Manajemen Peran Serta Masyarakat dan Kem
15
Selama Perkuliahan Berlangsung,
setiap alat telekomunikasi semisal HP wajib dimatikan
demi aktualisasi interaksi-edukatif.
(amanat kode etik mahasiswa)
mata kuliah Manajemen Lembaga Pendidikan
Islam :
Manajemen peran-serta masyarakat
dan kemitraan pada madrasah dan
sekolah
Ali Rohmad – 2014 M
Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI)
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK)
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung
اعوذ بالله من الشيطان الرجيم
بسم الله الرحمن الرحيم
Manajemen peran-serta
masyarakat dan kemitraan pada
madrasah dan sekolah
Arah bahasan :
1. Landasan peran-serta masyarakat dan
kemitraan.
2. Tujuan peran-serta masyarakat dan
kemitraan.
3. Manfaat peran-serta masyarakat dan
kemitraan.
4. Lingkup peran-serta masyarakat dan
kemitraan.
5. Pengelolaan peran-serta masyarakat dan
kemitraan.
Landasan
1. Religius
2. Rasonal
3. Yuridis : UU 20-2003 psl 54, PP 19-2005 psl
49, Permendiknas 19-2007 standar
pengelolaan pendidikan oleh satuan
pendidikan dasar dan menengah [B.10]
Sekolah sebagai sistem sosial merupakan
bagian integral dari sistem sosial yang lebih
besar, yaitu masyarakat. Sekolah dan
masyarakat memiliki hubungan yang
sangat erat dalam mencapai tujuan sekolah
secara efektif dan efisien. Sekolah juga
harus menunjang pencapaian tujuan atau
kebutuhan masyarakat terutama mengenai
pendidikan. Sekolah berkewajiban memberi
penerangan tentang tujuan, program,
kebutuhan sekolah kepada masyarakat.
Sekolah harus mengetahui kebutuhan,
harapan, tuntutan masyarakat.
E. Mulyasa, MBS, 3rd ed, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2003, h. 50.
Tujuan hubungan sekolah dengan
masyarakat :
1. Memajukan kualitas pembelajaran,
dan perkembangan siswa.
2. Memperkokoh tujuan sekolah serta
meningkatkan kualitas kehidupan
dan penghidupan masyarakat.
3. Menggairahkan masyarakat
menjalin hubungan dengan sekolah.
E. Mulyasa, MBS, 3rd ed, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2003, h. 50.
Manfaat kerja sama sekolah dengan masyarakat :
1. Saling pengertian antara sekolah, orang tua,
masyarakat, dan lembaga-lembaga lain yang ada di
masyarakat, termasuk dunia kerja.
2. Saling membantu antara sekolah dan masyarakat
karena mengetahui manfaat, arti dan pentingnya
peranan masing-masing.
3. Kerja sama yang erat antara sekolah dengan
berbagai pihak yang ada di masyarakat dapat
memperkokoh rasa ikut bertanggung jawab atas
kesuksesan pendidikan di sekolah.
4. Menjadikan proses pendidikan di sekolah makin
produktif, efektif, dan efisien sehingga menghasilkan
lulusan yang memiliki multi kecerdasan lagi kreatif
inovatif.
E. Mulyasa, MBS, 3rd ed, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2003, h. 51-52.
Kepala sekolah yang baik merupakan salah satu
kunci untuk bisa menciptakan hubungan yang
baik antara sekolah dengan masyarakat secara
efektif karena harus menaruh perhatian tentang
apa yang terjadi pada peserta didik di sekolah
dan apa yang dipikirkan orang tua tentang
sekolah. Kepala sekolah dituntut untuk senantiasa
berusaha membina dan meningkatkan hubungan
kerja sama yang baik antara sekolah dengan
masyarakat guna mewujudkan sekolah yang
efektif dan efisien.
E. Mulyasa, MBS, 3rd ed, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2003, h. 51.
Peran serta masyarakat dalam pendidikan
meliputi peran serta perseorangan,
kelompok, keluarga, organisasi profesi,
pengusaha, dan organisasi kemasyarakatan
dalam penyelenggaraan dan pengendalian
mutu pendidikan. [UU 20-2003 psl 54 (1)]
Masyarakat dapat berperan serta sebagai
sumber, pelaksana, dan pengguna hasil
pendidikan. [UU 20-2003 psl 54 (2)]
Dewan pendidikan sebagai lembaga mandiri
dibentuk dan berperan dalam peningkatan
mutu pelayanan pendidikan dengan
memberikan pertimbangan, arahan, dan
dukungan tenaga, sarana dan prasarana,
serta pengawasan pendidikan pada tingkat
Nasional, Provinsi, dan Kabupaten/Kota
yang tidak mempunyai hubungan hirarkis.
