ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYALURAN KREDIT INVESTASI PADA BANK UMUM DI INDONESIA.

ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENYALURAN KREDIT INVESTASI PADA BANK UMUM
DI INDONESIA

SKRIPSI

Oleh :
SYILVIA NUR AINI
0911010037/ FE/ IE

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2013

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENYALURAN KREDIT INVESTASI PADA BANK UMUM
DI INDONESIA


SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan
Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Jurusan Ekonomi Pembangungan

Oleh :
SYILVIA NUR AINI
0911010037/ FE/ IE

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2013

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYALURAN
KREDIT INVESTASI PADA BANK UMUM DI INDONESIA

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Per syaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana
Ekonomi Pr ogr am Studi Ekonomi Pembangunan

Oleh :
SYILVIA NUR AINI
0911010037

Kepada
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2013

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI
ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENYALURAN KREDIT INVESTASI PADA BANK UMUM DI INDONESIA

Disusun oleh :
SYILVIA NUR AINI
0911010037

Telah dipertahankan di hadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi Progdi
Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” ;J awa Timur
Pada tanggal 13 J uni 2013
PEMBIMBING

TIM PENGUJI
Ketua

DR. SRI MULJ ANINGSIH, SE, MP

DR. IGNATIA MARTHA, SE., ME.
NIP. 196703011991032001

NIP. 195706031989032001


Seker tar is

DR. MUCHTOLIFAH, SE., MP.
NIP. 195805091987032001
Anggota

DR. SRI MULJ ANINGSIH, SE, MP
NIP. 195706031989032001
Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

DR. DHANI ICHSANUDDIN NUR, SE.,MM.
NIP. 196309241989031001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb

Dengan segala kerendahan hati, peneliti memanjatkan puji syukur ke hadirat
Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga
peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan mengambil judul:
“ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENYALURAN KREDIT INVESTASI PADA BANK UMUM DI
INDONESIA”.
Penyusunan skripsi ini dilakukan dengan maksud untuk melengkapi
persyaratan yang harus dipenuhi untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada
jurusan Ekonomi Pembangunan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” jawa
Timur. Terwujudnya skripsi ini tidak lepas dari bantuan dosen pembimbing Dr. Sr i
Muljaningsih, SE,MP. Maka pada kesempatan ini dengan kerendahan hati yang
tulus ikhlas mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat:
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP selaku Rektor Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2. Bapak Dr. Dhani Ichsanuddin Nur, SE, MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “ Veteran” Jawa Timur.
3. Ibu Dra. Ec. Niniek Imaningsih,MP, selaku Ketua Program Studi Ekonomi
Pembangunan Universitas Pembangunan Nasional “ Veteran” Jawa Timur.

i


Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4. Bapak dan ibu dosen serta staf karyawan Fakultas Ekonomi Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur yang telah dengan ikhlas
memberikan banyak ilmu pengetahuannya selama masa perkuliahan dan
pelayanan akademik.
5. Terucap khusus hormatku kepada kedua orangtuaku yang senantiasa
memberikan do’a restu dan dorongan baik moril maupun materiil yang tak
terhingga.
6. Terimakasih kepada para teman-teman saya angkatan 2009 yang telah
memberi suport dan dukungan kepada saya yang telah mengerjakan skripsi
hingga selesai.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna,. Oleh karena
itu, peneliti mengharapkan kritik dan saran dari pembaca.Semoga skripsi ini
memberikan manfaat bagi pembaca untuk penelitian selanjutnya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Surabaya, Juni 2013


Peneliti

ii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI
Kata Pengantar ................................................................................................

i

Daftar Isi ...........................................................................................................

iii

Daftar Tabel .....................................................................................................

vi


Daftar Gambar ................................................................................................

vii

Daftar Lampiran .............................................................................................

viii

Abstraksi ..........................................................................................................

ix

BAB I

BAB II

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ........................................................................

1


1.2. Rumusan Masalah ...................................................................

3

1.3. Tujuan Penelitian .....................................................................

3

1.4. Manfaat Penelitian...................................................................

4

TINJ AUAN PUSTAKA
2.1. Hasil Penelitian terdahulu ......................................................

4

2.2. Landasan Teori ........................................................................


5

2.2.1. Definisi Bank .......................................................................

5

2.2.1.1. Jenis-jenis Bank ...............................................................

6

2.2.1.2. Fungsi Bank ......................................................................

6

2.2.2. Kredit ...................................................................................

7

2.2.2.1. Pengertian Kredit ..............................................................


7

2.2.2.2. Fungsi Kredit ....................................................................

8

2.2.2.3. Jenis-jenis Kredit ..........................................................

9

2.2.2.4. Prinsip Kredit ...................................................................

10

2.2.3. Investasi ............................................................................

12

2.2.3.1. Kredit Investasi ................................................................

13

iii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

iv

2.2.3.2. Tujuan Kredit Investasi.....................................................

14

2.2.4. Suku Bunga Kredit ..............................................................

14

2.2.4.1. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Suku Bunga
Kredit . ...............................................................................

15

2.2.4.2. Pengaruh Suku Bunga Kredit Terhadap Penyaluran
Kredit Investasi ................................................................

18

2.2.5. Inflasi .................................................................................

19

2.2.5.1. Jenis-jenis Inflasi ...........................................................

20

2.2.5.2. Pengaruh Inflasi Dengan
Penyaluran Kredit Investasi................................................

24

2.2.6. Dana Pihak Ketiga ………………………………………….

24

2.2.6.1. Pengaruh Dana Pihak Ketiga Dengan
Penyaluran Kredit …………………………………………

BAB III

26

2.7. Kerangka Pikir ....................................................................

27

2.8. Hipotesis .............................................................................

29

METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Definisi oprasional dan Pengukuran variabel ........................

30

3.2. Teknik Penentuan Sampel................................................. ...

31

3.3. Teknik Penentuan Data ...........................................................

32

3.3.1. Jenis Data ..............................................................................

32

3.3.2. Sumber Data .........................................................................

32

3.4. Teknik Analisis ........................................................................

33

3.4.2. Uji F .....................................................................................

33

3.5. Pendekatan Regresi Linier Berganda dengan Asumsi
(BLUE / Best Linier Unbised Estimator) ........................... .

