ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI KABUPATEN GRESIK.

ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD)
DI KABUPATEN GRESIK

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Per syaratan
Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
J urusan Ekonomi Pembangunan

Oleh :

RADHITYA DHANISWARA
0911010047/FE/IE

Kepada
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL ”VETERAN”
J AWA TIMUR
2013


Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI

ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI KABUPATEN GRESIK

Yang diajukan

RADHITYA DHANISWARA
0911010047/FE/IE
Disetujui Untuk Ujian Skripsi oleh:

Pembimbing Utama

IR. HAMIDAH HENDRARINI, MSI

Tanggal:……………………………


NIP. 196012271991032001

Mengetahui
A/N Dekan Fakultas Ekonomi
Wakil Dekan I

Dr s. Ec. Rachman Suwaidi, MS
NIP. 196003301986031003

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI
ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI KABUPATEN GRESIK
Disusun Oleh :
RADHITYA DHANISWARA
0911010047 / FE / IE
Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh
Tim Penguji Skripsi J urusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi

Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur
pada tanggal 27 September 2013
Pembimbing Utama

Tim Penguji
Ketua

Ir.Hamidah Hendrarini, MSI

Dr s. Ec. M. Taufiq, MM
Sekertaris

Ir. Hamidah Hendrarini, MSI
Anggota

Drs. Ec. Suwarno, ME

Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”

Jawa Timur

DR. Dhani Ichsanuddin Nur, MM
NIP. 19630924 198903 1001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR
Damai Sejahtera,
Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang dengan penuh kasih telah
membinmbing penulis dalam melaksanakan dan menyelesaikan skripsi ini dengan
mengambil judul :
“ANALISIS

BEBERAPA

FAKTOR

YANG


MEMPENGARUHI

PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KABUPATEN GRESIK’’.
Penyusunan skripsi ini dilakukan dengan maksud untuk melengkapi
persyaratan program studi yang harus dipenuhi untuk mendapatkan gelar sarjana
ekonomi pada jurusan Ekonomi Pembangunan Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur.
Terwujudnya skripsi ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan serta
pengarahan dari pihak, terutama kepada ibu Ir. Hamidah Hendrarini, MSI selaku
dosen pembimbing. Maka kesempatan ini penulis dengan kerendahan hati yang
tulus ikhlas mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada yang terhormat:
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP selaku Rektor Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, yang telah memberikan
banyak bantuan berupa sarana fasilitas dan perizinan guna pelaksanaan
skripsi ini.
2. Bapak Dr. Dhani Ichsanuddin Nur, SE, MM, selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
i


Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3. Ibu Dra. Ec. Niniek Imaningsih, MP, selaku Ketua Program Studi
Ekonomi Pembangunan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Jawa Timur.
4. Ibu Ir. Hamidah Hendrarini, Msi selaku dosen pembimbing yang mana
telah memberikan ilmu yang bermanfaat bagi penulis dan memberikan
waktu pemikiran selama berlangsungnya masa bimbingan tugas akhir ini.
5. Bapak-bapak dan ibu-ibu dosen serta staf karyawan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur yang telah
dengan ikhlas memberikan banyak ilmu pengetahuannya selama masa
perkuliahan dan pelayanan akademik bagi peneliti.
6. Terucap khusus hormatku kepada kedua orangtuaku dan keluargaku yang
senantiasa memberikan do’a restu dan dorongan baik moril dan materil
yang tak terhingga.
7. Terima kasih untuk Kitty Echa & Amanda dwi R, yang telah menemani
dan mendukung dalam mengerjakan skripsi sampai akhir hingga meraih
gelar SE.
8. Terima kasih kepada para teman-teman saya angkatan 09 khususnya

Bagus Mulya P, Reza Nurcahya S, Randy Setya N yang telah memberikan
suport dan dukungan kepada saya yang telah mengajari dan mengerjakan
skripsi ini hingga selesai.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, namun
demikian skripsi ini diusahakan sesuai dengan kemampuan penulis. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca dan semoga skripsi ini
ii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

memberikan manfaat bagi yang membutuhkan serta bagi pembaca untuk
penelitian selanjutnya.

Surabaya, September 2013

Penulis

iii


Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..........................................................................................

i

DAFTAR ISI ........................................................................................................

iv

DAFTAR TABEL ................................................................................................

viii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................

ix


DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................

xi

ABTRAKSI ..........................................................................................................

xii

BAB I. PENDAHULUAN ....................................................................................

1

1.1. Latar Belakang .....................................................................................

1

1.2. Perumusan Masalah .............................................................................

4


1.3. Tujuan Penelitian .................................................................................

5

1.4. Manfaat Penelitian................................................................................

5

BAB II TINJ AUAN PUSTAKA..........................................................................

6

2.1. Penelitian Terdahulu ............................................................................

6

2.2. Landasan Teori ....................................................................................

8


2.2.1. Pengertian Pendapat Asli Daerah (PAD) ........................................

8

2.2.2. Sumber – Sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) ..........................

11

2.2.3. Pengertian Pendapatan Nasional.....................................................

17

2.2.3.1. Keuangan Pemerintah Daerah ............................................

22

2.2.4. Neraca Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah ..........................

24

2.2.5. Pendeketan Perhitungan Produk Domestik Regional Bruto.............

24

2.3. Pengertian Inflasi ........................................................................................

27

2.3.1. Jenis-Jenis Inflasi ...........................................................................

27

iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.3.2. Dampak Inflasi................................................................................

31

2.3.3. Cara-Cara Mengatasi Inflasi .............................................................

32

2.4. Pengertian Penduduk ...................................................................................

33

2.5. Pengertian Tenaga Kerja ..............................................................................

34

2.5.1. Pengertian Angkatan Kerja ...............................................................

35

2.5.2. Pengertian Bukan Angkatan Kerja ....................................................

37

2.6. Kerangka Pikir .............................................................................................

38

2.7. Hipotesis ......................................................................................................

40

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...........................................................

41

3.1. Definisi Operasional Dan Pengukuran Variabel ...................................

41

3.2. Tehnik Penentuan Sampel ....................................................................

42

3.3. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................

