SEMINAR NASIONAL RISET INOVATIF I TAHUN

SEMINAR NASIONAL RISET INOVATIF I, TAHUN 2013
ISSN : 2339-1553

PENGEMBANGAN SISTEM TERINTEGRASI
BERBASIS MOBILE UNTUK PANDUAN PARIWISATA
DI KABUPATEN BULELENG
1

I Made Agus Wirawan , I Made Gede Sunarya
1,2

2

Jurusan Pendidikan Teknik Informatika, Fakultas Teknik dan Kejuruan
Universitas Pendidikan Ganesha
e-mail : imade.aguswirawan@gmail.comdek_naya@yahoo.com

Abstract
The rapid development of technology, tourism information access not only b e known through
newspapers, brochures or magazines, but can be known through internet access via mobile. The use of
mobile technology in tourism applications in Buleleng regency has not b een used optimally and

presentation of information supporting tourism still has not presented a complete and integrated, so
tourists will have difficulty in accessing the information. This study aims to develop an integrated system
based on mobile to guide tourism Buleleng regency. This system is used b y tourists and other tourism
players in order to support access information related to tourism in an integrated manner. This research is
the development of software (System Development Life Cycle) with the waterfall model.
Keywords:
development,
integration
systems,tourismguides,
mob ile
technology,
tourism
ofBulelengregency. Result of the development and testing has b een carried out, shows that the mobile based integrated system for Buleleng regency tourism guide can provide the information needed b y the
tourists who visited Buleleng regency.
Keywords: Reaserch development, integration systems,tourismguides, mob ile technology, tourism
ofBulelengregency

Abstrak
Berkembangnya teknologi yang semakin pesat, akses informasi pariwisata tidak hanya dapat
diketahui melalui surat kabar, brosur ataupun majalah, namun dapat diketahui melalui akses internet

melalui mobile. Pemanfaatan teknologi mob ile dalam aplikasi kepariwisataan di Kabupaten Buleleng
belum digunakan secara optimal dan penyajian informasi pendukung kepariwisataan masih belum
disajikan secara lengkap dan terpadu, sehingga wisatawan akan kesulitan dalam mengakses informasi
tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sistem terpadu berbasis mob ile untuk panduan
pariwisata di Kabupaten Buleleng.Sistem ini digunakan oleh wisatawan dan pelaku pariwisata lainnya
dalam rangka mendukung akses informasi terkait dengan pariwisata se cara terpadu.Penelitian ini
merupakan pengembangan perangkat lunak (System Development Life Cycle) dengan model air
terjun.Hasil pengembangan dan pengujian telah dilakukan, menunjukkan bahwa sistem terpadu berbasis
mobile untuk panduan pariwisata di Kabupaten Buleleng dapat memberikan informasi yang dibutuhkan
oleh para wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Buleleng.
Kata kunci :Penelitian pengembangan, sistem terintegrasi, panduan pariwisata, teknologi mobile,
pariwisata Kabupaten Buleleng

Padahal Bali utara tidak kalah indahnya
dengan daerah lain di Bali. Wilayahnya yang
masih tradisional dan menyat u dengan alam
dan k ebudayaan y ang ada m emberikan
suatu daya tarik tersendiri yang tidak dapat
diperoleh wisatawan di daerah lain.
Banyaknya us aha konservasi di berbagai

daerah wis ata di Bali Utara memberikan
suatu nilai tambah akan keunikan yang
membanggakan.
Namunsangat
disayangkan jika semua keindahan itu tidak

1. PENDAHULUAN
Timpangnya pendapatan antara B ali
Selatan dan B ali Utara yang tampak
mencolok
t erlihat
dari
terfokusnya
pengembangan
pariwisata
di
B ali
Selatan.Para wisatawan lebih mengenal
daerah wisata Kuta di Kabupaten B adung
dan Tanah Lot di Kabupaten Tabanan.