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

38

v

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Obyek Penelitian ...................................................

42

4.1.1. Keadaan Geografis Dan Luas Wilayah ..............................

42

4.1.2. Keadaan Alam ......................................................................

43

4.1.3. Gambaran Umum Perbankan Indonesia ............................

43

4.2. Deskripsi Hasil Penelitian ......................................................

44

4.2.1 Perkembangan Penyaluran Kredit Investasi .......................

44

4.2.2. Perkembangan Suku Bunga Kredit ....................................

45

4.2.3. Perkembangan Tingkat Inflasi ............................................

47

4.2.4. Perkembangan Dana Pihak Ketiga ………………………

48

4.3. Hasil Analisis Asumsi Regresi Klasik (BLUE / Best Linier
Unbised Estimator) .................................................................

49

4.3.1. Analisis Hasil Perhitungan Koefisien Regresi Linier

BAB V

Berganda ..............................................................................

54

4.3.2. Uji F .................................................................................

56

4.3.3. Uji t ......................................................................................

58

4.4. Pembahasan ............................................................................

64

KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan .............................................................................

67

5.2. Saran ........................................................................................

68

DAFTAR PUSTAKA

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYALURAN
KREDIT INVESTASI DAN KREDIT MODAL KERJ A PADA BANK UMUM
DI INDONESIA

Oleh :
SYILVIA NUR AINI
Abstraksi
Lembaga perbankan berfungsi sebagai penghimpun dan menyalurkan dana
dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tujuan tersebut dapat berhasil
dengan baik apabila lembaga keuangan bank sebagai mediator antara pemilik dengan
pengguna dana. Melalui kebijakan moneter dapat mendorong pembentukan dana
masyarakat, kemudian dana tersebut disalurkan kembali oleh pihak bank kepada
masyarakat dalam bentuk kredit, misalnya kredit investasi dan kredit modal kerja.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variabel yang mempengaruhi
penyaluran kredit investasi pada bank umum di Indonesia. Dalam penelitian ini
menggunakan data sekunder yaitu data time series pada tahun 2002 sampai dengan
2012. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda dan
variabel yang digunakan adalah Tingkat Suku Bunga Kredit (X1), Tingkat Inflasi
(X2), Dana Pihak Ketiga (X3), sebagai variabel bebas. Kredit Investasi (Y) Pada Bank
Umum Di Indonesia sebagai variabel terikatnya.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Tingkat Suku Bunga Kredit
(X1), Tingkat Inflasi (X2) dan Dana Pihak Ketiga berpengaruh signifikan terhadap
Kredit Investasi (Y) Pada Bank Umum Di Indonesia. Ditunjukkan dengan Fhitung =
216,305 > Ftabel = 4.53. Sedangkan analisis uji t, variabel Dana Pihak Ketiga (X3)
berpengaruh signifikan terhadap kredit investasi pada bank umum di Indonesia.
Variabel tingkat suku bunga (X1) dan Tingkat Inflasi (X2) tidak berpengaruh
signifikan terhadap Kredit Investasi pada Bank Umum di Indonesia, karena pelaku
usaha yang membutuhkan modal akan tetap mengambil kredit untuk meningkatkan
hasil produksi dan mengembangkan usahanya.
Kata kunci : Kredit Investasi, Tingkat Suku Bunga Kredit, Tingkat Inflasi, Dana
Pihak Ketiga

ix

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Di dalam Pasal 1 Undang-Undang No. 10 tahun 1998 bank merupakan
badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dalam rangka
meningkatkan taraf hidup masyarakat. Sesuai dengan keputusan Mentri Keuangan
No. 792 Tahun 1990, lembaga keuangan berfungsi sebagai badan yang bergerak
di bidang keuangan dimana kegiatannya melakukan penghimpunan dana dalam
bentuk simpanan (Tabungan, Giro, Deposito) dari masyarakat dan menyalurkan
dana ke masyarakat dalam bentuk kredit. Penyaluran dana dalam bentuk kredit,
merupakan salah satu tugas dari lembaga keuangan yang berfungsi sebagai lalu
lintas uang, dimana uang yang dihimpun dari masyarakat disalurkan kembali
kepada masyarakat.
Dana yang dihimpun dari masyarakat sebagian besar dialokasikan untuk
kredit. Sebab kredit merupakan rangkaian kegiatan utama bank, dimana
pemberian kredit adalah tulang punggung kegiatan perbankan. Dari penyaluran
kredit tersebut bank akan mendapatkan bunga. Penyaluran kredit akan sangat
membantu dunia usaha. Karena dunia usaha memiliki keterkaitan erat dengan
lembaga keuangan bank. Oleh karena itu pihak bank akan menyalurkan kreditnya
melalui kredit investasi. (Amiranti, 2009)

1

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

Pada era globalisasi sekarang ini persaingan antar perusahaan banyak
menghadapi kendala dalam usahanya. Kendala ini banyak ditemui pada saat
perusahaan memasarkan produk yang sejenis dengan perusahaan lain, hal ini akan
membuat setiap perusahaan saling merebut konsumen guna memperbesar pangsa
pasar. Salah satu cara yang ditempuh perusahaan untuk mengembangkan dan
memperluas usaha antara lain dengan menambah produksi atau memperbesar
modal produksi dan melakukan investasi. (Rani Rahma, 2009)
Menurut Djoko Retnadi (2006) Penyaluran kredit dipengaruhi oleh
beberapa hal yaitu sisi internal dan eksternal bank. Dari sisi internal bank,
dipengaruhi oleh kemampuan bank dalam menghimpun dana dari masyarakat dan
penetapan tingkat suku bunga, sedangkan sisi eksternal bank dipengaruhi oleh
kondisi ekonomi, peraturan pemerintah dan lain-lain.
Pembangunan ekonomi di Indonesia usaha kecil selalu digambarkan
sebagai sektor yang mempunyai peranan penting. Peran usaha kecil menjadi
bagian dalam perencanaan pembangunan. Akan tetapi pengembangan usaha yang
telah dilaksanakan masih belum memuaskan, karena kemajuan usaha kecil masih
rendah dibandingkan dengan usaha besar. (Partomo&Soejoedono,2002:20)
Didasari pemikiran di atas maka dilakukan penelitian tentang “Analisis
Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Penyaluran Kredit Investasi pada Bank
Umum di Indonesia”.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang dan data-data yang disajikan di atas dapat
diambil perumusan masalah sebagai berikut :
1. Apakah Suku Bunga Kredit berpengaruh terhadap penyaluran kredit investasi
pada Bank Umum di Indonesia ?
2. Apakah Tingkat Inflasi berpengaruh terhadap penyaluran kredit investasi pada
Bank Umum di Indonesia ?
3. Apakah Dana Pihak Ketiga berpengaruh terhadap penyaluran kredit investasi
pada Bank Umum di Indonesia ?

