makalah tentang kebangkitan heroisme dan
KATA PENGANTAR
Pertama-tama, kami senantiasa mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha
Esa, karena atas berkat, rahmat, dan karunia-Nya, kami dapat menyusun dan menyelesaikan
Makalah tentang Pendidikan Kewarganegaraan ini. Kami juga ingin mengucapkan terimakasih
kepada berbagai pihak dan media yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.
Makalah ini memuat tentang “Nasionalisme dan Patriotisme” yang sekarang sedang
menjadi bahan pembelajaran untuk murid kelas X SMA. Makalah ini kami susun dari beberapa
media yang kami jadikan sebagai referensi, yang mencakup Ruang Lingkup hingga Penerapan
Nasionalisme dan Patriotisme dalam kehidupan sehari-hari.Dengan memahami aspek-aspek riang
tersebut, diharapkan bagi semua orang yang membaca Makalah ini dapat memahami pentingnya
nasionalisme dan Patriotisme.
Kami mengakui bahwa kami adalah manusia yang mempunyai keterbatasan dalam berbagai
hal. Oleh karena itu tidak ada hal yang dapat diselesaikan dengan sangat sempurna. Begitu pula
dengan makalah yang telah kami selesaikan ini. Tidak semua hal dapat kami analisa dengan
sempurna dalam karya tulis ini. Kami melakukannya semaksimal mungkin dengan kemampuan
yang kami miliki.
Semoga makalah ini dapat memberikan kontribusi positif dan bermakna dalam proses
belajar dan pembelajaran.
Yogyakarta, 11 Oktober 2012
PENULIS
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................
i
DAFTAR ISI....................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah..............................................................................
B. Tujuan.........................................................................................................
1
1
BAB II TINJAUAN TEORI
A.
B.
C.
D.
Nasionalisme....................................................................................................
Patriotisme........................................................................................................
Hubungan nasionalisme dan patriotisme..........................................................
Upaya menumbuhkan semangat nasionalisme dan patriotisme.......................
2
6
10
10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.......................................................................................................
B. Saran ...............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
12
12
A.
LATAR BELAKANG MASALAH
Sebagai warga negara Indonesia,kita harus mempunyai rasa nasionalisme yang tinggi.
Rasa patriotisme kita pun juga harus tinggi.Tetapi dalam realita kehidupan, justru banyak
sekali warga Indonesia yang rasa nasionalisme dan patriotisme terhadap negara Indonesia
itu kurang, belum lagi pengetahuan mereka tentang apa dan bagaimana nasionalisme dan
patriotisme sangat minim. Tidak jarang salah satu dari mereka terutama yang berada di
pedalaman tidak tahu siapa Presiden kita.
Bukankah hal ini sungguh memprihatinkan? Seharusnya kita malu jika rasa nasionalisme
dan patriotisme terhadap negara ini sangat rendah. Bukankah bangsa yang besar adalah
bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya? Bukankah dengan besarnya rasa
nasionalisme dan patriotisme ini setidaknya kita sudah menghargai usaha para pahlawan
yang berjuang nyawa demi kemerdekaan? Bukankah hal itu lebih sederhana daripada
melawan penjajah?
Itu adalah beberapa hal yang mendorong kami membahas masalah tersebut dalam karya
ilmiah kali ini.Kami ingin tau apa penyebab warga Indonesia kurang menyadari rasa
nasionalisme dan patriotisme, terutama anak muda .Seperti yang kami tulis tadi,bukankah
dua rasa itu sangat penting untuk dimiliki setiap warga Indonesia supaya keutuhan dan
kesatuan bangsa Indonesia yang sangat kita cintai ini tetap terjaga?
Memang menumbuhkan dua rasa itu pada jaman modern ini mungkin sedikit sulit, apalagi
dengan adanya perkembangan budaya dari luar.Tetapi alangkah baiknya kita menyaring
budaya luar yang masuk ke dalam negeri kita, yang buruk kita tinggalkan dan yang baik
boleh kita contoh tanpa melupakan budaya kita sendiri.
Oleh karena itu, kami berusaha merangkum sedemikian rupa serta mencoba membedah
apa dan bagaimana nasionalisme dan patriotisme itu supaya dapat membantu generasi
muda juga dalam kegiatan belajar mengajar dalam memahami nasionalisme dan
patriotisme.
B.
I.
TUJUAN
TUJUAN UMUM
Untuk mengetahui seberapa besar pehaman bangsa Indonesia terhadap Nasionalisme dan
Patriotisme.
II.
TUJUAN KHUSUS
a) Memenuhi tugas Pendidikan Kewarganegaraan
b) Mengetahui sikap Nasionalisme dan Patriotisme
c) Menambah pemahaman tentang nasionalisme dan patriotisme
BAB II
PEMBAHASAN
A.
NASIONALISME
Dari istilah bangsa atau nation inilah melahirkan istilah nasionalisme. Pengertian
nasionalisme ada tiga macam yaitu :
a.
Menurut Encyclopedia Britania, nasionalisme merupakan keadaan jiwa setiap
ndividu yang merasa bahwa setiap orang memiliki kesetiaan dalam keduniaan (sekuler)
tertinggi kepada negara kebangsaan
b.
Menurut International Encyclopedia of the Social Sciences, nasionalisme adalah suatu
ikatan politik yang mengikat kesatuan masyarakat modern dan memberi keabsahan
terhadap klaim (tuntutan) kekuasaan.
c. Nasionalisme adalah suatu paham yang menganggap bahwa kesetiaan tertinggi atas
setiap pribadi diserahkan kepada negara kebangsaan atau nation state.
Namun, ada beberapa pengertian nasionalisme yang diartikan salah, sehingga muncul
pengertian nasionalisme sebagai berikut :
1. Nasionalisme dalam Arti Sempit
Nasionalisme dalam pengertian ini dapat diartikan sebagai perasaan cinta terhadap
bangsanya secara berlebih-lebihan, sehingga memandang bangsa dan suku bangsa lainnya.
Nasionalisme dalam arti sempit sering disebut dengan Jingosme atau chauvisme. Misalnya,
bangsa Jerman di masa kekuasaan Adolf Hitler (1933-1945). Menurut Hitler dalam
bukunya Mein kampt (perjuanganku, bangsa Jerman (ras Arya) merupakan ras yang
paling unggul dibanding ras lain). Contoh lain dari nasionalisme yang memiliki arti sempit
adalah ketika negara Italia di masa kekuasaan Benito Mussolini (1883-1945). Bentuk
nasionalisme dikenal dengan fasisme.
2. Nasionalisme dalam Arti Luas
Nasionalisme dalam pengertian ini dapat diartikan sebagai perasaan cinta dan bangga
terhadap tanah air dan bangsanya, tanpa memandang lebih rendah terhadap bangsa dan
negara lain.
Nasionalisme menjadi dasar pembentukan negara kebangsaan. Hubungan nasionalisme
dan negara kebangsaan memiliki kaitan yang erat. Negara kebangsaan adalah negara yang
pembentukannya di dasarkan pada semangat kebangsaan/ nasionalisme. Artinya adanya
tekad masyarakat untuk membangun masa depan bersama di bawah satu negara yang
sama walaupun warga mamsyarakat tersebut berbeda-beda agama, ras, etnik, atau
golongannya. Rasa nasionalisme sudah dianggap muncul manakala suatu bangsa memiliki
cita-cita yang sama untuk mendirikan suatu negara kebangsaan. Nasionalisme merupakan
paham kebangsaan, semangat kebangsaan dan kesadaran kebangsaan. Paham
nasionalisme akan menjadikan kita memiliki kesadaran akan adanya bangsa dan negara.
Nasionalisme menjadi persyaratan mutlak bagi hidupnya sebuah bangsa Ideologi
nasionalisme membentuk kesadaran para pemeluknya, bahwa loyalitas tidak lagi diberikan
kepada golongan atau keompok kecil, seperti agama, ras, suku dan budaya (primordial),
namun ditujukan kepada komunitas yang dianggap lebih tinggi, yaitu bangsa dan negara.
Sebagai kesimpulannya, nasionalisme sebagai ide (ideologi) menjadi conditio sine quanon
(leadaan yang harus ada) bagi keberadaan negara dan bangsa.
3. Makna Nasionalisme
Negara kebangsaan dibangun atas dasar nasionalisme. Selanjutnya, nasionalisme yang
tertanam dalam setiap warga negara akan memperkuat tegaknya negara kebangsaan.
Gerakan untuk senantiasa mencintai dan membela bangsanya dari ancaman negara lain
atau ancaman kehancuran melahirkan patriotisme.
Namun, perlu diperhatikan bahwa rasa mencintai dan berkorban untuk bangsa dan negara
bukan berarti mencintai dan loyal kepada pemerintah negara. Pemerintah hanyalah salah
satu bagian atau unsur dari negara selain rakyat dan wilayah. Warga negara dapat saja
tidak mencintai atau patuh pada pemerintahnya karena pemerintahnya telah melakukan
korupsi, penyalahgunaan kekuasaan, berbuat kejam kepada warga, dan serba berkuasa.
