2. Juknis Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan 2016

KATA SAMBUTAN

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat

D Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk memenuhi bagian dari hak

eklarasi Universal Hak Asasi Manusia menegaskan bahwa se ap orang berhak memperoleh pendidikan yang layak dan berkualitas tanpa memandang usia, jenis kelamin, ras, golongan ataupun agama tertentu.

asasi manusia untuk mengembangkan kepribadian dan karakter yang saling menghargai, menghorma , tolong menolong, menumbuhkan sikap toleransi, persahabatan, dan perdamaian.

Untuk memenuhi hak memperoleh pendidikan bagi kelompok masyarakat remaja, orang dewasa, pendidikan nonformal melalui layanan program pendidikan keaksaraan dan kesetaraan diharapkan dapat mendorong tumbuhnya masyarakat pembelajar sepanjang hayat melalui berbagai layanan pendidikan keaksaraan dan kesetaraan bagi para remaja, orang dewasa, dan komunitas dikemas dalam berbagai program pendidikan dan pemberdayaan masyarakat yaitu: pendidikan keaksaraan, peningkatan minat baca masyarakat, pemberdayaan perempuan, pendidikan kesetaraan orang dewasa, pendidikan kecakapan hidup, dan program lainnya. Dalam rangka pengembangan dan penjaminan mutu pendidikan masyarakat maka perlu dirumuskan petunjuk teknis sebagai acuan di lapangan.

Melalui berbagai inisia f dan inovasi program yang dikembangkan se ap tahun diharapkan dapat menyumbang investasi pendidikan nasional dalam upaya pemenuhan hak warga negara terhadap akses pendidikan bermutu yang hasilnya dapat dirasakan dan dinikma oleh masyarakat.

Petunjuk Teknis Bantuan Pendidikan Program Pendidikan Kecakapan Hidup

KATA PENGANTAR

Perempuan dari Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan

Direktur Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan

Tahun 2016 ini, diharapkan sebagai acuan bagi PKBM, SKB, dan Yayasan sebagai pengelola dan penyelenggara program di daerah, untuk mengakses bantuan dan menyelenggarakan program di lapangan, serta acuan bagi para pemangku kepen ngan dalam melakukan pembinaan dan pengembangan program

engembangan Program Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan terus pendidikan masyarakat.

dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan dinamika masyarakat di luar pendidikan formal, sebagai penambah, pelengkap, dan penggan .

Saya menyambut baik diterbitkannya petunjuk teknis ini sebagai upaya

Berbagai rujukan pen ng dalam pengembangan pendidikan masyarakat untuk meningkatkan layanan pendidikan orang dewasa dengan memperluas

mengacu kepada program UNESCO antara lain: program Educa on for ketersediaan, keterjangkauan, dan kualitas layanan pendidikan masyarakat

All (Pendidikan Untuk Semua), Educa on for Sustainable Development secara terarah dan terpadu

(pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan), Life Skills (Pendidikan Kecakapan Hidup), Literacy Ini a ve For Empowerment (Prakarsa Keaksaraan untuk Pemberdayaan), dan program lainnya.

Jakarta, Januari 2016

Pendidikan masyarakat merupakan suatu proses dimana upaya pendidikan yang

Direktur Jenderal,

diprakarsai pemerintah diwujudkan secara terpadu dengan upaya penduduk setempat untuk meningkatkan kondisi sosial, ekonomi, dan budaya yang lebih bermanfaat dan memberdayakan masyarakat.

Harris Iskandar

Seiring dengan kecenderungan perkembangan dan tuntutan masyarakat

NIP. 196204291986011001

yang semakin kompleks, kebutuhan masyarakat terhadap layanan pendidikan nonformal juga semakin berkembang. Dengan demikian, untuk meningkatkan mutu dan penjaminan kualitas pelaksanaan program pendidikan masyarakat, perlu disusun buku petunjuk teknis sebagai acuan untuk mengajukan dan melaksanakan program pendidikan keaksaraan dan kesetaraan tahun 2016.

bacanya paling nggi menurut survey UNESCO adalah DIY yang indeks bacanya menandakan bahwa nilai Indonesia masih jauh di bawah rata-rata sejumlah 0,049 dan di Singapura telah mencapai Indeks baca 0,45.

negara di ASEAN.

Survey di atas tentunya menjadi gambaran pen ng bagi seluruh elemen Keadaan HDI di atas mendorong Indonesia untuk terus meningkatkan HDI yakni pemerintah, masyarakat maupun unsur-unsur swasta yang lain untuk

dengan meningkatkan pembangunan diberbagai sektor karena HDI/IPM menyadari kondisi Indonesia sebagai negara dengan kuan tas penduduk

(Indeks Pembangunan Manusia) diukur dari usia harapan hidup ( ngkat peringkat keempat di dunia yakni 270.234.842 jiwa namun masih jauh

kesehatan), pertumbuhan ekonomi, dan kualitas pendidikan. ter nggal dibanding negara lainnya di dunia.

Atas dasar itu, pada tahun 2016 Direktorat Pembinaan Pendidikan Selain data tersebut di atas, data lain yang menjadi faktor pendorong agar

Keaksaraan dan Kesetaraan (Dik.Bindiktara) mengembangkan model kita “out of the box” dari kondisi saat ini adalahdata hasil sensus Badan Pusat

pembelajaran keaksaraan yang komprehensif bukan hanya sekedar belajar Sta s k (BPS) yang menyebutkan bahwa pada tahun 2015 yang merupakan

membaca, menulis dan berhitung (calistung) akan tetapi dilakukan dengan tahun pertama dari RPJMN 2015-2019, jumlah buta aksara di Indonesia

menyediakan layanan pendidikan nonformal yakni Program Pendidikan berjumlah 5.984.075 orang atau 3,70%.

Kecakapan Hidup Perempuan . Program Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan ini diharapkan dapat menjadi salah satu solusi untuk mengatasi

Masyarakat Indonesia tersebar di daerah pedesan dan perkotaan mulai masalah rendahnya pengetahuan akibat minat baca yang kurang, rendahnya

dari Sabang sampai Merauke. Penduduknya jauh lebih banyak bermukim krea vitas, serta sulitnya akses informasi oleh masyarakat.

atau nggal didaerah pedesaan dengan berbagai keterbatasan. Suasana demografi , letak geografi dan topografi wilayah nusantara Indonesia

Program Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan merupakan salah satu dengan Tingginya angka tuna aksara angka kemiskinan, rendahnya ngkat

program Direktorat Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan dalam rangka kesehatan, ngginya angka kema an, maraknya kriminalitas serta masalah-

mewujudkan masyarakat yang berpengetahuan, berketerampilan, maju, dan masalah sosial lainnya.keterbatasan itu menjadi peluang dan konsep ideal

mandiri melalui kegiatan membaca dan berla h agar memiliki pemahaman dibentuknya Program Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan sebagai

yang luas. Keberadaan Program Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan poros pendidikan masyarakat

akan memberikan perluasan akses informasi kepada masyarakat, menumbuhkan dan membudayakan minat baca, mengembangkan sikap

Tentu hal ini menjadi tugas bersama untuk memberdayakan semua elemen posi f, danmengembangkan keterampilan. Hal ini juga sebagai wujud dalam

dalam membangun kompetensi diri agar memiliki pengetahuan, wawasan, menciptakan masyarakat pembelajar sepanjang hayat (lifelong learning).

dan krea vitas serta sikap sosial yang baik yang memiliki daya saing di ngkat domes k, regional maupun global.

