Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah di SMK Puragabaya.

(1)

Bhakti tri Gunarto, 2015

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah di SMK Puragabaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING

STICK TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA

PELAJARAN SEJARAH DI SMK PURAGABAYA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Departemen Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

Disusun Oleh:

BHAKTI TRI GUNARTO 1006714

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN

DEPARTEMEN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015


(2)

Bhakti tri Gunarto, 2015

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah di SMK Puragabaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING

STICK TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA

PELAJARAN SEJARAH DI SMK PURAGABAYA

Oleh Bhakti Tri Gunarto

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Bhakti Tri Gunarto 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang..

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, Dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Bhakti tri Gunarto, 2015

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah di SMK Puragabaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu LEMBAR PENGESAHAN

BHAKTI TRI GUNARTO 1006714

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING

STICK TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA

PELAJARAN SEJARAH DI SMK PURAGABAYA

Disetujui dan Disahkan Oleh :

Pembimbing I

Drs. Zainal Arifin, M.Pd NIP 19610501 198601 1 003

Pembimbing II

Dr. Laksmi Dewi, M.Pd NIP 19770613 200112 2 001

Ketua Departemen

Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

Dr. Toto Ruhimat, M.Pd NIP. 19591121 198503 1 001

Ketua Prodi Teknologi Pendidikan

Dr. Rusman, M.Pd NIP.19720505 199802 1 001


(4)

Bhakti tri Gunarto, 2015

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah di SMK Puragabaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu i

ABSTRAK

Bhakti tri Gunarto (1006714), Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah di SMK Puragabaya.

Skripsi, Departemen Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia, Tahun 2015.

Latar belakang dalam penelitian ini adalah rendahnya motivasi belajar siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran sejarah. Salah satu cara meningkatkan motivasi belajar siswa adalah dengan menerapkan model pembelajaran yang variatif, diantaranya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Talking stick.

Penelitian ini menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan, yaitu : “bagaimana

pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick terhadap peningkatan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Sejarah di SMK

Puragabaya?”. Secara khusus masalah tersebut dirumuskan sebagai berikut: 1)

apakah terdapat perbedaan yang signifikan motivasi belajar intrinsik siswa antara yang diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick dengan model pembelajaran konvensional pada mata pelajaran sejarah? 2) Apakah terdapat perbedaan yang signifikan motivasi belajar ekstrinsik siswa antara yang diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick dengan model pembelajaran konvensional pada mata pelajaran sejarah?

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, metode kuasi eksperimen dengan desain penelitian Control Group Pretest-Posttest Design. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket motivasi belajar. Pengujian hipotesis menggunakan t independent sample test.

Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick berpengaruh terhadap peningkatan motivasi belajar siswa aspek intrinsik dan ekstrinsik pada mata pelajaran sejarah. Hasil penelitian ini memberikan saran kepada guru dan peneliti selanjutnya untuk menerapkan model yang variatif dalam proses pembelajaran seperti model pembelajaran kooperatif Talking Stick dalam rangka meningkatkan motivasi belajar siswa.

Kata kunci : Model Pembelajaran, Kooperatif tipe Talking Stick, Motivasi Belajar Siswa, Sejarah


(5)

Bhakti tri Gunarto, 2015

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah di SMK Puragabaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ii

ABSTRACT

Bhakti tri Gunarto (1006714), the influence of the application of Cooperative Learning Model Type Talking Stick to increased student learning Motivation on subjects of history at SMK Puragabaya.

Thesis, Departemen Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia, by 2015.

Background in this research is the low learning motivation of students in learning activities follow history. One of the ways to improve student learning is motivation by applying a model of learning, including markedly using cooperative learning model type Talking stick.

This study answers the question that has been formulated, namely: "how the influence of the application of cooperative learning model type Talking Stick to increased student learning motivation on subjects of history at SMK Puragabaya?". Specifically the problem is formulated as follows: 1) if there is a significant difference between the study of the intrinsic motivation of students who applied learning model cooperative type of Talking Stick with conventional learning model on subjects of history? 2) whether there is a significant difference of motivation extrinsic study of students between cooperative learning model of applied type Talking Stick with conventional learning model on subjects of history?

This research uses a quantitative approach, quasi experimental methods research design with Control Group Pretest-Posttest Design. Research instrument used in this research is the now the motivation to learn. Hypothesis testing using independent samples t test.

