ANALISIS SPASIAL PERSEBARAN KASUS BARU TB PARU BTA POSITIF DOMISILI SURAKARTA YANG DIOBATI DI BBKPM Analisis Spasial Persebaran Kasus Baru Tb Paru Bta Positif Domisili Surakarta Yang Diobati Di Bbkpm Surakarta 2013.

ANALISIS SPASIAL PERSEBARAN KASUS BARU TB PARU BTA
POSITIF DOMISILI SURAKARTA YANG DIOBATI DI BBKPM
SURAKARTA 2013

NASKAH PUBLIKASI

Disusun Oleh :
VITA MILA KURNIAWATI
J410100049

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

FAKULTAS ILMU KESEHATAN
Jl. A. Yani Tromol Pos

I


Pabelan, Kartasura, Telp. (0271) 717417 Fax:715448 Surakarta 57102

Website:

http://www.ums.ac.id

Email: [email protected]

Surat Persetuiuan Artikel Publikasi Ilmiah
Yangbertanda tangan di bawah ini pembimbing skripsi/tugas akhir:

Pembimbing

I

Nama
NIP
Pembimbing


:

Giat Purwoatmodjo, SKM, M.Kes

:

140068512

:

Miftahul Arozaq, S.Si

II

Nama
NIK

:

Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan

ringkasan skripsiitugas akhir dari mahasiswa:
Nama

VITA MILA KURNIAWATI

NIM

J410100049

Program Studi

S-1 Kesehatan Masyarakat

Judul skripsi

ANALISIS SPASIAL PERSEBARAN KASUS BARU TB

,

PARU BTA POSITIF DOMISILI SURAKARTA YANG

DIOBATI DI BBKPM SUR.A.KARTA

2013

Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan.

Demikian persetujuan dibuat, semoga dapat digunakan seperlunya.

Surakarta, Nopember 201 4

Pembimbi

Giat Purwoatmodio. SKM. M.Kes
NIP: 140068512

SURAT PERNYATAAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH
B i s mi I lahirr ahmani


to

him

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya
Nama
VITA MILA KURNIAWATI

NIM

J410100049

Fakultas/ Jurusan

S-

Jenis

SKRIPSI


Judul

ANALISIS SPASIAL PERSEBARAN KASUS BARU TB
PARU BTA POSITIF DOMISILI SURAKARTA YANG

I

Kesehatan Masyarakat

DIOBATI DI BBKPM SURAKARTA2O|3

Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk

1'

2'

:

Memberikan hak bebas royalti kepacla Perpustakaan UMS atau penulisan

karya ilmiah saya, demi pengembangan ilmu pengetahuan.
Memberikan hak menyimpan, mengalih mediakan/mengalih formatkan,
mengelola dalam bentuk pangkalan d,ata (dcttabase), mendistribusikan,
serta menampilkannya dalam bentuk softcopy untuk kepentingan
akademis
kepada Perpustakan UMS, tanpa perlu minta ijin dari saya
selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis/ pencipta.

3. Bersedia dan menjamin untuk

menan-qgung secara

pribadi

tanpa

melibatkan pihak Perpustakaan UMS, dari semua bentuk tuntutan
hukum
yang timbul atas pelanggaran hak cipta dalam karya

ilmiah ini.

Demikian pernyataan
di

ini saya buat dengan

sesungguhnya dan semoga dapat

gunakan sebagaimana semestinya.
Surakarta, 22 Novemb er 2014

Yang menyatakan

VITA MILA KURNIAWATI

ANALISIS SPASIAL PERSEBARAN KASUS BARU TB PARU BTA POSITIF DOMISILI

ARTIKEL
PENELITIAN


SURAKARTA YANG DIOBATI DI BBKPM SURAKARTA 2013

ANALISIS SPASIAL PERSEBARAN KASUS BARU TB BTA POSITIF
DOMISILI SURAKARTA YANG DIOBATI
DI BBKPM SURAKARTA 2013
Vita Mila Kurniawati*, Giat Purwoatmodjo**, Miftahul Arozaq***
*Mahasiswa S1 Kesehatan Masyarakat FIK UMS, **Dosen Kesehatan
Masyarakat FIK UMS, ***Dosen Pendidikan Geografi FKIP UMS
ABSTRAK
Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi
bakteri mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini dapat menyebar melalui droplet
orang yang telah terinfeksi basil TB. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis
persebaran kasus baru TB paru BTA posistif domisili Surakarta yang diobati di
BBKPM Surakarta 2013. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan
analisis spasial yang mengambil titik koordinat tempat tinggal penderita
tuberkulosis BTA (+) dengan menggunakan alat bantu GPS (Global Positioning
System). Jumlah sampel yang digunakan 64, dengan metode sampling jenuh. hasil
penelitian ini menunjukkan persebaran kasus TB BTA (+) yang diobati di
BBKPM Surakarta tahun 2013terlihat random pada 5 kecamatan di Surakarta.