42

3.3.1. Jenis Data................................................................................

42

3.3.2. Sumber Data ...........................................................................

43

3.3.3. Pengumpulan Data ..................................................................

43

3.4. Teknik Analisis Dan Uji Hipotesis .......................................................

44

3.4.1. Teknik Analisis ........................................................................

44

3.4.2. Uji Hipotesis ............................................................................

46

3.4.3. Asumsi Klasik ..........................................................................

48

3.4.4. Pendeteksian BLUE (Best Linier Inbiased Estimator) ...............

52

v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ..............................................................
4.1.

4.2.

54

Deskripsi Obyek Penelitian ..................................................................

54

4.1.2. Kependudukan ......................................................................

55

Deskripsi Hasil Penelitian ...................................................................

56

4.2.1. Perkembangan Pendapatan Asli Daerah .................................

56

4.2.2. Perkembangan Jumlah Penduduk...........................................

57

4.2.3. Perkembangan Inflasi ............................................................

58

4.2.4. Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja .....................................

58

4.2.5. Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto ..................

59

4.3. Hasil Analisis Asumsi Regresi Klasik (BLUE/Best Linier Unbiased
Estimator) .........................................................................................

60

4.3.1. Analisis Dan Pengujian Hipotesis ..........................................

65

4.3.2. Uji Hipotesis Secara Simultan ...............................................

66

4.3.3. Uji Hipotesis Secara Parsial ..................................................

69

4.3.4. Pembahasan..........................................................................

75

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................

76

5.1. Kesimpulan............................................................................................

76

5.2. Saran ....................................................................................................

78

Daftar Pustaka
Lampiran

vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

" ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGRUHI
PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KABUPATEN GRESIK"

Abstraksi

Oleh :
Radhitya DhanisWara

Penyelenggaraan otonomi Daerah di perlukan kewenangan yang luas, nyata, dan
bertanggung jawab di Daerah secara profesional yang di wujudkan dengan pengaturan,
pembagian, dan pemanfaatan sumber daya nasional yang berkeadilan, serta penimbangan
keuangan pemerintah pusat dan Daerah. Sumber Pendapatan Asli Daerah merupakan sumber
keuangan daerah yang di gali dari dalam wilayah daerah yang bersangkutan yang terdiri dari
hasil pajak daerah. Hasil retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang di
pisahkan. Dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui pengaruh Jumlah Penduduk, Inflasi, Jumlah Tenaga Kerja,Produk
Domestik Regional Bruto terhadap Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Gresik dan untuk
mengetahui faktor yang paling dominan pengaruhnya terhadap Pendapatan Asli Daerah di
Kabupaten Gresik. Penelitian ini menggunakan data sekunder dengan kurung waktu sepuluh
tahun (2002-2011). Dimana data tersebut di peroleh dari Badan Pusat Statistik Jawa Timur
dan Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Gresik. Model analisis ini Menggunakan regresi
linier berganda. Berdasarkan hasil penelitian secara simultan diperoleh Fhitung lebih besar dari
Ftabel. Dengan demikian retribusi daerah, pendapatan per kapita dan pengeluaran pemerintah
berpengaruh secara nyata terhadap Pendapatan Asli Daerah. Sedangkan uji pengaruh masingmasing variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat di gunakan Uji t, yaitu variabel
Jumlah Penduduk(X1) tidak berpengaruh secara nyata terhadap Pendapatan Asli Daerah (Y).
Variabel Laju Inflasi (X2) tidak berpengaruh secara nyata terhadap Pendapatan Asli Daerah
(Y). Variabel Jumlah Tenaga Kerja (X3) tidak berpengaruh secara nyata terhadap Pendapatan
Asli Daerah (Y). Variabel Produk Domestik Regional Bruto (X4) tidak berpengaruh secara
nyata terhadap Pendapatan Asli Daerah (Y).

Kata Kunci : Jumlah Penduduk, Laju Inflasi, Jumlah Tenaga Kerja, PDRB, dan Pendapatan
Asli Daerah

xii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang
Dalam menunjang pelaksanaan program pembangunan nasional sebagai
salah satu usaha untuk mencapai kemajuan di bidang ekonomi dan
mensejahterakan kehidupan rakyat diperlukan sumber - sumber dana yang sangat
tinggi untuk membiayai kegiatan pembangunan, sarana dan prasana menunjang di
berbagai kegiatan dan pekerjaan di segala bidang kehidupan.
Pembangunan nasional adalah kegiatan yang berlangsung terus menerus
dan berkesinambungan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat
baik materiil maupun spiritual. Untuk menjalankan tugas mewujudkan tugas
nasional yang tercantum di pembukaan UUD 1945, yaitu melindungi bangsa,
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut
melaksanakan ketertiban dunia. Pembangunan nasional dilaksanankan secara
berencana, menyeluruh, terpadu, terarah, dan mendunia. Hal tersebut ditunjukan
untuk memacu peningkatan kemampuan nasional dalam rangka mewujudkan
kehidupan yang sejajar dan sederajat dengan bangsa lain yang lebih maju. Untuk
mewujudkan tujuan dari pembangunan daerah yang merupakan bagian yang
sangat penting dari Pembangunan Nasional yang adil dan merata di seluruh tanah
air. Untuk mempercepat pembangunan didaerah, maka pemerintah pusat

1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

memberikan hak otonomi pada pemerintah daerah, yaitu untuk menggali dan
mengelola dana tersebut untuk membiayai pembangunan di daerahnya masing –
masing (Anonim,2006:3)
Kabupaten Gresik yang juga merupakan salah satu daerah yang diberi hak
otonomi, yaitu mengatur dan mengurus rumah tangga intern sebuah daerah yang
bersangkutan. Dengan begitu, Kabupaten Gresik merupakan daerah otonomi yaitu
kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas wilayah tertentu yang berhak,
berwenang, dan berkewajiban mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri
dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sesuai dengan perundang undangan yang berlaku (Syamsi,2000:5).
Pemberian hak otonomi ini juga berkaitan hak untuk menggali dan
mengelola dana yang berasal dari Pendapatan Asli Daerah (PAD). Masalah masalah keuangan yang dihadapi oleh daerah berkisar pada usaha peningkatan
pendapatan dan juga berkenaan dengan pengeluaran dana untuk memenuhi
tuntutan kebutuhan masyarakat didaerah (Syamsi,1998:86).
Agar dapat melaksanakan pembangunan di kabupaten Gresik, dalam
rangka meningkatan kesejahteraan rakyat, maka diperlukan adanya sumber sumber dana dari kabupaten Gresik yang digunakan untuk membiayai
pembangunan tersebut. Besarnya kebutuhan dana dan sumber - sumber dana yang
ada di kabupaten Gresik dituangkan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah
(APBD).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

