Pelumasan Rantai Otomatis Pada Roller Chain Conveyor Menggunakan Metode Regresi Linear

  Vol. 2, No. 8, Agustus 2018, hlm. 2771-2780 http://j-ptiik.ub.ac.id

  

Pelumasan Rantai Otomatis Pada Roller Chain Conveyor Menggunakan

Metode Regresi Linear

1 2 3 Irwanda Adhi Firmantara , M. Hannats Hanafi I. , Barlian Henryranu P.

  Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya 1

  

Abstrak

  Pada saat ini pelumasan rantai yang dilakukan oleh operator pada mesin conveyor memakan waktu yang cukup banyak dikarenakan jumlah mesin conveyor yang juga banyak. Operator harus melumasi rantai tiap conveyor sehingga jam kerja menjadi tidak efisien. Untuk menyelesaikan masalah tersebut maka dibuatlah suatu sistem pelumasan otomatis. Tujuan dari penelitian ini supaya operator dapat memangkas waktu pelumasan pada rantai conveyor sehingga operator dapat melakukan pekerjaan yang lain. Sistem pelumasan otomatis ini bekerja berdasarkan tingkat arus yang didapatkan dengan menggunakan sensor arus ACS712 yang kemudian dihitung menggunakan metode regresi linear didalam arduino UNO untuk mendapatkan nilai prediksi lama waktu pelumasan. Nilai ini digunakan untuk mengaktifkan relay solenoid angin, relay pompa oli dan relay solenoid oli. Setelah prediksi waktu pelumasan telah terpenuhi oleh semua relay, sistem kembali mengukur arus untuk pelumasan selanjutnya. Sensor proximity berguna ketika sistem aktif, relay pompa oli juga aktif untuk menghantarkan oli dari pompa oli menuju solenoid oli. Penelitian ini menggunakan metode regresi linear. Penyelesaian dari metode ini adalah menggunakan parameter arus sebagai variabel bebas (X) dan lama waktu pelumasan manual sebagai variabel terikat (Y) sehingga nilai prediksi variabel terikat (

  Ŷ)

  dapat dihitung sebagai lama waktu pelumasan otomatis. Dengan menggunakan metode ini ketika arus mencapai nilai 3.88 A didapatkan nilai prediksi lama waktu pelumasan otomatis selama 210 detik. Dengan tingkat error antara pelumasan manual dan pelumasan otomatis sebesar 2.21%, nilai prediksi tersebut tidak jauh berbeda dengan lama waktu pelumasan secara manual.

  Kata kunci: pelumasan otomatis, regresi linear, Arduino UNO, ACS712, roller chain conveyor

Abstract

  At this time the chain lubrication which is conducted by operator on conveyor machine spent a lot

of time because of the number of conveyor machine. The operator must lubricate a lot of conveyor chain

so that the working hours become inefficient. To solve the problem then made an automatic lubrication

system. The purpose of this research so that operators can manage the lubrication time on conveyor

chain and then the operator can do their job. This automatic lubrication system works based on current

level obtained by using ACS712 current sensor which is then calculated using linear regression method

in arduino UNO to get the prediction value of lubrication duration. This value is used to activate wind

solenoid relay, oil pump relay and oil solenoid relay. After the prediction of lubrication time has been

fulfilled by all relays, the system re-measure the current for further lubrication. Proximity sensor is

useful when the system is active, the oil pump relay is also active to deliver oil from the oil pump to the

oil solenoid. This research uses linear regression method. The solution of this method is to use the

current parameter as the independent variable (X) and the time of manual lubrication as the dependent

variable (Y) so that the predicted value of the dependent variable (Ŷ) can be calculated as the duration

of the automatic lubrication time. By using this method when the current reached the value of 3.88 A

obtained the prediction value of the duration of automatic lubrication for 210 seconds. With 2.21%

value of error between manual lubrication and automatic lubrication, the predicted value is not much

different from manual lubrication time. The the difference predicted value is not too much between

manual lubrication time and automatic lubrication system.

  

Keyword: Automatic lubrication, Linear Regression, Arduino UNO, ACS712, Roller Chain Conveyor

Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya

  

2771

1. PENDAHULUAN

  Perawatan (maintenance) merupakan “tindakan-tindakan secara teknis dan administratif yang berguna untuk menjaga kondisi dari suatu peralatan atau sistem agar dapat berjalan sesuai dengan fungsinya dan beroperasi dengan baik, penggunaan yang lebih efisien, dan lebih ekonomis dengan tingginya tingkat keamanan.” (Wati, 2009). Di dalam permesinan pasti adanya kontak mekanik antara elemen satu dengan elemen yang lain. Gesekan antara satu benda dengan benda yang lainnya secara terus menerus tentunya akan mengakibatkan keausan jika tidak di imbangi dengan perawatan secara berkala.