1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarakan latar belakang dan perumusan masalah yang telah di
kemukakan sebelumnya, maka diketahui tujuan penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Untuk mengetahui dan menganalisis tingkat suku bunga pada penyaluran
kredit investasi di bank umum di Indonesia
2. Untuk mengetahui dan menganalisis tingkat inflasi pada penyaluran kredit
investasi di bank umum di Indonesia
3. Untuk mengetahui dan menganalisis dana pihak ketiga pada penyaluran kredit
investasi di bank umum di Indonesia

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

1.4 Manfaat Penelitian
Dari penelitian ini diharapkan dapat di ambil manfaat sebagai berikut :
1. Bagi Peneliti
Dapat memberi pengalaman dan pengetahuan tentang cara
penulisan karya ilmiah dengan baik, serta menambah wawasan dan
pengetahuan tentang penyaluran kredit investasi.
2. Bagi Instansi
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi atau
masukan bagi

pihak

yang berkepentingan

serta

sebagai

bahan

pertimbangan khususnya dalam pengambilan kebijakan tentang kredit
investasi.
3. Bagi Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jatim
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menyumbangkan sesuatu
yang berharga bagi pihak universitas khususnya Universitas Pembangunan
Nasional ”Veteran” Jatim sekaligus sebagai koleksi pembendaharaan
refrensi dan tambahan wacana pengetahuan untuk perpustakaan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA

2.1 Hasil-Hasil Peneliti Ter dahulu
Penelitian ini menggunakan beberapa sumber terdahulu sebagai referensi.
Berikut ini ringkasan penelitian terdahulu :
No
1.

2.

Nama
Peneliti
(Tahun)
Jurnal
Mohammad
Hasanudin
dan
Prihartiningsi
h (2009)

Idah Zuhroh
(2010)

J udul

Var iabel

Alat Analisis

Temuan

+/-

Analisis Pengaruh Dana
Pihak Ketiga, Tingkat Suku
Bunga Kredit, Non
Performance Loan (NPL)
dan Tingkat Inflasi
terhadap penyaluran kredit
Bank Perkreditan Rakyat
(BPR) Di Jawa Tengah

Y= Penyaluran
kredit
X1=Dana Pihak
Ketiga
X2= Tingkat
Suku Bunga
Kredit
X3= Non
Performance
Loan (NPL)
X4= Tingkat
Inflasi

Analisis
regresi Linier
Berganda dg
Metode
Kuadrat
Terkecil
(OLS)

-Variabel
dana
pihak
ketiga
berpengaruh
terhadap
penyaluran
kredit
-Variabel
tingkat suku
bunga, NPL,
Tingkat
inflasi tidak
berpengaruh
terhadap
penyaluran
kredit

Analisis Permintaan Kredit
Investasi Pada Bank Swasta
Nasional Di Jawa Timur

Y=Permintaan
Kredit Investasi
X1= Suku Bunga
Kredit
X2= Tingkat
Inflasi

Analisis
regresi Linier
Berganda dg
Metode
Kuadrat
Terkecil
(OLS)

-Variabel
suku bunga
kredit
berpengaruh
terhadap
permintaan
kredit
investasi
-Variabel
tingkat inflasi
tidak
berpengaruh
terhadap
permintaan
kredit
investasi

Hasil penelitian
tersebut
menunjukkan
kesesuaian antara
landasan teori dg
hasil analisis. Dalam
hal ini dana pihak
ketiga menentukan
penyaluran kredit hal
ini di perkuat oleh
teori Moch. Soedarto
(2004) yang
menyatakan bahwa
semakin besar dana
yang di simpan bank,
maka semakin besar
kredit yang
disalurkan.
Hasil regresi
menunjukkan bahwa
temuan peneliti
sesuai berdasarkan
penelitian
sebelumnya, namun
terdapat perbedaan
dengan hasil
penelitian yang
dilakukan oleh
prihatiningsih yang
menyatakan bahwa
tingkat suku bunga
tidak berpengaruh
terhadap kredit
investasi.

4

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

3.

Billy Arma
Pratama
(2009)

Analisis Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi
Kebijakan Penyaluran
Kredit Perbankan

Y= Penyaluran
Kredit
Perbankan
X1= Dana Pihak
Ketiga
X2= Capital
Adequacy Ratio
(CAR)
X3= Non
Performing
Loan (NPL)
X4= Suku Bunga
SBI

Regresi
Linear
Berganda dg
Metode
Kuadrat
Terkecil
Sederhana
(OLS)

4.

Meidi Tarigan
(2011)

Pengaruh Inflasi Dan
Tingkat Suku Bunga
Sertifikat Bank Indonesia
Terhadap Kredit Investasi
Pada Bank Umum Di
Indonesia Tahun 2000-2011

Y= Kredit
Investasi
X1= Inflasi
X2= Suku Bunga
SBI

Regresi
Linear
Berganda dg
Metode
Kuadrat
Terkecil
Sederhana
(OLS)

-Variabel
DPK, CAR,
dan NPL
berpengaruh
terhadap
kebijakan
penyaluran
kredit
perbankan
-Variabel
Suku Bunga
SBI tidak
berpengaruh
terhadap
kebijakan
penyaluran
kredit
-Variabel
tingkat inflasi
tidak
berpengaruh
terhadap
kredit
investasi
-Variabel
Suku bunga
SBI
berpengaruh
terhadap
kredit
investasi

Hasil temuan tersebut
menunjukkan adanya
persamaan dan
menguatkan hasil
penelitian
Anggrahini (2004)
dan Ekananda (2005)
yang menyatakan
bahwa DPK, CAR,
dan NPL
berpengaruh terhadap
kebijakan penyaluran
kredit perbankan.

