Evaluasi Pra Studi Kelayakan Jalan Tol Cileunyi - Tanjungsari - Sumedang Ditinjau Dari Aspek Lingkungan.

(1)

EVALUASI PRA STUDI KELAYAKAN JALAN TOL

CILEUNYI-SUMEDANG DITINJAU DARI ASPEK

LINGKUNGAN

Meiliana NRP : 0021023

Pembimbing : Maksum Tanubrata Ir., MT. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG ABSTRAK

Pada Tugas Akhir ini dibahas evaluasi pra studi kelayakan mengenai aspek lingkungan dari perencanaan pembangunan jalan tol Cileunyi- Sumedang yang merupakan proyek pemerintah.

Suatu proyek dikatakan layak terhadap lingkungan apabila dampak positif dari proyek sangat penting bagi masyarakat. Dampak negatif dari lingkungan harus dilakukan analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) serta upaya-upaya yang dapat memperkecil dampak tersebut.

Aspek lingkungan yang ditinjau yaitu mengenai sosial - ekonomi sepanjang tapak proyek selama tahap pra konstruksi, tahap konstruksi dan tahap pasca konstruksi

Menganalisis dampak lingkungan yang terjadi pada ketiga tahapan. Jika adanya dampak negatif maka harus dilakukan usaha-usaha untuk memperkecil dampak tersebut.

Dari hasil analisis, dampak-dampak negatif dari lingkungan mengenai sosial – ekonomi pada rencana pembangunan jalan tol Cileunyi – Tanjungsari – Sumedang dapat diperkecil dengan berbagai usaha-usaha, seperti kekhawatiran masyarakat akan nilai ganti rugi tanah mereka dapat di tanggulangi dengan penggantian daerah tempat tinggal yang lebih layak. Tetapi hal ini tidak akan mengurangi masalah tersebut sepenuhnya karena masyarakat tetap cemas dan resah akan berbagai hal lagi walaupun telah mendapat perlakuan yang sudah dianggap layak, seperti susahnya mencari pekerjaan baru atau harus mencari sekolah baru untuk anaknya.


(2)

DAFTAR ISI

Halaman

SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR ……….i

ABSTRAK ………iii

PRAKATA ………iv

DAFTAR ISI ………vii

DAFTAR SINGKATAN ………..……….x

DAFTAR GAMBAR ………....xi

DAFTAR TABEL ………...xii

DAFTAR LAMPIRAN ………..xiii

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah ………1

1.2Maksud dan tujuan Penulisan ………2

1.3Pembatasan Masalah ……….2

1.4Sistematika Penulisan ………2

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Pra Studi Kelayakan ………...5

2.1.1 Pengertian Pra Studi Kelayakan ……….5

2.1.2 Tujuan Pra Studi Kelayakan………6

2.2 Aspek Lingkungan ………...6

2.2.1 Pengertian Lingkungan ………...6

2.2.2 Pengertian dan Hal-hal Penting dari Lingkungan Sosial- Ekonomi ………..7

2.2.3 Penetapan Komponen Sosial-Ekonomi ………...9


(3)

2.2.4 Pendugaan Dampak Sosial- Ekonomi ………...11

2.3 Pengertian, Tujuan dan Pentingnya Analisis Mengenai Dampak Lingkungan ………...12

2.3.1 Konsep Analisis Mengenai Dampak Lingkungan………….12

2.3.2 Tujuan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan………….12

2.3.3 Pentingnya Analisa Mengenai Dampak Lingkungan ……..13

BAB 3 STUDI KASUS 3.1 Gambaran Umum Kabupaten Sumedang ………16

3.1.1 Kondisi Geografis ……….16

3.1.2 Tata Guna Lahan………....16

3.1.3 Kependudukan dan Tenaga Kerja ……….17

3.1.4 Transportasi………19

3.1.5 Deskripsi Proyek………19

3.2 Dampak Lingkungan ………...………21

BAB 4 ANALISIS MASALAH 4.1 Analisis Pra kelayakan Lingkungan ………...23

4.1.1 Analisis Dampak Lingkungan Tahap Pra Konstruksi, Tahap Konstruksi dan Tahap Pasca Konstruksi ………...23

4.1.2 Upaya untuk mengurangi dampak negatif pada tahap Pra Konstruksi, Konstruksi dan Pasca Konstruksi…………...34

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ……….39

5.2 Saran ………40


(4)