  Conveyor adalah suatu alat mekanik yang berfungsi untuk memindahkan bahan atau barang yang biasanya dipakai dalam dunia perindustrian untuk mengantarkan suatu hasil produk dari satu tempat ke tempat yang lainnya (Raharjo, 2013). Conveyor tidak dapat berjalan tanpa adanya penggerak yaitu rantai roller. Rantai roller adalah suatu logam berbentuk gelondongan yang beputar secara terus-menerus untuk memindahkan barang dari satu tempat ke tempat yang lainnya. Roller pada conveyor yang terus berputar tentunya akan mengalami kerusakan jika tidak diimbangi oleh perawatan yang dilakukan secara rutin. Disamping itu roller juga akan mengalami pengikisan lapisan karena gesekan antara logam dengan logam lainnya yang mengharuskan perusahaan mengganti penggerak tersebut dengan yang baru dalam jangka waktu dekat.

  Untuk mengimplementasikan sistem pelumasan otomatis pada alat berat ini menggunakan mikrokontroler arduino UNO sebagai physical computing. Physical computing merupakan kegiatan menciptakan suatu sistem embedded yang disusun menggunakan perangkat lunak dan perangkat keras yang bersifat manusiawi dalam artian sistem tersebut interaktif dan responsif. Pengimplementasian dari sistem tersebut dapat diterapkan ke dalam bidang elektronika terapan maupun projek yang menggunakan sensor sebagai masukan sinyal analog dan kemudian diolah didalam mikrokontroler dan diharapkan dapat digunakan untuk menggerakkan projek berbasis mekanik- elektronik (Djuandi, 2011). Arduino Uno merupakan mikrokontroler menggunakan IC prosesor ATmega328. Terdapat 14 pin untuk input digital dimana terdapat juga pin untuk

  PWM output yang berjumlah 6 pin, pin input analog berjumlah 6 pin, 16 MHz keramik resonator, USB konektor, jalur daya, header ICSP, dan tombol reset (Anonim, 2008). Mikrokontroler ini dipilih karena selain harganya yang cukup terjangkau, arduino UNO mudah untuk digunakan karena didukung dengan arduino IDE sebagai downloader source code ke mikrokontroler melalui USB port. Untuk mengetahui kapan harus memulai dan berhenti melumasi rantai menggunakan metode perhitungan regresi linear. Metode ini digunakan dalam penelitian ini karena dalam pelumasan otomatis menggunakan parameter arus dan lama waktu pelumasan, sehingga dapat didapatkan nilai prediksi dari lama waktu pelumasannya.

  Pada penelitian sebelumnya mengenai sistem pelumasan dengan judul “Studi Kasus Sistem Pelumasan Dan Pengaruhnya Terhadap Sistem Komponen Mesin” oleh R. Budi Mulyawan. Beliau mengamati tentang parameter yang digunakan untuk mengetahui kualitas minyak lumas diantaranya adalah Viskositas, TBN, Water Content dan lain-lain. Mendapatkan waktu penggantian pelumas mesin menggunakan tolak ukur dari jarak tempuh dari mesin dan lama pemakaian mesin dianggap masih kurang tepat. Untuk mendapatkan waktu penggantian pelumas mesin dengan tepat diperlukan adanya parameter-parameter yang ada sehingga dapat memantau kualitas pelumas secara terus menerus ketika mesin dijalankan (Mulyawan, 2008).

  Regresi linear adalah suatu model perhitungan statistika antar variabel dengan variabel yang lain guna untuk mengetahui arah hubungan dari variabel bebas (independen) dan variabel terikat (dependen) yang berfungsi untuk memprediksi nilai dari variabel terikat (dependen) apabila nilai dari variabel bebas (independen) mengalami penurunan atau peningkatan dan apakah hasil dari nilai prediksi dari kedua variabel tersebut bernilai negatif atau positif.

  Dalam penelitian ini dilakukan perancangan pelumasan otomatis pada roller chain conveyor menggunakan metode regresi linear untuk menjamin kelancaran suatu proses produksi dengan memanfaatkan nilai prediksi yang akan digunakan sebagai lama waktu pelumasan. Dengan memakai metode regresi linear diharapkan hasil dari parameter yang di terapkan dapat menghasilkan suatu hasil pemilihan keputusan yang akurat.

2. LANDASAN KEPUSTAKAAN

  atmega8535 dan sensos ACS712 Hall Effect, yang dapat digunakan untuk kegiatan pengukuran arus yang mengalir dalam komponen elektronika dengan cara menghubungkan arus langsung melalui sensor arus tanpa memutuskaan jalur yang dilalui (Dwi Cahyorini Wulandari, 2004). Berikut adalah gambar dari sensor arus yang akan ditunjukkan pada Gambar 1.