[UU 20-2003 psl 56 (2)]
Komite sekolah/madrasah, sebagai lembaga
mandiri, dibentuk dan berperan dalam
peningkatan mutu pelayanan dengan
memberikan pertimbangan, arahan, dan
dukungan tenaga, sarana dan prasarana,
serta pengawasan pendidikan pada tingkat
satuan pendidikan. [UU 20-2003 psl 56 (3)]
Permendiknas 19-2007 [B.10) → peran serta
masyarakat dan kemitraan
sekolah/madrasah :
a. Sekolah/madrasah melibatkan warga dan
masyarakat pendukung sekolah/madrasah
dalam pengelolaan pendidikan.
b. Warga sekolah/madrasah dilibatkan dalam
pengelolaan akademik.
c. Masyarakat pendukung sekolah/madrasah
dilibatkan dalam pengelolaan non-akademik.
d. Keterlibatan peranserta warga
sekolah/madrasah dan masyarakat dalam
pengelolaan dibatasi pada kegiatan tertentu
yang ditetapkan.
e.
f.
g.
Setiap sekolah/madrasah menjalin
kemitraan dengan lembaga lain yang
relevan, berkaitan dengan input, proses,
output, dan pemanfaatan lulusan.
Kemitraan sekolah/madrasah dilakukan
dengan lembaga pemerintah atau nonpemerintah.
Kemitraan SD/MI/SDLB atau yang setara
dilakukan minimal dengan
SMP/MTs/SMPLB atau yang setara, serta
dengan TK/RA/BA atau yang setara di
lingkungannya.
h.
i.
j.
Kemitraan SMP/MTs/SMPLB atau yang
setara dilakukan minimal dengan
SMA/SMK/SMALB, MA/MAK, SD/MI atau
yang setara, serta dunia usaha dan dunia
industri.
Kemitraan SMA/SMK, MA/MAK atau yang
setara dilakukan minimal dengan
perguruan tinggi, SMP/MTs atau yang
setara, serta dunia usaha dan dunia
industri di lingkungannya.
Sistem kemitraan sekolah/madrasah
ditetapkan dengan perjanjian secara
tertulis.
Kerjasama :
1. Tujuan : internal tingkatkan layanan
pembelajaran, ekternal … .
2. Sasaran : perseorangan, institusi
pendidikan (di bawah, setara, di atas),
institusi non-pendidikan.
3. Manfaat : bagi sekolah/madrasah, bagi
siswa.
4. Lingkup : lokal, regional, nasional,
internasional.
5. Prosedur : keberanian jual ide (program,
proposal).
6. Implikasi : kerjasama secara intensif
terhadap proses dan hasil belajar.
Contoh kerjasama via internet :
IEARN (International Education and Resource
Network) Indonesia merupakan sebuah
program internet global yang mengemas
berbagai project untuk guru dan siswa.
Buka www.iearn.org, kemudian melakukan
registrasi secara online agar terdaftar
sebagai anggota, masuk dalam online
forum, sebagai salah satu bentuk metode
“Collaborative Based Learning”.
[http://www.sman1bogor.sch.id – diakses 01-05-2011]
Networking Multi Institusi + Level :
INSTITUSI
LOKAL
INSTITUSI
GLOBAL
MADRASAH/
SEKOLAH
ISNTITUSI
REGIONAL
INSTITUSI
NASIONAL
Merintis MoU :
A. Proposal MoU : Latar Belakang; Landasan
Hukum; Tujuan; Manfaat : bagi
sekolah/madrasah, bagi siswa, … ; Ruang
Lingkup Kerjasama; Pola Kerjasama dan
Strategi.
B. Penjajagan (kontak person secara
intensif)
C. Penanda-tanganan MoU
D. Tindak-lanjut
Penerapan 17 Fungsi MLPI dalam Pengelolaan
Peran-serta dan Kerjasama pada Madrasah dan
Sekolah
No Fungsi
No Fungsi
01 Planning (Perencanaan)
10 Coordinating (koordinasi)
02 Organizing
(Pengorganisasian)
11 Creating (kreasi)
03 Actuating (Penggerakan)
12 Motivating (motivasi)
04 Controlling (Pengendalian)
13 Communicating
(komunikasi)
05 Staffing (penyusunan
pegawai)
14 Reporting (pelaporan)
06 Directing (pemberian
bimbingan)
15 Budgeting
(penganggaran)
07 Assembling (perwakilan)
16 Leading (pemimpinan)
08 Resources (penggalian
sumber)
17 Evaluating (penilaian)
Mulyono,
Manajemen Administrasi
dan Organisasi Pendidikan, Ar-Ruzz Media, Yogyakarta, 201
09 MA,
Commanding
(perintah)
ورة
مسجد النبوي مدينةالمن و
Selama Perkuliahan Berlangsung,
setiap alat telekomunikasi semisal HP wajib dimatikan
demi aktualisasi interaksi-edukatif.
