Hak Individu dan Kebutuhan Masyarakat (1)

PAPER DASAR KESEHATAN MASYARAKAT
Hak Individu dan Kebutuhan Masyarakat
KELAS G104
SENIN, 10.00-12.30
Prof. Dr. dr. Sudarto Ronoatmodjo S.K.M., M.Sc
Renti Mahkota S.KM., M.Epid.
drg. Dwi Gayatri M.P.H.

FOKUS GROUP 5:
Andini Novianti -1406543372
Hafizhah Fadhilla - 1406577480
Ibnu Malik Albantani - 1406564080
Rizka Lidya Savitri - 1406543403
Siseana Gabriela - 1406578363

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS INDONESIA
2014-2015

Hak Individu dan Kebutuhan Masyarakat
-


Bagaimana kesehatan masyrakat menyeimbangkan hak individu dan
kebutuhan masyarakat ?
Intervensi kesehatan masyarakat sering menimbulkan kekakuan
antara hak individu dan kebutuhan masyarakat. Bahkan situasi ini adalah
ketika hak individu tidak terlibat. Misalnya, pengadilan yang telah jelas
menyatakan bahwa SIM

merupakan hak istimewa bukan hak asasi.

Dengan demikian, hal tersebut bisa diatur oleh negara tanpa harus
membenarkan individu yang menolak

SIM menjadi orang yang juga

menolak hak asasi.
Peraturan mengenai SIM adalah tanggung jawab negara. Ada
beberapa faktor yang berkaitan dengan SIM seperti persyaratan umur,
persyaratan untuk izin belajar, persyaratan jenis pemeriksaan, aturan untuk
penangguhan SIM, dan persyaratan untuk perpanjangan SIM.

Cedera yang disebabkan oleh kendaraan bermotor tetap menjadi
penyebab utama kematian dan kecacatan. Ada 2 kelompok usia berisiko
tinggi kematian dan kecacatan dari kendaraan bermotor. Pertama, remaja
di tahun-tahun awal mereka mengemudi dan yang kedua adalah individu
yang lanjut usia. Sampai saat ini , kebanyakan negara dibebani oleh
masalah tersebut atau tidak adanya hambatan sejak SIM diterbitkan. Di
beberapa negara, terdapat beberapa pembatasan yang dibebankan pada
salah satu atau kedua kelompok tersebut. Salah satu cara untuk
membatasinya adalah dengan cara intervensi. Kemungkinan intervensi
yang

dilakukan

oleh

kesehatan

masyarakat

mencakup


tentang

meningkatkan usia mengemudi, menuntut standar yang ketat untuk lisensi,
membatasi pengemudi baru termasuk mengemudi di waktu malam, jumlah
penumpang, dan penggunaan handphone saat mengemudi dan juga
pembatasan umum pada pengemudi yang lebih tua, termasuk menguji
penglihatan dan pendengaran dan pengujian ulang termasuk pengujian
jalan.

Tingkat permasalahan antara individu dan masyarakat lebih besar
ketika menyangkal hak-hak fundamental seperti halnya penggunaan
karantina.

Karantina
Karantina, pemisahan fisik wajib mereka dengan penyakit/
berisiko tinggi mengembangkan penyakit dari seluruh penduduk akan
kembali ke zaman kuno ketika digunakan untuk membatasi masuknya
penyakit epidemic yang mengancam. Percobaan untuk mengontrol
epidemic dari demam kuning, cacar dan penyakit menular lainnya dengan

karantina.
Di Amerika zaman dahulu banyak karantina untuk membatasi
penyakit epidemic di abad 19 yang terkena TBC seperti terisolasi. Ada
hukum yang berlaku sehingga ada pasien yang merasa pembawa TBC/
penyakit menular lainnya dia pasti di karantina.
Karantina juga digunakan untuk mengontrol penyakit di abad 20,
namun pada abad 21 ini menjadi masalah ahli kesehatan masyarakat lagi
seperti penyakit SARS dan penyakit lainnya yang dapat menular secara
global.
Hukum pengkarantinaan itu dalam proses revisi, isu dari
karantina ini menimbulkan ketegangan antara hak individu dan hak sosial
di masyarakat.
Beberapa dekade belakangan ini, pengadilan telah mengklarifikasi
kelegalan hak pasien yang mengidap TBC yang diharuskan terisolasi.
Pengadilan yang memastikan pasien yang terisolasi itu memiliki banyak
prosedur-prosedur untuk hak menerima konseling sebelum memutuskan
bahwa orang itu benar-benar terkena penyakit.

Penggunaan karantina ini cenderung dibatasi dan jarang
digunakan dimasa yang akan datang. Meningkatnya penekanan hak

individu lebih penting dari setiap nilai dari kebermanfaatan karantina
dalam melindungi kesehatan masyarakat.

Dinamika antara individu dan masyarakat membutuhkan kunci
untuk memahami sebagaian besar masalah bioetika. Dalam bidang
bioetika modern tumbuh dari upaya untuk melindungi peserta dalam
penelitian, serta

memastikan masyarakat mendapat manfaat dari hasil

penelitian manusia yang etis.
Mari kita lihat bagaimana standar yang dikembangkan dan
bagaiamana subjek penelitian dilindungi saat ini.

Kesimpulan:
Kesehatan masyarakat berupaya untuk tetap mempertahankan kondisi
suatu masyarakat agar tetap dalam keadaan sehat. Dalam hal ini kesehatan
masyarakat berupaya agar individu tetap dapat mendapatkan hak-nya dan
diharapkan dapat bertanggung jawab dengan hal tersebut. Kesehatan
masyarakat melakukannya dengan melakukan berbagai intervensi di

bidang kesehatan. Dengan begitu diharapkan tidak ada pihak yang merasa
dirugikan baik dari individu tersebut, masyarakat, maupun pemerintah
sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan.
Referensi :
Riegelman, Richard. 2010. Public Health 101: Healthy People, Healthy
Population.

LOGBOOK
Tanggal
26 Sept 2014
26 Sept 2014
26 Sept 2014
26 Sept 2014
26 Sept 2014

Nama
Andini Novianti
-1406543372
Hafizhah Fadhilla 1406577480
Ibnu Malik Albantani 1406564080

Rizka Lidya Savitri 1406543403
Siseana Gabriela 1406578363

Keterangan
Menerjemahkan materi
dari buku
Mengedit content
paper
Menerjemahkan materi
dari buku
Menerjemahkan materi
dari buku dan mengetik
Membuat PPT