  Arduino Uno merupakan mikrokontroler yang menggunakan IC prosesor ATmega328. Terdapat 14 pin untuk input digital dimana terdapat juga pin untuk PWM output yang berjumlah 6 pin, pin input analog berjumlah 6 pin, 16 Mhz keramik resonator, USB konektor, jalur daya, ICSP header, dan tombol atur ulang. Semua pin pada arduino ini berfungsi untuk mendukung semua kegiatan mikrokontroler, untuk mengupload program dapat dilakukan dengan menghubungkan dengan kabel USB dan menggunakan arus AC-DC sebagai sumber tegangan.

  2.4 Arduino

  Seperti yang dikatakan oleh Catur dan Djunaidi, pelumasan menggunakan gemuk pada bagian bantalan peluru tepatnya pada as atau poros dari sebuah penggerak, tetapi penggunaan oli pelumas lebih tepat digunakan pada mesin yang berjalan dengan kecepatan rotasi putar yang tinggi (Catur & Djunaidi, 2008).

  5. Menghindari gas yang bocor akibat sistem pembakaran.

  4. Mencegah mesin agar tidak mudah berkarat.

  3. Untuk membersihkan kotoran-kotoran yang menempel sehingga kotoran tersebut akan terbawa pelumas ketika penggantian pelumas dilakukan.

  2. Sebagai pendingin dari kontak logam dengan logam.

  1. Meminimalisir gesekan guna mencegah kerusakan dan panas dengan membentuk lapisan pada permukaan yang terkena filming oil untuk mengurangi gesekan.

  Berikut merupakan tujuan dan fungsi dari pelumasan antara lain:

  Pelumas adalah zat kimia yang berwujud cairan yang di berikan pada dua atau lebih benda bergerak untuk mengurangi gaya gesek dan panas yang berakibat berkurangnya umur dari benda tersebut. Pelumas juga bertujuan untuk melindungi permukaan dua benda yang berhubungan. Pada umumnya pelumas mengandung 90% minyak pelumas dasar dan 10% zat tambahan yg di racik sesuai dengan apa yang dibutuhkan untuk pelumasan. Sebagai contoh penggunaan pelumas adalah pada rantai mesin.

  2.3 Pelumas

  Gambar 1 Sensor arus ACS712

  2.1 Regresi Linear Sederhana

  Regresi linear sederhana adalah suatu perhitungan statistik yang menggunakan satu buah variabel bebas dan satu buah variabel terikat. Variabel bebas biasanya dilambangkan dengan simbol “X” dan variabel terikat dilambangkan dengan simbol “Y”. Untuk nilai prediksi dari variabel terikat di lambangkan dengan simbol “Ŷ”. Untuk mendapatkan nilai prediksi dari variabel terikat terdapat beberapa langkah yang harus dilakukan. Berikut langkah- langkah yang akan digunakan untuk mencari nilai prediksi variabel terikat:

  Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Dwi Cahyorini Wulandari tentang perancangan Ammeter DC dengan tipe Non-

  2.2 Sensor Arus

  ........................................ (3) Dimana: ̂ = variabel terikat hasil prediksi X = variabel bebas Y = variabel terikat a = konstanta regresi b = koefisien regresi (kemiringan) n = jumlah data yang diamati.

  ̂ = +

  ......................... (2)

  2

  2 )−(∑ )

  = (∑ )−(∑ )(∑ ) (∑

  .................. (1)

  2

  2 )−(∑ )

  2 )−(∑ )(∑ ) (∑

  = (∑ )(∑

  Destructive menggunakan mikrokontroler

  Arduino UNO adalah mikrokontroler versi baru yang terdapat pembenahan komponen dari board sebelumnya yaitu Duemilanove. Arduino adalah mikrokontroler berbasis ATmega 328. Mikrokontroler ini terdiri dari sebuah IC prosesor yang berfungsi untuk menunjang suatu kegiatan elektronika terapan dengan memanfaatkan output dan input dari luar. Untuk melakukan upload source code dapat menghubungkan arduino dengan komputer melalui kabel USB. Berikut penampakan arduino UNO akan ditampilkan pada Gambar 2.

  5. Meminimalisir kerusakan mesin.

  2.8 Solenoid valve Solenoid valve atau katup solenoid

  Gambar 4 Sensor proximity

  “ya” atau “tidak” sebagai respon dari objek yang melintasinya (Laksono & Widodo). Sensor proximity akan ditampilkan pada Gambar 4 adalah sebagai berikut:

  Hal yang paling mendasar dalam otomatisasi adalah kedekatan sensor sebagai perangkat akuisisi data. Sensor tersebut mendeteksi suatu objek berupa suhu, tekanan, kekuatan, panjang, dan kedekatan dari objek. Didalam sensor proximity terdapat sebuah transduser yang berfungsi untuk memproses sinyal. Sensor ini akan memberikan jawaban

  Proximity sensor atau proximity switch merupakan suatu alat yang bekerja berdasarkan objek terhadap sensor. Karakter sensor ini adalah mendeteksi jarak yang berkisar antara 1 mm hingga beberapa centimeter sesuai dengan jenis dari sensor proximity.

