Teknis dan Cara Kerja Mesin Sidik Jari F

Teknis dan Cara Kerja Mesin Sidik Jari
(Finger .Print)
Nov 13

Posted by masthink
Manusia pada dasarnya memiliki sesuatu yang unik/khas yang hanya dimiliki oleh dirinya
sendiri. Hal ini menimbulkan gagasan untuk menjadikan keunikan tersebut sebagai identitas diri.
Hal ini perlu didukung oleh teknologi. Teknologi yang dapat mendukung hal tersebut disebut
sebagai biometrik.
Biometrik adalah metode untuk mengindentifikasi atau mengenali seseorang berdasarkan
karakteristik fisik atau perilakunya. biometrik memang kini mulai jadi trend. Pilihannya kian
beragam, mulai dari sidik jari, pola wajah, pola suara hingga lapisan iris dari mata. Dan pada
makalah ini akan dibahas system biometric untuk absensi sidik jari
A.Pengertian dan proses kerja pada absensi sidik jari
Absen sidik jari adalah suatu metode baru yang saat ini telah berkembang menggunakan mesin
dengan bantuan software untuk mengisi data kehadiran suatu komunitas,kelompok meupun
instansi yang menggunakannya. Mesin absensi sidik jari dirancang khusus dengan teknologi
terdepan saat ini. Mesin ini biasanya memilki kapasitas memori yang besar dan dilengkapi
dengan fitur canggih, seperti : USB Flash, Disk, Web Server, Schedule Bell, SMS Message,
Workcode, Function Key,dll
B.Tehnik pembacaan sidik jari

Scanning sidik jari dilakukan dengan alat elektronik (dalam hal ini mesin absensi sidik jari).
Hasil scanning lalu disimpan dalam format digital pada saat registrasi atau enrollment atau
pendaftaran sidik jari. Setelah itu, rekaman sidik jari tersebut diproses dan dibuatkan daftar pola
fitur sidik jari yang unik. Pola fitur sidik jari yang unik tersebut kemudian disimpan dalam
memory atau database. Pola sidik jari yang unik ini disebut dengan istilah minutiae. Pada saat
identifikasi, pola minutiae tersebut kemudian dicocokkan dengan hasil scan sidik jari.

Alat absensi sidik jari maupun sensor sidik jari yang digunakan untuk keperluan lain seperti
akses kontrol mempunyai beberapa tehnik pembacaan sidik jari. Tehnik pembacaan sidik jari
oleh mesin absensi sidik jari tersebut antara lain :
1. Optis
Dengan tehnik ini, pola sidik jari direkam atau discan dengan menggunakan cahaya. Alat
perekam (fingerprint scanner) yang digunakan adalah berupa kamera digital. Tempat untuk
meletakkan ujung jari disebut permukaan sentuh (scan area). Di bawah scan area, terdapat lampu
atau pemancar cahaya yang menerangi permukaan ujung jari. Hasil pantulan cahaya dari ujung
jari ditangkap oleh alat penerima yang selanjutnya menyimpan gambar sidik jari tersebut ke
dalam memori.
Kelemahan metode ini adalah hasil scanning sangat tergantung dari kualitas sidik jari. Jika
kualitas sidik jari miskin (poor) atau luka, maka kualitas hasil pembacaan akan tidak bagus.
Kelemahan lain adalah tehnik ini bisa diakali dengan jari palsu. Tapi tehnik ini mempunyai

keuntungan mudah dilakukan dan tidak membutuhkan biaya yang mahal.
2. Ultra Sonik
Tehnik ini hamper sama dengan tehnik yang digunakan dalam dunia kedokteran. Dalam tehnik
ini, digunakan suara berfrekuensi sangat tinggi untuk menembus lapisan epidermal kulit. Suara
frekuensi tinggi tersebut dibuat dengan menggunakan transducer piezoelectric. Setelah itu,
pantulan energi tersebut ditangkap menggunakan alat yang sejenis. Pola pantulan ini
dipergunakan untuk menyusun citra sidik jari yang dibaca. Dengan cara ini, tangan yang kotor
tidak menjadi masalah. Demikian juga dengan permukaan scanner yang kotor tidak akan
menghambat proses pembacaan.
3. Kapasitans
Tehnik ini menggunakan cara pengukuran kapasitant untuk membentuk citra sidik jari. Scan area
berfungsi sebagai lempeng kapasitor, dan kulit ujung jari berfungsi sebagai lempeng kapasitor
lainnya. Karena adanya ridge (gundukan) dan valley (lembah) pada sidik jari, maka kapasitas
dari kapasitor masing-masing orang akan berbeda. Kelemahan ini adalah adanya listrik statis
pada tangan. Untuk menghilangkan listrik statis ini, tangan harus digrounding.
4. Thermal
Tehnik ini menggunakan perbedaan suhu antara ridge (gundukan) dengan valley (lembah) sidik
jari untuk mengetahui pola sidik jari. Cara yang dilakukan adalah dengan menggosokkan ujung
jari (swap) ke scan area. Bila ujung jari hanya diletakkan saja, dalam waktu singkat, suhunya
akan sama karena adanya proses keseimbangan.