Warga negara yang mencintai dan loyal pada bangsa dan negara menumbuhkan
kekhawatiran jika bangsa dan negaranya rusak atau hancur gara-gara pemerintahannya
yang buruk.
Semangat kebangsaan atau nasionalisme dan patriotisme telah dibuktikan keberhasilannya
ketika bangsa Indonesia merebut kemerdekaannya dari tangan penjajah. Sifat dan
semangat apa yang dimiliki oleh bangsa Indonesia sehingga mampu merebut
kemerdekaannya? Semangat yang dimiliki tiada lain adalah semangat nasionalisme dan
patriotisme. Nilai-nilai semangat nasionalisme dan patriotisme yang harus dilestarikan dan
diwariskan kepada generasi penerus bangsa, agar mampu mempertahankan kemerdekaan
serta megisi kemerdekaan sehingga mampu mensejajarkan dengan bangsa-bangsa lain di
dunia.
4. Bentuk-Bentuk Nasionalisme
Nasionalisme dapat menonjolkan dirinya sebagai sebagian paham negara atau
gerakan (bukan negara) yang populer berdasarkan pendapat warganegara, etnis, budaya,
keagamaan dan ideologi. Kategori tersebut lazimnya berkaitan dan kebanyakan teori
nasionalisme mencampuradukkan sebahagian atau semua elemen tersebut.
a)
Nasionalisme kewarganegaraan (atau nasionalisme sipil) adalah sejenis
nasionalisme dimana negara memperoleh kebenaran politik dari penyertaan aktif
rakyatnya, "kehendak rakyat"; "perwakilan politik". Teori ini mula-mula
dibangun oleh Jean-Jacques Rousseau dan menjadi bahan-bahan tulisan. Antara
tulisan yang terkenal adalah buku berjudul Du Contract Sociale (atau dalam
Bahasa Indonesia "Mengenai Kontrak Sosial").
b) Nasionalisme etnis adalah sejenis nasionalisme di mana negara memperoleh
kebenaran politik dari budaya asal atau etnis sebuah masyarakat. Dibangun oleh
Johann Gottfried von Herder, yang memperkenalkan konsep Volk (bahasa Jerman
untuk "rakyat").
c)
Nasionalisme romantik (juga disebut nasionalisme organik, nasionalisme identitas)
adalah lanjutan dari nasionalisme etnis dimana negara memperoleh kebenaran
politik secara semulajadi ("organik") hasil dari bangsa atau ras; menurut semangat
romantisme. Nasionalisme romantik adalah bergantung kepada perwujudan
budaya etnis yang menepati idealisme romantik; kisah tradisi yang telah direka
untuk konsep nasionalisme romantik. Misalnya "Grimm Bersaudara" yang
dinukilkan oleh Herder merupakan koleksi kisah-kisah yang berkaitan dengan
etnis Jerman.
d) Nasionalisme Budaya adalah sejenis nasionalisme dimana negara memperoleh
kebenaran politik dari budaya bersama dan bukannya "sifat keturunan" seperti
warna kulit, ras dan sebagainya. Contoh yang terbaik ialah rakyat Tionghoa yang
menganggap negara adalah berdasarkan kepada budaya. Unsur ras telah
dibelakangkan di mana golongan Manchu serta ras-ras minoritas lain masih
dianggap sebagai rakyat negara Tiongkok. Kesediaan dinasti Qing untuk
menggunakan adat istiadat Tionghoa membuktikan keutuhan budaya Tionghoa.
Malah banyak rakyat Taiwan menganggap diri mereka nasionalis Tiongkok sebab
persamaan budaya mereka tetapi menolak RRC karena pemerintahan RRT
berpaham komunisme.
e)
Nasionalisme kenegaraan ialah variasi nasionalisme kewarganegaraan, selalu
digabungkan dengan nasionalisme etnis. Perasaan nasionalistik adalah kuat
sehingga diberi lebih keutamaan mengatasi hak universal dan kebebasan. Kejayaan
suatu negeri itu selalu kontras dan berkonflik dengan prinsip masyarakat
demokrasi. Penyelenggaraan sebuah 'national state' adalah suatu argumen yang
ulung, seolah-olah membentuk kerajaan yang lebih baik dengan tersendiri. Contoh
biasa ialah Nazisme, serta nasionalisme Turki kontemporer, dan dalam bentuk yang
lebih kecil, Franquisme sayap-kanan di Spanyol, serta sikap 'Jacobin' terhadap
unitaris dan golongan pemusat negeri Perancis, seperti juga nasionalisme
masyarakat Belgia, yang secara ganas menentang demi mewujudkan hak
kesetaraan (equal rights) dan lebih otonomi untuk golongan Fleming, dan nasionalis
Basque atau Korsika. Secara sistematis, bilamana nasionalisme kenegaraan itu
kuat, akan wujud tarikan yang berkonflik kepada kesetiaan masyarakat, dan
terhadap wilayah, seperti nasionalisme Turki dan penindasan kejamnya terhadap
nasionalisme Kurdi, pembangkangan di antara pemerintahan pusat yang kuat di
Spanyol dan Perancis dengan nasionalisme Basque, Catalan, dan Corsica.
f)
Nasionalisme agama ialah sejenis nasionalisme dimana negara memperoleh
legitimasi politik dari persamaan agama. Walaupun begitu, lazimnya nasionalisme
etnis adalah dicampuradukkan dengan nasionalisme keagamaan. Misalnya, di
Irlandia semangat nasionalisme bersumber dari persamaan agama mereka yaitu
Katolik; nasionalisme di India seperti yang diamalkan oleh pengikut partai BJP
bersumber dari agama Hindu.
Namun demikian, bagi kebanyakan kelompok nasionalis agama hanya merupakan simbol
dan bukannya motivasi utama kelompok tersebut. Misalnya pada abad ke-18, nasionalisme
Irlandia dipimpin oleh mereka yang menganut agama Protestan. Gerakan nasionalis di
Irlandia bukannya berjuang untuk memartabatkan teologi semata-mata. Mereka berjuang
untuk menegakkan paham yang bersangkut paut dengan Irlandia sebagai sebuah negara
merdeka terutamanya budaya Irlandia. Justru itu, nasionalisme kerap dikaitkan dengan
kebebasan.
5. Ciri-Ciri Nasionalisme
a. Cinta bangsa dan tanah air
b. Rela berkorban demi bangsa dan Negara
c. Bangga berbangsa dan bertanah air
d. Menempatkan kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan pribadi maupun
golongan
6. Unsur-Unsur Nasionalisme
a. Perasaan Nasional
b. Watak Nasional
c. Batas Nasional
d. Bahasa Nasional
e. Agama
f.
Peralatan Nasional
7. Faktor Penyebab Timbulnya Nasionalisme
Nasionalisme Eropa :
a. Munculnya paham rasionalisme dan romantisme
b. Munculnya paham aufklarung (pencerahan) dan kosmopolitanisme
c. Terjadinya Revolusi Perancis
d. Reaksi atas agresi yang dilakukan oleh Napolleon
Nasionalisme Asia
a. Adanya kenangan kejayaan masa lalu
b. Imperialisme
c. Pengaruh paham Revolusi Perancis
d. Adanya kemenangan Jepang atas Rusia
e. Timbulnya golongan terpelajar
8. Tujuan Pokok Nasionalisme
1)
Menjamin kemauan dan kekuatan mempertahankan masyarakat internasional
melawan musuh dari luar negara sehingga melahirkan semangat rela berkorban
2)
Menghilangan ekstrimisme (tuntutan yang berlebih-lebihan) dari warga negara
(individu dan kelompok)
Di negara –negara Asia, ada beberapa tujuan pokok nasionalisme seperti politik, ekonomi,
dan kebudayaan.
9. Akibat Nasionalisme
1) Timbulnya negara nasional
2) Peperangan
3) Imperialisme
4) Proteksionisme
5) Akibat sosial
10. Faktor Pendorong Munculnya Nasionalisme di Indonesia
I.
Faktor dari dalam
a. Timbulnya kembali golongan pertengahan dan kaum pelajar
b. Adanya penderitaan dan kesengsaraan yang dialami oleh seluruh rakyat dalam
berbagai bidang kehidupan
c. Pengaruh golongan peranakan
d. Adanya keinginan untuk melepaskan diri dari imperialism
II.
Faktor dari luar
a.
Paham-paham modern dari Eropa (liberalisme, humanisme, nasionalisme, dan
komunimisme)
b.
Gerakan Pan-Islamisme
c.
Pergerakan negara-negara di Asia
d.
Kemenangan Jepang atas Rusia tahun 1905
B.
