Tugas dan Perwakilan dan Diplomatik

1. Perwakilan Diplomatik
Perwakilan Diplomatik adalah lembaga kenegaraan di luar negeri
yang bertugas dalam membina hubungan politik dengan negara lain.
Tugas ini dilakukan oleh perangkat diplomatik yang meliputi duta besar,
duta, kuasa usaha dan atase-atase. Istilah diplomatik (diplomacy), dalam
hubungan internasional ”berarti sarana yang sah (legal), terbuka dan
terang-terangan yang digunakan oleh sesuatu negara dalam melaksanakan
politik luar negerinya”. Untuk menjalin hubungan diantara negara-negara
itu, biasanya negara tersebut saling menempatkan perwakilannya
(Keduataan atau Konsuler).
1) Tugas pokok perwakilan diplomatik.
Perwakilan diplomatik ( Duta besar ) meiliki tugas pokok
yang antara lain sebagai berikut :
a. Menyelenggarakan hubungan dengan negara lain atau
hubungan kepala negara dengan pemerintah asing.
b. Mengadakan perundingan masalah masalah yang dihadapi
oleh

kedua

negara


itu

dan

berusaha

untuk

menyelesaikannya.
c. Mengurus kepentingan negara serta warga negaranya di
negara lain.
d. Apabila dianggap perlu dapat bertindak sebagai tempat
pencatatan sipil, paspor, dsb.
2) Fungsi perwakilan diplomatik menurut konggres Wina 1961.
a. Mewakili negara pengirim di dalam negara penerima.
b. Melindungi kepentingan negara pengirim dan warga
negaranya di negara penerima di dalam batas batas yang
diijinkan oleh hukum internsional.
c. Mengadakan


persetujuan

dengan

pemerintah

negara

penerima.
d. Memberikan keterangan tentang kondisi dan perkembangan
negara penerima sesuai dengan UU dan melaporkan kepada
pemerintah negara pengirim.

e. Memelihara hubungan persahabatan antara kedua negara.
3) Tingkatan dan Kepangkatan Perwakilan Diplomatik
Tingkatan dan kepangkatan perwakilan diplomatik menurut
Kongres di Aachen tahun 1918 sbb :
a. Duta Besar ( Ambassador) adalah tingkatan tertinggi dalam
perwakilan diplomatik. Duta Besar memiliki kekuasaan

penuh dan luar biasa dan ditempatkan pada negara yang
punya hubungan erat dan banyak hubungan timbal balik.
Dalam beberapa hal duta besar dapat memutuskan sesuatu
yang menyangkut negaranya tanpa berkonsultasi dengan
kepala negaranya terlebih dahulu.
b. Duta (Gerzant) adalah setingkat lebih rendah dari duta
besar, biasanya ditempatkan pada negara yang tidak banyak
hubungan timbal balik dan derajat kereratan hubungan
lebih rendah dari pada negara yang mengirim duta besar.
Segala persoalan. Segala persoalan yang menyangkut ke
dua negara, seorang duta harus dikonsultasikan terlebih
dahulu dengan pemerintah negaranya.
c. Menteri Presiden (Minister President) adalah mereka yang
tidak dianggab sebagai wakil kepala negara, tetapi hanya
ditempatkan untuk mengurus urusan-urusan negaranya.
d. Kuasa Usaha (Charge D’affair), kuasa usaha tidak
diperbantukan kepada kepala negara, tetapi kepada menteri
luar negeri negara penerima. Berhubungan dengan kepala
negara negara penerima melalui menteri luar negeri negara
penerima.

e. Atase-atase, adalah tenaga ahli kedutaan, ada atase militer.
atase perekonomian, atase pendidikan dan kebudayaan, dll
4) Hak Kekebalan (immunitet) Korps Diplomatik :
a. Hak Ekstra teritorialitas, hak kekebalan dalam daerah
perwakilan seperti daerah kedutaan besar, daerah kedutaan
termasuk halaman dan bangunannya dimana terpancang bendera

dan lambang negara itu. Gedung perwakilan diplomatic tidak boleh
digeledah atau dimasuki oleh petugas kehakiman, polisi, tanpa
seizin kepala perwakilan diplomatik bersangkutan. Arsip-arsip,
surat-surat ataupun telegram tidak boleh dibuka oleh polisi, hakim
tersebut. Warga negara yang mencari perlindungan di gedung
perwakilan diplomatik tidak dapat ditanmgkap begitu saja
melainkan harus melalui perundingan dengan kepala perwakilan
setempat. Kecuali pelaku kejahatan, yang memang harus
diserahkan pada polisi setempat.
b. Hak Kekebalan atau Kebebasan Korps Diplomatik, setiap
anggota diplomatik tunduk kepada hukum dan peraturan kepolisian
setempat namun tidak dapat dituntut di muka pengadilan. Mereka
dibebaskan dari pajak dan bea cukai, bebas mendirikan tempat

