PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL.docx (1)

BAB I
PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang

Pancasila merupakan pandangan hidup, dasar negara, dan pemersatu
bangsa Indonesia yang majemuk. Mengapa begitu besar pengaruh Pancasila
terhadap bangsa dan negara Indonesia? Kondisi ini dapat terjadi karena perjalanan
sejarah dan komplesitas keberadaan bangsa Indonesia seperti keragaman suku,
agama, bahasa daerah, pulau, adat istiadat, kebiasaan budaya, serta warna kulit
jauh berbeda satu sama lain tetapi mutlak harus dipersatukan.
Sejarah Pancasila adalah bagian dari sejarah inti negara Indonesia.
Sehingga tidak heran bagi sebagian rakyat Indonesia, Pancasila dianggap sebagai
sesuatu yang sakral yang harus kita hafalkan dan mematuhi apa yang diatur di
dalamnya. Ada pula sebagian pihak yang sudah hampir tidak memperdulikanlag
semua aturan-aturan yang dimiliki oleh Pancasila. Namun, di lain pihak muncul
orang-orang yang tidak sepihak atau menolak akan adanya Pancasila sebagai
dasar negara Indonesia.
Mungkin kita masih ingat dengan kasus kudeta Partai Komunis Indonesia
yang menginginkan mengganti ideologi Pancasila dengan ideologi Komunis. Juga

kasus kudeta DI/TII yang ingin memisahkan diri dari Indonesia dan mendrikan
sebuah negara Islam. Atau kasus yang masih hangat di telinga kita masalah
pemberontakan tentara GAM.
Jika kita melihat semua di atas, kejadian-kejadian itu bersumber pada
perbedaan dan ketidakcocokan ideologi Pancasila sebagai ideologi negara
Indonesia dengan ideologi yang mereka anut. Dengan kata lain mereka yang
melakukan kudeta atas dasar keyakinan akan prinsip yang mereka anut adalah
yang paling baik.
Masalah pokok yang hendak dikemukakan disini adalah kenyataan bahwa
Pancasila tidak merupakan paham yang lengkap, juga tidak merupakan kesatuan
1

yang bulat. Kelengkapannya bergantung pada pemikiran lain yang dijabarkan ke
dalam Pancasila; dan kesatuan bulatnya juga demikian. Dalam rangka ini, paham
agama bisa pula masuk.

B.

Tujuan dan Kegunaan Penulisan Makalah


1. Tujuan Penulisan Makalah
a)
Untuk mengetahui asal mula ideologi Pancasila
b)
Untuk mengetahui kedudukan dan fungsi Pancasila
c)
Untuk mengetahui perbandingan ideologi Pancasila dengan paham
ideologi bersar lainnya di dunia.
2. Kegunaan Penulisan Makalah
a)
Bagi Penulis
Penulisan makalah ini disusun sebagai salah satu pemenuhan tugas
terstruktur dari mata kuliah Pendidikan Pancasila.
b)

Bagi Pihak Lain

Makalah ini diharapkan dapat menambah referensi pustaka yang
berhubungan anatara Pancasila dengan ideologi lainnya.


C.

Rumusan Masalah

1.
2.
3.

Apa pengertian asal mula Pancasila?
Apa kedudukan dan fungsi Pancasila?
Apa perbandingan ideologi Pancasila dengan paham ideologi besar
lainnya di dunia?

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Ideologi Pancasila

2


Secara etimologis, istilah Ideologi berasal dari kata “idea” yang berarti
gagasan, konsep, pengertian dasar, cita-cita, pemikiran, dan kata “logos” yang
berarti ilmu. Kata “idea” berasal dari bahasa Yunani, yaitu “edos” yang berarti
bentuk. Pengertian ideologi secara umum dapat dikatakan sebagai kumpulan
gagasan-gagasan, ide-ide, keyakinan-keyakinan, kepercayaan-kepercayaan yang
menyeluruh dan sistematis yang menyangkut dan mengatur tingkah laku
sekelompok manusia tertentu dalam berbagai bidang kehidupan.
1)