Demikian beberapa tehnik pembacaan mesin absensi sidik jari
C.Teknik penyimpanan pada mesin absen sidik jari.
Setelah proses registrasi atau pendaftaran sidik jari pada mesin absensi sidik jari,atau mesin sidik
jari yang difungsikan untuk fungsi lain, maka citra atau pola sidik jari akan disimpan. Dalam
proses penyimpanan citra atau pola sidik jari , terdapat beberapa teknik penyimpanan antara lain,

1.
Data sidik jari disimpan di dalam perangkat alat absensi sidik jari.
Cara ini disebut sabagai pendapat desentralisasi. Biasanya terjadi pada mesin sidik jari tipe
standalone, yakni mesin sidik jari yang dalam pengoperasiannya bisa berjalan tanpa harus
terhubung dengan komputer. Data akan tersimpan pada memori yang ada pada mesin.
Keuntungan metode ini adalah adanya kecepatan dalam proses pencocokan serta mesin absensi
sidik jari bisa diletakan di tempat yang jauh dari computer. Kelemahannya dalah kapasitas yang
terbatas sesuai dengan besar memori yang disediakan oleh mesin.
Saat ini sudah tersedia mesin absensi sidik jari yang mampu menampung sampai 5000 sidik jari
atau lebih.
2.
Data sidik jari disimpan pada database di computer.
Cara ini disebut sebagai cara sentrilisasi. Biasanya digunakan pada alat sidik jari tipe online atau
yang harus terhubung dengan computer. Data sidik jari yang harus diregistrasi akan langsung

disimpan pada database yang ada pada harddisk computer.
Keuntungan cara ini adalah kapasitas penyimpanan yang sangat besar, sesuai dengan kapasitas
harddisk komputer. Kelemahannya adalah proses identifikasi yang agak lambat dan wajib adanya
computer dalam pengoperasiannya.
3.
Data sidik jari disimpan pada kartu pemilik.
Cara ini juga disebut sebagai desentralisasi. Data sidik jari akan disimpan pada kartu sang
pemilik. Pertama kali sidik jari harus diregistrasikan ke mesin, kemudian data sidik jari tersebut
akan ditulis oleh mesin sidik jari ke kartu tertentu, misalnya mifare card. Proses verifikasi
dilakukan menggunakan kartu yang telah ada data sidik jari tersebut.
Dalam kondisi banyaknya sidik jari yang tersimpan, mka prose verifikasi akan memakan waktu
yang lama. Untuk mengurangi waktu pencarian,maka tersedia beberapa cara mengurangi waktu
verifikasi tersebut. Antara lain:
1.
Menggunakan metode one to one
Metode ini mengharuskan si pemilik atau karyawan mengetikan no.id terlebih dahulu baru
kemudian meletakan sidik jarinya di alat absen sidik jari. Dengan cara ini, mesin absensi sidik
jari akan hanya mengecek citra sidik jari milik no.id tersebut
2.
Mengelompokannya ke dalam grup.

