HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN PERILAKU ASERTIF PADA MAHASISWA AKTIVIS Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Perilaku Asertif Pada Mahasiswa Aktivis Universitas Muhammadiyah Surakarta.
HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN PERILAKU ASERTIF
PADA MAHASISWA AKTIVIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan kepada Fakultas Psikologi
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh
Gelar Derajat Sarjana S-1 Psikologi
Diajukan Oleh:
DINI AMALIA
F 100 100 092
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN PERILAKU ASERTIF
PADA MAHASISWA AKTIVIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Kepada Fakultas Psikologi
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Psikologi
Diajukan Oleh :
DINI AMALIA
F 100 100 092
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
ii
HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN PERILAKU ASERTIF
PADA MAHASISWA AKTTWS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH S{JRAKARTA
Yang diajukan oleh:
DINI AMALIA
F 100 100 092
Telah disetujui untuk dipertahankan di depan Dewan Penguji
Telah disetujui oleh:
Pembimbing
W.S. Hertinjung, S.Psi,
M.PSi
Surakarta, 15 Desember 2014
111
HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN PERILAKU ASERTIF
PADA MAHASISWA AKTIVIS
TINIvERSITAS TTtITTam TaDIYAII SURAKARTA
Yang diajukan oleh
:
DINI AMALIA
F 100 100 092
Telah disetujui untuk dipertahankan di depan Dewan Penguji
Pada tanggal 15 Desember 2014
dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Utama
leneuji
W.S.Hertinjung, S.Psi, M.PSi
Penguji Pendamping
I
Aad Satria Permadi, M. A.
Penguji Pendamping
II
TaufiIq M.Si., Ph.D
Surakarta, 15 Desernber 2014
Universitas Muhammadiyah Surakarta
ffi
f(
i
F\ ffi9
A&iri
1V
HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN PERILAKU ASERTIF
PADA MAHASISWA AKTIVIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Dini Amalia
W.S.Hertinjung, S.Psi, M.Psi
amaliadini9@gmail.com
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara konsep diri
dengan perilaku asertif. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa aktivis dan
merupakan mahasiswa Fakultas Psikologi, Fakultas Tehnik, Fakultas Ekonomi dan
Bisnis, Fakultas Komunikasi dan Informatika, Fakultas Hukum, Fakultas Ilmu
Kesehatan, Fakultas Agama Islam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Fakultas
Geografi, dan Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta yang
berjumlah 50 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah
incidental sampling. Analisis data dilakukan dengan analisis regresi menggunakan
program bantu SPSS 19,0 For Windows Program. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa ada hubungan antara konsep diri dengan perilaku asertif. Tingkat konsep diri
tergolong tinggi sedangkan tingkat perilaku asertif tergolong tinggi.
Keyword: konsep diri, perilaku asertif
v
menempuh studi selama lima tahun
PENDAHULUAN
mereka belum lulus, bahkan masih
Sumber daya manusia yang
ada yang mengambil mata kuliah.
berkualitas begitu penting di era
Universitas
modern ini, yaitu untuk mewujudkan
Surakarta
masyarakat yang lebih baik. Tidak
dipungkiri
bangsa
lagi
kemajuan
suatu
sangat
tergantung
pada
(SDM)
dari
yang
keilmuan
lulus
menguasai
dari
sarjana
dan
lulus
akademik
Mahasiswa lulus tepat waktu (< 4
tahun
tersebut
kebanyakan
mahasiswa
mahasiswa
S-1),
tetapi
masih
yang
pada
banyak
belum
mampu
menyelesaikan studi S-1 nya tepat
waktu (4 tahun ) bahkan tidak jarang
mahasiswa lulus lebih dari 4 tahun.
Sedangkan
mahasiswa
untuk
kenyataannya
dimana
dengan topik yang sesuai dengan
studinya.
Muhammadiyah
pada tanggal 12 agustus 2009 adalah
yang bersangkutan dalam penelitian
bidang
pengetahuan
mutu dan sasaran mutu yang berlaku
sedang menyelesaikan program studi
kemampuan
ilmu
yang
Surakarta sesuai dengan kebijakan
ilmiah dari seorang mahasiswa yang
bukti
sehingga
kepribadian
Universitas
bahwa skripsi adalah karya tulis
sebagai
nilai
nilai keislaman. Tujuan utama dari
dalam
tahun. Wirartha (2006) mengatakan
skripsi
amtara
teknologi dan seni yang dijiwai oleh
menempuh studi minimal selama 4
S1.Menurutnya
berusaha
keislaman
menumbuhkan
perguruan tinggi dan mendapatkan
adalah
dan
mengintergrasikam
diwajibkan
persyaratan
Persyarikatan
Universitas
Keislaman”
mengambil skripsi untuk digunakan
gelar
usaha
menjadikan “Wacana Keilmuan dan
pendidikan.(Sulistianingsih,
Mahasiswa
satu
muhammadiyah Surakarta bertekad
2005)
sebagai
amal
Muhammadiyah,
berkualitas adalah dengan menempuh
jenjang
salah
yang memiliki filosofi sebagai bagian
cara yang dapat mewujudkan Sumber
Manusia
adalah
universitas swasta di jawa tengah
kualitas generasi mudanya. Salah satu
Daya
Muhammadiyah
Karakter
yang
melakukan
1
mahasiswa
perilaku
yang
prokrastinasi
menurut
Ferrari
adalah
suka
Banyak
mahasiswa
yang
merasa
menunda-nunda mengerjakan tugas
kesulitan saat berhadapan pada suatu
sampai batas waktu pengumpulan
pilihan.Walaupun biasanya mereka
(deadline), suka tidak menepati janji
memlilih untuk menghindar dengan
untuk segera mengumpulkan tugas
alasan yang mereka miliki.
dengan
memberi
alasan
Imam
untuk
mulyana
(2004)
memperoleh tambahan waktu dan
memberikan pengertian manajemen
memilih untuk melakukan kegiatan
waktu
lain
pengorganisasian, penggerakan, dan
yang
menyenangkan
seperti
adalah
perencanaan,
menonton televisi, jalan-jalan dan
pengawasan
sebagainya
2006).
Sedangkan menurut Forsyth (2009)
Sedangkan survei awal yang diajukan
manajemen waktu adalah bagaimana
peneliti
membuat waktu menjadi terkendali
(Nugrasanti,
mengenai
prokrastinasi
produktifitas
penyusunan skripsi didapatkan hasil
sehingga
bahwa dari 20 mahasiswa fakultas
sebuah efektifitas dan efisiensi juga
psikologi salah satu faktor penyebab
produktivitas.
prokrastinasi
skripsi
yaitu suatu proses mengelola diri
yaitu
sendiri. Hal yang menarik disini
adalah
penyusunan
manajemen
waktu
adalah
sebesar 55%
Fenomena yang terjadi pada
mahasiswa
menjamin
waktu.
