Mahasiswa Malaysia di Bandung Mulai Khawatir.
~ilnlll Jabal'
o Selasa o Rabu o Kamis
123
17
4
18
~OJan
19
OPeb
5
20
OMa,
6
7
22
--21
OAp,
MEMANASNYA hubungan
bilateral Indonesia dan
Malaysia belakangan ini
membuat cemas sejumlah
mahasiswa negeri jiran
yang sekarang sedang
menempuh pendidikan di
Indonesia, khususnya di
Bandung. Apalagi, dengan
adanya kesepakatan para
rektor perguruan tinggi
negeri (PIN) untuk tidak
menerima mahasiswa baru
asal Malaysia pada Seleksi
Nasional Mahasiswa
Perguruan Tmggi Negeri
(SNMPTN) pada tahun
8
~3
OMei
9
8Ju,1
0
Jumat
10
24
11
25
26
ajaran 2009. Tetapi, untuk
jalur lainnya tetap dibuka.
Kesepakatan itu merupakan
reaksi karena PTN di
Malaysia merendahkan
mahasiswa asal Indonesia.
Namun, kesepakatan
para rektor itu disayangkan
beberapa mahasiswa
Malaysia yang ditemui
Tribun, Sabtu (13/6), di
sebuah PTN di Bandung.
"Ya, seharusnya masalah
pendidikan jangan terkena
dampak ~ari masalah politik
kedua negara," ujar seorang
mahasiswi yang enggan
disebut namanya.
Menurut perempuan
yang mengenakan jilbab ini,
banyak kawan di negaranya
yang ingin belajar ke
Indonesia.
Ia juga mengatakan, sejak
tinggal di Bandung selama
empat tahun, belum pemah
diperlakukan tidak baik
oleh orang Indonesia. Ia
hanya khawatir nantinya
berbagai isu yang muncul
bisa berdampak pada
pelajar ataupun mah.asisw,!-yang berada dl
Indonesia.
"Saya sering bercerita
kepada kawan dan
keluarga yang berada di
Malaysia bahwa orangorang Indonesia tidaklah
seburuk yang dikabarkan
ISTlMEWA
- --
bekerja
-----.-
-..---.----.-
Kliping
Humas
Unpad
13
28
OOkt
~
29
di Malaysia
2009
15
ONov
.
diperlakukan dengan baik.
Hal yang sarna dikatakan seorang mahasiswi
fakultas kedokteran asal
Malaysia. Menurut
perempuan yang mengenakan jilbab putih itu,
pemyataan para rektor di
Indonesia justru makin
memperparah keadaan.
"Saya sangat menyayangkan pemyataan itu
karena membuat kami
yang belajar menjadi
c9ffias," ujamya dengan
16gat Melayu.
Ia berharap, kedua
negara bisa rukun- kembali
c;lanpara pelajar bisa
belajar dengan tenang,
tanpa terpengaruh
masalah politik.
Seorang tokoh ma,hasiswa Malaysia mengatakan, dirinya belum
mengetahui adanya kabar
tersebut karena belum
diberi tahu pihak Kedutaan
Malaysia. "Sayabelum
mendengar adanya
kesepakatan itu, tetapi
yangjclassudahada
beberapa mahasiswa
Malaysia yang akan datang
di seluruh Indonesia pada
September tahun ini,"
ujamya. (..)
- Mahasiswa
---
27
Minggu
media di sana," ujamya.
Bahkan, ia mengaku
sudah ada beberapa
kawannya yang akan
segera ke Indonesia, baik
untuk menempuh
pendidikan maupun
sekadar berwisata.
Mengenai kasus
penyiksaan tenaga kerja
Indonesia (TKI) dan
Manohara yang gencar
dimuat di media, dirinya
mengatakan, kejadian itu
dilakukan oleh orangorang yang memang tidak
bertanggung jawab.
Menurut dia, lebih banyak
orang Indonesia yang
asal ~alaysia saat diterima
pihak Rektorat Unpad beberapa waktu lalu.
