STUDI PARAMETER FISIK TANAH DENGAN GELOMBANG ULTRASONIK

  

STUDI PARAMETER FISIK TANAH DENGAN GELOMBANG

ULTRASONIK

  1

  2 SUDJANARKO S , YUDHI L 1,2

  Jurusan Teknik Sipil, ITS Surabaya, email : yudhi.lastiasih@gmail.com

  

AbstrakParameter fisik tanah dapat diperkirakan dengan beberapa metode. Pemilihan

alat ultrasonik untuk menyelidiki parameter-parameter tanah dapat diterapkan khususnya

jika waktu yang tersedia terbatas, karena penggunaan peralatan yang umum dipakai

biasanya membutuhkan waktu yang lebih lama. Alat ultrasonik ini mudah dibawa dan

cepat penggunaannya, sehingga dapat dipergunakan di lapangan maupun di laboratorium,

selain itu dapat mengurangi biaya penyelidikan tanah. Untuk medapatkan parameter-

parameter tanah misalnya modulus elastisitas, kepadatan, kadar air, angka pori, porositas

dan derjat kejenuhan maka dilakukan variasi terhadap berat volume kering, kadar air dan

ukuran beda uji. Variasi ini akan menimbulkan efek penyebaran getaran ultrasonik yang

berbeda-beda. Sehingga dengan alat ultrasonik tes, kecepatan gelombang tekan (

compressional wave velocity) dan kecepatan gelombang geser ( shear wave velocity) dapat

diukur. Kecepatan gelombang tersebut dapat dikorelasikan terhadap parameter tanah

seperti kadar air, kepadatan kering, porositas, modulus elastis dan lain-lain, sehingga

memungkinkan untuk mendapatkan data lapangan dengan tes yang sederhana ini dapat

berlangsung cepat. Perbandingan kecepatan gelombang P dan gelombang S terhadap

unconfined compression test, parameter tanah pada kondisi statik dapat diperkirakan. Dan

juga hubungan statik dan dinamis dapat diketahui. Selain itu dengan adanya variasi berat

volume kering maka kecepatan gelombang P dan S akan meningkat non linier seiring

dengan meningkatya berat volume kering sedangkan kecepatan gelombang P dan S

meningkat secara perlahan hingga kadar air 11% dan ukura benda uji tidak mempengaruhi

kecepatan gelombag S dan P.

  Kata Kunci— ultrasonik tes, kecepatan gelombang P, kecepatan gelombang S

  media yang dilaluinya. Oleh karena itu

1. PENDAHULUAN

  Pentingnya menggunakan ultrasonik untuk gelombang ultrasonik dapat digunakan untuk menguji material yang sifatnya tidak merusak menyelidiki parametr fisik dan mekanik dari perlu diperkenalkan. Prosedur untuk bahan. memperkirakan modulus elastis dinamis inti Beberapa percobaan telah dilakukan untuk batuan dengan ultrasonik biasa digunakan. membuat korelasi antara parameter- Penerapan metode ini memperlihatkan parameter tanah seperti modulus elastis, beberapa korelasi . Karakteristik dari kepadatan, kadar air , angka pori, porositas gelombang-gelombang tersebut dapat dan derajat kejenuhan dengan kecepatan dihubungkan dengan parameter mekanik dari gelombang P dan S. Teori gelombang telah

  • Peledakkan bahan kimia padat ( dinamit, aquaseis,flexotir,primacord)
  • Sumber tekanan udara (PAR, Seismojet, Terrapak)
  • Sumber energi Listrik tergantung pada gerakan piston atau pelat dengan transducer. (Booner, Pinger, Sono probe, Sparkaaray)
  • Ledakan gas
  • Sumber dorongan mekanik
  • Sumber bergetar

  a. Mencari diskontinuitas dalam struktur material disebut ultrasonic flaw detection ( deteksi retak ultrasonik)

  Gelombang gempa dihasilkan dengan berbagai metode. Metode standar yang menghasilkan gelombang gempa adalah dengan meledakkan bahan peledak dalam lubang (PARASNIS,1962). BROWN dan ROBERTSHAW (1953) mengkondisikan gangguan elastis pada batuan dengan pukulan palu yang besar.