Fakultas
Universitas
Psikologi
Manajemen
waktu
ketidakmampuan
diperlukan
untuk
sendiri,
yakni
diri
kemampuan
mendelegasikan,
Surakarta yang sedang menyusun
mengatur dan mengontrol.
skripsi pada pengambilan data awal
Berdasarkan
uraian di atas,
kendala paling tinggi atau faktor
salah
utama
mempengaruhi perilaku prokrastinasi
waktu.
adalah
sulitnya
Yaitu
mengatur
satu
yang
mengatur
merencakan,
Muhammadiyah
terciptanya
penyusunan
ketidakmampuan
yang
skripsi
mungkin
mahasiswa
mahasiswa mengatur waktu antara
adalah
manajemen waktu yang
mengerjakan tugas akhir atau skripsi
buruk.
Oleh karena itu, penulis
dengan
merumuskan
kegiatan
sehari-hari
dan
suatu
permasalahan,
yaitu: “Apakah ada Hubungan antara
mereka lebih sering menundanya.
2
Manajemen
Waktu
dengan
merupakan
Prokrastinasi
Penyusunan
Skripsi
yang
perilaku
melibatkan
interpersonal
ekspresi
secara
Universitas
langsung yang jujur dan terus terang
Muhammadiyah Surakarta?”. Untuk
dari pemikiran dan perasaan yang
itu
sesuai secara sosial dimana perasaan
pada
Mahasiswa
penulis
dengan
melakukan
judul
penelitian
“Hubungan
Antara
dan kesejahterahan orang lain juga
Manajemen
Waktu
dengan
dipentingkan.Menurut Humphrey &
Prokrastinasi
Penyusunan
Skripsi
Green (2012) asertif adalah suatu cara
Universitas
untuk mengkomunikasikan ide-ide,
pada
Mahasiswa
Muhammadiyah Surakarta”.
kebutuhan, keinginan dan niat dengan
cara yang jelas dan percaya diri, dan
Tujuan yang ingin dicapai
untuk melakukan hal ini, sesuatu yang
penelitian ini adalah :
1. Untuk
mengetahui
dilakukan tanpa bermusuhan atau
hubungan
terlalu menuntut.
antara konsep diri dengan perilaku
Menurut
asertif.
asertif, antara lain: a.Ekspresi emosi,
diri pada mahasiswa aktivis.
mengetahui
(1991)
terdapat empat aspek dari perilaku
2. Untuk mengetahui tingkat konsep
3. Untuk
Rakos
yaitu
tingkat
kemampuan
perilaku asertif pada mahasiswa
mengekspresikan
aktivis.
terbuka, jujur tanpa rasa cemas.
b.Hak-hak
4. Untuk mengetahui seberapa besar
peranan
konsep
diri
emosi
untuk
dasar
manusia,
secara
yaitu
pengetahuan akan hak asasi manusia
terhadap
sehingga
perilaku asertif.
mampu
melaksanakan
haknya tanpa mengganggu orang lain.
Landasan Teori
c.Kebebasan
Mahasiswa aktivis diharapkan
berpendapat
dan
memiliki perilaku asertif untuk lebih
kebebasan dalam memberikan respon,
dapat mengekspresikan dirinya dakam
yaitu
organisasi yang diikuti, salah satu
mengkomunikasikan
yang dapat dilakukan adalah dengan
segala keinginan dan permintaan,
memiliki konsep diri yang positif.
pendapat, persetujuan, dan pujian
Perilaku asertif menurut Rakos (1991)
secara
3
kemampuan
jujur,
secara
tegas
untuk
verbal
dan
wajar.d.Respon-respon khas manusia,
Apabila
yaitu
respon
lingkungan positif serta berwawasan
kepada orang lain secara sesuai
dan berkomunikas positif maka akan
dengan situasi yang ada sehingga
terbentuk konsep diri secara positif,
tidak akan mudah cemas, takut atau
demikian pula sebaliknya.
dapat
memberikan
Menurut
marah.
bahwa
terdapat
mempengaruhi
jenis
faktor
perilaku
kelamin,
Kingsley
(2011),
diri/citra diri dan umumnya mengacu
yang
pada
asertif,
usia,
dengan
Konsep diri adalah aspek kognitif
Rakos (1991) juga menyebutkan
adalah
berinteraksi
self
gambaran
membangun
mental
tentang
individu,
diri
mereka
esteem, konse diri, tipe kepribadian,
sendiri, mengkombinasi dari sifat-
intelegency.
sifat, nilai-nilai, pikiran dan perasaan
Salah
satu
faktor
yang dimiliki untuk diri sendiri.
penyebab
terjadinya perilaku asertif adalah
Konsep
konsep diri. Konsep diri merupakan
kehidupan
gambaran yang dimiliki seseorang
lingkungan.
tentang
dirinya
sendiri
diri
dikembangkan
dan
dipengaruhi
Semakin
karena
awal
tinggi
dari
tingkat
keseluruhan. Konsep diri yang positif
konsep diri maka semakin tinggi
akan membawa seeorang bersikap
perilaku
asertif, sebaliknya konsep diri yang
aktivis.Sebaliknya
negatif
konsep
akan
membuat
seseorang
asertif
diri
pada
mahasiswa
rendah
maka
tingkat
semakin
cenderung memiliki perasaan rendah
rendahtingkat
diri dan kurang asertif.
mahasiswa aktivis.Berdasarkan kajian
teoritis
adalah
penelitian ini adalah ada hubungan
gambaran campuran dari apa yang
positif antara konsep diri dengan
dipikirkan, orang lain berpendapat
perilaku asertif.
berpendapat,
Burns
konsep
diri
tentang diri, dan apa yang diinginkan.
hipotesis
asertif
(1996)
Menurut
diatas,
perilaku
dalam
Metode Pengumpulan Data
Metode
Konsep diri terbentuk dan berubah
pengumpulan
data
karena interaksi dengan lingkungan
yang akan dipakai dalam penelitian
dan
ini adalah skala. Alasan menggunakan
wawasan
yang
dimilikinya.