Pengertian Asal Mula Pancasila
Pancasila sebagai dasar filsafat serta ideologi bangsa dan negara Indonesia,

bukan terbentuk secara mendadak serta tidak hanya diciptakan oleh seseorang
melainkan terbentuknya melalaui proses yang cukup panjang dalam sejarah
bangsa Indonesia.
Ditinjau dari kausalitasnya, asal mula Pancasila dibedakan menjadi dua
macam yaitu: asal mula yang langsung dan asal mula yang tidak langsung.
Adapun pengertiannya adalah sebagai berikut:
1. Asal Mula yang Langsung
Asal mula yang langsung tentang Pancasila adalah asal mula yang

langsung terjadinya Pancasila sebagai dasar filsafat Negara yaitu asal mula yang
sesudah dan menjelang proklamasi kemerdekaan. Adapun rincian asal mula
langsung Pancasila tersebut menurut Notonagoro (1975) adalah sebagai berikut:

a. Asal mula bahan (Kausa Materialis)
Asal bahan Pancasila adalah bangsa Indonesia sendiri yang terdapat dalam
kepribadian dan pandangan hidup. Unsure-unsur Pancasila tersebut dapat berupa

3

nilai-nilai adat istiadat kebudayaan serta nilai-nilai religius yang terdapat dalam
kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia.
b. Asal mula bentuk (Kausa Formalis)
Asal mula bentuk Pancasila adalah Ir. Soekarno bersama-sama dengan
Drs. Moh. Hatta serta anggota BPUPKI lainnya merumuskan dan membahas
Pancasila terutama dalam hal bentuk, rumusan serta nama Pancasila.
c. Asal mula karya (Kausa Effisien)
Asal mula karya yaitu asal mula yang menjadikan Pancasila dari calon
dasar negara menjadi dasar negara yang sah. Adapun asal mula Pancasila adalah
PPKI sebagai pembentuk negara dan atas kuasa pembentuk negara yang

mengasahkan Pancasila menjadi dasar negara yang sah, setelah dilakukan
pembahasan baik dalam siding-sidang BPUPKI maupun oleh Panitia Sembilan.
d. Asal mula tujuan (Kausa Finalis)
Tujuan dirumuskan dan dibahasnya Pancasila adalah untuk dijadikan
sebagai dasar negara. Adapun asal mula tujuannya yaitu para anggota BPUPKI
dan Panitia Sembilan termasuk Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta yang
menentukan tujuan dirumuskannya Pancasila sebelum ditetapkan oleh PPKI
sebagai dasar negara yang sah.
2. Asal Mula yang Tidak Langsung
Asal mula tidak langsung Pancasila adalah asal mula sebelum proklamasi
kemerdekaan yang terdapat pada kepribadian serta dalam pandangan hidup seharihari bangsa Indonesia. Adapun rincian asal mula tidak langsung Pancasila adalah
sebagai erikut:
a. Nilai-nilai yang menjadi unsur-unsur Pancasila sebelum secara langsung
dirumuskan menjadi dasar negara yaitu: nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai
persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan telah ada dan tercermin dalam
kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia sebelum membentuk negara.
4

b. Nilai-nilai tersebut terkandung dalam pandangan hidup masyarakat
Indonesia


sebelum

membentuk

negara

dan

dijadikan

pedoman

dalam

memecahkan problema kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia.
c. Dengan demikian asal mula tidak langsung Pancasila adalah bangsa
Indonesia sendiri sebagai Kausa Materialis yaitu sebagai asal mula tidak langsung
nilai-nilai Pancasila.
Berdasarknan tinjauan kausalitas tersebut, pada hakikatnya Pancasila

sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia jauh sebelum bangsa Indonesia
membentuk Negara, nila-nilai tersebut telah tercermin dan teramalkan dalam
kehidupan sehari-hari. Selain itu tinjauan tersebut memberikan bukti bahwa
terbentuknya pancasila bukan merupakan hasil perenungan atau pemikiran
seseorang atau kelompok orang dan bukan hasil pengaruh dari paham-paham
besar dunia, melainkan nilai-nilai Pancasila secara tidak langsung telah
terkandung dalam pandangan hidup bangsa Indonesia.
2)

Bangsa Indonesia ber-Pancasila dalam ‘Tri Prakara’

Berdasarkan tinjauan Pancasila secara kausalitas tersebut memberikan
pemahaman bahwa proses terbentuknya Pancasila memerlukan proses yang cukup
panjang dalam konsep kesejarahan bangsa Indonesia. Sebelum disahkan sebagai
dasar negara, unsur-unsur Pancasila telah melekat dalam bangsa Indonesia dalam
kehidupan sehari-hari berupa nilai-nilai adat-istiadat, kebudayaan, serta nilai-nilai
religius. Dengan demikian Pancasila sebagai dasar negara terwujud dalam tiga
asas atau ‘Tri Prakara’ yaitu sebagai berikut :
1. Pancasila asas kebudayaan, bahwasanya unsur unsur pancasila sebelum
disahkanmenjadi dasar filsafat Negara secara yuridis sudah dimiliki bangsa