The conclusions derived from this research is the application of the cooperative learning model type Talking Stick effect on improvement of student learning motivation intrinsic and extrinsic aspects on subjects of history. The results of this research to give advice to teachers and researchers next to apply the model to vary markedly in the learning process as a learning model cooperative Talking Stick in order to increase the motivation of learning students.

Key words: Cooperative learning, Model type Talking Stick, Learning Motivation of students, History


(6)

vi

Bhakti tri Gunarto, 2015

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah di SMK Puragabaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

ABSTRAK……… i

ABSTRACT………. ii

KATA PENGANTAR………. iii

UCAPAN TERIMAKASIH……… iv

DAFTAR ISI………. vi

DAFTAR TABEL………. ix

DAFTAR GRAFIK……….. x

DAFTAR GAMBAR……… xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian……… 1

B. Rumusan Masalah Penelitian……….……. 8

C. Tujuan Penelitian………. 8

D. Manfaat Hasil Penelitian……….……. 8

BAB II LANDASAN TEORI TENTANG PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKIING STICK ITERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH A. Pengertian Belajar dan Pembelajaran………..……. 10

1. Belajar dan Teori Belajar………..……. 10

2. Pengertian Pembelajaran……… 16

B. Model Pembelajaran Kooperatif……….……. 17

1. Model Pembelajaran………..…… 17

2. Konsep Pembelajaran Kooperatif ………..….. 19

3. Karakteristik Model Pembelajaran Kooperatif………...….. 21

4. Tujuan Pembelajaran Kooperatif ………..…... 23

5. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Kooperatif………..…… 24

C. Model Pembelajaran Kooperatif tipe Talking Stick……….. 25

1. Pengertian Talking Stick……… 25 2. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif tipe Talking


(7)

vii

Bhakti tri Gunarto, 2015

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah di SMK Puragabaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Stick……… 27

3. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick……… 28

4. Penerapan Model Kooperatif Tipe Talking Stick dalam Mata Pelajaran Sejarah……….. 29

5. Model Pembelajaaran Konvensional……….. D. Motivasi Belajar…….………. 30

1. Pengertian Motivasi ………. 30

2. Pengertian Motivasi Belajar………. 30

3. Ciri-ciri Motivasi Belajar……….. 31

4. Jenis-jenis Motivasi……… 32

5. Fungsi Motivasi dalam Belajar………. 37

6. Cara Pengukuran dan Usaha Peningkatan Kekuatan Motivasi Belajar……….. 37

E. Mata Pelajaran Sejarah………...... 38

1. Pengertian Sejarah……….. 38

2. Tujuan Mata Pelajaran Sejarah……… 39

3. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Sejarah………. 40

4. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Sejarah……….. 40

5. Implementasi Pembelajaran Kooperatif tipe Talking Stick Pada Mata Pelajaran Sejarah………. 41

6. Hasil penelitian Sebelumnya………. 42

F. Asumsi, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian……….. 43

1. Asumsi……… 43

2. Kerangka Pemikiran………... 44

3. Hipotesis penelitian……… 44

BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian………. 46

B. Populasi dan Sampel………. 47


(8)

viii

Bhakti tri Gunarto, 2015

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah di SMK Puragabaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Sampel……….. 47

C. Desain penelitian……… 48

D. Definisi Operasional………. 50

E. Instrumen Penelitian………. 51

1. Jenis Instrumen penelitian……… 52

2. Uji Validitas dan Reliabilitas……….. 53

F. Teknik Analisis Data……… 55

1. Uji Normalitas………. 56

2. Uji Homogenitas………. 56

3. Uji Hipotesis………... 57

4. Analisis Data Observasi……… 58

G. Prosedur Penelitian………..…….. 58

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Ujicoba Instrumen………..……….. 60

1. Validitas Instrumen………..………. 60

2. Reliabilitas Instrumen………..………. 63

B. Deskripsi Pelaksanaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick………..………..……… 63

C. Deskripsi Data Hasil Penelitian………..………..……….. 65

D. Analisis Data……….………..………. 76

1. Uji Normalitas………..……….. 76

2. Uji Homogenitas………..……….. 78

3. Uji Hipotesis………..………. 81

E. Pembahasan Hasil Penelitian………..……… 87

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan………..……… 93

1. Simpulan Umum………..……….. 93

2. Simpulan Khusus………..………. 93

B. Rekomendasi………..………. 94 DAFTAR PUSTAKA


(9)