PATRIOTISME
Patriotisme berasal dari kata patria, artinya tanah air. Kata patria berubah menjadi
patriot yang berarti seseorang yang mencintai tanah air. Seorang patriotic adalah orang
yang cinta pada tanah air dan rela berkorban untuk mempertahankan negaranya.
Patriotisme berarti paham tentang kecintaan pada tanah air. Semangat patriotisme
semangat untuk mencintai tanah air. Gerakan patriotisme muncul setelah terbentuknya
bangsa yang dilandasi nasionalisme. Pada dasarnya patriotisme berbeda dengan
nasionalisme, meskipun berdekatan dan umumnya dianggap sama. Patriotisme lahir dari
semangat nasionalisme dengan terbentuknya negara.
Sikap patriotisme yang diwujudkan dalam semangat cinta tanah air dapat dilakukan
dengan cara sebagai berikut :
a.
Perbuatan rela berkorban untuk membela dan mempertahankan negara dan
bangsa
b.
Perbuatan untuk mengisi kelangsungan hidup negara dan bangsa.
Perbuatan membela dan mempertahankan negara diwujudkan delam bentuk kesediaan
berjuang untuk menahan dan mengatasi serangan atau ancaman bangsa lain yang akan
menghancurkan begara. Selain itu, ancaman negara lain, ancaman dari kelompok bangsa
sendiri, kegiatan yang dapat merugikan negara, dan ancaman alam dapat mengakibatkan
kerusakan dan kehancuran negara. Kelangsungan hidup negara dapat diwujudkan dengan
kesediaan bekerja sesuai dengan bidang dan kapasitasnya dalam rangka meningkatkan
harkat dan martabat bangsa, serta pencapaian tujuan negara.
Pengembangan semangat kebangsaan atau nasionalisme pada generasi bangsa harus
disertai maksud mengambangkan semangat patriotic dalam setiap jiwa generasi muda.
Penanaman jiwa patriotisme harus dilandasi oleh semangat kebangsaan atau nasionalisme.
Sebaiknya, jiwa nasionalisme dalam setiap pribadi warga perlu dilanjutkan dengan
semangat patriotic untuk mencintai dan rela berkorban demi kemampuan bangsa.
a)
Manfaat sikap Patriotisme
Kita tahu patriotisme merupakan wujud sikap cinta tanah air. Pendidikan yang baik
adalah pendidikan yang menyentuh aspek jiwa pada pelajar. Patriotisme membawa
kemajuan bangsa apalagi dalam bidang pendidikan. Sikap patriotisme, nasionalisme, dan
hidup mandiri merupakan hal yang sangat penting. Karena akan membawa kemakmuran
dan kemajuan suatu bangsa. Program ini harus ditanamkan pada anak sejak dini. Dengan
menanamkan sikap tersebut sejak dini generasi penerus kita mampu bertindak sesuai
dengan nuraninya dan mampu membangun bangsa tanpa tergantung pada bangsa lain.
Mengingat pentingnya hal tersebut sehingga harus diajarkan pada anak sejak usia dini.
Sebab pendidikan yang diberikan pada anak sejak dini dapat memberikan dasar
pengetahuansecara spiritual, emosional, dan intelektual dalam mencapai potensi yang
optimal. Jika pendidikan sudah diberikan dengan tepat sesuai dengan bakat dan
lingkungan peserta maka lima atau sepuluh tahun ke depan negara kita akan memiliki aset
SDM yang berkualitas dan tangguh sehingga dapat bersaing dengan bangsa lain dan
memiliki keunggulan
b)
Manfaat Sikap Patriotisme Dalam Pendidikan
Kita tahu patriotisme merupakan wujud sikap cinta tanah air. Pendidikan yang baik
adalah pendidikan yang menyentuh aspek jiwa pada pelajar. Patriotisme membawa
kemajuan bangsa apalagi dalam bidang pendidikan. Sikap patriotisme, nasionalisme, dan
hidup mandiri merupakan hal yang sangat penting. Karena akan membawa kemakmuran
dan kemajuan suatu bangsa.
Program ini harus ditanamkan pada anak sejak dini. Dengan menanamkan sikap tersebut
sejak dini generasi penerus kita mampu bertindak sesuai dengan nuraninya dan mampu
membangun bangsa tanpa tergantung pada bangsa lain. Mengingat pentingnya hal
tersebut sehingga harus diajarkan pada anak sejak usia dini. Sebab pendidikan yang
diberikan pada anak sejak dini dapat memberikan dasar pengetahuan secara spiritual,
emosional, dan intelektual dalam mencapai potensi yang optimal. Jika pendidikan sudah
diberikan dengan tepat sesuai dengan bakat dan lingkungan peserta maka lima atau
sepuluh tahun ke depan negara kita akan memiliki aset SDM yang berkualitas dan tangguh
sehingga dapat bersaing dengan bangsa lain dan memiliki keunggulan.
Sikap patriotisme dapat diwujudkan dalam banyak hal. Wujud sikap patriotisme antara
lain sebagai berikut:
1.
Mencintai dan menggunakan produk dalam negeri
Mencintai dan menggunakan produk-produk dalam negeri merupakan bagian dari
cinta tanah air. Dengan menggunakan produk dalam negeri berarti kita memberi
keuntungan kepada warga Indonesia sendiri. Baik pembuatnya ataupun pedagangnya.
Berarti juga memberi keuntungan kepada negara. Sebenarnya produk-produk dalam
negeri tak takkalah dengan produk luar negeri. Bahkan banyak produk-produk asli buatan
Indonesia yang ditiru orang luar negeri.
2.
Tidak merusak lingkungan hidup
Lingkungan hidup haruslah dijaga kelestariannya. Merusaknya berarti kita tidak
mencintai tanah air. Lingkungan hidup yang rusak akan merugikan manusia sendiri.
3.
Ikut serta memelihara fasilitas umum
Fasilitas umum merupakan sarana yang disediakan oleh pemerintah untuk
kebutuhan masyarakat. Contohnya adalah telepon umum, jembatan, halte, kereta api dan
lain-lainnya. Jika kita merusak fasilitas umum akan merugikan orang lain dan negara.
Kita sendiri juga tidak dapat menggunakannya lagi.
4.
Ikut serta dalam pembangunan bangsa
Negara kita harus terus membangun agar lebih maju dan kehidupan rakyatnya lebih
baik. Bila kita ingin mencintai tanah air, maka kita harus ikut serta dalam pembangunan.
Ikut serta dalam pembangunan bisa diwujudkan dengan taat membayar pajak, menjadi
pegawai yang baik, dan sebagainya.
5.
Mentaati peraturan yang ada
Peraturan dibuat agar masya-rakat tertib dan nyaman. Jika kita melanggar
peraturan akan merugikan diri kita sendiri. Bahkan orang lain dan negara juga akan
dirugikan. Berarti jika kita melanggar peraturan berarti kita tidak cinta tanah air.
6.
Melestarikan budaya bangsa
Budaya bangsa merupakan kekayaan bangsa. Menjaga keles-tarian budaya bangsa
berarti mencintai bangsa dan tanah air. Kita harus bangga memiliki budaya bangsa yang
beragam dan unik. Orang asing saja banyak yang mengagumi budaya bangsa kita.
Termasuk melestarikan budaya bangsa adalah berbahasa Indonesia dengan baik dan
benar.
c)
Sifat dan jiwa nasionalisme dan patriotisme, antara lain :
1
Pro-Patria dan Primus Patria, yaitu selalu berjiwa untuk tanah air dan
mendahulukan atanh air.
2
Jiwa solidaritas atau kesetiakawanan dari semua lapisan masyarakat terhadap
perjuangan kemerdekaan.
3
Jiwa toleransi atau tenggang rasa antar agama, suku, golongan, dan bangsa.
4
Jiwa tanpa pamrih dan bertanggung jawab.
5
Jiwa kestaria, kebebasan jiwa yang tidak mengandung balas dendam.
d)
Semangat nasionalisme dan patriotisme, contohnya antara lain :
a.
Semangat menentang dominasi asing dalam segala bentuk
b.
c.
Semangat pengorbanan seperti pengorbanan harta benda dan jiwa raga.
Senmangat tahan derita dan tahan uji.
d.
Semangat kepahlawan
e.
Semangat persatuan dan kesatuan
f.
Percaya pada diri sendiri
e)
Tata Cara Penerapan Nasionalisme dan Patriotisme dalam Kehidupan
Jiwa dan semangat nasionalisme serta patriotisme dapat ditrapkan atau dilaksanakan
dalam kehidupan keluarga, sekolah, masyarakat, kehidupan berbangsa dan bermegara.
Sebagai contoh penerapan jiwa dan semangat nasionalisme dan patriotisme dalam
kehidupan sekolah, bangsa dan negara adalah sebagai berikut :
1.