Program Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan ini menuntut tersedianya Berdasarkan data minat baca dan angka tuna aksara di atas berpengaruh

berbagai fasilitas pendukung dengan hadirnya prasarana dan sarana yang terhadap posisi Human Development Index (HDI) Indonesia yang oleh

dapat memo vasi se ap individu untuk melakukan ak vitas yang beraksara. Badan Pusat Sta s k (BPS) mencatat pada tahun 2014 nilai HDI mengalami

Salah satu yang dilakukan adalah adanya linearitas antara isi koleksi dan kenaikan pis menjadi 68,90 dari 68,4 pada 2013. Berdasarkan data yang

lokasi gerai baca sehingga mendaulat ap gerai-gerai baca untuk memiliki dirilis oleh United Na ons Development Program (UNDP), HDI Indonesia

keunikan dan kekhasan tersendiri. Keunikan itu pen ng agar sebuah tahun 2013 berada di peringkat ke 108 dari 187 negara. Angka HDI ini

Program Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan menjadi tempat bagi lahir dan tumbuhnya simpul-simpul komunitas pembaca buku, sekaligus Program Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan menjadi tempat bagi lahir dan tumbuhnya simpul-simpul komunitas pembaca buku, sekaligus

a. Cara membuat proposal, dan kelengkapan persyaratan yang harus otomo f, industri rumah tangga, dan lainnya.

dilampirkan;

Dengan demikian, keberadaan Program Pendidikan Kecakapan Hidup

b. Prosedur dan tata cara pengajuan proposal untuk memperoleh Perempuan dapat bermanfaat dalam meningkatkan kualitas hidup se ap

bantuan penyelenggaraan program Program Pendidikan Kecakapan anggota masyarakat dengan memiliki pandangan dan wawasan yang jauh

Hidup Perempuan ;

kedepanagar perencanaan dan kemampuan individu untuk merancang dan

c. Pelaksanaan program Program Pendidikan Kecakapan Hidup mempersiapkan masa depan menjadi jauh lebih baik.

Perempuan .

B. Dasar Hukum

2. Sebagai panduan bagi Direktorat Bindiktara dalam:

a. Menyalurkan dana bantuan penyelenggaraan program; Nasional;

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

b. Melakukan pembinaan terhadap penyelenggaraan program.

3. Meningkatkan tata kelola dan akuntabilitas publik dalam penyelenggaraan Pendidikan;

2. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2004 tentang Pendanaan

program Program Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan pada

3. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan khususnya dan program pendidikan keaksaraan, pendidikan kesetaraan, Penyelenggaran Pendidikan;

dan pendidikan masyarakat lainnya pada umumnya.

4. Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2006 tentang Gerakan Nasional Percepatan Penuntasan Wajib Belajar 9 Tahun dan Pemberantasan Buta Aksara;

5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;

6. Permendikbud No 64 tahun 2012 tentang Bantuan Kepada Satuan Pendidikan Nonformal dan Lembaga di Bidang Anak Usia Dini;

7. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 168 /PMK.05/ 2015 Tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga

8. Permendikbud Nomor 81 tahun 2013 tentang Pendirian Satuan Pendidikan Nonformal.

C. Tujuan Juknis

Petunjuk teknis penyelenggaraan program Program Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan ini bertujuan untuk:

1. Memberikan panduan bagi lembaga/organisasi penyelenggara program Program Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan dalam hal: 1. Memberikan panduan bagi lembaga/organisasi penyelenggara program Program Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan dalam hal:

hidup. Pada keadaan seper ini negara (pemerintah) wajib hadir untuk mencegah dan membantu kelompok marjinal khususnya perempuan

PROGRAM PENDIDIKAN

agar sanggup mengatasi keadaan marjinal yang dialami dan menarik

KECAKAPAN HIDUP PEREMPUAN

mereka keluar dari kemarjinalan. Inilah urgensi Program PKH Perempuan sebagai upaya sistema s pemerintah untuk mengeliminir dampak dan resiko sosial yang lebih besar bagi para perempuanmarjinal.

A. Ruang Lingkup Program Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan

2. Tujuan Program

1. Penger Ɵ an

Penyelenggaraan program Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan ini Pendidikan Kecakapan Hidup (PKH) Perempuan adalah ikh ar

bertujuan untuk:

memberdayakan perempuan marjinal melalui pendidikan. Perempuan

a. Meningkatkan kualitas kecakapan personal, sosial, keterampilan marjinal merupakan bagian dari masyarakat kurang beruntung yang

vokasional, dan intelektual melalui peningkatan kemampuan mengalami masalah dan/atau sangat rentan menerima dampak resiko

keberaksaraan perempuan marjinal;

sosial yang diakibatkan oleh kondisi mereka yang marjinal. Atas dasar

b. Mereduksi potensi dampak resiko sosial kelompok perempuan per mbangan tersebut maka pemberdayaan perempuan marjinal

marjinal melalui diperolehnya keterampilan vokasional sebagai melalui PKH Perempuan diarahkan sebagai ndakan yang bersifat

sarana meningkatkan pendapatan berbasis usaha mandiri atau memihak (a ffi rma ve ac on) yakni untuk menarik atau mengeluarkan

berkelompok;

perempuan dari keadaan marjinal yang dialami.

c. Memfasilitasi terciptanya situasi yang konduksif bagi perempuan marjinal keluar dari kondisi marjinal yang dialami menuju kehidupan

Upaya memberdayakan perempuan marjinal melalui PKH Perempuan

yang lebih bermartabat.

dan GP3M dirancang untuk mengenali, menggali, dan mengembangkan

d. Membangun mental mandiri dan wirausaha untuk pemberdayaan, seop mal mungkin potensi perempuan pada empat aspek kecakapan

harkat dan martabat perempuan marjinal

pen ng yaitu (i) kecakapan personal, (ii) kecakapan sosial, (iii) kecakapan intelektual, dan (iv) kecakapan vokasional.Hasil yang diharapkan

3. Sasaran

melalui pembelajaran Program PKH Perempuan adalah perubahan Peserta didik Program PKH Perempuan dan GP3M adalah perempuan perilaku, yaitu meningkatnya pengetahuan, kerampilan, dan sikap diri.

dewasa dan marjinal. Jenis perempuan marjinal terdiri dari: Selanjutnya perempuan marjinal mampu menolong dirinya sendiri

a. Kepala keluarga perempuan

untuk lebih berdaya dan keluar dari kondisi kemarjinalannya menuju

b. Buta huruf Perempuan

kualitas kehidupan dan ngkat kesejahteraan hidup yang lebih nggi.

c. Drop Out SD/SMP/SMA/SMK Perempuan

d. Miskin Perempuan

Perempuan marjinal memiliki sejumlah keterbatasan yang membelenggu

e. Buruh Perempuan

dan menyulitkan mereka dalam memperoleh, harkat dan martabat hidup

f. Akibat penyakit sosial (PSK, Tuna Wisma, dll) yang wajar sebagimana warga masyarakat lainnya. Resiko yang lebih

besar yakni adanya kegagalan kelompok ini dalam mempertahankan Indikator perempuan marjinal digambarkan pada tabel berikut.

