KRITIK SOSIAL DALAM PUISI-PUISI INDONESIA PADA MASA REFORMASI : Kajian Struktur dan Sosiologi Sastra Terhadap Karya Sastra Sebagai Alternatif Bahan Ajar Sastra di SMA.

(1)

Reza Saeful Rachman, 2015

KRITIK SOSIAL DALAM PUISI-PUISI INDONESIA PADA MASA REFORMASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

KRITIK SOSIAL DALAM PUISI-PUISI INDONESIA PADA MASA REFORMASI

(Kajian Struktur dan Sosiologi Sastra Terhadap Karya Sastra Sebagai Alternatif Bahan Ajar Sastra di SMA)

TESIS

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk memperoleh Gelar Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia

oleh

Reza Saeful Rachman 1202184

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

Reza Saeful Rachman, 2015

KRITIK SOSIAL DALAM PUISI-PUISI INDONESIA PADA MASA REFORMASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

KRITIK SOSIAL DALAM PUISI-PUISI INDONESIA PADA MASA REFORMASI

(Kajian Struktur dan Sosiologi Sastra Terhadap Karya Sastra Sebagai Alternatif Bahan Ajar Sastra di SMA)

Oleh

Reza Saeful Rachman S.S UPI Bandung, 2011

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd) pada Fakultas Sekolah Pascasarjana

© Reza Saeful Rachman 2015 Universitas Pendidikan Indonesia


(3)

Reza Saeful Rachman, 2015

KRITIK SOSIAL DALAM PUISI-PUISI INDONESIA PADA MASA REFORMASI


(4)

Reza Saeful Rachman, 2015

KRITIK SOSIAL DALAM PUISI-PUISI INDONESIA PADA MASA REFORMASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Saeful Rachman, Reza. 2014. Kritik sosial dalam Puisi-puisi Indonesia Pada Masa Reformasi (Kajian Struktur dan Sosiologi Sastra terhadap Karya sastra sebagai Alternatif Bahan Ajar Sastra di SMA)

Penelitian ini berangkat dari keresahan peneliti terhadap pembelajaran sastra di sekolah yang belum berjalan secara maksimal bila dibandingkan dengan porsi pembelajaran materi kebahasaan serta perkembangan sastra Indonesia saat ini. Pengajaran sastra di sekolah misalnya puisi masih terbatas pada teori-teori serta apresiasi terhadap karya sastra yang sudah lampau sehingga siswa kurang mengenal karya-karya sastra Indonesia mutakhir. Hal tersebut salah satunya disebabkan oleh sedikitnya ketersediaan bahan ajar di sekolah. Oleh karena itu penelitian ini selain mengkaji karya sastra yakni struktur puisi (situasi bahasa, tema dan pengembangan tema, penggunan bahasa pada puisi, bentuk puisi) serta representasi kritik sosial dalam puisi juga bertujuan menciptakan alternatif bahan ajar dalam upaya memperbaiki mutu pembelajaran sastra di sekolah khususnya materi peminatan kemampuan bersastra di SMA.

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini antara lain mendeskripsikan (1) struktur puisi-puisi Indonesia masa reformasi yang bertema kritik sosial, (2) representasi kritik sosial dalam Puisi-puisi Indonesia masa reformasi, (3) mendeskripsikan pemanfaatan puisi-puisi Indonesia masa reformasi bertema kritik sosial sebagai Alternatif Bahan Ajar Sastra di SMA.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis isi. Adapun objek untuk penelitian ini adalah puisi-puisi karya para penyair Indonesia yang bertema kritik sosial. Rentang waktu yang dipilih adalah masa reformasi yakni sejak tahun 1998 sampai tahun 2013 karena pada rentang waktu tersebut telah terjadi berbagai peristiwa sosial, budaya, serta politik di Indonesia.

Hasil penelitian ini antara lain (1) dari kajian struktur puisi ditemukan bahwa seluruh situasi bahasa dalam penelitian ini adalah monolog dan hampir seluruh puisi memiliki pembicara dan pendengar dalam teks, lalu tema seluruh puisi dalam penelitian ini adalah kritik sosial, selain itu dalam puisi-puisi yang menjadi objek penelitian terdapat gejala bunyi seperti orkestrasi efoni dan kakafoni, selain itu terdapat rima asonansi dan aliterasi, secara sintaktik ditemukan bangun kalimat tanya, kalimat perintah, kalimat berita, struktur kalimat sederhana dan kalimat luas, serta tipografi puisi yang sederhana. (2) kritik sosial yang terepresentasi dalam puisi-puisi yang menjadi objek penelitian antara lain kritik terhadap permasalahan kemiskinan, kejahatan, disorganisasi keluarga, permasalahan birokrasi, permasalahan lingkungan hidup, permasalahan generasi muda di era modern. Kritik sosial terhadap permasalahan sosial merupakan yang paling banyak ditemukan. (3) hasil kajian terhadap struktur dan kritik sosial selanjutnya digunakan dalam penyusunan alternatif bahan ajar berupa modul untuk pembelajaran sastra yakni peminatan di SMA. berdasarkan hasil penelaahan yang dilakukan oleh tiga praktisi yakni guru mata pelajaran didapatkan simpulan bahwa modul tersebut dapat digunakan sebagai alternatif bahan ajar di SMA.


(5)

Reza Saeful Rachman, 2015

KRITIK SOSIAL DALAM PUISI-PUISI INDONESIA PADA MASA REFORMASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

Saeful Rachman , Reza. 2014. The Social criticism in Indonesia poems at the Reformation (Structural Analyze and Sociology of Literature of the literary work as Alternative Materials Literature in high school )

This study departs from the unrest researchers to study of literature in schools that have not run optimally compared with the share of language learning materials as well as the development of Indonesian literature today . Teaching literature in schools such poetry is still limited to the theories and appreciation of literary works that have been past so that students are less familiar with the works of Indonesian contemporary literature . This is one of them caused by at least the availability of teaching materials in schools . Therefore, this study examines the literature other than the structure of the poem ( the language situation , themes and theme development , the use of language in poetry , poetry form ) as well as the representation of social criticism in the poem also aims to create an alternative teaching materials in an effort to improve the quality of teaching literature in schools , especially specialization material compose capabilities in high school.

The aim of this research , among others describe ( 1 ) the structure of the poems Indonesia reform period themed social criticism , ( 2 ) the representation of social criticism in the poems Indonesia reform period , ( 3 ) describe the use of poetry Indonesia reform period themed social criticism as Alternative Instructional Materials Literature in high school.