552

SEMINAR NASIONAL RISET INOVATIF I, TAHUN 2013
ISSN : 2339-1553
selama lima tahun terakhir memiliki tingkat
kunjungan wisatawan yang lebih rendah
dibandingkan dengan K ota Denpas ar dan
Kabupaten Gianyar. Padahal dari segi
jumlah dan nilai, Kabupaten Buleleng
memiliki Daya Tarik Wisata (DTW) yang
paling banyak (38 DTW) dibandingkan
dengan Kota Denpasar (13 DTW ) dan
Kabupaten Gianyar (16 DTW). K alau
ketimpangan pembangunan pariwisata ini
dibiarkan tentu akan membawa dampakdampak negatif terhadap pariwisata Bali.
[Wiranatha
dan
Pujaastawa:2005]
mengemukakan dampak – dampak negatif

tersebut berupa makin meningkatnya
kesenjangan ekonomi ant ara Bali S elatan
dengan wilayah B ali lainnya, kepadatan
penduduk, persaingan hidup serta anc aman
terhadap lingkungan.
Untuk itu upaya – upaya yang
dilakukan untuk mendukung percep atan
pembangunan pariwisata adalah dengan
mengintegrasikan bisnis pariwisata dan
teknologi menjadi satu dengan harapan
dapat menunjang dan bersinegi secara utuh.
Hal ini memunculkan perlunya berbagai
macam sarana promosi tempat – tempat
pariwisata di K abupat en B uleleng, salah
satunya dengan teknologi mobile. Dengan
teknologi ini diharapkan dapat menyediakan
informasi kepada banyak orang, terutama
para wisatawan yang berkunjung ke
Kabupaten Buleleng secara terintegrasi baik
informasi t empat wisata maupun informasi

pendukung kepariwisataan lainnya.
Selain itu dengan adanya sistem ini,
dapat
meningkatkan
layanan
kepariwisataan yang ada di Kabupaten
Buleleng sehingga dapat meningkatkan citra
pariwisata Kabupaten Buleleng di nasional
maupun
internasional.
Tent u dengan
semakin dikenalnya wilay ah Bali Utara, hal
ini dapat membantu pemerataan jumlah
kunjungan wisatawan di Pulau Bali,
sehingga hal ini dapat menguntungkan
masyarakat di wilayah Bali Utara, dan juga
bisa membant u memecahkan permasalahan
kepadatan aktivitas di wilayah B ali selatan.
Menjadikan B ali tetap sebagai pulau yang
indah dan mempesona.

Tujuan khusus yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah mengembangkan
sebuah sistem terintegrasi berbasis mobile
untuk panduan pariwisata di Kabupaten
Buleleng.
Manfaat yang akan diperoleh dalam
penelitian ini adalah (i) Mendukung upaya
pemerintah daerah dalam mempromosikan
objek wisata yang dimiliki oleh pemerintah

dapat dinikmati oleh wisatawan y ang dat ang
ke Bali.Hal ini disebabkan karena masih
kurangnya upaya pemerintah Bali untuk
mempromosikan berbagai pot ensi wisata
yang ada di wilayah Bali Utara agar dapat
lebih siap menerima calon wisatawan baru.
Wilayah Bali Utara yang berada paling jauh
dari pusat kota seakan ditinggalkan begitu
saja semenjak berpindahnya ibukota B ali
dari kota Singaraja menjadi Denpasar.