Tabel 1. Indikator Perempuan Marginal Calon Peserta Didik PKH Perempuan

Lembaga calon penyelenggara diharapkan berlaku cermat dalam menerapkan indikator untuk mengiden fi kasi dan menyeleksi calon

No Aspek

Indikator Utama/Sub Indikator

Keterangan

peserta didik PKH Perempuan. Kecermatan tersebut sangat pen ng 1 Pendidikan

1. Pendidikan rendah (urutan prioritas):

Skala prioritas

karena kondisi lokal setempat masing-masing lokasi calon tempat

1.1. Berkeaksaraan rendah

calon peserta

1.2. Putus sekolah dasar

didik PKH

penyelenggaraan, calon peserta didik yang tersedia, dan ketersediaan

1.3. Tamat sekolah dasar (setara)

Perempuan

sumber daya diyakini berbeda-beda.

1.4. Tidak tamat SMP (setara)

ini sifatnya

B. Hasil yang Diharapkan

1.5. Tamat SMP (setara)

berurutan.

Hasil yang ingin dicapai dalam penyelenggaraan Program Pendidikan 2 Usia

1.6. Tidak tamat SMA (setara)

2.1. Usia 18-45 Tahun (dewasa)

Terhitung pada

Kecakapan Hidup Perempuan ini adalah:

saat dilakukan iden fi kasi calon

1. Tersedianya layanan informasi pada jalur pendidikan nonformal berupa

buku maupun non-buku yang tersedia pada Program Pendidikan 3 Status

peserta didik

3.1. Tidak memiliki pekerjaan tetap dan Terhitung Kecakapan Hidup Perempuan yang dilengkapi dengan teknologi informasi; Pekerjaan

penghasilan yang dak pas :

saat mulai

2. Masyarakat memiliki pengetahuan, keterampilan, dan pengembangan

3.1.1. Pekerja rumah tangga (PRT)

dilaksanakan

3.1.2. Perempuan pekerja migran;

sikap yang posi f sehingga memiliki kualitas hidup yang baik;

kegiatan

3.1.4. Buruh dak tetap

pembelajaran

3. Tersedianya layanan informasi dan sumber akses informasi kepada

3.1.5. Calon tenaga kerja luar negeri

PKH Perempuan.

masyarakat yang berkaitan dengan pendidikan, sosial budaya, seni,

3.1.6. Pasca-tenaga kerja luar negeri 3.1.7. Korban/rentan korban perdagangan

hukum, ekonomi (pertanian, perikanan, perdagangan), kesehatan dan

manusia

teknologi-informasi.

3.1.8. Korban/sedang mengalami dampak pasca-bencana alam

C. Penyelenggaraan Program Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan

3.2. Tidak berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil

memenuhi beberapa unsur sebagai berikut:

(PNS), atau Calon PNS;

1. Prinsip dalam Program Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan

3.3. Tidak berstatus Anggota Tentara Nasional Prinsip dasar dalam pembentukan Program Pendidikan Kecakapan Hidup Indonesia & Kepolisian RI;

3.4. Tidak berstatus sebagai pegawai Badan Perempuan adalah “dari, oleh dan untuk Masyarakat” yang berar :

Usaha Milik Negara/Daerah (BUMN/

a. Program Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan dibentuk untuk BUMD), atau yang sejenis;

memberikan berbagai layanan didasarkan atas prakarsa berbagai 4 Status

Tidak mampu (miskin) pihak yakni masyarakat, lembaga/organisasi/ perkumpulan dan Ekonomi

pemerintah serta tokoh-tokoh masyarakat;

5 Geografi s 5.1. Pedesaan dan/atau perkotaan;

b. program dan kegiatan yang dilaksanakan pada Program Pendidikan domisili

5.2. Terpencil dan/atau terisolir, 5.3. Terluar, terdepan, ter nggal

Kecakapan Hidup Perempuan dilaksanakan oleh berbagai unsur 6 Status

Perempuan penyandang dan/atau rentan yakni lembaga/organisasi, masyarakat, pemerintah, dan tokoh- sosial

masalah sosial.

tokoh masyarakat setempat; dan

1) Adanya masyarakat yang berkelanjutan dan memiliki kepen ngan masyarakat setempat untuk membangun

c. semua program dan kegiatan tersebut pada dasarnya untuk

pengetahuan dasar tentang kesetaraan;

lingkungannya dan kualitas kehidupan yang lebih baik.

2) Masyarakat yang tuna aksaranya masih rela f nggi di kamppng

tersebut dapat juga dijadikan prioritas sasaran Hal yang harus dipenuhi dalam sebuah Program Pendidikan Kecakapan

2. Program Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan

3) Terdapat komitmen pemerintah setempat dan anggota Hidup Perempuan adalah:

masyarakat untuk menyelenggarakan Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan;

a. Adanya lokasitempat rin san Program Pendidikan Kecakapan Hidup

4) Terdapat potensi lokal untuk mengembangkan Pendidikan Perempuan ; Kecakapan Hidup Perempuan yakni SDM, SDA, dan budaya;

b. Adanya jalinan kemitraan dengan berbagai pihak yang mendukung

5) Pengelola

proses terselenggaranya Program Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan ;

Keberadaan Program Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan

c. Adanya lembaga/organisasi maupun perkumpulan yang bersedia membutuhkan pengelola dalam penyelenggaraanya. Pengelola mendirikan dan mengelola Program Pendidikan Kecakapan Hidup

Program Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan terdiri dari Perempuan yang dilengkapi dengan prasarana memadai seper

sekelompok orang yang memiliki kemauan dan kemampuan untuk ruang sekretariat pengelola, ruang buku dan baca, ruang pela han

mengelola. Unsur yang dapat terlibat yaitu:

dan keterampilan, ruang teknologi informasi (TI), dan ruang-ruang

1) Pejabat pemerintah setempat;

pendukung (musholla, ruang/taman bermain anak, dll) lainnya serta

2) Pejabat di lingkungan dinas pendidikan setempat; dilengkapi dengan sarana pendukung pada masing-masing prasarana;

3) Kepala desa/lurah dan kecamatan beserta jajarannya;

4) Pengelola lembaga pendidikan nonformal, lembaga disediakan yang dilengkapi dengan teknologi informasi;

d. Adanya layanan informasi berupa buku maupun non-buku yang

kemasyarakat dan kepemudaan setempat;

e. Adanya kesediaan pengelola untuk melayani se ap pengunjung

5) Tokoh-tokoh masyarakat setempat;

dengan baik sesuai dengan layanan yang tersedia;

Kriteria untuk menjadi pengelola antara lain:

f. Memiliki program-program layanan keterampilan yang bertujuan untuk

1) Sehat jasmani dan rohani;

meningkatkan kompetensi masyarakat setempat khususnya berbasis

2) Memiliki kesediaan untuk melayani masyarakat; kearifan lokal yang dilengkapi dengan alat-alat keterampilan pendukung.