The method used in this study is a content analysis method . The object of this study is the poetry of the poet Indonesia themed social criticism . Selected time range is the reform period from 1998 until 2013 due to the time span there have been many social events , culture , and politics in Indonesia.

The results of this study are (1) the study of the structure of the poem was found that all the language situation in this study is a monologue and almost the whole poem has a speaker and a listener in the text, and the theme of the whole poem in this research is a social critique, as well as in the poems the research object and the symptoms sound like orchestration efoni and kakafoni, besides there is rhyme assonance and alliteration, syntactically found wake interrogative sentence, the sentence order, news sentences, simple sentences and sentence structure widely, and typography simple poetry. (2) social critique poems represented in the research object among other criticisms of the problems of poverty, crime, family disorganization, bureaucratic issues, environmental issues, problems of young people in the modern era. Social critique of the social problems are the most common. (3) the results of the study on the structure and social criticism subsequently used in the preparation of teaching materials in the form of alternative learning modules for the specialization in high school literature. based on a review conducted by the three practitioners that teachers of subjects obtained the conclusion that the module can be used as an alternative teaching materials in high school.


(6)

Reza Saeful Rachman, 2015

KRITIK SOSIAL DALAM PUISI-PUISI INDONESIA PADA MASA REFORMASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN...………..i

KATA PENGANTAR……...…..………..ii

UCAPAN TERIMA KASIH………iii

ABSTRAK……….……….v

DAFTAR ISI……….……….vi

DAFTAR TABEL……….………xi

BAB I PENDAHULUAN……...………1

A. Latar Belakang Penelitian………...………1

B. Identifikasi Masalah……….………...7

C. Batasan Masalah……….7

D. Rumusan Masalah………...7

E. Tujuan Penelitian………..………...8

F. Manfaat Penelitian……….………..8

G. Sistematika Penulisan……….……….9

BAB II LANDASAN TEORETIS………...10

A. Hakikat Sastra………...………10

B. Pengkajian Karya Sastra………...……….11

C. Kajian Strukturalisme dalam mengkaji Karya Sastra………13

D. Kajian Sosiologi Sastra………...…..15

E. Definisi Puisi dan Unsur-unsur Puisi……….18

1. Definisi Puisi………..18

2. Unsur-unsur puisi menurut Luxemburg, dkk……….20

a. Situasi Bahasa……….20

b. Tema dan Pengembangan tema………..22

c. Penggunaan bahasa puisi………23

1. Bunyi………..23

2. Sintaksis puisi……….25

3. Majas……….26

4. Diksi………...31


(7)

Reza Saeful Rachman, 2015

KRITIK SOSIAL DALAM PUISI-PUISI INDONESIA PADA MASA REFORMASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d. Bentuk sajak………..33

F. Hakikat Kritik Sosial………34

G. Kritik Sosial dalam Sastra Indonesia………...39

H. Sastra Indonesia Masa Reformasi………45

I. Puisi sebagai Alternatif Bahan ajar Sastra……….48

J. Penelitian-penelitian yang Relevan………52

BAB III METODE PENELITIAN………55

A. Metode Penelitian……….55

B. Desain Penelitian………..56

C. Definisi Operasional……….56

D. Sumber Data Penelitian………57

E. Teknik Pengumpulan Data ………..60

F. Instrumen penelitian………..60

G. Analisis Data……….61

BAB IV ANALISIS STRUKTUR PUISI DAN KRITIK SOSIAL DALAM PUISI INDONESIA MASA REFORMASI……….63

A. Analisis Struktur Puisi………..63

1. Analisis Struktur Puisi Negeri Para Bedebah Karya Adhie Massardi……….63

2. Analisis Struktur Puisi Di Sebuah Restoran Indonesia, Juni 1998 karya Agus R. Sardjono………70

3. Analisis Struktur Puisi Bersama Para TKW karya Agus R. Sardjono……….74

4. Analisis Struktur Puisi Sajak Palsu karya Agus R. Sardjono………78

5. Analisis Struktur Puisi Indonesia, Aku Tetap Mencintaimu karya Ahmadun Yosi Herfanda………83

6. Analisis Struktur Puisi Resonansi Buah Apel karya Ahmadun Yosi Herfanda……….86

7. Analisis Struktur Puisi Sajak Mabuk Reformasi karya Ahmadun Yosi Herfanda ………89

8. Analisis Struktur Puisi Potret Kota karya Deddy Koral………94

9. Analisis Struktur Puisi Krisis karya Eka Pangulimara H……….98


(8)

Reza Saeful Rachman, 2015

KRITIK SOSIAL DALAM PUISI-PUISI INDONESIA PADA MASA REFORMASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

11. Analisis Puisi Satir Budaya Karya Fadjar Sitepu………104

12. Analisis Struktur Puisi Seperti Belanda karya Fikar W. Eda………..108

13. Analisis Struktur Puisi Tangan-tangan Bencana karya Heri Maja Kelana……….113

14. Analisis Struktur Puisi Negeri yang Kuimpikan karya Isbedy Setiawan ZS……….116

15. Analisis Struktur Puisi Sajak KKN karya Jose Rizal Manua……….120

16. Analisis Struktur Puisi Sajak Misalisasi karya Jose Rizal Manua………….124

17. Analisis Struktur Puisi Rombongan Pengobral Janji karya Kukuh Basuki Rahmat……….128

18. Analisis Struktur Puisi Asep dan Neneng karya Matdon………...131

19. Analisis Struktur Puisi Jangan Heran karya Matdon………136

20. Analisis Struktur Puisi Permainan Belum Usai karya Matdon………..139

21. Analisis Puisi Revolusi Cinta karya Matdon………..………143

22. Analisis Struktur Puisi Sakarotul Cinta karya Matdon…..………148

23. Analisis Struktur Puisi Majalaya 1998 karya Muhammad Ridlo Eisy………...153

24. Analisis Struktur Puisi Lapar Satu Abad karya Remy Novaris……… 157

25. Analisis Struktur Puisi Perempuan yang Tergusur karya Rendra …………162

26. Analisis Struktur Puisi Sajak Bulan Mei 1998 di Indonesia karya Rendra…168 27. Analisis Struktur Puisi Maklumat Rakyat karya Ririe Rengganis………….173