(amanat kode etik mahasiswa)
mata kuliah Manajemen Lembaga Pendidikan
Islam :
Manajemen peran-serta masyarakat
dan kemitraan pada madrasah dan
sekolah
Ali Rohmad – 2014 M
Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI)
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK)
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung
اعوذ بالله من الشيطان الرجيم
بسم الله الرحمن الرحيم
Manajemen peran-serta
masyarakat dan kemitraan pada
madrasah dan sekolah
Arah bahasan :
1. Landasan peran-serta masyarakat dan
kemitraan.
2. Tujuan peran-serta masyarakat dan
kemitraan.
3. Manfaat peran-serta masyarakat dan
kemitraan.
4. Lingkup peran-serta masyarakat dan
kemitraan.
5. Pengelolaan peran-serta masyarakat dan
kemitraan.
Landasan
1. Religius
2. Rasonal
3. Yuridis : UU 20-2003 psl 54, PP 19-2005 psl
49, Permendiknas 19-2007 standar
pengelolaan pendidikan oleh satuan
pendidikan dasar dan menengah [B.10]
Sekolah sebagai sistem sosial merupakan
bagian integral dari sistem sosial yang lebih
besar, yaitu masyarakat. Sekolah dan
masyarakat memiliki hubungan yang
sangat erat dalam mencapai tujuan sekolah
secara efektif dan efisien. Sekolah juga
harus menunjang pencapaian tujuan atau
kebutuhan masyarakat terutama mengenai
pendidikan. Sekolah berkewajiban memberi
penerangan tentang tujuan, program,
kebutuhan sekolah kepada masyarakat.
Sekolah harus mengetahui kebutuhan,
harapan, tuntutan masyarakat.
E. Mulyasa, MBS, 3rd ed, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2003, h. 50.
Tujuan hubungan sekolah dengan
masyarakat :
1. Memajukan kualitas pembelajaran,
dan perkembangan siswa.
2. Memperkokoh tujuan sekolah serta
meningkatkan kualitas kehidupan
dan penghidupan masyarakat.
3. Menggairahkan masyarakat
menjalin hubungan dengan sekolah.
E. Mulyasa, MBS, 3rd ed, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2003, h. 50.
Manfaat kerja sama sekolah dengan masyarakat :
1. Saling pengertian antara sekolah, orang tua,
masyarakat, dan lembaga-lembaga lain yang ada di
masyarakat, termasuk dunia kerja.
2. Saling membantu antara sekolah dan masyarakat
karena mengetahui manfaat, arti dan pentingnya
peranan masing-masing.
3. Kerja sama yang erat antara sekolah dengan
berbagai pihak yang ada di masyarakat dapat
memperkokoh rasa ikut bertanggung jawab atas
kesuksesan pendidikan di sekolah.
4. Menjadikan proses pendidikan di sekolah makin
produktif, efektif, dan efisien sehingga menghasilkan
lulusan yang memiliki multi kecerdasan lagi kreatif
inovatif.
E. Mulyasa, MBS, 3rd ed, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2003, h. 51-52.
Kepala sekolah yang baik merupakan salah satu
kunci untuk bisa menciptakan hubungan yang
baik antara sekolah dengan masyarakat secara
efektif karena harus menaruh perhatian tentang
apa yang terjadi pada peserta didik di sekolah
dan apa yang dipikirkan orang tua tentang
sekolah. Kepala sekolah dituntut untuk senantiasa
berusaha membina dan meningkatkan hubungan
kerja sama yang baik antara sekolah dengan
masyarakat guna mewujudkan sekolah yang
efektif dan efisien.
E. Mulyasa, MBS, 3rd ed, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2003, h. 51.
Peran serta masyarakat dalam pendidikan
meliputi peran serta perseorangan,
kelompok, keluarga, organisasi profesi,
pengusaha, dan organisasi kemasyarakatan
dalam penyelenggaraan dan pengendalian
mutu pendidikan. [UU 20-2003 psl 54 (1)]
Masyarakat dapat berperan serta sebagai
sumber, pelaksana, dan pengguna hasil
pendidikan. [UU 20-2003 psl 54 (2)]
Dewan pendidikan sebagai lembaga mandiri
dibentuk dan berperan dalam peningkatan
mutu pelayanan pendidikan dengan
memberikan pertimbangan, arahan, dan
dukungan tenaga, sarana dan prasarana,
serta pengawasan pendidikan pada tingkat
Nasional, Provinsi, dan Kabupaten/Kota
yang tidak mempunyai hubungan hirarkis.