3) Memiki dasar pengetahuan tertentu untuk melayani kebutuhan

g. Adanya usaha yang dijalankan oleh pengelola yang dapat digunakan

masyarakat;

untuk operasionalisasi Program Pendidikan Kecakapan Hidup

4) Memiliki kompetensi berbagai keterampilan khususnya Perempuan;

berkaitan dengan potensi daerah;

3. Unsur-unsur Program Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan

5) Bersedia untuk memberikan sejumlah akses informasi yang

terdapat dalam program Pendidikan Kecakapan Hidup Lokasi yang dapat dijadikan penyelenggaraan program Pendidikan

a. Lokasi Program Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan

Perempuan.

Kecakapan Hidup Perempuan memiliki kriteria sebagai berikut: Kecakapan Hidup Perempuan memiliki kriteria sebagai berikut:

b. Sasaran Penerima Manfaat

keberadaan Program Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan ini. belajar serta pengunjung layanan Pendidikan Kecakapan Hidup

b. Pembentuan Susunan Pengurus

Perempuan lainnya. Setelah mendapat kepas an tentang pendirian Program

c. Prasarana dan Sarana

Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan, selanjutnya pengelola melakukan penyusunan pengurus sehingga masing-masing

Lembaga penyelenggara program dapat menyediakan prasarana pengurus mengetahui tugas dan fungsinya dalam persiapan dan

dan sarana yaitu: penyelenggaraan Program Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan.

1) Lokasi yang dapat dijadikan sebagai tempat penyelenggaraan Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan;

c. Rapat Persiapan

2) Prasarana pendukung lainnya seper ruang yang dijadikan Untuk tercapainya tujuan penyelenggaraan Program Pendidikan sebagai sekretariat, tempat membaca, praktek keterampilan,

Kecakapan Hidup Perempuan , perlu adanya pertemuan berbagai ruang IT, serta ruang pementasan, ruang pertemuan, dan ruang

pihak terkait yakni pengelola lembaga, pengurus, pemerintah pendukung lainnya;

setempat, dan mitra untuk menyamakan persepsi dan pemahaman

3) Sarana pendukung lainnya seper alat-alat kelengkapan tentang tujuan dan hasil yang dicapai, dari pendirian Program sekretariat dan pendukung penyelenggaraan program;

Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan , dan berbagi fungsi dan

4) Penunjang sumber informasi dan penyelenggaraan program.

peran dalam penyelenggaraan program.

4. Proses Pelaksanaan Program

Fungsi dan peran:

1) Lembaga penyelenggara/pani a penyelenggara:

a. Sosialisasi

a) Sebagai penanggung jawab program; Pelaksanaan sosialisasi dapat dilakukan setelah mendapat kepas an

b) Melakukan rekruitmen pengelola;

untuk merin s pembentukan Pendidikan Kecakapan Hidup

c) Melakukan instruktur;

Perempuan. Kepas an ini dapat berupa:

d) Membuat pedoman pelaksanaan program;

e) Membuat jadwal pelaksanaan kegiatan; setempat untuk mendirikan Pendidikan Kecakapan Hidup

1) Adanya izin tempat, dan waktu yang cukup dari pemerintah

f) Menyediakan sarana dan prasarana Program Pendidikan Perempuan ;

Kecakapan Hidup Perempuan ;

g) Melakukan fungsi kontrol dengan melalui kegiatan Program Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan;

2) Adanya kelompok masyarakat yang bersedia menjadi pengelola

monitoring dan evaluasi;

h) Menyusun dan menyampaikan laporan. keberadaan Program Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan .

3) Adanya jalinan kemitraan dari berbagai pihak untuk mendukung

2) Intruktur:

Selanjutnya, pelaksanaan sosialisasi dapat dilakukan melalui

a) Menyusun pemetaan rencana pelayanan program; publikasi di media masa, media sosial, maupun media cetak lainnya

b) Melakukan pembimbingan, baik dalam proses termasuk seminar, brosur, spanduk, dan bentuk publikasi lainnya

pembelajaran dan pela han.

d. Pelaksanaan Program

dan sarana Program Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan terus di ngkatkan sehingga minat masyarakat untuk berkunjung dan belajar

Penyelenggaraan program Program Pendidikan Kecakapan Hidup di Program Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan semakin nggi.

Perempuan

1) Menyediakan prasarana yang menjadi tempat penyelenggaraan Berbagai variasi dalam menu program juga perlu dilakukan se ap Program Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan ;

tahunnya sehingga rasa ingin tahu masyarakat terhadap program-

2) Menyediakan sarana pendukung; program yang diberikan tetap menjadi bagian yang dinan kan oleh

3) Melakukan pemetaan layanan ;

masyarakat/pengunjung.

4) Menyiapkan bahan-bahan sumber informasi (buku dan non buku);

5) Melakukan pendataan terhadap potensi lokal yang dapat dimanfaatkan dalam pengembangan Program Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan ;

6) Melakukan pemetaan terhadap jenis keterampilan yang dapat dila hkan kepada se ap pengunjung;

7) Menyiapkan sarana pendukung jaringan informasi (komputer, jaringan internet, dll);

8) Penyiapan kelengkapan administrasi se ap pengunjung;

9) Pembukaan layanan Program Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan pada masyarakat;

e. Monitoring dan Evaluasi

Evaluasi dilakukan dengan maksud untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan Program Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan , perubahan mindset (pola pikir), ac on set (pola ndak) masyarakat untuk berkunjung Program Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan, penjaminan mutu layanan, dan meningkatkan fungsi pelayanan informasi.

5. Upaya Peningkatan Mutu Program Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan

Dalam proses berjalannya, pengelola terus berupaya meningkatkan mutu layanan kepada masyarakat. Hal ini bertujuan agar memudahkan se ap pengunjung dalam mengakses informasi yang terdapat dalam Program Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan . Selain itu, prasarana

BAB III c. Jumlah bantuan PKH Perempuan satu rombongan belajar adalah

yaitu jumlah peserta didik dalam satu rombongan belajar dikalikan

BANTUAN PENYELENGGARAAN

biaya satuan peserta didik;

PROGRAM PENDIDIKAN 2. Kriteria Penggunaan Bantuan PKH Perempuan

a. Lembaga wajib mematuhi ketentuan peruntukan bantuan PKH

KECAKAPAN HIDUP PEREMPUAN

Perempuan sesuai komponen biaya yang ditetapkan dalam petunjuk teknis terkait;

b. Usulan pengajuan rencana biaya pembelajaran (RAB) PKH

A. Tujuan Bantuan Perempuan wajib disusun secara rinci menggunakan format yang

terdapat pada format proposal lembaga (lampiran 1). Tujuan dari bantuan Program Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan ini

c. Komponen-komponen peruntukan biaya pembelajaran PKH adalah:

Perempuan diatur berikut.