28. Analisis Struktur Puisi Aku Menulis Namamu karya Saeful Badar………...177

29. Analisis Struktur Puisi Mei 1998 karya Soni Farid Maulana……….181

30. Analisis Struktur Puisi Sajak Perlawanan Kaum Cicak karya Tulus Wijanarko……….185

B. Kritik Sosial dalam Puisi Indonesia Masa Reformasi……….188

1. Kritik Sosial dalam puisi Negeri Para Bedebah Karya Adhie Massardi……..188

2. Kritik Sosial dalam puisi Di Sebuah Restoran Indonesia, Juni 1998 karya Agus R. Sardjono……….………..190

3. Kritik Sosial dalam puisi Bersama para TKW karya Agus R. Sardjono…….192


(9)

Reza Saeful Rachman, 2015

KRITIK SOSIAL DALAM PUISI-PUISI INDONESIA PADA MASA REFORMASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Kritik Sosial dalam puisi Indonesia, Aku Tetap Mencintaimu karya Ahmadun

Yosi Herfanda……….195

6. Kritik Sosial dalam Puisi Resonansi Buah Apel karya Ahmadun Yosi Herfanda………..196

7. Kritik Sosial dalam Puisi Sajak Mabuk Reformasi karya Ahmadun Yosi Herfanda………..198

8. Kritik Sosial dalam Puisi Potret Kota karya Deddy Koral……….199

9. Kritik Sosial dalam Puisi Krisis karya Eka Pangulimara H………201

10. Kritik Sosial dalam Puisi Negeri Angin karya Evi Sefiani...202

11. Kritik Sosial dalam Puisi Satir Budaya karya Fadjar Sitepu……….204

12. Kritik Sosial dalam Puisi Seperti Belanda karya Fikar W. Eda………207

13. Kritik Sosial dalam Puisi Tangan-tangan Bencana karya Heri Maja Kelana………209

14. Kritik Sosial dalam Puisi Negeri yang Kuimpikan karya Isbedy Stiawan ZS………210

15. Kritik Sosial dalam Puisi Sajak KKN karya Jose Rizal Manua ………211

16. Kritik Sosial dalam Puisi Sajak Misalisasi karya Jose Rizal Manua ………213

17. Kritik Sosial dalam Puisi Rombongan Pengobral Janji karya Kukuh Basuki Rahmat……….214

18. Kritik Sosial dalam Puisi Asep dan Neneng karya Matdon………...215

19. Kritik Sosial dalam Puisi Jangan Heran karya Matdon………217

20. Kritik Sosial dalam Puisi Permainan Belum Usai karya Matdon……….…218

21. Kritik Sosial dalam Puisi Revolusi Cinta karya Matdon………218

22. Kritik Sosial dalam Puisi Sakarotul Cinta karya Matdon ……….…221

23. Kritik Sosial dalam Puisi Majalaya 1998 karya Muhammad Ridlo ‘Eisy...222

24. Kritik Sosial dalam Puisi Lapar Satu Abad karya Remy Novaris………….224

25. Kritik Sosial dalam Puisi Perempuan yang Tergusur karya Rendra……….226

26. Kritik Sosial dalam Puisi Sajak Bulan Mei 1998 di Indonesia karya Rendra………..…229

27. Kritik Sosial dalam Puisi Maklumat Rakyat karya Ririe Rengganis……….232

28. Kritik Sosial dalam Puisi Aku Menulis Namamu karya Saeful Badar……..233


(10)

Reza Saeful Rachman, 2015

KRITIK SOSIAL DALAM PUISI-PUISI INDONESIA PADA MASA REFORMASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

30. Kritik Sosial dalam Puisi Sajak Perlawanan Kaum Cicak karya Tulus

Wijanarko………235

C. Pembahasan Hasil Analisis……….237

1. Struktur Puisi………237

2. Kritik Sosial dalam Puisi Indonesia Masa Reformasi……….243

BAB V PENGEMASAN PUISI BERTEMA KRITIK SOSIAL PADA MASA REFORMASI SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN AJAR...………250

A. Pemilihan Bahan Ajar……….250

B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran………251

C. Penyajian Modul………..254

D. Hasil Uji Kelayakan Modul……….294 BAB VI SIMPULAN DAN SARAN…..………...296

A. Simpulan………..296

B. Saran………300

DAFTAR PUSTAKA…...………..301 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(11)

1

Reza Saeful Rachman, 2015

KRITIK SOSIAL DALAM PUISI-PUISI INDONESIA PADA MASA REFORMASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Karya sastra merupakan sebuah bentuk karya seni yang dituangkan melalui medium bahasa bahasa. Damono (1979, hlm. 1) menyebut sastra adalah lembaga sosial yang menggunakan bahasa sebagai medium dan bahasa itu sendiri merupakan ciptaan sosial. Sumardjo & Saini (1997, hlm. 3-4) menyatakan bahwa sastra adalah ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, ide, semangat, keyakinan dalam suatu bentuk gambaran konkret yang membangkitkan pesona dengan alat bahasa. Lebih jauh Rusyana (1984, hlm. 311) menyebutkan bahwa sastra merupakan hasil kegiatan kreatif manusia, hasil proses pengamatan, tanggapan, fantasi, perasaan, fikiran, dan kehendak yang bersatu padu yang diwujudkan dengan menggunakan bahasa.

Dari pendapat-pendapat di atas, dapat kita simpulkan bahwa bahasa dan sastra merupakan dua hal yang tak dapat dipisahkan dan saling melengkapi. Hal tersebut sesuai dengan amanat UU No. 24 tahun 2009 Pasal 41 ayat 1 yang menyebutkan bahwa, pemerintah wajib mengembangkan, membina, dan melindungi bahasa dan sastra Indonesia agar tetap memenuhi kedudukan dan fungsinya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, sesuai dengan perkembangan zaman.

Oleh karena itu, sastra harus dijadikan sebagai salah satu hal penting yang harus dipelajari beriringan dengan pembelajaran kebahasaan. Sastra wajib untuk dipelajari di berbagai lembaga pendidikan karena dalam karya sastra dapat kita temukan berbagai hal positif yang mendidik, selain itu dalam karya sastra terdapat banyak nilai-nilai yang dapat dipelajari serta dijadikan sebagai pedoman hidup. Hal tersebut sesuai dengan salah satu fungsi sastra, yakni fungsi didaktis. Karya sastra berperan sebagai salah satu sarana untuk mendidik karakter manusia agar menjadi lebih baik.