1

Bhakti tri Gunarto, 2015

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah di SMK Puragabaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini, pendidikan di Indonesia telah mengalami berbagai perkembangan. Kebutuhan masyarakat akan pendidikan semakin meningkat dari waktu ke waktu. Hal ini tentu berkaitan dengan peningkatan mutu pendidikan itu sendiri. Namun, perlu diketahui bahwa tolak ukur peningkatan mutu pendidikan merupakan hal yang kompleks. Meningkatkan mutu pendidikan tidak semudah membalikan telapak tangan tentunya. Banyak faktor yang memengaruhi, salah satunya yaitu proses pembelajaran yang merupakan implementasi dari pelaksanaan pendidikan. Proses pembelajaran yang optimal tentu akan menghasilkan mutu pendidikan yang baik. Hal ini diperkuat oleh pernyataan yang tertera pada Undang-undang Sisdiknas (2003: 2) bahwa :

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Dalam pernyataan di atas ditegaskan bahwa proses pembelajaran diperlukan untuk pengembangan potensi dari peserta didik. Proses pembelajaran yang baik akan membuat pengembangan potensi tersebut berjalan secara optimal. Proses pembelajaran tidak terlepas dari suatu kegiatan pembelajaran. Kegiatan ini dirancang untuk mengikuti prinsip-prinsip pembelajaran. Belajar merupakan kegiatan aktif siswa dalam membangun makna dan pemahaman. Guru sebagai ujung tombak pelaksanaan pendidikan sudah semestinya memberikan dorongan dan motivasi kepada siswa untuk membuka pikiran dan membangun suatu gagasan sehingga makna dan pemahaman itu dapat diperoleh. Di sinilah peran guru sebagai motivator yang seharusnya dapat memberikan stimulus bagi siswa demi terciptanya suatu kegiatan pembelajaran yang sedemikian rupa


(10)

2

Bhakti tri Gunarto, 2015

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah di SMK Puragabaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sehingga tujuan pembelajaran tersebut dapat tercapai. Di samping itu, guru juga harus memahami kurikulum sebagai acuan dalam pembelajaran. Konsep kurikulum yang dipegang oleh guru tentu akan berpengaruh terhadap proses pembelajaran di kelas. Hal ini sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Munir (2008: 4) bahwa “pengajar sebagai perancang, pengembang, dan pelaksana kurikulum dituntut memiliki kemampuan yang tinggi untuk selalu melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi”. Dalam kurikulum 2013, ada beberapa mata pelajaran yang dihapuskan

diantaranya Bahasa Inggris di Sekolah Dasar (SD), Pendidikan jasmani dan kesehatan (Penjaskes), serta Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Salah satu mata pelajaran yang masih diajarkan di sekolah yakni Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), ilmu ini memiliki bebeberapa cabang, diantaranya Geografi, Ekonomi, Sosiologi, dan Sejarah.

Mata pelajaran Sejarah merupakan mata pelajaran wajib di jenjang pendidikan menengah (SMA/MA dan SMK/MAK). Menurut Kemendikbud (2013: 88) sejarah memiliki makna dan posisi yang strategis, mengingat:

1. Manusia hidup masa kini sebagai kelanjutan dari masa lampau sehingga perlajaran sejarah memberikan dasar pengetahuan untuk memahami kehidupan masa kini, dan membangun kehidupan masa depan

2. Sejarah mengandung peristiwa kehidupan manusia di masa lampau untuk dijadikan guru kehidupan: Historia Magistra Vitae

3. Pelajaran sejarah adalah untuk membangun memori kolektif sebagai bangsa untuk mengenal bangsanya dan membangun rasa persatuan dan kesatuan

4. Sejarah memiliki arti strategis dalam pembentukan watak dan peradaban bangsa yang bermartabat serta dalam pembentukan manusia Indonesia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air

Dengan demikian, sejarah merupakan pembentuk karakter bangsa. Pentingnya sejarah juga diperkuat oleh pernyataan Bapak Proklamator kita yaitu Bung Karno pada pidato terakhirnya di tahun 1966 bahwa “jangan sekali-kali meninggalkan sejarah atau lebih dikenal dengan istilah jasmerah” (Anhari Lubis: 2014). Sejarah dapat digunakan sebagai pedoman untuk kehidupan kita di masa


(11)

3

Bhakti tri Gunarto, 2015

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah di SMK Puragabaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sekarang maupun di masa yang akan datang. Sejarah merupakan pengalaman-pengalaman di masa lalu, dan seperti kita ketahui bahwa pengalaman-pengalaman merupakan guru yang paling berharga. Isjoni (2007: 71) menegaskan “sejarah adalah mata pelajaran yang menanamkan pengetahuan dan nilai-nilai mengenai proses perubahan dan perkembangan masyarakat Indonesia dan dunia pada masa lampau hingga kini”. Oleh karena itu, sejarah menjadi salah satu mata pelajaran yang masih diajarkan di sekolah.

