HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN TEKANAN DARAH PADA PEKERJA PABRIK DENGAN SISTEM ROTASI SHIFT Hubungan Antara Kualitas Tidur Dengan Tekanan Darah Pada Pekerja Pabrik Dengan Sistem Rotasi Shift.
1
HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN TEKANAN DARAH
PADA PEKERJA PABRIK DENGAN SISTEM ROTASI SHIFT
NASKAH PUBLIKASI
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Mencapai Derajat Sarjana Kedokteran
Disusun oleh :
ERWIN IMAWAN
J500110056
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
2
1
3
Hubungan Antara Kualitas Tidur dengan Tekanan Darah
pada Pekerja Pabrik dengan Sistem Rotasi Shift
Erwin Imawan,
Sigit Widyatmoko, Safari Wahyu Jatmiko
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta
Abstrak
Kualitas tidur merupakan salah satu subjek kesehatan yang memicu terjadinya
peningkatan tekanan darah dan hiperaktifitas saraf simpatis yang diakibatkan
gangguan irama sirkardian. Sistem shift memungkinkan terjadinya perubahan
kualitas tidur. Pada pekerja shift malam khususnya berkaitan dengan gangguan
pola tidur pada saat bekerja yang dapat memicu perubahan tekanan darah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara kualitas tidur dengan
tekanan darah pada pekerja pabrik dengan sistem rotasi shift. Penelitian ini
menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross
sectional. Jumlah responden penelitian sebanyak 51 sampel pekerja pabrik dipilih
dengan menggunakan teknik purposive sampling. Penelitian ini dimulai dari
penyebaran dan penulisan lembar persetujuan kepada responden, pengukuran
tekanan darah sebanyak tiga kali, dan penilaian kualitas tidur yang dinilai
menggunakan kuesioner. Data dianalisis dengan menggunakan uji korelatif
Spearman. Hasil penelitian menunjukkan jumlah sampel terbesar adalah sampel
pria yaitu 26 sampel dan kelompok usia terbesar 19-22 tahun. Kualitas tidur
tebanyak adalah kualitas tidur buruk. Hasil penelitian didapatkan bahwa tidak
terdapat korelasi antara kualitas tidur dengan tekanan darah sistolik p=0,739
dan diastolik p=0,802 (p>0,05) pada pekerja dengan sistem rotasi shift.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan.
Kata Kunci
Kualitas Tidur, Tekanan Darah, Pekerja Pabrik, Sistem Rotasi Shift
2
Relation Between the Quality Sleep with Blood Pressure in Factory
Workers with Shift Rotation System
Erwin Imawan , Sigit Widyatmoko, Safari Wahyu Jatmiko
Faculty of Medicine, Muhammadiyah University of Surakarta
Abstract
Quality of sleep is one of the subjects of health that lead to an increase in blood
pressure and sympathetic nerve hyperactivity caused by circadian rhythm
disorders. Shift system allows for changes in the quality of sleep. At night shift
workers especially associated with disruption of sleep patterns at work that can
trigger changes in blood pressure. This study aims to determine the correlation
between sleep quality with blood pressure on factory workers with shift rotation
system. This study used analytic observational study design with cross sectional
approach. The number of survey respondents were 51 samples selected factory
workers using purposive sampling technique. This study starts from the
deployment and writing consent form to the respondent, the measurement of
blood pressure three times, and assessment of sleep quality were assessed using
a questionnaire. Data were analyzed using Spearman correlative test. The
results showed the largest amount of sample is a sample of men with 26
samples and the largest age group of 19-22 years. Quality of sleep most nation
points is poor sleep quality. The results showed that there is no correlation
between sleep quality with systolic blood pressure and diastolic p = 0.739 p =
0.802 (p> 0.05) in workers with shift rotation system.
This study concluded that there was no relationship.