Dengan kasus tertinggi di Kecamatan Banjarsari sejumlah 24 (37,5%) orang dan
kasus terendah di kecamatan serengan sejumlah 6 (9,375%) orang. Distribusi
kasus tuberkulosis berdasarkan lingkungan rumah: lantai rumah kedap air
sejumlah 62 (96,875%) orang dan tidak kedap air sejumlah 2 (3,125%) orang,
ventilasi yang tidak memenuhi syarat sejumlah 25 (39,0625%) orang dan
memenuhi syarat 39 (60,93%) orang, kepadatan hunian rumah memenuhi syarat
sejumlah 58 (90,625%) orang dan tidak memenuhi syarat sejumlah 6 (9,375%)
orang. Pola persebaran dengan average nearest neighbor analysis kasus
tuberkulosis BTA (+) yang diobati di BBKPM Surakarta tahun 2013 adalah
random di 5 kecamatan di Kota Surakarta.
Kata kunci: analisis spasial, tuberkulosis, lingkungan rumah
ABSTRACT
Tuberculosis (TB) is contagion influenced by bactery infection Micobacterium
tubercolusis. This disease could spread by droplet of human infected bacillus TB.
The purpose of research for analyzing new case spread spasial positive BTA TB
lung at Surakarta who treated in BBKPM Surakarta 2013. This research is
descriptive research with spasial analysis take coordinate point GPS (global
positioning system). Total sample used 64, with saturation sampling method.
Result of research show TB case spread Surakarta. With the highest case in
Kecamatan Banjarsari amounts 24 (37,5%) person and lower case in Kecamatan

Serengan amounts 6 (9,375%) person. Tuberculosis case distribution building on
home environment: unwaterproof floor amounts 62 (96,875%) and waterproof
floor amounts 2 (3,125%) person, ventilation unqualified amounts 25 (39,0625%)
person and qualified amounts 39 (60,93%) person, resident density qualified
amounts 58 (90,625%) person, and unqualified amounts 6 (9,375%) person. The

1

ANALISIS SPASIAL PERSEBARAN KASUS BARU TB PARU BTA POSITIF DOMISILI

ARTIKEL
PENELITIAN

SURAKARTA YANG DIOBATI DI BBKPM SURAKARTA 2013

pattern with the average nearest neigbour analysis of spread tuberculosis BTA
(+) case treated in BBKPM 2013 year was random at 5 subdistricts on Surakarta.
Keywords : Spasial analysis, Tuberculosis, Home Environment
PENDAHULUAN
Tuberkulosis (TB) merupakan
penyakit menular yang disebabkan
oleh infeksi kuman Mycobacterium
tuberculosis. Penyakit ini dapat
menyebar melalui droplet orang yang
telah terinfeksi basil TB. Bersama
dengan malaria dan HIV/AIDS,
Tuberkulosis menjadi salah satu
penyakit
yang
pengendaliannya
menjadi komitmen global dalam
MDG’s (Kemenkes, 2011).
Dari seluruh penduduk yang
didiagnosis TB paru oleh tenaga
kesehatan, hanya 44,4 % diobati
dengan obat program. Lima provinsi
terbanyak yang mengobati TB dengan
obat program yaitu DKI Jakarta
(68,9%), Yogyakarta (67,3%), Jawa
Barat (56,2%), Sulawesi Barat
(54,2%) dan Jawa Tengah (50,4%)
(Kemenkes, 2013).
Suspek TB di seluruh UPK (Unit
Pelayanan Kesehatan) Surakarta
mengalami penurunan tiga tahun
terakhir yaitu pada tahun 2011
sebesar 5684 orang, tahun 2012
sebesar 4987 orang dan di tahun 2013
sebesar 3820 orang. Sedangkan
prevalensi kasus TB paru BTA positif
di Surakarta mengalami penurunan
yaitu 418 penderita (tahun 2011), 377
penderita (tahun 2012), dan 361
penderita (tahun 2013) (Dinkes
Surakarta, 2013).
Tuberkulosis
merupakan
penyakit
menular
yang
perlu
dilakukan
pencegahan
dan
penanggulangan yang tepat. Dengan
adanya analisis spasial TB didapat
hasil berupa layout peta, tabel, grafik,
agihan (tempat) persebaran penderita
TB dalam penelitian ini adalah Kota
Surakarta. Dari layout tersebut dapat
dianalisis dan diketahui agihan
(tempat) penderita TB, berbeda
dengan hanya mengolah data dengan