Namun sayangnya pembelajaran sastra di sekolah belum berjalan secara maksimal bila dibandingkan dengan porsi pembelajaran materi kebahasaan serta perkembangan sastra Indonesia saat ini. Masih terdapat jarak antara sastra


(12)

2

Reza Saeful Rachman, 2015

KRITIK SOSIAL DALAM PUISI-PUISI INDONESIA PADA MASA REFORMASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Indonesia dengan sastra Indonesia di sekolah. Pengajaran sastra di sekolah terkesan terbatas pada teori-teori serta apresiasi terhadap karya sastra yang sudah lampau. Siswa kurang diperkenalkan dengan karya-karya sastra Indonesia mutakhir. Pada akhirnya, para pengajar selalu dijadikan sebagai pihak yang disalahkan dalam permasalahan ini. Para pengajar dianggap tak dapat lagi mengikuti perkembangan sastra Indonesia, sehingga pengajaran sastra berjalan pada titik yang sama dari tahun ke tahun. Bahkan lebih jauh lagi, masalah ini sempat menjadi sorotan Wamendikbud Bidang Kebudayaan Wiendu Nuryanti. Menurut beliau (dalam Harian Jambi Ekspress edisi 20/11/2012), kompetensi kesastraan yang dimiliki oleh para pengajar bahasa Indonesia masih sangatlah kurang. Salah satu upaya yang dilakukan adalah menggembleng para pengajar untuk dididik ulang dalam materi kesastraan. Diharapkan para guru dapat menambah pengetahuan kesastraan mereka salah satunya adalah pengetahuan tentang karya sastra. Padahal jika kita cermati, pengajar bukan satu-satunya aspek penentu dalam keberhasilan kegiatan pembelajaran sastra. Selain pengajar, kurikulum juga merupakan salah satu aspek penting dalam pembelajaran sastra. Siswa tidak akan menyenangi sastra jika porsi pembelajaran yang terdapat dalam kurikulum sangat sedikit. Dalam kurikulum 2013, porsi pembelajaran sastra lebih sedikit bila dibandingkan dengan KTSP.

Salah satu faktor penentu keberhasilan lain dalam pengajaran sastra adalah tersedianya bahan ajar dalam pengajaran sastra. Bahan ajar tersebut berisi materi-materi kesastraan seperti sejarah sastra, biografi sastrawan, karya sastra, apresiasi sastra dan lain sebagainya. Hal yang patut untuk disoroti adalah sedikitnya ketersediaan bahan ajar di sekolah. Sekolah hanya menerima bahan yang disediakan oleh kementerian terkait. Oleh karena itu dibutuhkan berbagai alternatif bahan ajar lain dalam upaya memperbaiki mutu pembelajaran sastra di sekolah.

Puisi merupakan salah satu genre karya sastra. Dalam konteks pembelajaran, puisi dapat dianggap sebagai materi strategis dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan dalam pembelajaran puisi mencakup empat jenis keterampilan berbahasa yakni membaca, menulis, menyimak, serta berbicara. Lebih jauh lagi jika diaplikasikan dengan baik, puisi dapat dijadikan


(13)

3

Reza Saeful Rachman, 2015

KRITIK SOSIAL DALAM PUISI-PUISI INDONESIA PADA MASA REFORMASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sebagai sarana untuk mempelajari berbagai hal, mulai dari hubungan antara manusia dengan penciptanya, hubungan sosial antar manusia, permasalahan sosial dan lain sebagainya. Melalui pembelajaran puisi, siswa dapat memahami gagasan serta makna dari karya tersebut, serta siswa diharapkan dapat menangkap pemikiran sang pengarang, kemudian siswa dapat mengaplikasikan hasil pembelajaran tersebut dalam kehidupannya.

Salah satu tema dalam puisi adalah tema keadilan sosial (Waluyo, 1987, hlm. 118). Tema keadilan sosial dapat berisi protes atau kritik sosial. Tema tersebut ditampilkan oleh puisi-puisi yang menuntut keadilan bagi kaum yang tertindas. Puisi jenis ini juga disebut puisi protes sosial karena mengungkapkan protes terhadap ketidakadilan di dalam masyarakat yang dilakukan oleh kaum kaya, penguasa bahkan Negara terhadap rakyat jelata. Puisi-puisi tersebut bertujuan untuk mengetuk nurani pembaca agar keadilan sosial harus ditegakkan dan diperjuangkan. Lebih jauh, Waluyo (dalam Yudiono, 2007, hlm. 281) menyebutkan bahwa ketika politik dan penguasa cenderung menyimpang, puisi memiliki tanggung jawab moral untuk memberikan teguran atau kritik agar para penguasa kembali ke jalan yang benar dengan memperhatikan etika politik dan kekuasaan.

Puisi bertema kritik sosial dapat dijadikan sebagai alternatif bahan ajar dalam pembelajaran sastra di sekolah karena dalam kehidupan sehari-hari, seringkali ditemukan permasalahan-permasalahan sosial di masyarakat. Hal ini bertujuan untuk membentuk siswa menjadi lebih peka terhadap situasi sosial di sekitarnya. Dalam aplikasinya, siswa diharapkan dapat lebih mudah dan cepat mengapresiasi puisi jika tema yang disajikan berisi permasalahan sosial yang sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari sehingga cenderung tidak berjarak. Selain itu, mempelajari puisi-puisi bertema sosial pada suatu masa dapat dianggap juga sebagai upaya alternatif dalam mempelajari sejarah bangsa agar kita menjadi bangsa yang lebih kuat dan berkarakter.

Karya-karya yang dihasilkan dalam suatu masa merupakan cerminan dari sebuah situasi sosial, budaya, serta politik di mana karya tersebut dihasilkan. Ini sesuai dengan yang disampaikan oleh A. Teew (1980, hlm. 11) bahwa sebuah karya sastra tidak diciptakan dalam kekosongan budaya. Karya sastra merupakan


(14)

4

Reza Saeful Rachman, 2015

KRITIK SOSIAL DALAM PUISI-PUISI INDONESIA PADA MASA REFORMASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bagian dari kebudayaan, kelahirannya berada di tengah-tengah suatu kelompok masyarakat yang tidak mungkin luput dari pengaruh sosial dan budaya. Pengaruh tersebut bersifat timbal balik, artinya karya sastra dapat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh masyarakat. Karya sastra yang ditulis oleh seorang pengarang pada rentang waktu tertentu, secara tidak langsung mewakili situasi serta kondisi sosial, budaya, politik yang terjadi pada rentang waktu tersebut.