Kehidupan Sekolah
Contoh penerapan jiwa dan semangat nasionalisme serta patriotisme dalam kehidupan
sekolah antara lain :
a. Berjiwa untuk kepentingan sekolah dan mendahulukan kepentingan sekolah.
b. Solidaritas dan kesetiakawanan terhadap semua teman.
c. Toleransi terhadap sesama teman yang berbeda agama.
d. Tanpa pamrih dan bertanggungjawab demi kepentingan sekolah.
e. Semangat pengorbanan demi kepentingan sekolah.
f.
Semangat tahan derita dan tahan uji dalam memperjuangkan kepentingan sekolah.
g. Semangat persatuan dan kesatuan dalam mempertahankan serta meningkatkan
prestasi sekolah.
h. Semangat percaya pada diri sendiri dalam mempertahankan dan meningkatkan
prestasi sekolah.
2.
Kehidupan Bangsa dan Negara
Contoh penerapan jiwa dan semangat nasionalisme serta patriotisme dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara antara lain :
a. Selalu berjiwa untuk tanah air dan mendahulukan kepentingan tanah air.
b. Jiwa solidaritas dan kesetiakawanan dari semua lapisan mamsyarakat dalam
mempertahankan dan mengisi kemerdekaan melalui pembangunan.
c. Jiwa toleransi dan tenggang rasa antar agama, suku, golongan, dan bangsa.
d. Jiwa tanpa pamrih dan bertanggungjawab dalam mempertahankan serta megisi
kemerdekaan sesuai dengan kemampuan dan keahlian masing-masing.
e. Semangat menantang dominasi asing dalam segala bentuk perjanjian diantaranya
ekonomi, politik, sosial budaya, dan lain-lain.
f.
Semangat mengorbankan baik harta maupun jiwa demi mempertahankan
kemerdekaan dan mengisi kemerdekaan.
g. Semangat tahan uji dan tahan derita dalam mempertahankan serta mengisi
kemerdekaan agar tidak tertinggal oleh bangsa lain.
h. Semangat persatuan dan kesatuan dalam mempertahankan dan mengisi
kemerdekaan.
i.
Semangat percaya diri sendiri dalam mepertahankan dan mengisi kemerdekaan
untuk mengejar bangsa lain yang lebih maju.
f)
Ciri-Ciri Patriotisme
a. Rasa cinta tanah air
b. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan Negara
c. Berjiwa pembaharuan
d. Tidak mudah menyerah
e. Menempatkan kesatuan dan persatuan serta keselamatan bangsa dan negara di
atas kepentingan pribadi dan golongan
C.
HUBUNGAN NASIONALISME DAN PATRIOTISME
Nasionalisme adalah satu paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan
sebuah negara (dalam bahasa Inggris "nation") dengan mewujudkan satu konsep identitas
bersama untuk sekelompok manusia.
Patriotisme adalah sikap yang berani, pantang menyerah dan rela berkorban demi bangsa
dan negara. Patriotisme berasal dari kata "patriot" dan "isme" yang berarti sifat
kepahlawanan atau jiwa pahlawan, atau "heroism" dan "patriotism" dalam bahasa
Inggris. Pengorbanan ini dapat berupa pengorbanan harta benda maupun jiwa raga.
Antara nasionalisme dan patriotisme mempunyai hubungan yang erat. Patriotisme lebih
menekankan pada cintanya terhadap tanah air tempat berpijak serta tempat hidup dan
mencari penghidupan, sedang nasionalisme lebih menekankan pada cintanya terhadap
bangsa.
Jadi, jika seseorang memiliki nasionalisme, sikap patriot akan muncul dari dalam dirinya.
Sehingga, sikap nasionalisme akan menumbuhkan patriotisme pada diri seseorang.
D.
UPAYA MENUMBUHKAN SEMANGAT NASIONALISME DAN
PATRIOTISME
Sebagai warga negara Indonesia sudah selayaknya kita menghormati bangsa dan negara
kita sendiri apapun adanya dan kondisinya. Orang-orang yang tidak menghormati serta
membenci bangsa dan negara tempat kelahirannya bisa disebut sebagai penghianat. Apa
salahnya tanah air kita yang begitu kaya raya dan indah, karena kesalahan hanya ada pada
manusia-manusianyalah yang menciptakan kebencian.
Dengan adanya rakyat yang mencintai tanah airnya, maka negara akan aman dari
berbagai macam gangguan yang datang baik dari dalam maupun dari luar negara. Dengan
cinta tanah air kita dapat bahu membahu membangun negri ini agar bisa sejajar dengan
negara-negara maju. Dengan menyayangi negara indonesia ini kita akan berupaya sekuat
tenaga memberikan yang terbaik bagi sesama, bukan malah menghancurkannya. Banyak
pihak asing yang ingin menguasai dan merusak negara kita, sehingga perlu kita jaga dan
pertahankan hingga titik darah penghabisan. Kalau bukan kita siapa lagi? dan kita mau
tinggal di mana kalau kita kehilangan negara ini.
Cara Memunculkan/Men Serta Meningkatkan Rasa Cinta Terhadap Tanah Air Dan
Bangsa (Jiwa Patriotisme) Indonesia :
1.
Mempelajari sejarah perjuangan para pahlawan pejuang kemerdekaan kita serta
menghargai jasa para pahlawan kemerdekaan.
2.
Menghormati upacara bendera sebawai perwujudan rasa cinta tanah air dan
bangsa Indonesia.
3.
Menghormati simbol-simbol negara seperti lambang burung garuda, bendera
merah putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, dan lain sebagainya.
4.
Mencintai dan menggunakan produk dalam negeri agar pengusaha lokal bisa
maju sejajar dengan pengusaha asing.
5.
Ikut membela mempertahankan kedaulatan dan kemerdekaan bangsa dan negara
Indonesia dengan segenap tumpah darah secara tulus dan ikhlas.
6.
Turut serta mengawasi jalannya pemerintahan dan membantu meluruskan yang
salah sesuai dengan mekanisme yang berlaku.
7.
Membantu mengharumkan nama bangsa dan negara Indonesia kepada warga
negara asing baik di dalam maupun luar negeri serta tidak melakukan tindakantindakan yang mencoreng-moreng nama baik bangsa indonesia.
8.
Menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar pada acara-acara resmi
dalam negeri
9.
Beribadah dan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk kemajuan bangsa
dan negara Indonesia.
10.
Membantu mewujudkan ketertiban dan ketentraman baik di lingkungan sekitar
kita maupun secara nasional.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Nasionalisme adalah perasaan cinta dan bangga terhadap tanah air dan bangsanya, tanpa
memandang lebih rendah terhadap bangsa dan negara lain.
Patriotisme adalah semangat cinta tanah air atau sikap yang sudi mengorbankan segalagalanya untuk kejayaan dan kemakmuran tanah airnya.
Patriotisme dan nasionalisme memiliki hubungan yang sangat erat atau memiliki
keterkaitan antara satu dengan yang lain. Jadi, jika seseorang memiliki nasionalisme, sikap
patriot akan muncul dari dalam dirinya. Sehingga, sikap nasionalisme akan menumbuhkan
patriotisme pada diri seseorang.
Namun, terkadang rasa patriotisme dan nasionalisme sering dilupakan oleh generasi
penerus dan warga Indonesia. Oleh sebab itu kita perlu menumbuhkan rasa nasionalisme
dan patriotisme dengan berbagai cara agar tercapai kehidupan bernegara yang aman,
dama, dan sejahtera.
B. SARAN
Semoga dengan membaca makalah ini, setiap pemuda dan seluruh warga Indonesia dapat
memahami betapa pentingnya nasionalisme dan patriotisme dalam kehidupan bernegara
serta persatuan dan kesatuan.
Kami berharap dengan selesainya makalah ini dapat membantu kegiatan
belajar dan mengajar agar lebih efisien. Kami juga berharap agar ada pihak lain yang
akan menindaklanjuti makalah kami.
DAFTAR PUSTAKA
Sukamto, Joko, dkk. Pendidikan Kewarganegaraan Semester Gasal Kelas X. Sukoharjo:CV SetiAji
Chotib,dkk. 2007. Kewarganegaraan 1 SMA Kelas X. Jakarta:Yudhistira
Lemhanas. 2001. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Suprapto, dkk. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan SMA/MA 1. Jakarta: Bumi Aksara
http://aidazahro.blogspot.com/2011/08/semangat-kebangsaan-nasionalisme-dan.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Nasionalism…
http://id.wikipedia.org/wiki/Patriotisme
http://id.wikipedia.org/wiki/Patriotisme
http://kem.ami.or.id/2011/09/nasionalisme-cinta-tanah-air-patriotisme/
http://muhamadsyani.wordpress.com/2011/04/18/patriotismeJamli, Edison dkk. Kewarganegaraan. 2005. Jakarta: Bumi Akasara
.