Namun, pentingnya sejarah nampaknya tidak berbanding lurus dengan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran sejarah yang dirasa masih kurang. Atmadinata (2004: 8) menyatakan “pembelajaran sejarah kurang menarik dan membosankan, karena guru-guru sejarah hanya membeberkan fakta-fakta kering berupa urutan tahun dan peristiwa-peristiwa belaka, model serta teknik

pembelajarannya tidak berubah.” Senada dengan hal tersebut, Y.R. Subakti (2010:

3) juga menyatakan “dalam pembelajaran sejarah, masih banyak guru menggunakan paradigma konvensional, yaitu paradigma guru menjelaskan-murid mendengarkan. Metode pembelajaran semacam ini telah menjadikan pembelajaran sejarah membosankan.”

Berdasarkan kedua pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa rendahnya motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran sejarah bermuara dari proses pembelajaran di dalam kelas. Guru sebagai ujung tombak dalam kegiatan pembelajaran kurang bisa menciptakan suasana pembelajaran yang menarik bagi siswa. Model pembelajaran konvensional cenderung dipilih oleh guru dalam proses pembelajaran sejarah, dengan begitu, siswa seolah-olah hanya menjadi pendengar setia, layaknya seorang anak yang dibacakan cerita oleh orangtuanya menjelang tidur. Fakta yang lain dipaparkan oleh Desi Hildasari (2011: 2) bahwa sebagian besar siswa di MAN Koto Kecil beranggapan bahwa pembelajaran sejarah adalah pembelajaran yang membosankan dan cenderung bersifat hafalan. Sebagian dari mereka mengalami kejenuhan dalam proses pembelajaran di kelas. Banyak siswa yang tidak mau memperhatikan dan tidak mau bertanya tentang sesuatu yang belum dimengerti serta malas mengemukakan pendapat.


(12)

4

Bhakti tri Gunarto, 2015

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah di SMK Puragabaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Selain fakta di atas, peneliti juga menemukan fenomena yang diperoleh dari hasil wawancara pada tanggal 11 September 2014 dengan ORM, salah seorang guru mata pelajaran sejarah di SMK Puragabaya yang mengungkapkan proses pembelajaran sejarah seringkali tidak kondusif, terutama di kelas XI dimana kebanyakan siswa merasa jenuh ketika pembelajaran berlangsung bahkan ada siswa yang sengaja tidak masuk kelas dan lebih memilih untuk melakukan kegiatan lain seperti bermain sepak bola, jajan di kantin dan nongkrong di depan kelas sehingga penyampaian materi tidak maksimal. Hal ini ditengarai oleh kondisi belajar di dalam kelas. Pada saat mengajar, guru cenderung menggunakan model pembelajaran konvensional yang menyebabkan kurangnya partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran. Siswa hanya terpaku pada waktu kejadian dan lokasi tempat kejadian dalam materi sejarah, tanpa bisa memahami, memaknai, dan menghayati peristiwa demi peristiwa yang ada dalam sejarah tersebut. Selain itu, dari hasil wawancara dengan seorang siswa (BMA) dan siswi (DR) pada tanggal yang sama juga diperoleh sebuah keterangan bahwa mereka cenderung merasa jenuh dan mengantuk ketika mengikuti kegiatan pembelajaran sejarah, walaupun pelajaran sejarah di kelas XI hanya dua jam pelajaran, namun bagi mereka itu terasa lama. Ketika ditanya mengenai cara mengajar guru di kelas, mereka berdua menjawab guru di kelas hanya menerangkan materi sejarah dari awal sampai akhir, dan disisipi dengan sesi tanya jawab.

