Wartawan Dilindungi UU.
Pikiran
o Senin
2
18
3
19
f~\::"O Jan OPeb
Rakyat
o Selasa . Rabu---_.
o Kamis 0 Jumat o Sabtu o Minggu
456
7 8
9
10
11
12
13
14
15
20
o Mar
21
22
23
24
() Apr 0 Mei OJun
25
.Jul
26
0 Ags
27
-OSep
28
OOkt
29
16
30
ONov
ODes
Wartawan Dilindungi UU
BANDUNG, (PR).Masyarakat lebih tertarik menempuh proses hukum tuntutan
pidana atau gugatan perdata ke
pengadilan dalam kasus pemberitaan pers, dibandingkan penyelesaian melalui hakjawab. Akibatnya, banyak perusahaan pers
dan wartawan yang terpaksa harns berurusan dengan pengadilan. Padahal, dalam menjalankan
tugasnya, wartawan dilindungi
undang-undang.
"Namun dengan adanya Surat
Edaran Mahkamah Agung (SEMA) No. 13/2008 dj.harapkan
kasus seperti itu tidak lagi teIjadi. Jadi tidak ada lagi wartawan
dipenjarakan gara-gara berita,"
kata anggota Dewan Pers, Wma
Armada Sukardi saat membuka
lokakarya nasional mengeriai
"Sosialisasi Surat Edaran Mahkamah Agung RI (SEMA) No.
13/2008 tentang Saksi AhIi Pers
dan Hak Jawab di Media Massa"
yang dilaksanakan di Grha Kompas-Gramedia Bandung, (30/6).
Acara lokakarya yang dihadiri
oleh praktisi pers, aparat penegak hukum, dan undangan lainnya itu dibagi dua sesi. Sesi pertama dengan moderator Dedi
Muhtadi (Kepala Biro Kompas
Jabar) menghadirkan pembicara
Deddy Mulyana (Dekan Fikom
Unpad), Abdullah Alamudi (anggota Dewan Pers), dan Naungan
Harahap (Ketua DKD PWI Jabar). Sesi dua dengan moderator
Budhiana Kartawijaya (Wakil
Pemimpin
--- Redaksi Pikiran Rak-
Kliping
'1 CABANG
JAWp,{",\
WORKSHOP NAStO,I'
tA" !OARAiNMA14KMM~)f:
d(Sl AMWlif..
'
YEDI S,/'PR'
ANGGOTA ,Dewan Pers Abdullah Alamudi memaparkan
makalahnya dalam acara lok.akarya nasional "Sosialisasi SEMA
No. 13/2008 ten tang Saksi Ahli Pers dan Hak Jawab di Media
Massa" yang diselenggaraka'n di Grha Kompas-Gramedia Bandung, Senin (30/6). *
yat), menghadirkan pembicara
Hendry Ch. Bangun (Selgen
PWI Pusat) dan Wina Armada
Sukardi (Dewan Pers).
Abdullah Alamudi dalam paparannya menyatakan bahwa
wartawan dalam menjalankan
tugasnya dilindungi undang-undang (UD), seperti halnya polisi
danjaksa. "Jadi, kalaujaksa menuntut di persidangan terbuka
dan tidak terbukti atas tuntutannya itu tidak lantas dituntut pencemaran nama baik karena mereka melaksanakan tugas atas
perintah UU, begitujuga wartawan posisinya sarna dengan jaksa dan polisi. Namun pada kenyataannya masih banyak wartawan yang digugat dan dipidanakan,"""T
katanya.
~
._
Hum,)$
Unpod
-
--
2009
---
Di sisi lain, diajuga mengharapkan media massa mendorong
hakjawab supaya masyarakat bisa ikut mengontrol pers. Hal
yang samajuga dikatakan Wina
yang menyebutkan bahwa hak
jawab sebagai tugas pokok dan'
fungsi (tupoksi) Dewan Pers.