Hasil regresi
menunjukkan bahwa
temuan peneliti
sesuai berdasarkan
penelitian
sebelumnya yang
dilakukan oleh
Idah Zuhroh (2010)
yang menyatakan
bahwa suku bunga
mempengaruhi
besarnya kredit
investasi

2.2 Landasan Teor i
2.2.1 Definisi Bank
Pengertian Bank menurut UU No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan
sebagaimana telah diubah menjadi UU No. 10 Tahun 1998 (UU Perbankan)
mendefinisikan Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana masyarakat
dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

2.2.1.1 J enis-J enis Bank
Dilihat dari segi fungsinya Menurut Undang-Undang pokok
perbankan Nomor 7 tahun 1992 dan ditegaskan lagi dengan keluarnya
Undang-Undang RI. Nomor 10 tahun 1998 maka jenis perbankan
terdiri dari dua jenis Bank yaitu Bank Umum dan Bank Perkreditan
Rakyat. Dengan keluarnya undang-undang nomor 7 tahun 1992
tersebut mengakibatkan perubahan fungsi Bank Pembangunan dan
Bank Tabungan menjadi Bank Umum. Kemudian Bank Desa, Bank
Pasar, Lumbung Desa dan Bank Pegawai menjadi Bank Perkreditan
Rakyat (BPR). Disamping kedua jenis Bank di atas dalam praktiknya
masih terdapat satu lagi jenis bank yang ada di Indonesia yaitu Bank
Sentral. Jenis bank ini tidak bersifat komersial seperti halnya bank
umum dan BPR. Bahkan disetiap negara jenis bank ini selalu ada. Di
Indonesia fungsi Bank Sentral di pegang oleh Bank Indonesia
(BI).(Kasmir 2003:11).

2.2.1.2 Fungsi Bank
1. Sebagai lembaga yang menghimpun dana masyarakat.
2. Sebagai lembaga yang menyalurkan dana dari masyarakat dalam
bentuk kredit atau sebagai lembaga pemberi kredit.
3. Sebagai lembaga yang meluncurkan transaksi perdagangan dan
pembayaran uang. (Indonesiaku.wordpress, 2011:03)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

2.2.2 Kr edit
2.2.2.1 Penger tian Kredit
Pengertian kredit menurut UU No. 7 Tahun 1992 sebagaimana
telah diubah menjadi UU No. 10 Tahun 1998 (UU Perbankan)
mendefinisikan kredit sebagai penyedia uang. Istilah kredit berasal dari
bahasa Yunani yaitu “ credere “ yang berarti sebuah kepercayaan (trust)
oleh karena itu dasar kredit adalah kepercayaan seseorang atau suatu
badan yang memberikan kredit (kreditur) dan percaya bahwa penerima
kredit (debitur) sanggup memenuhi segala kewajiban yang telah disepakati
terlebih dahulu.(Teguh Pudjo Mulyono, 2002:12).
Kredit merupakan pemberi pinjaman berupa uang dapat juga
barang kepada pihak penerima kredit (debitur) dengan harapan akan
memperoleh suatu tambahan nilai berupa bunga sebagai pendapatan bagi
pihak pemberi pinjaman (kreditur). Pemberian kredit ini didasari atas
suatu perjanjian untuk saling percaya antara kedua belah pihak dan saling
mematuhi kewajiban masing-masing. Budi Untung (2005:2) menyatakan
kredit adalah pemberian prestasi (misalnya uang atau barang) dengan
balas prestasi (kontraprestasi) yang terjadi pada waktu yang akan datang.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

2.2.2.2 Fungsi Kredit
Fungsi kredit ialah ( Kasmir ( 2003: 107) :
a. Untuk Meningkatkan Daya Guna Uang
Dengan adanya kredit dapat meningkatkn daya guna uang,
maksudnya jika uang hanya di simpan saja di rumah tidak akan
menghasilkan sesuatu yang berguna.
b. Untuk Meningkatkan Peredaran Dan Lalu Lintas Uang
Dalam hal ini uang diberikan akan beredar dari suatu wilayah
ke wilayah lainnya sehingga suatu daerah yang kekurangan
uang dengan memperoleh kredit maka daerah tersebut akan
memperoleh tambahan uang dari daerah lainnya.
c. Untuk Meningkatkan Daya Guna Barang
Kredit yang diberikan oleh bank akan dapat digunakan oleh
debitur untuk mengelolah barang yang semula tidak berguna
menjadi berguna atau bermanfaat.
d. Meningkatkan Peredaran Barang
Kredit dapat pula menambah arus barang dari satu wilayah,
sehingga jumlah barang yang beredar dari satu wilayah ke
wilayah

lainnya

bertambah

atau

kredit

meningkatkan jumlah barang yang beredar.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

dapat

pula

9

e. Sebagai Stabilitas Ekonomi
Dengan memberikan kredit dapat dikatakan sebagai alat
stabilitas ekonomi, karena dengan adanya kredit yang
diberikan akan menambah jumlah barang yang diperlukan oleh
masyarakat
f. Untuk Meningkatkan Kegairahan Berusaha
Bagi si penerima kredit tentu akan dapat meningkatkan
kegairahan berusaha apalagi bagi si nasabah yang modalnya
pas-pasan.
g. Untuk Meningkatkan Pemerataan Pendapatan
Semakin banyak kredit yang disalurkan maka akan semakin
baik, terutama dalam hal meningkatkan pendapatan.
h. Untuk Meningkatkan Hubungan Internasional
Dalam hal ini pinjaman internasional akan dapat meningkatkan
hubungan yang saling membutuhkan antara si penerima kredit
dengan si pemberi kredit.

