Seminar DMPM Budi Darma Peran dan Fungsi

Peran dan Fungsi Mahasiswa sebaga Calon Pemimpin

DMPM Budi Darma Medan

SEMINAR SEHARI

“Leadership/ Kepemimpinan “
Materi :

“Peran Fungsi Mahasiswa sebagai Calon Pemimpin Bangsa”
Di
STMIK Budi Darma Medan, Jumat,22 November 2013

Mahasiswa
Bangsa /
Negara NKRI
Pemimpin

Mahasiswa
Peran mahasiswa
Tanggungjawab

Mahasiswa
Tugas mahasiswa

Pemimpin
Syarat Pemimpin
Tugas Pemimpin
Tanggungjawab Pemimpin

Bangsa / Negara NKRI
Pembangunan
Pertanian
Industri
Teknologi, dll.
Tujuan :
Kenyamanan Bagi Mahasiswa
Kenyamanan Bagi Pemimpin
Kenyamanan Bagi Masyarakat

Oleh :
Tonni Limbong, S.Kom, M.Kom


Oleh : Tonni Limbong, S.Kom,M.Kom

1

Peran dan Fungsi Mahasiswa sebaga Calon Pemimpin

DMPM Budi Darma Medan

MAHASISWA
Pengertian Mahasiswa
Definisi mahasiswa diambil dari suku kata pembentuknya. Maha dan Siswa, atau pelajar
yang paling tinggi levelnya. Sebagai seorang pelajar tertinggi, tentu mahasiswa sudah
terpelajar, sebab mereka tinggal menyempurnakan pembelajarannya hingga menjadi
manusia terpelajar yang paripurna.
Apakah yang diharapkan dari seorang mahasiswa ? Memang harapan ini terbagi pada
stratanya, yaitu untuk strata S1, seorang mahasiswa diharapkan mampu memahami suatu
konsep, dapat memetakan permasalahan dan memilih solusi terbaik untuk permasalahan
tersebut sesuai pemahaman mendalam konsep yang telah dipelajari. Untuk strata S2,
mahasiswa diharapkan mampu merumuskan sesuatu yang berguna atau bernilai lebih

untuk bidangnya. Sedangkan S3 diharapkan mampu menyumbang ilmu baru bagi
bidangnya.
Dari semua strata ada hal yang harus terus secara konsisten diperlihatkan oleh
mahasiswa. Yaitu dalam menghadapi permasalahan, seorang mahasiswa harus melakukan
analisa terhadap masalah itu. Mencari bahan pendukung untuk lebih memahami
permasalahan tersebut. Kemudian memunculkan alternatif solusi dan memilih satu solusi
dengan pertimbangan yang matang. Dan pada akhirnya harus mampu mempresentasikan
solusi yang dipilih ke orang lain untuk mempertanggung jawabkan pemilihan solusi
tersebut
Peran dan Fungsi Mahasiswa
Sebagai mahasiswa berbagai macam lebel pun disandang, ada beberapa macam label
yang melekat pada diri mahasiswa, misalnya:
1.
Direct Of Change, mahasiswa bisa melakukan perubahan langsung karena
SDMnya yg banyak
2.
Agent Of Change, mahasiswa agent perubahan,maksudnya SDM untuk
melakukan perubahan
3.
Iron Stock, sumber daya manusia dari mahasiswa itu ga akan pernah habis.

4.
Moral Force, mahasiswa itu kumpulan orang yg memiliki moral yang baik.
5.
Social Control, mahasiswa itu pengontrol kehidupan sosial, contoh mengontrol
kehidupan sosial yang dilakukan masyarakat.
Namun secara garis besar, setidaknya ada 3 peran dan fungsi yang sangat penting bagi
mahasiswa, yaitu :
a. Pertama, peranan moral, dunia kampus merupakan dunia di mana setiap mahasiswa
dengan bebas memilih kehidupan yang mereka mau. Disinilah dituntut suatu
tanggung jawab moral terhadap diri masing-masing sebagai indidu untuk dapat
menjalankan kehidupan yang bertanggung jawab dan sesuai dengan moral yang
hidup dalam masyarakat.
b. Kedua, adalah peranan sosial. Selain tanggung jawab individu, mahasiswa juga
memiliki peranan sosial, yaitu bahwa keberadaan dan segala perbuatannya tidak

Oleh : Tonni Limbong, S.Kom,M.Kom

2

Peran dan Fungsi Mahasiswa sebaga Calon Pemimpin


c.

DMPM Budi Darma Medan

hanya bermanfaat untuk dirinya sendiri tetapi juga harus membawa manfaat bagi
lingkungan sekitarnya.
Ketiga, adalah peranan intelektual. Mahasiswa sebagai orang yang disebut-sebut
sebagai insan intelek haruslah dapat mewujudkan status tersebut dalam ranah
kehidupan nyata. Dalam arti menyadari betul bahwa fungsi dasar mahasiswa adalah
bergelut dengan ilmu pengetahuan dan memberikan perubahan yang lebih baik
dengan intelektualitas yang ia miliki selama menjalani pendidikan.
Kewajiban dan Hak Mahasiswa

Berbicara tentang hak dan kewajiban, seorang mahasiswa terlebih dahulu harus
melaksanakan kewajibannya dan kemudian mendapatkan haknya sebagai seorang
mahasiswa. Mahasiswa sebagai kelompok terpenting dalam sebuah masyarakat memiliki
kewajiban yaitu menuntut ilmu, menguasai ilmu dengan sungguh-sungguh agar menjadi
seorang yang berguna yang mengaplikasikan atau mengembangkan disiplin ilmunya bagi
lingkungan tempat dimana ia tinggal, mematuhi peraturan yang berlaku, sebuah perturan

yang tidak menyimpang dari ketetapan hukum-hukum Allah dan nilai-nilai, norma-norma
yang ada, selain itu mahasiswa juga harus memainkan peranan penting sebagai pencetus
perubahan dan revolusi. Saidina Ali k.w.j. berkata: “Bukanlah orang muda yang hanya
mengatakan: ‘Ayahku begini!’ tetapi orang muda adalah yang mengatakan: ‘Ini Aku!’”.
Kata-kata di atas memberikan semangat bahwa seorang mahasiswa seharusnya memiliki
prinsip yang kuat, mampu melakukan perubahan dan berani menegakkan kata kebenaran
di atas sebuah kemungkaran, selain itu mahasiswa juga wajib melaksanakn Tridarma
Mahasiswa yaitu melakukan penelitian, pengabdian, dan pengajaran yang diawali dengan
proses belajar yang sungguh-sungguh. Berbicara tentang kewajiban mahasiswa juga
berhak mendapatkan hak yang diterimanya, yaitu mendapatkan perlakuan yang sama dari
pendidik tanpa memandang status sosial dari mahasiswa tersebut, apakah mahasiswa
tersebut berasal dari kalangan menengah atau dari kalangan menengah ke bawah,
mendapatkan ilmu, menerima dan dapat menggunakan sarana dan prasarana yang ada,
mengemukakan aspirasinya tetap dengan “sopan”, dan mendapatkan pencerahan agama
sebagai penyeimbang dalam menjalani kehidupan.
Pemuda, Mahasiswa Dan Perubahan
Pemuda dan mahasiswa sama-sama diidentikkan dengan “agent of change”. Kata-kata
perubahan selalunya menempel dengan erat sekali sebagai identitas para mahasiswa yang
juga dikenal sebagai kaum intelektualitas muda. Dari mahasiswalah ditumpukan besarnya
harapan, harapan untuk perubahan dan pembaharuan dalam berbagai bidang yang ada di