Pengguna atau karyawan yang terdaftar pada alat atau mesin sidik jari dikelompokan
berdasarkan kelompok-kelompok dengan cara ini mesin absensi sidik jari hanya akan mencari
sidik jari yang ada dalm kelompok karyawan yang bersangkutan.
3.
Sidik jari dikelompokan ke dalam tipe sidik jari.
Dalam hal ini mesin absensi sidik jari akan mengelompokan sidik jari ke dalam kelompok
menurut tipenya, yaitu whorl, right loop, arch, tented arch dll. Selain itu juga berdasarkan
banyaknya ridge yang muncul dalam empat arah dari nol derajat, 45 derajat, 90 derajat dan 135
derajat.
D.Cara kerja akses control pintu sidik jari
Cara kerja akses kontrol pintu yang menggunakan Sidik Jari bekerja berdasarkan prinsip kerja
mesin identifikasi sidik jari. Sama seperti mesin absensi sidik jari, pada mesin akses kontrol sidik
jari, pengguna harus meregistrasikan dulu jarinya. Sampel jari akan disimpan di dalam alat sidik
jari. Setelah sidik jari pengguna didaftarkan, lakukan pengaturan-pengaturan yang terkait dengan
akses kontrol (access control system), sepeti grup, timezone (pengaturan waktu akses),
kombinasi akses, antipassback dan lain-lain.
Pada saat pengguna melakukan verifikasi pada alat sidik jari, maka mesin sidik jari tersebut akan

memeriksa apakah sidik jari yang baru saja discan cocok dengan salah satu sidik jari yang
tersimpan di dalam alat sidik jari tersebut. Jika terdapat kecocokan, maka alat tersebut akan

mengirimkan sinyal kepada alat akses kontrol untuk membuka atau menutup relay-nya
(tergantung jenis relay-nya Normal Open atau Normal Close). Akibat dari terbuka dan
tertutupnya relay tersebut, kunci (door lock) akan terbuka dan pengguna bisa melakukan akses.
Beberapa tipe mesin akses kontrol pintu sudah mengintegrasikan sensor sidik jari ke handle
pintu. Cara pemakaiannya yaitu Pengguna harus melakukan verifikasi pada sensor sidik jari,
kemudian memutar handle pintunya untuk membuka pintu.
Selain menggunakan sidik jari, biasanya mesin akses kontrol sidik jari juga dilengkapi dengan
metode verifikasi menggunakan password dan kartu. Metode verifikasi tersebut bisa
dikombinasikan, misalkan sidik jari + kartu atau kombinasi lainnya tergantung fitur yang
diberikan oleh vendor. Hal ini akan menambah keamanan karena selain sidik jari itu unik
ditambah kombinasi dengan password dan nomor kartu. Demikian sekilas cara kerja mesin akses
kontrol pintu sidik jari.
E.Perbandingan dengan system konvensional
Sistem konvensional yang dimaksud adalah sistem mekanik dimana setiap karyawan harus
memasukkan sebuah kartu absensi ke dalam mesin absensi dan akan dicetak jam absensinya, dan
juga sistem yang lebih canggih yaitu dengan menggunakan badge. Ada 3 jenis badge yaitu
barcode, magnetik dan proximity. Biasanya penggunaan badge ini dengan cara menggesek badge
tersebut ke alat absensi atau dengan cara mendekatkannya saja.
Pada sistem konvensional, karyawan bisa melakukan absensi tanpa harus hadir karena karyawan
tersebut dapat menitipkan pada rekan kerjanya. Dengan demikian, data absensi karyawan bisa

diragukan kebenarannya karena sulit diketahui apakah karyawan tersebut benar-benar melakukan
absen sendiri atau diabsenkan oleh temannya. Sebagian besar masalah yang terjadi di perusahaan
adalah kurangnya etikad baik dari karyawan untuk melakukan absensi sendiri, jadi perusahaan
tentu akan di untungkan yaitu karyawan menjadi lebih disiplin.
Waktu menekan biaya yang seharusnya tidak perlu untuk menggaji karyawan, dan meningkatkan
produktifitas karna karyawan akan benar-benar hadir pada jam kerja. Disisi lain, karna daftar
absensi otomatis masuk ke komputer tanpa memasukan data absen secara manual, karyawan
akan terhindar dari kesalahan perhitungan jam kerja dan gaji.
Absensi dengan sistem konvensional juga menimbulkan biaya tambahan yang rutin, yaitu untuk
membeli kartu absen kosong tiap bulannya, atau untuk yang badge perlu biaya tambahan untuk
membeli badge oleh karena rusak, hilang, adanya karyawan baru, mutasi, dsb.
F. Kelebihan dan kelemahan dari absensi sidik jari
1.kelebihan dari absensi sidik jari
a.Harga yang relatif lebih murah dibanding sistem biometrik lainnya.
b.Tidak memungkinkan penitipan absen.
c. Bisa menekan pengeluaran fiktif perusahaan, seperti uang lembur, uang hadir, catatan prestasi
karyawan,
d. Meningkatkan produktifitas perusahaan, karena lebih memicu karyawan untuk hadir
tepatwaktu dan kehadirannya tidak fiktif.
e. Data langsung masuk ke komputer, bisa langsung diolah untuk pembuatan laporan.