4
skala karena penelitian ini merupakan
signifikansi = 0,000; (p < 0,01) . Hal
penelitian kuantitatif dan penelitian
ini menunjukan bahwa ada hubungan
ini mengungkapkan seberapa besar
positif yang sangat signifikan antara
hubungan antara konsep diri dengan
konsep diri dengan perilaku asertif.
perilaku asertif mahasiswa aktivis
Hubungan yang positif dari penelitian
Universitas
ini menggambarkan bahwa semakin
Muhammadiyah
Surakarta.Alat
pengumpulan
data
tinggi konsep diri, maka semakin
dalam penelitian ini menggunakan
tinggi pula perilaku asertif mahasiswa
dua skala, yaitu: 1) Skala konsep diri,
aktivis
2) Skala perilaku asertif.
rendah konsep diri mahasiswa aktivis
Metode yang digunakan dalam
semakin
asertif mahasiswa aktivis.
statistik. Metode analisis data yang
untuk
sebaliknya
maka akan semakin rendahperilaku
penelitian ini menggunakan metode
digunakan
dan
Hal ini dapat dtunjukkan dengan
mengetahui
subyek dapat secara sehat menerima
hubungan antara konsep diri dengan
dirinya apa adanya, bersyukur atas
perilaku
mahasiswa
kelebihan dan rela atas kekurangan
aktivis Universitas Muhammadiyah
dirinya. Harapan dan cita-citanya
Surakartaadalah
masuk akal atau rasional.
asertif
pada
analisis
regresi
sederhana. Nilai r hitung dapat dilihat
pada
bagian
corrected
Dari hasil kategorisasi skala
item-total
konsep diri yang diketahui bahwa 1
correlation.
mahasiswa (2%) menunjukan konsep
.Perhitungan
dilakukan
dengan
Statistical
program
analisis
data
diri rendah, 10 mahasiswa (20%)
menggunakan
konsep diri sedang, sedangkan 31
Product
mahasiswa
and
(62%)
menunjukan
Service Solution (SPSS) versi 16.0 for
konsep diri tinggi dan 8 mahasiswa
Windows.
(16%) menunjukan konsep diri sangat
tinggi.
Hasil dan Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis regresi
Hal ini dapat dilihat dari
perolehan
rerata
empirik
sebesar
sederhana diketahui bahwa kolerasi
sebesar87,88 dan rerata hipotetik
antara konsep diri dengan perilaku
72,5. Subjek penelitian ini yakni
asertif
mahasiswa aktivis UMS
adalah
r
=0,567
dengan
5
Tingkat konsep diri tergolong
Penelitian ini juga melakukan
tinggi pada subjek penelitian ini
analisis untuk mengetahui berapa
antara lain salah satunya dipengaruhi
sumbangan efektif variabel bebas
oleh faktor lingkungan. Hal
dalam
ini
mempengaruhi
variabel
didukung oleh pendapat Mancini
tergantung. Hasil analisis menunjukan
(2003) mengatakan bahwa faktor
bahwa koefisien determinan (r2 =
lingkungan juga bisa mempengaruhi
0,321). Hal ini menunjukan bahwa
seseorang dalam pengelolaan waktu
variabel
individu tersebut, lingkungan bisa
sumbangan efektif sebesar
dijadikan kontrol individu dalam
dalam mempengaruhi perilaku asertif,
mengatur waktu.
sedangkan sisanya 67,9% dipengaruhi
konsep
diri
memberi
32,1%
hasil
oleh variabel lain, yaitu jenis kelamin,
kategorisasi skala perilaku asertif
tipe kepribadian, tingkat intelegensi,
diketahui bahwa 13 mahasiswa (26%)
usia, dan harga diri (Rakos, 1991).
Sedangkan
menunjukansedang,
dari
28
Dari
mahaiswa
hasil
penelitian
ini
(56%) menunjukkan tinggi,dan 9
menunjukan ada hubungan positif
mahasiswa
menunjukan
yang sangat signifikan antara konsep
perilaku asertif sangat tinggi. Hal ini
diri dengan perilaku asertif, namun
dapat dilihat dari perolehan rerata
ada
empirik sebesar sebesar 88,06 dan
penelitian ini, antara lain :a)Dalam
rerata hipotetik 72,5.
pengisian
Hal
(18%)
ini
menunjukan
beberapa
keterbatasan
skala,
pada
dimungkinkan
subyek ada yang cenderung menutup-
pada
dasarnya subjek dalam penelitian ini
nutupi
mampu untuk membuat keputusan,
sebenarnya.b)Alat
percaya
yang
digunakan hanya menggunakan skala,
dikemukan sendiri, kemudian juga
sehingga belum mampu menangkap
mampu menyatakan rasa tidak setuju
aspek-aspek lain yang mempengaruhi
dengan tidak menyakiti yang lain
perilaku asertif secara mendalam,
namun juga tidak mengabaikan hak
baik itu gejala psikologis, fisiologs,
dan pendapat anggota lain
maupun perilaku yang tidak tampak.
dan
yakin
pada
informasi
c)Idealnya
6
dirinya
yang
ukur
yang
pemberian
intruksi
3. Tingkat
dilakukan oleh peneliti sendiri agar
subyek
lebih
memahami
memberikan
subjek
dan
hasil
perilaku
asertif
pada
termasuk
ke
dalam
kategori
yang
tinggi.
Hal
ini
kondisi
ditunjukkan oleh rerata empirik
sebenarnya, namun dalam penelitian
sebesar 88,06 sedangkan rerata
ini subyek membaca sendiri intruksi
hipotetik sebesar 72,5.
merepresentasikan
4. Peranan atau sumbangan efektif
yang tertulis pada skala dan tidak
dibacakan
olh
peneliti,
konsep
sehingga
diri
dengan
perilaku
mungkin ada perbedaan pemahaman
asertif
dalam
koefisien determinan R square=
membaca
intruksi
yang
menunjukan
bahwa
0,321. Hal ini menunjukan bahwa
disajikan.
variabel konsep diri memberikan
Kesimpulan dan Saran
sumbangan efektif sebesar 32,1%
Berdasarkan hasil analisis data
yang telah dilakukan dapat diambil
dalam
mempengaruhi
perilaku
kesimpulan bahwa :
asertif, sedangkan sisanya 67,9%
1. Ada hubungan positif yang sangat
dipengaruhi oleh variabel lain.
diri
Berdasarkan kesimpulan yang
dengan perilaku asertif. Artinya
telah dikemukakan diatas, maka dapat
semakin tinggi konsep diri maka
diajukan beberapa saran, yaitu
semakin
tinggi
1. Bagi Mahasiswa Aktivis UMS
asertif,
demikian
signifikan
antara
konsep
pula
perilaku
Mahasiswa yang mengikuti
sebaliknya
semakin rendah konsep diri maka
kegiatan
keorganisasian,
rendah pula perilaku asertif. Nilai
diharapkan
koefisien korelasi = 0,567 dengan
menerapkan perilaku asertif dalam
sig. (p) = 0,000 ; (p < 0,01).
kehidupannya
lebih
dapat
sehari-hari,
terutama yang berkaitan dengan
2. Tingkat konsep diri pada subjek
kategori
kegiatan keorganisasian karena
tinggi. Hal ini ditunjukkan oleh
agar dapat lebih memperbaiki
rerata
kegiatan maupun tingkat kerja
termasuk
ke
empirik
dalam
sebesar
87,88
sedangkan rerata hipotetik sebesar
setiap
72,5.
aktivis organisasi juga diharapkan
7
anggotanya.