Satiman, Sudewo. Gerakan Pemuda di Indonesia. 2003. Jakarta: Hasta Mitr
Pertama-tama, kami senantiasa mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha
Esa, karena atas berkat, rahmat, dan karunia-Nya, kami dapat menyusun dan menyelesaikan
Makalah tentang Pendidikan Kewarganegaraan ini. Kami juga ingin mengucapkan terimakasih
kepada berbagai pihak dan media yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.
Makalah ini memuat tentang “Nasionalisme dan Patriotisme” yang sekarang sedang
menjadi bahan pembelajaran untuk murid kelas X SMA. Makalah ini kami susun dari beberapa
media yang kami jadikan sebagai referensi, yang mencakup Ruang Lingkup hingga Penerapan
Nasionalisme dan Patriotisme dalam kehidupan sehari-hari.Dengan memahami aspek-aspek riang
tersebut, diharapkan bagi semua orang yang membaca Makalah ini dapat memahami pentingnya
nasionalisme dan Patriotisme.
Kami mengakui bahwa kami adalah manusia yang mempunyai keterbatasan dalam berbagai
hal. Oleh karena itu tidak ada hal yang dapat diselesaikan dengan sangat sempurna. Begitu pula
dengan makalah yang telah kami selesaikan ini. Tidak semua hal dapat kami analisa dengan
sempurna dalam karya tulis ini. Kami melakukannya semaksimal mungkin dengan kemampuan
yang kami miliki.
Semoga makalah ini dapat memberikan kontribusi positif dan bermakna dalam proses
belajar dan pembelajaran.
Yogyakarta, 11 Oktober 2012
PENULIS
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................
i
DAFTAR ISI....................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah..............................................................................
B. Tujuan.........................................................................................................
1
1
BAB II TINJAUAN TEORI
A.
B.
C.
D.
Nasionalisme....................................................................................................
Patriotisme........................................................................................................
Hubungan nasionalisme dan patriotisme..........................................................
Upaya menumbuhkan semangat nasionalisme dan patriotisme.......................
2
6
10
10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.......................................................................................................
B. Saran ...............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
12
12
A.
LATAR BELAKANG MASALAH
Sebagai warga negara Indonesia,kita harus mempunyai rasa nasionalisme yang tinggi.
Rasa patriotisme kita pun juga harus tinggi.Tetapi dalam realita kehidupan, justru banyak
sekali warga Indonesia yang rasa nasionalisme dan patriotisme terhadap negara Indonesia
itu kurang, belum lagi pengetahuan mereka tentang apa dan bagaimana nasionalisme dan
patriotisme sangat minim. Tidak jarang salah satu dari mereka terutama yang berada di
pedalaman tidak tahu siapa Presiden kita.
Bukankah hal ini sungguh memprihatinkan? Seharusnya kita malu jika rasa nasionalisme
dan patriotisme terhadap negara ini sangat rendah. Bukankah bangsa yang besar adalah
bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya? Bukankah dengan besarnya rasa
nasionalisme dan patriotisme ini setidaknya kita sudah menghargai usaha para pahlawan
yang berjuang nyawa demi kemerdekaan? Bukankah hal itu lebih sederhana daripada
melawan penjajah?
Itu adalah beberapa hal yang mendorong kami membahas masalah tersebut dalam karya
ilmiah kali ini.Kami ingin tau apa penyebab warga Indonesia kurang menyadari rasa
nasionalisme dan patriotisme, terutama anak muda .Seperti yang kami tulis tadi,bukankah
dua rasa itu sangat penting untuk dimiliki setiap warga Indonesia supaya keutuhan dan
kesatuan bangsa Indonesia yang sangat kita cintai ini tetap terjaga?
Memang menumbuhkan dua rasa itu pada jaman modern ini mungkin sedikit sulit, apalagi
dengan adanya perkembangan budaya dari luar.Tetapi alangkah baiknya kita menyaring
budaya luar yang masuk ke dalam negeri kita, yang buruk kita tinggalkan dan yang baik
boleh kita contoh tanpa melupakan budaya kita sendiri.
Oleh karena itu, kami berusaha merangkum sedemikian rupa serta mencoba membedah
apa dan bagaimana nasionalisme dan patriotisme itu supaya dapat membantu generasi
muda juga dalam kegiatan belajar mengajar dalam memahami nasionalisme dan
patriotisme.
B.
I.
TUJUAN
TUJUAN UMUM
Untuk mengetahui seberapa besar pehaman bangsa Indonesia terhadap Nasionalisme dan
Patriotisme.
II.
TUJUAN KHUSUS
a) Memenuhi tugas Pendidikan Kewarganegaraan
b) Mengetahui sikap Nasionalisme dan Patriotisme
c) Menambah pemahaman tentang nasionalisme dan patriotisme
BAB II
PEMBAHASAN
A.
NASIONALISME
Dari istilah bangsa atau nation inilah melahirkan istilah nasionalisme. Pengertian
nasionalisme ada tiga macam yaitu :
a.
Menurut Encyclopedia Britania, nasionalisme merupakan keadaan jiwa setiap
ndividu yang merasa bahwa setiap orang memiliki kesetiaan dalam keduniaan (sekuler)
tertinggi kepada negara kebangsaan
b.
Menurut International Encyclopedia of the Social Sciences, nasionalisme adalah suatu
ikatan politik yang mengikat kesatuan masyarakat modern dan memberi keabsahan
terhadap klaim (tuntutan) kekuasaan.
c. Nasionalisme adalah suatu paham yang menganggap bahwa kesetiaan tertinggi atas
setiap pribadi diserahkan kepada negara kebangsaan atau nation state.
Namun, ada beberapa pengertian nasionalisme yang diartikan salah, sehingga muncul
pengertian nasionalisme sebagai berikut :
1. Nasionalisme dalam Arti Sempit
Nasionalisme dalam pengertian ini dapat diartikan sebagai perasaan cinta terhadap
bangsanya secara berlebih-lebihan, sehingga memandang bangsa dan suku bangsa lainnya.
Nasionalisme dalam arti sempit sering disebut dengan Jingosme atau chauvisme. Misalnya,
bangsa Jerman di masa kekuasaan Adolf Hitler (1933-1945). Menurut Hitler dalam
bukunya Mein kampt (perjuanganku, bangsa Jerman (ras Arya) merupakan ras yang
paling unggul dibanding ras lain). Contoh lain dari nasionalisme yang memiliki arti sempit
adalah ketika negara Italia di masa kekuasaan Benito Mussolini (1883-1945). Bentuk
nasionalisme dikenal dengan fasisme.
2. Nasionalisme dalam Arti Luas
Nasionalisme dalam pengertian ini dapat diartikan sebagai perasaan cinta dan bangga
terhadap tanah air dan bangsanya, tanpa memandang lebih rendah terhadap bangsa dan
negara lain.
Nasionalisme menjadi dasar pembentukan negara kebangsaan. Hubungan nasionalisme
dan negara kebangsaan memiliki kaitan yang erat. Negara kebangsaan adalah negara yang
pembentukannya di dasarkan pada semangat kebangsaan/ nasionalisme. Artinya adanya
tekad masyarakat untuk membangun masa depan bersama di bawah satu negara yang
sama walaupun warga mamsyarakat tersebut berbeda-beda agama, ras, etnik, atau
golongannya. Rasa nasionalisme sudah dianggap muncul manakala suatu bangsa memiliki
cita-cita yang sama untuk mendirikan suatu negara kebangsaan. Nasionalisme merupakan
paham kebangsaan, semangat kebangsaan dan kesadaran kebangsaan. Paham
nasionalisme akan menjadikan kita memiliki kesadaran akan adanya bangsa dan negara.
Nasionalisme menjadi persyaratan mutlak bagi hidupnya sebuah bangsa Ideologi
nasionalisme membentuk kesadaran para pemeluknya, bahwa loyalitas tidak lagi diberikan
kepada golongan atau keompok kecil, seperti agama, ras, suku dan budaya (primordial),
namun ditujukan kepada komunitas yang dianggap lebih tinggi, yaitu bangsa dan negara.
Sebagai kesimpulannya, nasionalisme sebagai ide (ideologi) menjadi conditio sine quanon
(leadaan yang harus ada) bagi keberadaan negara dan bangsa.
3. Makna Nasionalisme
Negara kebangsaan dibangun atas dasar nasionalisme. Selanjutnya, nasionalisme yang
tertanam dalam setiap warga negara akan memperkuat tegaknya negara kebangsaan.
Gerakan untuk senantiasa mencintai dan membela bangsanya dari ancaman negara lain
atau ancaman kehancuran melahirkan patriotisme.
Namun, perlu diperhatikan bahwa rasa mencintai dan berkorban untuk bangsa dan negara
bukan berarti mencintai dan loyal kepada pemerintah negara. Pemerintah hanyalah salah
satu bagian atau unsur dari negara selain rakyat dan wilayah. Warga negara dapat saja
tidak mencintai atau patuh pada pemerintahnya karena pemerintahnya telah melakukan
korupsi, penyalahgunaan kekuasaan, berbuat kejam kepada warga, dan serba berkuasa.