Faktor - faktor yang perlu dipertimbangkan dalam perhitungan Pendapatan
Asli Daerah (PAD) yang dihadapi oleh kabupaten Gresik adalah jumlah penduduk
yang semakin meningkat tanpa diikuti dengan penambahan Pendapatan Asli
Daerah yang meningkat pula akan mengakibatkan pertumbuhan ekonomi daerah
menjadi turun. Oleh karena itu, Pendapatan Asli Daerah (PAD) kabupaten Gresik
perlu ditingkatkan agar pertumbuhan ekonomi daerah juga mengalami
peningkatan (Anonim, 2008:2).
Laju inflasi daerah dapat dikatakan bahwa secara logika apabila inflasi
meningkat, maka Pendapatan Asli Daerah (PAD) akan mengalami penurunan,
sebab tingkat konsumsi masyarakat cenderung mengalami penurunan. Dan hal ini
akan berpengaruh terhadap pengurangan pada sumber - sumber penghasilan
pendapatan asli daerah. Namun pada kenyataannya tingkat inflasi selalu
mengalami fluktuasi darri tahun ke tahun. Akan tetapi Pendapatan Asli Daerah
(PAD) tetap mengalami peningkatan yang cukup stabil.
Masalah pengangguran merupakan salah faktor juga yang perlu
dipertimbangkan dan dipecahkan. Hal itu mengingat kesempatan kerja sendiri
semakin sempit, terdapat kesenjangan antara pencari kerja dengan pemintaan
lowongan kerja dimana jumlah pencari kerja dari tahun ke tahun lebih besar dari
pada kesempatan kerja yang ada sehingga dikhawatirkan akan terjadi jumlah
pengangguran tinggi.
PDRB atau Pendapatan Domestik Regional Bruto merupakan total nilai
produksi barang dan jasa yang diproduksi di suatu wilayah (regional) tertentu

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

dalam waktu tertentu pula, satu tahun (anomim,2002:2). Dimana secara agregatif
Produk Regional Domestik Bruto (PDRB) menunjukan kemampuan suatu daerah
tertentu didalam menghasilkan pendapatan/jasa kepada faktor - faktor yang ikut
berperan serta didalam proses produksi di daerah setempat. Dengan demikian
tepat diartikan bahwa Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) mencerminkan
gambaran production orginated dari suatu daerah.
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian yang membuktikan bahwa faktor - faktor yang terdiri dari
jumlah penduduk, laju inflasi, jumlah tenaga kerja, dan Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB), berpengaruh atau tidak terhadap Pendapatan Asli Daerah
(PAD) dan seberapa besar pengaruh yang diberikan dari masing - masing faktor.
Data 5 Tahun Terakhir di Kabupaten Gresik
Tahun
2007

Jumlah penduduk

Inflasi

1142817
8.66
2008
1194821
11.06
2009
1215603
3.39
2010
1180299
7.33
2011
1183665
3.79
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2011.

Jumlah Tenaga Kerja

PDRB

580863
592346
593150
586919
612073

1349497367
1486661527
1597784666
1707461685
1807666384

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka
peneliti mengambil perumusan masalah sebagi berikut:
a. Apakah jumlah penduduk, laju inflasi, jumlah tenaga kerja dan Produk
Domestik Regional Domestik Bruto (PDRB) berpengaruh terhadap
Pendapatan Asli Daerah (PAD) di kabupaten Gresik.
b. Manakah diantara keempat variabel diatas yang berpengaruh secara nyata
terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) di kabupaten Gresik.

1.3 Tujuan Penelitian
1. Sesuai dengan perumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui pengaruh variabel jumlah penduduk, laju inflasi,
jumlah tenaga kerja dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) secara simultan dan parsial di
kabupaten Gresik.
2. Untuk mengetahui, manakah faktor yang paling dominan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah :
a. Untuk menambah literatur perpustakaan yang ada dengan harapan dapat
memperkaya ilmu pengetahuan khususnya sebagai bahan perbandingan
bagi penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan penelitian ini.
b.

Dapat digunakan sebagi bahan untuk membuat kebijakan lebih lanjut,
sehingga dapat bermanfaat bagi usaha peningkatan Pendapatan Asli
Daerah (PAD) di kabupaten Gresik.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
Tinjauan Pustaka

2.1 Penelitian Terdahulu
Hasil penelitian terdahulu yang berhubungan dengan masalah faktor faktor yang mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah pernah disampaikan beberapa
orang peneliti antara lain adalah:
a. Irawan (1999:xx) dengan judul "Analisis Beberpa Faktor yang
Mempengaruhi

pendapatan Asli Daerah (PAD) di Daerah Tingkat II

Surabaya". Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa:
Berdasarkan ketiga variabel bebas yaitu pendapatan asli perkapita,
jumlah penduduk, inflasi apabila dianalisis secara simultan hasilnya akan
berpengaruh secara nyata terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD), namun
apabila dianalisis secara parsial maka variabel pendapatan asli perkapita
dan inflasi berpengaruh terhadap PAD di Daerah Tingkat II Surabaya.
Sedangkan variabel jumlah penduduk tidak berpengaruh terhadap
Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Daearah Tingkat II Surabaya, sebab
tidak semua penduduk mempenyuai penghasilan dan memberikan retribusi
terhadap Pendapat Asli Daerah Tingkat II Surabaya.