Mahasiswa
memiliki konsep diri yang positif
perilaku
agar
mengaitkannya dengan variabel lain
dapat
lebih
mengenali
asertif
konsep
dirinya sendiri dan setiap anggota
selain
organisasi maupun orang lain
kelamin, tipe kepribadian, tingkat
sehingga mampu mengendalikan
intelegensi, usia, dan harga diri. Serta
perilakunya untuk lebih baik dan
dianjurkan
memberi contoh yang baik pula
pengambilan subjek jangan hanya di
bagi anggota yang lain
area
dan
jenis
selanjutnya
bisa
lebih
asertif
pada
mahasiswa
aktivis keseluruhan.
Dari penelitian ini diharapkan
dapat
memberikan sosialisasi terhadap
kegiatan-kegiatan
peneliti
kampus
perilaku
Surakarta
organisasi
seperti
diperbanyak agar dapat mengetahui
2. Bagi Universitas Muhammadiyah
pendamping
diri
hendaknya
yang
DAFTAR PUSTAKA
lebih
Alberti, R.E & Emmons, M. L. 2002.
Your
Perfect
Right:
Panduan Praktis Hidup
Lebih Ekspresif dan Jujur
pada Diri Sendiri. Jakarta
: Elex Media Komputindo
menarik dan lebih menunjang
kebaikan organisasi itu sendiri
sehingga dapat membuat setiap
anggota organisasi lebih berani
mengadakan kegiatan yang lebih
Atkinson, J. M. (1997). Pengantar
Psikologi (edisi kesebelas
jilid
satu).
Batam:
Interaksara
bermanfaat dan setiap anggota
organisasi bisa lebih memiliki
perilaku asertif dan konsep diri
lebih
baik.
Setiap
anggota
Berzonsky, M.D. 1981. Adolescent
Development. New York:
MacMilan Publishing
organisasi sebaiknya juga dapat
menuangkan
ide-ide
untuk
Burns, R. 1996. Konsep Diri. Teori,
Pengukuran,
Perkembangan
dan
Perilaku
.Jakarta
:
Gramedia
mengadakan kegiatan yang lebih
dapat mendukung perilaku asertif
mahasiswa aktivis.
3. Bagi peneliti selanjutnya
Apabila
ada
peneliti
lain
yang
Calboun
memiliki minat penelitian mengenai
8
dan Acocella. 2010.
Pembentukan Kepribadian
Anak.
Jakarta
Gramedia
:
PT
Kingsley, J. 2011. Developmental
Assesment of the SchoolAged
Child
with
Developmental Disabilities.
London : Thambirajah
Cawood, D. 1997. Manajer yang
Asertif
:Terampil
Mengelola Karyawandan
Efektif dalam Komunikasi
(Terjemahan). Jakarta :
Gramedia Pustaka Utama
Marjadi, B. 2004. Menyusun Batu
Penjuru.Yogyakarta
:
Kanisius
Darmawan, I. 2009. Kiat Jitu
Taklukkan
Psikotes.
Yogyakarta
:
Pustaka
Widyatama
Muhammad, A. 2000. Komunikasi
Organisasi. Jakarta : PT
Bumi Aksara
Mulyana, I. 2004. Manajemen Diri
Panduan Sukses Dalam
Organisasi.
Bandung:
Syamil cipta media
Fitrianingsih.
2012.
Hubungan
Antara Konsep Diri dan
Motivasi Belajar dengan
Kecenderungan Perilaku
Membolos. Thesis (tidak
diterbikan). Surakarta :
UMS
Myers, D. 2012. Psikologi Sosial
Edisi 10. Jakarta : Salemba
Humanika
Fitri R. Hubungan Antara Konsep
Diri
dengan
Intensi
Menyontek
pada
Mahasiswa. Thesis (tidak
diterbitkan). Surakarta :
UMS
Hadi,
Rakos,
Ratus, S.A. & Nevid, Jeffrey. 1983.
Adjusment and Growth The
Challenges of Life. New
York : CBS College
Publishing
S.
(2000).Metodelogi
research.Yogyakarta
:
Yayasan
Penelitian
Fakultas
Psikologi
Universitas Gadjah Mada.
Rees, S & Graham, R.S. 1991.
Assertion training: how to be
who you really are. (Strategies
for mental health). New York
:
A
Tavistock/Routledge
Publication.
Humphrey, J. & Green A. 2012.
Coaching For Resilience :
A Practical Guide To
Using Positive Psychology.
London : Kogan Page
Limited
John
M
R.F.
1991.
Assertive
BehaviorTheory, Research
and Training. London :
Routledge
Rizkyah, F. Hubungan Antara
Konsep Diri dengan Intensi
Menyontek pada Mahasiswa.
. 2005. Perilaku dan
Manajemen
Organisasi.
Jakarta : Erlangga
9
Skripsi (tidak diterbitkan).
Surakarta : UMS
Setyaningrum, R. 2013. Hubungan
Antara
Konsep
Diri
Dengan Asertivitas Pada
Siswa Kelas XI Di SMA
Negeri 1 Kota Mungkid
Magelang.
Skripsi.
Yogyakarta : Universitas
Negeri Yogyakarta
Singgih, G. 2007. Konseling dan
Psikoterapi. Jakarta : PT
BPK Gunung Mulia
Tim musyawarah guru BK, 2009.
Bahan
Dasar
Untuk
Pelayanan Konseling pada
Satuan
Pendidikan
Menengah.Jakarta
:
Gramedia
Tim Pustaka Familia. 2006. Konsep
Diri Positif, Menentukan
Prestasi Anak. Yogyakarta
: Kanisius
West, R. 2008. Pengantar Teori
Komunikasi Edisi .jakarta :
Salemba Humanika
Widayanti, A. 2005. Perbedaan
Interaksi Sosial antara
Mahasiswa
S1
yang
Mengikuti
Organisasi
Kemahasiswaan.