  2.7 Sensor Proximity

  7. Meminimalisir resiko kecelakaan kerja.

  6. Menjaga mesin agar tetap prima.

  4. Penanganan downtime mesin menjadi singkat.

  Gambar 2 Arduino UNO Sumber: Gambar diambil dari www.google.com tahun 2017

  3. Ketahanan mesin meningkat.

  2. Menghindari kerusakan dari proses mesin.

  Mengurangi waktu downtime peralatan/mesin.

  , “Untuk mempersiapkan operator untuk mengurus tugas pemeliharaan rutin yang akan membantu meringankan perawatan utama secara personal untuk berkonsentrasi pada kegiatan perawatan tingkat tinggi”. Tujuan dari autonomous maintenance antara lain adalah: 1.

  sistem pemeliharaan mandiri yang dilakukan oleh operator sendiri untuk kegiatan perawatan mesin/peralatan seperti dikatakan oleh (Panneerselvam, 2005)

  2.6 Autonomous Maintenance Autonomous maintenance adalah suatu

2.5 Roller Chain Conveyor

  Gambar 3 Roller chain conveyor

  roller chain conveyor akan di tunjukkan pada Gambar 3.

  Conveyor adalah suatu alat mekanik yang berfungsi untuk memindahkan bahan atau barang yang biasanya dipakai dalam dunia perindustrian untuk mengantarkan suatu hasil produk dari satu tempat ke tempat yang lainnya (Raharjo, 2013). Terdapat dua macam muatan yang dipindahkan yaitu muatan curah (bulk load) seperti tembakau, tanah liat, batu bara dan lain sebagainya, dan muatan satuan (unit load) seperti unit mesin, blok batangan besi dan lain sebagainya. Berikut merupakan gambar dari merupakan suatu komponen elektronika- mekanika yang prinsip kerjanya menyerupai kran. Katup ini akan dioperasikan berdasarkan arus listrik DC maupun AC melalui kumparan/solenoid. Pada penelitian ini menggunakan solenoid tipe 2/2 dimana terdapat 1 lubang masuk dan 1 lubang keluar. Untuk kondisi normal dari solenoid ini adalah tertutup (Normally Closed). Berikut solenoid valve pada Gambar 5.

  Gambar 5 Solenoid valve

  2.9 Relay

  Relay meruapakan suatu komponen elektronika yang berfungsi sebagai otak pada rangkaian pengendali. Relay digunakan untuk implementasi sistem dengan logika switch. Secara umum relay bekerja ketika terdapat gaya elektromagnetik yang akan menutup atau membuka kontak saklar. Saklar pada relay digerakkan oleh listrik (Wicaksono, n.d.). Berikut gambar relay pada Gambar 6.

  Gambar 6 Relay

  2.10 Kontaktor

  Kontaktor merupakan komponen elektronika yang berfungsi untuk menghubungkan suatu rangkaian elektronika dengan kapasitas yang besar dengan rangkaian elektronika dengan daya yang kecil. Kontaktor

  terdiri dari beberapa kontak seperti Normally Closed (NC) dan Normally Open (NC). Kontaktor juga memanfaatkan suatu kumparan (koil) dimana ketika terdapat arus listrik yang mengalir didalamnya akan mengalami magnetisasi sehingga kontak- kontaknya akan tertarik dan bekerja sesuai dengan fungsi dari kontaktor (Susanto, 2013).

  3. METODOLOGI

  Bab ini akan membahas tentang alur penelitian untuk pembuatan aplikasi pelumasan otomatis pada roller chain conveyor menggunakan metode regresi linear yang dimulai dari studi literatur sampai kesimpulan dan saran. Alur metodologi penelitian ditampilkan pada Gambar 7.

  Gambar 7 Alur metodologi penelitian

  3.1 Pengumpulan Data

  Pengumpulan data yang dilakukan antara lain adalah data dari arus yang dikeluarkan oleh motor penggerak roller pada salah satu mesin di daerah Jawa Tengah yang diperoleh dari PT. Djarum. Data didapatkan dari pakar mesin yang bekerja di perusahaan tersebut.