DITERIMA
12
o Jill 0 Ags OSep
Oleh:Agung YullantoWibowo
.
o Sabtu
30
16
ODes
31
o Selasa o Rabu o Kamis
123
17
4
18
~OJan
19
OPeb
5
20
OMa,
6
7
22
--21
OAp,
MEMANASNYA hubungan
bilateral Indonesia dan
Malaysia belakangan ini
membuat cemas sejumlah
mahasiswa negeri jiran
yang sekarang sedang
menempuh pendidikan di
Indonesia, khususnya di
Bandung. Apalagi, dengan
adanya kesepakatan para
rektor perguruan tinggi
negeri (PIN) untuk tidak
menerima mahasiswa baru
asal Malaysia pada Seleksi
Nasional Mahasiswa
Perguruan Tmggi Negeri
(SNMPTN) pada tahun
8
~3
OMei
9
8Ju,1
0
Jumat
10
24
11
25
26
ajaran 2009. Tetapi, untuk
jalur lainnya tetap dibuka.
Kesepakatan itu merupakan
reaksi karena PTN di
Malaysia merendahkan
mahasiswa asal Indonesia.
Namun, kesepakatan
para rektor itu disayangkan
beberapa mahasiswa
Malaysia yang ditemui
Tribun, Sabtu (13/6), di
sebuah PTN di Bandung.
"Ya, seharusnya masalah
pendidikan jangan terkena
dampak ~ari masalah politik
kedua negara," ujar seorang
mahasiswi yang enggan
disebut namanya.
Menurut perempuan
yang mengenakan jilbab ini,
banyak kawan di negaranya
yang ingin belajar ke
Indonesia.
Ia juga mengatakan, sejak
tinggal di Bandung selama
empat tahun, belum pemah
diperlakukan tidak baik
oleh orang Indonesia. Ia
hanya khawatir nantinya
berbagai isu yang muncul
bisa berdampak pada
pelajar ataupun mah.asisw,!-yang berada dl
Indonesia.
"Saya sering bercerita
kepada kawan dan
keluarga yang berada di
Malaysia bahwa orangorang Indonesia tidaklah
seburuk yang dikabarkan
ISTlMEWA
- --
bekerja
-----.-
-..---.----.-
Kliping
Humas
Unpad
13
28
OOkt
~
29
di Malaysia
2009
15
ONov
.
diperlakukan dengan baik.
Hal yang sarna dikatakan seorang mahasiswi
fakultas kedokteran asal
Malaysia. Menurut
perempuan yang mengenakan jilbab putih itu,
pemyataan para rektor di
Indonesia justru makin
memperparah keadaan.
"Saya sangat menyayangkan pemyataan itu
karena membuat kami
yang belajar menjadi
c9ffias," ujamya dengan
16gat Melayu.
Ia berharap, kedua
negara bisa rukun- kembali
c;lanpara pelajar bisa
belajar dengan tenang,
tanpa terpengaruh
masalah politik.
Seorang tokoh ma,hasiswa Malaysia mengatakan, dirinya belum
mengetahui adanya kabar
tersebut karena belum
diberi tahu pihak Kedutaan
Malaysia. "Sayabelum
mendengar adanya
kesepakatan itu, tetapi
yangjclassudahada
beberapa mahasiswa
Malaysia yang akan datang
di seluruh Indonesia pada
September tahun ini,"
ujamya. (..)
- Mahasiswa
---
27
Minggu
media di sana," ujamya.
Bahkan, ia mengaku
sudah ada beberapa
kawannya yang akan
segera ke Indonesia, baik
untuk menempuh
pendidikan maupun
sekadar berwisata.
Mengenai kasus
penyiksaan tenaga kerja
Indonesia (TKI) dan
Manohara yang gencar
dimuat di media, dirinya
mengatakan, kejadian itu
dilakukan oleh orangorang yang memang tidak
bertanggung jawab.
Menurut dia, lebih banyak
orang Indonesia yang
asal ~alaysia saat diterima
pihak Rektorat Unpad beberapa waktu lalu.
DITERIMA
12
o Jill 0 Ags OSep
Oleh:Agung YullantoWibowo
.
o Sabtu
30
16
ODes
31