Skripsi
(tidak
diterbitkan)
.Semarang : Universitas
Negeri Semarang
10
PADA MAHASISWA AKTIVIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan kepada Fakultas Psikologi
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh
Gelar Derajat Sarjana S-1 Psikologi
Diajukan Oleh:
DINI AMALIA
F 100 100 092
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN PERILAKU ASERTIF
PADA MAHASISWA AKTIVIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Kepada Fakultas Psikologi
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Psikologi
Diajukan Oleh :
DINI AMALIA
F 100 100 092
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
ii
HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN PERILAKU ASERTIF
PADA MAHASISWA AKTTWS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH S{JRAKARTA
Yang diajukan oleh:
DINI AMALIA
F 100 100 092
Telah disetujui untuk dipertahankan di depan Dewan Penguji
Telah disetujui oleh:
Pembimbing
W.S. Hertinjung, S.Psi,
M.PSi
Surakarta, 15 Desember 2014
111
HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN PERILAKU ASERTIF
PADA MAHASISWA AKTIVIS
TINIvERSITAS TTtITTam TaDIYAII SURAKARTA
Yang diajukan oleh
:
DINI AMALIA
F 100 100 092
Telah disetujui untuk dipertahankan di depan Dewan Penguji
Pada tanggal 15 Desember 2014
dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Utama
leneuji
W.S.Hertinjung, S.Psi, M.PSi
Penguji Pendamping
I
Aad Satria Permadi, M. A.
Penguji Pendamping
II
TaufiIq M.Si., Ph.D
Surakarta, 15 Desernber 2014
Universitas Muhammadiyah Surakarta
ffi
f(
i
F\ ffi9
A&iri
1V
HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN PERILAKU ASERTIF
PADA MAHASISWA AKTIVIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Dini Amalia
W.S.Hertinjung, S.Psi, M.Psi
amaliadini9@gmail.com
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara konsep diri
dengan perilaku asertif. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa aktivis dan
merupakan mahasiswa Fakultas Psikologi, Fakultas Tehnik, Fakultas Ekonomi dan
Bisnis, Fakultas Komunikasi dan Informatika, Fakultas Hukum, Fakultas Ilmu
Kesehatan, Fakultas Agama Islam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Fakultas
Geografi, dan Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta yang
berjumlah 50 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah
incidental sampling. Analisis data dilakukan dengan analisis regresi menggunakan
program bantu SPSS 19,0 For Windows Program. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa ada hubungan antara konsep diri dengan perilaku asertif. Tingkat konsep diri
tergolong tinggi sedangkan tingkat perilaku asertif tergolong tinggi.
Keyword: konsep diri, perilaku asertif
v
menempuh studi selama lima tahun
PENDAHULUAN
mereka belum lulus, bahkan masih
Sumber daya manusia yang
ada yang mengambil mata kuliah.
berkualitas begitu penting di era
Universitas
modern ini, yaitu untuk mewujudkan
Surakarta
masyarakat yang lebih baik. Tidak
dipungkiri
bangsa
lagi
kemajuan
suatu
sangat
tergantung
pada
(SDM)
dari
yang
keilmuan
lulus
menguasai
dari
sarjana
dan
lulus
akademik
Mahasiswa lulus tepat waktu (< 4
tahun
tersebut
kebanyakan
mahasiswa
mahasiswa
S-1),
tetapi
masih
yang
pada
banyak
belum
mampu
menyelesaikan studi S-1 nya tepat
waktu (4 tahun ) bahkan tidak jarang
mahasiswa lulus lebih dari 4 tahun.
Sedangkan
mahasiswa
untuk
kenyataannya
dimana
dengan topik yang sesuai dengan
studinya.
Muhammadiyah
pada tanggal 12 agustus 2009 adalah
yang bersangkutan dalam penelitian
bidang
pengetahuan
mutu dan sasaran mutu yang berlaku
sedang menyelesaikan program studi
kemampuan
ilmu
yang
Surakarta sesuai dengan kebijakan
ilmiah dari seorang mahasiswa yang
bukti
sehingga
kepribadian
Universitas
bahwa skripsi adalah karya tulis
sebagai
nilai
nilai keislaman. Tujuan utama dari
dalam
tahun. Wirartha (2006) mengatakan
skripsi
amtara
teknologi dan seni yang dijiwai oleh
menempuh studi minimal selama 4
S1.Menurutnya
berusaha
keislaman
menumbuhkan
perguruan tinggi dan mendapatkan
adalah
dan
mengintergrasikam
diwajibkan
persyaratan
Persyarikatan
Universitas
Keislaman”
mengambil skripsi untuk digunakan
gelar
usaha
menjadikan “Wacana Keilmuan dan
pendidikan.(Sulistianingsih,
Mahasiswa
satu
muhammadiyah Surakarta bertekad
2005)
sebagai
amal
Muhammadiyah,
berkualitas adalah dengan menempuh
jenjang
salah
yang memiliki filosofi sebagai bagian
cara yang dapat mewujudkan Sumber
Manusia
adalah
universitas swasta di jawa tengah
kualitas generasi mudanya. Salah satu
Daya
Muhammadiyah
Karakter
yang
melakukan
1
mahasiswa
perilaku
yang
prokrastinasi
menurut
Ferrari
adalah
suka
Banyak
mahasiswa
yang
merasa
menunda-nunda mengerjakan tugas
kesulitan saat berhadapan pada suatu
sampai batas waktu pengumpulan
pilihan.Walaupun biasanya mereka
(deadline), suka tidak menepati janji
memlilih untuk menghindar dengan
untuk segera mengumpulkan tugas
alasan yang mereka miliki.
dengan
memberi
alasan
Imam
untuk
mulyana
(2004)
memperoleh tambahan waktu dan
memberikan pengertian manajemen
memilih untuk melakukan kegiatan
waktu
lain
pengorganisasian, penggerakan, dan
yang
menyenangkan
seperti
adalah
perencanaan,
menonton televisi, jalan-jalan dan
pengawasan
sebagainya
2006).
Sedangkan menurut Forsyth (2009)
Sedangkan survei awal yang diajukan
manajemen waktu adalah bagaimana
peneliti
membuat waktu menjadi terkendali
(Nugrasanti,
mengenai
prokrastinasi
produktifitas
penyusunan skripsi didapatkan hasil
sehingga
bahwa dari 20 mahasiswa fakultas
sebuah efektifitas dan efisiensi juga
psikologi salah satu faktor penyebab
produktivitas.
prokrastinasi
skripsi
yaitu suatu proses mengelola diri
yaitu
sendiri. Hal yang menarik disini
adalah
penyusunan
manajemen
waktu
adalah
sebesar 55%
Fenomena yang terjadi pada
mahasiswa
menjamin
waktu.