  2.2. Sumber Getaran Gempa

  Dimana : v = kecepatan L = jarak lintasan gelombang t = waktu tempuh Gambar 1 memperlihatkan variasi penggunaan pada penentuan sifat elastis dengan ultrasonik.

  L t v / = (1)

  Dalam metode getaran, impulse mekanik diteruskan pada benda uji dan waktu yang dibutuhkan getaran melewati panjang benda uji digunakan untuk menghitung kecepatan gelombang dengan rumus sebagai berikut :

  2.1. Metode Getaran Ultrasonik

  b. Memeriksa parameter dari media terus menerus, seperti kecepatan ultrasonik dan ukuran penyerapan.

  Ada dua macam perilaku tes :

  digunakan untuk memperoleh hubungan secara teoritis. Banyak studi yang telah dilakukan di lapangan untuk menentukan parameter geoteknik dengan menggunakan metode geofisika.

  2. TINJAUAN PUSTAKA Penyebaran gelombang ultrasonik dalam bahan dihubungkan dengan parameter elastis dan homogenitas struktur bahan. Penyelidikan ini juga dipengaruhi oleh intensitas dan arah gelombang dan waktu yang diukur pada gelombang yang melalui bahan tersebut.

  Perbandingan dilakukan antara nilai yang diperoleh dari percobaan laboratorium dengan nilai yang diperoleh dengan menggunakan korelasi empiris pada studi ini.

  dihubungkan dengan gelombang P dan S, dan metode pengukuran kecepatan gelombang ultrasonik dapat digunakan untuk memperkirakan nilai parameter tersebut dengan cepat.

  strength dan modulus dinamis tanah dapat

  Parameter seperti unconfined compressive

  Dengan peralatan ultrasonik , kecepatan gelombang P dan S dapat diukur pada contoh tanah dengan variasi kadar air, kepadatan dan ukuran untuk mengetahui pengaruh parameter-parameter ini pada kecepatan gelombang P dan S.

  Tujuan studi ini adalah mengestimasi besarnya parameter tanah dengan menggunakan kecepatan gelombang ultrasonik melalui media contoh tanah berbentuk silinder.

  Sumber Getaran dapat dikelompokkan sebagai berikut :

  2

2.3. Kecepatan Gelombang Elastis dan

   

  V 1p

    2 −

  1 Modulus Dinamis  

  V

   s   

    Teori elastisitas dapat diterapkan untuk

  υ = (8) 2 masalah penyebaran gelombang elastis.  

  V

    p  

  −

  1 Mengacu pada teori elatis persamaan 2 dan 3  

  V

   s   

    dibawah ini berhubungan dengan kecepatan 2 ( + 1 υ )( 1 − 2 υ ) longitudinal dan transversal, V p dan V s ,

  E V (9)

  = ρ × × p

  (

  1 − υ ) × 144 g angka poisson, υ dan modulus dinamis E : 2

  1

  1

  2

  ( υ )( − υ ) + E = V × × (2) p ρ

  1

  (

  1 − υ ) 2 ( υ ) +

  E = × V × (10)

  ρ s 72 g 2 +

  E = V × ρ × s 2 ( 1 υ ) (3) 2 Poisson ratio, υ hanya tergantung pada ratio kecepatan.

   

  V 1p

  BROWN & ROBERTSHAW (1953)

2 −

  1  

  Vs   

  mengusulkan bahwa jika kecepatan

   

  υ = (4) 2 gelombang longitudinal pada pondasi batuan

   

  Vp   

  −

  1

  dapat diukur di lapangan, Modulus Young

   

  Vs     

  dapat ditentukan dengan cepat dari grafik dengan ketelitian yang seharusnya mendekati Dimana ρ = masa jenis bahan ( ONODERA, semua penelitian tanpa acuan poisson’s ratio 1963, DEERE, 1969; JAEGER, 1972 dan dan kepadatan, grafik ini diperlihatkan pada ATTEWELL & FARMER,1976).