DAFTAR PUSTAKA………...42 LAMPIRAN ……….44


(5)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Komposisi Luas Kabupaten Sumedang Menurut Kegunaannya …….17 Tabel 3.2 Jumlah Penduduk Dan Kepadatan Per Kecamatan di Kabupaten

Sumedang ………18 Tabel 3.3 Jumlah Tenaga Kerja Menurut Status Pekerjaan di Kabupaten

Sumedang ………18 Tabel 3.3 Panjang jalan di Kabupaten Sumedang ………...19 Tabel 3.4 Matriks Kemungkinan Dampak Lingkungan dari Rencana

Pembangunan Jalan Tol Cileunyi- Sumedang ………22 Tabel 4.1 Dampak Sosial – Ekonomi pada pembangunan jalan tol Cileunyi –

Sumedang ………..…..32 Tabel 4.2 Upaya – upaya untuk mengurangi dampak negatif pada tahap Pra

Konstruksi, Konstruksi dan Pasca Konstruksi……….35


(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Diagram Rencana Penulisan.………4 Gambar 2.1 Skema Hubungan antara tujuan aktivitas manusia dengan dampak

pada lingkungan ………..15


(7)

DAFTAR SINGKATAN

AMDAL = Analisa Mengenai dampak Lingkungan NEPA = National Environmental Policy Act

NJOP = Nilai Jual Objek Pajak

PDAM = Perusahaan Daerah Air Minum


(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lokasi Studi ……….…44 Lampiran 2 Rute alternatif pada perencanaan jalan tol Cileunyi –

Tanjungsari – Sumedang ……….45 Lampiran 3 Keterangan rute alternatif ………46


(9)

Lampiran 1

Diagram Alir Penulisan

Evaluasi Pra Studi Kelayakan Jalan Tol Cileunyi -Tanjungsari - Sumedang Ditinjau dari Aspek Lingkungan

Tinjauan Pustaka

Pengumpulan Data

y Gambaran tentang lokasi studi

y Dampak lingkungan yang terjadi di lokasi

Analisis

y Menganalisis semua dampak sosial - ekonomi yang terjadi

y Upaya-upaya untuk memperkecil dampak negatif


(10)

Tabel 4.1 Dampak Sosial – Ekonomi pada pembangunan jalan tol Cileunyi – Sumedang

Dampak Sosial – Ekonomi Kegiatan

Dampak Negatif Dampak Positif

1. Pra Konstruksi • Keresahan Masyarakat dan kekhawatiran serta ketidakpuasan atas nilai ganti rugi dan lokasi pemindahan

• Keresahan masyarakat akan kehilangan pekerjaan • Terputusnya hubungan kekerabatan penduduk • Terganggunya lalu lintas

• Mata pencaharian sementara

2. Konstruksi • Gangguan lalu lintas

• Terputusnya hubungan kekerabatan penduduk • Kerusakan fasilitas

• Keselamatan manusia tidak terjamin

• Kegiatan ekonomi daerah membaik • Mata Pencaharian baru


(11)

Dampak Sosial – Ekonomi Kegiatan

Dampak Negatif Dampak Positif

3. Pasca Konstruksi • Terputusnya hubungan kekerabatan penduduk • Jalan bebas hambatan

• Adanya mata pencaharian baru • Kegiatan ekonomi yang meningkat

• Mengurangi kemacetan dan kecelakaan lalu lintas

• Nilai lahan lebih tinggi

• Perbaikan kondisi lingkungan sepanjang koridor proyek


(12)

