk
Perawat. Jakarta: EGC.
Soerjono S. 2001. Pengantar
Penelitian Kualitatif. Jakarta :
Universitas Indonesia UIPers.
Sugiyono, 2010, Statistika untuk
Penelitian. Bandung: Alfabeta
Suliha, U,. 2002. Pendidikan
Kesehtan
Dalam
Keperawatan. Jakarta: EGC

Isti Marfuah*: Mahasiswa S-1
Keperawatan FIK UMS
Bd. Sulastri S.kp., M.Kes**:
Dosen FIK UMS
Agustaria Budinugroho,
S.Kep.,Ns** Dosen FIK UMS

2

Dokumen yang terkait

Pengetahuan Ibu tentang Mobilisasi Dini Pasca Persalinan Normal Pervaginam di Dusun IX Desa Bandar Klippa Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang Tahun 2010

1 32 56

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN TERHADAP SIKAP IBU POST SECTIO CAESAREA TENTANG MOBILISASI DINI DI RS IBU DAN ANAK DI PKU MUHAMAMDIYAH KOTAGEDE YOGYAKARTA

0 3 74

HUBUNGAN KADAR HEMOGLOBIN DAN MOBILISASI DINI DENGAN PENYEMBUHAN LUKA POST SECTIO CAESAREA DI RSUP Hubungan Kadar Hemoglobin Dan Mobilisasi Dini Dengan Penyembuhan Luka Post Sectio Caesarea Di Rsup Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten.

0 1 16

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU DALAM MOBILISASI DINI PASCA SECTIO Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Sikap Ibu Dalam Mobilisasi Dini Pasca Sectio Caesarea Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi.

0 2 15

PENDAHULUAN Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Sikap Ibu Dalam Mobilisasi Dini Pasca Sectio Caesarea Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi.

0 2 6

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MOBILISASI DINI DENGAN KEMAMPUAN MOBILISASI DINI PADA IBU POST SECTIO CAESARIA DI RSIA SAKINA IDAMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2010

0 0 5

Pengaruh Penyuluhan Mobilisasi Dini Terhadap Pengetahuan Tentang Mobilisasi Dini Ibu Post Sectio Caesarea(SC) di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta - DIGILIB UNISAYOGYA

0 0 11

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN MOBILISASI DINI DENGAN PERILAKU MOBILISASI DINI POST PARTUM SC DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Tingkat Pengetahuan Mobilisasi Dini dengan Perilaku Mobilisasi Dini Post Partum Sectio Cae

0 0 13

HUBUNGAN MOBILISASI DINI DENGAN PEMULIHAN LUKA POST SECTIO CAESAREA DI RUMAH SAKIT PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Mobilisasi Dini dengan Pemulihan Luka Post Sectio Caesarea di Rumah Sakit Panembehan Senopati Bantul - DIGILIB UNISAY

0 0 13

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PELAKSANAAN MOBILISASI DINI PADA IBU POST SECTIO CAESAREA NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PELAKSANAAN MOBILISASI DINI PADA IBU POST SECTIO CAESAREA DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL - DIGILIB UNISAYOGYA

0 1 11