Fakultas
Universitas
Psikologi
Manajemen
waktu
ketidakmampuan
diperlukan
untuk
sendiri,
yakni
diri
kemampuan
mendelegasikan,
Surakarta yang sedang menyusun
mengatur dan mengontrol.
skripsi pada pengambilan data awal
Berdasarkan
uraian di atas,
kendala paling tinggi atau faktor
salah
utama
mempengaruhi perilaku prokrastinasi
waktu.
adalah
sulitnya
Yaitu
mengatur
satu
yang
mengatur
merencakan,
Muhammadiyah
terciptanya
penyusunan
ketidakmampuan
yang
skripsi
mungkin
mahasiswa
mahasiswa mengatur waktu antara
adalah
manajemen waktu yang
mengerjakan tugas akhir atau skripsi
buruk.
Oleh karena itu, penulis
dengan
merumuskan
kegiatan
sehari-hari
dan
suatu
permasalahan,
yaitu: “Apakah ada Hubungan antara
mereka lebih sering menundanya.
2
Manajemen
Waktu
dengan
merupakan
Prokrastinasi
Penyusunan
Skripsi
yang
perilaku
melibatkan
interpersonal
ekspresi
secara
Universitas
langsung yang jujur dan terus terang
Muhammadiyah Surakarta?”. Untuk
dari pemikiran dan perasaan yang
itu
sesuai secara sosial dimana perasaan
pada
Mahasiswa
penulis
dengan
melakukan
judul
penelitian
“Hubungan
Antara
dan kesejahterahan orang lain juga
Manajemen
Waktu
dengan
dipentingkan.Menurut Humphrey &
Prokrastinasi
Penyusunan
Skripsi
Green (2012) asertif adalah suatu cara
Universitas
untuk mengkomunikasikan ide-ide,
pada
Mahasiswa
Muhammadiyah Surakarta”.
kebutuhan, keinginan dan niat dengan
cara yang jelas dan percaya diri, dan
Tujuan yang ingin dicapai
untuk melakukan hal ini, sesuatu yang
penelitian ini adalah :
1. Untuk
mengetahui
dilakukan tanpa bermusuhan atau
hubungan
terlalu menuntut.
antara konsep diri dengan perilaku
Menurut
asertif.
asertif, antara lain: a.Ekspresi emosi,
diri pada mahasiswa aktivis.
mengetahui
(1991)
terdapat empat aspek dari perilaku
2. Untuk mengetahui tingkat konsep
3. Untuk
Rakos
yaitu
tingkat
kemampuan
perilaku asertif pada mahasiswa
mengekspresikan
aktivis.
terbuka, jujur tanpa rasa cemas.
b.Hak-hak
4. Untuk mengetahui seberapa besar
peranan
konsep
diri
emosi
untuk
dasar
manusia,
secara
yaitu
pengetahuan akan hak asasi manusia
terhadap
sehingga
perilaku asertif.
mampu
melaksanakan
haknya tanpa mengganggu orang lain.
Landasan Teori
c.Kebebasan
Mahasiswa aktivis diharapkan
berpendapat
dan
memiliki perilaku asertif untuk lebih
kebebasan dalam memberikan respon,
dapat mengekspresikan dirinya dakam
yaitu
organisasi yang diikuti, salah satu
mengkomunikasikan
yang dapat dilakukan adalah dengan
segala keinginan dan permintaan,
memiliki konsep diri yang positif.
pendapat, persetujuan, dan pujian
Perilaku asertif menurut Rakos (1991)
secara
3
kemampuan
jujur,
secara
tegas
untuk
verbal
dan
wajar.d.Respon-respon khas manusia,
Apabila
yaitu
respon
lingkungan positif serta berwawasan
kepada orang lain secara sesuai
dan berkomunikas positif maka akan
dengan situasi yang ada sehingga
terbentuk konsep diri secara positif,
tidak akan mudah cemas, takut atau
demikian pula sebaliknya.
dapat
memberikan
Menurut
marah.
bahwa
terdapat
mempengaruhi
jenis
faktor
perilaku
kelamin,
Kingsley
(2011),
diri/citra diri dan umumnya mengacu
yang
pada
asertif,
usia,
dengan
Konsep diri adalah aspek kognitif
Rakos (1991) juga menyebutkan
adalah
berinteraksi
self
gambaran
membangun
mental
tentang
individu,
diri
mereka
esteem, konse diri, tipe kepribadian,
sendiri, mengkombinasi dari sifat-
intelegency.
sifat, nilai-nilai, pikiran dan perasaan
Salah
satu
faktor
yang dimiliki untuk diri sendiri.
penyebab
terjadinya perilaku asertif adalah
Konsep
konsep diri. Konsep diri merupakan
kehidupan
gambaran yang dimiliki seseorang
lingkungan.
tentang
dirinya
sendiri
diri
dikembangkan
dan
dipengaruhi
Semakin
karena
awal
tinggi
dari
tingkat
keseluruhan. Konsep diri yang positif
konsep diri maka semakin tinggi
akan membawa seeorang bersikap
perilaku
asertif, sebaliknya konsep diri yang
aktivis.Sebaliknya
negatif
konsep
akan
membuat
seseorang
asertif
diri
pada
mahasiswa
rendah
maka
tingkat
semakin
cenderung memiliki perasaan rendah
rendahtingkat
diri dan kurang asertif.
mahasiswa aktivis.Berdasarkan kajian
teoritis
adalah
penelitian ini adalah ada hubungan
gambaran campuran dari apa yang
positif antara konsep diri dengan
dipikirkan, orang lain berpendapat
perilaku asertif.
berpendapat,
Burns
konsep
diri
tentang diri, dan apa yang diinginkan.
hipotesis
asertif
(1996)
Menurut
diatas,
perilaku
dalam
Metode Pengumpulan Data
Metode
Konsep diri terbentuk dan berubah
pengumpulan
data
karena interaksi dengan lingkungan
yang akan dipakai dalam penelitian
dan
ini adalah skala. Alasan menggunakan
wawasan
yang
dimilikinya.