  3.2 Perancangan Sistem

  Sistem yang dibangun ini adalah sistem yang berfungsi sebagai pelumasan otomatis pada roller chain conveyor menggunakan sensor arus serta biaya yang harus dikeluarkan untuk kebutuhan pelumas. Kemudian sistem ini dapat berjalan dengan cara sensor arus mendeteksi kenaikan arus yang diakibatkan oleh tarikan roller yang berat. Jika arus yang terdeteksi telah melewati ambang batas arus yang telah ditentukan, maka arduino UNO akan melakukan perhitungan regresi sesuai dengan arus inputan dan mengirim sinyal ke sensor proximity untuk mendeteksi plat yang terpasang di salah satu roller sebagai trigger dari relay pompa oli untuk menghantarkan oli dari pompa oli menuju ke solenoid oli. Setelah perhitungan lama waktu prediksi telah di simpan didalam arduino, sensor proximity akan menunggu plat yang melewati sensor untuk mengaktifkan relay pompa oli. Dalam pengimplementasiannya, source code di ketik di dalam arduino IDE menggunakan bahasa pemrograman C yang mirip digunakan pada AVR.

  3.3 Implementasi Sistem

  4. Analisis hasil pelumasan.

  Regresi linear sederhana adalah regresi yang menggunakan satu variabel terikat dan satu variabel bebas. Variabel bebas biasanya dilambangkan dengan simbol “X” dan variabel terikat dilambangkan dengan simbol “Y”. Untuk nilai prediksi dari variabel terikat dilambangkan de ngan simbol “Ŷ”.

  4.3 Perhitungan Manual Regresi Linear

  Gambar 8 Alur kerja sistem

  Alur kerja sistem dilakukan untuk mempermudah perancangan sistem sehingga sistem yang dibuat sesuai dengan alur yang telah direncanakan. Alur kerja dari sistem ini secara umum akan ditampilkan dalam blok diagram alur kerja sistem pada Gambar 8.

  4.2 Alur Kerja Sistem

  Perancangan sistem yang akan dirancang dalam penelitian ini menggunakan sensor arus ACS712 dan metode perhitungan regresi linear untuk mendapatkan nilai prediksi lama waktu pelumasan sehingga pelumasan akan berjalan lebih efektif dan lebih efisien. Sistem ini akan berjalan berdasarkan kenaikan arus dari sebuah relay mesin dan motor penggerak roller. Kenaikan arus terjadi karena roller chain yang kering akan menyebabkan meningkatnya daya tarik roller chain yang berakibat pada terhambatnya putaran motor penggerak yang berimbas pada kenaikan arus listrik yang mengalir pada motor. Ketika sensor mendeteksi kenaikan arus telah melewati ambang batas arus yang telah ditentukan maka disaat itulah sistem pelumasan dengan perhitungan regresi linear akan bekerja.

  4.1 Deskripsi Umum Sistem

  4. REKAYASA KEBUTUHAN

  3. Pengujian untuk menentukan kesesuaian pelumasan dengan arus.

  Pada implementasi sistem akan dijelaskaan tentang semua tahapan yang akan diimplementasikan pada sistem pelumasan otomatis menggunakan metode regresi linear. Tahapan-tahapana tersebut antara lain: 1.

  2. Pengujian regresi linear.

  1. Pengujian sensor dengan alat ukur multimeter digital.

  Pada bagian pengujian dan analisis akan dijelaskan tentang pengujian sistem pelumasan otomatis menggunakan metode regresi linear sebagai penentu lama waktu pelumasan dan tingkat keberhasilan sensor arus ACS712 sebagai pendeteksi kenaikan arus yang diterapkan pada sistem. Pengujian yang dilakukan adalah:

  3.4 Pengujian dan Analisis

  5. Implementasi regresi linear sebagai penentu lama waktu pelumasan akan berlangsung

  4. Dalam pelumasan terdapat 2 langkah pelumasan yaitu yang pertama pembersihan debu dan kotoran dengan cara ditiupkan angin berkekuatan besar yang bersumber dari kompresor pusat, dan yang ke dua mengalirkan pelumas dari tabung pompa oli yang terdapat pompa untuk memompa pelumas menuju ke solenoid oli.

  3. Untuk implementasi logika if-else menggunakan bahasa pemgrograman C didalam arduino IDE yang kemudian di upload ke dalam arduino UNO.

  2. Untuk pelumasan otomatis dapat dilakukan dengan cara sensing arus dalam bentuk ampere yang terpasang diantara relay 3 phase dan motor penggerak roller. Sensor akan dipasang pada salah satu phase dari relay mesin.

  Untuk implementasi tampilan, akan menggunakan bahasa pemrograman C melalui arduino IDE yang diolah didalam mikrokontroler arduino UNO dan ditampilkan pada layar LCD 16x2 dengan penghubung I2C untuk menghemat pin pada arduino UNO.