Keywords
Sleep Quality, Blood Pressure, Factory Worker, Shift Rotation System
Pendahuluan
Sistem kerja pada pabrik baik
waktu tidur yang merupakan salah
satu
subjek
kesehatan
telah
itu shift siang ataupun malam sangat
menunjukkan terjadinya peningkatan
dimungkinkan terjadi tidur yang
tekanan darah akut dan hiperaktifitas
pendek dan juga rasa kantuk yang
dari sistem saraf simpatis. Khusunya
berlebihan. Pada pekerja shift malam
kebiasaan tidur dalam waktu yang
khususnya
singkat dapat memicu timbulnya
berkaitan
dengan
gangguan pola tidur dan bangun tidur
hipertensi
pada saat bekerja dan setelahnya, hal
peningkatan darah dan detak jantung
ini
adanya
per 24 jam, hiperaktifitas sistem
pemotongan 2 sampai 4 jam dari
saraf simpatis dan retensi garam.
durasi tidur normal 1. Pengurangan
Dua studi yang menggunakan sampel
diakibatkan
karena
normotensif
yang
dan
memapar
hipertensif
3
menyebutkan
bahwa
Didapatkan
keduanya
51
responden
yang
terjadi peningkatan tekanan darah
bekerja pada shift malam hari di PT.
yang
Ina Karya Jaya.
cukup
signifikan
setelah
dikurangi durasi tidur sekitar 3,5-4,5
Pengambilan sampel dilakukan pada
jam dari durasi tidur normal mereka2.
malam hari saat jam istirahat bekerja,
Penelitian
tekanan darah diukur sebanyak 3 kali
ini
bertujuan
untuk
mengetahui adanya korelasi antara
dan
kualitas
kualitas tidur dengan tekanan darah
menggunakan
pada pekerja pabrik dengan sistem
Pengambilan data dilakukan pada
rotasi shift.
bulan November 2014.
Semua
data
tidur
dinilai
kuesioner
responden
PSQI.
dicatat
Metode Penelitian
dilakukan editing kemudian coding
Penelitian ini menggunakan desain
dan dianalisis menggunakan program
penelitian
Statistical
observasional
analitik
Package
for
Social
dengan pendekatan cross sectional
Sciences (SPSS) 22.0 for Windows.
yaitu mencari hubungan sebab akibat
Analisis menggunakan uji Range
antara
Spearman.
variabel
bebas
dengan
variabel terikat diukur satu kali
dalam waktu yang bersamaan dan
Hasil
tidak ada follow up 3.
Dari 51 pekerja yang bekerja pada
Dalam hal ini penelitian dilakukan
shift malam hari di PT. Ina Karya
untuk mengetahui hubungan antara
Jaya dengan tekanan darah 120/80
kualitas tidur dengan tekanan darah
mmHg
pada pekerja pabrik dengan sistem
Pekerja dengan tekanan darah 140/90
rotasi shift. Pengambilan sampel
sebanyak 4 responden.
sebanyak
Tabel 1. distribusi sampel berdasarkan tekanan darah
Variabel tekanan
darah
120/80
Jumlah
Persentase (%)
42
82.4
5
9.8
140/90
4
dilakukan dengan cara purposive.
Total
51
7.8
130/80
100
42
responden.
4
Tabel 2. distribusi sampel berdasarkan kualitas tidur
Variabel kualitas tidur
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
≥11-21
Total
Jumlah
0
0
9
13
19
5
2
1
1
1
0
51
Persentase (%)
0
0
17.6
25.5
37.3
9.8
3.9
2.0
2.0
2.0
0
100
Pekerja dengan skor kualitas tidur
responden mengungkapkan bahwa
yang paling banyak adalah skor 5.
mereka dapat tertidur lebih lama
Pekerja dengan skor kualitas tidur
setelah bekerja pada shift malam
yang paling sedikit adalah masing-
hari. Durasi tidur dapat melebihi 9
masing skor 8, 9, dan 10. Nilai p
jam saat mereka memulai tidur pada
>0,05
tidak
pagi hari setelah bekerja pada shift
terdapat korelasi yang bermakna
malam hari, durasi tersebut memang
secara statistik baik tekanan darah
lebih lama dibandingkan saat mereka
sistolik dan diastolik.
tidur pada malam hari yang hanya
yang
menunjukkan
berkisar 6-8 jam saat bekerja pada
Diskusi
shift
Pada penelitian ini tidak ada korelasi
didukung oleh penelitian sebelumnya
yang bermakna secara statistik antara
yang
kualitas tidur dengan tekanan darah
malam justru memiliki waktu tidur
pada pekerja sistem shift. Beberapa
yang cenderung lebih lama yang
kemungkinan
menjadikan fase tidur REM mereka
tidak
yang
adanya
menyebabkan
korelasi
siang
menyatakan
Hal
tersebut
pekerja
shift
lebih panjang daripada tertidur pada
karena
Tabel 3. Analisis bivariat Range Spearman
Range Spearman
n
Sistolik
Diastolik
hari.