4
skala karena penelitian ini merupakan
signifikansi = 0,000; (p < 0,01) . Hal
penelitian kuantitatif dan penelitian
ini menunjukan bahwa ada hubungan
ini mengungkapkan seberapa besar
positif yang sangat signifikan antara
hubungan antara konsep diri dengan
konsep diri dengan perilaku asertif.
perilaku asertif mahasiswa aktivis
Hubungan yang positif dari penelitian
Universitas
ini menggambarkan bahwa semakin
Muhammadiyah
Surakarta.Alat
pengumpulan
data
tinggi konsep diri, maka semakin
dalam penelitian ini menggunakan
tinggi pula perilaku asertif mahasiswa
dua skala, yaitu: 1) Skala konsep diri,
aktivis
2) Skala perilaku asertif.
rendah konsep diri mahasiswa aktivis
Metode yang digunakan dalam
semakin
asertif mahasiswa aktivis.
statistik. Metode analisis data yang
untuk
sebaliknya
maka akan semakin rendahperilaku
penelitian ini menggunakan metode
digunakan
dan
Hal ini dapat dtunjukkan dengan
mengetahui
subyek dapat secara sehat menerima
hubungan antara konsep diri dengan
dirinya apa adanya, bersyukur atas
perilaku
mahasiswa
kelebihan dan rela atas kekurangan
aktivis Universitas Muhammadiyah
dirinya. Harapan dan cita-citanya
Surakartaadalah
masuk akal atau rasional.
asertif
pada
analisis
regresi
sederhana. Nilai r hitung dapat dilihat
pada
bagian
corrected
Dari hasil kategorisasi skala
item-total
konsep diri yang diketahui bahwa 1
correlation.
mahasiswa (2%) menunjukan konsep
.Perhitungan
dilakukan
dengan
Statistical
program
analisis
data
diri rendah, 10 mahasiswa (20%)
menggunakan
konsep diri sedang, sedangkan 31
Product
mahasiswa
and
(62%)
menunjukan
Service Solution (SPSS) versi 16.0 for
konsep diri tinggi dan 8 mahasiswa
Windows.
(16%) menunjukan konsep diri sangat
tinggi.
Hasil dan Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis regresi
Hal ini dapat dilihat dari
perolehan
rerata
empirik
sebesar
sederhana diketahui bahwa kolerasi
sebesar87,88 dan rerata hipotetik
antara konsep diri dengan perilaku
72,5. Subjek penelitian ini yakni
asertif
mahasiswa aktivis UMS
adalah
r
=0,567
dengan
5
Tingkat konsep diri tergolong
Penelitian ini juga melakukan
tinggi pada subjek penelitian ini
analisis untuk mengetahui berapa
antara lain salah satunya dipengaruhi
sumbangan efektif variabel bebas
oleh faktor lingkungan. Hal
dalam
ini
mempengaruhi
variabel
didukung oleh pendapat Mancini
tergantung. Hasil analisis menunjukan
(2003) mengatakan bahwa faktor
bahwa koefisien determinan (r2 =
lingkungan juga bisa mempengaruhi
0,321). Hal ini menunjukan bahwa
seseorang dalam pengelolaan waktu
variabel
individu tersebut, lingkungan bisa
sumbangan efektif sebesar
dijadikan kontrol individu dalam
dalam mempengaruhi perilaku asertif,
mengatur waktu.
sedangkan sisanya 67,9% dipengaruhi
konsep
diri
memberi
32,1%
hasil
oleh variabel lain, yaitu jenis kelamin,
kategorisasi skala perilaku asertif
tipe kepribadian, tingkat intelegensi,
diketahui bahwa 13 mahasiswa (26%)
usia, dan harga diri (Rakos, 1991).
Sedangkan
menunjukansedang,
dari
28
Dari
mahaiswa
hasil
penelitian
ini
(56%) menunjukkan tinggi,dan 9
menunjukan ada hubungan positif
mahasiswa
menunjukan
yang sangat signifikan antara konsep
perilaku asertif sangat tinggi. Hal ini
diri dengan perilaku asertif, namun
dapat dilihat dari perolehan rerata
ada
empirik sebesar sebesar 88,06 dan
penelitian ini, antara lain :a)Dalam
rerata hipotetik 72,5.
pengisian
Hal
(18%)
ini
menunjukan
beberapa
keterbatasan
skala,
pada
dimungkinkan
subyek ada yang cenderung menutup-
pada
dasarnya subjek dalam penelitian ini
nutupi
mampu untuk membuat keputusan,
sebenarnya.b)Alat
percaya
yang
digunakan hanya menggunakan skala,
dikemukan sendiri, kemudian juga
sehingga belum mampu menangkap
mampu menyatakan rasa tidak setuju
aspek-aspek lain yang mempengaruhi
dengan tidak menyakiti yang lain
perilaku asertif secara mendalam,
namun juga tidak mengabaikan hak
baik itu gejala psikologis, fisiologs,
dan pendapat anggota lain
maupun perilaku yang tidak tampak.
dan
yakin
pada
informasi
c)Idealnya
6
dirinya
yang
ukur
yang
pemberian
intruksi
3. Tingkat
dilakukan oleh peneliti sendiri agar
subyek
lebih
memahami
memberikan
subjek
dan
hasil
perilaku
asertif
pada
termasuk
ke
dalam
kategori
yang
tinggi.
Hal
ini
kondisi
ditunjukkan oleh rerata empirik
sebenarnya, namun dalam penelitian
sebesar 88,06 sedangkan rerata
ini subyek membaca sendiri intruksi
hipotetik sebesar 72,5.
merepresentasikan
4. Peranan atau sumbangan efektif
yang tertulis pada skala dan tidak
dibacakan
olh
peneliti,
konsep
sehingga
diri
dengan
perilaku
mungkin ada perbedaan pemahaman
asertif
dalam
koefisien determinan R square=
membaca
intruksi
yang
menunjukan
bahwa
0,321. Hal ini menunjukan bahwa
disajikan.
variabel konsep diri memberikan
Kesimpulan dan Saran
sumbangan efektif sebesar 32,1%
Berdasarkan hasil analisis data
yang telah dilakukan dapat diambil
dalam
mempengaruhi
perilaku
kesimpulan bahwa :
asertif, sedangkan sisanya 67,9%
1. Ada hubungan positif yang sangat
dipengaruhi oleh variabel lain.
diri
Berdasarkan kesimpulan yang
dengan perilaku asertif. Artinya
telah dikemukakan diatas, maka dapat
semakin tinggi konsep diri maka
diajukan beberapa saran, yaitu
semakin
tinggi
1. Bagi Mahasiswa Aktivis UMS
asertif,
demikian
signifikan
antara
konsep
pula
perilaku
Mahasiswa yang mengikuti
sebaliknya
semakin rendah konsep diri maka
kegiatan
keorganisasian,
rendah pula perilaku asertif. Nilai
diharapkan
koefisien korelasi = 0,567 dengan
menerapkan perilaku asertif dalam
sig. (p) = 0,000 ; (p < 0,01).
kehidupannya
lebih
dapat
sehari-hari,
terutama yang berkaitan dengan
2. Tingkat konsep diri pada subjek
kategori
kegiatan keorganisasian karena
tinggi. Hal ini ditunjukkan oleh
agar dapat lebih memperbaiki
rerata
kegiatan maupun tingkat kerja
termasuk
ke
empirik
dalam
sebesar
87,88
sedangkan rerata hipotetik sebesar
setiap
72,5.
aktivis organisasi juga diharapkan
7
anggotanya.