Berkembangnya
teknologi
yang
semakin pesat, pariwisata tidak hanya dapat
diketahui melalui surat kabar, brosur
ataupun majalah, namun dapat diketahui
melalui akses internet melalui mobile.
Perkembangan teknologi informasi melalui
mobile saat ini yang begitu pesat
dikarenakan banyak orang membut uhkan
suatu sistem informasi yang mudah diakses
serta bisa dibawa kemana – mana.Dengan
banyakny a penyebaran teknologi mobile
yang ada dan kemudahan yang ditawarkan
akan sangat membantu jika para wisatawan
dapat mengetahui informasi wisata yang
akan
dikunjungi.
Oleh
karena

itu
pemanfaatan
teknologi
mobile
yang
menekankan pada informasi pariwisata,
sebagai panduan dan landasan dalam
pengembangan pariwisata di Bali Ut ara
merupakan hal yang harus diperhatikan.
Dalam persoalan yang ada saat ini
adalah pemanfaatan teknologi mobile dalam
aplikasi kepariwisataan belum dijalankan
secara optimal dan penyajian informasi
pendukung kepariwisataan masih belum
disajikan secara lengk ap dan terpadu,
sehingga wisatawan akan kesulitan dalam
mengakses informasi tersebut.
Gelombang pembangunan akomodasi
pariwisata di B ali terlihat pesat pasca studi
masterplan pariwisata Bali oleh SCE TO.

Kebijakan yang diterapkan berdas arkan
studi tersebut memang terbukti mampu
meningkatkan kedatangan pariwisat a secara
signifikan
dari
tahun
ke
tahun.
Konsekuensinya daerah kawasan segitiga
emas (Badung, Gianyar dan Tabanan)
tersebut mulai dipadati dengan investasi.
Terjadi penumpukan pembangunan fasilitas
pariwisata di daerah tersebut menyebabkan
kepadatan penduduk serta kemacetan
dimana – mana, sehingga membuat dampak
yang tidak baik bagi dunia pariwisata ke
depan. Sebaliknya, Kabupaten Buleleng
yang memiliki wilayah paling luas diant ara
kabupaten – k abupaten yang lain di B ali
mendapat kunjungan wisatawan yang masih

rendah. Dat a dinas pariwisata provinsi B ali
2011 diperoleh bahwa Kabupaten Buleleng

553

SEMINAR NASIONAL RISET INOVATIF I, TAHUN 2013
ISSN : 2339-1553
2010]. (2) Gambar, Device bergerak yang
ada sekarang telah banyak mendukung
pemakaian gambar. Kualitas gambar yang
dapat ditampilkan dapat beragam dari tipe
monokrom sampai gambar berwarna
berkualitas tinggi tergantung kemampuan
device. File gambar yang didukung oleh
device umumnya bertipe PNG, GIF, JP G.
Ukuran gambar yang bisa ditampilkan pada
handphone masih tergantung dari kapasitas
memory pada handphone. Penggunaan
gambar sebagai konten pembelajaran
biasanya digabungkan dengan konten lain,
misalnya
teks,
audio,
dan
video
[Wirawan.,2010].
(3)
Audio,
Banyak
perangkat
bergerak
saat
ini
telah
mendukung penggunaan audio. Beberapa
tipe file yang biasanya digunakan di
lingkungan device bergerak antara lain rm,
mp3, amr dan lain-lain. Oleh karena file
audio biasanya memiliki ukuran yang cukup
besar, meny ebabkan file audio tersebut
harus diolah terlebih dahulu sehingga dapat
digunakan di lingkungan device bergerak
yang memiliki kapasitas memori yang relatif
kecil. (4)Video,Meski dalam kualitas dan
ukuran yang terbatas, beberapa tipe device
bergerak telah mampu memainkan file
video. (5)Aplikasi Perangkat Lunak, Konten
yang cukup menarik pada aplikasi mobile
adalah aplikasi perangkat lunak yang
dipasang pada device dapat dikostumisasi
sesuai kebutuhan sehingga akan lebih
mudah dan intuitif untuk digunakan. Aplikasi
mobile ini juga mampu menggabungkan
konten-k onten lain seperti teks, audio dan
video sehingga menjadi lebih interaktif.
Jenis aplikasi yang saat ini banyak
digunakan antara lain aplikasi berbasis
WAP/WML, J2ME, dan aplikasi lainnya.
Salah satu contohnya adalah aplikasi
mobile
yang
dikembangkan
dalam
penelitian
yaitu
P engembangan
Ranc angan MobilePhone Based Learning
pada Mat eri Basic SQL mat a kuliah Basis
Data
Lanjut
[Wirawan:2011].
Media
pembelajaran
yang
dikembangkan
menggabungkan beberapa konten teks dan
gambar. Media ini digunakan sebagai
sarana pembelajaran pada mat eri Basic
SQL mata kuliah Basis Data Lanjut, dimana
pebelajar dapat melakukan proses belajar
dimana saja dan kapan saja. Contoh media
pembelajaran yang dikembangkan oleh
peneliti.