ibadah di lingkungan kedutaan.
5) Peranan perwakilan diplomatik.
a. Menetukan tujuan dengan menggunakan semua daya upaya
dan tenaga dalam mencapai tujuan tersebut.
b. Menyesuaikan kepentingan bangsa lain dengan kepentingan
nasional sesuai dengan tenaga dan daya yang ada.
c. Menentukan apakah tujuan nasional sejalan atau berbeda
dengan kepentingan negara lain.
d. Menggunakan sarana dan kesempatan yang ada dan sebaik
baikya dalam menjalankan tugas diplomatiknya.
6) Tujuan diadakannya Hubungan Diplomatik
a. Melindungi warga negara yang berada di luar negeri
b. Menerima pengaduan
c. Memelihara kepentingan negaranya di negara penerima
7) Berakhirnya Fungsi Misi Perwakilan Diplomatik :
a.

Sudah habis masa jabatan

b. Ia ditarik oleh pemerintah negaranya

c. Karena tidak disenangi (di persona non grata )
d. Negara penerima perang dengan negara pengirim.

2. Perwakilan Konsuler
Perwakilan Konsuler adalah lembaga kenegaraan di luar negeri
yang bertugas dalam membina hubungan non politik dengan negara lain.
Ada konsuler yang bersifat tetap dan ada konsuler kehormatan. Tugas
pokok konsul kehormatan adalah menghubungkan perdagangan ke dua
negara. Pejabat ini tidak mendapat gaji, melainkan mendapat honoraruium
atas jasa-jasanya itu.
Pembukaan hubungan konsuler terjadi dengan persetujuan timbal –
balik, baik secara sendiri maupun tercakup dalam persetejuan pembukaan
hubungan

diplomatik.

Walaupun

demikian,


pemutusan

hubungan

diplomatik tidak otomatis berakibat pada putusnya hubungan konsuler.
1) Fungsi perwakilan konsuler :
a. Melaksanakan usaha peningkatan hubungan dengan negara
penerima

di

bidang

perekonomian,

perdagangan,

perhubungan, kebudayaan dan ilmu pengetahuan.
b. Melindungi kepentingan nasional negara dan warga negara
yang berada dalam wilayah kerjanya.

c. Melaksanakan pengamatan, penilaian, dan pelaporan.
d. Menyelenggarakan bimbingan dan pengawasan terhadap
warga negara di wilayah kerjanya.
e. Menyelenggarakan

urusan

pengamanan,

penerangan,

konsuler, protokol, komunikasi dan persandian.
f. Melaksanakan urusan tata usaha, kepegawaian, keuangan,
perlengkapan dan urusan rumah tangga perwakilan
Konsuler.
2) Tugas perwakilan konsuler
Tugas yang berhubungan dengan kekonsulan antara lain mencakup
bidang bidang sebagai berikut :
a. Bidang ekonomi.
Yaitu menciptakan tata ekonomi dunia baru dengan

enggalakkan

ekspor

komoditas

nonmigas,

promosi

perdagangan, mengawasi pelayanan, pelaksanaan perjanjian
perdagangan, dll.
b. Bidang kebudayaan dan ilmu pengetahuan.
Melakukan pertukaran kebudyaan dan pelajar.
c. Bidang bidang lain seperti :
 Memberikan

paspor

dan


dokumen

perjalanan

kepada warga pengirim dan visa atau dokumen
kepada orang yang ingin mengunjungi negara
pengirim.
 Bertindak sebagai notaris dan pencatat sipil serta
menyelenggarakan fungsi adinistratifnya.
 Bertindak sebagai subjek hukum dala praktek dan
prosedur pengadilan atau badan lain di negara
penerima.
3) Kepangkatan perwakilan konsuler
Perwakilan konsuler yang terbagi dalam kepangkatan sebagai
berikut :
a. Konsul jenderal.
Konsul

jenderal


dibawahi

beberapa

konsul

yang

ditempatkan di ibukota negara tempat ia bertugas.
b. Konsul dan Wakil konsul.
Konsul mengepalai satu kekonsulan yang kadang kadang
diperbantukan kepada konsul jenderal. Wakil konsul
diperbantukan kepada konsul atau konsul jenderal yang
kadang diserahi pimpinan kantor konsuler.
c. Agen konsul.
Agen konsul diangkat oleh konsul jenderal dengan tugas
untuk mengurus hal hal yang bersifat terbatas dan
berhubungan

dengan

kekonsulan.