1. Mengentaskan perempuan marjinal usia 18-45 tahun dari kondisi marjinal ekonomi, sosial, dan keterampilan, sehingga dapat mempertahankan

C. Persyaratan

kelangsungan hidupnya; Lembaga yang dapat mengajukan usulan menjadi calon penyelenggara PKH

2. Memberikan peluang perempuan marjinal usia 18-45 tahun untuk Perempuan wajib memenuhi persyaratan teknis. Dokumen teknis berikut ini melakukan kegiatan ekonomi produk f guna memperoleh penghasilan

wajib dilampirkan dalam proposal Bantuan Penyelenggaaan PKH Perempuan. dari kelompok usaha;

1. Memiliki calon peserta didik PKH Perempuan sesuai kriteria yang

3. Mengentaskan perempuan marjinal usia 18-45 tahun dari kondisi marjinal ditetapkan, (dibuk kan dengan da ar calon peserta didik sesuai format ekonomi, sosial, dan keterampilan, sehingga dapat mempertahankan

dalam proposal pengajuan (lampiran 3);

kelangsungan hidupnya;

2. Sanggup menyediakan pendidik/tutor/narasumber yang kompeten

4. Melindungi perempuan marjinal usia 18-45 tahun dari kemungkinan sesuai dengan kebutuhan pembelajaran PKH Perempuan (sesuai dengan dampak resiko sosial yang lebih besar, meningkatkan penghasilan dan

format Curiculum Vitae pada lampiran 8);

kesejeahteraan hidup.

3. Memiliki Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) PKH Perempuan yang akan dilaksanakan (disusun mengacu format pada lampiran 4);

B. Sasaran dan Kriteria

4. Memiliki Rencana Tindak Lanjut Pasca Pembelajaran PKH Perempuan

1. Sasaran Biaya PKH Perempuan

untuk dilaksanakan setelah kelas pembelajaran PKH Perempuan selesai

a. Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan tahun dilaksanakan, (disusun mengacu format lampiran 5); anggaran 2016 mengalokasikan bantuan PKH Perempuan sebesar

5. Sanggup menyediakan sarana pendukung yang dibutuhkan untuk Rp 10.000.000.000,- (sepuluh milyar rupiah).Jumlah tersebut

penyelenggaraan pembelajaran PKH Perempuan yang akan dilaksanakan dipergunakan untuk membelajarkan perempuan marjinal sebanyak

(misalnya: media pembelajaran, dsb). Da ar ketersediaan sarana 10.000 orang.

dilampirkan/disertakan dalam proposal).

b. Biaya satuan seorang peserta didik PKH Perempuan yaitu Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah)

D. Dana dan Pemanfaatannya

Rincian Pembiayaan

1. Alokasi Biaya PKH Perempuan

Pembiayaan

Biaya

a. Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan tahun

3 Pengadaan

TV,DVDPlayer,CD PembelajaranRak Buku,

Lemari, meja kursi dll, Banner / papan anggaran 2016 mengalokasikan bantuan PKH Perempuan sebesar

tulis, papan nama dll

Rp 10.000.000.000,- (sepuluh milyar rupiah).Jumlah tersebut

**(pilihan)

dipergunakan untuk membelajarkan perempuan marjinal sebanyak

4 Kegiatan

Honor narasumber /pani a

10.000 orang.

Pembelajaran Konsumsi peserta/pani a

Maksimal

b. Biaya satuan seorang peserta didik PKH Perempuan yaitu Rp dan Pela han ATK Kegiatan & Perlengkapan 30% 1.000.000,- (satu juta rupiah)

Akomodasi /konsumsi pela han

c. Jumlah bantuan PKH Perempuan satu rombongan belajar adalah

5 Manajemen

Koordinasiinstansi terkait

yaitu jumlah peserta didik dalam satu rombongan belajar dikalikan

Penyusunan rencana tahunan Minimal biaya satuan peserta didik;

Kegiatan

Evaluasi program

2. Ketentuan Penggunaan Bantuan PKH Perempuan

Laporan kegiatan

a. Lembaga wajib mematuhi ketentuan peruntukan bantuan PKH

E. Mekanisme Pengajuan dan Penyaluran

Perempuan sesuai komponen biaya yang ditetapkan dalam petunjuk

1. Sosialisasi

teknis terkait; Direktorat Bindiktara melakukan sosialisasi ke Dinas Pendidikan

b. Usulan pengajuan rencana biaya pembelajaran (RAB) PKH Provinsi, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, lembaga dan organisasi Perempuan wajib disusun secara rinci menggunakan format yang

masyarakat penyelenggara program pendidikan nonformal. Sosialisasi terdapat pada format proposal lembaga (lampiran 1).

dapat dilakukan dengan cara: melakukan pertemuan, penyebarluasan

c. Komponen-komponen peruntukan biaya pembelajaran PKH

petunjuk teknis, dan/atau melalui website:

Perempuan diatur berikut.

www.paudni.kemdikbud.go.id/bindikmas.

Rincian Pembiayaan

2. Mengajukan Proposal

Pembiayaan

Lembaga/organisasi masyarakat yang ingin memperoleh bantuan 1 Persiapan

Biaya

a. Penyusunan panduan

program, harus:

b. Penggandaan panduan

a. Membuat proposal yang disusun sebagaimana tertera dalam

c. Sosialisasi

Maks 2%

lampiran petunjuk teknis ini;

d.

Rapat persiapan/ musyawarah kampung

b. Proposal yang telah disusun harus dilengkapi dengan persyaratan

e.

Pengadaan media sosialisasi Program Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan

sebagaimana diuraikan pada Bab II.

2 Pengadaan

a. Buku/brosur poster lifl et

Proposal disampaikan kepada:

Bahan/

b. Majalah , komik,

Direktur Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan

mo vasi

c. Media pameran karya tulis Minimal

(u.p Kepala Subbagian Tata Usaha)

Bacaan

d. Mo vasi penghargaan prestasi

Ditjen PAUD dan Dikmas, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

keberaksaraan

Gedung E Lantai 8, Jalan Jenderal Sudirman-Senayan, Jakarta 10270.

Penerimaan proposal akan ditutup apabila kuota bantuan telah Verifi kasi proposal dapat dilakukan dengan cara: terpenuhi, sehingga proposal yang diterima sesudahnya dak akan

a. Mengundang lembaga yang terpilih sebagai nominasi calon dinilai dan diproses.

penerima bantuan untuk mempresentasikan kegiatan yang diusulkan pada pertemuan yang diselenggarakan oleh Direktorat

c. Foto copy proposal dikirim kepada Dinas Pendidikan Provinsi dan

Bindiktara;

Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota setempat.