Sensor yang digunakan untuk mendeteksi sidik jari menggunakan sistem optikal, dimana
pendeteksian dilakukan dengan pembacaan kontur (tinggi rendahnya permukaan) sidik jari dan
listrik statis tubuh. Hal ini menghasilkan tingkat keamanan yang tinggi karena tidak bisa
dipalsukan dengan fotocopy sidik jariatau sidik jari tiruan.
2. kelemahan pada system absensi sidik jari
Sensor sidik jari tidak bisa mengenali jari yang basah. Untuk karyawan yang tangannya sering
berkeringat,akan sedikit kesulitan saat absensi. Umumnya dengan membersihkan jari, sudah
cukup mengatasi masalah ini. Saat jari basah discan, maka bercak air akan menganggu pola sidik
jari sehingga tidak bisa dikenali pola sidik jari tersebut.
3.Masalah umum dalam absensi sidik jari
Beberapa masalah umum pada penggunaan mesin absensi sidik jari perlu diketahui oleh para
pengguna. Hal ini berguna agar para pengguna mesin absensi sidik jari dapat segera mengerti
langkah apa yang seharusnya dilakukan ketika terjadi masalah pada mesin absen tersebut.
Memang tidak semuanya akan kami uraikan, mengingat bervariasinya masalah yang pernah
terjadi. Beberapa masalah terjadi karena karena human error, sebagian lagi memang dikarenakan
mesin yang sudah melewati masa pakainya.
Di bawah ini ada beberapa masalah umum terjadi pada mesin absensi sidik jari beserta
kemungkinan sebab dan alternatif tindakan yang harus dilakukan
1. Karyawan Sulit Scan

Sebab 1 : Ridge jari rusak, terlalu kering atau terlalu halus
Tindakan :
Registrasikan jari lebih dari satu, bila perlu seluruh jari tangan diregistrasikan. Sehingga
jika ada salah satu jari rusak bisa menggunakan jari yang lain. Hal ini hanya mungkin jika mesin
absensi sidik jari support registrasi 10 jari.
Untuk jari yang kering, pakailah pelembab (atau bisa menggunakan air) untuk
melembabkan kulit jari.
Pakai verifikasi 1:1 atau dengan kata lain pakai cara absen dengan mengetikkan No.ID
(PIN) terlebih dahulu. Hal ini akan memudahkan mesin untuk memeriksa template jari (sample
jari) sidik jari hanya pada nomor ID itu saja. Jadi mesin tidak perlu memeriksa seluruh template
jari yang ada di mesin.
Jika kondisi seluruh jari tidak dapat diregistrasi, pakailah fasilitas Password dan Kartu
yang telah tersedia di mesin.
Sebab 2 : Permukaan kaca sensor kotor
Tindakan : Bersihkan menggunakan scoth tape
Sebab 3 : Sensor rusak
Tindakan : Hubungi teknisi untuk perbaikan atau penggantian
5. Setelah restart jam mesin menunjukkan jam 0:0
Sebab : Bateray habis
Tindakan : Hubungi teknisi untuk penggantian

6. Lampu sensor mati
Sebab : Led sensor rusak atau konektornya patah
Tindakan : Hubungi teknisi untuk penggantian
7. Bunyi keypad dan suara yang lain tidak bunyi

Sebab : Speaker atau Buzzer rusak
Tindakan : Hubungi teknisi untuk penggantian
G. Tips memilih absensi sidik jari
Beberapa tips untuk memilih absensi sidik jari :
a. Kapasitas
Kapasitas ini meliputi jumlah user, jumlah sidik jari, jumlah kartu maupun daya tampung data
absensi. Jika karyawan Anda hanya berjumlah 50 orang, Anda tidak perlu membeli alat absensi
sidik jari dengan kapasitas user sampai 50.000 user. Jumlah daya tampung data absensi juga
penting untuk Anda perhatikan. Hal ini untuk berjaga-jaga kapan anda harus menghapus data
tersebut dari mesin. Karena untuk tipe mesin standalone, jika log capacity-nya sudah penuh, data
absensi tidak bisa disimpan di mesin lagib. Kualitas Sensor
Untuk menilai kualitas sensor ini agak sulit, tapi Anda bisa mengecek melalui fisiknya, apakah
tahan gores atau masih dilapisi silikon yang rentan untuk dirusak oleh user. Kecepatan baca juga
menjadi hal yang perlu diperhatikan. Kecepatan yang baik harus kurang dari 1 detik.
Beberapa parameter pengukuran mesin absensi sidik jari seperti FAR, FRR, FER, FCR dan lainlain bisa diperhatikan. Anda coba untuk registrasi dalam berbagai posisi, jika mesin masih