  Gambar 2. DUVALL(1965) menyatakan persamaan (BROWN & ROBERTSHAW,1953). metode frekuensi resonansi sebagai berikut: 2 Gambar 2 (ONODERA, 1965) memperlihatkan Young’s modulus untuk

  ρ (5)

  E = ×

  V b 2 kepadatan dan poisson’s ratio rata-rata dari

  ρ (6)

  G = ×

  V t

  batuan jepang dimana V e adalah kecepatan dan longitudal dan E d dan ε d adalah modulus

   VE b 1 dinamis laboratorium dan lapangan.

  υ (7)

  = − 1 = 2 −

  1  

2 G

  V t Hubungan empiris didapat dari pengukuran  

  contoh kecil antara E-statis yang didapatkan dimana dari tes standar dan kecepatan gelombang P

  G : modulus kekerasan diperlihatkan pada Gambar 3 V b : kecepatan batang longitudinal V t :

  (WHITLEY,1983). WHITELEY, kecepatan batang putar mengkondisikan dinamic young’s modulus (

  Dari pernyataan EVISON (1965) tentang E d ) sebagai tangen dari kurva tegangan – teori elastis dibentuk dengan hubungan regangan. υ, Young Modulus, E,

  poisson’s ratio,

  Pada material tanah yang lapuk, umumnya kecepatan gelombang tekan dan geser V p dan nilai Modulus Young Dinamis lebih besar

  V , serta masa jenis

  s ρ berikut ini : daripada nilai Modulus Young Statis.

3. METODE PENELITIAN

  Kasus terbanyak dari pengujian dengan ultrasonik digunakan untuk mendapatkan informasi yang bermutu tentang kondisi, ukuran dan kondisi aslinya. Informasi ini hanya menyediakan dasar evaluasi yang tepat dari perilaku dan kemungkinan hasil perkiraan dari test-test lain yang lebih akurat.

  Pemilihan metode dan tata cara untuk melaksanakan test dipengaruhi oleh rentang faktor yang mendifinisikan batasan metode ultrasonik.

  Kondisi dan tipe permukaan dari contoh tanah mutlak ditentukan pada semua tipe pengujian dengan ultrasonik. Dengan variasi kriteria perbedaan derajat kekasaran, maka hasil tes tidak akan selalu dapat dikorelasikan satu dengan yang lain. Untuk pekerjaan mekanik derajat kehalusan permukaan tidak mempengaruhi hasi pengujian, asalkan ketidakteraturan yang menyebabkan kekasaran tidak melebihi 1/10 panjang gelombang ultrasonik yang digunakan.

  Bentuk dari contoh tanah berpengaruh sekali terhadap hasil uji dengan ultrasonik. Pada umumnya, sangatlah mudah untuk melintasi gelombangn memotong permukaan yang cembung daripada pemukaan cekung. Permukaan cekung dan cembung menyebabkan gelombang berjalan pada arah yang berbeda dan kondisi ini bisa mendapatkan hasil yang salah.

  • 5

  Banyak batasan dari pengujian ultrasonik meningkat disebabkan oleh hubungan yang tidak benar antara transducer dan permukaan objek yang diuji yaitu derajat sambungan suara. Ini tergantung pada jumlah kekasaran permukaan dan juga sifat-sifat sementra bahan. Meningkatnya derajat kekasaran permukaan menyebabkan lebih sulit gelombang ultrasonik untuk melalui objek.

  Minyak yang bervariasi derajat kekentalan/viskositas, ketebalan minyak atau pelumas yang digunakan secukupnya untuk hubungan antara transducer dan permukaan. Hasil yang didapatkan sangat bagus dengan glycerine atau campuran 1 bagian gliserin dan 2 bagian air.

  Untuk melindungi transducer dari pergesekan pemakaian, ditutupi plastik tipis, meskipun lapisan plastik menyebabkan tambahan gelombang.