2.2.2.3 J enis-jenis Kredit
Jenis kredit menurut jangka waktu dibedakan menjadi :
1. Kredit jangka pendek (Short Term Loan) yaitu kredit yang
berjangka waktu satu bulan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

2. Kredit jangka menengah (Medium Term Loan) yaitu kredit yang
berjangka waktu antara satu tahun sampai tiga tahun.
3. Kredit jangka panjang (Long Term Loan) yaitu kredit yang
berjangka waktu lebih dari tiga bulan. (Kasmir,2004 : 99-100)
Jenis kredit menurut tujuannya, dibedakan sebagai berikut :
1. Kredit Konsumtif yaitu kredit yang digunakan untuk dikonsumsi
secara pribadi. Dalam kredit ini tidak ada pertambahan barang dan
jasa yang dihasilkan karena memang untuk digunakan atau dipakai
oleh seseorang atau badan usaha.
2. Kredit Produktif yaitu kredit yang digunakan untuk peningkatan
usaha atau produksi atau investasi. Kredit ini diberikan untuk
menghasilkan barang dan jasa.
3. Kredit

Perdagangan

yaitu

kerdit

yang

digunakan

untuk

perdagangan, biasanya untuk membeli barang dagang yang
pembayarannya diharapkan dari hasil penjualan barang dagang
tersebut. ( Kasmir,2004 : 99-100 )

2.2.2.4 Prinsip Kredit
Untuk dapat melaksanakan kegiatan perkreditan secara sehat telah
di kenal adanya prinsip 5C atau juga menyebutnya dengan prinsip 6C,
Menurut Harijanto (2002 : 86 ) kelima prinsip ini adalah :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

a. Character

(Kepribadian

Watak)

yaitu

mendasari

suatu

kepercayaan dengan adanya keyakinan dari pihak bank bahwa
peminjam mempunyai moral, watak pribadi yang positif dan
kooperatif.
b. Capacity (Kemampuan, Kesanggupan) yaitu suatu penilaian
kepada calon debitur mengenai kemampuan melunasi kewajiban
dari kegiatan usaha yang dilakukan.
c. Capital (Modal Kekayaan) yaitu jumlah dana modal sendiri yang
dimiliki oleh calon debitur, sebab seorang calon debitur yang telah
menanamkan modalnya dalam porsi besar dibandingakan kredit
yag diperoleh dari bank tentu akan melakukan usahanya dengan
kesungguhan.
d. Collateral (Jaminan) yaitu barang jaminan yang diserahkan oleh
peminjam atau debitur sebagai jaminan atas kredit
e. Condition Of Economy (Keadaan) yaitu suatu kondisi politik,
sosial, budaya, ekonomi yang mempengaruhi perekonomian pada
suatu saat maupun untuk kurun waktu tertentu.
f. Constrait yaitu prinsip contrait atau adanya hambatan batas
pemanfaatan kredit tersebut ada lokasi yang tidak disukai yang ada
disekitar lingkungan proyek yang dibiayai oleh kredit tersebut.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

Penilaian kredit menurut Kasmir (2004: 105) dengan metode
analisis 7P adalah sebagai berikut :
1. Personality yaitu menilai nasabah dari segi kepribadiannya atau
tingkah lakunya sehari-hari maupun masa lalunya.
2. Party yaitu mengklasifikasikan nasabah ke dalam klasifikasi
tertentu atau golongan-golongan tertentu.
3. Perpose yaitu untuk mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil
kredit termasuk jenis kredit yang di inginkan oleh nasabah.
4. Prospect yaitu menilai usaha nasabah dimasa yang akan datang
menguntungkan atau tidak atau dengan kata lain mempunyai
prospek yang sebaliknya.
5. Payment yaitu merupakan ukuran bagaimana cara nasabah
mengembalikan kredit yang telah di ambil.
6. Profitability yaitu untuk menganalisis bagaimana kemampuan
nasabah dalam mencari laba.
7. Protection yaitu tujuannya untuk menjaga agar usaha dan jaminan
mendapatkan perlindungan.

2.2.3

Investasi
Ada banyak pengertian tentang investasi, pada dasarnya
investasi merupakan pengeluaran perusahan untuk kegiatan usahanya
dalam menghasilkan barang dan jasa. Suparmono (2002:86),

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

menyatakan

pengeluaran

perusahaan

tersebut

dapat

berupa

pengeluaran untuk pembelian tanah, pembangunan pabrik dan
pembelian mesin baru untuk meningkatkan produksinya.
Investasi juga dapat diartikan sebagai pengeluaran dalam
bentuk penanaman modal perusahaan untuk membeli barang modal
dan perlengkapan produksi guna menambah kemampuan perusahaan
dalam memproduksi barang atau jasa. (Sadono sukirno, 2006)

2.2.3.1 Kredit Investasi
Kredit Investasi adalah penanaman modal yang digunakan untuk
untuk membangun proyek baru. Seperti halnya pembelian mesin baru
sebagai peremajaan terhadap mesin-mesin yang lama.(Harijanto,1999:92)
Menurut

Teguh

Pudjo

Mulyono(2001:28)

kredit

investasi

merupakan kredit yang dikelurakan oleh bank kepada perusahaan atau
pengusaha untuk pembelian barang modal, dengan harapkan dapat
menjadi nilai tambah bagi perusahaan atau pengusaha dalam jangka waktu
yang akan datang. Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa kredit
investasi merupakan kredit yang disalurkan untuk memperluas usaha dan
menambah hasil produksi, melalui pembelian mesin baru, membangun
proyek baru, dengan jumlah dana dan tingkat suku bunga yang telah
ditentukan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

2.2.3.2 Tujuan Kredit Investasi
Tujuan kredit investasi menurut Simorangkir (2000:111)
adalah sebagai berikut :
a. Memberikan kelonggaran cash flow pada nasabah sehingga dapat
lebih leluasa di dalam mengelolah usahanya atau mengembangkan
tingkat penjualan.
b. Memberikan jangka waktu kredit yang cukup panjang.
c. Memberikan kemungkinan ditetapkannya suatu grace period dan
pencicilannya.