negeri ini. Tugasnyalah melaksanakan dan merealisasikan perubahan positif, sehingga
kemajuan di dalam sebuah negeri bisa tercapai dengan membanggakan.
Peran sentral perjuanganya sebagai kaum intelektualitas muda memberi secercah sinar
harapan untuk bisa memperbaiki dan memberi perubahan-perubahan positif di negeri ini.
Tidak dipungkiri, bahwa perubahan memang tidak bisa dipisahkan dan telah menjadi
sinkronisasi yang mendarah daging dari tubuh dan jiwa para mahasiswa.
Dari mahasiswa dan pemudalah selaku pewaris peradaban munculnya berbagai gerakan-

Oleh : Tonni Limbong, S.Kom,M.Kom

3

Peran dan Fungsi Mahasiswa sebaga Calon Pemimpin

DMPM Budi Darma Medan

gerakan perubahan positif yang luar biasa dalam lembar sejarah kemajuan sebuah bangsa
dan negara.
Sejarah telah menorehkan dengan tinta emas, bahwa pemuda khususnya mahasiswa
selalu berperan dalam perubahan di negeri kita, berbagai peristiwa besar di dunia selalu

identik dengan peran mahasiswa didalamnya.
PEMIMPIN
Dalam bahasa Indonesia "pemimpin" sering disebut penghulu, pemuka, pelopor,
pembina, panutan, pembimbing, pengurus, penggerak, ketua, kepala, penuntun, raja, tuatua, dan sebagainya. Sedangkan istilah Memimpin digunakan dalam konteks hasil
penggunaan peran seseorang berkaitan dengan kemampuannya mempengaruhi orang lain
dengan berbagai cara.
Istilah pemimpin, kemimpinan, dan memimpin pada mulanya berasal dari kata dasar
yang sama "pimpin". Namun demikian ketiganya digunakan dalam konteks yang
berbeda.
Pemimpin adalah suatu lakon/peran dalam sistem tertentu; karenanya seseorang dalam
peran formal belum tentu memiliki ketrampilan kepemimpinan dan belum tentu mampu
memimpin. Istilah Kepemimpinan pada dasarnya berhubungan dengan ketrampilan,
kecakapan, dan tingkat pengaruh yang dimiliki seseorang; oleh sebab itu kepemimpinan
bisa dimiliki oleh orang yang bukan "pemimpin".
Arti pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan,
khususnya kecakapan/ kelebihan di satu bidang sehingga dia mampu mempengaruhi
orang-orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi
pencapaian satu atau beberapa tujuan. Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki
kecakapan dan kelebihan - khususnya kecakapan-kelebihan di satu bidang , sehingga dia
mampu mempengaruhi orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas

tertentu untuk pencapaian satu beberapa tujuan. (Kartini Kartono, 1994 : 181).
Pemimpin jika dialihbahasakan ke bahasa Inggris menjadi "LEADER", yang mempunyai
tugas untuk me-LEAD anggota disekitarnya. Sedangkan makna LEAD adalah :
1. Loyality, seorang pemimpin harus mampu membagnkitkan loyalitas rekan kerjanya
dan memberikan loyalitasnya dalam kebaikan.
2. Educate, seorang pemimpin mampu untuk mengedukasi rekan-rekannya dan
mewariskan tacit knowledge pada rekan-rekannya.
3. Advice, memberikan saran dan nasehat dari permasalahan yang ada
4. Discipline, memberikan keteladanan dalam berdisiplin dan menegakkan kedisiplinan
dalam setiap aktivitasnya.
NB : Tacit knowledge adalah pengetahuan yang dimiliki seorang individu yang sulit
dikomunikasikan. Dalam kondisi nyata sehari-harinya, tacit knowledge ini merupakan
kemampuan yang dimiliki sesorang atau kebiasaan yang ada. Biasanya tacit knowledge
ini susah dikomunikasikan dan sulit untuk diterjemahkan ke dalam bentuk yang lebih

Oleh : Tonni Limbong, S.Kom,M.Kom

4

Peran dan Fungsi Mahasiswa sebaga Calon Pemimpin


DMPM Budi Darma Medan

terstruktur seperti explicit knowledge. Namun , tacit knowledge dapat codificate shingga
dapat dijadikan explicit knowledge. Dalam prakteknya untuk memindakan tacit
knowledge ke dalam explicit knowledge adalah dengan melakukan proses training atau
mendapatkan
melalui
pengalaman
yang
dimiliki
seseorang.
Explicit knowledge adalah pengetahuan yang telah di artikulasikan sehingga lebih
terstruktur dan dapat disimpan, serta dapat dipindahkan ke siapapun dengan mudah.
Bentuk dari explicit knowledge, meliputi : manual, dokumen, dan prosedur.
Tugas Pemimpin
Menurut James A.F Stonen, tugas utama seorang pemimpin adalah:
1. Pemimpin bekerja dengan orang lain : Seorang pemimpin bertanggung jawab untuk
bekerja dengan orang lain, salah satu dengan atasannya, staf, teman sekerja atau
atasan lain dalam organjsasi sebaik orang diluar organisasi.