Warga negara yang mencintai dan loyal pada bangsa dan negara menumbuhkan
kekhawatiran jika bangsa dan negaranya rusak atau hancur gara-gara pemerintahannya
yang buruk.
Semangat kebangsaan atau nasionalisme dan patriotisme telah dibuktikan keberhasilannya
ketika bangsa Indonesia merebut kemerdekaannya dari tangan penjajah. Sifat dan
semangat apa yang dimiliki oleh bangsa Indonesia sehingga mampu merebut
kemerdekaannya? Semangat yang dimiliki tiada lain adalah semangat nasionalisme dan
patriotisme. Nilai-nilai semangat nasionalisme dan patriotisme yang harus dilestarikan dan
diwariskan kepada generasi penerus bangsa, agar mampu mempertahankan kemerdekaan
serta megisi kemerdekaan sehingga mampu mensejajarkan dengan bangsa-bangsa lain di
dunia.
4. Bentuk-Bentuk Nasionalisme
Nasionalisme dapat menonjolkan dirinya sebagai sebagian paham negara atau
gerakan (bukan negara) yang populer berdasarkan pendapat warganegara, etnis, budaya,
keagamaan dan ideologi. Kategori tersebut lazimnya berkaitan dan kebanyakan teori
nasionalisme mencampuradukkan sebahagian atau semua elemen tersebut.
a)
Nasionalisme kewarganegaraan (atau nasionalisme sipil) adalah sejenis
nasionalisme dimana negara memperoleh kebenaran politik dari penyertaan aktif
rakyatnya, "kehendak rakyat"; "perwakilan politik". Teori ini mula-mula
dibangun oleh Jean-Jacques Rousseau dan menjadi bahan-bahan tulisan. Antara
tulisan yang terkenal adalah buku berjudul Du Contract Sociale (atau dalam
Bahasa Indonesia "Mengenai Kontrak Sosial").
b) Nasionalisme etnis adalah sejenis nasionalisme di mana negara memperoleh
kebenaran politik dari budaya asal atau etnis sebuah masyarakat. Dibangun oleh
Johann Gottfried von Herder, yang memperkenalkan konsep Volk (bahasa Jerman
untuk "rakyat").
c)
Nasionalisme romantik (juga disebut nasionalisme organik, nasionalisme identitas)
adalah lanjutan dari nasionalisme etnis dimana negara memperoleh kebenaran
politik secara semulajadi ("organik") hasil dari bangsa atau ras; menurut semangat
romantisme. Nasionalisme romantik adalah bergantung kepada perwujudan
budaya etnis yang menepati idealisme romantik; kisah tradisi yang telah direka
untuk konsep nasionalisme romantik. Misalnya "Grimm Bersaudara" yang
dinukilkan oleh Herder merupakan koleksi kisah-kisah yang berkaitan dengan
etnis Jerman.
d) Nasionalisme Budaya adalah sejenis nasionalisme dimana negara memperoleh
kebenaran politik dari budaya bersama dan bukannya "sifat keturunan" seperti
warna kulit, ras dan sebagainya. Contoh yang terbaik ialah rakyat Tionghoa yang
menganggap negara adalah berdasarkan kepada budaya. Unsur ras telah
dibelakangkan di mana golongan Manchu serta ras-ras minoritas lain masih
dianggap sebagai rakyat negara Tiongkok. Kesediaan dinasti Qing untuk
menggunakan adat istiadat Tionghoa membuktikan keutuhan budaya Tionghoa.
Malah banyak rakyat Taiwan menganggap diri mereka nasionalis Tiongkok sebab
persamaan budaya mereka tetapi menolak RRC karena pemerintahan RRT
berpaham komunisme.
e)
Nasionalisme kenegaraan ialah variasi nasionalisme kewarganegaraan, selalu
digabungkan dengan nasionalisme etnis. Perasaan nasionalistik adalah kuat
sehingga diberi lebih keutamaan mengatasi hak universal dan kebebasan. Kejayaan
suatu negeri itu selalu kontras dan berkonflik dengan prinsip masyarakat
demokrasi. Penyelenggaraan sebuah 'national state' adalah suatu argumen yang
ulung, seolah-olah membentuk kerajaan yang lebih baik dengan tersendiri. Contoh
biasa ialah Nazisme, serta nasionalisme Turki kontemporer, dan dalam bentuk yang
lebih kecil, Franquisme sayap-kanan di Spanyol, serta sikap 'Jacobin' terhadap
unitaris dan golongan pemusat negeri Perancis, seperti juga nasionalisme
masyarakat Belgia, yang secara ganas menentang demi mewujudkan hak
kesetaraan (equal rights) dan lebih otonomi untuk golongan Fleming, dan nasionalis
Basque atau Korsika. Secara sistematis, bilamana nasionalisme kenegaraan itu
kuat, akan wujud tarikan yang berkonflik kepada kesetiaan masyarakat, dan
terhadap wilayah, seperti nasionalisme Turki dan penindasan kejamnya terhadap
nasionalisme Kurdi, pembangkangan di antara pemerintahan pusat yang kuat di
Spanyol dan Perancis dengan nasionalisme Basque, Catalan, dan Corsica.
f)
Nasionalisme agama ialah sejenis nasionalisme dimana negara memperoleh
legitimasi politik dari persamaan agama. Walaupun begitu, lazimnya nasionalisme
etnis adalah dicampuradukkan dengan nasionalisme keagamaan. Misalnya, di
Irlandia semangat nasionalisme bersumber dari persamaan agama mereka yaitu
Katolik; nasionalisme di India seperti yang diamalkan oleh pengikut partai BJP
bersumber dari agama Hindu.
Namun demikian, bagi kebanyakan kelompok nasionalis agama hanya merupakan simbol
dan bukannya motivasi utama kelompok tersebut. Misalnya pada abad ke-18, nasionalisme
Irlandia dipimpin oleh mereka yang menganut agama Protestan. Gerakan nasionalis di
Irlandia bukannya berjuang untuk memartabatkan teologi semata-mata. Mereka berjuang
untuk menegakkan paham yang bersangkut paut dengan Irlandia sebagai sebuah negara
merdeka terutamanya budaya Irlandia. Justru itu, nasionalisme kerap dikaitkan dengan
kebebasan.
5. Ciri-Ciri Nasionalisme
a. Cinta bangsa dan tanah air
b. Rela berkorban demi bangsa dan Negara
c. Bangga berbangsa dan bertanah air
d. Menempatkan kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan pribadi maupun
golongan
6. Unsur-Unsur Nasionalisme
a. Perasaan Nasional
b. Watak Nasional
c. Batas Nasional
d. Bahasa Nasional
e. Agama
f.
Peralatan Nasional
7. Faktor Penyebab Timbulnya Nasionalisme
Nasionalisme Eropa :
a. Munculnya paham rasionalisme dan romantisme
b. Munculnya paham aufklarung (pencerahan) dan kosmopolitanisme
c. Terjadinya Revolusi Perancis
d. Reaksi atas agresi yang dilakukan oleh Napolleon
Nasionalisme Asia
a. Adanya kenangan kejayaan masa lalu
b. Imperialisme
c. Pengaruh paham Revolusi Perancis
d. Adanya kemenangan Jepang atas Rusia
e. Timbulnya golongan terpelajar
8. Tujuan Pokok Nasionalisme
1)
Menjamin kemauan dan kekuatan mempertahankan masyarakat internasional
melawan musuh dari luar negara sehingga melahirkan semangat rela berkorban
2)
Menghilangan ekstrimisme (tuntutan yang berlebih-lebihan) dari warga negara
(individu dan kelompok)
Di negara –negara Asia, ada beberapa tujuan pokok nasionalisme seperti politik, ekonomi,
dan kebudayaan.
9. Akibat Nasionalisme
1) Timbulnya negara nasional
2) Peperangan
3) Imperialisme
4) Proteksionisme
5) Akibat sosial
10. Faktor Pendorong Munculnya Nasionalisme di Indonesia
I.
Faktor dari dalam
a. Timbulnya kembali golongan pertengahan dan kaum pelajar
b. Adanya penderitaan dan kesengsaraan yang dialami oleh seluruh rakyat dalam
berbagai bidang kehidupan
c. Pengaruh golongan peranakan
d. Adanya keinginan untuk melepaskan diri dari imperialism
II.
Faktor dari luar
a.
Paham-paham modern dari Eropa (liberalisme, humanisme, nasionalisme, dan
komunimisme)
b.
Gerakan Pan-Islamisme
c.
Pergerakan negara-negara di Asia
d.
Kemenangan Jepang atas Rusia tahun 1905
B.