kabupaten B uleleng, (ii) Meningkatkan daya
saing daerah pariwisata kabupaten Buleleng
dengan daerah lainnya, (iii) Meningkatkan
jumlah
k unjungan
wisatawan
yang
berkunjung ke kabupaten B uleleng, (iv)
Memberikan
kontribusi
positif
dalam
peningkatan pendapatan baik pemerintah
daerah maupun warga setempat (v)
Memberikan pelayanan informasi maksimal
kepada para wisatawan yang berkunjung ke
Buleleng dan (vi) Meningkatnya citra daerah
sebagai daerah tujuan pariwisata berkelas
dunia.
Mobile
dapat
diartikan
sebagai
perpindahan yang mudah dari satu tempat
ke tempat lain. Phone berasal dari bahasa
Inggris yang berarti telepon. Mobile Phone
adalah terminal telepon yang dapat
berpindah dengan mudah dari satu tempat
ke tempat yang lain tanpa terjadinya
pemutus an
atau
terputusnya
komunikasi[Silalahi: 2002].
Java
adalah
sebuah
bahasa
pemrograman
yang
dikembangkan oleh S un Microsystem yang
mempunyai kebebasan plat form, sehingga
bisa dijalankan baik di komput er server,
komputer dekstop maupun peralatan yang
mempunyai
memori
kecil
seperti
handphone, Pers onal Digital Assistance
(PDA) dan sebagainy a. Sehingga Java
Mobile Phone adalah Mobile Phone yang
bisa support dengan teknologi Java.Ketika
teknologi
Java
diperkenalkan
pada
lingkungan yang begitu tidak stabil ini,
sedikit demi sedikit batasan – batasan dari
aplikasi berbasis browser pada perangkat
komunikasi bergerak dapat diat asi.Di
samping berkurangnya latensi selama
koneksi antara perangkat keras di sisi
server, tampilan layar perangkat komunikasi
user juga semakin diperk aya dengan
animasi – animasi grafis yang menarik,
interaksi user dengan sistem semakin
meningkat dan sebagainya [Suparno: 2005].
Konten pembelajaran dalam mlearning
memiliki
jenis
bermacammacam.Konten sangat terkait dengan
kemampuan device untuk menampilkan
atau
enjalankannya.Keragaman
jenis
konten ini mengharuskan pengembang
untuk membuat konten-konten yang tepat
dan sesuai dengan karakteristik device
maupun pengguna. (1)Teks,Kebanyakan
device
saat
ini
telah
mendukung
penggunaan teks. Salah satu contoh
aplikasi pembelajaran berbasis teks/SMS
adalah Mobile School Service (MSS) yang
dikembangkan di University of Novi Sad,
Zrenjanin, Serbia [Zoran Vucetic, et all;

2. METODE

554

SEMINAR NASIONAL RISET INOVATIF I, TAHUN 2013
ISSN : 2339-1553
maupun
yang
sedang
berlangsung
Menampilkan informasi kerajinan dan
kesenian yang menjadi khas masing-masing
daerah (desa unggulan) yang ada di
Kabupaten Buleleng. 5) Menampilkan
informasi tambahan lainnya seperti Lokasi
Bank, Money Changer, Apotek, Rumah
Sakit, dan SPBU serta lokasi kantor Polisi.