Selain itu, dengan keluarnya
SEMANo. 13Tahun 2008 yang
salah satu poinnya hakinl menganjurkan hakim yang menyidangkan kasus pers untuk meminta keterangan ahli dari Dewan Pers. "Kami telah melakukan dialog dengan MA, bahkan
ada kemajuan, calon hakinl diberikan pendidikan tentang kemerdekaan pers. Dengan cara itu diharapkan tidak ada lagi kriminalisasi pers," katanya. (A-l13)***
31
o Senin
2
18
3
19
f~\::"O Jan OPeb
Rakyat
o Selasa . Rabu---_.
o Kamis 0 Jumat o Sabtu o Minggu
456
7 8
9
10
11
12
13
14
15
20
o Mar
21
22
23
24
() Apr 0 Mei OJun
25
.Jul
26
0 Ags
27
-OSep
28
OOkt
29
16
30
ONov
ODes
Wartawan Dilindungi UU
BANDUNG, (PR).Masyarakat lebih tertarik menempuh proses hukum tuntutan
pidana atau gugatan perdata ke
pengadilan dalam kasus pemberitaan pers, dibandingkan penyelesaian melalui hakjawab. Akibatnya, banyak perusahaan pers
dan wartawan yang terpaksa harns berurusan dengan pengadilan. Padahal, dalam menjalankan
tugasnya, wartawan dilindungi
undang-undang.
"Namun dengan adanya Surat
Edaran Mahkamah Agung (SEMA) No. 13/2008 dj.harapkan
kasus seperti itu tidak lagi teIjadi. Jadi tidak ada lagi wartawan
dipenjarakan gara-gara berita,"
kata anggota Dewan Pers, Wma
Armada Sukardi saat membuka
lokakarya nasional mengeriai
"Sosialisasi Surat Edaran Mahkamah Agung RI (SEMA) No.
13/2008 tentang Saksi AhIi Pers
dan Hak Jawab di Media Massa"
yang dilaksanakan di Grha Kompas-Gramedia Bandung, (30/6).
Acara lokakarya yang dihadiri
oleh praktisi pers, aparat penegak hukum, dan undangan lainnya itu dibagi dua sesi. Sesi pertama dengan moderator Dedi
Muhtadi (Kepala Biro Kompas
Jabar) menghadirkan pembicara
Deddy Mulyana (Dekan Fikom
Unpad), Abdullah Alamudi (anggota Dewan Pers), dan Naungan
Harahap (Ketua DKD PWI Jabar). Sesi dua dengan moderator
Budhiana Kartawijaya (Wakil
Pemimpin
--- Redaksi Pikiran Rak-
Kliping
'1 CABANG
JAWp,{",\
WORKSHOP NAStO,I'
tA" !OARAiNMA14KMM~)f:
d(Sl AMWlif..
'
YEDI S,/'PR'
ANGGOTA ,Dewan Pers Abdullah Alamudi memaparkan
makalahnya dalam acara lok.akarya nasional "Sosialisasi SEMA
No. 13/2008 ten tang Saksi Ahli Pers dan Hak Jawab di Media
Massa" yang diselenggaraka'n di Grha Kompas-Gramedia Bandung, Senin (30/6). *
yat), menghadirkan pembicara
Hendry Ch. Bangun (Selgen
PWI Pusat) dan Wina Armada
Sukardi (Dewan Pers).
Abdullah Alamudi dalam paparannya menyatakan bahwa
wartawan dalam menjalankan
tugasnya dilindungi undang-undang (UD), seperti halnya polisi
danjaksa. "Jadi, kalaujaksa menuntut di persidangan terbuka
dan tidak terbukti atas tuntutannya itu tidak lantas dituntut pencemaran nama baik karena mereka melaksanakan tugas atas
perintah UU, begitujuga wartawan posisinya sarna dengan jaksa dan polisi. Namun pada kenyataannya masih banyak wartawan yang digugat dan dipidanakan,"""T
katanya.
~
._
Hum,)$
Unpod
-
--
2009
---
Di sisi lain, diajuga mengharapkan media massa mendorong
hakjawab supaya masyarakat bisa ikut mengontrol pers. Hal
yang samajuga dikatakan Wina
yang menyebutkan bahwa hak
jawab sebagai tugas pokok dan'
fungsi (tupoksi) Dewan Pers.
Selain itu, dengan keluarnya
SEMANo. 13Tahun 2008 yang
salah satu poinnya hakinl menganjurkan hakim yang menyidangkan kasus pers untuk meminta keterangan ahli dari Dewan Pers. "Kami telah melakukan dialog dengan MA, bahkan
ada kemajuan, calon hakinl diberikan pendidikan tentang kemerdekaan pers. Dengan cara itu diharapkan tidak ada lagi kriminalisasi pers," katanya. (A-l13)***
31