2. Pemimpin adalah tanggung jawab dan mempertanggungjawabkan (akontabilitas):
Seorang pemimpin bertanggungjawab untuk menyusun tugas menjalankan tugas,
mengadakan evaluasi, untuk mencapai outcome yang terbaik. Pemimpin bertanggung
jawab untuk kesuksesan stafhya tanpa kegagalan.
3. Pemimpin menyeimbangkan pencapaian tujuan dan prioritas : Proses kepemimpinan
dibatasi sumber, jadi pemimpin hanya dapat menyusun tugas dengan mendahulukan
prioritas. Dalam upaya pencapaian tujuan pemimpin harus dapat mendelegasikan
tugas-tugasnya kepada staf. Kemudian pemimpin harus dapat mengatur waktu
secaraefektif,dan menyelesaikan masalah secara efektif.
4. Pemimpin harus berpikir secara analitis dan konseptual : Seorang pemimpin harus
menjadi seorang pemikir yang analitis dan konseptual. Selanjutnya dapat
mengidentifikasi masalah dengan akurat. Pemimpin harus dapat menguraikan seluruh
pekerjaan menjadf lebih jelas dan kaitannya dengan pekerjaan lain.
5. Manajer adalah forcing mediator : Konflik selalu terjadi pada setiap tim dan
organisasi. Oleh karena itu, pemimpin harus dapat menjadi seorang mediator
(penengah).
6. Pemimpin adalah politisi dan diplomat: Seorang pemimpin harus mampu mengajak
dan melakukan kompromi. Sebagai seorang diplomat, seorang pemimpin harus dapat
mewakili tim atau organisasinya.
7. Pemimpin membuat keputusan yang sulit : Seorang pemimpin harus dapat
memecahkan masalah.
Menurut Henry Mintzberg, Peran Pemimpin adalah :
1. Peran huhungan antar perorangan, dalam kasus ini fungsinya sebagai pemimpin yang
dicontoh, pembangun tim, pelatih, direktur, mentor konsultasi.
2. Fungsi Peran informal sebagai monitor, penyebar informasi dan juru bicara.
3. Peran Pembuat keputusan, berfungsi sebagai pengusaha, penanganan gangguan,
sumber alokasi, dan negosiator.

Oleh : Tonni Limbong, S.Kom,M.Kom

5

Peran dan Fungsi Mahasiswa sebaga Calon Pemimpin

DMPM Budi Darma Medan

Kriteria Seorang Pemimpin
Pimpinan yang dapat dikatakan sebagai pemimpin setidaknya memenuhi beberapa
kriteria,yaitu:
1. Pengaruh : Seorang pemimpin adalah seorang yang memiliki orang-orang yang
mendukungnya yang turut membesarkan nama sang pimpinan. Pengaruh ini
menjadikan sang pemimpin diikuti dan membuat orang lain tunduk pada apa yang
dikatakan sang pemimpin. John C. Maxwell, penulis buku-buku kepemimpinan
pernah berkata: Leadership is Influence (Kepemimpinan adalah soal pengaruh).
Mother Teresa dan Lady Diana adalah contoh kriteria seorang pemimpin yang
punya pengaruh.
2. Kekuasaan/power : Seorang pemimpin umumnya diikuti oleh orang lain karena
dia
memiliki kekuasaan/power yang membuat orang lain menghargai
keberadaannya. Tanpa kekuasaan atau kekuatan yang dimiliki sang pemimpin,
tentunya tidak ada orang yangmau menjadi pendukungnya. Kekuasaan/kekuatan
yang dimiliki sang pemimpin ini menjadikan orang lain akan tergantung pada apa
yang dimiliki sang pemimpin, tanpa itumereka tidak dapat berbuat apa-apa.
Hubungan ini menjadikan hubungan yang bersifatsimbiosis mutualisme, dimana
kedua belah pihak sama-sama saling diuntungkan
3. Wewenang : Wewenang di sini dapat diartikan sebagai hak yang diberikan kepada
pemimpin untuk fnenetapkan sebuah keputusan dalam melaksanakan suatu
hal/kebijakan.
Wewenang di sini juga dapat dialihkan kepada bawahan oleh pimpinan apabila
sang pemimpin percaya bahwa bawahan tersebut mampu melaksanakan tugas dan
tanggung jawab dengan baik, sehingga bawahan diberi kepercayaan untuk
melaksanakan tanpa perlu campur tangan dari sang pemimpin.
4. Pengikut : Seorang pemimpin yang memiliki pengaruh, kekuasaaan/power, dan
wewenang tidak dapat dikatakan sebagai pemimpin apabila dia tidak memiliki
pengikut yang berada di belakangnya yang memberi dukungan dan mengikuti apa
yang dikatakan sang pemimpin. Tanpa adanya pengikut maka pemimpin tidak
akan ada. Pemimpin dan pengikut adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan dan
tidak dapat berdiri sendiri.
Pemimpin Sejati
Empat Kriteria Pemimpin Sejati yaitu:
1. Visioner: Punyai tujuan pasti dan jelas serta tahu kemana akan membawa para
pengikutnya. Tujuan Hidup Anda adalah Poros Hidup Anda. Andy Stanley dalam
bukunya Visioneering, melihat pemimpin yang punya visi dan arah yang jelas,
kemungkinan berhasil/sukses lebih besar daripada mereka yang hanya
menjalankan sebuah kepemimpinan.
2. Sukses Bersama: Membawa sebanyak mungkin pengikutnya untuk sukses
bersamanya. Pemimpin sejati bukanlah mencari sukses atau keuntungan hanya
bag) dirinya sendiri, namun ia tidak kuatir dan takut serta malah terbuka untuk
mendorong orang-orang yang dipimpin bersama-sama dirinya meraih kesuksesan
bersama.

Oleh : Tonni Limbong, S.Kom,M.Kom

6

Peran dan Fungsi Mahasiswa sebaga Calon Pemimpin

DMPM Budi Darma Medan

3. Mau Terus Menerus Belajar dan Diajar (Teachable and Learn continuous):
Banyak hal yang harus dipela ari oleh seorang pemimpin jika ia mau terus survive
sebagai pemimpin dan dihargai oleh para pengikutnya. Punya hati yang mau
diajar baik oleh pemimpin lain ataupun bawahan dan belajar dari pengalaman-diri
dan orang-orang lain adalah penting bagi seorang Pemimpin. Memperlengkapi
diri dengan buku-buku bermutu dan bacaan/bahan yang positif juga bergaul akrab
dengan para Pemimpin akan mendorong Skill kepemimpinan akan meningkat.
4. Mempersiapkan Calon-calon Pemimpin Masa depan: Pemimpin Sejati bukanlah
orang yang hanya menikmati dan melaksanakan kepemimpinannya seorang diri
bagi generasi atau saat dia memimpin saja. Namun, lebih dari itu, dia adalah
seorang yang visioner yang mempersiapkan pemimpin berikutnya untuk
regenerasi di masa depan. Pemimpin yang mempersiapkan pemimpin berikutnya
barulah dapat disebut seorang Pemimpin Sejati. Di bidang apapun dalam berbagai
aspek kehidupan ini, seorang Pemimpin sejati pasti dikatakan Sukses jika ia
mampu menelorkan para pemimpin muda lainnya.
Persyaratan Pemimpin
Di dalam Islam seorang pemimpin haruslah mempunyai sifat:
1. S1DDIQ artinya jujur, benar, berintegritas tinggi dan terjaga dari kesalahan
2. FATHONAH artinya jerdas, memiliki intelektualitas tinggi dan professional
3. AMANAH artinya dapat dipercaya, memiliki legitimasi dan akuntabel
4. TABLIGH artinya senantiasa menyammpaikan risalah kebenaran, tidak pernah
menyembunyikan apa yang wajib disampaikan, dan komunikatif.
Di dalam Alkitab peminipin harus mempunya sifat dasar :
Bertanggung jawab, Berorientasi pada sasaran, Tegas, Cakap, Bertumbuh, Memberi
Teladan, Dapat membangkitkan semangat, Jujur, Setia, Murah hati, Rendah hati,
Efisien, Memperhatikan, Mampu berkomunikasi, Dapat mempersatukan, serta Dapat
mengajak.
Pada ajaran Budha di kenal dengan DASA RAJA DHAMMA yang terdiri dari :
• DHANA (suka menolong, tidak kikir dan ramah tamah),
• SILA (bermoralitas tinggi),
• PARICAGA Imengorban segala sesuatu demi rakyat),
• AJJAVA (jujur dan bersih),
• MADDAVA (ramah tamah dan sopan santun),
• TAPA (sederhana dalam penghidupan),
• AKKHODA (bebas dari kebencian dan permusuhan),
• AVIHIMSA (tanpa kekerasan)
• KHANTI (sabar, rendah hati, dan pemaaf),
• AVIRODHA (tidak menentang dan tidak menghalang-halangi).
Pada ajaran Hindu, falsafah kepemimpinan dijelaskan dengan istilah-istilah:
• PANCA STITI DHARMENG PRABHU yang artinya lima ajaran seorang
pemimpin,