Metode
yang
digunakan
dalam
penelitian ini adalah metode penelitian
pengembangan
(research
and
development),
dimanadesain
pengembangan
yang
dipilih
adalah
menggunakan
met ode
Soft ware
Development Life Cycle (S DLC) dengan
Waterfall-based Model.
Agar dapat divalidasi secara akademik
dan ilmiah, produk perangkat lunak yang
dihasilkan dari proses pengembangan ini
akan divalidasi dan diuji melalui dua tahap
pengujian yaitu, (i)Pengujian produk secara
teknik (technical test) sebagai sebuah
perangkat lunak, dilakukan sesuai dengan
prosedur pengujian sebuah perangkat lunak
dan juga melalui uji ahli desain (ii) Pengujian
sistem di lapangan untuk menguji efektifitas
sistem yang telah dikembangkan dengan
melihat peningkatan jumlah kunjungan
wisatawan dalam kurun waktu tertentu
dengan pemanfaatan sistem terintegrasi
berbasis mobile
Pengembangan sistem terint egrasi
berbasis mobile unt uk panduan pariwisata di
Kabupaten Buleleng ini dikat akan berhasil
jika memenuhi kriteria dihasilkannya sebuah
produk berupa sistem terintegrasi berbasis
mobile untuk panduan pariwisat a di
Kabupaten Buleleng dalam rangka strategi
percepatan pembangunan.

Sesuai dengan tujuan penelitian ini,
Sistem Terintegrasi Berbasis Mobile untuk
Panduan Pariwisata di Kabupaten Buleleng,
diharapkan dapat memberikan infomasi
yang update dan detail mengenai daerah
pariwisata yang belum tergali dan keindahan
yang belum terpublikasikan dengan baik
karena pemerintah yang masih terfokus
kepada apa yang sudah dikenal oleh
masyarakat dunia. Melalui sistem yang
terintegrasi ini diharapk an dapat membuka
wawasan masyarakat/wisatawan bahwa B ali
juga memiliki daerah utara yang indah.
Mengubah pikiran wisatawan untuk dapat
melihat keindahan yang t ersembunyi di
wilayah
Bali
Utara
dengan
cara
mengeksplorasi alam sehingga dengan
demikian mampu meningkatkan kunjungan
wisatawan
dan juga investor untuk
membangun wilayah B ali Utara menjadi B ali
yang berbeda dengan wilayah di selatan
Bali. Perangkat lunak sistem terint egrasi
panduan pariwisata ini dikembangkan
berbasis web dan berbasis mobile. Grand
arsitektur sistem dapat ditunjukkan pada
Gambar 1.

3. HASIL DAN P EMBAHASAN
Dari hasil analisis Kondisi Umum dan
kondisi teknis Teknologi Informasi di Dinas
Pariwisat a Kabupaten B uleleng, diperlukan
perangkat
lunak
yang
mampu
mengintegrasikan sistem yang telah ada
sebelumnya dengan sistem yang akan
dikembangkan sebagai panduan pariwisata
sehingga
mendukung
peningkatan
pariwisata di K abupat en Buleleng. Untuk itu
dibutuhkanlah sistem yang berbasis web
dan berbasis mobile dengan tampilan yang
menarik dengan fasilitas informasi yang
sesuai dengan kebutuhan wisatawan dan
selalu update. Secara tek nis, perangkat
lunak ini mampu: (1) Menampilkan informasi
tempat wisat a yang menjadi unggulan di
Kabupaten Buleleng. (2) Menampilkan
informasi hotel (penginapan) yang ada di
Kabupaten Buleleng s ecara det ail. (3)
Menampilkan informasi t empat wisata
kuliner
yang
menjadi
trademark
di
Kabupaten Buleleng. 4) Menampilkan
informasi kegiatan seni dan budaya di
wilayah Buleleng baik yang ak an diadakan