p
0,739
51
0,802
5
Penelitian
4
yang
telah
siklus tidur normal .
menyatakan
Bekerja pada sistem shift yang
hubungan
berotasi dan tidak menetap pada shift
penelitian yang memakai metode
siang atau malam dapat menjadi
penelitian kohort. Berbeda dengan
penyebab tidak adanya korelasi pada
skripsi ini yang memakai metode
skripsi ini. Regulasi internal pabrik
penelitian cross sectional. Penelitian
hanya memperbolehkan pekerja tidak
yang dilakukan pada tahun 2008
mengikuti sistem rotasi shift apabila
yang dilakukan selama 14 tahun
sakit ataupun sedang hamil. Sistem
terhadap pekerja pabrik baja di
shift
jepang
yang
berotasi
tersebut
bahwa
terdapat
bermakna
tersebut
adalah
menyimpulkan
memungkinkan tubuh untuk tetap
terdapat hubungan yang bermakna
mempertahankan irama sirkardian
antara sistem kerja shift dengan
disaat pekerja pabrik bekerja pada
peningkatan tekanan darah. Menurut
shift siang hari. Hal ini merupakan
peneliti shift malam yang cenderung
persamaan dengan hasil penelitian
mengakibatkan gangguan kualitas
pada tahun 2010 yang menyatakan
tidur.
bahwa
kemungkinan
sistem
kerja
shift
tidak
Terdapat
efek
beberapa
yang
akan
berhubungan secara statistik dengan
ditimbulkan seperti halnya gangguan
penyakit
seperti
ritmik sirkardian dan peningkatan
hipertensi (p >0.05). Peneliti tersebut
frekuensi stres yang memungkinkan
menggunakan sampel dengan sistem
menjadi resiko terjangkit tekanan
kerja shift yang berotasi bukan
darah tinggi, akan tetapi mekanisme
sistem kerja yang menetap pada
tersebut diteliti dalam waktu yang
siang atau malam hari secara terus
lama yang mengakibatkan perubahan
menerus,
kesehatan dapat terjadi 6.
pengaruh
kardiovaskuler
hal
tersebut
karena
menjadi
skripsi
Penelitian
ini
yang
dilakukan
menggunakan karakteristik sampel
pada 20.432 populasi di Belanda
yang
dengan rentang usia 20-65 tahun
sama
5
tersebut .
dengan
penelitian
tanpa
riwayat
kardiovaskuler
penyakit
tersebut
6
menyimpulkan terdapat hubungan
terdapat
bermakna
dan
terkontrol seperti usia, jenis kelamin,
kuantitas tidur yang buruk dengan
gaya hidup, riwayat penyakit, dan
terjadinya
lama bakti kerja di PT. Ina Karya
antara
kualitas
penyakit
kardiovaskuler
kronis
peneliti
variabel
yang
tidak
Jaya.
mengungkapkan bahwa tidur dengan
durasi
yang
kurang
dapat
Kesimpulan
mempengaruhi
kualitas
tidur,
Berdasarkan hasil penelitian yang
dapat
dilakukan di PT. Ina Karya Jaya pada
kemudian
kualitas
tidur
menurun. Kualitas tidur sangatlah
bulan
penting karena berhubungan dengan
disimpulkan
recovery tubuh 7.
korelasi
Penelitian
dilakukan
November
2014
bahwa
yang
dapat
tidak
bermakna
ada
secara
pada
statistik antara kualitas tidur dengan
saat jam istirahat bekerja yaitu pukul
tekanan darah pada pekerja pabrik
22.00 WIB, waktu tersebut mungkin
dengan sistem rotasi shift.
dapat mempengaruhi hasil penelitian
karena berhubungan dengan aktifitas
Daftar Pustaka
fisik dan jam biologis tubuh. Hal
1. Sallinen
M.,
Kecklund
G.,
tersebut didukung dengan pernyataan
2010. Shift work, sleep, and
bahwa pengaturan tekanan darah
sleepiness – differences between
oleh irama sirkardian terjadi pada
shift
saat pagi hari atau setelah bangun
Scand.J.Work.Envi.Heal.
tidur
36(2):121-33
dan
tekanan
darah
akan
meningkat secara bertahap 8.
and
2. Gangwisch
Kekurangan dari penelitian
systems.