Oleh karena itu, kedudukan motivasi dalam suatu pembelajaran sangatlah penting. Motivasi merupakan kekuatan terbesar dalam diri seseorang untuk melakukan sesuatu. Motivasi juga berkaitan dengan adanya kebutuhan. Seorang siswa yang merasa butuh akan ilmu pengetahuan, maka ia pasti mengikuti kegiatan pembelajaran dengan senang hati dan penuh semangat. Arif Unwanulloh (2012: 192) menyimpulkan “motivasi merupakan aspek atau salah satu faktor psikologis dalam belajar mengandung arti yang penting yakni sebagai pendorong adanya suatu aktifitas belajar”. Dengan demikian, motivasi belajar siswa seyogyanya harus ditingkatkan demi tercapainya tujuan pembelajaran. Untuk menunjang peningkatan motivasi belajar, diperlukan berbagai upaya yang harus dilakukan, salah satunya yaitu dengan mengubah suasana pembelajaran. Guru


(13)

5

Bhakti tri Gunarto, 2015

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah di SMK Puragabaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dapat mencoba model, metode ataupun pendekatan yang dapat menarik perhatian siswa untuk mengikuti kegiatan pembelajaran sejarah. Model pembelajaran dapat membantu meningkatkan keefektifan pembelajaran. Agus Suprijono (2012: 46) berpendapat bahwa “melalui model pembelajaran guru dapat membantu peserta didik mendapatkan informasi, ide, keterampilan, cara berpikir, dan

mengekspresikan ide”. Menerapkan model pembelajaran yang variatif dan tepat

guna akan mempermudah guru untuk memberi stimulus kepada siswa, sehingga pembelajaran terpusat kepada siswa, bukan guru.

Untuk menciptakan keadaan tersebut, dalam pembelajaran diterapkan PAIKEM (pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan). PAIKEM diperlihatkan dengan berbagai kegiatan yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung. Menurut Ujang S. Hidayat (2011: 70), PAIKEM secara garis besar dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan kemampuan mereka dengan penekanan pada belajar melalui berbuat.

2. Guru menggunakan berbagai alat bantu dan berbagai cara dalam membangkitkan semangat, termasuk menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran menarik, menyenangkan dan cocok bagi siswa.

3. Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan belajar yang lebih menarik dan menyediakan pojok baca.

4. Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif, termasuk cara belajar kelompok.

5. Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam pemecahan suatu masalah untuk mengungkapkan gagasannya, dan melibatkan siswa dalam menciptakan lingkungan sekolahnya.

Suasana belajar PAIKEM dalam pembelajaran sejarah diharapkan mampu untuk menumbuhkan keinginan belajar pada diri siswa dan mengembangkan potensi yang ada di dalam dirinya. Dalam penerapannya, dapat digunakan berbagai macam model atau metode pembelajaran. Tujuannya tidak lain untuk menciptakan variasi dalam kegiatan pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan yakni pembelajaran dengan menggunakan Talking Stick. Talking Stick ini merupakan salah satu variasi dari model pembelajaran


(14)

6

Bhakti tri Gunarto, 2015

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah di SMK Puragabaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kooperatif. Pembelajaran kooperatif sendiri merupakan model pembelajaran yang mengutamakan kerjasama dalam sebuah kelompok, dan Talking Stick merupakan sebuah tongkat sebagai penunjuk giliran bagi siswa untuk mengemukakan pendapat. Selain itu, iringan musik juga turut melengkapi model pembelajaran ini sehingga suasana pembelajaran seperti ini diharapkan dapat membuat siswa dapat lebih termotivasi untuk mengikuti kegiatan pembelajaran sejarah. Untuk itu, peneliti merasa perlu menerapkannya di sekolah.

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMK PURAGABAYA.

B. Rumusan Masalah

Masalah pokok penelitian ini adalah “bagaimanakah pengaruh penerapan

model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick terhadap peningkatan motivasi

belajar siswa pada mata pelajaran Sejarah di SMK Puragabaya?”. Rumusan

masalah di atas dapat dijabarkan menjadi pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Apakah terdapat perbedaan motivasi belajar intrinsik siswa antara yang

diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick dengan model pembelajaran konvensional?

2. Apakah terdapat perbedaan motivasi belajar ekstrinsik siswa antara yang diterapkan model pembelajaran koooperatif tipe Talking Stick dengan model pembelajaran konvensional?

C. Tujuan penelitian

Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran sejarah di SMK Puragabaya. Tujuan penelitian dapat dijabarkan menjadi tujuan khusus penelitian sebagai berikut :


(15)

7

Bhakti tri Gunarto, 2015

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah di SMK Puragabaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Memperoleh data tentang perbedaan motivasi belajar intrinsik siswa antara yang diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick dengan model pembelajaran konvensional.

2. Memperoleh data tentang perbedaan motivasi belajar ekstrinsik siswa antara yang diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick dengan model pembelajaran konvensional.