menerima satu jari dengan posisi yang berbeda, sebaiknya Anda memilih mesin yang lain.c.
Komunikasi
Ada banyak fasilitas komunikasi pada mesin absensi sidik jari. Seperti TCP/IP, RS232, RS485,
Wiegand, Wifi, USB Kabel, maupun menggunakan Usb Flashdisk atau bahkan support diakses
dari internet. Semakin banyak fasilitas semakin bagus, tetapi harus disesuikan kebutuhan Anda
karena semakin banyak fasilitas komunikasi, harga mesin absensi sidik jari juga akan semakin
mahal.
d. Acess Control Support
Anda bisa memilih mesin absensi sidik jari yang juga bisa difungsikan sebagai alat akses kontrol
pintu. Tetapi jika hanya untuk absensi saja, maka fasilitas ini diabaikan saja, karena dengan
adanya fasilitas ini menyebabkan harganya lebih mahal.
2. Software
Software juga merupakan unsur yang sangat penting untuk diperhatikan. Beberapa Mesin
Absensi Sidik Jari telah dilengkapi dengan software yang cukup lengkap seperti laporan rekap
harian dan bulanan. Software ini dapat berupa aplikasi desktop yang dapat dijalankan pada local
komputer. Beberapa Mesin Absensi Sidik Jari ada pula yang dilengkapi Aplikasi Reporting
Berbasis Web yang memungkinkan pengguna mengakses software lewat network local maupun
internet.
3. Anggaran Keuangan
Sebelum membeli lihat dulu anggaran pembelian mesin absensi anda. Harga mesin absensi
bermacam-macam. Mulai dari 1jutaan bahkan sampai puluhan juta tergantung fiturnya.
4. Layanan Purna Jual
Carilah vendor penjual mesin absensi sidik jari yang memberikan layanan purna jual yang baik.
Baik berupa garansi alat maupun kesediaan training penggunaan alat. Banyak sekali orang yang

akhirnya tidak bisa memaksimalkan fungsi absensi sidik jari karena tidak fasilitas training dari
vendor

Pengertian

Fingerprint Scanner

Fingerprint Scanner adalah perangkat otentikasi yang menggunakan identitas biometric
dari penggunanya. Sesuai dengan namanya, fingerprint scanneradalah alat khusus untuk
mendeteksi sidik jari penggunanya. Fingerprintscanner mulai banyak digunakan secara
terintegrasi dengan notebook dan beberapa perangkat pendukung lainnya. Keberadaan
fingerprint scanner mempermudah proses login karena penggunanya tidak perlu mengingat
nama user dan password.

Jenis

JenisFingerprint Scanner

1. MD5 adalah singkatan dari Message-Digest Algorythm 5. MD5 banyak digunakan dalam
aplikasi yang membutuhkan keamanan dan dipakai untuk memeriksa integritas sebuah file. MD5
dirancang oleh Ronald Rivest pada tahun 1991 sebagai pengganti MD4.
2. HTTPS adalah versi aman (secure) dari protokol HTTP, sebuah protokol komunikasi yang
dipergunakan secara luas pada World Wide Web. Protokol HTTPS dikembangkan oleh
Netscape Communications Corporation untuk menyediakan autentikasi dan komunikasi yang
disandikan yang digunakan dalam perdagangan elektronik. Selain menggunakan komunikasi
plain text, HTTPS menyandikan sesi data dengan menggunakan protokol SSL (Secure Socket
Layer) atau protocol TLS (Transport Layer Security). Kedua protokol tersebut memberikan