J.E., Heymsfield
S.B., Boden-Allaba
A., Buijs
ini yaitu metode penelitian yang
R.M., Kreier F., Pickering T.G.,
kurang seksama, waktu dilakukannya
Rundle
penelitian atau pengambilan data
Malaspina D., 2006. Short Sleep
primer
kurang
pendekatan
yang
A.G.,
Zammit
G.K.,
tepat,
metode
Duration as a Risk Factor for
lemah,
jumlah
Hypertension: Analyses of the
sampel yang kurang banyak dan
First
National
Heatlh
and
7
Nutrition Examination Survey.
D.,
Hyperten.J.Am.Heart.Assoc.
Verschuren
(47):833-39
Duration and Sleep Quality in
3. Notoatmodjo
S.,
Metodologi
Kesehatan.
2010.
Penelitian
Jakarta:
Rineka
van
den
Berg
J.F.,
M.,
2011.
Sleep
Relation
to
12-Year
Cardiovascular
Disease
Incidence: The MORGEN Study.
J.SLEEP. 34(11):1487-92
Cipta, pp :119
4. Sfreddo C., Fuchs S.C., Merlo
8. White W.B., 2007. Importance of
I.R., Danni F., 2010. Shift Work
Blood Pressure Control Over a
Is Not Associated with High
24-Hour
Blood Pressure or Prevalence of
J.Manag.Care.Pharm. 13(8): 34-
Hypertension. J.P.One.
39
7(12):
171-78
5. Hublin
C.,
Partinen
M.,
Koskenvuo K., Silventoinen K.,
Koskenvuo M., Kaprio J., 2010.
Shift-Work and Cardiovascular
Disease: A Population-Based 22Year
Follow-Up
Study.
Eur.J.Epid. 25(5): 315-23
6. Suwazono Y., Dochi M., Sakata
K., Okubo Y., Oishi M., Tanaka
K., Kobayashi E., and Nogawa
K., 2008. Shift Work Is a Risk
Factor
for
Increased
Blood
Pressure in Japanese Men: A 14Year Historical Cohort Study.
Hyperten.J.Am.Heart.Assoc.
(52):581-86
7. Hoevenaar-Blom
M.P.,
Spijkerman A.M.W., Kromhout
Period.
HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN TEKANAN DARAH
PADA PEKERJA PABRIK DENGAN SISTEM ROTASI SHIFT
NASKAH PUBLIKASI
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Mencapai Derajat Sarjana Kedokteran
Disusun oleh :
ERWIN IMAWAN
J500110056
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
2
1
3
Hubungan Antara Kualitas Tidur dengan Tekanan Darah
pada Pekerja Pabrik dengan Sistem Rotasi Shift
Erwin Imawan,
Sigit Widyatmoko, Safari Wahyu Jatmiko
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta
Abstrak
Kualitas tidur merupakan salah satu subjek kesehatan yang memicu terjadinya
peningkatan tekanan darah dan hiperaktifitas saraf simpatis yang diakibatkan
gangguan irama sirkardian. Sistem shift memungkinkan terjadinya perubahan
kualitas tidur. Pada pekerja shift malam khususnya berkaitan dengan gangguan
pola tidur pada saat bekerja yang dapat memicu perubahan tekanan darah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara kualitas tidur dengan
tekanan darah pada pekerja pabrik dengan sistem rotasi shift. Penelitian ini
menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross
sectional. Jumlah responden penelitian sebanyak 51 sampel pekerja pabrik dipilih
dengan menggunakan teknik purposive sampling. Penelitian ini dimulai dari
penyebaran dan penulisan lembar persetujuan kepada responden, pengukuran
tekanan darah sebanyak tiga kali, dan penilaian kualitas tidur yang dinilai
menggunakan kuesioner. Data dianalisis dengan menggunakan uji korelatif
Spearman. Hasil penelitian menunjukkan jumlah sampel terbesar adalah sampel
pria yaitu 26 sampel dan kelompok usia terbesar 19-22 tahun. Kualitas tidur
tebanyak adalah kualitas tidur buruk. Hasil penelitian didapatkan bahwa tidak
terdapat korelasi antara kualitas tidur dengan tekanan darah sistolik p=0,739
dan diastolik p=0,802 (p>0,05) pada pekerja dengan sistem rotasi shift.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan.