Indonesia sebagai asas-asas dalam adat istiadat dan kebudayaan.
2. Pancasila asas religius, atau unsur unsur pancasila telah terdapat pada
bangsa Indonesia sebagai asas asas dalam agama agama ( nilai nilai religious ).
3. Pancasila sebagai asas kenegaraan. Dari unsur unsur tadi diolah, dibahas
dan dirumuskan secara seksama oleh para pendiri Negara dalam siding BPUPKI,
panitia Sembilan, setelah Indonesia merdeka.

5

Ketiga asas tersebut tidak dapat dipertentangkan karena merupakan unsurunsur yang membentuk Pancasila (Notonagoro, 1975).

B. Kedudukan dan Fungsi Pancasila

Kedudukan dan fungsi Pancasila secara pokok ada dua macam yaitu
sebagai Dasar Negara Republik Indonesia dan sebagai Pandangan Hidup Bangsa
Indonesia. Adapun kedudukan dan fungsi Pancaila dapat diuraikan sebagai
berikut:
1. Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa
Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa dalam
perjuangan untuk mencapai kehidupan yang lebih sempurna, senantiasa

memerlukan nilai-nilai luhur yang dijunjungnya sebagai suatu pandangan hidup.
Pandangan hidup tersebut berfungsi sebagai kerangka acuan untuk menata
kehidupan diri pribadi maupun dalam interaksi antar manusia dalam masyarakat
serta alam sekitarnya.
Sebagai makhluk individu dan sosial manusia akan senantiasa hidup
sebagai bagian dari lingkungan sosial yang lebih luas mulai dari lingkungan
keluarga, sekolah, masyarakat, bangsa dan negara. Dalam kehidupan bersama
tersebut, muncul pandangan hidup dalam masyarakat yang dituangkan dan
dilembagakan menjadi pandangan hidup bangsa, selanjutnya pandangan hidup
bangsa dituangkan dan dilembagakan menjadi pandangan hidup negara.
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa memberikan pedoman dan
kekuatan rohaniah bagi bangsa untuk berperilaku luhur dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Sehingga dalam Pancasila terkandung
konsep dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan serta dasar pemikiran dan
gagasan mengenai wujud kehidupan yang dianggap baik (Darmohardjo, 1996).
2. Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia
Pancasila sebagai dasar negara merupakan suatu dasar nilai serta norma
untuk mengatur penyelenggaraan negara. Akibatnya seluruh pelaksanaan dan

6


penyelenggaraan Negara terutama peraturan perundang-undangan harus
dijabarkan dan dirumuskan dari nilai-nilai Pancasila. Maka Pancasila merupakan
sumber dari segala sumber hukumyang mempunyai kekuatan mengikat secara
hukum.
Menurut Kaelan (2004) kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dapat
dirinci sebagai berikut:
a. Pancasila sebagai dasar negara adalah merupakan sumber dari segala
sumber hukum (sumber tertib hukum) Indonesia. Sehingga Pancasila merupakan
asas kerokhanian tertib hukum Indonesia.
b. Meliputi suasana kebatinan dari Undang-Undang Dasar 1945.
c. Mewujudkan cita-cita hukum bagi hukum dasar negara baik hukum
dasar tertulis maupun tidak tertulis.
d. Mengandung norma yang mengharuskan Undang-Undang Dasar
mengandung isi yang mewajibkan pemerintah dan penyelenggara negara
memegang teguh cita-cita moral rakyat yang luhur.
e. Pancasila sebagai sumber semangat bagi Undang-Undang Dasar 1945,
bagi penyelenggara Negara, dan para pelaksana pemerintahan.
Dasar formal kedudukan Pancasila sebagai dasar negara Republik
Indonesia tertuang dalam pembukaan UUD 1945 alinea IV, Ketetapan No.
XX/MPRS/1966, Ketetapan MPR No. V/MPR/1973 dan Ketetapan No.
IX/MPR/1978.
3. Pancasila sebagai ideologi bangsa dan Negara Indonesia
Sebagai suatu ideologi bangsa dan Negara Indonesia maka pancasila pada
hakikatnya bukan hanya merupakan suatu hasil perenungan atau pemikiran
seseorang atau kelompok orang sebagaimana ideologi-ideologi lain di dunia,
namun pancasila diangkat dari nilai-nilai adat istiadat, nilai-nilai budaya serta nilai
religious yang terdapat dalam pandangan hidup masyarakat Indonesia sebelum
membentuk Negara, dengan kata lain unsur-unsur yang merupakan materi (bahan)
pancasila tidak lain diangkat dari pandangan hidup masyarakat Indonesia sendiri,
sehingga bangsa ini merupakan kausa materialis (asal bahan) pancasila.