Dalam khazanah sastra Indonesia terdapat banyak puisi dengan tema tersebut. Pada masa terdahulu kita mengenal nama Rendra, Taufik Ismail, Mansur Samin, serta Toto S. Bahtiar, pada masa awal reformasi kita mengenal nama Agus R. Sardjono, Acep Zamzam Noor, Ahmadun Yosi Herfanda, Sihar Ramses Simatupang, Hamid Jabbar, dan Jose Rizal Manua sebagai penyair-penyair yang lantang menyuarakan kritik sosial pada masa itu, kini muncul nama-nama seperti Matdon, Heri Latief, Tulus Wijanarko, Asep Sambodja (alm.), Adie Massardi, serta banyak penyair muda seperti Heri Maja Kelana, Fikar W., Ririe Rengganis yang turut mengangkat permasalahan-permasalahan sosial seperti ketidakadilan sosial, korupsi, kesewenang-wenangan penguasa, kemiskinan, kerusakan lingkungan hidup, dan lain sebagainya.

Telah dikemukakan sebelumnya bahwa dalam suatu kurun waktu atau periode angkatan dalam sejarah sastra Indonesia selalu terdapat karya yang menjadikan kritik sosial sebagai temanya. Jika dahulu kita mengenal Rendra, kini salah satunya muncul nama Adie Massardi Salah satu karyanya yang berisi

tentang kritik sosial adalah sajak yang berjudul “Negeri Para Bedebah” (dikutip dari situs internet www.PuisiIndonesiamodern.blogspot.com, diakses 10/03/2014 12:57).

Negeri Para Bedebah

Ada satu negeri yang dihuni para bedebah 1 Lautnya pernah dibelah tongkat Musa

Nuh meninggalkan daratannya karena direndam bah

Dari langit burung-burung kondor jatuhkan bebatuan menyala-nyala

Tahukah kamu ciri-ciri negeri para bedebah? 5 Itulah negeri yang para pemimpinnya hidup mewah

Tapi rakyatnya makan dari mengais sampah


(15)

5

Reza Saeful Rachman, 2015

KRITIK SOSIAL DALAM PUISI-PUISI INDONESIA PADA MASA REFORMASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Di negeri para bedebah

Orang baik dan bersih dianggap salah 10 Dipenjarakan hanya karena sering ketemu wartawan

Menipu rakyat dengan pemilu menjadi lumrah Karena hanya penguasa yang boleh marah Sedang rakyatnya hanya bisa pasrah

Maka bila negerimu dikuasai para bedebah 15 Jangan tergesa-gesa mengadu kepada Allah

Karena Tuhan tak akan mengubah suatu kaum Kecuali kaum itu sendiri mengubahnya

Maka bila negerimu dikuasai para bedebah

Usirlah mereka dengan revolusi 20

Bila tak mampu dengan revolusi, Dengan demonstrasi

Bila tak mampu dengan demonstrasi, dengan diskusi Tapi itulah selemah-lemahnya iman perjuangan

2009

Puisi di atas berisi tentang kritik penyair terhadap sebuah Negara yang dipimpin oleh pemerintahan yang sewenang-wenang yang cenderung anti kritik serta tidak peduli dengan kondisi rakyatnya yang hidup dalam garis kemiskinan (larik 1 sampai larik 7). Selain itu, puisi ini juga memotret kondisi para warga Negara yang menjadi tenaga kerja di luar negeri yang menjadi korban ekploitasi para majikannya (larik 8).

Riuhnya puisi yang bertema kritik sosial dalam panggung sastra Indonesia hendaknya menjadi inspirasi untuk berbagai elemen bangsa untuk memperbaiki negeri ini. Hal ini senada dengan pendapat Nyoman Kutha Ratna (2005) bahwa kaitan antara sistem estetika dan sistem sosial tampak apabila karya sastra dilihat melalui dimensi-dimensi sosiokulturalnya. Artinya, karya sastra dianggap melalui manifestasi intensi-intensi struktur sosial tertentu, baik sebagai afirmasi (pengakuan), restorasi (pengembalian pada semula), dan inovasi (pembaruan), maupun negasi (pengingkaran).


(16)

6

Reza Saeful Rachman, 2015

KRITIK SOSIAL DALAM PUISI-PUISI INDONESIA PADA MASA REFORMASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Melalui medium bahasa, karya sastra menampilkan ekspresi kolektivitas tertentu, sebagai pandangan dunia. Hal ini menjadi spirit penyajian refleksi melalui lorong sastra.

Berdasarkan permasalahan yang telah dibahas sebelumnya, serta didasari oleh niat luhur untuk turut berpartisipasi dalam upaya pengkajian karya sastra Indonesia serta pemanfaatannya sebagai alternatif bahan ajar pembelajaran sastra di sekolah, juga sebagai bentuk kecintaan terhadap bahasa dan sastra Indonesia,

peneliti akan melakukan penelitian yang berjudul “Kritik sosial dalam Puisi-puisi Indonesia Pada Masa Reformasi (Kajian Struktur dan Sosiologi Sastra terhadap

Karya sastra sebagai Alternatif Bahan Ajar Sastra di SMA)”.

Setelah melakukan penelusuran di berbagai sumber, penelitian ini merupakan penelitian yang masih jarang dilakukan. Adapun objek untuk penelitian ini adalah puisi-puisi karya para penyair Indonesia yang bertema kritik sosial. Rentang waktu yang dipilih adalah masa reformasi yakni sejak tahun 1998 sampai tahun 2013 karena pada rentang waktu tersebut telah terjadi berbagai peristiwa sosial, budaya, serta politik di Indonesia.

Pergeseran dan perubahan situasi politik dari masa Orde baru ke era reformasi telah menumbuhkan paradigma baru di bidang sastra Indonesia yang pantas disimak oleh masyarakat Indonesia khususnya para mahasiswa, dosen, peneliti, kritikus, pengarang, serta para pengajar bahasa dn sastra Indonesia. Selain itu pada masa ini, upaya pemasyarakatan karya sastra banyak dilakukan. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan banyaknya penerbitan buku-buku karya sastra berbagai genre, penerbitan kajian-kajian dan teori sastra, serta banyak dimuatnya karya sastra terutama puisi pada rubrik-rubrik sastra di media massa. Hal tersebut berbeda dengan masa orde baru yang cenderung membatasi aktifitas kesastraan terutama bagi karya sastra bertema kritik sosial karena penguasa pada saat itu cenderung otoriter dan represif. Puisi-puisi yang menjadi objek penelitian adalah puisi-puisi yang terdapat dalam buku antologi puisi baik pribadi maupun bersama, majalah dan jurnal sastra, surat kabar, serta situs sastra di internet.