Kata Kunci
Kualitas Tidur, Tekanan Darah, Pekerja Pabrik, Sistem Rotasi Shift
2
Relation Between the Quality Sleep with Blood Pressure in Factory
Workers with Shift Rotation System
Erwin Imawan , Sigit Widyatmoko, Safari Wahyu Jatmiko
Faculty of Medicine, Muhammadiyah University of Surakarta
Abstract
Quality of sleep is one of the subjects of health that lead to an increase in blood
pressure and sympathetic nerve hyperactivity caused by circadian rhythm
disorders. Shift system allows for changes in the quality of sleep. At night shift
workers especially associated with disruption of sleep patterns at work that can
trigger changes in blood pressure. This study aims to determine the correlation
between sleep quality with blood pressure on factory workers with shift rotation
system. This study used analytic observational study design with cross sectional
approach. The number of survey respondents were 51 samples selected factory
workers using purposive sampling technique. This study starts from the
deployment and writing consent form to the respondent, the measurement of
blood pressure three times, and assessment of sleep quality were assessed using
a questionnaire. Data were analyzed using Spearman correlative test. The
results showed the largest amount of sample is a sample of men with 26
samples and the largest age group of 19-22 years. Quality of sleep most nation
points is poor sleep quality. The results showed that there is no correlation
between sleep quality with systolic blood pressure and diastolic p = 0.739 p =
0.802 (p> 0.05) in workers with shift rotation system.
This study concluded that there was no relationship.
Keywords
Sleep Quality, Blood Pressure, Factory Worker, Shift Rotation System
Pendahuluan
Sistem kerja pada pabrik baik
waktu tidur yang merupakan salah
satu
subjek
kesehatan
telah
itu shift siang ataupun malam sangat
menunjukkan terjadinya peningkatan
dimungkinkan terjadi tidur yang
tekanan darah akut dan hiperaktifitas
pendek dan juga rasa kantuk yang
dari sistem saraf simpatis. Khusunya
berlebihan. Pada pekerja shift malam
kebiasaan tidur dalam waktu yang
khususnya
singkat dapat memicu timbulnya
berkaitan
dengan
gangguan pola tidur dan bangun tidur
hipertensi
pada saat bekerja dan setelahnya, hal
peningkatan darah dan detak jantung
ini
adanya
per 24 jam, hiperaktifitas sistem
pemotongan 2 sampai 4 jam dari
saraf simpatis dan retensi garam.
durasi tidur normal 1. Pengurangan
Dua studi yang menggunakan sampel
diakibatkan
karena
normotensif
yang
dan
memapar
hipertensif
3
menyebutkan
bahwa
Didapatkan
keduanya
51
responden
yang
terjadi peningkatan tekanan darah
bekerja pada shift malam hari di PT.
yang
Ina Karya Jaya.
cukup
signifikan
setelah
dikurangi durasi tidur sekitar 3,5-4,5
Pengambilan sampel dilakukan pada
jam dari durasi tidur normal mereka2.
malam hari saat jam istirahat bekerja,
Penelitian
tekanan darah diukur sebanyak 3 kali
ini
bertujuan
untuk
mengetahui adanya korelasi antara
dan
kualitas
kualitas tidur dengan tekanan darah
menggunakan
pada pekerja pabrik dengan sistem
Pengambilan data dilakukan pada
rotasi shift.
bulan November 2014.
Semua
data
tidur
dinilai
kuesioner
responden
PSQI.
dicatat
Metode Penelitian
dilakukan editing kemudian coding
Penelitian ini menggunakan desain
dan dianalisis menggunakan program
penelitian
Statistical
observasional
analitik
Package
for
Social
dengan pendekatan cross sectional
Sciences (SPSS) 22.0 for Windows.
yaitu mencari hubungan sebab akibat
Analisis menggunakan uji Range
antara
Spearman.
variabel
bebas
dengan
variabel terikat diukur satu kali
dalam waktu yang bersamaan dan
Hasil
tidak ada follow up 3.