Oleh : Tonni Limbong, S.Kom,M.Kom

7

Peran dan Fungsi Mahasiswa sebaga Calon Pemimpin




DMPM Budi Darma Medan

CATUR KOTAMANING NREPATI yang artinya empat sifat utama seorang
pemimpin
ASTA BRATlA yang artinya delapan sifat mulia para dewa,

CATUR NAYA SANDHI yang artinya empat tindakan seorang pemimpin, Dalam
Catur Naya Shandi pemimpin harus mempunyai sifat yaitu :
1. SAMA /dapat menandingi kekuatan musuh
2. BHEDA /dapat melaksanakan tata tertib dan disiplin kerja
3. DHANA /dapat mengutamakan sandang dan papan untuk rakyat
4. DANDHA / dapat menghukum dengan adil mereka yang bersalah.
Trait Theory (Keith Davis)
Ciri Utama Pemimpin Yang Berhasil
1. • Intelegensia
2. • Kematangan Sosial
3. • Inner Motivation
4. • Human Relation Attitude
Ciri-Ciri Pemimpin Sukses ( Stogdill; 1974):
1. Adaptable To Situations
2. Alert To Social Environment
3. Ambitious And Achievement Oriented
4. Assertive
5. Cooperative
6. Decisive
7. Dependable
8. Dominant (Desire To Influence Others)
9. Energetic (High Activity Level)
10. Persistent
11. Self-Confident
12. Tolerant Of Stress
13. Willing To Assujne Responsibility
Skills Pemimpin Sukses (Stogdill; 1974) :
1. Clever
2. Conceptually Skilled
3. Creative
4. Diplomatic And Tactful
5. Fluent In Speaking
6. Knowledgeable About Group Task
7. Organized (Administrative Ability)
8. Persuasive
9. Socially Skilled

Oleh : Tonni Limbong, S.Kom,M.Kom

8

Peran dan Fungsi Mahasiswa sebaga Calon Pemimpin

DMPM Budi Darma Medan

Pengertian Kepemimpinan
Dalam suatu organisasi kepemimpinan merupakan faktor yang sangat penting dalam
menentukan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi. Kepemimpinan
merupakan titik sentral dan penentu kebijakan dari kegiatan yang akan dilaksanakan
dalam organisasi. Kepemimpinan adalah aktivitas untuk mempengaruhi perilaku orang
lain agar supaya mereka mau diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu (Thoha,
1983:123). Sedangkan menurut Robbins (2002:163) Kepemimpian adalah kemampuan
untuk mempengaruhi suatu kelompok untuk mencapai tujuan. Sedangkan menurut
Ngalim Purwanto (1991:26) Kepemimpinan adalah sekumpulan dari serangkaian
kemampuan dan sifat-sifat kepribadian, termasuk didalamnya kewibawaan untuk
dijadikan sebagai sarana dalam rangka meyakinkan yang dipimpinnya agar mereka mau
dan dapat melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya dengan rela, penuh
semangat, ada kegembiraan batin, serta merasa tidak terpaksa.
Dari pengertian diatas kepemimpinan mengandung beberapa unsur pokok antara lain:
1) kepemimpinan melibatkan orang lain dan adanya situasi kelompok atau organisasi
tempat pemimpin dan anggotanya berinteraksi,
2) di dalam kepemimpinan terjadi pembagian kekuasaan dan proses mempengaruhi
bawahan oleh pemimpin, dan
3) adanya tujuan bersama yang harus dicapai.
Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan
untuk mempengaruhi perilaku seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai tujuan
tertentu pada situasi tertentu.
Beberapa pendapat ahli mengenai Kepemimipinan :
1.
Menurut John Piffner, Kepemimpinan merupakan seni dalam mengkoordinasikan
dan mengarahkan individu atau kelompok untuk mencapai suatu tujuan yang
dikehendaki (H. Abu Ahmadi, 1999:124-125)
2.
Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung
melalui proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan tertentu
(Tannebaum, Weschler and Nassarik, 1961, 24).
3.
Kepemimpinan adalah suatu proses yang memberi arti (penuh arti Kepemimpinan)
pada kerjasama dan dihasilkan dengan kemauan untuk memimpin dalam mencapai
tujuan(Jacobs & Jacques, 1990, 281)
4.
Kepemimpinan merupakan suatu kemampuan, proses, atau fungsi pada umumnya
untuk mempengaruhi orang-orang agar berbuat sesuatu dalam rangka mencapai
tujuan
tertentu.
(Slamet, 2002: 29)
5.
Kepemimpinan adalah sikap pribadi, yang memimpin pelaksanaan aktivitas untuk
mencapai
tujuan
yang
diinginkan.
(Shared Goal, Hemhiel & Coons, 1957, 7)
6.
Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas kelompok yang
diatur untuk mencapai adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan

Oleh : Tonni Limbong, S.Kom,M.Kom

9

Peran dan Fungsi Mahasiswa sebaga Calon Pemimpin

7.
8.