  Rumus dari persamaan regresi linear sederhana untuk mendapatkan nilai prediksi terhadap variabel terikat yang dicari adalah sebagai berikut:

  = (∑ )(∑

5. PERANCANGAN DAN

  Pada Gambar 9 dibawah dapat dilihat ketika arus melebihi 3.5 A, mikrokontroler akan merekam arus yang didapat selama 3 detik dan menonaktikan sensor arus ACS 712, kemudian arus yang direkam tersebut akan dihitung nilai prediksi. Nilai prediksi inilah yang akan dipakai untuk lama waktu pelumasannya. Setelah oli turun selama waktu prediksi, mikrokontroler akan mengaktifkan kembali sensor ACS712 untuk kembali melakukan sensing arus.

  Perhitungan manual berfungsi sebagai pedoman untuk merancang alur proses dari metode yang digunakan. Data didapatkan dengan cara merekam aktifitas arus pada mesin menggunakan aplikasi “SmartGraph_export”

  5.4 Implementasi Perhitungan

  (Ŷ). Jumlah dari data set yang dimasukkan ada 20 data, float x menunjukkan data arus dan float y menunjukkan waktu pelumasan dalam satuan detik.

  Variabel bebas “X” ini nanti yang akan dikalikan dengan koefisien (b) dan dijumlahkan dengan konstanta (a) sehingga didapatkan nilai prediksi lama pelumasan

  ), dan nilai prediksi (Ŷ) juga dimasukkan ke dalam sourcecode dengan nama void regresi(). Arus stabil dengan nama variabel “Arms” digunakan sebagai variabel bebas “X” yang akan menentukan nilai prediksi lama waktu pelumasan.

  Pada penelitian ini dilakukan implementasi proses pembentukan regresi linear dengan memasukkan data set ke dalam sourcecode. Kemudian rumus perhitungan nilai konstanta (a), koefisien regresi (b

  5.3 Implementasi Regresi Linear

  “plug n play” tetapi harus dilakukan pengaturan awal sehingga arus yang tertera pada LCD dapat muncul dengan akurat sesuai dengan alat pembanding lainnya (multimeter digital).

  Proses untuk pembacaan arus menggunakan sensor ACS712 dapat dilakukan dengan cara menghubungkan sensor ACS712 dengan salah satu antara phase relay mesin dan motor penggerak rantai tanpa memutus kabel atau kawat dimana arus mengalir. Alat ini tidak dapat bekerja secara

  5.2 Implementasi Pembacaan Arus

  Gambar 9 Diagram alir pembentukan regresi linear

  IMPLEMENTASI

  2 )−(∑ )(∑ ) (∑

  ̂) dimana variabel bebas (X) merepresentasikan arus dan variabel terikat (Y) merepresentasikan lama waktu yang ditempuh dalam pelumasan untuk mencapai arus yang ideal.

  Pada penelitian ini digunakan metode regresi linear dikarenkan untuk mencari nilai lama waktu prediksi (

  Pada persamaan 1 merupakan persamaan untuk mencari konstanta regresi (a). Untuk mencari nilai koefisien regresi (b) menggunakan rumus persaman yang ditunjukkan oleh persamaan 2 dan untuk mencari nilai prediksi variabel terikat (Ŷ) menggunakan rumus persamaan yang ditunjukkan oleh persamaan 3. Untuk mencari nilai prediksi variabel terikat dibutuhkan nilai konstanta regresi (a) dan nilai koefisien regresi (b).

  ̂ adalah variabel terikat hasil prediksi yang didapatkan dengan memasukan variabel bebas X pada persamaan regresi, X = variabel bebas, Y = variabel terikat, a = konstanta, b = koefisien regresi (kemiringan), dan n=jumlah amatan.

  ........................................ (3) Dimana

  ̂ = +

  ......................... (2)

  2

  2 )−(∑ )

  = (∑ )−(∑ )(∑ ) (∑

  .................. (1)

  2

  2 )−(∑ )

5.1 Perancangan Sistem

  yang terintegrasi dengan komputer pada operator mesin di perusahaan. Data set akan ditunjukkan pada Tabel 1.

  3.57

  2.10 9.

  3.72 126.00 123.41

  8

  4.40 8.

  41.84

  40.00

  7

  3.69 109.00 107.10

  1.42 7.

  3.84 186.00 188.67

  6

  2.43 6.

  52.72

  54.00

  3.59

  9

  1.77 10.

  3.29 5.

  3.54

  3.68

  59.00 5.

  3.66

  59.00 4.

  3.60

  25.00 3.

  23.00 2.

  10

  3.52

  No. Arus (X) Lama waktu (Y) detik 1.

  Pada Gambar 10 adalah grafik analisis antara lama waktu pelumasan secara manual yang ditunjukkan oleh warna kuning dengan nilai prediksi lama waktu pelumasan yang di hitung

  6.2 Pengujian Secara Keseluruhan

  2.21 %

  0.67 Rata-rata error

  3.78 155.00 156.04

  5

  3.68 105.00 101.66

  Tabel 1 Data set

  2 )−(∑ )

  5.5 Implementasi Proses Pelumasan

  Dari perhitungan diatas didapatkan nilai variabel terikat prediksi ( ̂) adalah 3.77416 detik. Nilai ini yang akan digunakan untuk lama waktu pelumasan pada arus ideal yaitu 3.50 A.