3.1. Pemilihan dan Batasan Pengujian dengan Metode Ultrasonik

  Tipe dari probes dan transducer yang digunakan pada tes ini memberikan kualitas dari tanda osiloskope, yang menentukan kekuatan pembagi, zone mati dan jumlah penetrasi gelombang. Karena kesulitan dalam membangun probes yang akan menyediakan deteksi yang bagus, beberapa tipe telah direncanakan untuk tujuan khusus. Frekuensi probe terbesar yang digunakan adalah diameter 10, 20, 30 hingga 50 mm .

  Tipe peralatan yang telah digunakan pada tes ini adalah Model 5210, Sonic Viewer, OYO Corporation, Japan. Sonic Viewer dapat dipakai untuk berbagai tujuan dari pengukuran, tidak hanya kecepatan gelombang P dan S dari contoh batuan, boring cores dan contoh beton tapi juga kecepatan lainnya dan dapat melayani semua fungsi dari osiloskope. Ketelitian pengukuran waktu tempuh 1.25 x 10

  cm/detik dan 0.05 mm untuk panajng contoh.

  3.2. Persiapan Benda Uji

  (1). Jenis tanah Variasi yang besar pada jenis tanah di lapangan akan menghasilkan kecepatan gelombang ultrasonik melebihi rentang nilai. Ini disebabkan kesulitan dalam mengamati jarak tempuh gelombang melewati benda uji. Permintaan untuk mengurangi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kecepatan gelombang selama penjalaran melalui benda uji, contoh tanah terganggu telah dikumpulkan dari lapangan dan benda uji dibuat ulang dengan mengontrol kondisinya. Contoh tanah terganggu dikumpulkan dengan menggali lubang sedalam 0.25 – 1.00 meter di daerah lapangan Golf di kampus A.I.T. Tanahnya mengandung lempung bercampur dengan organik dengan warna kuning dan hitam. Nilai atteberg limit dari tanah ini adalah Batas Cair ( Liquid Limit) = 60.78%, batas plastis ( Plastic Limit) = 25.21% dan Indeks plastisitas ( Plasticity Index) = 35.49%.

  (2). Metode Persiapan Benda Uji Contoh tanah terganggu dikumpulkan dari lapangan dengan kondisi alami kering udara sebelum benda uji dibuat dengan bentuk dan ukuran yang khusus. Kemudian tanah kering udara ditumbuk dan diayak dengan ayakan no. 40 ASTM untuk mendapatkan ukuran partikel yang diinginkan. Kering udara lebih dianjurkan daripada kering oven untuk menghindari kemungkinan perubahan sifat- sifat tanah yang mengandung organik.

  Contoh tanah yang telah diayak disiapkan, dicampur dengan jumlah air yang diinginkan sampai mempunyai campuran yang homogen dari tanah dan air, kemudian benda uji dibiarkan 24 jam.

  Benda uji dipadatkan pada cetakan dengan tiga ukuran yang berbeda (diameter dan tinggi cetakan berturut-turut 5.08cm & 17.80 cm, 10.14cm& 11.60 cm, dan 15.25 cm & 17.7- cm). Dua tipe palu ( palu dengan berat 2.268 kg dan 4.536 kg) digunakan pada pemadatan ini dan diterapkan pada tanah dalam cetakan dengan 5 lapis. Nilai kadar air dengan variasi 6.60% s/d 19.25% dan kepadatan kering dengan variasi 1.30 gr/cc s/d 1.8 gr/cc.

  4. HASIL DAN PEMBAHASAN

  Pergerakan gelombang sebenarnya tergantung pada macam impulse awal yang diberikan dari luar, elatisitas dan kandungan masa media. Gerakan gelombang dapat diukur dengan beberapa metoda dan salah satunya metoda pengukuran kecepatan menggunakan penunda getaran ultrasonik .

  Getaran ultrasonik menyebar dalam bahan dengan pemancar diantarkan oleh penerima . Pancaran getaran yang terus menerus, waktu dasar osiloscope dipacu dan waktu tunda dalam membawa sinyal disisi lain ditampakkan pada layar. Hubungan Getaran penerima dengan waktu dasar pemulaan adalah sama dengan waktu dari perjalanan gelombang melalui bahan.