DMPM Budi Darma Medan

langsung melalui proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan
tertentu (Tannebaum, Weschler and Nassarik, 1961, 29)
Kepemimpinan adalah aktivitas untuk mempengaruhi perilaku orang lain agar
supaya mereka mau diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu (Thoha, 1983:123).
Kepemimpinan adalah sekumpulan dari serangkaian kemampuan dan sifat-sifat
kepribadian, termasuk didalamnya kewibawaan, untuk dijadikan sebagai sarana
dalam rangka meyakinkan yang dipimpinnya agar mereka mau dan dapat
melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya dengan rela, penuh
semangat, ada kegembiraan batin, serta merasa tidak terpaksa. ( Ngalim Purwanto
,1991:26)

Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan
untuk mempengaruhi perilaku Aeseorang atau sekelompok orang untuk meneapai tujuan
tertentu pada situasi tertentu. Kepemimpinan merupakan masalah sosial yang di
dalamnya terjadi interaksi antara pihak yang memimpin dengan pihak yang dipimpin
untuk mencapai tujuan bersama, baik dengan cara mempengafuhi, membujuk,
memotivasi dan mengkoordinasi. Dari sini dapat dipahami bahwa tugas utatna seorang
pemimpin dalam menjalankan kepemimpinannya tidak hanya terbatas pada
kemampuannya dalam melaksanakan program-program saja, tetapi lebih dari itu yaitu
pemimpin harus mempu melibatkan seluruh lapisan organisasinya, anggotanya atau
masyarakatnya untuk ikut berperan aktif sehingga mereka mampu memberikan kontribusi
yang posetif dalam usaha mencapai tujuan.
Faktor-faktor penting yang terdapat dalam pengertian kepemimpinan:
1. Pendayagunaan Pengaruh
2. Hubungan Antar Manusia
3. Proses Komunikasi dan
4. Pencapaian Suatu Tujuan.
Unsur-Unsur Mendasar
Unsur-unsur yang mendasari kepemimpinan dari defmisi-defmisi yang dikemukakan di
atas, adalah:
1. Kemampuan mempengaruhi orang lain (kelompok/bawahan).
2. Kemampuan mengarahkan atau memotivasi tingkah laku orang lain atau kelompok.
3. Adanya unsur kerja sama untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Prinsip-Prinsip Dasar Kepemimpinan
Karakteristik seorang pemimpin didasarkan kepada prinsip-prinsip (Stephen R. Coney)
sebagai berikut:
1.
Seorang yang belajar seumur hidup : Tidak hanya melalui pendidikan formal, tetapi
juga diluar sekolah. Contohnya, beJajar melalui membaca, menulis, observasi, dan
mendengar. Mempunyai pengalaman yang baik maupun yang buruk sebagai sumber
belajar.
2.
Berorientasi pada pelayanan : Seorang pemimpin tidak dilayani tetapi melayani,
sebab prinsip pemimpjn dengan prinsip melayani berdasarkan karir sebagai tujuan

Oleh : Tonni Limbong, S.Kom,M.Kom

10

Peran dan Fungsi Mahasiswa sebaga Calon Pemimpin

3.

DMPM Budi Darma Medan

utama. Dalam memberi pelayanan, pemimpin seharusnya lebih berprinsip pada
pelayanan yang baik.
Membawa energi yang positif : Setiap orang mempunyai energi dan semangat.
Menggunakan energi yang positif didasarkan pada keikhlasan dan keinginan
mendukung kesuksesan orang lain. Untuk itu dibutuhkan energi positif untuk
membangun hubungan baik. Seorang pemimpin hams dapat dan mau bekerja untuk
jangka waktu yang lama dan kondisi tidak ditentukan. Oleh karena itu, seorang
pemimpin haras dapat menunjukkan energi yang positif, seperti;
a.
Percaya pada orang lain : Seorang pemimpin mempercayai orang lain
termasukstaf bawahannya, sehingga mereka mempunyai motivasi dan
mempertahankan pekerjaan yang baik. Oleh karena itu, kepercayaan harus
diikuti dengan kepedulian.
b.
Keseimbangan dalam kehidupan : Seorang pemimpin haras dapat
menyeimbangkan tugasnya. Berorientasi kepada prinsip kemanusiaan
dankeseimbangan diri antara kerja dan olah raga, istirahat dan rekreasi.
Keseimbangan juga berarti seimbang antara kehidupan dunia dan akherat.
c.
Melihat kehidupan sebagai tantangan : Kata 'tantangan' sering
diinterpretasikan negatif. Dalam hal ini tantangan berarti kemampuan untuk
menikmati hidup dan segala konsekuensinya. Sebab kehidupan adalah suatu
tantangan yang dibutuhkan, mempunyai rasa aman yang datang dari dalam
diri sendiri. Rasa aman tergantung pada inisiatif, ketrampilan, kreatifitas,
kemauan, keberanian, dinamisasi dan kebebasan.
d.
Sinergi : Orang yang berprinsip senantiasa hidup dalam sinergi dan satu
katalis perubahan, Mereka selalu mengatasi kelemahannya sendiri dan
lainnya. Sinergi adalah kerja kelompok dan memberi keuntungan kedua belah
pihak. Menurut The New Brolier Webster International Dictionary, Sinergi
adalah satu kerja kelompok, yang mana memberi hasil lebih efektif dari pada
bekerja secara perorangan. Seorang pemimpin harus dapat bersinergis dengan
setiap orang, atasan, staf, teman sekerja.
e.
Latihan mengembangkan diri sendiri : Seorang pemimpin harus dapat
memperbaharui diri sendiri untuk mencapai keberhasilan yang tinggi. Jadi dia
tidak hanya berorientasi pada proses. Proses dalam mengembangkan diri
terdiri dari beberapa komponen yang berhubungan dengan:
1) pemahaman materi;
2) memperluas materi melalui belajar dan pengalaman;
3) mengajar materi kepada orang lain;
4) mengaplikasikan prinsip-prinsip;
5) memonitoring hasil;
6) merefleksikan kepada hasil;
7) menambahkan pengetahuan baru yang diperlukan materi;
8) pemahaman baru; dan
9) kembali menjadi diri sendiri lagi.