Tabel 4.2 Upaya – upaya untuk mengurangi dampak negatif pada tahap Pra Konstruksi, Konstruksi dan Pasca Konstruksi Jenis Dampak Sumber Dampak Upaya-upaya yang dapat dilakukan

PRA KONSTRUKSI • Keresahan, kekhawatiran dan

ketidakpuasan masyarakat atas nilai ganti rugi dan lokasi pemindahan

• Survei lokasi • Pembebasan lahan

Memberikan penyuluhan-penyuluhan dan informasi mengenai pembangunan jalan tol Cileunyi – Sumedang bagi masyarakat luas terutama masyarakat yang terkena dampak langsung dari proyek tersebut, seperti proyek yang lahannya terpakai untuk proyek ini. Perlu juga adanya musyawarah yang matang dalam menentukan bentuk dan besarnya ganti rugi tanah/lahan tanpa merugikan kedua belah pihak atau memberikan tempat tinggal yang layak huni.

• Keresahan penduduk akan kehilangan pekerjaan

• Pembebasan lahan - Memberikan pekerjaan sementara selama proyek ini berlangsung misalnya sebagai buruh atau tukang. - Memberikan bantuan dana dan fasilitas untuk


(13)

Jenis Dampak Sumber Dampak Upaya-upaya yang dapat dilakukan • Terputusnya hubungan kekerabatan

penduduk

• Penggalian dan perkerasan jalan • Konstruksi jalan akses

• Konstruksi bangunan pelengkap • Keberadaan bangunan jalan

Membangun jembatan penyeberangan jalan dan jalan-jalan penghubung agar penduduk dapat terjalin kembali

• Terganggunya lalu lintas • Pemindahan Utilitas - Melakukan pengaturan lalu lintas (traffic management) di sekitar lokasi proyek untuk mengurangi terjadinya gangguan lalu lintas.

- Melaksanakan perbaikan-perbaikan khusus untuk menjamin kelancaran arus lalu lintas antara lain pemasangan rambu-rambu barikade dan pengadaan


(14)

Jenis Dampak Sumber Dampak Upaya-upaya yang dapat dilakukan TAHAP KONSTRUKSI

• Gangguan lalu lintas • Pengangkutan umum

• Penggalian dan perkerasan jalan • Konstruksi bangunan pelengkap • Instalasi sistem drainase

Menentukan alternatif jalur kendaraan yang lain yang tidak mengganggu jalannya proyek tersebut sekaligus tidak menyebabkan terjadinya ketidak- lancaran lalu lintas, melaksanakan pengaturan lalu lintas (traffic management) di sekitar lokasi proyek untuk mengurangi terjadinya gangguan lalu lintas.

• Terputusnya hubungan kekerabatan penduduk

• Penggalian dan perkerasan jalan • Konstruksi jalan akses

• Konstruksi bangunan pelengkap

Membangun jembatan penyeberangan jalan dan jalan-jalan penghubung agar hubungan penduduk dapat terjalin kembali.

• Kerusakan fasilitas • Penggalian dan perkerasan jalan • Konstruksi bangunan pelengkap

Memberikan fasilitas sementara yang memadai seperti menyediakan air untuk masyarakat yang aliran airnya terputus akibat penggalian tanah


(15)

Jenis Dampak Sumber Dampak Upaya-upaya yang dapat dilakukan • Keselamatan manusia tidak

terjamin

• Pengangkutan umum - Adanya pengaturan lalu lintas untuk menghindari kecelakaan lalu lintas baik terhadap pekerja maupun masyarakat setempat.