7
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

b. Solichin (2002:xx) dengan judul "Beberapa Faktor yang Mempengaruhi
Pendapatan Asli Daerah (PAD) di kotamadya Kediri". dapat disumpalakan
bahwa:
Diantara ketiga variabel yaitu jumlah penduduk, inflasi apabila
dianalisis secara simultan akan diperoleh hasil bahwa terdapat signifikasi
antara variabel bebas dan variabel terikat. Namun apabila dianalisis secara
parsial maka variabel-variabel jumlah industri dan laju inflasi tidak dapat
pengaruh yangh signifikan teehadap variabel terikat, sedangkan variabel
bebas yang lain berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daearah (PAD).
c. Qoryatin (2002:xx) dengan judul "Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Pendapatan Asli Daerah (PAD) di kabupataen Probolinggo", dapat
disumpulkan bahwa:
Diantara ketiga Variabel yaitu jumlah penduduk, inflasi dan
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) apabila dianalisis secara
simultan akan diperoleh hasil bahwa terdapat signifikasi antara variabel
bebas dan variabel terikat. Namun apabila dianalisis secara parsial maka
dikatakan variabel-variabel Poduk Domestik Bruto (PDRB) secara
individu tidak pengaruh secara nyata terhadap Pendapatan Asli Daerah
(PAD), sedangkan variabel jumlah penduduk dan variabel inflasi
berpengaruh secara nyata terhadap Pendapatan Asli Daerah.
d. Risdianto (2005:xx), dengan judul " Faktor- faktor yang Mempengaruhi
Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kota Surabaya". Dari hasil penelitian
disimpulkan bahwa:

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

Berdasarkan ketiga variabel bebas yaitu Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB), inflasi dan jumlah tenaga kerja berpengaruh
secara nyata terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Surabaya.
Variabel bebas yang paling dominan terhadap Pendapatan Asli Daearah
(PAD) Surabaya adalah variabel bebas Produk Domestik Regional Bruto
(PDRB) sebesar 91,20%.
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu diatas merupakan dasar atau
acuan untuk penelitian ini, maka didalam penelitian ini berbeda dengan
penelitian yang telah dilakukan. Dimana penelitian ini dilakukan di daerah
Gresik dengan menggunakan variabel terikat yaitu pendapatan asli daerah
(PAD), sedangkan variabel bebas yaitu jumlah penduduk (x1), laju inflasi
(x2), jumlah tenaga kerja (x3), produk domestik regional bruto (x4).

2.2

Landasan Teori

2.2.1 Pengertian Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Pendapatan adlah merupakan jumlah seluruh uang yang diterima oleh
seorang atau rumah tangga selama jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun).
Pendapatan terdiri dari upah atau penerimaaan kerja, pendapatan dari kekayaan
seperti sewa bunga dan deviden serta pembayaran atau penerimaan dari
pemerintah

seperti

tunjangan

sosial

atau

asumsi

pengangguran

(Nordhaus,1993:58).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

Pendapatan Asli Daerah adalah pendapatan yang bersumber dari potensi
daerah itu sendiri dan dipergunakan untuk membiayai kebutuhan rumah
tangganya sendiri (Anonim,1993:1).
Pendapatan Asli Daerah adalah pendapatan yang menunjukan kemampuan
suatau daerah dalam menghimpun sumber-sumber dana untuk membiayai
kegiatan baik rutin maupun pembangunan. Jadi pengertian dari usaha-usaha
pemerintah daerah dalam memanfaatkan potensi-potensi keuangan daerahnya
untuk membiayai tugas dan tanggung jawabnya (Anonim:1999:20).
Pendapatan Asli Daerahadalah penerimaan berasal dari sumber-sumber
pendapatan daerah pengelolaan kekayaan daerah lainnya yang dipisahkan, dan
lain-lain Pendapat Asli Daerah yang sah (Anonim:1999,79).
Dari keempat pengertian diatas dapat disimpulkan Pendapataan Asli
Daerah adalah penerimaan yang diperoleh dari sumber-sumber pendapatan daerah
yang digali dan dikelola sendiri oleh pemerintah daerah dengan pola
menggunakan pungutan-pungutan yang berdasarkan peraturan-peraturan yang
telah ditetapkan.
Jadi dapat disimpulkan Pendapatan Asli Derah adalah pendapatan yang
berasal dari dalam daerah yang bersangkutan guna membiayai kegiatan-kegiatan
daerah tersebut, semakin tinggi Pendapatan Asli Daerah maka semakin tinggi
kualitas otonominya.
Ditengah berbagai kendala eksternal yang menghimpit daerah untuk
meningkatkan kemampuannya sendiri dalam menghadapi tuntutan pembangunan
daerah yang semakin tinggi, masih ada celah yang masih dapat dikembamgkan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

untuk meningkatkan sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD). Ditambah dengan
keyakinan bahwa sistem dan mekanisme pemungutan Pendapatan Asli Daerah
(PAD) hingga dewasa ini belum optimal, sehingga dalam sumber Pendapatan Asli
Daerah masih bisa ditingkatkan secara signifikan (Halim,2001:169).
Kendala ini membawa kepada konsekuensi bahwa untuk meningkatkan
Pendapatan Asli Daerah (PAD), pemerintah daerah dituntut untuk melakukan
pembenahan sttuktural. Ke semua itu tetap dalam angka menegakkan prinsipprinsip rasa keadilan, kemampuan membayar dan efisisensi pemungutan.
Pendapatan daerah diatur dalam Undang-Undang No. 22 tahun 1999 pasal
79 sampai dengan pasal 86 dan peraturan pemerintah No. 5 tahun 1975 pasal 12
sampai dengan pasal 20 yang penyusunannya masuk dalam Anggaran Pendapatan
Dan Belanja Daerah (ABPD) yang disesuaiakan dalam Undang- Undang No.22
thun 1999 pemerintah daerah otonomi
pasal 86.
Menurut Basri (1999:112); adaupun langkah-langkah nyata yang harus
ditempuh pemerintah daerah untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah adalah:
1. Mengenali dengan baik potensi daearh sendiri dan menggolongkan
kemampuan untuk menguatkan potensi tersebut.
2. Menitik beratkan kepada penerimaan yang besar saja
3. menetapkan kebijaksanaanharga yang mampu menopang pencapaian
optimalisasi kapasitas produksi
4. memperhitungkan segala sesuatunya dari tinjauan yang lebih makroskopis

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

5. peningkatan kemapuan aparatur Dinas Pendapatan daerah yang disertai
penyempurnaan administrasi dan sistem akuntasi
6. Mengefektifkan pengenaan local user

2.2.2.