D. Manfaat Hasil Penelitian

Penelitian ini memiliki beberapa manfaat untuk : 1. Manfaat Teoritis

Bagi penulis, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan, penulis dapat mengembangkan pola pikir imiah dan sistematis serta sebagai pedoman dalam memilih model pembelajaran yang tepat untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran baik di sekolah maupun di luar sekolah.

2. Manfaat Praktis a. Bagi guru :

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan referensi bagi guru untuk memilih model pembelajaran yang tepat dalam proses pembelajaran agar dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.

b. Bagi siswa

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengalaman baru dalam pembelajaran sejarah dan diharapkan dapat meningkatkan motivasi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

c. Bagi sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan masukan kepada pihak sekolah dalam rangka meningkatkan kualitas kegiatan pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran yang efektif dan efisien.


(16)

Bhakti tri Gunarto, 2015

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah di SMK Puragabaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 87

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

1. Simpulan Umum

Berdasarkan hasil analisis data dari hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick, terhadap peningkatan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran sejarah di SMK Puragabaya, dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick memiliki pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran sejarah di SMK Puragabaya. Terdapat perbedaan peningkatan motivasi belajar siswa antara siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick dan siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional.

2. Simpulan Khusus

Pada penelitian ini dirumuskan kesimpulan khusus. Adapun kesimpulan khusus tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Motivasi belajar siswa pada aspek intrinsik dapat ditingkatkan melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick pada mata pelajaran sejarah di SMK Puragabaya. Peningkatan motivasi belajar tersebut terlihat setelah siswa diberi treatment dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick. Motivasi siswa pada aspek intrinsik di kelas eksperimen mengalami peningkatan motivasi belajar yang signifikan dibanding kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional.

2. Motivasi belajar siswa pada aspek intrinsik dapat ditingkatkan melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick pada mata pelajaran sejarah di SMK Puragabaya. Peningkatan motivasi belajar tersebut dapat dilihat setelah siswa diberi treatment dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick. Motivasi belajar siswa pada aspek


(17)

Bhakti tri Gunarto, 2015

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah di SMK Puragabaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 88

intrinsik di kelas eksperimen mengalami peningkatan dibanding kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional.

B. Rekomendasi

Kesimpulan penelitian menunjukkan penerapan model pembelajaran kooperatif memberikan pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran sejarah di SMK Puragabaya. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti mengajukan rekomendasi kepada tiga pihak, diantaranya:

1. Guru

Penting bagi guru untuk menerapkan model pembelajaran dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran sejarah, salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan yakni model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick. Untuk dapat menerapkan model pembelajaran ini dengan baik, guru harus memahami dan mampu mengembangkan rancangan suatu pembelajaran yang memungkinkan diterapkannya model pembelajaran ini, guru harus mampu membuat suasana belajar kelompok yang kondusif antar siswa, dengan kata lain, guru harus tahu benar bagaimana cara mengondisikan siswa untuk dapat bekerjasama dalam sebuah kelompok sebelum memulai pembelajaran secara kooperatif. Selain itu, pengelolaan waktu atau time management harus benar-benar diperhatikan oleh guru, harus ada keseimbangan antara penjelasan guru, pembelajaran secara berkelompok yang dilakukan oleh siswa dan permainan Talking Stick, hal tersebut perlu diperhatikan dalam rangka mewujudkan keefektifan dari penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick.

2. Sekolah

Sekolah hendaknya mendukung para pengajar atau guru untuk dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dimana hal tersebut berimbas pada beberapa hal, diantaranya peningkatan motivasi belajar siswa dengan cara menerapkan model pembelajaran, termasuk model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick. Dalam hal ini, peran/dukungan pihak sekolah dapat berupa penyediaan sarana dan prasarana yang menunjang terlaksananya penerapan


(18)

Bhakti tri Gunarto, 2015

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah di SMK Puragabaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 89

model tersebut dan mengadakan pelatihan bagi guru dalam rangka menerapkan model pembelajaran dengan baik dan benar.

3. Peneliti Selanjutnya

Adanya penelitian tindak lanjut guna menyempurnakan hasil penelitian ini dengan mengadakan penelitian mengenai peningkatan motivasi belajar siswa dengan sampel yang lebih luas dan aspek-aspek motivasi belajar yang lebih luas lagi sebagai studi pembanding.


