Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pemetaan Persebaran Hama BLB dengan Metode G Statistic dan Joint Count: studi kasus Surakarta tahun 2008-2012
Pemetaan Persebaran Hama BLB dengan Metode Analisis Data G Statistik
dan Joint Count (studi kasus : Surakarta 2008-2012)
Tri Ratna Sari-672014715
672014715@student.uksw.edu
Sri Yulianto Joko Prasetyo
sri.yulianto@staff.uksw.edu
ABSTRAK
Karya ilmiah ini bertujuan untuk melihat persebaran daerah endemis Bacterial Leaf Blight (BLB)
pada komoditi tanaman pangan pada tahun 2008-2012 melalui pemetaan dengan metode G Statistic
dan Joint Count. Metode penelitian melalui 3 tahap yaitu inventarisasi data, analisis data
menggunakan metode G Statistic dan Joint Count, dan evaluasi hasil. Pemetaan menggunakan
perangkat lunak R. Package yang digunakan meliputi Maptools, rgdal, RcolorBrewer, classInt, sp dan
spdep. Keluaran berupa peta wilayah persebaran hama BLB di kabupaten Boyolali, Klaten, Sukoharjo,
Wonogiri, Karanganyar, Sragen dan Kota Surakarta di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2008-2012.
Berdasarkan data Dispertanhutbun serangan hama BLB pada 2010 lalu cukup besar di Boyolali yang
mencapai 63 hektar. Serangan ini meliputi lahan pertanian di wilayah kecamatan Sawit 28 hektar,
Banyudono 6 hektar, Sambi 3 hektar, Ngemplak 23 hektar dan Wonosegoro 1 hektar. Data yang ada
masih sebatas data perhitungan yang dikumpulkan oleh dinas terkait, sehingga masih mengalami
kesulitan dalam mengetahui persebaran opt. Berdasarkan hal ini maka diperlukan kebijakan
antisipatif untuk mempermudah dalam deteksi pola perubahan persebaran hama BLB di wilayah
Surakarta. Dari 124 sampel kecamatan di wilayah Surakarta terdapat 75 kecamatan yang terserang
hama BLB. Pemetaaan dengan G Statistic, memperlihatkan nilai maksimum (hotspot) dan nilai
minimum (coldspot) persebaran hama BLB. Sedangkan pada peta Joint Count dapat diketahui bahwa
persebaran hama terbanyak wilayahnya saling berdekatan, dan wilayah dengan persebaran rendah
letaknya cenderung menyebar.
Kata Kunci : G Statistic, Joint Count, BLB, hotspot, coldspot
dan Joint Count (studi kasus : Surakarta 2008-2012)
Tri Ratna Sari-672014715
672014715@student.uksw.edu
Sri Yulianto Joko Prasetyo
sri.yulianto@staff.uksw.edu
ABSTRAK
Karya ilmiah ini bertujuan untuk melihat persebaran daerah endemis Bacterial Leaf Blight (BLB)
pada komoditi tanaman pangan pada tahun 2008-2012 melalui pemetaan dengan metode G Statistic
dan Joint Count. Metode penelitian melalui 3 tahap yaitu inventarisasi data, analisis data
menggunakan metode G Statistic dan Joint Count, dan evaluasi hasil. Pemetaan menggunakan
perangkat lunak R. Package yang digunakan meliputi Maptools, rgdal, RcolorBrewer, classInt, sp dan
spdep. Keluaran berupa peta wilayah persebaran hama BLB di kabupaten Boyolali, Klaten, Sukoharjo,
Wonogiri, Karanganyar, Sragen dan Kota Surakarta di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2008-2012.
Berdasarkan data Dispertanhutbun serangan hama BLB pada 2010 lalu cukup besar di Boyolali yang
mencapai 63 hektar. Serangan ini meliputi lahan pertanian di wilayah kecamatan Sawit 28 hektar,
Banyudono 6 hektar, Sambi 3 hektar, Ngemplak 23 hektar dan Wonosegoro 1 hektar. Data yang ada
masih sebatas data perhitungan yang dikumpulkan oleh dinas terkait, sehingga masih mengalami
kesulitan dalam mengetahui persebaran opt. Berdasarkan hal ini maka diperlukan kebijakan
antisipatif untuk mempermudah dalam deteksi pola perubahan persebaran hama BLB di wilayah
Surakarta. Dari 124 sampel kecamatan di wilayah Surakarta terdapat 75 kecamatan yang terserang
hama BLB. Pemetaaan dengan G Statistic, memperlihatkan nilai maksimum (hotspot) dan nilai
minimum (coldspot) persebaran hama BLB. Sedangkan pada peta Joint Count dapat diketahui bahwa
persebaran hama terbanyak wilayahnya saling berdekatan, dan wilayah dengan persebaran rendah
letaknya cenderung menyebar.
Kata Kunci : G Statistic, Joint Count, BLB, hotspot, coldspot