  .................................................. (3) ̂ = (−1899.526427) + (543.8001676 ∗ 3.50) ̂ = (−1899.526427) + (1903.3005866) ̂ = 3.77416 detik

  2 = 543.8001676 ̂ = +

  20 (10204.78) − (74.82)(2696.60) 20 (280.12) − (74.82)

  2 .................................. (2) =

  (∑ )−(∑ )(∑ ) (∑

  1. Mengaktifkan relay solenoid angin untuk membersihkan debu dan kotoran lainnya.

  2 = -1899.526427 =

  (2696.60)(280.12) − (2696.60)(10204.78) 20 (280.12) − (74.82)

  2 .......................... (1) =

  2 )−(∑ )

  2 )−(∑ )(∑ ) (∑

  = (∑ )(∑

  Dengan data set tersebut didapatkan jumlah dari nilai X 2 = 280.12, nilai dari Y 2 = 2696.60, dan nilai XY = 10204.78, maka dapat dihitung nilai a, b dan Ŷ adalah sebagai berikut:

  Implementasi proses pelumasan dilakukan supaya alat dapat bekerja secara maksimal sesuai dengan fungsinya. Proses ini terdiri dari dua tahapan, yaitu:

  2. Mengaktifkan relay solenoid oli dan relay solenoid pompa oli untuk menghantarkan oli dari tabung oli menuju ke solenoid oli.

  4

  2

  1.60 4.

  3.85 191.00 194.10

  3

  2.94 3.

  69.03

  67.00

  3.62

  1.49 2.

  3. Filming oli ke rantai melalui nozzle.

  1 3.76 143.00 145.16

  1.

  (detik) Otomatis (detik) Selisih

  Tabel 2 Perbandingan pelumasan manual dan sistem No. Percobaan Arus Manual

  Dari Tabel 2 dibawah dapat dilihat beberapa percobaan pengujian perhitungan regresi linear secara manual dengan perhitungan regresi linear pada sistem. Selisih antara perhitungan manual dan perhitungan sistem berada pada kisaran 1 sampia 4 angka. Dan rata-rata persentase kesalahan sistem adalah 2.21 %.

  6.1 Pengujian Regresi Linear

  6. PENGUJIAN DAN ANALISIS

  98.00 6. 3.70 120.00 7. 3.70 121.80 8. 3.71 124.80 9. 3.72 126.00 10. 3.73 130.00 11. 3.73 132.00 12. 3.79 163.00 13. 3.80 164.00 14. 3.81 169.00 15. 3.82 173.00 16. 3.85 196.00 17. 3.86 197.00 18. 3.86 197.00 19. 3.87 208.00 20. 3.87 211.00 menggunakan metode perhitungan regresi linear yang ditunjukkan oleh warna biru muda. Pada grafik tersebut hampir tidak ada perbedaan yang signifikan antara lama waktu pelumasan manual maupun terprediksi karena nilai dari keduanya tidak menunjukkan perbedaan yang terlalu signifikan sehingga hampir tidak terlihat perbedaannya pada grafik tersebut.

  Gambar 10 Perbandingan lama waktu pelumasan manual dengan sistem 7.

  2. Pada penelitian ini parameter yang digunakan arus dan lama waktu pelumasan. Parameter dapat ditambahkan seperti getaran atau suara untuk pelumasan otomatis supaya hasil dari lama waktu prediksi dapat lebih akurat dan meminimalisir tingkat kesalahan sistem.

  Lama Waktu Manual Predicted Lama Waktu

  3,5 3,6 3,7 3,8 3,9 Lam a W ak tu (d e tik ) ARUS

  50 100 150 200 250

  Levin, R. L. & Rubin, D. S., 1998. Statistic For Management. 7 th edition.. Prentice-

  Laksono, A. B. & Widodo, S., n.d. Analisa Modifikasi Timer Pneumatic Dan Proximity Menggunakan Timer Elektric Pada Mesin Blowing Dan Mesin Filling Di Plant CPKO. Jurnal Teknik Elektro, p. 12.

  RANCANG BANGUN AMMETER DC TIPE NON-DESTRUCTIVE BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8535 DENGAN SENSOR EFEK HALL ACS71. Jurnal Fisika Unand Vol. 3.

  Djuandi, F., 2011. Pengenalan Arduino. p. 1. Dwi Cahyorini Wulandari, W., 2004.

  Pada Peralatan Reaktor Serba Guna G.A. Siwabessy. SDM Teknologi Nuklir, p. 587.

