Perspektif Kurikulum 2013 dan Pendidikan Bahasa Inggris
LPMP Jawa Barat
Home
Profil
Struktur
Berita
Publikasi
NUPTK
Nadi
Sertifikasi
OtomiLib
WebGIS
Arsip Berita
Arsip Publikasi Ilmiah
Login
Home / Perspektif Kurikulum 2013 dan Pendidikan Bahasa Inggris
Perspektif Kurikulum 2013 dan
Pendidikan Bahasa Inggris
Submitted by anisa on Fri, 05/03/2013 - 09:08
Perspektif Kurikulum 2013 dan Pendidikan Bahasa Inggris
di Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Oleh :
Amas Sutiana, M.M.Pd
Widyaiswara Muda LPMP Jawa Barat
A. Pendahuluan
Tarik ulur kurikulum 2013 terus berlanjut. Setiap lembaga mulai dari Kemdikbud, DPR,
Pengurus Besar PGRI, Asosiasi profesi guru dan lembaga tertentu yang bergelut di bidang
pendidikan pun angkat bicara soal kurikulum 2013. Semuanya berpendapat yang
didasarkan pada hasil pemikiran dan berbagai pertimbangan baik secara ilmiah, praktis,
implementatif, sampai pada teknis pelaksanaannya. Semua bertujuan sama yaitu dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Sejalan dengan tuntutan globalisasi yang semakin
menuntun dunia pendidikan kearah yang mampu menciptakan manusia Indonesia dalam
persaingan dengan bangsa lain, baik dari kompetensi yang bersifat pengetahuan,
keterampilan dan sikap pribadi (prilaku kehidupan yang sesuai dengan norma, etika, agama,
dan norma hukum).
B. Pembahasan
1. Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 adalah kurikulum berbasis kompetensi. Kurikulum berbasis kompetensi
adalah outcomes-based curriculum dan oleh karena itu pengembangan kurikulum diarahkan
pada pencapaian kompetensi yang dirumuskan dari SKL. Demikian pula penilaian hasil
belajar dan hasil kurikulum diukur dari pencapaian kompetensi. Keberhasilan kurikulum
dartikan sebagai pencapaian kompetensi yang dirancang dalam dokumen kurikulum oleh
seluruh peserta didik. Rencana kurikulum 2013 diberlakukan mulai bulan juli tahun 2013
sesuai dengan di mulainya tahun pelajaran baru bagi semua peserta didik dengan rencana
target sasaran 10% untuk jenjang SD, 30% jenjang SMP, dan 100% jenjang SMA/SMK.
Hal ini didasarkan pada rencana strategi sosialisasi yang dilaksanakan oleh Kemdikbud
secara marathon dari mulai tingkat pusat sampai pada tingkat satuan pendidikan dengan
berbagai kegiatan baik sosialisasi, pelatihan, sampai melalui blockgrant stimulan ke
sekolah, KKG/MGMP, KKKS/MKKS, KKPS/MKPS. Ada beberapa hal yang perlu
diperjelas sehubungan dengan penerapan kurikulum 2013 (Balitbang:2012), diantaranya:
Pendekatan kompetensi lulusan menekankan pada kemampuan holistik yang harus
dimiliki setiap peserta didik. Hal itu akan membawa implikasi terhadap apa yang
seharusnya dipelajari oleh setiap individu peserta didik, bagaimana cara
mengajarkan, dan kapan diajarkannya.
Pendekatan Pembelajaran
Penyelenggaraan pendidikan juga perlu memperhatikan perkembangan pengetahuan
yang terkait dengan perkembangan neurologi dan psikologi serta perkembangan
pedagogi yang terkait dengan observation-based (discovery) learning, collaborative
learning, dan Project-Based Learning. Ketiga pendekatan dalam belajar ini
memungkinkan penerapan teori belajar tentang kemampuan berpikir, kebiasaan
belajar, sikap, dan keterampilan psikomotorik. Kelompok kemampuan ini yang
merupakan kompetensi utama dalam belajar dan termasuk ke dalam yang
dinamakan developmental content, hanya dapat dikembangkan melalui suatu
kegiatan belajar yang berkesinambungan dan berkelanjutan. Kegiatan belajar yang
dikembangkan dalam Observation-based learning, Collaborative Learning, dan
Project-Based Learning memberikan kesempatan yang leluasa untuk
mengembangkan kemampuan kelompok developmental content. Aplikasi dari
kegiatan belajar yang demikian adalah pada pengembangan kurikulum yang
memiliki desain sesuai dengan karakteristik konten tersebut dalam bentuk proses
belajar. Artinya, diperlukan suatu desain kurikulum yang menerapkan proses belajar
yang berkelanjutan dan berkesimbungan. Dengan perkataan lain organisasi konten
yang berkesinambungan secara vertikal dan saling memperkuat secara horizontal.