Sumber-sumber Pendapatan Asli Daear ah (PAD)
Berbicara mengenai sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) tidak

dapat dipisahkan dari pendapatan daerah secara keseluruhan. Menurut UndangUndang Nomor 33 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah dan Undang-Undang
Nomor 34 tahun 2004 tentang Perimbangan keungan antara Pemerintahan pusat
dan derah, sumber- sumber pendapatan daerah atas :
a. Pendapatan Asli Daerah, yaitu :
1. Hasil Pajak Daerah
Pajak daerah adalah pungutan yang dilakukan oleh pemerintah
daerah berdasarkan peraturan perundang-undangan pungutan ini
dikenakan kepada obyek pajak seperti orang atau badan dan benda
bergerak atau tidak bergerak. Hasil pajak daerah ditetapkan
berdasarka Undang-Undang Nomor 18 tahun 1997.
2. Hasil Retribusi Daerah
Retribusi Daerah adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atau
pemakaian karena memperoleh jasa yang diberikan oleh daerah
atau dengan kata lain retribusi adalah pungutan yang dilakukan
sehubungan dengan suatu jasa atau fasilitas yang diberikan secara
langsung dan nyata. Hasil retribusi daerah ditetapkan berdasarkan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997. Retribusi daerah dibagi
atas tiga golongan, yaitu


Retribusi Jasa Umum



Retribusi Jasa Usaha



Retribusi perizinan tertentu

3. Hasil Peusahaan Milik Daerah dan hasil pengelolaan kekayaan
daerah lainnya yang dipisahkan
Hasil perusahaan milik daerah lainnya yang dipisahkan
adalah penerimaan dari dinas-dinas yang tidak merupakan
penerimaan pajak dan retribusi daerah misalnya:
dinas-dinas pertanian, perternakan, kesehatan, dan lain-lain
4. Lain-lain pendapatan Asli Daerah yang Sah antara lain terdiri dari
hasil penjualan asset tetap daerah dan jasa giro.
b. Dana Perimbangan
Dana Perimbangan ditetapkan pemerintah berdasarkan UndangUndang Nomor 25 tahun 1999. Dana pembangunan yang ditetapkan oleh
pemerintahan pusat kepada pemerintahan daerah adalah:
1. Bagian daerah dari penerimaan Pajak Bumi dan bangunan 10%
untuk pemerintahan pusat dan 90% untuk pemerintahan daerah,
bea perolehan hak atas tanah dan bangunan 20% untuk pemerintah
pusat dan 80% untuk pemerintahan daerah. Bagian penerimaan
dari sumber daya alam sektor kehutanan, pertambangan dan
perikanan 20% untuk pemerintahan pusat 80% untuk pemerintahan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

daerah, pertambangan minyak bumi 85% untuk pemerintah pusat
dan 15% untuk pemerintah derah, pertambangan gas alam 70%
untuk pemerintah pusat dan 30% untuk pemerintah daerah.
2. Dana Alokasi Umum (DAU)
Dana yang berasil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional
(APBN), yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan keuangan
antar daerah untuk membiayai kebutuhan pengeluaran dalam
rangka pelaksanaan desentralisasi. Berdasarkan Undang-Undang
Nomor 25 tahun 1999 pasal 7, bahwea Dana Alokasi Umum
ditetapkan sekurang-kurangnya 25% dari pemerataan Dalam
Negeri yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja
Nasional (APBN). Sedangkan Dana Alokasi Umum (DAU) sendiri
dibagi menjadi 2, yaitu :
• Sesuai dengan Undang - Undang Nomor 34 tahun 2000 tentang
Perubahan Atas Undang - Undang Nomor 18 tahun 1997 tentang
Pajak Daerah dan Restribusi Daerah, Dana Alokasi untuk daerah
Propinsi yang dibagi menjadi 8 jenis pajak, yaitu :
- Pajak Kendaraan Bermotor, prosentase pajak 5%
- Pajak Kendaraan di Atas Air, prosentase pajak 5%
- Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor, prosentase 10%
- Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor, prosentase 10%

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

- Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, prosentase 5%
- Pajak pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah,
prosentase pajak 20%
- Pajak pengambilan dan Pemanfaatan Air Permukaan,
prosentase pajak 20%
• Dana Alokasi untuk daerah Kabupaten/Kota di bagi atas 6 jenis pajak,
yaitu :
- Pajak Hotel Adalah Pajak atas pelayanan hotel yang dipungut pajak
sebesar 10%
- Pajak Restoran Adalah Pajak atas pelayanan restoran yang dipungut pajak
sebesar 10%
- Pajak Hiburan Adalah Pajak atas penyelenggaraan hiburan yang
dipungut pajak sebesar 35%
- Pajak Reklame Adalah Pajak atas penyelenggaraan reklame yang
dipungut pajak sebesar 20%
- Pajak Penerangan Jalan Adalah Pajak atas penggunaan tenaga listrik,
dengan ketentuan bahwa di wilayah daerah tersebut tersedia penerangan
jalan, yang rekeningnya di bayar pemerintah, yang dipungut pajak
sebesar 10%.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