  ASCO, n.d. SOLENOID VALVES , s.l.: Pneutrol International Ltd . Catur, A. S. & D., 2008. Kegiatan Pelumasan

  Arduino, 2017. Arduino. [Online] Available at: https://www.arduino.cc/en/Hacking/Pro grammer

  1. Metode Regresi Linear dapat digunakan untuk menghitung prediksi lama waktu pelumasan. Tetapi metode lain juga dapat digunakan untuk sistem pelumasan otomatis seperti metode Logika Fuzzy.

   KESIMPULAN

  Pada penelitian ini terdapat beberapa saran yang dapat ditambahkan dan dikembangkan untuk penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut:

  3. Analisis hasil dari lama waktu pelumasan secara manual dengan sesitem terdapat error sebesar 2.21%. Tetapi perbedaan error tersebut tidak terlalu signifikan. Ini membuktikan bahwa metode Regresi Linear dapat digunakan untuk mendapatkan lama waktu pelumasan yang sama dengan lama waktu pelumasan secara manual.

DAFTAR PUSTAKA

  prediksi lama waktu pelumasan yang berfungsi untuk solenoid oli dan solenoid angin.

  source code sebagai inisialisasi. Pada source code terdapat fungsi untuk menghitung nilai

  pertama kali dihidupkan, oli akan dihantarkan dari pompa oli menuju ke solenoid oli sebagai status “standby”. Untuk implementasi regresi linear pada sistem pelumasan, data yang telah didapatkan dari perusahaan selanjutnya dimasukkan ke

  trigger untuk relay pompa oli ketika sistem

  2. Implementasi sistem pelumasan otomatis menggunakan sensor proximity sebagai

  menggunakan parameter arus dengan lama waktu pelumasan yang dilakukan secara manual. Arus dan lama waktu pelumasan tersebut nantinya akan dihitung menggunakan metode regresi linear yang di proses didalam arduino UNO.

  chain conveyor. Penyelesaianya

  Regresi Linear dapat diimplementasikan pada pelumasan rantai otomatis pada roller

  Berdasarkan hasil dari penelitian ini, dapat disimpulkan beberapa hal mengenai Pelumasan Rantai Otomatis Pada Roller Chain Conveyor Menggunakan Metode Regresi Linear. Berikut akan dipaparkan analisis hasil sistem pelumasan otomatis menggunakan arduino dan regresi linear.

1. Perancangan sistem menggunakan metode

  Hall International, Inc.

  Limbong, J. B. & Hamsi, A., n.d. STUSI KASUS AUDIT MAINTENANCE MESIN PEMINDAH BAHAN PADA SCRAPER CONVEYOR DAN EXCAVATOR HYDRAULIC DI PABRIK KERTAS (PULP) PT. TOBA PULP LESTARI, TBK. Jurnal e- Dinamis, Volume.9, No.1 Juni 2014.

  Mengko, A. A., Patras, L. S. & Lisi, F., 2016.

  Rancang Bangun Sistem Fleksible ATS ( Automatic Transfer Switch) Berdasarkan Perubahan Arus Pada Instalasi Listrik Kapal Berbasis Microcontroller. E-Journal Teknik Elektro dan Komputer vol.5 no.2 .

  Mulyawan, R. B., 2008. Studi Kasus Sistem Pelumasan Dan Pengaruhnya Terhadap Sistem Komponen Mesin.

  Panneerselvam, R., 2005. Production and Operation Management. Prentice-Hall of India, p. 469.

  Pepperl+Fluch Group, n.d. Inductiive Sensor

  NRN15-18GS40-E2-V1, s.l.: Pepperl+Fluch.

  Raharjo, R., 2013. Rancang Bangun Belt Conveyor Trainer Sebagai Alat Bantu Pembelajaran. Jurnal Teknik Mesin, p.

  1. Susanto, E., 2013. Automatic Transfer Switch.

  Jurnal Teknik Elektro Vol. 5 No. 1.

  Syafruddin, M., Hakim, L. & Despa, D., n.d.

  Metode Regresi Linear untuk Prediksi Kebutuhan Energi Listrik Jangka Panjang. p. 2.

  Tjahjanto, G. P. D., 2011. Implementasi Autonomous Maintenance Untuk Mengurangi Jumlah Produk Cacat Pada Proses Pengemasan Susu Kemasan Bantal Fleksible Di PT Frisian Flag Indonesia.

  Wati, C. L., 2009. Usulan Perbaikan Efektivitas Mesin Dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Efectiveness Sebagai Dasar Penerapan Total Productive Maintenance Di PT. WIKA.

  Weidmüller, n.d. D-SERIES DRM

  DRM270024LT Data sheet, Germany: Weidmüller Interface GmbH & Co.

  KG. Wicaksono, H., n.d. Automasi. Teknik Elektro - Universitas Kristen Petra.