Oleh : Tonni Limbong, S.Kom,M.Kom

11

Peran dan Fungsi Mahasiswa sebaga Calon Pemimpin

DMPM Budi Darma Medan

Pemimpin dan Kepemimpinan
Seperti disebutkan pada pendahuluan bahwa masalah kepemimpinan adalah masalah
yang utama dalam hidup dan kehidupan ummat manusia, oleh karena itulah maka ummat
manusia selalu membutuhkan kepemimpinan, sebab untuk mencapai suksesnya sebuah
tujuan dan terjadinya efisiensi kerja harus ada pemimpin. Oleh karena itulah maka para
ilmuan banyak melakukan study dan penelitian masalah pemimpin dan kepemimpinan.
Dan para sarjana telah memberikan berbagai definisi mengenai pemimpin dan
kepemimpinan, dengan menonjolkan satu atau beberapa aspek tertentu sesuai dengan ide
pencetus definisi tersebut beserta interpretasinya.
Kepemimpinan adalah merupakan cabang dari kelompok ilmu administrasi, khususnya
ilmu adminisaatrasi Negara. Sedangkan ilmu administrasi adalah salah satu cabang dari
ilmu-ilmu sosial, dan merupakan salah satu perkembangan dari filsafat. Dalam
kepemimpinan terdapat hubungan antar manusia; yaitu hubungan mempengaruhi (dari
pemimpin), dan hubungan kepatuhan-kepatuhan para pengikut/bawahan karena
dipengaruhi oleh kewajiban pemimpin. Para pengikut terkena pengaruh kekuatan dari
pemimpinya, dan bangkitlah secara spontan rasa ketaatan kepada pemimpin.
Kepemimpinan diartikan orang bermacam-macam, ada yang menyatakan bahwa
kepemimpinan adalah sebagai pelaksanaan otoritas dan pembuatan keputusan. Ada juga
yang mengartikan bahwa kepemimpinan adalah suatu inisitaif untuk bertindak yang
menghasilkan suatu pola yang konsisten dalam rangka mencari jalan pemecahan dari
suatu persoalan bersama. Dan ada juga yang menyatakan bahwa, kepemimpinan itu
adalah aktivitas untuk mempengaruhi orang-orang agar diarahkan mencapai tujuan
organisasi. Yang lain menyatakan bahwa kepemimpinan adalah seni mempengaruhi
orang lain atau seni mempengaruhi perilaku manusia baik perorangan maupun kelompok.
Kepemimpina seperti disebutkan di atas, muncul bersama-sama adanya peradaban
manusia; yaitu sejak zaman Nabi-Nabi dan nenek moyang manusia yang berkumpul
bersama, lalu bekerja bersama-sama untuk mempertahakan eksistensi hidupnya
menantang kebuasan binatang dan alam sekitarnya. Sejak itulah terjadai kerjasama antar
manusia, dan di situ ada unsur kepemimpinan.
Munculnya seorang pemimpin ditimbulkan oleh bermacam-macamam hal, secara garis
besar dapat disebutkan dalam tiga teori, yiatu :
Pertama, Teori Genetis. Teori ini menyatakan sebagai berikut :
a.
Pemimpin itu tidak dibuat, akan tetapi lahir jadi pemimpin oleh bakat-bakat alami
yang luar biasa sejak lahirnya.
b.
Dia ditakdirkan lahir menjadi pemimpin dalam situasi dan kondisi yang
bagaimanapun juga.
Kedua, Teori Sosial (Lawan teori genetic), yang menyatakan sebagai bertikut :
a.
Pemimpin itu harus disiapkan, dididik, dan dibentuk, tidak terlahirkan begitu saja.
b.
Setiap orang bisa menjadi pemimpin, melalui usaha penyiapan dan pendidikan,
serta didorong oleh kemauan sendiri.
Ketiga, Teori Ekologis atau Sintesis (muncul sebagai reaksi dari kedua teori tersebut
lebih dahulu).

Oleh : Tonni Limbong, S.Kom,M.Kom

12

Peran dan Fungsi Mahasiswa sebaga Calon Pemimpin

DMPM Budi Darma Medan

Teori ini menyatakan bahwa Seseorang akan sukses menjadi seorang pemimpin, bila
sejak lahirnya telah memiliki bakat-bakat kepemimpinan, dan bakat-bakat ini sempat
dikembangkan melalui pengalaman dan usaha pendidikan; juga sesuai dengan tuntutan
lingkungan/ekologisnya.
Pemimpin mempunyai sifat, kebiasaan, temperamen, watak dan kepribadian sendiri yang
unik dan khas, sehingga tingkah laku dan gayanyalah yang membedakan dirinya dari
orang lain. Gaya atau style hidupnya ini pasti akan mewarnai perilaku dan tipe
kepemimpinannya. Dan atas dasar ini lahir pulalah apa yang disebut dengan tipe-tipe
kepemimpinan, sebagai berikut :
1. Tipe Kharismatis.
Tipe ini memiliki kekuatan energi, daya tarik dan wibawa yang luar biasa untuk
mempengaruhi orang lain, sehingga ia mempunyai pengikut yang sangat besar
jumlahnya dan pengawal-pengawal yang bisa dipercaya. Pemimpin ini dianggap
mempunyai kekuatan ghaib (supernatural power) dan kemampuan-kemampuan yang
superhuman yang diperolehnya sebagai karunia Tuhan Yang Maha Kuasa.
2. Tipe Paternalistik
Tipe ini adalah tipe kepemimpinan yang kebapakan, dengan sifat-sifat antara lain
sebagai berikut:
a.
Dia menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak/belum dewasa, atau
anak sendiri yang perlu dikembangkan.
b.
Dia bersikap terlalu melindungi (overly protective).
c.
Jarang memberikan kepada bawahannya untuk mengambil keputusan sendiri.
d.
Tidak pernah memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk bernisiatif.
e.
Hampir tidak pernah memberikan kesempatan kepada bawahannya atau
pengikutnya untuk mengembangkan imajinasi, dan daya kreatifitas mereka
sendiri.
f.
Selalu bersikap maha tahu dan maha benar.
3. Tipe Militeristis
Tipe ini sifatnya sok kemiliter-militeran. Hanya gaya luaran saja yang mencontoh
gaya militer, tetapi jika dilihat lebih seksama, tipe ini mirip sekali dengan tipe
kepemimpinan otoriter. Tipe kepemimpinan militeristis berbeda dengan tipe
kepemimpinan organisasi militer. Adapun sifat kepemimpinan yang militeristis antara
lain adalah :
a. Lebih banyak menggunakan system perintah/komando.
b.
Menghendaki kepatuhan mutlak dari bawahan.
c.
Sangat menyenangi formalitas, tanda kebesaran dan lain-lain.
d.
Menuntut adanya disiplin keras dan kaku.
e.
Tidak menghendaki usul, saran, sugesti dan kritikan dari bawahan.
f.
Komunikasi hanya berlangsung satu arah.
4. Tipe Otokratis
Kepemimpinan Otokratis mendasarkan diri pada kekuasaan dan paksaan yang mutlak
harus dipatuhi. Pemimpinnya selalu mau berperan sebagai pemain tunggal pada a one
man show. Dia berambisi sekali merajai situasi. Setiap perintah dan kebijakan
ditetapkan tanpa berkonsultasi dengan bawahannya.
5. Tipe Laissez Fair