- Pajak pengambilan Bahan Galian Golongan C Adalah pajak atas kegiatan
pengambilan bahan galian golongan C sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku, dipungut pajak sebesar 20%.
3. Dana Alokasi Khusus (DAK)
Dana yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional
(APBN), yang dialokasikan kepada daerah untuk membantu membiayai
kebutuhan khusus, dengan memperhatikan tersedianya dana dalam
Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional (APBN). Kebutuhan khusus
yang dimaksud adalah :
- Kebutuhan yang tidak dapat diperkirakan dengan menggunakan rumus
alokasi umum.
- Kebutuhan yang merupakan komitmen atau prioritas nasional.
- Dana Alokasi Khusus termasuk berasal dari dana reboisasi yang dibagi
imbangan, 40% dibagikan kepada Daerah penghasil sebagai Dana Alokasi
Khusus dan 60% untuk Pemerintah Pusat.
4. Dana Darurat
Untuk keperluan mendesak kepada Daerah tertentu diberikan Dana
Darurat yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional
(APBN). Prosedur dan tata cara penyaluran Dana Darurat sesuai dengan
ketentuan yang berlaku bagi Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional
(APBN).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

c. Pinjaman Daerah
Pinjaman daerah bersumber dari dalam dan dari luar negeri. Pinjaman
daerah dari dalam negeri bersumber dari Pemerintah Pusat, Lembaga
Keuangan Bank, Lembaga Keuangan Bukan Bank, masyarakat dan
sumber lainnya. Sedangkan pinjaman dari luar negeri dapat berupa
pinjaman bilateral atau pinjaman multitateral. Lain - lain pendapatan
daerah yang sah bersumber dari hibah atau penerimaan dari daerah
propinsi atau daerah kabupaten/kota lainnya.

d. Lain - lain penerimaan yang sah
Dana perimbangan ditetapkan pemerintah berdasarkan Undang - Undang
Nomor 25 tahun 1999. Dana perimbangan yang ditetapkan oleh
pemerintah pusat kepada pemerintah daerah adalah :
1. Pajak Bumi dan Bangunan, 10% untuk Pemerintah Pusat dan 90%
untuk Pemerintah Daerah
2. Bea perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan, 20% untuk
Pemerintah Pusat dan 80% untuk Pemerintah Daerah
3. Sumber daya alam sektor kehutanan, pertambangan umum dan
perikanan, 20% untuk Pemerintah Pusat dan 80% untuk
Pemerintah Daerah
4. Pertambangan minyak bumi, 85% untuk Pemerintah Pusat dan
15% untuk Pemerintah Daerah

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

5. Pertambangan gas alam, 70% untuk Pemerintah Pusat dan 30%
untuk Pemerintah Daerah.
2.2.3.

Pengertian Pendapatan Nasional
Pembangunan ekonomi merupakan proses dimana saling keterkaitan dan

saling mempengaruhi antara faktor - faktor yang menyebabkan terjadinya
pembangunan ekonomi tersebut dapat didentifikasikan dan dianalisis dengan
seksama perlu dipandang sebagai kenaikan dalam pendaptan perkapita, karena
kenaikan tersebut merupakan penerimaan dan timbulnya perbaikan dalam
kesejahteraan ekonomi masyarakat. Sehingga pendapatan nasional dapat diartikan
sebagai istilah yang menerangkan tentang barang dan jasa yang diproduksikan
dalam suatu negara dalam satu tahun (Sukirno, 1997 : 18).
Pendapatan menggambarkan tingkat produksi negara yang dicapai dalam
satu tahun tertentu atau perubahannya dari tahun ke tahun. Dimana mempunyai
peranan penting dalam mengubah tingkat kegiatan ekonomi dan kesepakatan
pertumbuhannya (Sukirno,1997 :18).
Prestasi kegiatan ekonomi pendapatan nasional adalah istilah yang
menerangkan tentang nilai barang - barang dan jasa - jasa yang diproduksikan
suatu negara dalam suatu tahun tertentu. Dalam konsep yang lebih spesifik
pengertian produk nasional atau pendapatan nasional diatas dibedakan dalam 2
pengertian :
1.

Produk Nasional Bruto (PNB) yang diwujudkan oleh warga negara suatu
negara

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

2. Produk Domestik Bruto (PDB) adalah produk nasional yang diwujudkan
oleh penduduk dalam suatu negara.
Dari arti pengertian PNB dan PDB dapat disimpulkan bahwa kedua
- duanya konsep tersebut pada hakekatnya merupakan ukuran mngenai
besarnya kemampuan suatu negara dalam menghasilkan baramg - barang
dan jasa - jasa dalam suatu tahun tertentu (Sukirno,1997:19).
Salah satu informasi penting yang akan dikumpulkan adalah data
menegenai pendapatan nasional yang dinamakan "National Income
Accounting System", atau sistem perhitungan pendapatan nasional. Pada
hakekatnya sistem tersebut adalah suatu cara pengumpulan informasi
mengenai perhitungan :
1. Nilai barang-barang dan jasa-jasa yang diproduksikan dalam suatu
negara
2. Nilai berbagai jenis pengeluaran ke atas produk nasional yang
diciptakan dan
3. Jumlah pendapatan yang diterima oleh berbagai faktor produksi
yang digunakan untuk menciptakan produksi nasional tersebut.
Untuk menghitung nilai barang-barang dan jasa-jasa yang
diciptakan oleh sesuatu perekonomian (Sukirno,1997:32), tiga
cara perhitungan dapat digunakan yaitu:
1. Cara Pengeluaran
Cara pengeluaran adalah cara yang paling penting, hal ini
disebabkan karena cara tersebut dapat memberikan keterangan-keterangan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

yang sangat berguna mengenai tingkat kegiatan ekonomi yang dicapai.
Data pendapatan nasional yang dihitung dengan cara pengeluaran,akan
dapat memberi gambaran tentang sampai dimana buruknya masalah
ekonomi yang dihadapi atau sampai dimana baiknya tingkat pertumbuhan
yang dicapai dan gtingkat kemakmuran yang sedang dinikmati. Data
pendapatan nasional dan komponen-komponen data yang dihitung dengan
cara pengeluaran dapat digunakan sebagai landasan untuk mengambil
langkah-langkah dalam mengatasi masalah-masalah ekonomi yang
dihadapi atau untuk mempertahankan tingkat pertumbuhan yang
tinggi,yang sedang dinikmati. Dengan cara pengeluaran, pendapatan
nasional dihitung dengan menjumlahkan nilai pengeluaran dari berbagai
golongan masyarakat ke atas barang-barang jadi dan jasa-jasa yang
diproduksikan dalam perekonomian tersebut.
2. Cara Produksi
Dengan cara ini pendapatan nasional dihitung dengan cara
menjumlahkan nilai sektor (lapangan usaha) dalam perekonomian.
Penggunaan ini dalam menghitung pendapatan nasional mempunyai 2
tujuan penting :
1. Untuk mengetahui besarnya sumbangan berbagai faktor ekonomi didalam
mewujudkan pendapatan nasional
2. Sebagai salah satu cara untuk menghindari perhitungan dua kali yaitu
dengan hanya menghitung nilai produk netto yang diwujudkan pada
berbagai tahap proses produksi.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