(Balitbang:2013). Strategi/pendekatan dan ataupun model pembelajaran yang saat
ini sudah dikenal maupun dipahami guru seperti Contextual Teaching Learning
(CTL) atau pun Cooperative Learning dapat dijadikan sebagai bahan referensi dan
modal bagi para pendidik dalam pengembangan perencanaan pembelajaran dan
pelaksanaannya di kelas.
Penerapan kurikulum 2013 akan diberlakukan secara bertahap dan terbatas
Bertahap akan dilakukan pada jenjang Sekolah Dasar hanya kelas I dan Kelas IV, di
SMP kelas VII, serta SMA/SMK kelas IX. Terbatas, maknanya bahwa akan
diberlakukan bagi sekolah – sekolah yang memang sudah siap untuk melaksanakan
kurikulum 2013.
2. Pembelajaran Bahasa Inggris
Pembelajaran Bahasa Inggris berdasarkan struktur kurikulum 2013, dikategorikan sebagai
kelompok mata pelajaran kelompok A. Kelompok A adalah mata pelajaran yang
memberikan orientasi kompetensi lebih kepada aspek kognitif dan afektif sedangkan
kelompok B adalah mata pelajaran yang lebih menekankan pada aspek afektif dan
psikomotor. Seni Budaya dan Prakarya menjadi dua mata pelajaran yang terpisah. Untuk
seni budaya, didalamnya terdapat pilihan yang disesuaikan dengan minat siswa dan
kesiapan satuan pendidik dalam melaksanakannya. (Balitbang:2012)
Seperti mata pelajaran yang lainnya, Kompetensi Bahasa Inggris disusun bardasarkan
Kompetensi Inti yang kemudian dijabarkan menjadi Kompetensi Dasar dengan tingkat
gradasi dari yang mudah menuju tahapan yang sulit, dari yang sederhana menuju pada yang
rumit. Sebagai contoh, berikut disajikan kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar di kelas
VII:
a. Kompetensi Inti
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru. Kompetensi inti ini secara
jelas terlihat bagaimana gradasi kompetensi disusun dari menerima dan
menjalankan ajaran agama yang dianutnya, kemudian, peserta didik diajak untuk
memiliki prilaku jujur, disiplin dan seterusnya … sehingga mampu berinteraksi di
lingkungan keluarga, teman, dan guru.
b. Kompetensi dasar
Mensyukuri kesempatan dapat mempelajari bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar
komunikasi internasional.
C. Implikasi
Dalam tahapan implementasi di kelas, secara jelas bahwa pembelajaran bahasa inggris
memerlukan pemahaman kompetensi baik Inti maupun kompetensi dasarnya. Berikutnya,
memerlukan perencanaan pembelajaran yang sangat kaku karena selain harus
mengakomodir setiap kompetensi juga diharuskan mengembangkan proses pembelajaran
yang bermakna dengan pendekatan scientific approach (pendekatan ilmiah), berupa
kegiatan mengamati, menanya, mengolah, menalar, menyajikan, menyimpulkan dan
mencipta dengan berfokus pada eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi.
D. Penutup
Kurikulum 2013 memang belum di ketuk palu untuk diberlakukan, karena selain masih
adanya perdebatan dan diskusi yang cukup intens baik dari pemangku jabatan, sampai pada
organisasi pemerhati dunia pendidikan. Namun demikian, apapun yang akan terjadi nanti
pada bulan Juli sebagaimana deadline nya Pak Menteri, mengapa tidak kita mulai berbenah
untuk membaca dan mencoba mendalami ini semua.Semoga Kurikulum 2013 akan
membawa perbaikan dan perubahan menuju pada arah dan tujuan pendidikan yang
termaktub dalam Pembukaan Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun
1945.