Dari 51 pekerja yang bekerja pada
Dalam hal ini penelitian dilakukan
shift malam hari di PT. Ina Karya
untuk mengetahui hubungan antara
Jaya dengan tekanan darah 120/80
kualitas tidur dengan tekanan darah
mmHg
pada pekerja pabrik dengan sistem
Pekerja dengan tekanan darah 140/90
rotasi shift. Pengambilan sampel
sebanyak 4 responden.
sebanyak
Tabel 1. distribusi sampel berdasarkan tekanan darah
Variabel tekanan
darah
120/80
Jumlah
Persentase (%)
42
82.4
5
9.8
140/90
4
dilakukan dengan cara purposive.
Total
51
7.8
130/80
100
42
responden.
4
Tabel 2. distribusi sampel berdasarkan kualitas tidur
Variabel kualitas tidur
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
≥11-21
Total
Jumlah
0
0
9
13
19
5
2
1
1
1
0
51
Persentase (%)
0
0
17.6
25.5
37.3
9.8
3.9
2.0
2.0
2.0
0
100
Pekerja dengan skor kualitas tidur
responden mengungkapkan bahwa
yang paling banyak adalah skor 5.
mereka dapat tertidur lebih lama
Pekerja dengan skor kualitas tidur
setelah bekerja pada shift malam
yang paling sedikit adalah masing-
hari. Durasi tidur dapat melebihi 9
masing skor 8, 9, dan 10. Nilai p
jam saat mereka memulai tidur pada
>0,05
tidak
pagi hari setelah bekerja pada shift
terdapat korelasi yang bermakna
malam hari, durasi tersebut memang
secara statistik baik tekanan darah
lebih lama dibandingkan saat mereka
sistolik dan diastolik.
tidur pada malam hari yang hanya
yang
menunjukkan
berkisar 6-8 jam saat bekerja pada
Diskusi
shift
Pada penelitian ini tidak ada korelasi
didukung oleh penelitian sebelumnya
yang bermakna secara statistik antara
yang
kualitas tidur dengan tekanan darah
malam justru memiliki waktu tidur
pada pekerja sistem shift. Beberapa
yang cenderung lebih lama yang
kemungkinan
menjadikan fase tidur REM mereka
tidak
yang
adanya
menyebabkan
korelasi
siang
menyatakan
Hal
tersebut
pekerja
shift
lebih panjang daripada tertidur pada
karena
Tabel 3. Analisis bivariat Range Spearman
Range Spearman
n
Sistolik
Diastolik
hari.
p
0,739
51
0,802
5
Penelitian
4
yang
telah
siklus tidur normal .
menyatakan
Bekerja pada sistem shift yang
hubungan
berotasi dan tidak menetap pada shift
penelitian yang memakai metode
siang atau malam dapat menjadi
penelitian kohort. Berbeda dengan
penyebab tidak adanya korelasi pada
skripsi ini yang memakai metode
skripsi ini. Regulasi internal pabrik
penelitian cross sectional. Penelitian
hanya memperbolehkan pekerja tidak
yang dilakukan pada tahun 2008
mengikuti sistem rotasi shift apabila
yang dilakukan selama 14 tahun
sakit ataupun sedang hamil. Sistem
terhadap pekerja pabrik baja di
shift
jepang
yang
berotasi
tersebut
bahwa
terdapat
bermakna
tersebut
adalah
menyimpulkan
memungkinkan tubuh untuk tetap
terdapat hubungan yang bermakna
mempertahankan irama sirkardian
antara sistem kerja shift dengan
disaat pekerja pabrik bekerja pada
peningkatan tekanan darah. Menurut
shift siang hari. Hal ini merupakan
peneliti shift malam yang cenderung
persamaan dengan hasil penelitian
mengakibatkan gangguan kualitas
pada tahun 2010 yang menyatakan
tidur.
bahwa
kemungkinan
sistem
kerja
shift
tidak
Terdapat
efek
beberapa
yang
akan
berhubungan secara statistik dengan
ditimbulkan seperti halnya gangguan
penyakit
seperti
ritmik sirkardian dan peningkatan
hipertensi (p >0.05). Peneliti tersebut
frekuensi stres yang memungkinkan
menggunakan sampel dengan sistem
menjadi resiko terjangkit tekanan
kerja shift yang berotasi bukan
darah tinggi, akan tetapi mekanisme
sistem kerja yang menetap pada
tersebut diteliti dalam waktu yang
siang atau malam hari secara terus
lama yang mengakibatkan perubahan
menerus,
kesehatan dapat terjadi 6.