Agen

konsul

ditugaskan di kota kota yang termasuk kekonsulan.

ini

3. Persamaan Perwakilan Diplomatik Dengan Konsuler
 Antara perwakilan diplomatik dan konsuler terdapat persamaan
dalam hal pembukaan perwakilan diplomatik dan konsuler dalam
suatu negara. Menurut konvensi wina tahun 1963 yang mengatur
pembentukan persetujuan pembukaan hubungan diplomatik yang
didasarkan

atas

mutual

convent,

prinsip-prinsip

hukum

internasional maupun resiprositas yang menegaskan bahwa :
“persetujuan

yang

diberikan

untuk

pembukaan

hubungan-

hubungan diplomatik antara dua negara , apabila tidak ditentukan
lain , berarti mencakup juga pembentukan konsuler”
 Antara perwakilan diplomatik dan konsuler, keduanya merupakan
perwakilan dari suatu negara ke negara lain.
 Keduanya sama-sama berfungsi sebagai wakil yang bertugas
melindungi kepentingan negara pengirim serta warga negaranya
didalam wilayah dimana ia diakreditasikan dalam batas-batas yang
diperkenankan oleh hukun internasional.
 perwakilan diplomatik dapat juga menjalankan tugas dan fungsi
konsuler, seperti pencatatan kelahiran, perkawinan, perceraian, dan
kematian sekaligus mengenai masalah warisan, dari semua warga
negaranya yang ada di Negara penerimanya apabila dalam Negara
itu tidak ada perwakilan Konsuler
 Keduanya sama-sama memiliki kekebalan, hanya saja kekebalan
yang dimiliki konsuler tidak seluas diplomatik, karena memeng
pada umumnya seorang konsul semula tidak memeiliki hak-hak
istimewa dan kekebalan diplomatik seperti halnya perwakilan
diplomatik,. Namun karena mereka merupakan pejabat resmi
negara pengirim dan mendapat izin negara penerima untuk
menjalankan tugas, maka kedudukan seorang konsul tersebut
berbeda dengan orang-orang asing lainnya, sehingga dalam
Konvensi Wina 1963 telah ditetapkan beberapa kemudahan, dan

hak istimewa dan kekebalan baik yang berkaitan dengan kantor
konsulat, para pejabatnya, maupun para anggota lainnya.
 Antara perwakilan doplomatik dan konsuler keduanya memiliki
persamaan dalam hal berakhirnya tugas dan fungsi perwakilan
diplomatik dan konsul.
 Perwakilan diplomatik : berakhir karena sudah habis masa
jabatan, ditarik oleh pemerintah negaranya, karena tidak
disenangi (persona non grata), negara penerima perang
dengan negara pengirim.
 Perwakilan konsuler : proses berakhirnya massa jabatan
karena habis masa jabatanya dengan ditariknya eksequator
negara tersebut maupun karena faktor-faktor politik
misalnya karena dinyatakan sebagai persona non grata.
4. Perbedaan Perwakilan Diplomatik Dengan Konsuler
No
1

Perbedaan
Perwakilan Diplomatik
Perwakilan Konsuler
Memelihara kepentingan negaranya Memelihara kepentingan negaranya
melalui hubungan tingkat pejabat melalui hubungan tingkat daerah
pusat

2

Berhak membuat hubungan politik

3

politik
Dalam hal fungsinya, perwakilan Perwakilan konsuler lebih khusus
diplomatik

mengutamakan

Mengadakan hubungan bersifat non

tugas- berhubungan dengan tugas melindungi

tugas representation dan negitiation

kepentingan para warga negara, sereta
memajukan kepentingan perdagangan,

4

industri dan pelayaran.
Tidak mempunyai hak ekstrateritorial

Mempunyai hak ekstrateritorial
Hak

ekstrateritorial

adalah

hak

kebebasan diplomat terhadap daerah
perwakilannya
bangunan

termasuk

serta

halaman

perlengkapannya

seperti

bendera,lambang

negara,

surat - surat dan dokumen bebas
sensor,dalam hal ini polisi dan aparat
keamanan tidak boleh masuk tanpa
ada ijin pihak perwakilan yang
bersangkutan
5

Hak immunitasnya penuh

Hak immunitasnya sebagian

Hak immunitas adalah hak yang
menyangkut diri pribadi seorang
diplomat

serta

gedung

perwakilannya.dengan hak ini para
diplomat mendapat hak istimewa
atas keselamatan pribadi serta harta
bendanya, mereka juga tidak tunduk
kepada yuridiksi di dalam negara
tempat mereka bertugas baik dalam
perkara perdata maupun pidana.
6

Satu negara satu perwakilan saja

7

Surat penugasan ditandatangani oleh Surat penugasan ditandatangani oleh
kepala negara

Satu negara lebih dari satu perwakilan

menteri luar negeri

TUGAS
PERSAMAAN DAN PERBEDAAN PERWAKILAN DIPLOMATIK DAN
PERWAKILAN KONSULER

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Hukum Internasional
Dosen Pengampu : Drs. Machmud AR, S.H, M.Si

Disusun Oleh :
Nama : Supri Ariyadi
Nim

: K6409058

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011