Dalam penggolongan yang sangat sedrhana, cara produksi terbagi
dalam sektor-sektor yang ada dalam perekonomian (Sukirno,1997:43)
dibedakan dalam 3 golongan, yaitu :
1. Sektor Primer biasanya dibedakan kepada sektor :
• Sektor Pertanian
• Sektor Perikanan
• Sektor Kehutanan
2. Sektor Sekunder meliputi :
Kegiatan yang

menghasilkan air

minum,elektris dan gas,

perusahaan manufaktur dan kegiatan produksi.
3. Sektor Jasa-Jasa adalah Kegiatan-Kegiatan dibidang pengangkutan,
perdagangan, perbankan, pemerintah dan berbagai kegiatan jasa
lainnya.
Maka untuk menghitung pendapatan nasional dengan cara produksi
yang pertama-tama ialah menentukan nilai produksi yang
diciptakan dalam tiap-tiap sektor diatas pendapatan nasional
diperoleh dengan menjumlahkan nilai produksi yang tercipta dalam
sektor-sektor tersebut. Nilai yang diperoleh dinamakan Produk
Domestik Bruto (PDB) dan Gross Domestic Product (GDP).
Dalam menghitung pendapatan nasional dengan cara produksi :
yang dijumlahkan hanyalah nilai produksi tambahan atau value
added yang diciptakan dengan cara ini dapat dihindarkan
berlakunya perhitungan dua kali.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

4. Cara Perhitungan Pendapatan
Faktor-faktor produksi yang mempengaruhi perhitungan
pendapatan nasional dapat dibedakan menjadi 5 golongan, yaitu:
a. Tanah
b. Tenaga Kerja
c. Modal
d. Keahlian Keusahawan
e. Sumber Daya Alam
Apabila faktor-faktor produksi itu digunakan dalam proses
produksi mereka akan memproleh pendapatn, yaitu tanah dan harta
tetapi lainya memperoleh sewa, tenaga kerja memperoleh gaji dan
upah,modal memperoleh bunga dan keuntungan. Dengan kata lain
pendapatan nasional tidak ditentukan dengan menghitung dan
menjumlahkanseluruh gaji dan upah,sewa,bunga dan keuntungan yang
diterima oleh seluruh faktor-faktor produksi dalam suatu tahun
tertentu. Sebabnya adalah karena dalam perekonomian terdapat
banyak kegiatan dimana pendapatanya merupakan gabungan dari gaji
atau

upah,

sewa,

bunga

dan

keuntungan.

Oleh

karenanya,

(soemitro,1997:82). Perhitungan pendapatan nasional dengan cara
pendapatan pada umumnya menggolongkan pendapatan yang diterima
faktor - faktor produksi sebagai berikut :
a. Pendapatan para pekerja, yaitu gaji dan upah
b. Pendapatan dari usaha perseorangan (perusahaan perseorangan)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

c. Pendapatan dari sewa
d. Bunga netto yaitu seluruh nilai pembayaran bunga yang dilakukan
dikurangi bunga ke atas pinjaman konsumsi dan bunga ke atas pinjaman
pemerintah
e. Keuntungan perusahaan
Yang dinyatakan dalam (b) mencerminkan jumlah gaji dan upah,
bunga sewa dan keuntungan yang diperoleh perusahaan. Perusahaan yang
dijalankan oleh pemiliknya sendiri dan keluarganya.
Berkaitan dengan penghitungan nasional, satu istilah yang perlu
diterangkan secara lebih mendalam adalah bunga netto. Bunga netto
adalah jumlah bunga yang harus di bayar (perekonomian) dalam suatu
tahun tertentu dikurangi dengan (i) bunga ke atas pinjaman pemerintah dan
(ii) bunga keatas pinjaman konsumen. Kedua jenis bunga tersebut adalah
bunga keatas pinjaman yang digunakan bukan untuk membiayai kegiatan
yang produktif, dan oleh sebab itu tidak termasuk dalam pendapatan
nasional (yang meliputi pendapatan faktor - faktor produksi yang
digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa perekonomian).
2.2.3.1 Keuangan Pemerintah Daerah
Definisi keuangan daerah itu sendiri adalah kemampuan pemerintah
daerah untuk mengelola dan mengevaluasi berbagai sumber keuangan sesuai
dengan kewenangan dalam rangka pelaksanaan atas desentralisasi dan tugas
pemantuan daerah diwujudkan dalam bentuk Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD). Sumber keuangan daerah dibagi atas dua kelompok, yaitu

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24

Pendapatan yang berasal dari Pemerintah Pusat dan Pendapatan yang berasal dari
Pendapatan Asli Daerah (PAD). Sedangkan perincian menurut jenis pengeluaran,
terbagi atas belanja rutin dan belanja pembangunan (Kamalludin, 2000 :170).
Tetapi mengingat tidak seluruh sumber - sumber pembiayaan dapat
diberikan daerah, maka daerah diwajibkan menggali segala sumber keuangannya
sendiri berdasarkan peraturan perundang - undangan yang berlaku, kebijakan
keuangan itu sendiri mencakup berbagai aspek (Supriatna, 2002 : 173), yaitu :
1.

Pembiayaan dalam rangka atas desentralisasi, dekonsentralisasi, dan
tugas pembantuan.

2.

Sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD).

3.

Pengelolaan keuangan daerah dan peningkatan kemampuan aparatur
di daerah dalam mengelola keuangan dan pendapatan daerah.