(1)

5

Bhakti tri Gunarto, 2015

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah di SMK Puragabaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dapat mencoba model, metode ataupun pendekatan yang dapat menarik perhatian siswa untuk mengikuti kegiatan pembelajaran sejarah. Model pembelajaran dapat membantu meningkatkan keefektifan pembelajaran. Agus Suprijono (2012: 46) berpendapat bahwa “melalui model pembelajaran guru dapat membantu peserta

didik mendapatkan informasi, ide, keterampilan, cara berpikir, dan

mengekspresikan ide”. Menerapkan model pembelajaran yang variatif dan tepat guna akan mempermudah guru untuk memberi stimulus kepada siswa, sehingga pembelajaran terpusat kepada siswa, bukan guru.

Untuk menciptakan keadaan tersebut, dalam pembelajaran diterapkan PAIKEM (pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan). PAIKEM diperlihatkan dengan berbagai kegiatan yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung. Menurut Ujang S. Hidayat (2011: 70), PAIKEM secara garis besar dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan

pemahaman dan kemampuan mereka dengan penekanan pada belajar melalui berbuat.

2. Guru menggunakan berbagai alat bantu dan berbagai cara dalam membangkitkan semangat, termasuk menggunakan lingkungan sebagai

sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran menarik,

menyenangkan dan cocok bagi siswa.

3. Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan belajar yang lebih menarik dan menyediakan pojok baca.

4. Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif, termasuk cara belajar kelompok.

5. Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam

pemecahan suatu masalah untuk mengungkapkan gagasannya, dan melibatkan siswa dalam menciptakan lingkungan sekolahnya.

Suasana belajar PAIKEM dalam pembelajaran sejarah diharapkan mampu untuk menumbuhkan keinginan belajar pada diri siswa dan mengembangkan potensi yang ada di dalam dirinya. Dalam penerapannya, dapat digunakan berbagai macam model atau metode pembelajaran. Tujuannya tidak lain untuk menciptakan variasi dalam kegiatan pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan yakni pembelajaran dengan menggunakan Talking Stick. Talking Stick ini merupakan salah satu variasi dari model pembelajaran


(2)

6

Bhakti tri Gunarto, 2015

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah di SMK Puragabaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kooperatif. Pembelajaran kooperatif sendiri merupakan model pembelajaran yang

mengutamakan kerjasama dalam sebuah kelompok, dan Talking Stick merupakan

sebuah tongkat sebagai penunjuk giliran bagi siswa untuk mengemukakan pendapat. Selain itu, iringan musik juga turut melengkapi model pembelajaran ini sehingga suasana pembelajaran seperti ini diharapkan dapat membuat siswa dapat lebih termotivasi untuk mengikuti kegiatan pembelajaran sejarah. Untuk itu, peneliti merasa perlu menerapkannya di sekolah.

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : PENGARUH PENERAPAN MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK TERHADAP

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMK PURAGABAYA.

B. Rumusan Masalah

Masalah pokok penelitian ini adalah “bagaimanakah pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick terhadap peningkatan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Sejarah di SMK Puragabaya?”. Rumusan masalah di atas dapat dijabarkan menjadi pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Apakah terdapat perbedaan motivasi belajar intrinsik siswa antara yang diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick dengan model pembelajaran konvensional?

2. Apakah terdapat perbedaan motivasi belajar ekstrinsik siswa antara yang diterapkan model pembelajaran koooperatif tipe Talking Stick dengan model pembelajaran konvensional?

C. Tujuan penelitian

Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran sejarah di SMK Puragabaya. Tujuan penelitian dapat dijabarkan menjadi tujuan khusus penelitian sebagai berikut :


(3)

7

Bhakti tri Gunarto, 2015

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah di SMK Puragabaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Memperoleh data tentang perbedaan motivasi belajar intrinsik siswa antara yang diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick dengan model pembelajaran konvensional.

2. Memperoleh data tentang perbedaan motivasi belajar ekstrinsik siswa antara yang diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick dengan model pembelajaran konvensional.

D. Manfaat Hasil Penelitian

Penelitian ini memiliki beberapa manfaat untuk :

1. Manfaat Teoritis

Bagi penulis, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan, penulis dapat mengembangkan pola pikir imiah dan sistematis serta sebagai pedoman dalam memilih model pembelajaran yang tepat untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran baik di sekolah maupun di luar sekolah.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi guru :

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan referensi bagi guru untuk memilih model pembelajaran yang tepat dalam proses pembelajaran agar dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.

b. Bagi siswa

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengalaman baru dalam pembelajaran sejarah dan diharapkan dapat meningkatkan motivasi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

c. Bagi sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan masukan kepada pihak sekolah dalam rangka meningkatkan kualitas kegiatan pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran yang efektif dan efisien.