Oleh : Tonni Limbong, S.Kom,M.Kom

13

Peran dan Fungsi Mahasiswa sebaga Calon Pemimpin

DMPM Budi Darma Medan

Tipe kepemimpinan ini Sang Pemimpin praktis tidak memimpin; dia membiarkan
kelompoknya dan setiap orang berbuat semau sendiri. Pemimpin tidak berpartisipasi
sedikitpun dalam kegiatan kelompoknya. Semua pekerjaan dan tanggungjawab harus
dilakukan oleh bawahan sendiri. Dia merupakan Pemimpin Simbol dan biasanya
tidak memiliki keterampilan teknis.
6. Tipe Populis
Tipe ini adalah tipe kepemimpinan yang dapat membangunkan solidaritas rakyat.
Kepemimpinan ini berpegang teguh pada nilai-nilai masyarakat yang tradisional. Tipe
ini sering dikaitkan dan bahkan disebut dengan modernitas tradisional.
7. Tipe Administratif atau Eksekutif
Tipe ini ialah kepemimpinan yang mampu menyelenggarakan tugas-tugas adminisrasi
secara efektif. Sedangkan pemimpinnya adalah terdiri dari tekhnokrat-tekhnokrat dan
administrator-administrartur yang mampu menggerakkan dinamika modernisasi dan
pembangunan.
8. Tipe Demokratis
Tipe ini adalah tipe kepemimpinan yang berorientasi pada manusia, dan memberikan
bimbingan yang efisien kepada para pengikutnya. Terdapat koordinasi pekerjaan pada
semua bawahan, dengan penekanan pada rasa tanggungjawab internal (pada diri
sendiri) dan kerjasama yang baik. Kekuatan tipe kepemimpinan ini bukan terletak
pada individu pemimpinnya, tetapi pada partisipasi aktif dari setiap warga kelompok.
Pengertian Etika & Peranannya
Sebelum lebih mendalami makna atau pengertian dari etika, saya akan memberikan
contoh kasus yg berhubungan dengan etika & mahasiswa. Peristiwa ini terjadi di
Makasar, pelaku dari peristiwa ini adalah mahasiswa UMI (Universitas Muslim
Indonesia) yang pada disaat itu mengenakan jas almamater berwarna hijau sedang
berdemonstrasi. Para mahasiswa UMI tadi ramai-ramai memukuli salah seorang
professor yang disaat itu dalam kondisi sakit hendak diantar ke rumah sakit, hanya kerena
anak beliau hendak memindahkan pagar penghalang jalan utama karena hendak buruburu mengantar sang professor ke rumah sakit. Memalukan! Mungkin itu yang Anda
katakan ketika mengetahui peristiwa yg melibatkan para mahasiswa ini. Dimanakah etika
mereka semua? Apakah mereka berpikir apakah dampak yg akan mereka terima setelah
mereka menganiaya perofessor itu?. Para mahasiswa itu mengatasnamakan demokrasi
dalam melakukan tindakan itu, tapi apakah kebebasan berdemokrasi tidak mengindahkan
makna & peranan etika?. Etika berasal dari bahasa Yunani kuno. Kata Yunani ethos
dalam bentuk tunggal mempunyai banyak arti yaitu tempat tinggal yg biasa, padang
rumput, kandang; kebiasaan, adat; akhlak, watak; perasaan, sikap, cara berpikir. Jadi,
etika adalah nilai-nilai & norma-norma moral yg menjadi pegangan bagi seseorang atau
kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Etika tidak sama dgn etiket, “Etika” berarti
“moral” & “Etiket” berarti “sopan santun”. Etika berkaitan dgn nilai, norma, & moral. Di
dalam Dictionary of Sosciology and Related Sciences dikemukakan bahwa nilai adalah
kemampuan yg dipercayai & pada suatu benda buat memuaskan manusia. Jadi nilai itu
hakikatnya adalah sifat atau kualitas yang melekat pada suatu objek, bukan objek itu
sendiri. Di dalam nilai itu sendiri terkandung cita-cita, harapan-harapan, dambaan-

Oleh : Tonni Limbong, S.Kom,M.Kom

14

Peran dan Fungsi Mahasiswa sebaga Calon Pemimpin

DMPM Budi Darma Medan

dambaan & keharusan. Menurut tinggi rendahnya, nilai-nilai dapat dikelompokkan dalam
empat tingkatan yaitu:
1. Nilai-nilai kenikmatan Dalam tingkatan ini terdapat deretan nilai-nilai yang
mengenakkan & tidak mengenakkan yg menyebabkan orang senang atau menderita
tidak enak.
2. Nilai-nilai kehidupan Dalam tingkatan ini terdapatlah nilai-nilai yang penting bagi
kehidupan misalnya kesehatan, kesegaran jasmani, & kesejahteraan umum.
3. Nilai-nilai kejiwaan Dalam tingkat ini terdapat nilai-nilai kejiwaan yang sama sekali
tidak tergantung dari keadaan jasmani maupun lingkungan. Misalnya nilai keindahan,
kebenaran maupun lingkungan.
4. Nilai-nilai kerohanian Dalam tingkat ini terdapatlah modalitas nilai dari yang suci &
tidak suci. Misalnya nilai-nilai pribadi. Ada empat macam nilai-nilai kerohanian,
yaitu:
a. Nilai kebenaran yang bersumber pada akal (ratio, budi, cipta) manusia.
b. Nilai keindahan atau nilai estetis, yang bersumber pada perasaan manusia.
c. Nilai kebaikan atau nilai moral, yang bersumber pada unsur kehendak manusia.
d. Nilai religius, yang merupakan nilai kerohanian tertinggi & mutlak. Nilai ini
bersumber kepada kepercayaan atau keyakinan manusia.
Nilai & norma senantiasa berkaitan dengan moral & etika. Istilah moral mengandung
integritas & martabat pribadi manusia. Makna moral yang terkandung dalam kepribadian
seseorang itu tercermin dari sikap & tingkah lakunya. Jadi norma sebagai penuntun sikap
& tingkah laku manusia. Antara norma & etika memiliki hubungan yang sangat erat yaitu
etika sebagai ilmu pengetahuan yg membahas tentang prinsip-prinsip moralitas. Etika
memiliki peranan atau fungsi diantaranya yaitu:
1. Dengan etika seseorang atau kelompok dapat menegemukakan penilaian tentang
perilaku manusia
2. Menjadi alat kontrol atau menjadi rambu-rambu bagi seseorang atau kelompok dalam
melakukan suatu tindakan atau aktivitasnya sebagai mahasiswa
3. Etika dapat memberikan prospek buat mengatasi kesulitan moral yang kita hadapi
sekarang.
4. Etika dapat menjadi prinsip yang mendasar bagi mahasiswa dalam menjalankan
aktivitas kemahasiswaanya.
5. Etika menjadi penuntun agar dapat bersikap sopan, santun, & dengan etika kita bisa
di cap sebagai orang baik di dalam masyarakat.
Hubungan Etika dengan Mahasiswa
Antara etika dengan mahasiswa memiliki hubungan yang sangat erat. Dalam contoh
kasus mahasiswa Universitas Muslim Indonesia yang sudah diceritakan di atas, dapat kita
nilai bahwa etika sangat berperan penting terhadap diri mahasiswa maupun orang lain,
dengan memahami peranan etika mahasiswa dapat bertindak sewajarnya dalam
melakukan aktivitasnya sebagai mahasiswa misalnya di disaat mahasiswa berdemonstrasi
menuntut keadilan etika menjadi sebuah alat kontrol yang dapat menahan mahasiswa
agar tidak bertindak anarkis. Dengan etika mahasiswa dapat berperilaku sopan & santun
terhadap siapa pun & apapun itu. Islam telah mengajarkan kepada bahwa kita mesti