2.2.4

Suku Bunga Kredit
Kasmir, (2006:133) mengemukakan bahwa “Bunga Kredit dapat
diartikan sebagai balas jasa yang diberikan oleh bank berdasarkan prinsip
konvensional kepada nasabah yang membeli atau menjual produknya”.
Bunga bagi bank juga dapat diartikan sebagai harga yang harus dibayar
kepada nasabah (yang memiliki simpanan) dan harga yang harus diterima
oleh bank dari nasabah yang memperoleh pinjaman.
Suku bunga kredit adalah harga dari pinjaman yang diberikan dan
besar pinjaman tersebut di tentukan oleh pihak bank. Pemberian pinjaman
pada umunya memiliki hubungan positif dengan suku bunga kredit. Pada
gambar 1, keinginan untuk meminjam dan kesediaan untuk memberi
pinjaman menentukan besarnya suku bunga ro . Adanya perubahan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

keinginan untuk meminjam dan kesediaan untuk memberi pinjaman
mempengaruhi tingkat suku bunga, hal ini disebabkan karena adanya
perubahan suku bunga, jumlah uang beredar, atau keinginan untuk
memegang uang.
Gambar 1. Permintaan dan Penyaluran Kredit
Menentukan Besarnya Suku Bunga

Suku Bunga

L

ro

B
Qo
Bu

Dana

Sumber : Diulio Eugene. A. 1993 Uang dan Bank, Seri buku
Schaum, cetakan kedua, Erlangga : Surabaya, halaman 45.

2.2.4.1 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Suku Bunga Kredit
Menurut Kasmir, 2006:134-135, faktor yang mempengaruhi besar
kecilnya penetapan suku bunga yaitu :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

a. Kebutuhan Dana
Apabila bank kekurangan dana, sementara permohonan
pinjaman meningkat, maka yang dilakukan oleh bank agar dana
tersebut cepat terpenuhi dengan meningkatkan suku bunga
simpanan.
b. Persaingan
Dalam memperebutkan dana simpanan, maka disamping
faktor promosi yang paling utama pihak perbankan harus
memperhatikan pesaing. Namun sebaliknya untuk bunga pinjaman
kita harus berada di bawah bunga pesaing.
c. Kebijakan Pemerintah
Dalam arti baik untuk bunga simpanan maupun bunga
pinjaman kita tidak boleh melebihi bunga yang sudah ditetapkan
oleh pemerintah.
d. Target Laba Yang di Inginkan
Sesuai dengan target laba yang di inginkan, jika laba yang
di inginkan besar maka bunga pinjaman ikut besar dan sebaliknya.
e. Jangka Waktu
Semakin panjang jangka waktu pinjaman, maka akan
semakin

tinggi

bunganya,

hal

ini

disebabkan

kemungkinan resiko di masa mendatang.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

besarnya

17

f. Kualitas Jaminan
Semakin likuid jaminan yang diberikan, maka semakin
rendah bunga kredit yang dibebankan dan sebaliknya. Sebagai
contoh jaminan sertifikat deposito berbeda dengan jaminan
sertifikat tanah.
g. Reputasi Perusahaan
Bonafiditas suatu perusahaan yang akan memperoleh kredit
sangat menentukan tingkat suku bunga yang akan dibebankan
nantinya, karena biasanya perusahaan yang bonafit kemungkinan
resiko kredit macet di masa mendatang relativ kecil dan
sebaliknya.
h. Produk Yang Kompetitif
Produk yang kompetitif adalah produk yang dibiayai
tersebut laku di pasaran. Untuk produk yang kompetitif, bunga
kredit yang diberikan relativ rendah jika dibandingkan dengan
produk yang kurang kompetitif.
i. Hubungan Baik
Biasanya
nasabah

utama

bank

menggolongkan

(primer)

dan

nasabah

nasabahnya
biasa

anatara

(sekunder).

Penggolongan ini didasarkan pada keaktifan serta loyalitas
nasabah yang bersangkutan terhadap bank.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

j. Jaminan Pihak Ketiga
Apabila pihak yang memberikan jaminan bonafit, baik dari
segi kemampuan membayar maupun loyalitas terhadap bank maka
bunga yang diberikan pun berbeda.

2.2.4.2 Pengar uh Suku Bunga Kredit Terhadap Penyalur an Kredit
Investasi
Gambar 2. Hubungan Suku Bunga Kredit Terhadap
Penyaluran Kredit Investasi

Suku Bunga
10
6

D

0
I0

I1

Sumber : Sadono Sukirno.2006 Mikro Ekonomi, Seri buku
Schaum, cetakan kedua, Erlangga : Surabaya, halaman 378.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

Pada umumnya perusahaan mengambil kredit tergantung pada
suku bunga yang berlaku. Pada gambar 2 dijelaskan misalnya suku
bunga kredit adalah 10 persen. Pada suku bunga ini tidak
menguntungkan perusahaan untuk mengambil kredit yang tingkat
penghasilannya tidak mencukupi untuk mengembalikan pinjaman
beserta bunga sebesar 10 persen. Dengan demikian pada suku bunga
sebesar 10 persen, para pengusaha akan mengembangkan proyekproyek yang tingkat pengembalian dananya sama dengan suku bunga.
Ini berarti apabila suku bunga 10 persen, maka perusahaan yang
mengambil kredit adalah sebanyak I0. Akan tetapi disaat suku bunga
berada pada 6 persen, lebih banyak perusahaan untuk mengambil
kredit, yaitu sebanyak I1. (Sadono sukirno, 2006:378)

2.2.5 Inflasi
Inflasi merupakan permasalahan ekonomi yang dapat terjadi baik
di negara maju maupun negara berkembang seperti Indonesia. Dinamika
dan perkembangan ekonomi yang berdampak pada peningkatan
permintaan barang dan jasa pada kapasitas perekonomian yang terbatas
merupakan salah satu penyebab terjadinya inflasi. Menurut suparmono
(2006:128), inflasi merupakan kondisi kenaikan harga barang dan jasa
secara umum dan terus-menerus. Dikatakan umum berarti kenaikan
harga tidak hanya pada satu jenis barang tapi kenaikan harga itu meliputi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

kelompok barang yang dikonsumsi oleh masyarakat terlebih lagi
kenaikan itu akan mempengaruhi harga barang dipasar. Sedangkan
dikatakan terus menerus yang berarti bahwa kenaikan harga tidak sesaat
saja, misalnya kenaikan harga barang menjelang hari raya. Kenaikan
harga pada kondisi tertentu tidak menjadi permasalahan karena harga
akan kembali normal.
Inflasi dapat juga diartikan sebagai peristiwa moneter yang sangat
penting dan yang di jumpai di hampir semua negara di dunia. Definisi
inflasi adalah kecenderungan dari harga-harga untuk menaik secara
umum dan terus-menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja
tidak disebut inflasi, kecuali bila kenaikan tersebut meluas kepada
sebagian besar dari harga barang-barang lain. (Boediono, 1982:155)