tabel atau grafik saja tidak dapat
mengetahui tempat-tempat persebaran
TB hanya sebatas analisis.
Di wilayah Kota Surakarta
terdapat balai paru yang melayani
pengobatan penyakit TB yaitu
BBKPM Surakarta sebagai pelayanan
kesehatan paru spesialistik dan atau
sub spesialistik yang berorientasi
kesehatan
masyarakat.
Setelah
peneliti mensurvei data di beberapa
pelayanan
kesehatan
mengenai
kelengkapan identitas penderita,
peneliti memutuskan untuk meneliti
persebaran penderita TB yang diobati
di BBKPM Surakarta tahun 2013.
Penanggulangan penyakit TB
paru di BBKPM Surakarta masih
menjadi salah satu prioritas dalam
penanganan masalah kesehatan. Hal
tersebut di dukung dengan angka
kunjungan kasus TB BTA positif
yang menduduki peringkat ke dua
setelah bronkitis dari data sepuluh
besar penyakit paru (bronkitis akut,
TB paru BTA (+), ASMA, PPOK, TB
paru BTA (-), pnemonia, bekas TB,
kardiomegali, bronkiektasi, bronkitis
kronis, hipertensi) yang ada di
BBKPM Surakata tahun 2013
(BBKPM, 2013).
Berdasarkan data triwulan kasus
TB BTA positif di BBKPM
Surakarta, kasus baru TB BTA positif
yang tertinggi pada tahun 2013 ada
pada wilayah Surakarta sebesar 69
(11,3%) kasus dari 609 pasien suspek
TB.
Analisis spasial merupakan ilmu
yang mempelajari lokasi dan bentuk
geografi dan hubungan diantaranya
(Earth Systems Research Institute,
1996 dalam Albert et al., 2005).
Sesungguhnya, teknologi SIG (Sistem
Informasi Geografis) membantu
perkembangan analisis spasial untuk
2

ANALISIS SPASIAL PERSEBARAN KASUS BARU TB PARU BTA POSITIF DOMISILI

ARTIKEL
PENELITIAN

SURAKARTA YANG DIOBATI DI BBKPM SURAKARTA 2013

positif domisili Surakarta yang
diobati di BBKPM Surakarta 2013.

kesehatan dan kejadian penyakit,
fasilitas diperhitungkan secara tepat
dan memperlihatkan hasil (Albert et
al., 2005).
Pendekatan spasial di sektor
kesehatan merupakan pendekatan
baru yang berarti pembangunan
kesehatan berorientasi problem dan
prioritas masalah kesehatan (lingkungan) secara spasial. Pendekatan
spasial tiap wilayah dapat mengkonsentrasikan
diri
menanggulangi
permasalahan kesehatan yang dianggap prioritas utama, sehingga
sumberdaya dapat digunakan secara
lebih efektif (Achmadi, 2008).
Peneliti tertarik untuk mengkaji
analisis spasial kasus tuberkulosis
pada pasien baru TB BTA positif
domisili Surakarta yang diobati di
BBKPM Surakarta 2013.

HASIL
Karakteristik responden
1. Karakteristik
berdasarkan umur
Umur
(tahun)
16-25
26-35
36-45
46-55
56-65
66-75
Total

Frekuensi
(responden)
12
14
11
18
8
1
64

responden
Persentase
(%)
18,75
21,87
17,2
28,12
12,5
1,56
100

Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa umur responden penderita
TB Paru terbanyak pada usia 46-55
tahun 18 responden (28,12%) dan
terendah pada kisaran usia 66-75
tahun 1 responden (1,56%).

METODE
Jenis penelitian ini adalah
penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif melalui wawancara
dan di dukung perangkat geografis.
Penelitian ini dilakukan pada
bulan Agustus-September tahun 2014
di Kota Surakarta. Populasi dalam
penelitian ini adalah semua penderita
baru TB paru BTA positif yang
berobat di BBKPM Surakarta tahun
2013 yang ber-KTP Surakarta yaitu
69 responden.
Pengambilan sampel menggunakan teknik nonprobability sampling
dengan metode sampling jenuh
(exhaustive) setelah dilakukan penelitian dengan berbagai keterbatasan,
didapat jumlah sampel sebesar 64
responden.
Analisis yang digunakan adalah
Analisis deskriptif untuk mengetahui
persebaran kasus dan gambaran
karakteristik penderita TB paru BTA
positif domisili Surakarta yang
diobati di BBKPM Surakarta 2013.
Analisis average nearest neighbor
untuk melihat pola kasus TB BTA

2. Karakteristik penderita TB BTA
positif berdasarkan jenis kelamin
Jenis
Frekuensi Persentase
kelamin (responden)
(%)
Laki-laki
35
54,68
Perempuan
29
45,32
64
100
Total

Berdasarkan data jenis kelamin
pada tabel, angka kejadian TB BTA
positif yang berobat di BBKPM
Surakarta tahun 2013, penderita laki
–laki yang berjumlah 35 jiwa
(54,68%) lebih besar dibandingkan
penderita perempuan dengan jumlah
29 jiwa (45,32%).
3. Karakteristik
responden
berdasarkan keadaan ekonomi
Sosial-ekonomi
Pendapatan
≥Rp915.900,00
Pendapatan