Kajian yang pertama kali dilakukan dalam penelitian ini adalah mengkaji struktur puisi dalam upaya membedah unsur-unsur pembangun dan hubungan antar unsur dalam puisi-puisi tersebut. Adapun pendekatan struktural yang


(17)

7

Reza Saeful Rachman, 2015

KRITIK SOSIAL DALAM PUISI-PUISI INDONESIA PADA MASA REFORMASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

digunakan adalah pendekatan struktur puisi menurut Jan Van Luxemburg, dkk. Setelah dilakukan kajian struktur puisi, selanjutnya dilakukan kajian sosiologi sastra untuk mengungkap kritik sosial yang terdapat dalam karya-karya tersebut. Setelah didapatkan hasil kajian terhadap struktur dan aspek kritik sosial dalam puisi-puisi tersebut, selanjutnya dilakukan penulisan alternatif bahan ajar untuk pembelajaran sastra di SMA.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian, adapun identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Masih kurangnya penyediaan bahan ajar berupa karya sastra berupa puisi bertema kritik sosial;

2. Pengetahuan serta kemampuan bersastra para pengajar mengenai puisi bertema kritik sosial masih kurang;

3. Struktur Puisi-puisi Indonesia bertema kritik sosial belum diketahui; 4. Puisi-puisi Indonesia bertema kritik sosial pada masa reformasi belum

teridentifikasi seluruhnya;

5. Terdapat nilai-nilai dalam puisi Indonesia bertema kritik sosial yang dapat dipelajari;

6. Puisi Indonesia bertema Kritik Sosial dalam dimanfaatkan sebagai bahan ajar di sekolah.

C. Batasan Masalah Penelitian

Agar pembahasan terfokus dan tidak terlalu jauh, peneliti hanya akan meneliti ihwal kritik sosial yang terdapat dalam puisi-puisi karya para penyair Indonesia pada masa reformasi (1998-2013) dengan menggunakan pendekatan struktural dan sosiologi sastra untuk kemudian ditelusuri pemanfaatannya sebagai bahan ajar sastra di SMA.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah penelitian yang telah disampaikan sebelumnya, adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Bagaimana struktur puisi-puisi Indonesia masa reformasi yang bertema


(18)

8

Reza Saeful Rachman, 2015

KRITIK SOSIAL DALAM PUISI-PUISI INDONESIA PADA MASA REFORMASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Bagaimana representasi kritik sosial dalam Puisi-puisi Indonesia masa reformasi?

3. Bagaimana pemanfaatan puisi-puisi Indonesia masa reformasi bertema kritik sosial sebagai Alternatif Bahan Ajar Sastra di SMA?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah disampaikan sebelumnya, adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. mendeskripsikan struktur puisi-puisi Indonesia masa reformasi yang bertema kritik sosial;

2. mendeskripsikan representasi kritik sosial dalam Puisi-puisi Indonesia masa reformasi;

3. mendeskripsikan pemanfaatan puisi-puisi Indonesia masa reformasi bertema kritik sosial sebagai Alternatif Bahan Ajar Sastra di SMA.

F. Manfaat Penelitian 1. Secara teoretis

Adapun manfaat penelitian ini secara teoretis penelitian adalah: a. sebagai sarana peneliti dalam mengaplikasikan teori pengkajian

sastra yang dipelajari dalam perkuliahan;

b. sebagai sarana dalam memperkaya khazanah penelitian terhadap karya sastra Indonesia;

c. sebagai sarana dalam memperkaya referensi penelitian terhadap karya sastra dengan pendekatan structural dan sosiologi karya; d. sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya yang

mempergunakan pendekatan maupun objek penelitian yang sama.

2. Secara Praktis

Selain bermanfaat secara teoretis, penelitian ini juga memiliki manfaat secara praktis. Adapun manfaat tersebut antara lain:

a. sebagai sarana memperkaya bahan ajar dalam pembelajaran sastra Indonesia di sekolah;

b. sebagai referensi bagi peserta didik dalam mempelajari serta memahami karya sastra khususnya puisi dengan tema kritik sosial;


(19)

9

Reza Saeful Rachman, 2015

KRITIK SOSIAL DALAM PUISI-PUISI INDONESIA PADA MASA REFORMASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. sebagai sarana untuk memahami bagaimana kehidupan sosial serta permasalahannya dari masa ke masa, juga sebagai acuan dalam menjalani hidup;

d. sebagai referensi dalam menulis sebuah karya sastra juga melakukan penelitian lainnya.

G. Sistematika Penulisan

Penulisan penelitian ini mengacu pada pedoman sistematika yang terdapat dalam buku pedoman penulisan karya ilmiah UPI tahun 2014. Penulisan penelitian ini terbagi ke dalam enam bab dengan rincian sebagai berikut.

Bab I Pendahuluan yang terdiri atas latar belakang penelitian, identifikasi masalah penelitian, batasan masalah penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan sistematika penulisan;

Bab II Landasan Teoretis yang terdiri atas hakikat sastra, pengkajian sastra, kajian sosiologi sastra, puisi, kritik sosial, serta puisi sebagai bahan ajar;

Bab III Metode penelitian yang terdiri atas metode penelitian, objek penelitian, desain penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, serta teknik analisis data;

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan yang terdiri atas hasil proses pengolahan dan analisis data;

Bab V merupakan penulisan bahan ajar berdasarkan hasil penelitian; Bab VI Simpulan dan saran.


(1)

bagian dari kebudayaan, kelahirannya berada di tengah-tengah suatu kelompok masyarakat yang tidak mungkin luput dari pengaruh sosial dan budaya. Pengaruh tersebut bersifat timbal balik, artinya karya sastra dapat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh masyarakat. Karya sastra yang ditulis oleh seorang pengarang pada rentang waktu tertentu, secara tidak langsung mewakili situasi serta kondisi sosial, budaya, politik yang terjadi pada rentang waktu tersebut.

Dalam khazanah sastra Indonesia terdapat banyak puisi dengan tema tersebut. Pada masa terdahulu kita mengenal nama Rendra, Taufik Ismail, Mansur Samin, serta Toto S. Bahtiar, pada masa awal reformasi kita mengenal nama Agus R. Sardjono, Acep Zamzam Noor, Ahmadun Yosi Herfanda, Sihar Ramses Simatupang, Hamid Jabbar, dan Jose Rizal Manua sebagai penyair-penyair yang lantang menyuarakan kritik sosial pada masa itu, kini muncul nama-nama seperti Matdon, Heri Latief, Tulus Wijanarko, Asep Sambodja (alm.), Adie Massardi, serta banyak penyair muda seperti Heri Maja Kelana, Fikar W., Ririe Rengganis yang turut mengangkat permasalahan-permasalahan sosial seperti ketidakadilan sosial, korupsi, kesewenang-wenangan penguasa, kemiskinan, kerusakan lingkungan hidup, dan lain sebagainya.