***
Daftar Pustaka
1. Balitbang Kemdikbud (2013). Draft Kurikulum 2013. Kemdikbud
2. Kemdikbud (2013). Teks Sambutan Hari Pendidikan Nasional Tanggal 2 Mei 2013.
Kemdikbud.
Artikel
Login to post comments
Home
Profil
Struktur
Berita
Publikasi
NUPTK
Nadi
Sertifikasi
Berita Terbaru
Pelaksanaan UKG 2013 tanggal 3-15 Juni 2013
May 7, 2013, 1:24 pm
Rakor Uji Kompetensi Online
May 3, 2013, 1:21 pm
Kunjungan Kerja Komisi X DPR RI
May 2, 2013, 3:25 pm
Guru Belum Bersertifikat Akan Diuji
April 18, 2013, 11:15 am
Publikasi Terbaru
INTEGRITAS PROFESI GURU
June 14, 2013, 12:53 pm
BELAJAR MENJADI GURU BERDEDIKASI KEPADA EEN SUKAESIH
June 11, 2013, 2:48 pm
"Educational Politic" dan "Politic of Education" dalam Perspektif Administrasi...
June 10, 2013, 1:57 pm
MENYAMBUT KURIKULUM 2013
June 3, 2013, 10:12 am
Rumus Umum Senyawa Hidrotalsit (Tanah lempung)
May 30, 2013, 2:26 pm
Profil
Sekilas
Sejarah
Visi, Misi & Nilai Inti
Tupoksi
Program Kerja
Widyaiswara
Struktur
Struktur Organisasi
Pimpinan
Subbagian Umum
Seksi SI
Seksi PMS
Seksi FPMP
Kontak
Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Propinsi Jawa Barat
Jl. Raya Batujajar Km 2 No. 90 Padalarang, Kabupaten Bandung Barat
Telepon (+6222) 6864521,
Fax (+6222) 6866152, 6854282
OtomiLib
WebGIS
Arsip Berita
Arsip Publikasi Ilmiah
Login
Home
Profil
Struktur
Berita
Publikasi
NUPTK
Nadi
Sertifikasi
OtomiLib
WebGIS
Arsip Berita
Arsip Publikasi Ilmiah
Login
Home / Perspektif Kurikulum 2013 dan Pendidikan Bahasa Inggris
Perspektif Kurikulum 2013 dan
Pendidikan Bahasa Inggris
Submitted by anisa on Fri, 05/03/2013 - 09:08
Perspektif Kurikulum 2013 dan Pendidikan Bahasa Inggris
di Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Oleh :
Amas Sutiana, M.M.Pd
Widyaiswara Muda LPMP Jawa Barat
A. Pendahuluan
Tarik ulur kurikulum 2013 terus berlanjut. Setiap lembaga mulai dari Kemdikbud, DPR,
Pengurus Besar PGRI, Asosiasi profesi guru dan lembaga tertentu yang bergelut di bidang
pendidikan pun angkat bicara soal kurikulum 2013. Semuanya berpendapat yang
didasarkan pada hasil pemikiran dan berbagai pertimbangan baik secara ilmiah, praktis,
implementatif, sampai pada teknis pelaksanaannya. Semua bertujuan sama yaitu dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Sejalan dengan tuntutan globalisasi yang semakin
menuntun dunia pendidikan kearah yang mampu menciptakan manusia Indonesia dalam
persaingan dengan bangsa lain, baik dari kompetensi yang bersifat pengetahuan,
keterampilan dan sikap pribadi (prilaku kehidupan yang sesuai dengan norma, etika, agama,
dan norma hukum).
B. Pembahasan
1. Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 adalah kurikulum berbasis kompetensi. Kurikulum berbasis kompetensi
adalah outcomes-based curriculum dan oleh karena itu pengembangan kurikulum diarahkan
pada pencapaian kompetensi yang dirumuskan dari SKL. Demikian pula penilaian hasil
belajar dan hasil kurikulum diukur dari pencapaian kompetensi. Keberhasilan kurikulum
dartikan sebagai pencapaian kompetensi yang dirancang dalam dokumen kurikulum oleh
seluruh peserta didik. Rencana kurikulum 2013 diberlakukan mulai bulan juli tahun 2013
sesuai dengan di mulainya tahun pelajaran baru bagi semua peserta didik dengan rencana
target sasaran 10% untuk jenjang SD, 30% jenjang SMP, dan 100% jenjang SMA/SMK.