2.2.5.1. J enis-J enis Inflasi
Jenis-jenis inflasi menurut Boediono (2001:164) antara lain :
a. Inflasi berdasarkan asalnya ialah:
1. Inflasi berasal dari dalam negeri (Domestic Inflation) ialah inflasi
yang timbul karena adanya defisit anggaran belanja yang dibiayai
dengan pencetakan uang baru.
2. Inflasi berasal dari luar negeri (Imported Inflation) ialah inflasi
yang timbul karena kenaikan harga yang disebabkan naiknya biaya
produksi pada barang yang menggunakan bahan baku impor.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

b. Inflasi menurut sifatnya, di tinjau dari laju atau derasnya inflasi, yakni:
1. Inflasi merayap (creeping inflation) ditandai dengan laju inflasi
yang rendah dan ukurannya kurang dari 100% pertahun,
sedangkan kenaikan harga berjalan lamban serta dalam jangka
waktu yang lama.
2. Inflasi menengah (galloping inflation) dalam hal ini kenaikan
harga cukup besar (biasanya dua digit) serta waktunya relatif
pendek dan mempunyai sifat cepat dibandingkan dengan harga
tinggi bulan yang lalu. Akibatnya pada kegiatan perekonomian
akan lebih berat dibandingkan dengan inflasi menyerap.
c. Inflasi tinggi (hyper inflation) sesuai dengan namanya. Harga-harga
umum naik lima atau enam kali, sedang nilai uang merosot dan
masyarakat tidak mempunyai, keinginan untuk menyimpan. Inflasi
menurut sebabnya, yakni :
1. Tarikan permintaan (Demand pull inflation), inflasi ini timbul
karena permintaan masyarakat akan berbagai barang terlalu kuat.
Misalnya :
a. Bertambahnya pengeluaran pemerintah yang dibiayai
dengan pencetakan uang baru.
b. Bertambahnya

pengeluaran

investasi

swasta

kemudahan kredit bank.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

karena

22

Gambar 3 : Demand Inflation

S
Harga
H2

E1

D2

E

H1
D1

Q1

Q2

Output

Sumber : Boediono, 1996. Ekonomi Moneter, Edisi Ketiga, Seri Sinopsis,
BPFE UGM, Yogyakarta, Halaman 163.
Pada gambar 3 , menggambarkan suatu demand pull inflation.
Karena permintaan masyarakat akan barang-barang (aggregate
demand) bertambah misalnya karena bertambahnya pengeluaran
pemerintah yang di biayai dengan pencetakan uang baru atau kenaikan
permintaan luar negeri akan barang-barang ekspor , atau juga
bertambahnya pengeluaran investasi swasta karena kredit murah.
Maka dari itu kurva aggregate demand bergeser dari D1 ke D2,
akibatnya tingkat harga umum naik dari H1 ke H2.
2. Desakan biaya (Cost push inflation), Inflasi ini diakibatkan oleh
kenaikan ongkos produksi, biasanya diawali dengan:
a. Kenaikan biaya produksi, seperti kenaikan upah, kenaikan
harga bahan modal

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

b. Berkurangnya jumlah penawaran
c. Naiknya harga barang yang diikuti dengan turunnya jumlah
produksi
Gambar 4 : Cost Inflation
S2
Harga

S1

H2
H1
D
Q2

Q1

Output

Sumber : Boediono, 1996. Ekonomi Moneter, Edisi Ketiga, Seri Sinopsis,
BPFE UGM, Yogyakarta, Halaman 163.
Pada gambar 4, dapat dilihat bahwa bila ongkos produksi naik,
misalnya karena kenaikan harga sarana produksi yang didatangkan
dari luar negeri ataupun dalam negeri contoh kenaikan harga bahan
bakar minyak , maka kurva penawaran masyarakat (aggregate supply)
bergeser dari S1 ke S2.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24

2.2.5.2 Pengaruh Inflasi dengan Penyaluran Kr edit Investasi
Penurunan inflasi, akan mempengaruhi daya beli masyarakat.
Daya beli masyarakat akan mengalami peningkatan karena selalu
diiringi dengan turunnya harga-harga barang dan jasa sehingga
permintaan akan barang dan jasa meningkat. Peningkatan tersebut
akan

mendorong

para

pengusaha

untuk

menambah

jumlah

produksinya. Untuk menambah jumlah produksi tersebut perusahaan
membutuhkan dana atau modal dengan cara mengambil kredit pada
bank. Hal ini mengakibatkan penyaluran kredit investasi menjadi
meningkat.(Sadono Sukirno, 2006:334)

2.2.6

Dana PihakKetiga
Menurut Kasmir (2003:65), Dana pihak ketiga adalah dana yang
dipercayakan oleh masyarakat kepada Bank dalam bentuk giro, tabungan,
deposito atau yang dapat dipersamakan dengan itu. Dana pihak ketiga ini
terdiri dari :
1. Giro
Giro adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan
setiap saat dengan menggunakan cek, bilyetgiro, atau dengan cara
pemindahbukuan. Sumber dana dari rekening giro ini merupakan
sumber dana jangka pendek yang jumlahnya relatif lebih dinamis
atau berfluktuasi dari waktu ke waktu. (Kasmir, 2003:65)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

25

2. Tabungan
Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat
dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak
dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan alat lain yang
dipersamakan dengan itu. Dana yang berasal dari tabungan
merupakan dana yang lebih stabil dari pada dana giro, karena
umumnya orang menabung adalah untuk maksud mewujudkan
suatu rencana di masa depan. (Kasmir, 2003:74)
3. Deposito
Deposito adalah sejenis jasa yang biasa ditawarkan kepada
masyarakat. Deposito biasanya memiliki jangka waktu tertentu di
mana uang di dalamnya tidak boleh ditarik nasabah deposito
biasanya lebih tinggi daripada bunga tabungan biasa. Jenis-jenis
deposito (Iyor.wordpress.com) :
1. Deposito Berjangka
Deposito Berjangka adalah simpanan pihak ketiga dalam rupiah
maupun valuta asing, yang diterbitkan atas nama nasabah kepada
bank dan penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu
tertentu menurut perjanjian antara penyimpan dengan bank yang
bersangkutan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