Telah dikemukakan sebelumnya bahwa dalam suatu kurun waktu atau periode angkatan dalam sejarah sastra Indonesia selalu terdapat karya yang menjadikan kritik sosial sebagai temanya. Jika dahulu kita mengenal Rendra, kini salah satunya muncul nama Adie Massardi Salah satu karyanya yang berisi

tentang kritik sosial adalah sajak yang berjudul “Negeri Para Bedebah” (dikutip dari situs internet www.PuisiIndonesiamodern.blogspot.com, diakses 10/03/2014 12:57).

Negeri Para Bedebah

Ada satu negeri yang dihuni para bedebah 1

Lautnya pernah dibelah tongkat Musa

Nuh meninggalkan daratannya karena direndam bah

Dari langit burung-burung kondor jatuhkan bebatuan menyala-nyala

Tahukah kamu ciri-ciri negeri para bedebah? 5

Itulah negeri yang para pemimpinnya hidup mewah Tapi rakyatnya makan dari mengais sampah


(2)

Di negeri para bedebah

Orang baik dan bersih dianggap salah 10

Dipenjarakan hanya karena sering ketemu wartawan Menipu rakyat dengan pemilu menjadi lumrah Karena hanya penguasa yang boleh marah Sedang rakyatnya hanya bisa pasrah

Maka bila negerimu dikuasai para bedebah 15

Jangan tergesa-gesa mengadu kepada Allah Karena Tuhan tak akan mengubah suatu kaum Kecuali kaum itu sendiri mengubahnya

Maka bila negerimu dikuasai para bedebah

Usirlah mereka dengan revolusi 20

Bila tak mampu dengan revolusi, Dengan demonstrasi

Bila tak mampu dengan demonstrasi, dengan diskusi Tapi itulah selemah-lemahnya iman perjuangan

2009

Puisi di atas berisi tentang kritik penyair terhadap sebuah Negara yang dipimpin oleh pemerintahan yang sewenang-wenang yang cenderung anti kritik serta tidak peduli dengan kondisi rakyatnya yang hidup dalam garis kemiskinan (larik 1 sampai larik 7). Selain itu, puisi ini juga memotret kondisi para warga Negara yang menjadi tenaga kerja di luar negeri yang menjadi korban ekploitasi para majikannya (larik 8).

Riuhnya puisi yang bertema kritik sosial dalam panggung sastra Indonesia hendaknya menjadi inspirasi untuk berbagai elemen bangsa untuk memperbaiki negeri ini. Hal ini senada dengan pendapat Nyoman Kutha Ratna (2005) bahwa kaitan antara sistem estetika dan sistem sosial tampak apabila karya sastra dilihat melalui dimensi-dimensi sosiokulturalnya. Artinya, karya sastra dianggap melalui manifestasi intensi-intensi struktur sosial tertentu, baik sebagai afirmasi (pengakuan), restorasi (pengembalian pada semula), dan inovasi (pembaruan), maupun negasi (pengingkaran).


(3)

Melalui medium bahasa, karya sastra menampilkan ekspresi kolektivitas tertentu, sebagai pandangan dunia. Hal ini menjadi spirit penyajian refleksi melalui lorong sastra.

Berdasarkan permasalahan yang telah dibahas sebelumnya, serta didasari oleh niat luhur untuk turut berpartisipasi dalam upaya pengkajian karya sastra Indonesia serta pemanfaatannya sebagai alternatif bahan ajar pembelajaran sastra di sekolah, juga sebagai bentuk kecintaan terhadap bahasa dan sastra Indonesia,

peneliti akan melakukan penelitian yang berjudul “Kritik sosial dalam Puisi-puisi Indonesia Pada Masa Reformasi (Kajian Struktur dan Sosiologi Sastra terhadap

Karya sastra sebagai Alternatif Bahan Ajar Sastra di SMA)”.

Setelah melakukan penelusuran di berbagai sumber, penelitian ini merupakan penelitian yang masih jarang dilakukan. Adapun objek untuk penelitian ini adalah puisi-puisi karya para penyair Indonesia yang bertema kritik sosial. Rentang waktu yang dipilih adalah masa reformasi yakni sejak tahun 1998 sampai tahun 2013 karena pada rentang waktu tersebut telah terjadi berbagai peristiwa sosial, budaya, serta politik di Indonesia.

Pergeseran dan perubahan situasi politik dari masa Orde baru ke era reformasi telah menumbuhkan paradigma baru di bidang sastra Indonesia yang pantas disimak oleh masyarakat Indonesia khususnya para mahasiswa, dosen, peneliti, kritikus, pengarang, serta para pengajar bahasa dn sastra Indonesia. Selain itu pada masa ini, upaya pemasyarakatan karya sastra banyak dilakukan. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan banyaknya penerbitan buku-buku karya sastra berbagai genre, penerbitan kajian-kajian dan teori sastra, serta banyak dimuatnya karya sastra terutama puisi pada rubrik-rubrik sastra di media massa. Hal tersebut berbeda dengan masa orde baru yang cenderung membatasi aktifitas kesastraan terutama bagi karya sastra bertema kritik sosial karena penguasa pada saat itu cenderung otoriter dan represif. Puisi-puisi yang menjadi objek penelitian adalah puisi-puisi yang terdapat dalam buku antologi puisi baik pribadi maupun bersama, majalah dan jurnal sastra, surat kabar, serta situs sastra di internet.