- Khusus untuk pekerja bangunan, ikuti prosedur keselamatan kerja yang berlaku, antara lain penggunaan helm dan sabuk pengaman bagi pekerja. TAHAP PASCA KONSTRUKSI

• Terputusnya hubungan kekerabatan penduduk

• Keberadaan bangunan jalan Membangun jembatan penyeberangan jalan dan jalan-jalan penghubung agar hubungan penduduk dapat terjalin kembali


(16)

Komponen Lingkungan

Kegiatan Proyek

Cuaca

Stabilitas Lereng Substansi Tanah

Kontaminasi Tanah

Hidrologi Kualitas air

Kualitas/penggunaan air tanah

Sumber air Polusi udara Kebisingan

Getaran

Offensive Odor

Bencana Keindahan Tumbuhan Binatang

Administrasi lokal

Ketidaktenangan penduduk

Pemisahan masyarakat

Perpindahan tempat tinggal

Tata guna lahan

Kegiatan ekonomi

Pekerjaan Lalu lintas

Infrastruktur Kesehatan Umum Arkeologi Keselamatan manusia Fasilitas Tahap Persiapan

1. Perencanaan + - + +

2. Survey lokasi

-3. Pembebasan lahan - - - -

-4. Pemindahan Utilitas -

-Tahap Konstruksi

1. Pekerjaan buruh + +

2. Mobilisasi alat berat dan konstruksi bangunan

3. Pengangkutan Umum - - - -

-4. Pembangunan kantor - -

-5. Pembersihan bangunan eksisting

6. Persiapan lahan - - -

-7. Konstruksi bangunan utama

-8. Penggalian dan perkerasan jalan - - - - - -

-9. Konstruksi jalan akses - - -

-10. Konstruksi bangunan pelengkap - - - - - -

-11. Instalasi sistem drainase + - - - -

-Tahap Pemeliharaan dan Operasi

1. Keberadaan bangunan jalan - + +/-

-2. Perjalanan kendaraan +/- - - + + + +

3. Pemeliharaan + + + + +

Catatan: ( + ) : Dampak lingkungan positif ; ( - ) : Dampak lingkungan negatif : Dampak yang akan dievaluasi

Kimia dan Fisik

Tabel 3.5 Matriks Kemungkinan Dampak Lingkungan dari Rencana Pembangunan Jalan Tol Cileunyi - Sumedang [6]


(17)

Lampiran 3 46

KETERANGAN UMUM RUTE ALTERNATIF

a. Rute alternatif – 1

Alternatif-1 dimulai dari simpang tiga ± 600 meter setelah simpang Tol Padalarang – Cileunyi. Rute alternatif ini dianggap merupakan lokasi yang relatif baik dibanding lokasi-lokasi lain karena lebih mengikuti jalur kontur dan celah-celah diantara gunung-gunung walaupun nagian tertentu tidak dapat dihindari perpotongan langsung dengan bukit. Panjang dari ruas-ruas jalan alternatif 1 sebagai berikut:

Ruas Cileunyi – Tanjungsari Æ 9,653 km Ruas Akses Tanjungsari Æ 1,670 km Ruas Tanjungsari – Sumedang Æ 15,350 km Ruas Akses Sumedang Æ 1,957 km

Alternatif – 1 menuju utara untuk menghindari banyak perpotongan dengan sungai Ciketuh kemudian naik ke elevasi yang lebih tinggi dengan jalan mengikuti alur kontur dari desa Ciledug, dari desa Ciledug ke Utara desa Cimalid kemudian berbalik ke arah selatan sampai Bojonggaul kemudian menuju Kalapa dua untuk turun ke Lingkar Sumedang ± 1 km sebelum terminal.