  Perilaku contoh tanah untuk menyebarkan gelombang suara menunjukkan sifat – sifat dari bahan ini. Perbandingan sifat-sifat ini memungkinkan memberikan hubungan antara parameter tanah dan kemungkikan penggunaan perkiraan tanah di lapangan dan laboratorium.

  Pada Gambar 4 menunjukkan bahwa hasil uji ultrasonik dengan teori Evinson menghasilkan hasil yang sama dalam hubungannya dengan ratio kecepatan dan poisson ratio

  Hasil pengukuran kecepatan dari Gelombang P dan Gelombang S dari contoh dengan diameter, kadar air dan berat jenis kering yang berbeda diberikan pada Tabel 1.

  Hasil dari tes unconfined compressive strength pada tiap contoh ( hanya untuk satu diameter) dari ujung satu ke ujung lain dengan modulus statik tanah juga diberikan pada Tabel 1.

  Pengaruh variasi parameter pada kecepatan gelombang –P dan S dibahas sebagi berikut :

  1. Pengaruh Berat Volume kering pada 5.

   KESIMPULAN

  kecepatan gelombang Berdasarkan hasil studi perhitungan Seperti terlihat pada Tabel 1, pengukuran kecepatan gelombang gempa menggunakan kecepatan gelombang diambil pada harga tes ulatrasonic dan unconfined compression berat jenis kering 5 – 9 pada tiap harga kadar strength test dengan varasi kadar air, air untuk tiga ukuran benda uji yang berbeda. kepadatan kering dan ukurannya, maka dapat Pengaruhnya dapat dilihat dari tabel bahwa disimpukan sebagai berikut : kecepatan gelombang P dan S meningkat

  1. Geometri dan permukaan benda uji dengan meningkatnya berat volume kering. menyebabkan efek yang signifikan pada Peningkatan kecepatan lebih tinggi pada hasil nilai dari penekanan dan kecepatan kepadatan yang tinggi memperlihatkan gelobang geser. Benda uji seharusnya peningkatan yang tidak linier. disiapkan dalam keadaan homogen dan kaku supaya terjadi hubungan yang

  2. Pengaruh kadar air pada kecepatan sebenarnya dengan alat tersebut. gelombang

  2. Pengukuran nilai kecepatan gelombang p Dari hasil yang ditabelkan pada Tabel 1, dan S terlihat meningkat non linier pengukuran kecepatan pada benda uji dengan dengan meningkatnya kepadatan kering kadar air yang berbeda, dapat terlihat bahwa dari sampel. Kecepatan gelombang dengan meningkatnya kadar air maka meningkat perlahan hingga pembrian kecepatan gelombang P dan S meningkat. kadar air sampai 11%,dan meningkat Meskipun demikian, dapat terlihat rata-rata cepat setelah itu. kecepatan meningkat lebih tinggi sampai

  3. Persamaan –persamaan berikut ini dapat harga kadar air meningkat menjadi 11% dan digunakan untuk memperkirakan selebihnya peningkatan rata-rata pelan. modulus static tanah, unconfined Penyelidikan benda uji dengan diameter compressive strength, porositas dan 15.25 cm hasilnya tidak terlihat tetap sampai kepadatan tanah. harga kadar airnya 11% dan setelah melebihi E = i ( p )

  1 . 035 × EXP . 0075

  V

  harga itu kecepatan gelombang terlihat lebih

  E = i s

  1 . 395 × EXP ( . 009

  V ) cepat dibanding ukuran yang lain. V P UCS = 317 . 18 × EXP − 2 . 202 ( ) V S

  UCS = . 096 Vp 8 .

  87

  3. Pengaruh Ukuran pada kecepatan gelombang . 124 4 .

  45 UCS = V Vs Hasil yang ditabelkan pada Tabel 1, untuk

  • n = . 143 .
  • V p s

      14 tiga benda uji yang berbeda, menunjukkan

      − −

      3 ×

      10 6 V2 1 . 6 ×

      10 3 V .