Mahasiswa
memiliki konsep diri yang positif
perilaku
agar
mengaitkannya dengan variabel lain
dapat
lebih
mengenali
asertif
konsep
dirinya sendiri dan setiap anggota
selain
organisasi maupun orang lain
kelamin, tipe kepribadian, tingkat
sehingga mampu mengendalikan
intelegensi, usia, dan harga diri. Serta
perilakunya untuk lebih baik dan
dianjurkan
memberi contoh yang baik pula
pengambilan subjek jangan hanya di
bagi anggota yang lain
area
dan
jenis
selanjutnya
bisa
lebih
asertif
pada
mahasiswa
aktivis keseluruhan.
Dari penelitian ini diharapkan
dapat
memberikan sosialisasi terhadap
kegiatan-kegiatan
peneliti
kampus
perilaku
Surakarta
organisasi
seperti
diperbanyak agar dapat mengetahui
2. Bagi Universitas Muhammadiyah
pendamping
diri
hendaknya
yang
DAFTAR PUSTAKA
lebih
Alberti, R.E & Emmons, M. L. 2002.
Your
Perfect
Right:
Panduan Praktis Hidup
Lebih Ekspresif dan Jujur
pada Diri Sendiri. Jakarta
: Elex Media Komputindo
menarik dan lebih menunjang
kebaikan organisasi itu sendiri
sehingga dapat membuat setiap
anggota organisasi lebih berani
mengadakan kegiatan yang lebih
Atkinson, J. M. (1997). Pengantar
Psikologi (edisi kesebelas
jilid
satu).
Batam:
Interaksara
bermanfaat dan setiap anggota
organisasi bisa lebih memiliki
perilaku asertif dan konsep diri
lebih
baik.
Setiap
anggota
Berzonsky, M.D. 1981. Adolescent
Development. New York:
MacMilan Publishing
organisasi sebaiknya juga dapat
menuangkan
ide-ide
untuk
Burns, R. 1996. Konsep Diri. Teori,
Pengukuran,
Perkembangan
dan
Perilaku
.Jakarta
:
Gramedia
mengadakan kegiatan yang lebih
dapat mendukung perilaku asertif
mahasiswa aktivis.
3. Bagi peneliti selanjutnya
Apabila
ada
peneliti
lain
yang
Calboun
memiliki minat penelitian mengenai
8
dan Acocella. 2010.
Pembentukan Kepribadian
Anak.
Jakarta
Gramedia
:
PT
Kingsley, J. 2011. Developmental
Assesment of the SchoolAged
Child
with
Developmental Disabilities.
London : Thambirajah
Cawood, D. 1997. Manajer yang
Asertif
:Terampil
Mengelola Karyawandan
Efektif dalam Komunikasi
(Terjemahan). Jakarta :
Gramedia Pustaka Utama
Marjadi, B. 2004. Menyusun Batu
Penjuru.Yogyakarta
:
Kanisius
Darmawan, I. 2009. Kiat Jitu
Taklukkan
Psikotes.
Yogyakarta
:
Pustaka
Widyatama
Muhammad, A. 2000. Komunikasi
Organisasi. Jakarta : PT
Bumi Aksara
Mulyana, I. 2004. Manajemen Diri
Panduan Sukses Dalam
Organisasi.
Bandung:
Syamil cipta media
Fitrianingsih.
2012.
Hubungan
Antara Konsep Diri dan
Motivasi Belajar dengan
Kecenderungan Perilaku
Membolos. Thesis (tidak
diterbikan). Surakarta :
UMS
Myers, D. 2012. Psikologi Sosial
Edisi 10. Jakarta : Salemba
Humanika
Fitri R. Hubungan Antara Konsep
Diri
dengan
Intensi
Menyontek
pada
Mahasiswa. Thesis (tidak
diterbitkan). Surakarta :
UMS
Hadi,
Rakos,
Ratus, S.A. & Nevid, Jeffrey. 1983.
Adjusment and Growth The
Challenges of Life. New
York : CBS College
Publishing
S.
(2000).Metodelogi
research.Yogyakarta
:
Yayasan
Penelitian
Fakultas
Psikologi
Universitas Gadjah Mada.
Rees, S & Graham, R.S. 1991.
Assertion training: how to be
who you really are. (Strategies
for mental health). New York
:
A
Tavistock/Routledge
Publication.
Humphrey, J. & Green A. 2012.
Coaching For Resilience :
A Practical Guide To
Using Positive Psychology.
London : Kogan Page
Limited
John
M
R.F.
1991.
Assertive
BehaviorTheory, Research
and Training. London :
Routledge
Rizkyah, F. Hubungan Antara
Konsep Diri dengan Intensi
Menyontek pada Mahasiswa.
. 2005. Perilaku dan
Manajemen
Organisasi.
Jakarta : Erlangga
9
Skripsi (tidak diterbitkan).
Surakarta : UMS
Setyaningrum, R. 2013. Hubungan
Antara
Konsep
Diri
Dengan Asertivitas Pada
Siswa Kelas XI Di SMA
Negeri 1 Kota Mungkid
Magelang.
Skripsi.
Yogyakarta : Universitas
Negeri Yogyakarta
Singgih, G. 2007. Konseling dan
Psikoterapi. Jakarta : PT
BPK Gunung Mulia
Tim musyawarah guru BK, 2009.
Bahan
Dasar
Untuk
Pelayanan Konseling pada
Satuan
Pendidikan
Menengah.Jakarta
:
Gramedia
Tim Pustaka Familia. 2006. Konsep
Diri Positif, Menentukan
Prestasi Anak. Yogyakarta
: Kanisius
West, R. 2008. Pengantar Teori
Komunikasi Edisi .jakarta :
Salemba Humanika
Widayanti, A. 2005. Perbedaan
Interaksi Sosial antara
Mahasiswa
S1
yang
Mengikuti
Organisasi
Kemahasiswaan.
Skripsi
(tidak
diterbitkan)
.Semarang : Universitas
Negeri Semarang
10