pengaruh
kardiovaskuler
hal
tersebut
karena
menjadi
skripsi
Penelitian
ini
yang
dilakukan
menggunakan karakteristik sampel
pada 20.432 populasi di Belanda
yang
dengan rentang usia 20-65 tahun
sama
5
tersebut .
dengan
penelitian
tanpa
riwayat
kardiovaskuler
penyakit
tersebut
6
menyimpulkan terdapat hubungan
terdapat
bermakna
dan
terkontrol seperti usia, jenis kelamin,
kuantitas tidur yang buruk dengan
gaya hidup, riwayat penyakit, dan
terjadinya
lama bakti kerja di PT. Ina Karya
antara
kualitas
penyakit
kardiovaskuler
kronis
peneliti
variabel
yang
tidak
Jaya.
mengungkapkan bahwa tidur dengan
durasi
yang
kurang
dapat
Kesimpulan
mempengaruhi
kualitas
tidur,
Berdasarkan hasil penelitian yang
dapat
dilakukan di PT. Ina Karya Jaya pada
kemudian
kualitas
tidur
menurun. Kualitas tidur sangatlah
bulan
penting karena berhubungan dengan
disimpulkan
recovery tubuh 7.
korelasi
Penelitian
dilakukan
November
2014
bahwa
yang
dapat
tidak
bermakna
ada
secara
pada
statistik antara kualitas tidur dengan
saat jam istirahat bekerja yaitu pukul
tekanan darah pada pekerja pabrik
22.00 WIB, waktu tersebut mungkin
dengan sistem rotasi shift.
dapat mempengaruhi hasil penelitian
karena berhubungan dengan aktifitas
Daftar Pustaka
fisik dan jam biologis tubuh. Hal
1. Sallinen
M.,
Kecklund
G.,
tersebut didukung dengan pernyataan
2010. Shift work, sleep, and
bahwa pengaturan tekanan darah
sleepiness – differences between
oleh irama sirkardian terjadi pada
shift
saat pagi hari atau setelah bangun
Scand.J.Work.Envi.Heal.
tidur
36(2):121-33
dan
tekanan
darah
akan
meningkat secara bertahap 8.
and
2. Gangwisch
Kekurangan dari penelitian
systems.
J.E., Heymsfield
S.B., Boden-Allaba
A., Buijs
ini yaitu metode penelitian yang
R.M., Kreier F., Pickering T.G.,
kurang seksama, waktu dilakukannya
Rundle
penelitian atau pengambilan data
Malaspina D., 2006. Short Sleep
primer
kurang
pendekatan
yang
A.G.,
Zammit
G.K.,
tepat,
metode
Duration as a Risk Factor for
lemah,
jumlah
Hypertension: Analyses of the
sampel yang kurang banyak dan
First
National
Heatlh
and
7
Nutrition Examination Survey.
D.,
Hyperten.J.Am.Heart.Assoc.
Verschuren
(47):833-39
Duration and Sleep Quality in
3. Notoatmodjo
S.,
Metodologi
Kesehatan.
2010.
Penelitian
Jakarta:
Rineka
van
den
Berg
J.F.,
M.,
2011.
Sleep
Relation
to
12-Year
Cardiovascular
Disease
Incidence: The MORGEN Study.
J.SLEEP. 34(11):1487-92
Cipta, pp :119
4. Sfreddo C., Fuchs S.C., Merlo
8. White W.B., 2007. Importance of
I.R., Danni F., 2010. Shift Work
Blood Pressure Control Over a
Is Not Associated with High
24-Hour
Blood Pressure or Prevalence of
J.Manag.Care.Pharm. 13(8): 34-
Hypertension. J.P.One.
39
7(12):
171-78
5. Hublin
C.,
Partinen
M.,
Koskenvuo K., Silventoinen K.,
Koskenvuo M., Kaprio J., 2010.
Shift-Work and Cardiovascular
Disease: A Population-Based 22Year
Follow-Up
Study.
Eur.J.Epid. 25(5): 315-23
6. Suwazono Y., Dochi M., Sakata
K., Okubo Y., Oishi M., Tanaka
K., Kobayashi E., and Nogawa
K., 2008. Shift Work Is a Risk
Factor
for
Increased
Blood
Pressure in Japanese Men: A 14Year Historical Cohort Study.
Hyperten.J.Am.Heart.Assoc.
(52):581-86
7. Hoevenaar-Blom
M.P.,
Spijkerman A.M.W., Kromhout
Period.