7

a. Hubungan antara filsafat dan ideologi
Filsafat sebagai pandangan hidup dan hakikatnya merupakan system nilai
yang secara epistemologis kebenarannya telah diyakini sehingga dijadikan dasar
atau pedoman hidup manusia dalam memandang realitas alam semesta, manusia,
masyarakat, bangsa dan negara, tentag makna hidup serta sebagai dasar pedoman
bagi manusia dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam kehidupan
(Abdulgani, 1986).
Tiap ideologi sebagai suatu rangkaian kesatuan cita-cita yang mendasar
dan menyeluruh yang saling menjalin menjadi satu sistem pemikiran yang logis
dan bersumber kepada filsafat. Dengan kata lain, ideologi sebagai system of
trought mencari nilai, norma dan cita-cita yang bersumber kepada filsafat.
Jadi filsafat sebagai dasar dan sumber bagi perumusan ideologi yang
menyangkut stategi dan doktrin, telah timbul di dalam kehidupan bangsa dan
Negara, termasuk di dalamnya menentukan sudut pandang atau filsafat hidup yang
merupakan norma ideal yang melandasi ideologi (Kaelan, 2004).
b. Makna ideologi bagi bangsa dan Negara
Manusia dalam mewujudkan tujuannya untuk meningkatkan harta dan
martabatnya, dan kenyataannya senantiasa membutuhkan orang lain. Oleh karena
itu manusia membutuhkan suatu lembaga bersama untuk melindungi haknya,
dalam pengertian inilah manusia membentuk suatu negara. Negara sebagai
lembaga kemasyarakatan, sebagai organisasi hidup manusia senantiasa memiliki
cita-cita dan harapan, ide-ide serta pemikiran-pemikiran yang secara bersama
merupakan suatu yang orientasi yang bersifat dasariah bagi semua tindakan dalam
hidup kenegaraan.
C. Perbandingan Ideologi Pancasila dengan Paham Ideologi Besar
Lainnya di Dunia.
Menurut AL Marsudi ideologi berasal dari kata Yunani yaitu idein yang
berarti melihat, atau idea yang berarti raut muka, perawakan, gagasan, buah
pikiran, dan kata logia yang berarti ajaran. Dengan demikian ideologi adalah
ajaran atau ilmu tentang gagasan dan buah pikiran atau science des ideas.

8

Menurut Marxisme ideologi diartikan sebagai pandangan hidup yang
dikembangkan berdasarkan kepentingan golongan atau kelas sosial tertentu dalam
bidang poltik atau sosial.
Puspowardoyo (1992) menyebutkan bahwa ideologi dapat dirumuskan
sebagai komplek pengetahuan dan nilai yang secara keseluruhan menjadi landasan
bagi seseorang atau masyarakat untuk memahami jagad raya dan bumi seisinya
serta menentukan sikap dasar untuk mengolahnya.
Jadi ideologi dapat kita artikan sebagai suatu gagasan dan buah pikiran
yang dikembangkan secara keseluruhan yang tersusun sistematis untuk
mewujudkan tujuan dan cita- cita suatu Negara.
a. Ideologi Pancasila
Sebagaimana yang dikemukakan oleh Alfian (BP7 Pusat,1991 : 192),
Pancasila telah memenuhi syarat sebagai ideologi terbuka khususnya di Negara
Republik Indonesia. Sebagai ideologi terbuka Pancasila memberikan orientasi ke
depan, mengharuskan bangsanya untuk selalu menyadari situasi kehidupan yang
sedang dan akan dihadapinya, terutama menghadapi globalisasi dan era
keterbukaan dunia dalam segala bidang. Pancasila sebagai ideologi terbuka
memiliki dimensi – dimensi idealitas, normatif, dan realitas.
b. Liberalisme
Jika dibandingkan dengan ideologi Pancasila yang secara khusus normanormanya terdapat di dalam Undang-Undang Dasar 1945, maka dapat dikatakan
bahwa hal-hal yang terdapat di dalam Liberalisme terdapat di dalam pasal-pasal
UUD 1945, tetapi Pancasila menolak Liberalisme sebagai ideologi yang bersifat
absolutisasi dan determinisme.
Liberalisme merupakan paham yang memberikan penekanan kebebasan
individu ssehingga kesejahteraan bukan menjadi tanggung jawab negara.
c. Komunisme
Komunisme sebagai anti Kapitalisme menggunakan sistem Sosialisme
sebagai alat kekuasaan sebagai prinsip semua adalah milik rakyat dan dikuasai