Hal ini didasarkan pada rencana strategi sosialisasi yang dilaksanakan oleh Kemdikbud
secara marathon dari mulai tingkat pusat sampai pada tingkat satuan pendidikan dengan
berbagai kegiatan baik sosialisasi, pelatihan, sampai melalui blockgrant stimulan ke
sekolah, KKG/MGMP, KKKS/MKKS, KKPS/MKPS. Ada beberapa hal yang perlu
diperjelas sehubungan dengan penerapan kurikulum 2013 (Balitbang:2012), diantaranya:
Pendekatan kompetensi lulusan menekankan pada kemampuan holistik yang harus
dimiliki setiap peserta didik. Hal itu akan membawa implikasi terhadap apa yang
seharusnya dipelajari oleh setiap individu peserta didik, bagaimana cara
mengajarkan, dan kapan diajarkannya.
Pendekatan Pembelajaran
Penyelenggaraan pendidikan juga perlu memperhatikan perkembangan pengetahuan
yang terkait dengan perkembangan neurologi dan psikologi serta perkembangan
pedagogi yang terkait dengan observation-based (discovery) learning, collaborative
learning, dan Project-Based Learning. Ketiga pendekatan dalam belajar ini
memungkinkan penerapan teori belajar tentang kemampuan berpikir, kebiasaan
belajar, sikap, dan keterampilan psikomotorik. Kelompok kemampuan ini yang
merupakan kompetensi utama dalam belajar dan termasuk ke dalam yang
dinamakan developmental content, hanya dapat dikembangkan melalui suatu
kegiatan belajar yang berkesinambungan dan berkelanjutan. Kegiatan belajar yang
dikembangkan dalam Observation-based learning, Collaborative Learning, dan
Project-Based Learning memberikan kesempatan yang leluasa untuk
mengembangkan kemampuan kelompok developmental content. Aplikasi dari
kegiatan belajar yang demikian adalah pada pengembangan kurikulum yang
memiliki desain sesuai dengan karakteristik konten tersebut dalam bentuk proses
belajar. Artinya, diperlukan suatu desain kurikulum yang menerapkan proses belajar
yang berkelanjutan dan berkesimbungan. Dengan perkataan lain organisasi konten
yang berkesinambungan secara vertikal dan saling memperkuat secara horizontal.
(Balitbang:2013). Strategi/pendekatan dan ataupun model pembelajaran yang saat
ini sudah dikenal maupun dipahami guru seperti Contextual Teaching Learning
(CTL) atau pun Cooperative Learning dapat dijadikan sebagai bahan referensi dan
modal bagi para pendidik dalam pengembangan perencanaan pembelajaran dan
pelaksanaannya di kelas.
Penerapan kurikulum 2013 akan diberlakukan secara bertahap dan terbatas
Bertahap akan dilakukan pada jenjang Sekolah Dasar hanya kelas I dan Kelas IV, di
SMP kelas VII, serta SMA/SMK kelas IX. Terbatas, maknanya bahwa akan
diberlakukan bagi sekolah – sekolah yang memang sudah siap untuk melaksanakan
kurikulum 2013.