Gambar 1. Grand Arsitektur Pengembangan
sistem terintegrasi panduan Pariwisata

555

SEMINAR NASIONAL RISET INOVATIF I, TAHUN 2013
ISSN : 2339-1553
budaya, kerajinan, kuliner khas Kabupaten
Buleleng, Money changer, Bank, ATM, Post
Polisi, Klinik dan Rumah S akit, Apotek
hingga SPBU. Semua disampaikan secara
detail dalam sistem ini sebagai salah satu
upaya untuk mendukung pembangunan
pariwisata di K abupaten Buleleng.Sistem ini
terhubung ke dalam dua sisi yaitu sisi server
dan client. Dalam sisi Server berada pada
lingkungan
web
(http://www.wisatasingaraja.com)
sedangkan client berada
dalam lingkungan mobile. Pada Saat
aplikasi telah terinstall di handset mobile
(HP) dengan Sistem Operasi BADA atau
Android, Aplikasi akan muncul dengan jelas.
Namun apabila menggunak an Sistem
Operasi Symbian, tampilan text pada HP
terlihat masih belum rapi. Ini disebabkan
karena keterbatasan ukuran layar dan
kemampuan sistem yang belum mampu
mengatur teks yang melebihi lebar layar.

Model fungsional perangkat lunak
memberikan gambaran umum mengenai
proses-proses yang terjadi dalam perangkat
lunak tanpa memberikan detail mengenai
bagaimana
proses-proses
tersebut
diimplementasikan. Model fungsional juga
memberikan gambaran t entang aliran data
yang terjadi antar proses-proses yang ada
maupun antar proses dengan entitas luar,
misalnya pengguna perangkat lunak. Aliran
data tersebut akan mendefInisikan masukan
dan k eluaran yang terdapat pada masingmasing proses yang terjadi, sehingga
hubungan antar proses dapat t erlihat
dengan jelas.
Ranc angan layar antarmuka perangkat
lunak
ini
diimplementasikan
dengan
menggunakan halaman-halaman web pada
lingkungan implementasi web browser.
Implementasi rancangan layar utama
antarmuka perangkat lunak di web dan
mobile dapat dilihat pada gambar 2 dan
gambar 3

Saat pengguna membuka aplikasi,
akan muncul splashscreen atau layar
pembuka sekitar 3 detik. Setelah tampil
splashscreen, pengguna akan diminta untuk
memilih bahas a yang digunakan. Terdapat
dua pililhan bahasa yang disediakan, yaitu
bahasa Indones a dan Inggris. Menu utama
aplikasi akan muncul setelah bahasa yang
digunakan pada sistem dipilih. Menu-menu
utama yang muncul ak an dises uaikan
dengan bahasa yang terpilih. Pengguna
dapat memilih menu utama yang terdiri dari
menu Hotel, Bank/ATM, SPBU, Money
Changer, Klinik/Rumah S akit, Apotek, Acara
Seni & Budaya, Objek Wisata, Wisata
Kuliner, Tempat Oleh-Oleh, Kantor Polisi.
Secara umum aplikasi dapat menampilkan
informasi umum dan informasi detail dari
masing-masing
menu
utama.Pengguna
memerlukan akses pertukaran data dari
mobile device ke server saat pengguna ingin
mendapatkan informasi umum maupun
informasi khusus. Sebagai c ontoh ketika
pengguna memiliih menu Hotel, maka
pengguna ak an dimint a untuk memilih
kriteria pencarian hotel berdasarkan kriteria
semua hot el, lokasi, harga nama. Setelah
dilakukan pemilihan kriteria
penc arian,
sistem akan menampilkan daftar hotel yang
masuk dalam krit eria pencarian. K etika
salah satu Hot el dipilih maka akan
ditampilkan informasi umum dari hotel
tersebut dan menu untuk menampilkan
informasi detail. Informasi detail yang bisa
dipilih yaitu kamar dan denah lokasi. Pada
menu kamar akan dit ampilkan menu kamarkamar yang disediak an pada hotel tersebut