9

oleh negara untuk kemakmuran rakyat secara merata. Komunisme sangat
membatasi demokrasi pada rakyatnya sehingga Komunisme juga disebut anti
Liberalisme.
Dalam Komunisme perubahan sosial harus dimulai dari peran Partai
Komunis. Jadi perubahan sosial dimulai dari buruh, namun pengorganisasian
buruh hanya dapat berhasil jika bernaung di bawah dominasi partai.
d. Sosialisme
Sosialisme merupakan ideologi yang lebih mengedepankan persamaan /
pemerataan derajat antar masyarakatnya. Ideologi Sosialisme berpandangan
bahwa manusia tidak dapat hidup sendiri – sendiri. Kerja sama atau gotong
royong akan membuat kehidupan dalam bermasyarakat menjadi lebih baik.
Sosialisme mencita-citakan sebuah masyarakat yang didalamnya semua
orang hidup dan dapat bekerja sama dalam kebebasan dan solidaritas dengan hakhak, yang sama. Tujuannya ialah mengorganisir buruh dan menjamin pembagian
merata hasil-hasil yang dicapai, memberikan ketenteraman dan kesempatan bagi
semua orang.

Perbandingan ideologi Pancasila dengan ideologi Liberalisme,
Komunisme, Sosialisme.
IDEOLOGI

ASPEK
POLITIK
HUKUM

LIBERALISME

KOMUNISME

SOSIALISME

PANCASILA

- Demokrasi liberal

- Demokrasi

- Demokrasi utk

- Demokrasi

- Hukum

rakyat
- Berkuasa

kolektivitas
- Diutamakan

Pancasila
- Hukum untuk

satu

kebersamaan

menjunjung tinggi

parpol
- Hukum untuk

- Masyarakat

untuk

melindungi individu
- Dalam
mementingkan

politik

mutlak

keadilan

dan

keberadaban

10

individu

melanggengkan

sama

dengan

komunis

negara
- Peran

negara

ada

EKONOMI

- Peran

- Swasta
mendominasi
- Kapitalisme
- Monopolisme
- Persaingan bebas
-

Agama

urusan

pribadi
- Bebas beragama
 Bebas memilih
AGAMA

agama

Bebas

tidak

negara

distributif yang
diutamakan
- Agama men

kolektivitas

dorong
demi

negara
- Agama

perkembangannya kebersama-

negara
- Monopoli
candu

masyarakat
- Agama harus
dijauhkan

beragama

untuk

dominan
- Demi
berarti

lebih

penting

pada

dari

PANDANG-

bagi

individu

Peran

terjadi monopoli,
yang

dirugikan

rakyat
- Bebas memilih
salah satu agama

- Masyarakat

menjiwai

lebih

kehidupan

penting

dari individu

negara

ada untuk tidak

-

Agama harus
dalam

bermasyarakat
berbangsa

dari

dan

bernegara

-Individu

masyarakat
- Masyarakat
diabdikan

-

an

masyarakat
- Individu

dan

masyarakat

pemerataan
- Keadilan

- Peran negara kecil

individu

diakui

keberadaanya
- Masyarakat
- Individu tidak

diakui

penting

keberadaannya

- Masyarakat

AN
TERHADAP

- Penghargaan atas

INDIVIDU

HAM
- Demokrasi
- Negara hokum
- Reaksi terhadap

DAN
MASYARAAT

apsolutisme

CIRI KHAS

tidak penting
- Kolektivitas

- Individu akan

yang

dibentuk

punya arti apabila

lebih

hidup di tengah

negara

penting
- Atheisme
- Dogmatis
- Otoriter
- Ingkar HAM
- Reaksi terhadap
liberalesme
kapitalisme

dan

- Kebersamaan
- Akomodasi
- Jalan tengah

masyarakat
- Keselarasan
keseimbangan,
dan
dalam

keserasian
setiap

aspek kehidupan

Sumber : Setiadi, Elly M. 2003.Pendidikan Pancasila. Jakarta : Gramedia

11

BAB III
PENUTUP
A.