3. Penilaian Proposal

b. Melakukan visitasi atau kunjungan lapangan (sesuai ketersediaan anggaran) terhadap lembaga yang lolos penilaian proposal untuk

Se ap proposal yang diterima Direktorat Bindiktara, diproses lebih memas kan kebenaran (objek fi tas) kondisi dan keberadaan

lanjut dengan penilaian oleh Tim Penilai Proposal yang ditetapkan oleh lembaga serta lokasi kampung yang akan dijadikan tempat

Direktur Bindiktara atau pejabat yang ditunjuk. penyelenggaraan Program Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan;

Penilaian proposal dilakukan terhadap substansi/isi dari proposal,

c. Klarifi kasi dan konfi rmasi tentang kebenaran dokumen dalam dengan maksud untuk mengetahui kesiapan, kesanggupan, dan

proposal melalui surat atau telepon kepada lembaga calon penerima kemampuan lembaga dalam menyelenggarakan program Program

bantuan atau kepada dinas pendidikan setempat. Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan .

5. Penetapan Lembaga Penerima Bantuan

Penilaian substansi dilakukan dengan cara: Berdasarkan hasil verifi kasi, Direktorat Bindiktara menetapkan

a. Se ap proposal dinilai oleh 3 orang penilai secara mandiri dengan lembaga penerima bantuan dengan Surat Keputusan (SK). Fotocopy SK menggunakan instrumen yang telah disediakan.

disampaikan kepada dinas pendidikan provinsi dan dinas pendidikan

b. Berdasarkan hasil penilaian proposal individu, kemudian dilakukan kabupaten/kota serta pejabat pemerintah setempat. penjumlahan nilai dan selanjutnya dilakukan perankingan dari nilai

6. Pembekalan Lembaga Penyelenggara

terbesar sampai terkecil. Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan

4. Verifi kasi Lembaga

dapat memberikan pembekalan penyelenggaraan Program Program Berdasarkan hasil penilaian m penilai proposal, kemudian dapat

Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan melalui kegiatan orientasi dilakukan verifi kasi terhadap lembaga.

atau bimbingan teknis.

Tahap ini dilakukan untuk membuk kan kebenaran data dan informasi

7. Penandatanganan Akad Kerjasama

yang disusun dalam proposal, serta untuk memperkuat hasil penilaian Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan dengan m penilai proposal. Proposal yang dinilai telah memenuhi syarat,

Lembaga penerima bantuan melakukan penandatanganan akad dapat dilakukan verifi kasi terhadap lembaga. Hal ini dimaksudkan

kerjasama tentang Penyelenggaraan Program Program Pendidikan untuk memas kan dan meyakinkan bahwa keberadaan, kelayakan dan

Kecakapan Hidup Perempuan dan dokumen lain yang terkait dengan kredibilitas lembaga yang bersangkutan telah sesuai dengan kriteria

penyaluran dana bantuan.

yang ditentukan.

8. Penyaluran Bantuan

3) Komponen-komponen peruntukan biaya pembelajaran PKH Direktorat Bindiktara melakukan penyaluran bantuan kepada lembaga/

Perempuan diatur berikut.

organisasi yang telah ditetapkan sebagai calon penyelenggara program

11. Pelaporan

sesuai prosedur dan ketentuan atau peraturan perundang-undangan. Lembaga penerima dana bantuan berkewajiban menyampaikan laporan

9. Pelaksanaan Program

secara tertulis mengenai hasil pelaksanaan program dan penggunaan Lembaga melaksanakan menyelengarakan Program Program Pendidikan

dana bantuan kepada Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kecakapan Hidup Perempuan sesuai proposal dan akad kerjasama yang

Kesetaraan.

disepaka .

F. Peran Pemerintah

10. Monitoring dan Evaluasi

Untuk mendukung pelaksanaan Program Pendidikan Kecakapan Hidup

a. Agar pelaksanaan program berjalan dengan baik dan mencapai apa Perempuan sesuai dengan tujuan dan menghasilkan apa yang diharapkan, yang diharapkan, Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan

perlu adanya keterlibatan pemerintah dan pemerintah daerah dengan Kesetaraan dapat melakukan monitoring, supervisi, dan evaluasi

pembagian peran sebagai berikut:

terhadap lembaga penyelenggara Program Sasaran Biaya PKH

1. Peran Pemerintah Pusat

Perempuan Pemerintah pusat dalam hal ini adalah Direktorat Pembinaan Pendidikan

1) Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Keaksaraan dan Kesetaraan Direktorat Jendral Pendidikan Aanak

tahun anggaran 2016 mengalokasikan bantuan PKH Perempuan Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan

sebesar Rp 10.000.000.000,- (sepuluh milyar rupiah).Jumlah

Kebuadayaan, melakukan peran:

tersebut dipergunakan untuk membelajarkan perempuan marjinal sebanyak 10.000 orang.

a. Menyusun petunjuk teknis,

b. Melakukan sosialisasi ke dinas pendidikan provinsi dan kab/kota; 1.000.000,- (satu juta rupiah)

2) Biaya satuan seorang peserta didik PKH Perempuan yaitu Rp

c. Melakukan penilaian proposal;

3) Jumlah bantuan PKH Perempuan satu rombongan belajar

d. Melakukan verifi kasi lembaga;

adalah yaitu jumlah peserta didik dalam satu rombongan

e. Menetapkan lembaga penerima bantuan;

belajar dikalikan biaya satuan peserta didik;

f. Melakukan penandatanganan akad kerjasama dengan lembaga penerima;

b. Kriteria Penggunaan Bantuan PKH Perempuan

g. Melakukan penyaluran dana bantuan ke lembaga melalui transfer

1) Lembaga wajib mematuhi ketentuan peruntukan bantuan PKH

bank;

Perempuan sesuai komponen biaya yang ditetapkan dalam

h. Memberikan bekal pelaksanaan program melalui kegiatan orientasi petunjuk teknis terkait;

teknis;

2) Usulan pengajuan rencana biaya pembelajaran (RAB) PKH

i. Melakukan monitoring dan evaluasi program. Perempuan wajib disusun secara rinci menggunakan format

yang terdapat pada format proposal lembaga (lampiran 1).

2. Peran Pemerintah Daerah

2. Pernyataan Kesanggupan

Pemerintah daerah yang dimaksud adalah Pemerintah Provinsi dan Lembaga penerima bantuan Program Pendidikan Kecakapan Hidup Pemerintah Daerah Kabupaten.

Perempuan wajib menandatangani Pernyataan Kesanggupan, yang dimaksud adalah surat pernyataan pimpinan lembaga untuk

a. Pemerintah Provinsi berperan:

melaksanakan program sesuai dengan proposal yang telah disetujui dan

1) Menyebarluaskan petunjuk teknis ke dinas kabupeten di mematuhi ketentuan-ketentuan yang ditetapkan dalam petunjuk teknis wilayah kerjanya;

pelaksanaan program.

2) Melakukan sosialisasi ke dinas pendidikan kabupaten;

3) Melakukan monitoring dan evaluasi program.