Oleh : Tonni Limbong, S.Kom,M.Kom

15

Peran dan Fungsi Mahasiswa sebaga Calon Pemimpin

DMPM Budi Darma Medan

berperilaku sopan terhadap orang yg lebih tua dari kita & etika juga sudah di jelaskan di
dalam Islam, etika di dalam Islam sama dgn akhlaq, & mahasiswa sebagai mahluk Allah
SWT. yang telah diberikan karunia berupa akal, akhlaq yang baik ditujukan bukan hanya
kepada manusia saja melainkan kepada semua mahluk baik mahluk hidup ataupun benda
mati. Sebagai seorang mahasiswa yang beretika, mahasiswa mesti memahami betul arti
dari kebebasan & tanggung jawab, karena banyak mahasiswa yang apabila sedang
berdemonstrasi memaknai kebebasan dgn kebebasan yg tidak bertangung jawab. Read
more at: http://www.kemhan.com/2009/03/pengertian-etika-peranan-hubungannya.html
Copyright by http://www.kemhan.com/ Terima kasih sudah menyebarluaskan aritkel ini
MAHASISWA : AGENT OF CHANGE, SOCIAL CONTROL, AND IRON STOCK
Sebagai seorang pembelajar dan bagian masyarakat , maka mahasiswa memiliki peran
yang kompleks dan menyeluruh sehingga dikelompokkan dalam tiga fungsi : agent of
change, social control and iron stock. Dengan fungsi tersebut, tentu saja tidak dapat
dipungkiri bagaimana peran besar yang diemban mahasiswa untuk mewujudkan
perubahan bangsa. Ide dan pemikiran cerdas seorang mahasiswa mampu merubah
paradigma yang berkembang dalam suatu kelompok dan menjadikannya terarah sesuai
kepentingan bersama. Sikap kritis mahasiswa sering membuat sebuah perubahan besar
dan membuat para pemimpin yang tidak berkompeten menjadi gerah dan cemas. Dan
satu hal yang menjadi kebanggaan mahasiswa mahasiswa adalah semangat membara
untuk melakukan sebuah perubahan.
Sebagai agen perubahan, mahasiswa bertindak bukan ibarat pahlawan yang datang ke
sebuah negeri lalu dengan gagahnya sang pahlawan mengusir penjahat-penjahat yang
merajalela dan dengan gagah pula sang pahlawan pergi dari daerah tersebut diiringi tepuk
tangan penduduk setempat.
Mahasiswa bukan hanya sekedar agen perubahan seperti pahlawan tersebut, mahasiswa
sepantasnya menjadi agen pemberdayaan setelah peubahan yang berperan dalam
pembangunan fisik dan non fisik sebuah bangsa yang kemudian ditunjang dengan fungsi
mahasiswa selanjutnya yaitu social control, kontrol budaya, kontrol masyarakat, dan
kontrol individu sehingga menutup celah-celah adanya kezaliman. Mahasiswa bukan
sebagai pengamat dalam peran ini, namun mahasiswa juga dituntut sebagai pelaku dalam
masyarakat, karena tidak bisa dipungkiri bahwa mahasiswa merupakan bagian
masyarakat.
Idealnya, mahasiswa menjadi panutan dalam masyarakat, berlandaskan dengan
pengetahuannya, dengan tingkat pendidikannya, norma-norma yang berlaku disekitarnya,
dan pola berfikirnya. Namun, kenyataan dilapangan berbeda dari yang diharapkan,
mahasiswa cenderung hanya mndalami ilmu-ilmu teori di bangku perkuliahan dan sedikit
sekali diantaranya yang berkontak dengan masyarakat, walaupun ada sebagian
mahasiswa yang mulai melakukan pendekatan dengan masyarakat melalui programprogram pengabdian masyarakat.

Oleh : Tonni Limbong, S.Kom,M.Kom

16

Peran dan Fungsi Mahasiswa sebaga Calon Pemimpin

DMPM Budi Darma Medan

Mahasiswa yang acuh terhadap masyarakat mengalami kerugian yang besar jika ditinjau
dari segi hubungan keharmonisan dan penerapan ilmu. Dari segi keharmonisan,
mahasiswa tersebut sudah menutup diri dari lingkungan sekitarnya sehingga muncul
sikap apatis dan hilangnya silaturrahim seiring hilangnya harapan masyarakat kepada
mahasiswa. Dari segi penerapan ilmu, mahasiswa ynag acuh akan menyianyiakan ilmu
yang didapat di perguruan tinggi, mahasiswa terhenti dalam pergerakan dan menjadi
sangat kurang kuantitas sumbangsih ilmu pada masyarakat.
Lalu jika mahasiswa acuh dan tidak peduli dengan lingkungan, maka harapan seperti apa
yang pantas disematkan pada pundak mahasiswa. Mahasiswa sebagai iron stock berarti
mahasiswa seorang calon pemimpin bangsa masa depan, menggantikan generasi yang
telah ada dan melanjutkan tongkat estafet pembangunan dan perubahan. Untuk menjadi
iron stock, tidak cukup mahasiswa hanya memupuk diri dengan ilmu spesifik saja. Perlu
adanya soft skill lain yang harus dimiliki mahasiswa seperti kepemimpinan, kemampuan
memposisiskan diri, interaksi lintas generasi dan sensitivitas yang tinggi. Pertanyaannya,
sebagai seorang mahasiswa, apakah kita sudah memiliki itu semua ??
Ingat :
Jika ingin merubah dunia , Rubahlah dulu Diri kita sendiri”

Pustaka
[1] Purwanto, M. Ngalim. 1991. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung:
Remaja Rosdakarya. Robbins, Stephen P. 2002.
[2] Prinsip-prinsip Perilaku Organisasi. Jakarta: Erlangga.Thoha, Miftah. 1983.
[3] Kepemimpinan
dalam
Manajemen.
Jakarta:
Rajawali
Pers.
Servant Leadeship atau Kepemimpinan Hamba oleh Meme Mery, SE, Trainer di PT
PHILLIPS, Inc JKT.
[4] http://makalahdanskripsi.blogspot.com/2009/03/pengertian-etika-peranan-dan.html
[5] http://www.kemhan.com/2009/03/pengertian-etika-peranan-hubungannya.html

Oleh : Tonni Limbong, S.Kom,M.Kom

17