Kesimpulan

Ideologi

mempunyai

arti

pengetahuan

tentang

gagasan-gagasan,

pengetahuan tentang ide-ide, science of ideas atau ajaran tentang pengertianpengertian dasar. Ideologi secara fungsional merupakan seperangkat gagasan
tentang kebaikan bersama atau tentang masyarakat dan negara yang dianggap
paling baik.
Definisi memang penting. Itu sebabnya Ibnu Sina pernah berkomentar:
“Tanpa definisi, kita tidak akan pernah bisa sampai pada konsep”
12

Karena itu menurut beliau, sama pentingnya dengan silogisme (baca :
logika berfikir yang benar) bagi setiap proposisi (dalil atau pernyataan) yang kita
buat.
Karakteristik

ideologi

Pancasila

merupakan

ciri

khas

yang

membedakannya dengan ideologi yang lain.
Karakteristik tersebut yang pertama adalah Tuhan Yang Maha Esa yang
berarti pengakuan bangsa Indonesia akan eksistensi Tuhan sebagai pencipta dunia
dengan segala isinya. Kedua adalah penghargaan kepada sesama umat manusia
apapun suku bangsa dan bahasanya sesuai dengan Kemanusiaan yang Adil dan
Beradab, ketiga adalah bangsa Indonesia menjunjung tinggi persatuan bangsa,
keempat adalah bahwa kehidupan kita dalam kemasyarakatan dan bernegara
berdasarkan atas sistem demokrasi Pancasila sesuai dengan sila ke empat yaitu
kerakyatan

yang

dipimpin

oleh

hikmat

kebijaksanaan

dalam

permusyawaratan/perwakilan. Kelima adalah Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.
Nilai-nilai Pancasila yang terkandung di dalamnya merupakan nilai-nilai
Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan. Nilai-nilai ini
yang merupakan nilai dasar bagi kehidupan kenegaraan, kebangsaan dan
kemasyarakatan.
Kesimpulan yang bisa ditarik adalah sekalipun pengertian ideologi
bervariasi, tetapi jika dicermati sesungguhnya terkandung inti-inti kesamaan.
Kesamaan-kesamaannya, yakni ideologi adalah prinsip, dasar, arah, dan tujuan
dalam kehidupan. Selain mengetahui pengertian ideologi, kita juga harus
mengetahui fungsi ideologi. Ideologi berfungsi mendasari kehidupan masyarakat
sehingga mampu menjadi landasan, pedoman, dan bekal serta jalan bagi suatu
kelompok, masyarakat, bangsa, dan negara.
B.

Saran

13

Adapun saran penulis kepada pembaca agar pembaca dapat mengetahui
bahwa pancasila sangat penting sebagai ideologi nasional dan bagi kehidupan
kita, dan agar pembaca dapat melaksanakan atau bisa menerapkan di kehidupa.
Perlu adanya pembelajaran lebih dalam tentang materi-materi ideologi
pada mata kuliah pancasila pada kampus-kampus di Indonesia.
Perlu

adanya

penelitian

atau

study

banding

kedepannya

agar

memperlengkap pengetahuan tentang pancasila sebagai ideologi nasional.
Selain dari pada itu, penulis memohon maaf apabila terdapat kesalahan
karena kami masih dalam proses pembelajaran.Dan yang kami harapkan dengan
adanya makalah ini,dapat menjadi wacana yang membuka pola pikir pembaca dan
memberi saran yang sifatnya tersirat maupun tersurat.

DAFTAR PUSTAKA
Setiadi, Elly M. 2003.Pendidikan Pancasila. Jakarta : Gramedia
Purwastuti, L. Andriani.2002.Pendidikan Pancasila.Yogyakarta : UNY Press
http://thehilmanscoy.blogspot.com,Perbandingan Ideologi Pancasila dengan
Ideologi lainnya,
http://slowdownthing.blogspot.com,”Perbedaan Ideologi Pancasila, Komunis dan
Sosialis”,

http://pancasilagunadarma.blogspot.com/2012/11/pengertian-asal-mulapancasila.html
http://iramajapanay.blogspot.com/2012/05/perbandingan-pancasila-denganideologi.html

14