Rute yang dilewati Jalan Utama Alternatif 1:

Sindangsari Cileunyi – Sungai Cibeusi – Desa Cibeusi – Sungai Cinenggeng – Sungai Cileles – Cahyasari – Cinumbang – Desa Sukarapih – Cijontang – Karanganyar – Babakan Pendeuy – Desa Citali – Babakan Kendal – Cikumbang – Desa Sukawangi – Lebak Huni – Cibeureum –


(18)

Lampiran 3 47

Cilengser Satu – Desa Suksirna – Gombong – Sukasari – Desa Ciherang – Nangtung – Tanjaknagsir – Cijeungjing - Bojonggaul – Kalapa Dua. b. Rute alternatif - 2

Awal rute sama dengan alternative ke –1 namun alternative ke – 2 bermula dari Sindangsari menuju ke arah Utara melalui Sungai Cibeusi dan melintasi dibawah SUTT, setelah menghindari pembebasan lahan Lapangan Golf Bandung Giri Gahana menuju utara ke desa Sukarapih melintasi sungai Cikeruh memutar kebelakang perumahan Jatinangor melalui sungai Ci Sumengka dan dibuat interchange pertama di daerah Cikupa yang berfungsi sebagai akses jalan keluar atau masuk jalan Tol Cileunyi – Sumedang ke daerah Rancakalong (± 500 meter dari jalan nasional Bandung – Sumedang). Rute kemudian lurus melalui kontur yang relatif sama menuju Cilengser Dua dan Mulyasari untuk menghindari perpotongan yang banyak dengan jalan luar kota menuju Kebon kelapa dan dibuat interchange di Nangeran Joglo sebagai akses Jalan Tol Cileunyi – Sumedang.

Ruas Cileunyi – Tanjungsari Æ 8,924 km Ruas Akses Tanjungsari Æ 2,773 km Ruas Tanjungsari – Sumedang Æ 14,509 km Ruas Akses Sumedang Æ 1,320 km

Rute Jalan Utama Alternatif 2 melintasi daerah-daerah sebgai berikut: Sindangsari – Cinenggeng – Cileles – Cigondok – Desa Sukarapih – Lebak Biru – Cikupa – Jaringau – Cibeureum – Cilengser Dua – Mulyasari – Nangtung – Bojonggaul – Cibaros – Nangkapandak – Kebon Kalapa – Nangeran Joglo.


(19)

Lampiran 3 48

c. Rute alternatif – 3

Berawal dari titik yang sama dan lebih tegak, berada di utara sungai Cikeruh dan memotong sungai Cisumengka untuk mengikuti arah kontur ke utara sampai daerah Ciledug kemudian menuju selatan melewati Sembagi Dua masuk ke celah Ceherang berakhir di Kalapa Dua

Ruas Cileunyi – Tanjungsari Æ 9,197 km Ruas Akses Tanjungsari Æ 2,973 km Ruas Tanjungsari – Sumedang Æ 14,940 km Ruas Akses Sumedang Æ 1,711 km

Rute Jalan utama Alternatif 3 melintasi daerah-daerah sebagai berikut: Sindangsari Cileunyi – Sungai Cibeusi – Sungai Cinenggeng – Chayasari – Cinumbang – Sungai Cikeruh – Sukaluyu – Sungai Cisumengka – Cikupa – Karangsari – Sukanegla – Legor – Sembagi Dua – Mulyasari – Nangtung – Cibenda – Nangewer – Kalapa Dua.

d. Rute alternatif – 4

Rute alternatif 4 berawal pada titik yang sama dan lebih tegak dibandingkan dengan ketiga alternatif lainnya. Rute tersebut terletak lebih ke sisi utara pada awal dan akhir proyek, sementara dibagian tengah lebih ke selatan dibanding alternatif lainnya. Hal ini dilakukan untuk mengurangi penurunan grade yang tiba-tiba terutama untuk lokasi akhir proyek.

Ruas Cileunyi – Tanjungsari Æ 9,550 km Ruas Akses Tanjungsari Æ 400 m Ruas Tanjungsari – Sumedang Æ 13.861 km Ruas Akses Sumedang Æ 1,050 km


(20)

Lampiran 3 49

Rute Jalan Utama Alernatif ke – 4 melintasi daerah-daerah sebagai berikut:

Sindangsari Cileunyi – Sungai Cibeusi – Sungai Cinenggeng – Cipendeuy – Karanganyar – Karangsari – Darmaja – Legor – Sembagi Dua – Sembagi Tiga – Mariuk – Panyindangan – Nangewer Joglo.