3. Pertanggungjawaban Mutlak

b. Pemerintah Kabupaten

Lembaga penerima bantuan Program Pendidikan Kecakapan Hidup

1) Menyebarluaskan petunjuk teknis ke satuan pendidikan Perempuan wajib menandatangani Pertanggungjawaban Mutlak, adalah nonformal dan lembaga lain seper : Pusat Kegiatan Belajar

tanggung jawab lembaga penyelenggara untuk menyelesaikan program Masyarakat (PKBM), Sanggar Kegiatan Belajar (SKB), Rumah

sesuai proses pembelajaran dan dana yang telah diterima. Pintar, dibidang pendidikan, dan lembaga lain di wilayah kerjanya,

2) Melakukan sosialisasi ke berbagai lembaga di wilayah kerjanya, Dana bantuan Program Pendidikan Kecakapan Hidup

3) Melakukan pemeriksaan berkas kelengkapan administrasi; Perempuan yang telah diterima menjadi tanggung jawab

4) Memberikan rekomendasi, sepenuhnya Lembaga penerima, dan apabila terjadi

5) Melakukan supervisi (bimbingan teknis lapangan) penyelewengan menjadi tanggung jawab penuh penerima dana.

6) Melakukan evaluasi penyelenggaraan program,

7) Melakukan monitoring dan evaluasi program.

H. Pelaporan

G. Akuntabilitas Pengelolaan

Sebagai bentuk pertanggungjawaban dan akuntabilitas, Lembaga penerima

1. Pakta Integritas

bantuan berkewajiban membuat laporan, yaitu laporan awal dan laporan Lembaga penerima bantuan Program Pendidikan Kecakapan Hidup

akhir.

Perempuan wajib menandatangani Pakta Integritas di atas materai.

1. Pelaporan Awal

Penandatanganan Pakta Integritas ini waktunya bersamaan dengan penandatangan akad kerjasama.

Laporan awal, dibuat setelah menerima dana bantuan dan menginformasikan tentang:

Pakta Integritas adalah pernyataan dak akan melakukan korupsi, kolusi, dan nepo sme serta penyelewengan dalam pengelolaan dan

a. Bantuan telah diterima,

penggunaan dana bantuan. Apabila melanggar hal-hal yang telah

b. Waktu dan jumlah dana bantuan yang diterima. dinyatakan dalam Pakta Integritas akan dikenakan sanksi hukum,

c. Kapan penyelenggaraan Program akan dilaksanakan. moral, dan/atau sanksi administrasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Laporan awal dan dilengkapi foto copy buk penerimaan bantuan dan

BAB IV

jadwal kegiatan disampaikan kepada Direktur Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan, dan ditembuskan ke dinas pendidikan

PENGENDALIAN MUTU

provinsi dan kabupaten setempat sebelum pelaksanaan program dimulai.

2. Laporan Akhir

Laporan akhir dibuat setelah selesai melaksanakan Program Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan, melaporkan tentang:

A. Indikator Keberhasilan

a. substansi pelaksanaan program dan hasil-hasilnya yang dilengkapi dengan dokumentasi dan foto-foto kegiatan dan barang yang dibeli,

Untuk mengetahui keberhasilan dari pelaksanaan Program Pendidikan dan

Kecakapan Hidup Perempuan, dapat dilihat dari beberapa indikator sebagai berikut:

b. penggunaan dana bantuan program yang diterima dan disertai rekapitulasi pengeluaran dana bantuan .

1. Meluasnya informasi masyarakat terhadap Program Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan;

Laporan akhir disampaikan kepada Direktur Pembinaan Pendidikan

2. Meningkatnya kualitas hidup perempuan melalui program Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan dan ditembuskan ke dinas pendidikan

Kecakapan Hidup Perempuan;

provinsi dan kabupaten setempat dua minggu setelah selesainya kegiatan.

3. Meningkatnya layanan informasi pada jalur pendidikan nonformal berupa bahan ajar/ modul yang tersedia pada Lembaga dengan teknologi informasi;

4. Masyarakat memiliki pengetahuan, keterampilan, dan pengembangan sikap yang posi f sehingga memiliki kualitas hidup yang baik;

5. Meningkatnya ak vitas ekonomi setelah penyelenggaraan program

Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan;

6. Tersedianya berbagai layanan informasi dan sumber akses informasi kepada masyarakat yang berkaitan dengan pendidikan, sosial budaya, seni, hukum, ekonomi (pertanian, perikanan, perdagangan), kesehatan dan teknologi-informasi (sesuai potensi lokal daerah).

B. Supervisi dan Monitoring

BAB V

Untuk menjamin mutu penyelenggaraan Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan dan hasil pelaksanaan program perlu dilakukan supervisi, yang

PENUTUP

dapat dilakukan secara bersama-sama dan/atau sendiri oleh UPT Pusat dan Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat dan Penilik setempat. Selain itu dilakukan juga monitoring pelaksanaan program, yang dapat dilakukan secara bersama-sama dan/atau secara sendiri oleh Direktorat Pembinaan Keaksaraan dan Kesetaraan, Dinas Pendidikan

etunjuk teknis ini disusun sebagai panduan yang masih bersifat umum, Provinsi setempat, dan Dinas Pendidikan Kabupaten setempat. yang dalam implementasinya memerlukan penyesuaian dengan

Aspek-aspek pen ng yang perlu diperha kan dalam pelaksanaan supervisi situasi dan kondisi setempat. Oleh karena itu lembaga/organisasi

dan monitoring, antara lain adalah: penyelenggara program diharapkan dapat mengembangkan krea vitasnya

1. Kredibilitas lembaga penyelenggara program; untuk menyempurnakan penyelenggaraan program. Juknis ini bersifat fl eksibel

2. Perkembangan pelaksanaan program; dan masih memungkinkan untuk disesuaikan dengan keunikan potensi lokal dan

3. Kelengkapan prasarana dan sarana pendukung; tempat penyelenggaraan kegiatan sepanjang memberi nilai tambah dan dak

4. Persepsi masyarakat terhadap penyelenggaraan Program Pendidikan bertentangan dengan prosedur yang telah ditentukan. Semoga Juknis ini dapat Kecakapan Hidup Perempuan,;

memberikan panduan atau acuan bagi semua pihak yang berkeinginan untuk

5. Tingkat kehadiran/antusiasme masyarakat; menyelenggarakan kegiatan Program Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan.

6. Dokumen penyelenggaraan program; Selanjutnya, apabila terdapat hal-hal yang perlu didiskusikan, dapat menghubungi

7. Penggunaan bantuan; langsung ke Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan

8. Layanan program dan layanan pengelola terhadap pengunjung; dengan nomor Telepon 021-5725501, dapat juga mengunjungi website:

9. Tingkat keamanan dan kenyamanan pengunjung;

10. Kompetensi pengelola dan instruktur; www.bindikmas.kemdikbud.go.id

11. Sumber keuangan pengelola;

dan/atau

12. Jaringan dan kemitraan yang dibangun oleh pengelola. www.paudni.kemdikbud.go.id/bindikmas/ Pelaksanaan supervisi dan monitoring bertujuan untuk:

email: subdit.kesetaraan2016@gmail.com

1. Mengetahui perkembangan pelaksanaan program; Hal-hal yang belum diatur dalam petunjuk teknis ini, akan di ndak lanju dengan

2. Memetakkan rencana prioritas; Surat Edaran atau surat resmi Direktur Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan

3. Memaksimalkan potensi yang dimiliki pada masyarakat maupun di

Kesetaraan.

lingkungan Program Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan;

4. Mengetahui kendala dan solusi yang diambil;

5. Menentukan kebijakan lanjutan dari program.

LAMPIRAN–LAMPIRAN

CATATAN KHUSUS:

Lampiran 1. Contoh Isi Proposal

1. Lembaga/organisasi penerima bantuan yang dak menyampaikan laporan sampai dengan akhir tahun anggaran, dapat dikenai sangsi berupa:

No:.............../Pro-PKH-P/........../2016

a. Mengembalikan bantuan yang telah diterima ke kas negara;

b. Tidak diperkenankan mengakses dana bantuan dari Dit. Bindiktara PROPOSAL PENGAJUAN BANTUAN pada tahun-tahun berikutnya;

PROGRAM PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP PEREMPUAN

c. Dapat diteruskan ke jalur hukum karena disinyalir melakukan

TAHUN 2016

penyelewengan.