perlindungan yang memadai dari serangan eavesdropper, dan “Man in The Middle Attack”. Pada
umumnya HTTPS menggunakan port 443. Tingkat keamanan yang diberikan HTTPStergantung
pada ketepatan dalam implementasinya pada web browser dan aplikasi server, dan harus
didukung oleh algoritma penyandian yang aktual.
Tujuan & Manfaat Fingerprint Analysis
Fingerprint Analysis bertujuan untuk mengetahui potensi genetik (bawaan sejak lahir) dengan
cara mengetahui peta stimulasi cara kerja/fungsi-fungsi bagian otak manusia, sehingga dapat
diketahui:
• Sensitifitas daya tangkap seseorang atas informasi yang dia terima melalui panca indera, dan
bagaimana otak memprosesnya;
• Kecenderungan daya respon seseorang atas stimulasi-stimulasi yang dia terima dan bagaimana
otak memprosesnya dalam bentuk tindakan;
• Gaya berfikir yang paling dominan berdasarkan belahan otak kanan-kiri (brain hemisphere),
dan mengungkap kecenderungannya dalam proses pengambilan keputusan;
• Komposisi distribusi nerve pada fungsi-fungsi bagian otak, sehingga diketahui daerah stimulasi
mana yang paling sensitif pada bagian otak : frontal lobe, parietal lobe, occipital lobe, dan
temporal lobe, dan dikaitkan dengan kecendrungan skill seseorang yang paling cepat untuk
diserap dan dilatih;
Manfaat yang dapat diambil dari Fingerprint Analysis adalah:
• Mengenal potensi dasar diri sendiri, termasuk karakter kepribadian, dan gaya pengambilan
keputusan dan tindakan;
• Mengenal potensi peta kecerdasan yang paling stimulatif dan yang kurang stimulatif;
• Mengetahui potensi kelemahan, kecenderungan dominasi distribusi kekurang seimbangan peta
stimulasi fungsi-fungsi bagian otak, dan kecenderungan karakter dan kaitannya dalam membina
komunikasi dan relasi dengan orang lain;
• Sebagai bahan referensi dalam menganalisa diri, dan membuat perencanaan kehidupan masa
depan yang lebih efektif;
• Menentukan masa depan secara lebih pasti, pendidikan yang paling efektif, dan karier yang
paling potensial untuk ditekuni.
Akurasi Hasil Analisa Fingerprint Analysis :
Pengukuran akurasi hasi analisa Fingerprint Analysis ini didasari atas berbagai aspek, yakni:
1. Data Sampling
Fingerprint menggunakan input data samplingnya berupa SIDIKJARI dari kesepuluh jari tangan
dan telapak tangan. SidikJari bersifat permanen dan tidak pernah berubah sepanjang hayat dan
SidikJari tidak pernah sama di setiap orang, menunjukkan karakteristik yang paling khas dan
spesifik dalam mengukur seseorang. Oleh karena itu analisa ini menggunakan data yang paling
akurat 100%.
2. Proses Pengambilan Data (taking sample)
Proses pengambilan data berupa sidik jari hanya memerlukan waktu yang relatif singkat dalam
situasi dan kondisi apapun dari peserta test (testee). Data sidikjari ini tidak dipengaruhi usia,
kondisi kesehatan dan mood seseorang. Menggunakan data yang bersifat kuantitatif. Oleh karena
itu analisa ini menggunakan proses taking sample yang sangat obyektif 100%.