(21)

(22)

(23)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Penyebab kegagalan suatu proyek dapat ditelusuri sedini mungkin dengan melakukan pra studi kelayakan. Apabila dengan pra studi kelayakan menunjukkan hasil yang layak, maka dapat dilanjutkan dengan melakukan penelitian yang lebih detail yaitu dengan melakukan studi kelayakan.

Dalam studi kasus ditinjau proyek pembangunan Jalan Tol Cileunyi – Tanjungsari – Sumedang yang merupakan proyek pemerintah. Salah satu tujuan pembangunan jalan tol ini adalah untuk memperlancar lalu lintas regional dan memicu investasi di Kabupaten Sumedang.


(24)

Pembangunan jalan tol ini selain membawa dampak positif bagi masyarakat, juga akan memberikan dampak negatif bagi masyarakat sekitarnya, sehingga perlu diadakan suatu penelitian yang sangat cermat yaitu dengan melakukan pra studi kelayakan terutama mengenai aspek lingkungan.

1.2 Maksud dan Tujuan Penulisan

Maksud dan tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk mengevaluasi pra studi kelayakan terutama mengenai aspek lingkungan pada tahap pra konstruksi, tahap konstruksi dan tahap pasca konstruksi..

1.3 Pembatasan Masalah

Dalam Tugas Akhir ini pra studi kelayakan jalan tol ini hanya dibatasi pada aspek lingkungan berdasarkan segi sosial ekonomi lingkungan sepanjang tapak proyek selama tahap pra konstruksi, tahap konstruksi, dan tahap pasca konstruksi.

1.4 Sistematika Penulisan BAB 1 PENDAHULUAN

Berisi penjelasan dan gambaran secara umum mengenai garis besar permasalahan, sistematika penulisan, dan diagram rencana penulisan. BAB 2 DASAR TEORI

Memuat teori-teori tentang pra studi kelayakan dan lingkungan.


(25)

BAB 3 STUDI KASUS

Menjelaskan gambaran umum daerah studi dan dampak lingkungan yang terjadi pada lokasi studi.

BAB 4 ANALISIS MASALAH

Menganalisis data-data yang telah diperoleh berdasarkan teori-teori yang ada.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Mengenai kesimpulan yang dapat diambil dari tugas akhir ini dan juga saran-saran untuk perkembangan selanjutnya.


(26)

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Dampak positif rencana pembangunan jalan tol Cileunyi-Tanjungsari-Sumedang sangat penting bagi masyarakat Sumedang khususnya dari aspek lingkungan karena:

1. Mengurangi kemacetan lalu lintas

2. Relokasi penduduk ke tempat yang layak huni

3. Adanya perubahan mata pencaharian baru bagi masyarakat setempat yang mungkin meningkatkan perkembangan ekonomi daerah tersebut.

4. Nilai lahan menjadi tinggi akibat dari jalan baru tersebut.


(27)

Dampak negatif yang mungkin masih berpengaruh pada masyarakat walaupun telah dilakukan upaya-upaya untuk menanggulanginya adalah sebagai berikut:

1. Hubungan kekerabatan masyarakat akan terasa lebih renggang bila dibandingkan dengan sebelum adanya jalan tol.

2. Masyarakat akan tetap merasa resah walaupun telah diberikan ganti rugi yang secukupnya atau relokasi tempat tinggal yang layak huni. Hal ini dapat dikarenakan masyarakat bukan harus mengurusi rumah baru mereka saja tetapi juga harus memikirkan anak-anak mereka yang harus pindah sekolah, tempat kerja yang jauh dan lain sebagainya.