Untuk mengetahui apakah suatu daerah otonomi itu mampu mengatur dan
mengurus rumah tangganya sendiri, ada beberapa ukuran. antara lain :
1. Kemampuan Stuktural Organisasinya
Yang dimaksud dalam pengertian ini adalah stuktur organisasi pemerintah
daerah mampu menampung segala aktivitas dan tugas - tugas yang menjadi beban
dan tanggung jawabnya cukup jelas.
2. Kemampuan aparatur pemerintah daerah
Aparatur pemerintah daerah mampu menjalankan tugasnya dalam
mengatur dan megurus rumah tangga daerah, keahlian moral, disiplin, dan
kejujuran saling menunjang tercapainya tujuan pemerintah daerah.
3. Kemampuan mendorong partisipasi masyarakat

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

25

Dengan struktur organisasi dan kelincahan aparatnya, pemerintah daerah
masih dituntut agar rakyat mau berperan serta dalam kegiatan mencapai tujuan,
terutama kegiatan pembangunan.
4. Kemampuan Keuangan Daerah
Semua kegiatan untuk mencapai tujuan tersebut memerlukan biaya yang
tidak sedikit, oleh karena itu diperlukan pemerintah daerah agar mampu
membiayai semua kegiatan sebagai pelaksanaan, pengaturan, dan pengurusan
rumah tangganya sendiri. Sumber - sumber dananya apa saja, apakah semuanya
merupakan sumber pendapatan asli daerah atau sebagian mendapat subsidi dari
pemerintah atasannya (Syamsi, 1998 : 199).
2.2.4. Neraca Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Anggaran (budget) adalah suatu daftar atau pernyataan terperinci tentang
penerimaan dan pengeluaran daerah yang diharapakan dalam jangka waktu
tertentu, yang biasanya adalah satu tahun.
2.2.5 Pendekatan Perhitungan Produk Domestik Regional Bruto
Definisi Produk Domestik Bruto (PDRB) adalah total nilai produksi
barang dan jasa yang diproduksi dari suatu wilayah (regional) tertentu dalam
waktu tertentu, satu tahun (Anonim, 1996 : 2).
Oleh karena itu maka Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) secara
agregatif menunjukan kemampuan suatu daerah tertentu dalam menghasilkan
pendapatan atau jasa kepada faktor-faktor yan ikut berperan serta dalam proses
produksi di daerah setempat. Dengan demikian tepat diartikan bahwa Produk

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

26

Domestik Regional Bruto (PDRB) mencerminkan gambaran production
originated dari suatu daerah.
Pendekatan perhitunga Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dengan
metode pertama yang dikenal dengan sebutan pendekatan produksi, yang kedua
dikenal dengan pendekatan pengeluaran dan yang terakhir dikenal dengan
pendekatan pendapatan (Dumairy, 1996 : 38).
a.

Pendekatan dari segi produksi
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah jumlah nilai barang dan
jasa akhir yang dihasilkan oleh berbagai unit produksi di suatu wilayah dalam
jangka waktu tertentu, satu tahun (Partadireja, 1989 : 45). Unit-unit
produksi tersebut dalam penyajiannya dikelompokkan menjadi 9 hektar /
lapangan usaha, yaitu:
1. Pertanian
2. Pertambangan dan Penggalian
3. Industri Pengolahan
4. Listrik, Gas dan air bersih
5. Konstruksi / bangunan
6. Perdagangan, hotel dan restaurant
7. Pengangkutan dan komunikasi
8. Jasa keuangan, persewaan dan jasa perusahaan
9. Jasa-jasa

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

27

b. Pendekatan dari segi Pengeluaran
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah penjumlahan semua
komponen permintaan akhir, yaitu:
1. Pengeluaran Konsumsi RTumah Tangga dan Lembaga Swasta yang tidak
mencari laba
2. Konsumsi Pemerintahan
3. Pembentukan Modal Tetap dan Domestik Bruto
4. Pertubahan Stok
5. Ekspor Netto, dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun). Ekspor
Netto adalah ekspor dikurangi impor.
Dari tiga pendekatan perhitungan tersebut, secara konsep seyogyanya
jumlah pengeluaran tadi harus sama dengan jumlah barang dan jasa akhir yang
dihasilkan serta harus sama pula dengan jumlah pendapatan untuk faktor-faktor
produksinya. Selanjutnya Produk Domestik Bruto (PDRB) yang telah diuraikan
diatas tersebut sebagai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga
pasar, karena mencakup komponen pajak tidak langsung netto (pajak tidak
langsung dikurangi subsidi pemerintah yang diberikan kepada produsen).
c. Pendekatan dari segi Pendapatan
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah jumlah balas jasa
yang diterima oleh faktor produksiyang ikut serta dalam proses produksi di
daerah dalam jangka waktu satu tahun (Partadiredja, 1989 : 42).
Balas jasa yang dimaksud adalah upah dan gaji , sewa tanah, bunga
modal dang keuangan. Semua hitungan tersebut sebelum dipotong pajak

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

28

penghasilan dan pajak langsung lainnya. Dalam pengertian Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB), kecuali faktor pendapatan, termasuk
p

Dokumen yang terkait

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI KABUPATEN SRAGEN Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Sragen Tahun 1991-2013.

0 2 15

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI KABUPATEN SRAGEN Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Sragen Tahun 1991-2013.

0 0 13

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN ASLI DAERAH ( PAD ) DI KABUPATEN KLATEN Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah ( PAD ) Di Kabupaten Klaten Tahun 1989 – 2011.

0 1 16

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN ASLI DAERAH ( PAD ) DI KABUPATEN KLAEN Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah ( PAD ) Di Kabupaten Klaten Tahun 1989 – 2011.

0 2 14

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KABUPATEN PATI Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah (Pad) Kabupaten Pati Tahun 1990 – 2012.

0 2 13

ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Boyolali tahun 1990 – 2009.

0 0 15

“FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK”.

0 1 93

ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI KOTA SURABAYA.

0 0 10

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK

0 0 21

ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI KABUPATEN GRESIK

0 0 16