26

2. Sertifikat Deposito
Sertifikat

deposito

sering

disingkat

dengan

CD

negotiable Certificate of Deposits adalah deposito berjangka
yang bukti simpanannya dapat diperdagangkan, yang juga
merupakan surat pengakuan hutang dari bank dan lembaga
keuangan bukan bank yang dapat diperjualbelikan dalam pasar
uang.
3. Deposit On Call
Deposit On Call adalah simpanan atas nama (atau pihak
ketiga bukan bank) dalam jumlah Deposit on call yang besar.
Penarikannya hanya dapat dilakukan dengan pemberitahuan
sebelumnya. Pemberitahuan nasabah kepada bank untuk
penarikan tersebut dilakukan, misalnya dalam jangka waktu
sehari, tiga hari, seminggu, atau jangka waktu lainnya yang
disepakati oleh nasabah dan bank yang bersangkutan.

2.2.6.1 Pengaruh Dana Pihak Ketiga Dengan Penyaluran Kr edit
Investasi
Dana Pihak Ketiga bank umum baik yang berupa tabungan,
deposito maupun giro menjadi salah satu faktor yang cukup
menentukan dalam penentuan tinggi rendahnya tingkat permintaan dan
penyaluran kredit investasi pada bank umum. Apabila dana pihak

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

27

ketiga meningkat maka kemampuan bank memberi kredit juga
meningkat, sehingga berdampak pada meningkatnya penyaluran kredit
investasi (Sulistyo, 2008 : 52).

2.7. Ker angka Pikir
Kerangka pikir dalam penelitian ini membahas tentang
“Analisis beberapa faktor yang mempengaruhi kredit investasi pada
bank umum di Indonesia”. Dalam pembahasan ini variabel yang
mempengaruhi penyaluran kredit investasi antara lain suku bunga
kredit, tingkat inflasi dan dana pihak ketiga.
Penjelasan secara sederhana kerangka pikir dapat dijelaskan
pada gambar 2. Berdasarkan gambar dan teori yang mendukung
penelitian ini menjelaskan bahwa untuk meningkatkan penyaluran
kredit investasi dan kredit modal kerja pada bank umum di Indonesia
ialah dengan menurunkan tingkat suku bunga, sebab apabila tingkat
suku bunga tinggi akan mengakibatkan mahalnya biaya pengembalian
kredit yang diterima perusahaan. Oleh sebab itu ketika suku bunga
kredit turun permintaan kredit akan meningkat sehingga penyaluran
kredit investasi juga meningkat.(Sadono Sukirno, 2006:378). Hal ini di
dukung oleh penelitian Moh. Hasanuddin (2010), yang menyatakan
bahwa penurunan suku bunga kredit akan menyebabkan bergairahnya
dunia usaha, karena penurunan ini pengusaha akan cenderung

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

28

memperbesar pinjaman untuk memperluas investasi sebab biaya
modal murah sedangkan apabila bunga tinggi maka dunia usaha
kesulitan mencari dana untuk membiayai usahanya.
Permasalahan lainnya yang mempengaruhi penyaluran kredit
investasi dan kredit modal kerja adalah tingkat inflasi. Sadono Sukirno
(2006), menjelaskan pada saat inflasi naik, akan mengakibatkan
permintaan barang menjadi menurun. Penurunan permintaan barang
akan mempengaruhi penurunan hasil produksi perusahaan, hal ini akan
menyebabkan penyaluran kredit investasi menjadi turun. Begitu juga
sebaliknya ketika inflasi turun permintaan barang meningkat sehingga
perusahaan akan meningkatkan hasil produksinya dengan cara
mengambil kredit. Maka penyaluran kredit investasi menjadi
meningkat. Hal ini di dukung oleh penelitian Eko Yulianto (2008), di
dalam penelitiannya menunjukkan bahwa apabila laju inflasi turun
maka akan berdampak pada besarnya penyaluran kredit investasi.
Dana pihak ketiga juga merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi penyaluran kredit investasi. Semakin banyak jumlah
dana yang di himpun oleh bank maka akan semakin banyak pula kredit
yang ditawarkan sehingga penyaluran kredit meningkat (Kasmir, 1998
: 61). Teori ini di dukung oleh penelitian Billy Arma Pratama (2009)
yang menyatakan bahwa semakin besar dana yang di himpun oleh
bank maka semakin tinggi pula penawaran kreditnya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

29

Gambar 5. Kerangka Pikir
Suku Bunga Kredit
(X1)

Per mintaan
Kredit

Inflasi (X2)

Per mintaan
Bar ang

Dana Pihak Ketiga
(X3)

Penawaran
Kredit

Penyaluran
Kredit Investasi
(Y)

2.8. Hipotesis
Hipotesis adalah dugaan sementara yang belum tentu dapat diterima, masih
perlu diuji kebenaran. Berdasarkan permasalahan yang dihadapi dan landasan teori
yang telah dijelaskan maka dapat dikemukakan hipotesis penelitian ini adalah:
1. Diduga Suku Bunga Kredit (X1) berpengaruh terhadap Kredit Investasi (Y)
2. Diduga Inflasi (X2) berpengaruh terhadap Kredit Investasi (Y)
3. Diduga Dana Pihak Ketiga (X3) berpengaruh terhadap Kredit Investasi (Y)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Definisi Oper asional dan Pengukuran Variabel
Definisi operasional

adalah

mendefinisikan

konsep

yang

akan

dioperasionalkan pada suatu penelitian dalam suatu penelitian dalam bentuk
variabel, baik berdasarkan teori maupun data secara empiris dengan tujuan untuk
menjelaskan dan menerangkan beberapa variabel, baik variabel terikat (dependent
variabel) dan variabel bebas (variabel independent).
Beberapa definisi pengukuran variabel - variabel penelitian operasional
berdasarkan teori dan data secara empiris, dimana variabel-variabel yang ada
menunjukan bahwa terdapat hubungan-hubun