5.2 SARAN

Setelah mengevaluasi aspek lingkungan penulis akan memberikan sedikit saran dan masukan sebagai berikut:

1. Tahap pra studi kelayakan ini harus dilanjutkan ke tahap studi kelayakan karena pada tahap ini akan lebih dijelaskan mengenai perencanaan pembangunan jalan tol Cileunyi – Tanjungsari – Sumedang. Misalnya rute jalan yang terpilih secara kasar atau belum spesifik pada tahap pra studi kelayakan dapat dianalisis lebih lanjut ke tahap studi kelayakan agar mendapatkan rute yang benar-benar layak untuk dibangun.

2. Pada tahap konstruksi ada beberapa pekerjaan berpengaruh terhadap dampak lingkungan. Seperti pada pekerjaan mobilisasi alat berat dan konstruksi bangunan berdampak negatif pada lalu lintas. Hal ini jelas akan mengakibatkan terjadinya kertidaklancaran lalu lintas karena adanya alat-alat berat yang harus keluar masuk


(28)

ke daerah proyek. Pada pekerjaan pembersihan bangunan eksisting berdampak negatif pada kesehatan masyarakat akibat adanya penghancuran daerah-daerah pemukiman penduduk Adanya debu-debu dari sisa-sisa bangunan yang dihancurkan akan mengakibatkan terganggunya pernafasan masyarakat sekitarnya. Oleh karena itu, hal-hal yang berperpengaruh terhadap lingkungan haruslah diperhatikan dengan baik.

3. Perlu adanya penjelasan yang detail lagi untuk pedoman AMDAL khusus untuk jalan tol.


(29)

DAFTAR PUSTAKA

1. Chalid Fandeli (2001), Edisi Revisi, Analisis Mengenai Dampak

Lingkungan Prinsip Dasar dan Pemapanannya Dalam Pembangunan,

Liberty Yogyakarta.

2. Departemen Permukiman Dan Prasarana Wilayah, Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL)

Pembangunan Jembatan Srandakan Daerah Istimewa Yogyakarta,

Jakarta.

3. F. Gunawan Suratmo (2002), Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, Gadjah Mada University Press.

4. Niti semito, Alex S., Burhan, Umar (1995), Wawasan Studi Kelayakan

dan Evaluasi Proyek, Bumi Aksara.

5. Otto Soemarwato (2003), Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, Gadjah Mada University Press

6. PT. INDRA KARYA Consulting Engineers, Pra Studi Kelayakan Jalan

Tol Cisumdawu Tahap I, PT. INDRA KARYA Consulting Engineers.

7. Robert J. Kodoatie (1995), Edisi I, Analisis Ekonomi Teknik, Penerbit Andi Offset, Yogyakarta

8. Samsi, IGW, Aji Tatang, Vera G. Sanoe, Laporan Penelitian Studi Pengembangan Metoda Evaluasi/PRediksi Parameter Sosial Akibat

Pembangunan Jalan, Bandung, Puslitbang Jalan, 1996.


(30)

9. Samsi, IGW, Aji Tatang, Vera G. Sanoe, Laporan Penelitian Studi Pengembangan Metoda Evaluasi/PRediksi Parameter Sosial Akibat

Pembangunan Jalan, Bandung, Puslitbang Jalan, 1998.

10.Soeharto Iman., Jilid I, Manajemen Proyek, PT. Erlangga.


(1)

BAB 3 STUDI KASUS

Menjelaskan gambaran umum daerah studi dan dampak lingkungan yang terjadi pada lokasi studi.

BAB 4 ANALISIS MASALAH

Menganalisis data-data yang telah diperoleh berdasarkan teori-teori yang ada.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Mengenai kesimpulan yang dapat diambil dari tugas akhir ini dan juga saran-saran untuk perkembangan selanjutnya.


(2)

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Dampak positif rencana pembangunan jalan tol Cileunyi-Tanjungsari-Sumedang sangat penting bagi masyarakat Sumedang khususnya dari aspek lingkungan karena:

1. Mengurangi kemacetan lalu lintas

2. Relokasi penduduk ke tempat yang layak huni

3. Adanya perubahan mata pencaharian baru bagi masyarakat setempat yang mungkin meningkatkan perkembangan ekonomi daerah tersebut.