2. Direktorat Bindiktara dak memungut biaya apapun dan dak menerima

Diajukan Kepada:

pengembalian dana bantuan dalam bentuk apapun, untuk proses Direktur Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan

pencairan bantuan yang akan dan telah ditetapkan; Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat

3. Lembaga/organisasi penerima bantuan Program Pendidikan Kecakapan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Hidup Perempuan berkewajiban dan bertanggung jawab terhadap: (a)

pengelolaan dan pengadministrasian dana bantuan secara ter b dan

dengan alamat

teratur sesuai dengan ketentuan yang berlaku; (b) penggunaan dana Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan secara akuntabel dan transparan sesuai dengan peraturan yang berlaku;

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Gedung E Lantai 8 (c) penyetoran pajak dipungut berdasarkan ketentuan yang berlaku; dan

Jalan Jenderal Sudirman – Senayan (d) bertanggungjawab mutlak atas penggunaan dana bantuan;

Jakarta – 10270

4. Apabila terjadi penyimpangan dalam penyelenggaraan kegiatan, sepenuhnya menjadi tanggungjawab mutlak lembaga penyelenggara

Diajukan Oleh:

program;

: ............................................................... proposal yang diajukan sebelumnya, maka lembaga penyelenggara

5. Apabila terjadi penambahan rencana kegiatan dan alokasi biaya dari

Nama Lembaga

: ............................................................... program wajib memberitahukan dan memperoleh persetujuan dari

Alamat Lembaga

Kabupaten/Kota : ............................................................... Direktorat Bindiktara.

Propinsi : ............................................................... No. Telp./HP/Faks

: ............................................................... Alamat e-mail (wajib) : ...............................................................

*Perha an: (COVER PROPOSAL PKH-P BERWARNA BIRU)

PROPOSAL PENGAJUAN BANTUAN PROGRAM PENDI DI KAN

D. Sarana dan Prasarana yang dimiliki

KESETARAAN PAKET C VOKASI ONAL/ KEJURUAN

TAHUN 2016

1. Status Lahan/

• Luas tanah

.........m2

Milik sendiri/ sewa/ pinjam

Bangunan

• Jumlah bangunan

.........unit

pakai/milik warga / milik

• Luas bangunan

.........m2

pemerintah/ milik publik

2. Rincian

• Ruang Tamu

• .......... ruang

I. PROFIL LEMBAGA

Bangunan

• Ruang Sekretariat

• .......... ruang

Ɵ tas Lembaga • .......... ruang

• Ruang Kantor Pengurus

• .......... ruang 1. Nama Lembaga

A. Iden

• Ruang Belajar Teori

• .......... ruang 2. Alamat Lembaga

• Ruang Praktek Keterampilan

• .......... ruang 3. No. Telp /Fax/E-mail

• Ruang Usaha/Produksi

• Ruang Perpustakaan/Taman Bacaan

• .......... ruang

• .......... ruang 4. Tahun Berdiri

• .......... ruang 5. Legalitas Lembaga

• .......... set b. Ijin operasional

a. Badan hukum

3. Sarana

• Kursi Tamu

• .......... set 6. Rekening Bank

Kesekretaritan • Meja-kursi kerja

• Lemari arsip/fi ling kabinet

• .......... unit

7. NPWP • .......... unit

• Komputer/laptop

• Printer

• .......... unit

B. Visi dan Misi Satuan pendidikan nonformal

• Mesin faksimile/telepon

• Meja-kursi belajar

• ………… set

Misi : 1) …..………………………………………………………………… • ……….. buah

Pembelajaran

• Papan tulis

• Buku/modul/bahan ajar

• ……….. set

• Media pembelajaran

• Alat keterampilan

E. Pengelola Lembaga dan Pendidik

TINGKAT PENDIDIKAN ΈORANGΉ JABATAN

C. Susunan Pengurus

PENGELOLA LEMBAGA DAN

SMP SMA DIPL. S1 S2 JUMLAH

Ketua

• Unsur Pimpinan

Sekretaris

• Tenaga Administrasi

Bendahara • Tenaga pembantu

• Tutor bidang pengajaran

• Instruktur keterampilan

• Narasumber teknis (NST)

Jumlah

F. Kegiatan yang pernah dilakukan dua tahun terakhir

II. Rencana atau Gambaran Umum Pelaksanaan Program

JUMLAH

SUMBER

NO. NAMA KEGIATAN

TAHUN PELAKSANAAN

A. Tempat Pelaksanaan Kegiatan: Program Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan akan dilaksanakan di ...

PESERTA

BIAYA

.................................................................................................................. dengan alamat .......................………………………………………..................……….. ……………......………………………………………………...............................………………

G. Kemitraan

1. Bantuan yang pernah diperoleh dua tahun terakhir

B. Waktu Pelaksanaan Kegiatan

JUMLAH DANA

(Gambarkan waktu kegiatan untuk menyelesaikan program)

NO. NAMA/JENIS INSTANSI/LEMBAGA

TAHUN

PROGRAM

PEMBERI DANA

C. Sasaran Program

NO.

UNSUR PEKERJAAN

2. Instansi/Lembaga/Organisasi sebagai mitra kerja

NAMA INSTANSI/

BENTUK

NO. LEMBAGA/

KERJASAMA/

BULAN & TAHUN

D. Prasarana dan Sarana yang akan digunakan

JENIS SARANA/

UKURAN/

STATUS ΈPINJAM/

MILIK SENDIRI Ή

H. Prestasi yang pernah diraih

1. Bentuk pengabdian masyarakat yang pernah dilaksanakan

NO. BENTUK PENGABDIAN

TUJUAN

LAMA KEGIATAN

E. Instruktur

BIDANG

2. Penghargaan yang pernah diperoleh

NO

NAMA

PENDIDIKAN PEKERJAAN UTAMA

KEAHLIAN

NO. BENTUK PENGHARGAAN

DIPEROLEH DARI

TAHUN

F. Rencana (Tahapan) Kegiatan Lampiran 2: Surat Rekomendasi dari Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota

Diuraikan langkah-langkah penyelenggaraan kegiatan dari mulai perencanaan