3. Proses Analisa Data
Proses analisa data melibatkan tenaga analist dan bantuan software aplikasi dan teknologi
komputer. Pengerjaan manual dilakukan untuk menentukan kualitas hasil ekstrak gambar sidik
jari yang lebih terjamin akurasinya dan memilah-milah spesifikasi patternnya. Sementara
pengolahan gambar , perhitungan dan databasenya dikerjakan dengan sistem komputer. Secara
sistem proses analisa ini, diujicobakan dengan akurasi diatas 90%.
4. Proses Pengujian hasil
Proses pengujian hasil bersifat relatif karena yang dianalisa adalah potensi genetik (bawaan sejak
lahir) dari peta stimulasi pada fungsi bagian otak. Ketepatan hasil bila dikaitkan dengan kondisi
faktual bisa sangat subyektif karena melibatkan sudut pandang orang yang menilainya serta
kondisi/lingkungan dimana selama ini seseorang dibesarkan. Bisa jadi hasil analisa sangat
berbeda dengan kondisi faktual. Bagaimanapun, berdasarkan ujicoba riset dan statistika,
ketepatan antara hasil analisa dengan kondisi faktual mencapai angka di atas 80%.
5. Data Sampling Error
Kesalahan secara sistem komputer sangat minimal, namun kemungkinan error tetap ada
berdasarkan kondisi data sample yang rusak.
Kelebihan & Kelemahan Fingerprint Analysis :
Dibandingkan dengan sistem penilaian (assessement) kepribadian dan pengukuran
kecerdasan/bakat lainnya, fingerprint memiliki kelebihan sebagai berikut:
• Akurasi lebih tinggi untuk mengukur potensi yang bersifat genetik; Potensi genetik lebih akurat
diukur dengan metode penilaian secara genetik. Kondisi non-genetik lebih akurat diukur
berdasarkan metode pengamatan/observasi berdasarkan tingkah laku.
• Bersifat permanen, analisa ini hanya perlu dilakukan satu kali seumur hidup.
• Prosesnya yang simple, praktis, efisien dan aplikatif. Bisa untuk segala usia, segala kondisi, dan
waktu yang relatif singkat.
Sementara itu, kelemahan/kekurangan fingerprint analysis ini yakni:
• Tidak bisa mengukur kondisi faktual kemampuan seseorang yang berubah-rubah setiap waktu
karena selain genetik, kecerdasan seseorang sangat dipengaruhi oleh stimulasi lingkungannya.
• Tidak bisa sebagai alat pembanding untuk mengukur kelebihan seseorang dibandingkan dengan
orang lain. Bila tujuannya adalah menyeleksi dengan batasan dalam rangka mencari yang
terbaik, maka analisa ini kurang dapat diaplikasikan.
• Karena keterbatasan teknologi, fingerprint test terkadang tidak bisa mendeteksi untuk orangorang yang memiliki kulit yang terlalu tipis dan keringat berlebihan. Hal ini disebabkan scanner
tidak mampu menangkap sidikjari pada kulit jenis ini.
Proses Analisa Fingerprint Analysis :
Untuk mengikuti analisa fingerprint ini, ada beberapa proses yang perlu dilalui:
1. Pengambilan data sampling (taking sample), peserta akan discan kesepuluh sidik jari dan
telapak tangannya dengan scanner fingerprint. Ditentukan koordinat titik-titik ATD dan diukur
derajatnya dengan menggunakan alat ukut. Proses ini memerlukan waktu sekitar 5-10
menit/orang.

2. Proses Analisa dan Penghitungan, data dari sampling akan dikirim ke laboratorium di kantor
pusat untuk dianalisa, kemudian hasil akan dikirim dalam waktu 10-14 hari kerja.
3. Pembacaan hasil. Para klien peserta analisa fingerprint ini diberikan fasilitas untuk konsultasi
hasil, juga perlu diakurasikan dengan kondisi faktual dengan mengeksplorasi hasil tersebut
bersama antara konsultan pendidikan dan peserta test/orang tuanya.

Pengertian DNA Fingerprinting
DNA fingerprint merupakan salah satu bagian atau tipe dari bioteknologi yaitu tipe bioteknologi
forensik. Bioteknologi itu sendiri berarti seperangkat teknik yang memanfaatkan organisme
hidup atau bagian dari organisme hidup, untuk menghasilkan atau memodifikasi produk,
meningkatkan kemampuan tumbuhan dan hewan, mengembangkan mikroorganisme untuk
penggunaan khusus yang berguna bagi kehidupan manusia atau lingkungan.
Bagaimana DNA Fingerprinting Bekerja
DNA fingerprinting adalah teknik untuk mengidentifikasi seseorang berdasarkan pada profil
DNAnya. Ada dua aspek DNA yang digunakan dalam DNA fingerprinting, yaitu di dalam satu
individu terdapat DNA yang seragam dan variasi genetik terdapat diantara individu. Prosedur
DNA fingerprinting memiliki kesamaan dengan mencocokkan sidik jari seseorang dengan orang
lain. Hanya saja perbedannya adalah proses ini dilakukan tidak menggunakan sidik jari, tetapi
menggunakan DNA individu karena secara individu DNA seseorang itu unik.
Digunakan DNA karena DNA memiliki materi hereditas yang berfungsi untuk menentukan suatu
urutan keturunan dalam suatu keluarga secara turun-menurun dengan pola yang acak (karena
berasal dari fusiinti ovum dan sperma) sehingga dapat digunakan untuk identifikasi pelaku
kejahatan walaupun telah berganti wajah.
Untuk kasus pemerkosaan diperiksa spermanya tetapi yang lebih utama adalah kepala
spermatozoanya yang terdapat DNA inti sel didalamnya. Sedangkan jika di TKP ditemukan satu
helai rambut maka sampel ini dapat diperiksa asal ada akarnya. Namun untuk DNA mitokondria
tidak harus ada akar, cukup potongan rambut karena diketahui bahwa pada ujung rambut terdapat
DNA mitokondria sedangkan akar rambut terdapat DNA inti sel. Bagian-bagian tubuh lainnya
yang dapat diperiksa selain epitel bibir, sperma dan rambut adalah darah, daging, tulang dan
kuku.
Fingerprint adalah gurat-gurat yang terdapat di kulit ujung jari. Fungsinya adalah untuk memberi
gaya gesek lebih besar agar jari dapat memegang benda-benda lebih erat. Sidik jari dapat
digunakan sebagai sarana pengamanan dalam melakukan akses ke komputer karena sidik jari
mempunyai ciri yang unik, setiap manusia memilikinya, dan selalu ada perbedaan antara yang
satu dengan yang lain. Hal ini mulai dilakukan pada akhir abad ke-19 (Angraini, 2009). Berikut
adalah gambar beberapa macam tipe fingerprint.