Kajian yang pertama kali dilakukan dalam penelitian ini adalah mengkaji struktur puisi dalam upaya membedah unsur-unsur pembangun dan hubungan antar unsur dalam puisi-puisi tersebut. Adapun pendekatan struktural yang


(4)

digunakan adalah pendekatan struktur puisi menurut Jan Van Luxemburg, dkk. Setelah dilakukan kajian struktur puisi, selanjutnya dilakukan kajian sosiologi sastra untuk mengungkap kritik sosial yang terdapat dalam karya-karya tersebut. Setelah didapatkan hasil kajian terhadap struktur dan aspek kritik sosial dalam puisi-puisi tersebut, selanjutnya dilakukan penulisan alternatif bahan ajar untuk pembelajaran sastra di SMA.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian, adapun identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Masih kurangnya penyediaan bahan ajar berupa karya sastra berupa puisi bertema kritik sosial;

2. Pengetahuan serta kemampuan bersastra para pengajar mengenai puisi bertema kritik sosial masih kurang;

3. Struktur Puisi-puisi Indonesia bertema kritik sosial belum diketahui; 4. Puisi-puisi Indonesia bertema kritik sosial pada masa reformasi belum

teridentifikasi seluruhnya;

5. Terdapat nilai-nilai dalam puisi Indonesia bertema kritik sosial yang dapat dipelajari;

6. Puisi Indonesia bertema Kritik Sosial dalam dimanfaatkan sebagai bahan ajar di sekolah.

C. Batasan Masalah Penelitian

Agar pembahasan terfokus dan tidak terlalu jauh, peneliti hanya akan meneliti ihwal kritik sosial yang terdapat dalam puisi-puisi karya para penyair Indonesia pada masa reformasi (1998-2013) dengan menggunakan pendekatan struktural dan sosiologi sastra untuk kemudian ditelusuri pemanfaatannya sebagai bahan ajar sastra di SMA.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah penelitian yang telah disampaikan sebelumnya, adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Bagaimana struktur puisi-puisi Indonesia masa reformasi yang bertema


(5)

2. Bagaimana representasi kritik sosial dalam Puisi-puisi Indonesia masa reformasi?

3. Bagaimana pemanfaatan puisi-puisi Indonesia masa reformasi bertema kritik sosial sebagai Alternatif Bahan Ajar Sastra di SMA?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah disampaikan sebelumnya, adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. mendeskripsikan struktur puisi-puisi Indonesia masa reformasi yang bertema kritik sosial;

2. mendeskripsikan representasi kritik sosial dalam Puisi-puisi Indonesia masa reformasi;

3. mendeskripsikan pemanfaatan puisi-puisi Indonesia masa reformasi bertema kritik sosial sebagai Alternatif Bahan Ajar Sastra di SMA. F. Manfaat Penelitian

1. Secara teoretis

Adapun manfaat penelitian ini secara teoretis penelitian adalah: a. sebagai sarana peneliti dalam mengaplikasikan teori pengkajian

sastra yang dipelajari dalam perkuliahan;

b. sebagai sarana dalam memperkaya khazanah penelitian terhadap karya sastra Indonesia;

c. sebagai sarana dalam memperkaya referensi penelitian terhadap karya sastra dengan pendekatan structural dan sosiologi karya; d. sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya yang

mempergunakan pendekatan maupun objek penelitian yang sama.

2. Secara Praktis

Selain bermanfaat secara teoretis, penelitian ini juga memiliki manfaat secara praktis. Adapun manfaat tersebut antara lain:

a. sebagai sarana memperkaya bahan ajar dalam pembelajaran sastra Indonesia di sekolah;

b. sebagai referensi bagi peserta didik dalam mempelajari serta memahami karya sastra khususnya puisi dengan tema kritik sosial;


(6)

c. sebagai sarana untuk memahami bagaimana kehidupan sosial serta permasalahannya dari masa ke masa, juga sebagai acuan dalam menjalani hidup;

d. sebagai referensi dalam menulis sebuah karya sastra juga melakukan penelitian lainnya.

G. Sistematika Penulisan

Penulisan penelitian ini mengacu pada pedoman sistematika yang terdapat dalam buku pedoman penulisan karya ilmiah UPI tahun 2014. Penulisan penelitian ini terbagi ke dalam enam bab dengan rincian sebagai berikut.

Bab I Pendahuluan yang terdiri atas latar belakang penelitian, identifikasi masalah penelitian, batasan masalah penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan sistematika penulisan;

Bab II Landasan Teoretis yang terdiri atas hakikat sastra, pengkajian sastra, kajian sosiologi sastra, puisi, kritik sosial, serta puisi sebagai bahan ajar;

Bab III Metode penelitian yang terdiri atas metode penelitian, objek penelitian, desain penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, serta teknik analisis data;

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan yang terdiri atas hasil proses pengolahan dan analisis data;

Bab V merupakan penulisan bahan ajar berdasarkan hasil penelitian; Bab VI Simpulan dan saran.


Dokumen yang terkait

Kritik Sosial dalam Puisi Esai "Manusia Gerobak" karya Elza Peldi Taher dan Implikasinya terhadap Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di SMA

4 28 130

KRITIK SOSIAL DALAM NOVEL PASUNG JIWA KARYA OKKYMADASARI: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA DAN IMPLEMENTASINYA Kritik Sosial Dalam Novel Pasung Jiwa Karya Okky Madasari: Tinjauan Sosiologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di SMA.

0 3 15

PENDAHULUAN Kritik Sosial Dalam Novel Pasung Jiwa Karya Okky Madasari: Tinjauan Sosiologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di SMA.

0 2 4

PENDAHULUAN Kritik Sosial Dalam Novel Surga Retak Karya Syahmedi Dean : Tinjauan Sosiologi Sastra Dan Relevansinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Indonesia Di SMA.

0 3 8

KRITIK SOSIAL DALAM NOVEL NEGERI PARA BEDEBAH KARYA TERE LIYE: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA Kritik Sosial Dalam Novel Negeri Para Bedebah Karya Tere Liye: Tinjauan Sosiologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di SMA.

5 36 12

PENDAHULUAN Kritik Sosial Dalam Novel Negeri Para Bedebah Karya Tere Liye: Tinjauan Sosiologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di SMA.

0 14 7

KRITIK SOSIAL DALAM NOVEL NEGERI PARA BEDEBA KARYA TERE LIYE: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA Kritik Sosial Dalam Novel Negeri Para Bedebah Karya Tere Liye: Tinjauan Sosiologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di SMA.

1 5 16

KRITIK SOSIAL DALAM KUMPULAN PUISI LALU AKU KARYA RADHAR PANCA DAHANA: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA Kritik Sosial Dalam Kumpulan Puisi Lalu Aku Karya Radhar Panca Dahana: Tinjauan Sosiologi Sastra.

0 1 12

KRITIK SOSIAL DALAM KUMPULAN PUISI LALU AKU KARYA RADHAR PANCA DAHANA: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA Kritik Sosial Dalam Kumpulan Puisi Lalu Aku Karya Radhar Panca Dahana: Tinjauan Sosiologi Sastra.

2 10 13

KRITIK SOSIAL DAN NILAI PENDIDIKAN KARAKTER KUMPULAN PUISI DOA UNTUK ANAK CUCU KARYA W.S. RENDRA KAJIAN SOSIOLOGI SASTRA SERTA RELEVANSINYA SEBAGAI MATERI AJAR SASTRA DI SMA.

0 1 13