PATRIOTISME
Patriotisme berasal dari kata patria, artinya tanah air. Kata patria berubah menjadi
patriot yang berarti seseorang yang mencintai tanah air. Seorang patriotic adalah orang
yang cinta pada tanah air dan rela berkorban untuk mempertahankan negaranya.
Patriotisme berarti paham tentang kecintaan pada tanah air. Semangat patriotisme
semangat untuk mencintai tanah air. Gerakan patriotisme muncul setelah terbentuknya
bangsa yang dilandasi nasionalisme. Pada dasarnya patriotisme berbeda dengan
nasionalisme, meskipun berdekatan dan umumnya dianggap sama. Patriotisme lahir dari
semangat nasionalisme dengan terbentuknya negara.
Sikap patriotisme yang diwujudkan dalam semangat cinta tanah air dapat dilakukan
dengan cara sebagai berikut :
a.
Perbuatan rela berkorban untuk membela dan mempertahankan negara dan
bangsa
b.
Perbuatan untuk mengisi kelangsungan hidup negara dan bangsa.
Perbuatan membela dan mempertahankan negara diwujudkan delam bentuk kesediaan
berjuang untuk menahan dan mengatasi serangan atau ancaman bangsa lain yang akan
menghancurkan begara. Selain itu, ancaman negara lain, ancaman dari kelompok bangsa
sendiri, kegiatan yang dapat merugikan negara, dan ancaman alam dapat mengakibatkan
kerusakan dan kehancuran negara. Kelangsungan hidup negara dapat diwujudkan dengan
kesediaan bekerja sesuai dengan bidang dan kapasitasnya dalam rangka meningkatkan
harkat dan martabat bangsa, serta pencapaian tujuan negara.
Pengembangan semangat kebangsaan atau nasionalisme pada generasi bangsa harus
disertai maksud mengambangkan semangat patriotic dalam setiap jiwa generasi muda.
Penanaman jiwa patriotisme harus dilandasi oleh semangat kebangsaan atau nasionalisme.
Sebaiknya, jiwa nasionalisme dalam setiap pribadi warga perlu dilanjutkan dengan
semangat patriotic untuk mencintai dan rela berkorban demi kemampuan bangsa.
a)
Manfaat sikap Patriotisme
Kita tahu patriotisme merupakan wujud sikap cinta tanah air. Pendidikan yang baik
adalah pendidikan yang menyentuh aspek jiwa pada pelajar. Patriotisme membawa
kemajuan bangsa apalagi dalam bidang pendidikan. Sikap patriotisme, nasionalisme, dan
hidup mandiri merupakan hal yang sangat penting. Karena akan membawa kemakmuran
dan kemajuan suatu bangsa. Program ini harus ditanamkan pada anak sejak dini. Dengan
menanamkan sikap tersebut sejak dini generasi penerus kita mampu bertindak sesuai
dengan nuraninya dan mampu membangun bangsa tanpa tergantung pada bangsa lain.
Mengingat pentingnya hal tersebut sehingga harus diajarkan pada anak sejak usia dini.
Sebab pendidikan yang diberikan pada anak sejak dini dapat memberikan dasar
pengetahuansecara spiritual, emosional, dan intelektual dalam mencapai potensi yang
optimal. Jika pendidikan sudah diberikan dengan tepat sesuai dengan bakat dan
lingkungan peserta maka lima atau sepuluh tahun ke depan negara kita akan memiliki aset
SDM yang berkualitas dan tangguh sehingga dapat bersaing dengan bangsa lain dan
memiliki keunggulan
b)
Manfaat Sikap Patriotisme Dalam Pendidikan
Kita tahu patriotisme merupakan wujud sikap cinta tanah air. Pendidikan yang baik
adalah pendidikan yang menyentuh aspek jiwa pada pelajar. Patriotisme membawa
kemajuan bangsa apalagi dalam bidang pendidikan. Sikap patriotisme, nasionalisme, dan
hidup mandiri merupakan hal yang sangat penting. Karena akan membawa kemakmuran
dan kemajuan suatu bangsa.
Program ini harus ditanamkan pada anak sejak dini. Dengan menanamkan sikap tersebut
sejak dini generasi penerus kita mampu bertindak sesuai dengan nuraninya dan mampu
membangun bangsa tanpa tergantung pada bangsa lain. Mengingat pentingnya hal
tersebut sehingga harus diajarkan pada anak sejak usia dini. Sebab pendidikan yang
diberikan pada anak sejak dini dapat memberikan dasar pengetahuan secara spiritual,
emosional, dan intelektual dalam mencapai potensi yang optimal. Jika pendidikan sudah
diberikan dengan tepat sesuai dengan bakat dan lingkungan peserta maka lima atau
sepuluh tahun ke depan negara kita akan memiliki aset SDM yang berkualitas dan tangguh
sehingga dapat bersaing dengan bangsa lain dan memiliki keunggulan.
Sikap patriotisme dapat diwujudkan dalam banyak hal. Wujud sikap patriotisme antara
lain sebagai berikut:
1.
Mencintai dan menggunakan produk dalam negeri
Mencintai dan menggunakan produk-produk dalam negeri merupakan bagian dari
cinta tanah air. Dengan menggunakan produk dalam negeri berarti kita memberi
keuntungan kepada warga Indonesia sendiri. Baik pembuatnya ataupun pedagangnya.
Berarti juga memberi keuntungan kepada negara. Sebenarnya produk-produk dalam
negeri tak takkalah dengan produk luar negeri. Bahkan banyak produk-produk asli buatan
Indonesia yang ditiru orang luar negeri.
2.
Tidak merusak lingkungan hidup
Lingkungan hidup haruslah dijaga kelestariannya. Merusaknya berarti kita tidak
mencintai tanah air. Lingkungan hidup yang rusak akan merugikan manusia sendiri.
3.
Ikut serta memelihara fasilitas umum
Fasilitas umum merupakan sarana yang disediakan oleh pemerintah untuk
kebutuhan masyarakat. Contohnya adalah telepon umum, jembatan, halte, kereta api dan
lain-lainnya. Jika kita merusak fasilitas umum akan merugikan orang lain dan negara.
Kita sendiri juga tidak dapat menggunakannya lagi.
4.
Ikut serta dalam pembangunan bangsa
Negara kita harus terus membangun agar lebih maju dan kehidupan rakyatnya lebih
baik. Bila kita ingin mencintai tanah air, maka kita harus ikut serta dalam pembangunan.
Ikut serta dalam pembangunan bisa diwujudkan dengan taat membayar pajak, menjadi
pegawai yang baik, dan sebagainya.
5.
Mentaati peraturan yang ada
Peraturan dibuat agar masya-rakat tertib dan nyaman. Jika kita melanggar
peraturan akan merugikan diri kita sendiri. Bahkan orang lain dan negara juga akan
dirugikan. Berarti jika kita melanggar peraturan berarti kita tidak cinta tanah air.
6.
Melestarikan budaya bangsa
Budaya bangsa merupakan kekayaan bangsa. Menjaga keles-tarian budaya bangsa
berarti mencintai bangsa dan tanah air. Kita harus bangga memiliki budaya bangsa yang
beragam dan unik. Orang asing saja banyak yang mengagumi budaya bangsa kita.
Termasuk melestarikan budaya bangsa adalah berbahasa Indonesia dengan baik dan
benar.
c)
Sifat dan jiwa nasionalisme dan patriotisme, antara lain :
1
Pro-Patria dan Primus Patria, yaitu selalu berjiwa untuk tanah air dan
mendahulukan atanh air.
2
Jiwa solidaritas atau kesetiakawanan dari semua lapisan masyarakat terhadap
perjuangan kemerdekaan.
3
Jiwa toleransi atau tenggang rasa antar agama, suku, golongan, dan bangsa.
4
Jiwa tanpa pamrih dan bertanggung jawab.
5
Jiwa kestaria, kebebasan jiwa yang tidak mengandung balas dendam.
d)
Semangat nasionalisme dan patriotisme, contohnya antara lain :
a.
Semangat menentang dominasi asing dalam segala bentuk
b.
c.
Semangat pengorbanan seperti pengorbanan harta benda dan jiwa raga.
Senmangat tahan derita dan tahan uji.
d.
Semangat kepahlawan
e.
Semangat persatuan dan kesatuan
f.
Percaya pada diri sendiri
e)
Tata Cara Penerapan Nasionalisme dan Patriotisme dalam Kehidupan
Jiwa dan semangat nasionalisme serta patriotisme dapat ditrapkan atau dilaksanakan
dalam kehidupan keluarga, sekolah, masyarakat, kehidupan berbangsa dan bermegara.
Sebagai contoh penerapan jiwa dan semangat nasionalisme dan patriotisme dalam
kehidupan sekolah, bangsa dan negara adalah sebagai berikut :
1.