(3)

Dampak negatif yang mungkin masih berpengaruh pada masyarakat walaupun telah dilakukan upaya-upaya untuk menanggulanginya adalah sebagai berikut:

1. Hubungan kekerabatan masyarakat akan terasa lebih renggang bila dibandingkan dengan sebelum adanya jalan tol.

2. Masyarakat akan tetap merasa resah walaupun telah diberikan ganti rugi yang secukupnya atau relokasi tempat tinggal yang layak huni. Hal ini dapat dikarenakan masyarakat bukan harus mengurusi rumah baru mereka saja tetapi juga harus memikirkan anak-anak mereka yang harus pindah sekolah, tempat kerja yang jauh dan lain sebagainya.

5.2 SARAN

Setelah mengevaluasi aspek lingkungan penulis akan memberikan sedikit saran dan masukan sebagai berikut:

1. Tahap pra studi kelayakan ini harus dilanjutkan ke tahap studi kelayakan karena pada tahap ini akan lebih dijelaskan mengenai perencanaan pembangunan jalan tol Cileunyi – Tanjungsari – Sumedang. Misalnya rute jalan yang terpilih secara kasar atau belum spesifik pada tahap pra studi kelayakan dapat dianalisis lebih lanjut ke tahap studi kelayakan agar mendapatkan rute yang benar-benar layak untuk dibangun.

2. Pada tahap konstruksi ada beberapa pekerjaan berpengaruh terhadap dampak lingkungan. Seperti pada pekerjaan mobilisasi alat berat dan konstruksi bangunan berdampak negatif pada lalu lintas. Hal ini jelas akan mengakibatkan terjadinya kertidaklancaran lalu lintas karena adanya alat-alat berat yang harus keluar masuk


(4)

ke daerah proyek. Pada pekerjaan pembersihan bangunan eksisting berdampak negatif pada kesehatan masyarakat akibat adanya penghancuran daerah-daerah pemukiman penduduk Adanya debu-debu dari sisa-sisa bangunan yang dihancurkan akan mengakibatkan terganggunya pernafasan masyarakat sekitarnya. Oleh karena itu, hal-hal yang berperpengaruh terhadap lingkungan haruslah diperhatikan dengan baik.

3. Perlu adanya penjelasan yang detail lagi untuk pedoman AMDAL khusus untuk jalan tol.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

1. Chalid Fandeli (2001), Edisi Revisi, Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Prinsip Dasar dan Pemapanannya Dalam Pembangunan, Liberty Yogyakarta.

2. Departemen Permukiman Dan Prasarana Wilayah, Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) Pembangunan Jembatan Srandakan Daerah Istimewa Yogyakarta, Jakarta.

3. F. Gunawan Suratmo (2002), Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, Gadjah Mada University Press.

4. Niti semito, Alex S., Burhan, Umar (1995), Wawasan Studi Kelayakan dan Evaluasi Proyek, Bumi Aksara.

5. Otto Soemarwato (2003), Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, Gadjah Mada University Press

6. PT. INDRA KARYA Consulting Engineers, Pra Studi Kelayakan Jalan Tol Cisumdawu Tahap I, PT. INDRA KARYA Consulting Engineers. 7. Robert J. Kodoatie (1995), Edisi I, Analisis Ekonomi Teknik, Penerbit

Andi Offset, Yogyakarta

8. Samsi, IGW, Aji Tatang, Vera G. Sanoe, Laporan Penelitian Studi Pengembangan Metoda Evaluasi/PRediksi Parameter Sosial Akibat Pembangunan Jalan, Bandung, Puslitbang Jalan, 1996.


(6)

9. Samsi, IGW, Aji Tatang, Vera G. Sanoe, Laporan Penelitian Studi Pengembangan Metoda Evaluasi/PRediksi Parameter Sosial Akibat Pembangunan Jalan, Bandung, Puslitbang Jalan, 1998.