    • n =

      59 ukuran benda uji tidak mempunyai pengaruh p p

      − −

      yang signifikan pada kecepatan gelombang P

      9 ×

      10 6 Vs s 2 3 ×

      10 3 V .

    • n =

      6 dan S. Meskipun demikian, dapat dicatat, 6 2 3

      − −

      4 ×

      10 V 1 .

      24 seperti kondisi diatas, hasil menunjukkan 5 2 3

      10 V p p + γ = − + 4 ×

      − −

      untuk benda uji dengan diameter 15.25 cm γ = − 2 ×

      10 V 1 .

      26 tidak dapat memberikan hasil yang tetap

      10 V s s + + 7 . 3 ×

      e = 1 .

      02 × EXP ( − . 002

      V ) p

      dengan perubahan kadar air. Hal ini dapat

      e = . 935 × EXP ( − . 003 V ) s

      disebabkan oleh pemadatan benda uji yang V p . 45 .

      13

      e = − tidak merata dengan besarnya ukuran. V s

    DAFTAR PUSTAKA

      Attewell,P.B. dan Farmer,I.W (1976),

      Principles of Engineering Geology,

      Chapman and Hall, John Wiley&Sons, Inc.New York Heyman,J.S dan Chern,E.J (1982),

      Ultrasonic Measurement of Axial Stress, ASTM Journal of Testing and Evaluation Vo.

      10, No.5, pp.202-210. Jaeger, Charles (1972), Roch Mechanics

      and Engineering, University Press, Cambridge.

      Leszek, Filipczynski; Pawloski,Zdzislaw; Wehr,Jerzy (1966), Ultrasonic Methods of

      Gambar 1. Variasi penentuan parameter Testing Materials, Butterworths, London. elastis dengan Ultrasonic

      OYO Corporation (1975), Operation Manual Sonic Viewer, Tokyo, Japan. Whiteley, Robert.J (1983), Recent

      Developments in The Application of Geophysics to Geotechnical Investigation,

      Insitu Testing for Geotechnical Investigation, Coffey& Partners, Melbourne.

      Gambar 2. Hubungan Kecepatan Gelombang Longitudinal dan Modulus Young untuk batuan.

      Gambar 3. Hubungan antara E-static dan Kecepatan gelombang P

      Tabel 1. Hasil pengukuran kecepatan dari Gelombang P dan Gelombang S (lanjutan)

      Gambar 4. Perbandingan kurva hubungan antara rasio kecepatan dan poisson rasio hasil uji ultrasonik dan teori Evison ( 1965) Tabel 1. Hasil pengukuran kecepatan dari Gelombang P dan Gelombang S Tabel 1. Hasil pengukuran kecepatan dari Gelombang P dan Gelombang S (lanjutan)

      Gambar 6. Hubungan Kadar Air dan Kecepatan Gelombang P dan S 0.00 50.00 100.00 150.00 200.00 250.00 300.00 350.00 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 Kadar Air (%)

    V

    p

    ,V

    s (

    m

    /sec)

    Vp Vs Gambar 7 Hubungan Diameter Sample dan Kecepatan Gelombang P dan S 0.00 50.00 100.00 150.00 200.00 250.00 300.00 350.00 400.00 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 Diameter Sample (cm)

    V

    p

    ,V

    s (

    m

    /sec)

    Vp Vs

      Gambar 8. Hubungan Kecepatan Gelombang P (Vp-m/sec) dan Modulus Static (E-kg/cm2) y = 1.0351e 0.0075x R 2 = 0.5506 2 4 6 8 10 12 14 0.00 50.00 100.00 150.00 200.00 250.00 300.00 350.00 Vp (m/sec) E ( kg /cm 2)

      12 10 14 0.55

      0.60 0.45 0.50 y = 0.1432x + 0.1424 R = 0.5189 2 kg /cm E 2) (

      8 6 4 y = 1.3954e R = 0.5153 2 0.0093x n 0.25 0.30 0.35 0.40 Gambar 9. Hubungan Kecepatan Gelombang S (Vs-m/sec) dan Modulus Static (E-kg/cm2)