[UU 20-2003 psl 56 (2)]
Komite sekolah/madrasah, sebagai lembaga
mandiri, dibentuk dan berperan dalam
peningkatan mutu pelayanan dengan
memberikan pertimbangan, arahan, dan
dukungan tenaga, sarana dan prasarana,
serta pengawasan pendidikan pada tingkat
satuan pendidikan. [UU 20-2003 psl 56 (3)]
Permendiknas 19-2007 [B.10) → peran serta
masyarakat dan kemitraan
sekolah/madrasah :
a. Sekolah/madrasah melibatkan warga dan
masyarakat pendukung sekolah/madrasah
dalam pengelolaan pendidikan.
b. Warga sekolah/madrasah dilibatkan dalam
pengelolaan akademik.
c. Masyarakat pendukung sekolah/madrasah
dilibatkan dalam pengelolaan non-akademik.
d. Keterlibatan peranserta warga
sekolah/madrasah dan masyarakat dalam
pengelolaan dibatasi pada kegiatan tertentu
yang ditetapkan.
e.
f.
g.
Setiap sekolah/madrasah menjalin
kemitraan dengan lembaga lain yang
relevan, berkaitan dengan input, proses,
output, dan pemanfaatan lulusan.
Kemitraan sekolah/madrasah dilakukan
dengan lembaga pemerintah atau nonpemerintah.
Kemitraan SD/MI/SDLB atau yang setara
dilakukan minimal dengan
SMP/MTs/SMPLB atau yang setara, serta
dengan TK/RA/BA atau yang setara di
lingkungannya.
h.
i.
j.
Kemitraan SMP/MTs/SMPLB atau yang
setara dilakukan minimal dengan
SMA/SMK/SMALB, MA/MAK, SD/MI atau
yang setara, serta dunia usaha dan dunia
industri.
Kemitraan SMA/SMK, MA/MAK atau yang
setara dilakukan minimal dengan
perguruan tinggi, SMP/MTs atau yang
setara, serta dunia usaha dan dunia
industri di lingkungannya.
Sistem kemitraan sekolah/madrasah
ditetapkan dengan perjanjian secara
tertulis.
Kerjasama :
1. Tujuan : internal tingkatkan layanan
pembelajaran, ekternal … .
2. Sasaran : perseorangan, institusi
pendidikan (di bawah, setara, di atas),
institusi non-pendidikan.
3. Manfaat : bagi sekolah/madrasah, bagi
siswa.
4. Lingkup : lokal, regional, nasional,
internasional.
5. Prosedur : keberanian jual ide (program,
proposal).
6. Implikasi : kerjasama secara intensif
terhadap proses dan hasil belajar.
Contoh kerjasama via internet :
IEARN (International Education and Resource
Network) Indonesia merupakan sebuah
program internet global yang mengemas
berbagai project untuk guru dan siswa.
Buka www.iearn.org, kemudian melakukan
registrasi secara online agar terdaftar
sebagai anggota, masuk dalam online
forum, sebagai salah satu bentuk metode
“Collaborative Based Learning”.
[http://www.sman1bogor.sch.id – diakses 01-05-2011]
Networking Multi Institusi + Level :
INSTITUSI
LOKAL
INSTITUSI
GLOBAL
MADRASAH/
SEKOLAH
ISNTITUSI
REGIONAL
INSTITUSI
NASIONAL
Merintis MoU :
A. Proposal MoU : Latar Belakang; Landasan
Hukum; Tujuan; Manfaat : bagi
sekolah/madrasah, bagi siswa, … ; Ruang
Lingkup Kerjasama; Pola Kerjasama dan
Strategi.
B. Penjajagan (kontak person secara
intensif)
C. Penanda-tanganan MoU
D. Tindak-lanjut
Penerapan 17 Fungsi MLPI dalam Pengelolaan
Peran-serta dan Kerjasama pada Madrasah dan
Sekolah
No Fungsi
No Fungsi
01 Planning (Perencanaan)
10 Coordinating (koordinasi)
02 Organizing
(Pengorganisasian)
11 Creating (kreasi)
03 Actuating (Penggerakan)
12 Motivating (motivasi)
04 Controlling (Pengendalian)
13 Communicating
(komunikasi)
05 Staffing (penyusunan
pegawai)
14 Reporting (pelaporan)
06 Directing (pemberian
bimbingan)
15 Budgeting
(penganggaran)
07 Assembling (perwakilan)
16 Leading (pemimpinan)
08 Resources (penggalian
sumber)
17 Evaluating (penilaian)
Mulyono,
Manajemen Administrasi
dan Organisasi Pendidikan, Ar-Ruzz Media, Yogyakarta, 201
09 MA,
Commanding
(perintah)
ورة
مسجد النبوي مدينةالمن و