Perkembangan jaman menuntut analisis yang lebih analitik untuk mendapatkan hasil yang
memiliki validitas lebih tinggi untuk kepentingan penyelidikan. Sehingga dikembangkan DNA
Fingerprinting, yang pertama kali diadopsi pada 1984 oleh Alec Jeffreys dari Oxford University
(Mongelli, 2004). Penemuan Jeffrey ini dapat memberikan metode baru yang dapat mengungkap
karakteristik dari masing-masing orang, dengan penanda gennya karena idalam setiap tubuh
manusia, binatang, serta tanaman, dan mikroorganisme, terdapat sebuah struktur DNA yang unik.
Analisa DNA fingerprinting adalah teknik analisis untuk mengidentifikasi suatu individu
berdasarkan pada fragmen DNA-nya. Keuntungan dari analisis fingerprinting ini, dapat
mengetahui kekerabatan, karakterisasi, dan penanda suatu spesies baik hewan maupun tumbuhan
(Turanggaseta, 2009). DNA fingerprinting setiap individu berbeda-beda sehingga dapat
digunakan sebagai bukti forensik pada kasus kejahatan. Tes DNA ini bisa digunakan DNA yang
terdapat pada inti sel atau DNA mitokondria. Namun DNA inti yang sering digunakaan karena
DNA mitokondria sering mengalami mutasi (Christina, 2009).
Sebuah sidik jari DNA, adalah pola DNA yang memiliki urutan yang unik sedemikian rupa
sehingga dapat dibedakan dari pola DNA individu-individu lainnya. DNA fingerprinting juga
disebut “ketikan DNA”. Sidik jari DNA pertama kali digunakan untuk identifikasi sampel setelah
ahli genetika Alec Jeffreys J. dari Universitas Leicester di Inggris menemukan bahwa ada pola
materi genetik yang unik untuk setiap individu. Dia menyebut urutan DNA berulang
“minisatellites.” Dua kegunaan utama untuk informasi yang diberikan oleh analisis DNA
fingerprinting adalah untuk identifikasi individu dan untuk penentuan ayah.
DNA fingerprinting didasarkan pada DNA yang dianalisis dari daerah dalam genom yang
terpisah yang disebut intron gen. Intron adalah daerah dalam suatu gen yang bukan bagian dari
protein gen pengkode. Mereka keluar disambung selama pemrosesan dari messenger RNA, yang
merupakan molekul antara yang memungkinkan DNA untuk mengkodekan protein. Hal ini
berbeda dengan analisis DNA dalam penentuan mutasi yang menyebabkan penyakit, dimana
sebagian besar mutasi melibatkan daerah dalam gen yang kode untuk protein yang disebut ekson.
DNA fingerprinting biasanya melibatkan intron karena ekson jauh lebih dilestarikan dan
karenanya, memiliki variabilitas yang lebih kecil dalam urutannya. DNA fingerprinting pada
awalnya digunakan untuk mengidentifikasi penyakit genetik dengan menghubungkan gen
penyakit dalam sebuah keluarga yang didasarkan pada penanda dan kemungkinan mereka akan
berada dalam jarak dekat, tetapi juga menjadi digunakan untuk investigasi kriminal dan ilmu
forensik.
Badge adalah tanda pada halaman profil yang membedakan profil seorang