(4)

Bhakti tri Gunarto, 2015

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah di SMK Puragabaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

87

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

1. Simpulan Umum

Berdasarkan hasil analisis data dari hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick, terhadap peningkatan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran sejarah di SMK Puragabaya, dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick memiliki pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran sejarah di SMK Puragabaya. Terdapat perbedaan peningkatan motivasi belajar siswa antara siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick dan siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional.

2. Simpulan Khusus

Pada penelitian ini dirumuskan kesimpulan khusus. Adapun kesimpulan khusus tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Motivasi belajar siswa pada aspek intrinsik dapat ditingkatkan melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick pada mata pelajaran sejarah di SMK Puragabaya. Peningkatan motivasi belajar tersebut

terlihat setelah siswa diberi treatment dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick. Motivasi siswa pada aspek intrinsik di kelas eksperimen mengalami peningkatan motivasi belajar yang signifikan dibanding kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional.

2. Motivasi belajar siswa pada aspek intrinsik dapat ditingkatkan melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick pada mata pelajaran sejarah di SMK Puragabaya. Peningkatan motivasi belajar tersebut dapat dilihat setelah siswa diberi treatment dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick. Motivasi belajar siswa pada aspek


(5)

Bhakti tri Gunarto, 2015

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah di SMK Puragabaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

88

intrinsik di kelas eksperimen mengalami peningkatan dibanding kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional.

B. Rekomendasi

Kesimpulan penelitian menunjukkan penerapan model pembelajaran kooperatif memberikan pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran sejarah di SMK Puragabaya. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti mengajukan rekomendasi kepada tiga pihak, diantaranya:

1. Guru

Penting bagi guru untuk menerapkan model pembelajaran dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran sejarah, salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan yakni model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick. Untuk dapat menerapkan model pembelajaran ini dengan baik, guru harus memahami dan mampu mengembangkan rancangan suatu pembelajaran yang memungkinkan diterapkannya model pembelajaran ini, guru harus mampu membuat suasana belajar kelompok yang kondusif antar siswa, dengan kata lain, guru harus tahu benar bagaimana cara mengondisikan siswa untuk dapat bekerjasama dalam sebuah kelompok sebelum memulai pembelajaran secara kooperatif. Selain itu, pengelolaan waktu atau time management harus benar-benar diperhatikan oleh guru, harus ada keseimbangan antara penjelasan guru, pembelajaran secara berkelompok yang dilakukan oleh siswa dan permainan Talking Stick, hal tersebut perlu diperhatikan dalam rangka mewujudkan keefektifan dari penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick.

2. Sekolah

Sekolah hendaknya mendukung para pengajar atau guru untuk dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dimana hal tersebut berimbas pada beberapa hal, diantaranya peningkatan motivasi belajar siswa dengan cara menerapkan model pembelajaran, termasuk model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick. Dalam hal ini, peran/dukungan pihak sekolah dapat berupa penyediaan sarana dan prasarana yang menunjang terlaksananya penerapan


(6)

Bhakti tri Gunarto, 2015

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah di SMK Puragabaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

89

model tersebut dan mengadakan pelatihan bagi guru dalam rangka menerapkan model pembelajaran dengan baik dan benar.

3. Peneliti Selanjutnya

Adanya penelitian tindak lanjut guna menyempurnakan hasil penelitian ini dengan mengadakan penelitian mengenai peningkatan motivasi belajar siswa dengan sampel yang lebih luas dan aspek-aspek motivasi belajar yang lebih luas lagi sebagai studi pembanding.


Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK KELAS VII DI SMP NEGERI 3 UNGARAN

0 10 193

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI SMK NEGERI 7 MEDAN T.P 2013/2014.

0 2 24

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN STATIKA PADA SISWA KELAS X TGB SMK NEGERI 2 SURAKARTA

0 26 208

PENERAPAN METODE KOOPERATIF TIPE TALKING STICK SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA Penerapan Metode Kooperatif Tipe Talking Stick Sebagai Upaya Peningkatan Minat Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ekonomi Pada Siswa Kelas XI Ilmu Pengetahuan Sosi

0 0 16

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI.

0 5 31

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah di SMK Puragabaya. - repository UPI S KTP 1006714 Title

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Siswa dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SD

0 0 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI MAN

0 0 13

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK DI KELAS I SDN 35 SUNGAI LIMAU

0 0 10

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI

0 0 9