Gambar 2 Antarmuk a aplikasi berbasis Web

Gambar 3 Tampilan aplikasi berbasis mobile
Aplikasi Sistem Terintegrasi Panduan
Pariwisat a berbasis Mobile merupakan
aplikasi yang memberikan informasi kepada
pengguna info-info daerah yang menjadi
tujuan wisata di Kabupaten Buleleng
lengkap dengan s egala fasilitas umum
terdekat nya. Info-info tersebut diantaranya
Obyek wisata, Hotel, kegiatan seni dan

556

SEMINAR NASIONAL RISET INOVATIF I, TAHUN 2013
ISSN : 2339-1553
System
(GPS )
sehingga
pengguna
mendapatkan informasi mengenai lokasi
fasilitas umum terdekat dari c urrent posisi
pengguna.

(Ekonomi, VIP, VVIP ). Masing-masing
kamar dapat dilihat informasi dan gambar
kamarny a. Selain informasi kamar, pada
informasi detail juga ditampilkan denah
lokasi dari hotel t ersebut. Proses yang sama
juga dapat dilakukan pada menu utama
yang lainnya (Bank/ATM, SPBU, Money
Changer, Klinik/Rumah S akit, Apotek, Acara
Seni & Budaya, Objek Wisata, Wisata
Kuliner, Tempat Oleh-Oleh, Kantor Polisi).
Untuk keluar dari sistem, tombol kembali
pada bagian kanan bawah dapat dipilih
sampai pada menu pemilihan bahasa
kemudian pilih menu exit. Setelah dipilih
menu exit, maka sistem akan ditutup.

DAFTAR PUSTAKA
Silalahi, A., 2002, Teknologi
Mobile
Commerce,
Bandung.

Pemrograman
Informatika,

Suparno., 2005, Implementasi Java
Phone Via GPRS untuk Sistem
Informasi
Akademik
Fakultas
Universitas Gadjah Mada, Tugas
FMIPA
Universitas
Gadjah
Yogyakarta.

4. SIMPULAN DAN SARAN

Mob ile
Akses
MIPA
Akhir,
Mada,

Wiranatha, A.S. dan Pujaastawa, I.B.G., 2010,
Analisa Pasar Wisatawan Nusantara 2010,
Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Bali.

Berdasarkan hasil pengembangan
dan pengujian fungsional sistem terint egrasi
panduan pariwisata berbasis mobile yang
telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
Aplikasi
sistem
terintegrasi
panduan
pariwisata
berbasis
mobile
dapat
menjalankan fungsionalitas yang dibut uhkan
dalam mencari info-info daerah pariwisata di
Kabupaten Buleleng sec ara detail, beserta
fasilitas umum terdekat nya.

Wirawan.,
2010,
Sistem
Pencatatan
Perkembangan Pasien Berbasis Mob ile
Phone, Prosiding Senapati 2010
Wirawan., 2011, Development Mobile Phone
Based Learning for Basic SQL Syntax in
Subjects Advanced Database (Case Study
on IT Educational Programs Semester III);
Prosiding Seminar Internasional Teknologi
Informasi dan Pendidikan, Bridging ICT and
Education, ISSN 1907-3739,DIN EN ISO
9001:2008,Cert. No.01 100 086042, Fakultas
Teknik Universitas Negeri Padang

Saran-saran yang dapat diberikan,
Pengembangan sistem terintegrasi panduan
pariwisata berbasis mobile ini kedepannya
agar
lebih
bervariasi
bidang
pengembangannya juga dari segi fit urfiturnya seperti push service sehingga
pengguna tidak merasa bosan dalam
menggunakan
aplikasi
ini.
Perlu
ditambahkan fasilitas Global P ositioning

Zoran Vucetic, ett al.,2010., Mobile School
Service (MSS)., International Journal of
Interactive Mob ile Technologies volume 4
issue 2

557