Kehidupan Sekolah
Contoh penerapan jiwa dan semangat nasionalisme serta patriotisme dalam kehidupan
sekolah antara lain :
a. Berjiwa untuk kepentingan sekolah dan mendahulukan kepentingan sekolah.
b. Solidaritas dan kesetiakawanan terhadap semua teman.
c. Toleransi terhadap sesama teman yang berbeda agama.
d. Tanpa pamrih dan bertanggungjawab demi kepentingan sekolah.
e. Semangat pengorbanan demi kepentingan sekolah.
f.
Semangat tahan derita dan tahan uji dalam memperjuangkan kepentingan sekolah.
g. Semangat persatuan dan kesatuan dalam mempertahankan serta meningkatkan
prestasi sekolah.
h. Semangat percaya pada diri sendiri dalam mempertahankan dan meningkatkan
prestasi sekolah.
2.
Kehidupan Bangsa dan Negara
Contoh penerapan jiwa dan semangat nasionalisme serta patriotisme dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara antara lain :
a. Selalu berjiwa untuk tanah air dan mendahulukan kepentingan tanah air.
b. Jiwa solidaritas dan kesetiakawanan dari semua lapisan mamsyarakat dalam
mempertahankan dan mengisi kemerdekaan melalui pembangunan.
c. Jiwa toleransi dan tenggang rasa antar agama, suku, golongan, dan bangsa.
d. Jiwa tanpa pamrih dan bertanggungjawab dalam mempertahankan serta megisi
kemerdekaan sesuai dengan kemampuan dan keahlian masing-masing.
e. Semangat menantang dominasi asing dalam segala bentuk perjanjian diantaranya
ekonomi, politik, sosial budaya, dan lain-lain.
f.
Semangat mengorbankan baik harta maupun jiwa demi mempertahankan
kemerdekaan dan mengisi kemerdekaan.
g. Semangat tahan uji dan tahan derita dalam mempertahankan serta mengisi
kemerdekaan agar tidak tertinggal oleh bangsa lain.
h. Semangat persatuan dan kesatuan dalam mempertahankan dan mengisi
kemerdekaan.
i.
Semangat percaya diri sendiri dalam mepertahankan dan mengisi kemerdekaan
untuk mengejar bangsa lain yang lebih maju.
f)
Ciri-Ciri Patriotisme
a. Rasa cinta tanah air
b. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan Negara
c. Berjiwa pembaharuan
d. Tidak mudah menyerah
e. Menempatkan kesatuan dan persatuan serta keselamatan bangsa dan negara di
atas kepentingan pribadi dan golongan
C.
HUBUNGAN NASIONALISME DAN PATRIOTISME
Nasionalisme adalah satu paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan
sebuah negara (dalam bahasa Inggris "nation") dengan mewujudkan satu konsep identitas
bersama untuk sekelompok manusia.
Patriotisme adalah sikap yang berani, pantang menyerah dan rela berkorban demi bangsa
dan negara. Patriotisme berasal dari kata "patriot" dan "isme" yang berarti sifat
kepahlawanan atau jiwa pahlawan, atau "heroism" dan "patriotism" dalam bahasa
Inggris. Pengorbanan ini dapat berupa pengorbanan harta benda maupun jiwa raga.
Antara nasionalisme dan patriotisme mempunyai hubungan yang erat. Patriotisme lebih
menekankan pada cintanya terhadap tanah air tempat berpijak serta tempat hidup dan
mencari penghidupan, sedang nasionalisme lebih menekankan pada cintanya terhadap
bangsa.
Jadi, jika seseorang memiliki nasionalisme, sikap patriot akan muncul dari dalam dirinya.
Sehingga, sikap nasionalisme akan menumbuhkan patriotisme pada diri seseorang.
D.
UPAYA MENUMBUHKAN SEMANGAT NASIONALISME DAN
PATRIOTISME
Sebagai warga negara Indonesia sudah selayaknya kita menghormati bangsa dan negara
kita sendiri apapun adanya dan kondisinya. Orang-orang yang tidak menghormati serta
membenci bangsa dan negara tempat kelahirannya bisa disebut sebagai penghianat. Apa
salahnya tanah air kita yang begitu kaya raya dan indah, karena kesalahan hanya ada pada
manusia-manusianyalah yang menciptakan kebencian.
Dengan adanya rakyat yang mencintai tanah airnya, maka negara akan aman dari
berbagai macam gangguan yang datang baik dari dalam maupun dari luar negara. Dengan
cinta tanah air kita dapat bahu membahu membangun negri ini agar bisa sejajar dengan
negara-negara maju. Dengan menyayangi negara indonesia ini kita akan berupaya sekuat
tenaga memberikan yang terbaik bagi sesama, bukan malah menghancurkannya. Banyak
pihak asing yang ingin menguasai dan merusak negara kita, sehingga perlu kita jaga dan
pertahankan hingga titik darah penghabisan. Kalau bukan kita siapa lagi? dan kita mau
tinggal di mana kalau kita kehilangan negara ini.
Cara Memunculkan/Men Serta Meningkatkan Rasa Cinta Terhadap Tanah Air Dan
Bangsa (Jiwa Patriotisme) Indonesia :
1.
Mempelajari sejarah perjuangan para pahlawan pejuang kemerdekaan kita serta
menghargai jasa para pahlawan kemerdekaan.
2.
Menghormati upacara bendera sebawai perwujudan rasa cinta tanah air dan
bangsa Indonesia.
3.
Menghormati simbol-simbol negara seperti lambang burung garuda, bendera
merah putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, dan lain sebagainya.
4.
Mencintai dan menggunakan produk dalam negeri agar pengusaha lokal bisa
maju sejajar dengan pengusaha asing.
5.
Ikut membela mempertahankan kedaulatan dan kemerdekaan bangsa dan negara
Indonesia dengan segenap tumpah darah secara tulus dan ikhlas.
6.
Turut serta mengawasi jalannya pemerintahan dan membantu meluruskan yang
salah sesuai dengan mekanisme yang berlaku.
7.
Membantu mengharumkan nama bangsa dan negara Indonesia kepada warga
negara asing baik di dalam maupun luar negeri serta tidak melakukan tindakantindakan yang mencoreng-moreng nama baik bangsa indonesia.
8.
Menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar pada acara-acara resmi
dalam negeri
9.
Beribadah dan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk kemajuan bangsa
dan negara Indonesia.
10.
Membantu mewujudkan ketertiban dan ketentraman baik di lingkungan sekitar
kita maupun secara nasional.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Nasionalisme adalah perasaan cinta dan bangga terhadap tanah air dan bangsanya, tanpa
memandang lebih rendah terhadap bangsa dan negara lain.
Patriotisme adalah semangat cinta tanah air atau sikap yang sudi mengorbankan segalagalanya untuk kejayaan dan kemakmuran tanah airnya.
Patriotisme dan nasionalisme memiliki hubungan yang sangat erat atau memiliki
keterkaitan antara satu dengan yang lain. Jadi, jika seseorang memiliki nasionalisme, sikap
patriot akan muncul dari dalam dirinya. Sehingga, sikap nasionalisme akan menumbuhkan
patriotisme pada diri seseorang.
Namun, terkadang rasa patriotisme dan nasionalisme sering dilupakan oleh generasi
penerus dan warga Indonesia. Oleh sebab itu kita perlu menumbuhkan rasa nasionalisme
dan patriotisme dengan berbagai cara agar tercapai kehidupan bernegara yang aman,
dama, dan sejahtera.
B. SARAN
Semoga dengan membaca makalah ini, setiap pemuda dan seluruh warga Indonesia dapat
memahami betapa pentingnya nasionalisme dan patriotisme dalam kehidupan bernegara
serta persatuan dan kesatuan.
Kami berharap dengan selesainya makalah ini dapat membantu kegiatan
belajar dan mengajar agar lebih efisien. Kami juga berharap agar ada pihak lain yang
akan menindaklanjuti makalah kami.
DAFTAR PUSTAKA
Sukamto, Joko, dkk. Pendidikan Kewarganegaraan Semester Gasal Kelas X. Sukoharjo:CV SetiAji
Chotib,dkk. 2007. Kewarganegaraan 1 SMA Kelas X. Jakarta:Yudhistira
Lemhanas. 2001. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Suprapto, dkk. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan SMA/MA 1. Jakarta: Bumi Aksara
http://aidazahro.blogspot.com/2011/08/semangat-kebangsaan-nasionalisme-dan.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Nasionalism…
http://id.wikipedia.org/wiki/Patriotisme
http://id.wikipedia.org/wiki/Patriotisme
http://kem.ami.or.id/2011/09/nasionalisme-cinta-tanah-air-patriotisme/
http://muhamadsyani.wordpress.com/2011/04/18/patriotismeJamli, Edison dkk. Kewarganegaraan. 2005. Jakarta: Bumi Akasara
.
Satiman, Sudewo. Gerakan Pemuda di Indonesia. 2003. Jakarta: Hasta Mitr