2. Pembelajaran Bahasa Inggris
Pembelajaran Bahasa Inggris berdasarkan struktur kurikulum 2013, dikategorikan sebagai
kelompok mata pelajaran kelompok A. Kelompok A adalah mata pelajaran yang
memberikan orientasi kompetensi lebih kepada aspek kognitif dan afektif sedangkan
kelompok B adalah mata pelajaran yang lebih menekankan pada aspek afektif dan
psikomotor. Seni Budaya dan Prakarya menjadi dua mata pelajaran yang terpisah. Untuk
seni budaya, didalamnya terdapat pilihan yang disesuaikan dengan minat siswa dan
kesiapan satuan pendidik dalam melaksanakannya. (Balitbang:2012)
Seperti mata pelajaran yang lainnya, Kompetensi Bahasa Inggris disusun bardasarkan
Kompetensi Inti yang kemudian dijabarkan menjadi Kompetensi Dasar dengan tingkat
gradasi dari yang mudah menuju tahapan yang sulit, dari yang sederhana menuju pada yang
rumit. Sebagai contoh, berikut disajikan kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar di kelas
VII:
a. Kompetensi Inti
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru. Kompetensi inti ini secara
jelas terlihat bagaimana gradasi kompetensi disusun dari menerima dan
menjalankan ajaran agama yang dianutnya, kemudian, peserta didik diajak untuk
memiliki prilaku jujur, disiplin dan seterusnya … sehingga mampu berinteraksi di
lingkungan keluarga, teman, dan guru.
b. Kompetensi dasar
Mensyukuri kesempatan dapat mempelajari bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar
komunikasi internasional.
C. Implikasi
Dalam tahapan implementasi di kelas, secara jelas bahwa pembelajaran bahasa inggris
memerlukan pemahaman kompetensi baik Inti maupun kompetensi dasarnya. Berikutnya,
memerlukan perencanaan pembelajaran yang sangat kaku karena selain harus
mengakomodir setiap kompetensi juga diharuskan mengembangkan proses pembelajaran
yang bermakna dengan pendekatan scientific approach (pendekatan ilmiah), berupa
kegiatan mengamati, menanya, mengolah, menalar, menyajikan, menyimpulkan dan
mencipta dengan berfokus pada eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi.
D. Penutup
Kurikulum 2013 memang belum di ketuk palu untuk diberlakukan, karena selain masih
adanya perdebatan dan diskusi yang cukup intens baik dari pemangku jabatan, sampai pada
organisasi pemerhati dunia pendidikan. Namun demikian, apapun yang akan terjadi nanti
pada bulan Juli sebagaimana deadline nya Pak Menteri, mengapa tidak kita mulai berbenah
untuk membaca dan mencoba mendalami ini semua.Semoga Kurikulum 2013 akan
membawa perbaikan dan perubahan menuju pada arah dan tujuan pendidikan yang
termaktub dalam Pembukaan Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun
1945.
***
Daftar Pustaka
1. Balitbang Kemdikbud (2013). Draft Kurikulum 2013. Kemdikbud
2. Kemdikbud (2013). Teks Sambutan Hari Pendidikan Nasional Tanggal 2 Mei 2013.
Kemdikbud.
Artikel
Login to post comments
Home
Profil
Struktur
Berita
Publikasi
NUPTK
Nadi
Sertifikasi
Berita Terbaru
Pelaksanaan UKG 2013 tanggal 3-15 Juni 2013
May 7, 2013, 1:24 pm
Rakor Uji Kompetensi Online
May 3, 2013, 1:21 pm
Kunjungan Kerja Komisi X DPR RI
May 2, 2013, 3:25 pm
Guru Belum Bersertifikat Akan Diuji
April 18, 2013, 11:15 am
Publikasi Terbaru
INTEGRITAS PROFESI GURU
June 14, 2013, 12:53 pm
BELAJAR MENJADI GURU BERDEDIKASI KEPADA EEN SUKAESIH
June 11, 2013, 2:48 pm
"Educational Politic" dan "Politic of Education" dalam Perspektif Administrasi...
June 10, 2013, 1:57 pm
MENYAMBUT KURIKULUM 2013
June 3, 2013, 10:12 am
Rumus Umum Senyawa Hidrotalsit (Tanah lempung)
May 30, 2013, 2:26 pm
Profil
Sekilas
Sejarah
Visi, Misi & Nilai Inti
Tupoksi
Program Kerja
Widyaiswara
Struktur
Struktur Organisasi
Pimpinan
Subbagian Umum
Seksi SI
Seksi PMS
Seksi FPMP
Kontak
Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Propinsi Jawa Barat
Jl. Raya Batujajar Km 2 No. 90 Padalarang, Kabupaten Bandung Barat
Telepon (+6222) 6864521,
Fax (+6222) 6866152, 6854282
OtomiLib
WebGIS
Arsip Berita
Arsip Publikasi Ilmiah
Login