      2 0.00 50.00 100.00 150.00 200.00 250.00 Vs (m/sec) Gambar 13. Hubungan porositas dan ratio kecepatan gelombang P dan S 0.60 0.20 1.00 1.20 1.40 1.60 vp/vs 1.80 2.00 2.20 2.40 2.60 2 ) 20.00 15.00

      25.00 0.50 0.40 2 ( kg C /cm U -2.2024x S 10.00 y = 317.18e 5.00 R = 0.7246 2 n 0.10 0.20 0.30 y = 3E-06x - 0.0016x + 0.5981 R = 0.4847 2 0.00 0.00 Gambar 10.Hubungan Unconfined Compressive Strength dengan Ratio kecepatan 0.50 1.00 Gelombang (Vp/Vs) vp/vs 1.50 2.00 2.50 3.00

      0.00 0.00 50.00 100.00 150.00 200.00 250.00 300.00 350.00 Gambar 14. Hubungan porositas dengan kecepatan gelombang P vp (m/sec) 25.00 30.00 y = 0.0961x - 8.865 0.40 0.50

      0.60 kg S 2) ( U /cm C 15.00 20.00 10.00 R = 0.7665

      2 n 0.10 0.20 0.30 y = 9E-06x - 0.003x + 0.6007 R = 0.6303 2 2 0.00

      5.00 0.00 Gambar 11. Hubungan Unconfined Copresive Strength dengan Kecepatan Gelombang P 50.00 100.00 150.00 200.00 250.00 300.00 350.00 vp (m/sec) 2.2 0.00 0.00 Gambar 15. Hubungan porositas dan Kecepatan Gelombang S 50.00 100.00 150.00 200.00 250.00 vs (m/sec) 30.00 20.00 25.00 y = 0.1236x - 4.453 R = 0.712 2 cm 3) (g γ r/ 1.6 1.8

      2 y = -4E-06x + 0.004x + 1.2368 R = 0.7913 2 2 /cm 2) kg U C S ( 10.00 15.00 5.00 1.2 1.4 0.00 Gambar 12. Hubungan Unconfined Compresive Strength dengan Kecepatan Gelombang S 0.00 50.00 100.00 150.00 200.00 250.00 vs (m/sec)

      1 0.00 Gambar 16. Hubungan kepadatan tanah ( γ) dengan kecepatan gelombang P (v ) 50.00 100.00 150.00 200.00 250.00 300.00 350.00 v (m/sec) p p

      2.2 2 y = -2E-05x + 0.0073x + 1.2567 R = 0.9034 2 2 r/ cm 3) γ (g 1.2 1.4 1.6 1.40

      1.8

      1 0.00 Gambar 17. Hubungan kepadatan tanah ( γ) dengan kecepatan gelombang S (v s ) 50.00 100.00 150.00 200.00 250.00 Vs (m/sec) e 0.60 0.80 1.00

      1.20 0.20 0.40 0.00 0.00 50.00 100.00 150.00 200.00 250.00 300.00 350.00 Vp (m/sec) y = 1.0151e R = 0.46 2 -0.0024x Gambar 18. Hubungan angka pori (e) dengan kecepatan gelombang (Vp) 1.00 1.20 0.80

      1.40 e 0.20 0.40 0.60 y = 0.935e R = 0.5034 2 -0.0033x

      0.00 0.00 Gambar 19. Hubungan angka pori (e) dengan kecepatan gelombang S (Vs) 50.00 100.00 150.00 200.00 250.00 Vs (m/sec) 1.00 1.20

      1.40 y = 0.4505x - 0.1311 R = 0.5451 2 e 0.40 0.60

      0.80 0.00

      0.20 0.00 Gambar 20. Hubungan angka pori (e) dengan ratio kecepatan gelombang P dan S (Vp/Vs) 0.50 1.00 Vp/Vs 1.50 2.00 2.50 3.00